carisinyal web banner retina

10 Aplikasi Office Open Source Terbaik untuk PC dan Laptop

Ditulis oleh Ahmad Tsalis

Fungsi dasar dari PC desktop dan laptop adalah untuk mengetik, menghitung, dan membuat slide presentasi. Ketiga aktivitas produktif itu mungkin menjadi alasan utama yang mendorong orang untuk membeli PC desktop atau laptop. Khususnya buat mereka para pelajar, mahasiswa, dan pekerja kantoran.

Untungnya, banyak produsen komputer yang kini sudah menyadari akan hal itu. Mereka pun menjual produk komputernya dengan bundling aplikasi office. Mayoritas menyertakan Microsoft Office, aplikasi perkantoran yang mendominasi pangsa pasar dunia dengan 47,5% per Mei 2021.

Meski begitu, tidak semua komputer dijual dengan paket aplikasi office. Jika membiarkan komputer tanpa aplikasi office, Anda telah membuat fungsi dasar perangkat jadi tidak berdaya. Hanya saja, Anda mungkin terlalu sayang bila harus mengeluarkan biaya lagi untuk membeli lisensi Microsoft Office.

Tapi tenang, aplikasi perkantoran tidak cuma Microsoft Office. Ada banyak alternatif yang bisa Anda coba. Kabar baiknya, alternatif-alternatif itu bisa dipakai secara gratis! Nah, kali ini Carisinyal akan menyajikan aplikasi office cuma-cuma, yang beberapa di antaranya open source, untuk menemani kegiatan produktivitas Anda.

1. Google Docs Editor

sumber: google.com/docs

Google Docs Editor, beberapa orang mungkin menyebutnya dengan Google Suite atau Google Workspace. Aplikasi ini dikembangkan oleh Google sejak 2006. Google Docs Editor terdiri atas Google Docs (seperti Word), Google Sheet (Excel), dan Google Slides (Powerpoint).

Saat pertama kali mengembangkan aplikasi ini, Google mungkin berpikir untuk tidak melakukan perlawanan secara face-to-face dengan Microsoft yang sudah menjadi pemain besar. Karena itu, Google mengambil jalan lain dengan teknologi cloud (komputasi awan) buat Google Docs Editor.

Ya, tidak ada ruang hardisk atau SSD yang dihabiskan karena mengakses Google Docs dilakukan via browser dengan jaringan internet. Anda pun tinggal membuka situs Google Docs, lalu mengetik, dan menyimpan hasil ketikan di Google Drive.

Total kapasitas dokumen yang bisa ditampung adalah 15 GB, sama seperti layanan gratis ruang simpan Google Drive. Namun, Anda mesti membayar untuk menyimpan dokumen dengan kapasitas lebih dari itu.

Yang paling murah 4,2 dolar AS per pengguna per bulan, dengan kapasitas simpan 30 GB dan tambahan beberapa fitur penunjang aktivitas kantoran. Oh iya, Anda bisa mengunduh hasil ketikan di Google Docs dalam berbagai format: docx, pptx, xlsx, pdf, rtf, dan lain sebagainya. Google Docs Suite bisa diakses di link ini.

2. Libre Office

sumber: libreoffice.org

LibreOffice awalnya adalah aplikasi perkantoran open source yang dulu dikenal dengan nama OpenOffice.org. Aplikasi ini muncul sebagai bentuk antisipasi dari beberapa anggota tim pengembang yang khawatir bila OpenOffice.org bakal ditutup.

Sekedar informasi, OpenOffice.org dulu dikembangkan oleh Sun MicroSystems yang mengakuisisi StarOffice pada 1999. Lalu, pada 2010, Oracle membeli saham mayoritas dari Sun MicroSystems. Nah, pengambilalihan Sun MicroSystems oleh Oracle ini yang membuat pengembang OpenOffice.org khawatir.

Sebab, Oracle sebelumnya telah menghentikan pengembangan OpenSolaris, sistem operasi yang diinisiasi oleh Sun Microsystems. Singkat cerita, terbentuklah The Document Foundation (TDF) yang menelurkan aplikasi perkantoran open source bernama LibreOffice. Karena bersifat open source, LibreOffice tentu saja gratis.

Bahkan Anda bisa menikmatinya di platform Windows, Mac, ataupun Linux. LibreOffice terdiri atas pengolah kata, spreadsheet, dan pembikin slide presentasi. Aplikasi perkantoran ini cukup ringan, file instalasinya tak sampai 300 MB.

Jika tertarik mendukung LibreOffice, Anda bisa berdonasi via Paypal atau kartu kredit. Tak sabar mencoba LibreOffice? Anda bisa men-downloadnya dari sini.

3. Apache OpenOffice

sumber: openoffice.org

Apache OpenOffice adalah kelanjutan dari aplikasi perkantoran open source OpenOffice.org. Perusahaan nirlaba bernama Apache Software Foundation adalah pihak yang mengembangkannya sejak 2011. Aplikasi ini adalah salah satu yang terbaik dari software office gratis yang ada di dunia.

Pasalnya, Apache OpenOffice menawarkan stabilitas dan ukuran yang tidak besar. Aplikasi ini terdiri atas 5 fungsi, tiga di antaranya adalah Writer (seperti Word), Calc (seperti Excel), dan Impress (seperti Powerpoint). Salah satu ciri khas dari Apache OpenOffice adalah format yang dipakainya, yakni ODF (OpenDocument Format).

Aplikasi ini memang bisa membuka file dengan format terbaru Microsoft Office, Office Open XML (docx, pptx, dan xlsx). Akan tetapi, jika Anda mengedit lalu menyimpan file maka formatnya akan berubah. Terlepas dari hal itu, Apache OpenOffice cukup fleksibel karena bisa dipasang di komputer Windows, Mac, dan Linux.

Sayang, hingga artikel ini ditulis, versi 64 bit-nya untuk Windows belum ada. Meski begitu, Anda tetap bisa meng-install Apache OpenOffice 32 bit di komputer dengan sistem operasi Windows 64 bit. Tengok versi terbaru dari Apache OpenOffice via tautan ini.

4. WPS Office

sumber: wps.com

WPS Office yang punya antarmuka yang agak mirip dengan Microsoft Office. Aplikasi perkantoran bikinan perusahaan Tionghoa, Kingsoft, ini terbilang sip karena sudah punya jam terbang sejak 1988. Adapun WPS adalah singkatan dari Writer, Presentation, dan Spreadsheets.

Untuk pemakaian pribadi, WPS Office tidak memungut sepeser pun biaya. Bahkan aplikasi ini juga menyediakan PDF reader dan penyimpanan cloud cuma-cuma sebesar 1 GB. Namun, untuk versi gratisnya, Anda akan melihat iklan-iklan yang berseliweran saat mengetik dan komputer terhubung dengan internet.

Selain itu, beberapa fitur seperti mengedit PDF juga dikunci. Anda bisa menghilangkan iklan sekaligus menggunakan fitur WPS secara lengkap dengan berlangganan. WPS Office tersedia untuk platform Linux, Mac, dan Windows. Rasakan pengalaman memakai WPS Office dengan mendownloadnya dari sini.

5. Calligra Suite

sumber: calligra.org

Bila Anda bekerja secara multitasking, menangani dokumen sekaligus desain, Calligra bisa dicoba. Ya, aplikasi open source gratis ini tidak hanya mengandung komponen tool perkantoran, tapi juga tool untuk membuat cektor, flowchart, dan menggambar secara digital.

Di Calligra, tool pengolah kata dinamai Words, tool spreadsheets bernama Sheets, dan tool pembuat presentasi disebut Stage. Hal yang membuat Calligra unik adalah penempatan tab fitur di sisi kanan layar. Tidak seperti aplikasi perkantoran yang umumnya menaruh tab fitur di sisi atas.

Aplikasi yang dikembangkan oleh komunitas KDE ini memakai OpenDocument Format secara default, sama seperti Apache OpenOfice penyimpanan file. Namun, ia juga bisa membuka dokumen dengan format lain seperti formatnya Microsoft Office.

Komputer Linux, Microsoft, dan Mac bisa memasang aplikasi ini. Alamat resmi pengunduhan Calligra bisa diakses via link ini.

6. Softmaker FreeOffice

sumber: freeoffice.com/en

Dibaca dari namanya, Softmaker FreeOffice, Anda tentu sudah tahu bahwa aplikasi office open source ini memang gratis. Meski gratis, banyak media kenamaan yang mengakui keandalan aplikasi bikinan perusahaan asal Jerman ini.

Salah satunya adalah Tech Radar, yang menyebut bahwa Softmaker FreeOffice adalah salah satu aplikasi produktivitas gratis terbaik. Aplikasi ini dikatakan mudah untuk digunakan dan cocok buat orang yang sudah familiar dengan Microsoft Office.

Anda bisa memanfaatkan TextMaker, PlanMaker, dan Presentations di aplikasi ini tanpa bingung dengan formatnya. Hal ini karena Softmaker FreeOffice mengizinkan pengguna untuk membuka, mengedit dan menyimpan file dalam format Microsoft (docx, xlsx, pptx).

Yang menarik, aplikasi ini menawarkan dua tampilan: ribbons dan classic. Ribbons mirip Microsoft Office 2010 ke atas, sedangkan classic serupa Microsoft Office 2007 ke bawah. Softmaker FreeOffice juga sudah punya optimasi buat perangkat layar sentuh.

Aplikasi ini bisa dipakai buat komputer Windows, MacOs, dan Linux. Tunggu apalagi? Unduh Softmaker FreeOffice di situs resminya atau bisa juga lewat tautan ini.

7. iWork

sumber: apple.com

Seperti yang sudah diketahui banyak orang, Apple menerapkan standar tinggi buat software yang hendak mendukung perangkat berlogo apel tergigit. Tidak jarang Apple menolak permohonan developer untuk memasukkan software bikinannya ke dalam Mac App Store.

Sisi perfeksionis ini bukan tanpa alasan. Sebab, Apple ingin menjamin penggunanya selalu mendapatkan pengalaman terbaik, apapun aktivitas mereka. termasuk aktivitas produktif yang melibatkan aplikasi perkantoran. Untuk urusan ini, mereka pun menawarkan aplikasi racikan sendiri bernama iWork.

iWork hadir pertama kali pada 2005. Kala itu, Apple mengenakan biaya untuk setiap pengguna device mereka. Namun, perusahaan asal California ini menggratiskan iWork buat pemakai perangkat Apple sejak 2013, entah itu perangkat baru atau lama.

iWork terdiri atas tiga komponen:' Pages (pengolah kata), Keynote (pembikin presentasi), dan Numbers (spreadsheet). Keunggulan aplikasi ini yakni punya antarmuka indah nan minimalis ala Apple, serta mudah digunakan.

iWork bisa membuka dan mengedit dokumen dari Microsoft Office. Selain itu, iWork mengizinkan pengguna mengedit dokumen hingga 1 GB, dan membagikannya melalui iCloud. Aplikasi ini hanya tersedia untuk MacOS, iOS, dan iPadOS. Kunjungi laman ini untuk mengecek iWork versi teranyar

8. Ashampoo Office Free

sumber: ashampoo.com

Anda mungkin tidak asing dengan perusahaan pembikin software asal Jerman, Ashampoo. Ya, perusahaan ini ternyata punya lini produk aplikasi office yang gratis. Namanya adalah Ashampoo Office Free.

Di dalam aplikasi ini terdapat tiga komponen: TextMaker, si pengolah kata; PlanMaker, si pembuat spreadsheet; dan Presentations, untuk menciptakan lembar presentasi. Seluruh format dokumen Microsoft Office bisa ditangani dengan baik oleh Ashampoo Office Free.

Yang menarik, aplikasi ini bisa dijalankan secara portabel. Artinya, Ashampoo Office Free bisa dipasang di flash disk dan tinggal dicolokkan ke komputer untuk memakainya. Beberapa fitur premium mungkin masih dikunci sebelum Anda versi penuhnya dengan harga 29,99 dolar AS. Unduh Ashampoo Office Free melalui tautan ini.

9. Zoho Docs

sumber: zoho.com

Zoho adalah aplikasi office yang memanfaatkan teknologi komputasi awan (cloud) sebagaimana Google Docs Suite. Untuk penggunaan personal, Zoho tidak mengenakan biaya. Anda hanya diwajibkan mendaftar dan membikin akun.

Setelah punya akun, Anda bisa memanfaatkan fitur pengolah kata, spreadsheet, dan pembuat presentasi. Zoho pun menyediakan media penyimpanan cloud dengan kapasitas 5 GB. Adapun Biaya baru ditarik jika aplikasi ini dipakai sebagai media manajemen dokumen tim atau kelompok kerja.

Karena basisnya merupakan aplikasi cloud, Zoho bisa dipakai lintas platform. Cukup gunakan perangkat yang punya browser dan koneksi internet. Namun, mereka juga menyediakan aplikasi buat perangkat iOS, iPadOS, dan Google Android. Anda bisa mencoba asyiknya memakai Zoho Docs melalui alamat ini.

10. Polaris Office

sumber: polarisoffice.com

Polaris Office mungkin lebih dulu terkenal di smartphone dan tablet. Pasalnya, aplikasi ini biasanya turut disertakan di gawai Samsung. Meski begitu, Polaris juga bisa digunakan di komputer Windows dan MacOS.

Aplikasi office berbasis cloud ini sebetulnya berbayar. Namun, Anda bisa menggunakannya secara gratis. Syaratnya, Anda harus membikin akun di situs resminya dan login. Kemudian, manfaatkan dengan baik kuota transfer data 60 MB, dan penyimpanan cloud sebesar 1 GB.

Nah, jika kurang, hubungkan akun Anda ke Google Drive, OneDrive, atau penyedia ruang simpan cloud lainnya. Polaris menyediakan pengolah kata, spreadsheet, presentasi, PDF, dan viewer untuk file ODT.

Keistimewaan dari Polaris adalah membuka file dalam ZIP tanpa harus mengekstraknya terlebih dahulu. Terakhir, aplikasi ini kompatibel dengan seluruh format dokumen Microsoft Office. Anda bisa menjajal Polaris Office dengan mengunduhnya lewat link ini.

Demikian ulasan mengenai berbagai aplikasi alternatif Microsoft Office. Sebagai catatan, tidak semua aplikasi yang disebutkan bersifat open source (dikembangkan oleh komunitas). Namun, seluruh aplikasi yang disebutkan memenuhi kriteria gratis.

Kami berharap Anda dapat berbagi pengalaman dengan pembaca lain jika pernah mencoba salah satu aplikasi office yang disebutkan di atas. Kolom komentar juga terbuka bila Anda punya pengalaman menarik menggunakan aplikasi office tak berbayar lainnya.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram