carisinyal web banner retina

Simak 5 Cara Menghadapi Modus Penipuan di WhatsApp

Ditulis oleh Jihan Fauziah

Seiring dengan banyaknya orang memakai WhatsApp, ada keresahan dari penggunanya karena banyaknya penipu yang berusaha melakukan scamming di WhatsApp. Keresahan tersebut dapat dimaklumi, mengingat hal yang dilakukan para penipu ini termasuk tindak kriminal; dalam hal ini pencurian data.

Tak sedikit warganet yang mengeluh kehilangan sejumlah uang dari rekening. Hal tersebut terjadi setelah mereka menekan tautan (link) tertentu. Tanpa sadar, tabungan mereka telah dikuras oleh si penipu.

Lantas, adakah langkah preventif yang dapat dilakukan agar kita terhindar dari modus penipuan ini? Tentu saja. Tim Carisinyal akan membawa Anda pada pembahasan seputar cara menghadapi modus penipuan di WhatsApp, agar Anda terhindar dari hal-hal yang tak diinginkan. Simak pembahasan selengkapnya di bawah ini.

Jenis-jenis Penipuan di WhatsApp

Sebelum membahas cara menghadapi modus penipuannya, tim Carisinyal akan menginformasikan jenis-jenis modus penipuan dulu. Para pelaku penipuan menggunakan hal-hal yang akrab di keseharian kita sebagai alatnya. Apa sajakah itu? 

1. Modus Penipuan Kurir Paket

penipuan kurir paket_Sumber: tvonenews.com

Belanja online sudah jadi hal yang lumrah saat ini. Biasanya, jika kita berbelanja dari e-commerce, pesanan kita akan diantar oleh kurir. Tim Carisinyal sendiri sering menerima pesan WhatsApp dari kurir yang mengantarkan paket. Namun, biasanya tidak terdapat tautan atau hal mencurigakan lainnya di dalam pesan tersebut.

Umumnya, para kurir hanya menginformasikan kalau mereka sudah di alamat tujuan. Atau, terkadang mereka mengirimkan foto paket dengan detil alamat yang benar.

Nah, para penipu memanfaatkan hal ini untuk mengelabui korbannya. Mereka berpura-pura menjadi kurir paket yang menghubungi pelanggan. Profil WhatsApp-nya juga terlihat meyakinkan, karena biasanya mereka memasang foto dengan logo jasa ekspedisi.

Jika Anda tak merasa memesan paket, bisa saja Anda langsung mengabaikannya. Hal ini akan jadi rumit bila Anda sedang menunggu paket datang. Jika tak teliti, isi pesannya bisa mengecoh Anda. 

Biasanya, si penipu akan meminta Anda untuk melacak paket yang dikirim melalui sebuah tautan/link. Nah, link ini berupa ‘aplikasi pelacak paket’ yang harus dipasang di HP. Padahal, itu adalah aplikasi yang akan membantu mereka untuk melancarkan kejahatannya. 

Tidak jarang, mereka mengirim foto paket agar tampak meyakinkan. Namun tentu, fotonya terkadang tidak memuat informasi detil dari si penerima.

Seyogyannya, kurir tak akan meminta Anda untuk melacak paket melalui tautan. Sebab, pihak e-commerce sudah menyediakan informasi soal pelacakan/status paket di aplikasi. Jadi, jika Anda menerima pesan berisi perintah lacak paket yang disertai tautan, jangan langsung diklik, ya. 

2. Undangan Digital

cara menghadapi penipuan di WhatsApp_Sumber: suara.com

Undangan digital biasanya dikirim untuk menggantikan versi konvensional. Terlebih, bila calon pengantin atau yang empunya acara tinggal jauh dari penerima undangan. Umumnya, sebuah undangan digital memang berupa tautan (link) yang dapat diakses oleh penerima. 

Saat menekan link tersebut, si penerima akan dibawa ke sebuah laman berisi informasi soal acara pernikahan. Nah, penerima biasanya wajib mengonfirmasi kehadiran di undagan digital ini. Ada pula yang menyertakan nomor rekening; biar tamu undangan tak perlu repot memberi angpau lagi. 

Saking populernya undangan digital, para pelaku penipuan memanfaatkannya untuk menguras rekening korban. Mereka akan mengirim pesan layaknya teman Anda yang mengirimkan undangan pernikahan. Ada detil soal acara, disertai dengan tautan atau sematan aplikasi ‘undangan digital’.

Sayangnya, tautan dan sematan ini bukan berisi detail acara, melainkan jadi wadah untuk menguras rekening Anda. Nah, ketika menerima undangan digital dari nomor tak dikenal, pastikan cek siapa pengirimnya, dan siapa yang punya acaranya. Jangan langsung klik tautannya, ya.

3. Penipuan yang Mengatasnamakan Bank

Modus penipuan lain adalah mengatasnamakan pihak bank tertentu. Mereka akan menggunakan berbagai cara untuk mencuri data Anda. Misalnya, dengan mengumumkan kalau Anda pemenang undian, atau ada penggantian tarif transfer bank.

Penipu-penipu ini akan meminta Anda untuk mengisi data diri, bahkan sampai diminta memasukkan nama pengguna (username) dan password. Ada pula yang mengharuskan Anda mengisi PIN ATM. 

Jenis penipuan di WhatsApp yang kami sebutkan di atas hanyalah beberapa contoh saja. Masih ada banyak modus penipuan lain yang biasanya dilancarkan pelaku. Contohnya, penipuan yang mengatasnamakan e-commerce

Biasanya mereka akan meminta kode OTP yang dikirim via SMS/WA. Jangan beritahu kode OTP (one-time passwords) ke siapapun, karena dengan kode ini, mereka bisa menguasai akun milik Anda.

Menghadapi Penipuan di WhatsApp

Supaya tak terjadi hal yang tidak diinginkan, ada beberapa langkah preventif yang dapat Anda lakukan. Utamanya untuk menghadapi penipuan di WhatsApp. 

Sebagian dari Anda mungkin sudah mendengar atau mengetahui hal-hal yang akan kami bahas ini. Namun, bisa jadi beberapa dari Anda masih belum mengetahuinya. Ini cara menghadapi modus penipuan di WhatsApp.

1. Aktifkan Verifikasi Dua Langkah

cara menghadapi penipuan di WA 3-1 side_

Verifikasi dua langkah bisa jadi benteng yang kuat untuk menghindari modus penipuan. Jika Anda mengaktifkan fitur keamanan ini, tak sembarang orang bisa menggunakan akun WhatsApp milik Anda. 

Untuk mengaktifkan verifikasi dua langkah di WA, silakan masuk ke Setelan > Akun > Verifikasi dua langkah. Setelahnya, tekan tombol “Nyalakan” untuk mengaktifkannya. Selanjutnya, masukkan enam digit angka yang akan dijadikan PIN WA Anda. Lalu, masukkan juga alamat e-mail untuk mereset PIN jika Anda lupa. 

Nah, kalau verifikasi dua langkah sudah aktif, WhatsApp akan meminta Anda untuk memasukkan PIN setiap kali akan membuka aplikasi chat ini. Jaga kerahasiaan PIN WhatsApp-nya, ya.

2. Blokir/Laporkan Pengguna Mencurigakan

cara menghadapi penipuan di WA -Q6_

Jika Anda menerima pesan mencurigakan dari orang yang tak dikenal, tak ada salahnya untuk memblokir pengguna tersebut. Blokir/laporkan pesan dan penggunanya supaya tak bisa mengirim pesan lagi pada Anda di kemudian hari.

Untuk memblokir kontak, buka chat Anda dengan pengguna tersebut, lalu tekan titik tiga di bagian kanan atas layar. Selanjutnya, pilih opsi Lainnya > Blokir. WhatsApp akan memunculkan dialog. Centang opsi “Laporkan kontak” untuk melaporkan pengguna. Kalau sudah, tekan tombol “Blokir” untuk memblokir kontaknya.

3. Cek Pesan yang Diterima

whatsapp ios cover

Agar terhindar dari modus penipuan, pastikan untuk selalu memeriksa pesan yang Anda terima. Terlebih bila pesan tersebut datang dari nomor tak dikenal. Terkadang penipu mengaku-ngaku sebagai teman Anda. Cobalah untuk menghubungi orang yang bersangkutan guna memastikan kebenarannya.

Jika pesan tersebut disertai tautan, jangan langsung diklik, ya. Cek dulu laman webnya. Penipu biasanya memakai penyedia laman web gratisan. Contohnya seperti Blogspot, atau laman web berakhiran selain .com dan .id.

4. Batasi Viewer Profil WA

WhatsAppSumber: Pixabay

Membatasi viewer profil WhatsApp pun dapat membantu Anda terhindar dari penipu. Caranya mudah. Silakan masuk ke Setelan > Privasi. Setelah itu, atur siapa saja kontak yang dapat melihat status, foto profil dan kapan Anda terakhir aktif di WhatsApp.

Ada beberapa opsi yang bisa Anda pilih. Mulai dari “Kontak saya”, “Kontak saya dengan pengecualian”, “Semua orang”, atau “Tidak ada”. Silakan tentukan sesuai kebutuhan Anda.

5. Pakai Aplikasi Pelacak Nomor

getcontact_

Terkadang memang sulit untuk mengetahui kontak penipu. Terlebih jika penipunya jeli seperti penipu dengan modus kurir paket. Untuk itu, Anda bisa memanfaatkan aplikasi pelacak nomor seperti GetContact. 

Aplikasi ini dapat membantu Anda untuk mengetahui bagaimana orang lain menamai kontak seseorang. Nah, biasanya, banyak orang yang ditipu menamai kontak si penipu dengan nama tertentu. Informasi ini bisa Anda dapatkan melalui aplikasi pelacak nomor tadi. 

Pelaku penipuan akan selalu punya cara untuk mengelabui korban, termasuk dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Setelah penipuan via telepon “Mama minta pulsa”, kini ada penipuan lewat WhatsApp.

Supaya privasi dan keamanan Anda tetap terjaga, jangan beri informasi pribadi seperti nomor ponsel, nomor KTP, password dan username akun medsos, kode OTP, atau bahkan PIN ATM. Apalagi bila orang tersebut tak bisa dipercaya.

Lagi, jangan sembarangan menekan tautan di pesan broadcast grup WhatsApp, maupun tautan yang dikirim lewat pesan pribadi.

Jika ingin melacak paket, sebaiknya gunakan resi yang dikirim penjual. Lacak paket di situs resmi ekspedisinya dengan nomor resi tersebut. Beberapa ekspedisi biasanya menyertakan informasi kurir yang membawa paket, seperti nama kurir dan juga kontaknya.

Demikian pembahasan tim Carisinyal seputar cara menghadapi modus penipuan di WhatsApp. Semoga informasi yang kami sampaikan di sini dapat membantu Anda terhindar dari modus penipuan apapun. Tetap berhati-hati, ya.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram