7 Chipset yang Setara dengan MediaTek Helio G81
MediaTek Helio G81 merupakan chipset kelas menengah ke bawah yang sering ditemukan pada ponsel entry-level. Chip ini diproduksi dengan proses fabrikasi 12 nm dengan konfigurasi 2 inti CPU Cortex-A75 berkecepatan hingga 2,0 GHz dan 6 inti Cortex-A55 hemat daya berkecepatan sekitar 1,8 GHz.
Untuk grafisnya, Helio G81 mengandalkan GPU Mali-G52 MP2 (dua inti grafis) yang mendukung gaming ringan. Kinerjanya cukup untuk pemakaian sehari-hari dan game kasual, dengan skor AnTuTu v10 sekitar 245–278 ribu poin tergantung optimasi perangkat.
Di artikel ini, Carisinyal akan mengulas beberapa chipset lain yang setara atau yang berada di level yang sama dengan Helio G81. Berbagai chipset ini tentunya bisa menjadi alternatif buat kamu yang ingin membeli ponsel dengan performa yang tidak jauh berbeda dengan Helio G81..
1. MediaTek Helio G85

MediaTek Helio G85 diluncurkan pada tahun 2020 sebagai penerus dari Helio G80. Chipset octa-core ini dibuat dengan fabrikasi 12 nm dan konfigurasi CPU 2× Cortex-A75 2,0 GHz + 6× Cortex-A55 1,8 GHz. Artinya, Helio G85 memiliki dua inti kencang untuk tugas berat dan enam inti efisien untuk tugas ringan.
Dari sisi grafis, Helio G85 menggunakan GPU Mali-G52 MC2 (MP2) berkecepatan hingga 1.000 MHz. Kombinasi CPU dan GPU tersebut cocok menjalankan multitasking dan game populer pada pengaturan grafis menengah.
Dibanding Helio G81, MediaTek Helio G85 menawarkan sedikit peningkatan performa. Kecepatan GPU Helio G85 sedikit lebih tinggi (~5%) dan skor AnTuTu v10 tercatat sekitar 262.804 poin, atau ~8% lebih tinggi dari Helio G81.
Skor rata-rata Geekbench 6 Helio G85 berkisar 413 (single-core) dan 1.332 (multi-core). Peningkatan ini membuat Helio G85 mampu memberikan pengalaman gaming yang sedikit lebih lancar daripada Helio G81, meskipun perbedaannya tipis.
Helio G85 tetap menggunakan modem 4G LTE Cat-7 (unduh hingga 300 Mbps) dan mendukung fitur serupa Helio G81 seperti layar Full HD+ dan perekaman video hingga 2K 30fps. Secara keseluruhan, Helio G85 adalah chipset alternatif yang sangat mirip dengan Helio G81 namun dengan performa grafis dan CPU sedikit lebih tinggi.
2. UNISOC T7250 (Tiger T615)

UNISOC T7250 adalah chipset octa-core entry-level dari Unisoc yang diumumkan di akhir tahun 2024. Chip ini sebenarnya merupakan rebranding dari Unisoc T615, dengan fokus menghadirkan performa seimbang di ponsel murah.
UNISOC T7250 dibangun pada fabrikasi 12 nm dan memiliki CPU 2× Cortex-A75 1,8 GHz + 6× Cortex-A55 1,6 GHz. Konfigurasi ini mirip Helio G81, hanya saja enam inti hemat dayanya sedikit lebih lambat (1,6 GHz).
Di sisi grafis, T7250 memakai GPU Mali-G57 MP1 (single-core) berkecepatan 850 MHz, yang tergolong GPU generasi lebih baru (arsitektur Valhall) dibanding Mali-G52 pada Helio G81. Meskipun hanya satu inti, GPU Mali-G57 ini cukup untuk kebutuhan grafis dasar dan game ringan.
Dalam pengujian sintetis, performa UNISOC T7250 berada di kelas yang sama dengan Helio G81. Skor AnTuTu v10-nya sekitar 263 ribu poin (rata-rata), sebanding dengan Helio G85. Sementara skor Geekbench 6 menunjukkan angka sekitar 441 (single-core) dan 1.454 (multi-core).
Menariknya, walau inti kecil T7250 berkecepatan lebih rendah, skor CPU single-core T7250 justru sedikit unggul berkat arsitektur yang efisien, sedangkan performa multi-core-nya hampir setara Helio G81.
Secara keseluruhan, Unisoc T7250 (T615) adalah penantang sepadan bagi Helio G81 dengan keseimbangan performa CPU-GPU yang mirip dan efisiensi yang baik untuk penggunaan sehari-hari.
3. Qualcomm Snapdragon 680

Qualcomm Snapdragon 680 merupakan chipset 4G kelas menengah yang diluncurkan akhir 2021. Snapdragon 680 dibuat dengan proses fabrikasi 6 nm yang lebih modern, sehingga lebih efisien daya.
Konfigurasi CPU-nya menggunakan delapan inti tetapi memakai arsitektur yang sedikit lebih lawas yaitu 4× Kryo 265 Gold 2,4 GHz + 4× Kryo 265 Silver 1,8 GHz. Meskipun core CPU-nya generasi lama, jumlah core performa yang lebih banyak (empat inti) dan clockspeed tinggi 2,4 GHz membuat Snapdragon 680 ini sangat gesit untuk multitasking.
Chipset ini didukung RAM LPDDR4X hingga 2133 MHz dan storage UFS 2.2, lebih tinggi daripada chipset 12nm pada umumnya. Di sektor grafis, Snapdragon 680 mengandalkan GPU Adreno 610 dengan clock sekitar 1.114 MHz.
Dalam pengujian AnTuTu v10, Snapdragon 680 mencatat skor rata-rata sekitar 308 ribu, tergolong lebih tinggi dibanding Helio G81 maupun chipset Unisoc 12nm sekelasnya. Kinerja CPU-nya sendiri di GeekBench 6 sebanding dengan Helio G81, namun skor GPU dan memorinya lebih tinggi.
Keunggulan Snapdragon 680 terletak pada efisiensi daya berkat proses 6 nm dan dukungan ISP Spectra serta AI Engine yang lebih matang, sehingga sering dipakai di ponsel populer seperti Redmi Note 11 dan Samsung Galaxy A-series.
Secara keseluruhan, Snapdragon 680 adalah chipset setara Helio G81 dengan performa gaming sedikit lebih baik dan konsumsi daya lebih hemat, menjadikannya pilihan menarik di segmen mid-range 4G.
4. UNISOC T7225 (Tiger T612)

UNISOC T7225, atau Unisoc Tiger T612, adalah chipset octa-core 12 nm yang menyasar ponsel entry-level sejak 2022. Uniknya, konfigurasi CPU T612 sama-sama terdiri dari 2× Cortex-A75 1,8 GHz + 6× Cortex-A55 1,8 GHz, sehingga seluruh delapan intinya dapat bekerja di frekuensi relatif tinggi.
Perbedaan utama dengan Unisoc T615 adalah GPU yang menggunakan Mali-G52 MP1 berkecepatan ~614 MHz. Artinya, ia hanya memiliki satu inti GPU (arsitektur Bifrost) sehingga kemampuan grafisnya sedikit di bawah Unisoc T615 maupun Helio G81.
Namun, keunggulan T612 terletak pada clock inti kecil yang lebih tinggi (A55 @1,8 GHz vs 1,6 GHz di T615), yang memberi kinerja multi-core cukup baik untuk tugas sehari-hari.
Dalam benchmark, performa Unisoc T612 memang berada sedikit di bawah T615 maupun Helio G81. Skor AnTuTu v10-nya berkisar di angka 244 ribuan, terpaut sekitar 7–10% lebih rendah, terutama karena GPU yang lebih lemah. Menariknya, skor Geekbench 6 multi-core T612 bisa menyamai atau sedikit melampaui T615 (sekitar 1.500 poin) berkat semua enam inti A55 berjalan di 1,8 GHz.
Dengan demikian, Unisoc T7225 (T612) dapat dikatakan setara secara fungsional dengan Helio G81 dalam penggunaan sehari-hari, walaupun grafisnya sedikit kurang bertenaga untuk game berat.
5. MediaTek Helio G91

MediaTek Helio G91 adalah chipset penerus Helio G85/G88 yang diperkenalkan pada pertengahan 2024. Dari segi spesifikasi inti, Helio G91 sangat mirip pendahulunya yaitu terdiri dari CPU octa-core 2× Cortex-A75 2,0 GHz + 6× Cortex-A55 1,8 GHz dan dibuat dengan proses 12 nm.
Chipset ini pada dasarnya menawarkan peningkatan fitur dan efisiensi kecil dibanding seri G85. GPU yang digunakan pun sama kelasnya, yaitu Mali-G52 MP2 1.000 MHz, sehingga kemampuan grafis Helio G91 setara dengan Helio G85.
Akan tetapi, MediaTek menyematkan optimalisasi HyperEngine terbaru dan dukungan kamera yang lebih tinggi (hingga 108 MP) pada Helio G91.
Dari sudut pandang performa, Helio G91 berada di kisaran yang sama dengan Helio G81. Skor rata-rata AnTuTu v10 Helio G91 sekitar 276 ribu poin, hampir identik dengan Helio G81 Ultra. Hasil Geekbench 6 mencatat sekitar 429 (single-core) dan 1.389 (multi-core), menunjukkan peningkatan marginal berkat penyempurnaan arsitektur.
6. UNISOC T7255 (Tiger T616)

Unisoc Tiger T616 adalah chipset octa-core 12 nm yang sebenarnya lebih dulu hadir pada awal 2021 dan kemudian mendapatkan kode rebrand T7255. Konfigurasi CPU-nya mirip Helio G91 yaitu 2× Cortex-A75 2,0 GHz + 6× Cortex-A55 1,8 GHz. Dengan inti Cortex-A75 mencapai 2 GHz, Tiger T616 unggul dalam clock speed CPU dibanding Unisoc T615/T612.
Untuk grafis, chipset ini memakai GPU Mali-G57 MP1 @ 750 MHz. Frekuensi GPU T616 memang sedikit lebih rendah daripada T615 (750 vs 850 MHz), namun arsitektur CPU yang lebih kencang membuat performa keseluruhannya justru meningkat.
Unisoc T616 juga mendukung RAM LPDDR4X 1866 MHz dan storage UFS 2.2, serta konfigurasi ISP yang mendukung kamera hingga resolusi 48 MP dan perekaman video hingga resolusi 1080p@60fps.
Soal performa, Unisoc T616 dapat dikatakan seimbang atau sedikit di atas Helio G81. Dalam pengujian AnTuTu v10, Tiger T616 mampu meraih skor sekitar 292.658 poin, yang berarti ~5% lebih tinggi dari kisaran Helio G81 (sekitar 278 ribu). Skor Geekbench 6 pun cukup baik, sekitar 452 single-core dan 1.503 multi-core.
Meski GPU Mali-G57 MP1 750 MHz di T616 bukan untuk gaming berat, kemampuan grafisnya cukup untuk game populer setara Helio G81 berkat dukungan API Vulkan 1.3 dan OpenCL 2.0. Bahkan, perbedaan performa T616 dengan Helio G81 Ultra diklaim kurang dari 5% saja.
7. MediaTek Helio G88

MediaTek Helio G88 adalah chipset octa-core yang dirilis MediaTek pada pertengahan 2021 sebagai peningkatan minor dari Helio G85. Dari sisi spesifikasi inti, Helio G88 tetap memakai CPU 2× Cortex-A75 hingga 2,0 GHz + 6× Cortex-A55 1,8 GHz yang persis pendahulunya.
GPU yang terintegrasi juga sama, yaitu Mali-G52 MC2 1.000 MHz, sehingga performa grafisnya setara Helio G85. Pembaruan terbesar pada Helio G88 adalah dukungan layar dengan refresh rate 90 Hz dan teknologi HyperEngine 2.0 Lite, yang tidak ada pada Helio G80/G85.
Artinya, ponsel dengan Helio G88 bisa memiliki tampilan scrolling lebih mulus dan optimasi game yang sedikit lebih baik berkat HyperEngine generasi baru.
Dalam hal performa mentah, Helio G88 berada di level yang sangat mirip dengan Helio G81 dan Helio G85. Rata-rata skor AnTuTu v10 Helio G88 tercatat sekitar 276 ribu poin. Hasil Geekbench 6 menunjukkan kisaran 427 (single-core) dan 1.357 (multi-core), tidak jauh berbeda dari Helio G85 maupun Helio G81.
Secara keseluruhan, MediaTek Helio G88 bisa dianggap setara dengan Helio G81 dari sisi kinerja CPU/GPU, sambil menawarkan dukungan layar 90Hz yang lebih segar bagi pengguna.
Berbagai chipset di atas memiliki karakteristik dan performa yang sebanding dengan MediaTek Helio G81. Semua chipset ini mampu memberikan kinerja yang cukup untuk aktivitas sehari-hari dan gaming ringan, sehingga ponsel dengan salah satu dari chipset tersebut dapat dipilih berdasarkan fitur tambahan atau preferensi merek tanpa perlu khawatir soal perbedaan performa yang signifikan.
