carisinyal web banner retina

Dimensity 8100 Setara Apa? Ini 5 Chipset yang Selevel

Ditulis oleh Ahmad Tsalis

Dimensity 8100 menjadi salah satu SoC atau chipset yang dirilis MediaTek untuk mengisi line-up 2022. Chipset ini diklaim mampu menghadirkan pengalaman premium dengan harga yang kompetitif. Salah satu ponsel yang terkonfirmasi memakai SoC ini adalah realme GT Neo3.

Smartphone yang disebut di atas konon merupakan ponsel flagship killer. Namun, dalam artikel ini Carisinyal tidak akan membahas realme GT Neo3. Pembahasan soal realme GT Neo3 dibahas pada artikel terpisah.

Baca Juga:

Sebelum Beli, Ketahui Kelebihan Kekurangan realme GT Neo3

Pada artikel kali ini, yang dibahas adalah otak dari realme GT Neo3, Dimensity 8100. Chipset yang satu ini cukup menjanjikan jika dilihat dari komponen-komponennya.

Untuk CPU, Dimensity 8100 memakai delapan inti CPU. Komposisinya adalah empat inti performa Cortex A78 (2,85 GHz) dan empat inti efisiensi Cortex A55 (2,0 GHz).

Ada juga GPU Mali-G610 MC6 (prosesor grafis), ISP Imagiq 780 (prosesor gambar), APU 580 (prosesor AI), dan tentu saja modem internal 5G. Seluruh komponen disatukan melalui proses manufaktur 5 nm oleh TSMC (Taiwan Semiconductor Manufacturing Company).

Untuk urusan multimedia, Dimensity 8100 mendukung layar hingga resolusi maksimal 4K 120 Hz atau Full HD+ dengan refresh rate 168 Hz. Lebih lanjut, SoC ini bisa dipasangi kamera dengan resolusi sampai 200 MP. Ia juga mampu memproduksi video pada resolusi puncak 4K 60 fps.

Adapun Dimensity 8100 cocok dipasangi RAM LPDDR5 dan memori internal UFS 3.1. Hal lain yang perlu Anda tahu mengenai SoC ini adalah mendukung konektivitas Bluetooth 5.3 dan WiFi 6E.

Menurut pengujian yang dilakukan tim Jagat Review, Dimensity 8100 mampu meraih skor AnTuTu 9 820.215. Sementara itu, skor single-core dan multi-core CPU yang diraih pada GeekBench 5 adalah 968 dan 4087. Adapun skor kemampuan grafisnya pada 3DMark Wild Life adalah 5032.

Berdasarkan skor-skor benchmark sintetis tersebut, tampak bahwa Dimensity 8100 memiliki performa yang tinggi. Lantas, chipset mana saja sih yang kira-kira punya performa di rentang sama dengan Dimensity 8100? Berikut chipset yang setara dengan Dimensity 8100.

1. Snapdragon 888

Snapdragon-888Sumber: qualcomm.com

Snapdragon 888 tersedia di pasaran sejak kuartal pertama 2021. SoC bikinan Qualcomm ini jadi primadona karena dipakai di banyak ponsel. Contohnya adalah, Xiaomi Mi 11 Ultra, OPPO Find X3 Pro, ASUS Zenfone 8, dan Samsung Galaxy Z Fold 5G.

Di dalam SoC ini terdapat delapan inti CPU dengan formasi 1+3+4. Rinciannya ada satu Kryo 680 Prime (berbasis Cortex X-1; 2,84 GHz), tiga Kryo 680 Gold (Cortex A78; 2,42 GHz) , dan empat Kryo 680 Silver (Cortex A55; 1,8 GHz).

Selain itu, ada GPU Adreno 660 (840 MHz), DSP Hexagon 780 (prosesor AI), ISP Spectra 580 (prosesor gambar), serta modem internal 5G Snapdragon X60. Seluruh komponen dirangkai menjadi satu melalui proses manufaktur 5 nm.

Snapdragon 888 diketahui kompatibel dengan RAM LPDDR5 dan memori internal UFS 3.0 atau UFS 3.1. SoC ini memiliki dukungan display sampai resolusi 4K 60 Hz atau 2K (QHD+) beserta refresh rate 144 Hz.

Masalah fotografi, Snapdragon 888 mendukung pemasangan kamera dengan resolusi hingga 200 MP. Sementara itu, ia mampu memproduksi video dengan resolusi puncak di 8K 30 fps.

Dalam catatan nanoreview, skor AnTuTu 9 SoC ini mencapai 807.930. Lalu kemampuan single-core dan multi-core-nya meraih skor 1129 dan 3703 pada GeekBench 5. Adapun skor kemampuan grafisnya di 3DMark WIld Life yakni 5304. Berikut komparasi Snapdragon 888 dan Dimensity 8100:

Kelebihan Snapdragon 888 dibanding Dimensity 8100

  • Punya core spesial Cortex X-1
  • Skor single-core lebih tinggi (1129 vs 968)
  • Skor kemampuan grafis lebih tinggi (5304 vs 5032 pada 3D Mark Wild Life)
  • Kemampuan perekaman video (8K 30 fps atau 4K 120 fps vs 4K 60 fps)
  • Dukungan optimasi oleh pengembang game lebih banyak pada SoC Snapdragon

Kekurangan Snapdragon 888 dibanding Dimensity 8100

  • Skor AnTuTu 9 lebih rendah (807.930 vs 820.215)
  • Clock speed core performa lebih rendah (2,84 GHz vs 2,85 GHz)
  • Skor multi-core lebih rendah (3703 vs 4087)
  • Refresh rate tampilan pada resolusi 4K (60 fps vs 120 fps)

2. Google Tensor

Google Tensor

Google mengikuti jejak beberapa produsen untuk merancang SoC sendiri. Pada 2021 mereka pun meluncurkan SoC Google Tensor yang mengotaki smartphone Google Pixel 6 Series seperti Google Pixel 6 Pro.

SoC yang dibangun dengan fabrikasi 6 nm ini memiliki beberapa komponen penting. Pertama, ada CPU delapan inti. Komposisi CPU tersebut meliputi dua Cortex-X1 (2,8 GHz), dua Cortex-A76 (2,25 GHz), dan empat Cortex A55 (1,8 GHz).

Kedua, ada GPU bawaan dari ARM yakni Mali-G78 MP20 (848 MHz). Selanjutnya, ada macam-macam komponen seperti prosesor AI, yang mereka sebut sebagai Tensor Processing Unit, ISP, dan modem internal 5G.

Google Tensor bisa dipasangi RAM LPDDR5 dan memori internal UFS 3.1. SoC ini diketahui mendukung tampilan dengan resolusi hingga 4K (3840 x 2160 piksel) 60 Hz, bisa juga 2K 120 Hz.

Adapun Google tidak membeberkan dukungan kamera pada chipset ini. Namun, resolusi terbesar yang ada pada kamera Google Pixel 6 Pro - yang memakai SoC Google Tensor - adalah 50 MP. Google Tensor disebut bisa memproduksi video beresolusi 8K 30 fps atau 4K 120 fps.

Hanya saja, pada kenyataannya, kemampuan perekaman Google Pixel 6 Pro dibatasi sampai resolusi 4K dengan frame rate 60 fps saja. Pembatasan tersebut dilakukan kemungkinan demi menjaga agar ponsel tidak mengalami overheat. Lagipula 4K sudah lebih dari cukup.

Menurut nanoreview, skor AnTuTu 9 SoC ini mencapai 728.894. Sementara itu, performa single-core dan multi-core-nya pada GeekBench 5 diberi skor 1050 dan 2867. Adapun skor kemampuan grafisnya di 3D Mark WIld Life mencapai 6216. Berikut komparasi Google Tensor dan Dimensity 8100:

Kelebihan Google Tensor dibanding Dimensity 8100

  • Punya core spesial Cortex X-1
  • Skor single-core lebih tinggi (1050 vs 968)
  • Skor kemampuan grafis lebih tinggi (6216 vs 5032 pada 3D Mark Wild Life)
  • Kemampuan perekaman video (8K 30 fps atau 4K 120 fps vs 4K 60 fps)

Kekurangan Google Tensor dibanding Dimensity 8100

  • Skor AnTuTu 9 lebih rendah (728.894 vs 820.215)
  • Clock speed core performa lebih rendah (2,8 GHz vs 2,85 GHz)
  • Skor multi-core lebih rendah (2867 vs 4087)
  • Generasi GPU satu generasi lebih lawas (Mali G78 vs Mali G610)

3. Exynos 2100

exynos 2100

Exynos 2100 merupakan SoC rancangan Samsung Semiconductor yang meluncur pada kuartal pertama 2021. SoC bertaraf flagship ini langsung dipasang ke sejumlah ponsel kelas atas Samsung Galaxy S21 Series. Contohnya adalah Samsung Galaxy S21+ 5G.

Exynos 2100 dibangun dengan proses manufaktur 5 nm. Di dalamnya ada CPU delapan core, GPU Mali G78 MP14 (854 MHz), pengendali AI gabungan antara NPU dan DSP, ISP, dan modem internal 5G.

Untuk CPU, komposisinya adalah satu Cortex X1 (2,91 GHz), tiga Cortex A78 (2,81 GHz), dan empat Cortex A55 (2,2 GHz). Exynos 2100 diketahui kompatibel dengan RAM LPDDR5 dan memori internal UFS 3.1.

Samsung menyebut SoC ini mendukung kamera yang resolusinya sampai 200 MP. Exynos 2100 juga mampu menghasilkan tampilan pada resolusi 4K dengan refresh rate 120 Hz, atau 2K dengan refresh rate sampai 144 Hz.

Bahkan untuk display out ke TV, resolusi 8K 60 Hz bisa dicapainya. Adapun Exynos 2100 mampu melakukan perekaman video hingga resolusi 8K 60 fps. Berdasarkan pengujian nanoreview, skor AnTuTu 9 SoC ini tembus 754.268.

Lalu kemampuan single-core serta multi-core-nya di GeekBench 5 mencapai skor 1091 dan 3621. Soal performa grafis di 3DMark Wild Life tercatat 5591. Berikut komparasi Exynos dan Dimensity 8100:

Kelebihan Exynos 2100 dibanding Dimensity 8100

  • Punya core spesial Cortex X-1
  • Clock speed core performa lebih tinggi (2,91 GHz vs 2,85 GHz)
  • Skor single-core lebih tinggi (1091 vs 968)
  • Skor kemampuan grafis lebih tinggi (5591 vs 5032 pada 3D Mark Wild Life)
  • Kemampuan perekaman video (8K 60 fps vs 4K 60 fps)
  • Memiliki setelan instruksi arsitektur lebih baru (ARMv8.4-A vs ARMv8.2-A)

Kekurangan Exynos 2100 dibanding Dimensity 8100

  • Skor AnTuTu 9 lebih rendah (728.894 vs 820.215)
  • Skor multi-core lebih rendah (3621 vs 4087)
  • Generasi GPU satu generasi lebih lawas (Mali G78 vs Mali G610)

4. Kirin 9000

kirin 9000

Kirin 9000 merupakan SoC terakhir rancangan Huawei sebelum terkena sanksi pencekalan memakai teknologi dari Amerika Serikat. SoC flagship ini diluncurkan pada kuartal 2020 dan dipakai oleh smartphone Huawei Mate 40 Pro.

Komponen CPU Kirin 9000 terdiri atas satu Cortex A77 (3,13 GHz), tiga Cortex A77 (2,54 GHz), dan empat Cortex A55 (2,05 GHz). Komponen penting lain yang dikandungnya antara lain, GPU Mali-G78 MP24 (759 MHz), NPU dengan arsitektur Da Vinci, Kirin ISP 6.0, serta modem internal 5G Balong 5000.

Seluruh komponen tersebut diikat dengan fabrikasi 5 nm. Kirin 9000 bisa disambungkan dengan RAM LPDDR4X atau LPDDR5 serta penyimpanan internal UFS 3.1.

Huawei tidak menyebut resolusi kamera tertinggi yang bisa didukung Kirin 9000. Namun, kamera utama Huawei Mate 40 Pro memiliki resolusi 50 MP. Lalu, SoC ini juga mendukung tampilan dengan resolusi 4K (3840 x 2160 piksel), serta perekaman video 4K pada 60 fps.

Pengujian nanoreview memperlihatkan bahwa skor AnTuTu Kirin 9000 tembus 767.159. Lalu performa singlecore dan multicore-nya di GeekBench 5 menyentuh angka 1050 serta 3733. Soal kemampuan grafis, skornya di 3DMark Wild Life yakni 6036. Berikut komparasi Kirin 9000 dan Dimensity 8100:

Kelebihan Kirin 9000 dibanding Dimensity 8100

  • Clock speed core performa lebih tinggi (3,13 GHz vs 2,85 GHz)
  • Skor single-core lebih tinggi (1050 vs 968)
  • Skor kemampuan grafis lebih tinggi (6036 vs 5032 pada 3D Mark Wild Life)

Kekurangan Kirin 9000 dibanding Dimensity 8100

  • Skor AnTuTu 9 lebih rendah (767.159 vs 820.215)
  • Skor multi-core lebih rendah (3733 vs 4087)
  • Generasi GPU satu generasi lebih lawas (Mali G78 vs Mali G610)
  • Bandwidth memori lebih kecil (44 GB/s vs 51,2 GB/s)

5. Snapdragon 870

Snapdragon 870

Snapdragon 870 diperkenalkan Qualcomm pada Januari 2021. Secara spesifikasi SoC atau chipset ini serupa dengan Snapdragon 865 dan 865+. Hanya clock-speed-nya yang ditingkatkan, tepatnya pada satu core super Kryo 585 Prime (Cortex A77; 3,2 GHz).

Satu core super itu lantas ditemani tiga core Kryo 585 Gold (Cortex A77; 2,42 GHz), dan empat core Kryo 585 Silver (Cortex A55; 1,8 GHz). Maka jadilah sebuah CPU dengan delapan core. Selain CPU, ada pula GPU Adreno 650 (670 MHz), DSP Hexagon 698, serta ISP Spectra 480.

Tidak lupa modem 5G eksternal X55 yang turut dipasang. Seluruh komponen tersebut disatukan melalui fabrikasi 7 nm oleh TSMC. Adapun Snapdragon 870 bisa beroperasi dengan dukungan RAM LPDDR5 serta memori internal UFS 3.0 atau UFS 3.1.

Qualcomm menyebut bahwa SoC ini bisa dipasangi kamera dengan resolusi sampai 200 MP. Snapdragon 870 juga dapat memproduksi video 8K 30 fps atau 4K 60 fps. Adapun dukungan display pada SoC ini mentok di resolusi 4K 60 Hz, bisa juga 2K beserta refresh rate 144 Hz.

Contoh HP yang memakai SoC ini adalah realme GT Neo2, POCO F3, vivo X60, dan OPPO Reno6 Pro 5G. Menurut nanoreview, raihan skor AnTuTu 9 Snapdragon 870 adalah 695.567. Sementara itu, skor single-core dan multi-core-nya di GeekBench 5 mencapai 1012 dan 3382.

Adapun skor kemampuan grafisnya pada pengujian 3DMark Wild Life menyentuh 4260. Berikut komparasi Snapdragon 870 dan Dimensity 8100:

Kelebihan Snapdragon 870 dibanding Dimensity 8100

  • Clock speed core performa lebih tinggi (3,2 GHz vs 2,85 GHz)
  • Skor single-core lebih tinggi (1012 vs 968)
  • Kemampuan perekaman video (8K 30 fps vs 4K 60 fps)
  • Optimasi pengembang game lebih banyak pada Snapdragon

Kekurangan Snapdragon 870 dibanding Dimensity 8100

  • Skor AnTuTu 9 lebih rendah (695.567 vs 820.215)
  • Skor multi-core lebih rendah (3382 vs 4087)
  • Skor kemampuan grafis lebih rendah (4260 vs 5032 pada 3D Mark Wild Life)
  • Teknologi fabrikasi kalah modern (7 nm vs 5 nm)
  • Bandwidth memori lebih kecil (44 Gb/s 51,2 Gb/s)

Nah, itu dia lima chipset yang setara dengan Dimensity 8100. Dilihat dari benchmark-nya, memang tidak ada kesamaan skor antara satu chipset dengan chipset lainnya. Namun, seluruh chipset yang disebut setidaknya punya kemampuan pada rentang sama.

Kategori:
cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram