5 Game di Android yang Mirip dengan Roblox
Sering bertanya-tanya mengapa Roblox begitu digemari? Perpaduan antara sandbox dan builder tools-nya membuat siapa pun bisa mengekspresikan ide liar mereka di sini sebagai creator game. Roblox bahkan menyediakan sistem monetisasi bagi pembuat game, sehingga membuka peluang karier digital yang menjanjikan.
Tapi bukan hanya populer di antara pembuat game, para pemain game, terutama di kalangan anak muda yang sangat suka mengeksplorasi berbagai jenis game; juga merasa “disuapi” oleh banyaknya game yang dihadirkan oleh Roblox. Alhasil, platform ini jauh dari kata membosankan bagi banyak orang.
Nah, selain Roblox, sebenarnya ada beberapa platform dan game lain yang punya kemiripan, baik dari sisi fungsi maupun jenis game yang dihadirkan. Saya akan menjabarkan beberapa daftarnya untuk Anda, yang difokuskan untuk pengguna Android. Berikut daftarnya!
1. KoGaMa

Kalau Anda suka Roblox, besar kemungkinan Anda juga akan menikmati KoGaMa. Bukan sekadar game biasa, KoGaMa adalah platform komunitas online yang memungkinkan Anda untuk memainkan atau bahkan menciptakan game sendiri.
Diplatform ini, Anda bebas memilih game dari berbagai genre. Mulai dari game aksi, teka-teki, racing, survival, hingga game RPG adaptasi dari anime Jepang juga ada!
Anda juga bisa membuat game sendiri menggunakan tools dari KoGaMa. Namun, untuk bisa menggunakan fitur pembuatan game secara penuh, Anda harus menjadi member Elite, yang hanya bisa didapatkan dengan berlangganan membership KoGaMa.
Sebagai platform komunitas, KoGaMa juga punya elemen sosial yang cukup kuat. Anda bisa berinteraksi langsung dengan pemain lain secara in-game, menjalin pertemanan, dan bahkan membentuk komunitas mini.
Hal yang saya sukai dari KoGaMa:
- Platform game komunitas dengan ribuan game dari pengguna lain
- Genre game sangat beragam: aksi, puzzle, RPG, racing, dan lainnya
- Bisa bikin game sendiri kalau jadi member Elite
- Banyak game kreatif
Hal yang perlu diperhatikan di KoGaMa:
- Perlu membership untuk membuat game secara penuh
2. Blockman Go

Blockman Go juga punya konsep yang mirip dengan Roblox, di mana dalam platform ini banyak mini games yang bisa dimainkan. Selain itu, adanya mode sosial dan fitur kostumisasi avatar juga membuat Blockman Go jadi alternatif menarik buat Anda yang ingin menjelajahi berbagai game dengan pengalaman seperti di Roblox.
Ada game apa saja di Blockman Go? Banyak! Mulai dari PvP games, game horor, RPG, game buat nambah teman, game tembak-tembakan, sampai game UGC (user-generated content) buatan para pengguna Blockman Go lainnya. Sebagian besar game ini juga punya kontrol yang mudah, jadi cocok buat pemula sekalipun.
Nah, kalau Anda ingin tahu game apa yang paling banyak dimainkan oleh sesama pengguna, coba cek daftar "Recommended Games". Beberapa judul populer seperti Bed Wars, Egg War, sampai Sky Block yang setiap harinya dimainkan oleh ribuan pengguna ada di daftar ini.
Supaya pengalaman main makin personal dan seru, jangan lupa untuk mengostumisasi karakter Blockman Go Anda. Anda bisa pilih skin, aksesoris, sampai ekspresi wajah biar avatar Anda makin keren dan unik!
Hal yang saya sukai dari Blockman Go:
- Banyak pilihan mini game dari berbagai genre
- Ada game UGC buatan komunitas
- Kontrol game rata-rata simpel
- Fitur avatar customization yang banyak
Hal yang perlu diperhatikan di Blockman Go:
- Beberapa fitur atau item avatar memerlukan pembelian dalam aplikasi
3. Fancade

Roblox membebaskan penggunanya untuk membuat game sendiri dalam platform. Nah, Fancade juga punya fungsi yang sama.
Bahkan, platform ini menyediakan fitur pembuatan game tanpa bahasa pemrograman, lho! Fancade sampai punya laman tutorial sendiri untuk para pemula yang ingin membuat game di platform mereka. Pembuatan game di sini menggunakan sistem pemrograman drag and drop yang simpel.
Maksudnya, pengguna bisa membuat game hanya dengan mengatur elemen-elemen seperti gambar atau fungsi game dengan cara menyeret dan meletakkannya di tempat yang diinginkan, Sistem ini seperti menyusun puzzle, dan Anda tak harus tahu menahu soal bahasa pemrograman.
Penggunanya pun bebas membuat game dari nol atau memodifikasi berbagai template yang sudah tersedia. Setelah itu, game-game ini bisa dipublikasikan langsung di Fancade untuk dimainkan pengguna lain.
Bila tujua Anda adalah untuk mencari berbagai game, Fancade juga menyediakannya. Anda bisa memilih berbagai games dengan mode quest, battle, ataupun arcade.
Saya sendiri mencoba salah satu game yang katanya paling populer di platform ini, yakni Driver Mad. Dengan kontrol simpel hanya menggunakan tombol gas dan rem saja, driving game ini tetap terasa unik karena rintangan yang disajikan tidak flat. Soalnya, selain harus mengemudi maju, di beberapa level mobil juga harus dikemudikan mundur.
Hal yang saya sukai dari Fancade:
- Bisa membuat game tanpa perlu coding
- Tersedia template dan tutorial pemula yang sangat membantu
- Game buatan pengguna bisa langsung dipublikasikan dan dimainkan komunitas
- Banyak pilihan game ringan dengan genre beragam
Hal yang perlu diperhatikan di Fancade:
- Tampilan dan gaya visual game cenderung minimalis
4. Cubic Castles

Merupakan game sandbox tempat para pemainnya membangun realm (dunia) sendiri dan mengisinya dengan blok. Game ini terasa seperti perpaduan antara Minecraft dan Roblox. Anda akan menjelajahi berbagai area untuk mengumpulkan blok atau bahan mentah, seperti rumput, kapas, atau batu.
Bahan-bahan ini kemudian bisa digunakan untuk membuat item baru melalui sistem crafting menggunakan anvil. Misalnya, dua blok rumput bisa diolah menjadi tali, sementara kapas bisa dijadikan bahan untuk membuat pakaian.
Anehnya, game ini tidak memiliki misi utama atau quest. Anda bebas berkreasi atau menjelajah realm buatan pemain lain. Meski begitu, ada beberapa petunjuk dasar mengenai item dan alat yang cukup untuk membantu kita memahami cara kerja crafting-nya.
Sistem kontrol game ini juga terbilang simpel. Anda akan menemukan joystick virtual untuk pergerakan, tombol lompat, serta kontrol kamera.
Namun sayangnya, tombol kontrol kamera ini terasa terlalu kecil, dan menurut saya akan lebih nyaman jika kamera bisa diatur langsung dengan menyentuh layarnya saja.
Hal yang saya sukai dari Cubic Castles:
- Sistem crafting detail dengan banyak item yang bisa dibuat
- Dunia sandbox yang luas dan bisa dikustomisasi sesuka hati
- Banyak realm buatan pengguna yang bisa dijelajahi
- Cocok untuk Anda yang suka membangun, menjelajah, dan bereksperimen
Hal yang perlu diperhatikan di Cubic Castles:
- Tidak ada misi utama, jadi bisa terasa membingungkan di awal
- Tombol kontrol kamera terlalu kecil dan kurang nyaman digunakan
5. Growtopia

Game sandbox satu ini memberi kebebasan penuh pada penggunanya untuk membangun dunia dari nol. Mirip dengan beberapa game Roblox, tapi dengan gaya visual pixel-art yang khas.
Anda akan mulai dari dunia kosong dan hanya punya sebuah rumah sederhana. Tugas Anda adalah mengumpulkan sumber daya sendiri. Mulai dari mencari dan menanam seed, membuat fondasi bangunan, hingga mendekorasinya sesuai kreativitas Anda.
Growtopia menggunakan sistem Splicing, di mana Anda bisa menggabungkan beberapa seed untuk mendapatkan item baru atau langka. Sistem ini memberikan sensasi eksperimen yang menarik.
Selain membangun dunia, ada juga mode dungeon di mana Anda bisa berpetualang, meng-upgrade kemampuan karakter, dan menemukan item langka. Adanya mode ini membuat gameplay Growtopia jadi anti bosan.
Game ini juga punya komunitas yang sangat aktif. Anda bisa bermain bareng teman, membentuk guild, mengobrol lewat global chat, atau sekadar menjelajahi dunia buatan pemain lain. Tapi kalau Anda lebih suka bermain sendiri, tersedia juga mode private untuk membangun dunia tanpa gangguan pemain lain.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Progress di awal bisa terasa lambat, karena sistem crafting-nya memerlukan banyak eksperimen.
Selain itu, saat saya memainkannya di ponsel, layout-nya terasa cukup kagok karena beberapa ikon menu terlalu besar dan memenuhi layar, yang mana bisa menghambat mobilitas karakter.
Untungnya, tersedia mode fullscreen untuk menyembunyikan menu, meski konsekuensinya, informasi misi dan fitur penting jadi tidak terlihat.
Hal yang saya sukai dari Growtopia:
- Sistem Splicing unik untuk menggabungkan seed dan menciptakan item baru
- Ada dungeon dan mode petualangan untuk variasi gameplay
- Bisa main bareng teman atau bangun dunia sendiri secara privat
- Komunitas aktif dan kreatif
Hal yang perlu diperhatikan di Growtopia:
- Progres awal cukup lambat karena sistem crafting yang rumit
- UI di mobile bisa terasa mengganggu, terutama di layar kecil
- Mode fullscreen menyembunyikan menu penting yang bisa berdampak ke gameplay
Itulah beberapa game (atau platform) yang punya kemiripan dengan Roblox, entah dari fungsinya ataupun dari jenis game yang dihadirkan. Bila kebetulan Anda bosan dengan Roblox, maka tak ada salahnya untuk “mencicipi” game-game tersebut.

