Inilah Perbandingan Helio G99 dan Snapdragon 685
MediaTek Helio G99 dan Qualcomm Snapdragon 685 adalah dua chipset kelas menengah yang populer di smartphone keluaran 2023-2024. Keduanya menawarkan keseimbangan antara kinerja dan efisiensi, sehingga cocok untuk ponsel dengan harga terjangkau namun tetap bertenaga.
Nah di artikel ini, Carisinyal akan membandingkan kedua chipset tersebut dari berbagai aspek, mulai dari teknologi fabrikasi, arsitektur CPU/GPU, efisiensi daya, performa gaming, dukungan kamera, konektivitas, hingga hasil benchmark.
Arsitektur dan Teknologi Fabrikasi

Kedua prosesor dibuatdengan proses fabrikasi 6 nanometer (6nm). MediaTek Helio G99 menggunakan manufaktur TSMC 6nm, begitu pula Snapdragon 685 memakai proses 6nm milik Qualcomm. Fabrikasi 6nm ini membuat keduanya lebih hemat daya dan menghasilkan lebih sedikit panas dibanding generasi sebelumnya.
Meski sama-sama memiliki octa-core (8 inti), konfigurasi core CPU pada kedua chipset ini cukup berbeda. Helio G99 mengusung arsitektur big.LITTLE dengan 2 core besar Cortex-A76 (hingga 2,2 GHz) dan 6 icore kecil Cortex-A55 (hingga 2,0 GHz).
Cortex-A76 adalah core CPU Arm generasi baru yang cukup bertenaga, sedangkan A55 adalah core hemat daya untuk tugas ringan. Kombinasi 2+6 ini dirancang agar Helio G99 seimbang antara kinerja tinggi dan efisiensi daya.
Sementara itu, Snapdragon 685 menggunakan arsitektur Kryo 265 dari Qualcomm, yang terdiri dari 4 core besar Kryo Gold (berbasis Cortex-A73) dengan clock hingga 2,8 GHz, serta 4 core kecil Kryo Silver (berbasis Cortex-A53) berkecepatan 1,9 GHz.
Jadi, Snapdragon 685 memiliki lebih banyak inti “besar” (4 inti) tapi arsitekturnya sedikit lebih lawas (Cortex-A73) dibanding Helio G99. Keunggulannya, frekuensi maksimalnya cukup tinggi hingga 2,8 GHz.
Performa CPU
Baik Helio G99 maupun Snapdragon 685 mampu menjalankan aplikasi media sosial, browsing web, chatting, dan multitasking ringan tanpa kendala berarti. Perbedaan performa CPU baru terasa pada beban kerja berat atau benchmark sintetis.
Berkat 4 core yang berclock tinggi, Snapdragon 685 memiliki sedikit keunggulan di tugas single-threaded (satu inti). Clock 2,8 GHz pada core Kryo Gold (A73) memberi tenaga lebih besar per inti dalam skenario tertentu.
Namun saat semua inti bekerja (multi-threaded), Helio G99 mampu mengimbangi bahkan sedikit melampaui Snapdragon 685. Kombinasi 2 inti A76 + 6 inti A55 di Helio G99 menghasilkan performa multi-core yang sangat baik.
Secara umum, Helio G99 cenderung lebih kencang di CPU untuk beban berat maupun ringan berkat inti yang lebih baru. Namun, perbedaannya tidak terlalu terasa dalam penggunaan sehari-hari sehingga keduanya sudah lebih dari cukup untuk kebutuhan harian.
Performa GPU dan Gaming

Di sisi grafis, kedua SoC ini menyasar kelas menengah, jadi kemampuan GPU-nya cukup untuk gim casual hingga menengah, tapi tentu bukan setara flagship.
MediaTek Helio G99 dilengkapi GPU ARM Mali-G57 MC2 (GPU kelas Valhall generasi 1, dengan 2 core/shader units). Mali-G57 MC2 ini beroperasi pada frekuensi 950 MHz–1 GHz sehingga menawarkan peningkatan arsitektur dibanding Mali seri sebelumnya.
Helio G99 juga memiliki fitur MediaTek HyperEngine 2.0 Lite yang membantu mengoptimalkan kinerja gaming seperti mengatur manajemen CPU/GPU dan jaringan agar gameplay lebih lancar dan mengurangi lag.
Sementara itu, Qualcomm Snapdragon 685 dibekali GPU Adreno 610 dengan frekuensi ~950 MHz. GPU ini sudah dikenal luas di segmen menengah Qualcomm karena dipakai juga di Snapdragon 680/662 series dan terkenal stabil serta kompatibel dengan banyak gim populer.
Untuk gim-gim populer seperti Mobile Legends, FreeFire, PUBG Mobile, Call of Duty Mobile, keduanya mampu menjalankan di pengaturan grafis menengah dengan lancar. Pengujian menunjukkan rata-rata kedua chipset bisa mencapai ~30-60 FPS pada setting medium di berbagai gim.
Akan tetapi untuk game dengan grafis berat seperti Genshin Impact, kedua SoC ini harus diturunkan ke setting rendah-menengah agar gamenya bisa tetap dimainkan mengingat keduanya bukan chipset flagship gaming.
Efisiensi Daya dan Panas
Karena sama-sama dibuat dengan litografi 6nm, baik Helio G99 maupun Snapdragon 685 memiliki efisiensi daya yang baik. Keduanya dirancang untuk smartphone yang awet baterai dan tidak cepat panas.
Helio G99 beroperasi pada clock CPU yang sedikit lebih konservatif (max 2,2 GHz vs 2,8 GHz pada Snapdragon). Dengan inti Cortex-A76 yang lebih efisien per clock, Helio G99 umumnya lebih dingin dan hemat daya di beban tinggi.
Pengujian menunjukkan jika Helio G99 dapat mempertahankan suhu lebih rendah dalam penggunaan berat (misal gaming lama atau perekaman video) karena desain core-nya yang lebih baru dan clockspeed lebih rendah.
Sedangkan Snapdragon 685 dengan clock tinggi pada 4 intinya bisa mengonsumsi daya lebih besar saat semua inti tersebut aktif. Artinya, dalam skenario beban maksimal (seperti gaming berat terus-menerus), Snapdragon 685 mungkin sedikit lebih boros baterai dan lebih hangat dibanding Helio G99.
Namun perbedaan keduanya tidak ekstrem, karena fabrikasi 6nm sudah cukup efisien dan Qualcomm juga menerapkan manajemen termal yang baik.
Kamera dan Video
Meski berada di segmen menengah, baik Helio G99 maupun Snapdragon 685 memiliki Image Signal Processor (ISP) yang cukup mumpuni untuk fotografi di berbagai smartphone saat ini.
Keduanya mendukung sensor resolusi kamera yang sangat tinggi yaitu hingga 108 MP. Helio G99 mendukung konfigurasi dual-camera (misal kamera ganda 16MP+16MP) dan fitur-fitur multi-frame.
Sedangkan Snapdragon 685 memiliki ISP triple 12-bit yang memungkinkan perekaman atau pengambilan tiga foto/video secara simultan (misal kamera utama + ultrawide + depan secara bersamaan).
Sayangnya, baik Helio G99 maupun Snapdragon 685 tidak mendukung perekaman video pada resolusi 4K. ISP mereka mentok di Video Full HD 1080p (hingga 60 FPS). Namun untuk mayoritas pengguna awam, resolusi 1080p@60fps sudah memadai untuk video vlog atau media sosial.
Konektivitas

Di bidang konektivitas, perlu digarisbawahi bahwa keduanya adalah chipset 4G LTE saja sehingga tidak mendukung jaringan 5G.
Snapdragon 685 dibekali modem Qualcomm Snapdragon X11 LTE yang mendukung Cat.13 downlink dan Cat.12 uplink. Artinya, chipset ini mampu mencapai kecepatan unduh teoritis hingga ~390 Mbps dan upload ~150 Mbps.
Helio G99 memiliki modem 4G LTE built-in dengan kategori serupa (Cat-13). Kecepatan 4G Helio G99 juga di kisaran ratusan Mbps, sehingga cukup untuk streaming HD, video call, dan unduhan cepat.
Keduanya juga mendukung Wi-Fi 5 (802.11 ac) dan Wi-Fi dual-band (2.4GHz & 5GHz). Tidak ada dukungan Wi-Fi 6 (802.11 ax) di keduanya, mengingat ini adalah chipset mid-range. Meski begitu, Wi-Fi 5 sudah cukup cepat kebutuhan untuk internet harian.
Skor Benchmark
Untuk gambaran angka performa sintetis, berikut perbandingan skor benchmark Helio G99 vs Snapdragon 685 dari berbagai pengujian:
AnTuTu v10 (Total Skor)
Helio G99 meraih sekitar 422.000 poin, sedangkan Snapdragon 685 sekitar 349.000 poin. Artinya, Helio G99 unggul sekitar 20% lebih tinggi dalam skor keseluruhan Antutu.
Geekbench 6
Pada Geekbench 6 Single-Core, Helio G99 mendapat sekitar 729 poin sedangkan Snapdragon 685 sekitar 473 poin. Sementara untuk Multi-Core Geekbench 6, Helio mendapatkan 1979 poin dan Snapdragon 1510 poin. Perbedaan ini cukup signifikan yang menunjukkan Helio G99 lebih bertenaga untuk beban CPU berat.
3DMark Wild Life (Grafis)
Helio G99 mencatat skor ~1243, hampir dua kali lipat diabnding Snapdragon 685 di ~641. FPS uji grafis Helio sekitar 7 FPS sedangkan Snapdragon ~3 FPS. Artinya secara teoritis, Mali-G57 MC2 di Helio G99 lebih kuat daripada Adreno 610.
Kesimpulan
Dilihat dari berbagai aspek di atas, MediaTek Helio G99 dan Qualcomm Snapdragon 685 ternyata sama-sama chipset yang tangguh untuk kelas menengah 4G. Masing-masing memiliki keunggulannya tersendiri.
Jika Anda ingin performa dan efisiensi yang lebih baik, Helio G99 adalah pilihan menarik. Jika Anda ingin sedikit lebih unggul untuk gaming, maka Snapdragon 685 layak dipilih. Namun sekali lagi, perbedaannya tidak besar. Jadi, baik Helio G99 maupun Snapdragon 685 sama-sama “aman”.