carisinyal-web-banner-retina 35

6 Kelebihan dan Kekurangan Apple MacBook Pro M3

Ditulis oleh Ananda Ganesha M

Setelah MacBook Pro M3 hadir secara global pada Oktober 2023, Apple pun memboyongnya masuk ke pasar Indonesia pada 16 Februari 2024. Secara "kasta", kedudukan MacBook Pro ini di atas MacBook Air.

Adapun MacBook Pro M3 dirilis dengan dua varian ukuran layar yakni 14 inci dan 16 inci. Berdasarkan jenis chipset yang dipakai, produk ini terbagi menjadi chip M3 "reguler, M3 Pro, dan M3 Max.

Apple M3 sendiri merupakan chipset Apple silicon berbasiskan ARM generasi ketiga, pertama kali meluncur pada Oktober 2023, melanjutkan seri terdahulunya yakni M2 dan M1.

Sebagai lini produk MacBook paling tinggi, MacBook Pro M3 memang menyajikan performa paling kencang di seri laptop. Tidak seperti MacBook Air M3 yang tanpa kipas, bahkan Pro M3 ini memiliki kipas pendingin yang bisa jaga performa tinggi lebih lama tanpa terjadi overheating atau throttling.

Adapun sejumlah kelebihannya mencakup panel layar Liquid Retina XDR yang cerah dengan warna akurat, port melimpah (ada MagSafe), serta kinerjanya yang sat set sat set saat edit video atau musik. Berikut ini sekilas kelebihan dan kekurangannya dalam bentuk tabel.

*Tabel ini bisa digeser ke samping
Kelebihan
Kekurangan
Performa kelas atas dengan chipset Apple M3
Tidak ada port USB-A
Layar luas dan tajam dengan akurasi warna mengagumkan
Kualitas webcam tIdak bagus-bagus amat
Pengalaman Magic Keyboard yang menyenangkan, ada tombol fungsi
Harga selangit, upgrade memori pun sulit
Port cukup melimpah, dukung external display
Opsi gaming sungguh terbatas
Baterai paling tahan lama
Speaker kencang dan jernih

Kendati merupakan salah satu produk penunjang produktivitas paling bergengsi sejagat raya, nyatanya MacBook Pro M3 bukan untuk semua orang. Lalu, apakah perangkat laptop ini cocok untuk Anda? Untuk menjawabnya, mari simak kelebihan dan kekurangannya lebih dalam, yakni sebagai berikut.

Spesifikasi Apple MacBook Pro M3

macbook pro m3_
• Layar
14 inci/16 inci Liquid Retina XDR
• Prosesor
Apple M3, M3 Pro, M3 Max
• Graphic Card
Apple GPU 10-core/14-core/18-core/30-core
• RAM
8 GB hingga 128 GB
• Storage
512 GB hingga 8 TB
• Konektivitas
Wi-Fi 6E, Bluetooth 5.3
• Port
Slot kartu SDXC, Port HDMI, Jek headphone 3,5 mm, Port MagSafe 3, dua/tiga USB-C Thunderbolt 4
• Baterai
70 WHr/72,4 WHr

Kelebihan Apple MacBook Pro M3

MacBook Pro M3 memberikan fitur mewah dan berkelas untuk konsumen profesional. Untuk mengetahui kelebihan-kelebihannya, simak penjabaran berikut ini.

1. Performa Kelas Atas dengan Chipset Apple M3

apple m3

Apple M3 di dalam MacBook Pro M3 menawarkan kinerja yang sangat tinggi. Apalagi jika dibandingkan dengan MacBook Pro versi Intel, performa perangkat ini akan terasa meroket secara signifikan.

Ada empat varian Apple M3 yang bisa dipilih, yakni satu varian Apple M3 "reguler", dua varian Apple M3 Pro, dan satu varian Apple M3 Max.

Penjelasan Ragam Jenis Chip Apple M3

chipset apple m3

Apple M3 "reguler" adalah versi entri yang menawarkan keseimbangan antara performa dan efisiensi tinggi. Di dalamnya, tersemat 8 inti prosesor (CPU) berisikan 4 core performa dan 4 core hemat daya.

Chipset ini juga disokong dengan pengolah grafis (GPU) 10 inti, Neural Engine sebanyak 16 inti, serta bandwidth memori hingga 100 GB per detik.

Lalu pada Apple M3 Pro, varian terendahnya menggunakan CPU 11 inti dengan 5 inti performa dan 6 inti efisiensi daya. Varian ini juga tawarkan GPU 14 inti serta Neural Engine 16 inti sehingga dapat menjalankan perintah grafis dan AI (Artificial Intelligence) dengan lebih cepat.

Chip Apple M3 Pro juga tersedia dalam varian CPU 12 inti (berisikan 6 inti performa dan 6 inti efisiensi) dan kartu grafis 18 inti. Untuk teknologi Neural Engine, masih sama-sama berisikan 16 inti. Seperti varian M3 Pro 11 inti, varian CPU 12 inti ini juga mendukung bandwidth memori hingga 150 GB per detik.

Terakhir, ada Apple M3 Max yang berada di tingkat tertinggi. Apple M3 Max dirancang dengan konfigurasi CPU 14 inti berisikan 10 inti performa dan 4 unit efisiensi daya tinggi.

Kartu pengolah grafis alias GPU-nya memiliki sebanyak 30 inti, namun masih pertahankan Neural Engine 16 inti yang ada pada Apple M3 "reguler" dan Pro. Dukungan bandwidth memorinya? Tinggi banget. Mencapai 300 GB per detik!

Apple M3 "reguler" dimaksudkan untuk pengguna kasual yang tidak butuh-butuh amat performa tingkat tinggi. Walau merupakan varian terendah, versi ini sudah memiliki kinerja lebih kencang dari mayoritas laptop lain di luar sana.

Sedangkan, Apple M3 Pro ditujukan untuk mereka yang memerlukan tenaga lebih besar dalam menunjang aktivitas. Misalnya untuk edit foto dan video.

Adapun varian M3 Max hadir untuk tingkat penggunaan yang lebih demanding lagi, seperti rendering model 3D, desain arsitektur yang super detail, hingga mendapatkan pengalaman gaming yang paling nyaman.

Gambaran Performa MacBook Pro M3

apple m3

Keempat varian chip Apple M3 merupakan salah satu yang pertama menghadirkan fabrikasi 3 nanometer, sehingga memungkinkan lebih banyak transistor di dalamnya. Hal ini akan meningkatkan kecepatan dan juga efisiensi.

Apple M3 "reguler" memiliki 25 miliar transistor di dalamnya, alias 5 miliar lebih banyak dari chip Apple M2. Apple M3 Pro memiliki sebanyak 37 miliar transistor, dan M3 Max punya sebanyak 92 miliar transistor.

Apple M3 Max juga mendukung Unified Memory (RAM) hingga 128 GB. Ini adalah salah satu besaran memori paling banyak dibandingkan generasi chip Apple silicon pendahulunya. Pihak Apple juga menyebutkan, kinerja M3 Max alami peningkatan hingga 80 persen dibandingkan M1 Max.

Chip M3 juga kini mendukung fitur Dynamic Caching, mesh shading dan ray tracing yang dipercepat perangkat keras. Apple mengklaim bahwa kecepatan rendering M3 adalah 2,5x lipat lebih tinggi dibandingkan M1.

Adapun pengolah grafisnya (GPU) hanya perlu mengerahkan setengah daya untuk hasilkan tingkatan performa yang sama dengan M1. Pada performa puncak, kinerja M3 juga lebih tinggi 65 persen dibandingkan M1.

Beralih pada kemampuan CPU, core performa M3 lebih cepat 30 persen dibandingkan M1. Pun pada core efisiensinya lebih cepat 50 persen dibandingkan core efisiensi pada M1.

Hasil Benchmark

macbook pro m3 geekbench 6_Sumber: MacWorld.com
Geekbench CPU multi-core

Dilansir dari Macworld.com, MacBook Pro M3 Pro dengan CPU 11 inti (varian dasar) memiliki skor Geekbench 6 sebanyak 14.304 poin (multi-core). Skor ini tidak jauh berbeda dengan MacBook Pro yang pakai Apple M3 Pro CPU 12 inti (15.238 poin). Lalu, hasil skor untuk chip Apple M3 biasa (non-Pro) adalah 11.971 poin.

Salah satu pesaingnya, DELL XPS 15 (2023), memiliki skor Geekbench 6 multi-core yang lebih rendah yakni 12.814 poin, dilansir dari XDA Developers. Sebagai informasi, laptop DELL tersebut memakai Intel Core i7-13700H.

Dari sumber yang sama, MSI GT77 dengan prosesor Intel Core i9-12900HX menghadirkan skor Geekbench 6 multi-core sebesar 14.851 poin. Angka ini sedikit melampaui MacBook Pro M3 Pro (14.304 poin).

Yang performa CPU-nya paling dahsyat? Jelas adalah Apple MacBook Pro yang menggunakan chip M3 Max. Hasil skor multi-core-nya menyentuh angka 21.545 poin!

Artinya, di saat MacBook Pro (M3 Pro) punya performa yang setara dengan laptop-laptop Windows terbaik, MacBook Pro (M3 Max) punya kinerja yang jauh meninggalkan semua laptop powerful lain di luar sana.

Oke, lanjut ke pengujian GPU. Semua varian MacBook Pro M3 memiliki performa yang luar biasa. Berdasarkan Geekbench 6 GPU, varian GPU 14 inti memiliki skor 68.715 poin seperti yang terlihat di bawah.

macbook pro m3 pro geekbench 6 gpu_
Geekbench 6 GPU

Dari grafik di atas, terlihat bahwa M3 Pro dengan GPU 16 inti punya kinerja yang tak beda jauh dengan M3 Pro versi GPU 18 inti (78.541 poin). Namun yang cukup bikin saya kaget, justru chip M2 Pro berhasil mendapatkan skor lebih tinggi. Hal ini cukup wajar karena chip M2 tersebut merupakan varian dengan inti GPU lebih banyak.

Nah, ini menandakan satu hal. Berarti, peningkatan performa pada M3 tidak penting-penting amat, dong? Maksud saya, kalau pengguna M2 ingin rasakan performa lebih kencang ya tinggal pilih varian dengan inti GPU lebih banyak. Tanpa harus menunggu kedatangan MacBook Pro keluaran terbaru yang pakai M3. Mengerti 'kan maksud saya?

Ini seakan membuat chip M3 tumpang tindih dengan M2. Tanpa harus upgrade ke M3, pengguna M2 sebenarnya sudah punya opsi untuk meraih tingkatan performa GPU yang sama, yakni dengan cara sedari awal memilih yang versi GPU 16-inti.

3dmark wildlife macbook pro m3_Sumber: PCmag.com

Oke, sekarang kita tilik performa GPU MacBook Pro M3 pakai benchmark 3DMark Wildlife. Jika diperhatikan, varian M3 "reguler" mendapatkan skor 8.284 poin dan M3 Pro meraih skor 12.105 poin, kendati tidak diketahui varian M3 Pro mana yang dipakai.

Untuk varian M3 Max, hasil skor yang didapat adalah 31.322 poin, dan ini adalah salah satu angka tertinggi di dunia (jika bukan yang paling tinggi) yang bisa Anda lihat pada perbandingan skor 3DMark Wildlife.

Sebagai perbandingan, dilansir dari cnet.com, DELL XPS 15 (2023) yang memakai NVIDIA GeForce RTX 4070 menghasilkan skor 14.554 poin (3DMark Wildlife Extreme). Skor ini mengalahkan GPU pada chip M3 "reguler" dan Pro.

Jadi meskipun GPU pada chip M3 "reguler" dan Pro bukan yang paling kencang di dunia, salah satu kartu grafis dedicated terbaik dari NVIDIA pun belum cukup kuat untuk mengalahkan GPU pada chip M3 Max.

Hasil Pengujian Gaming dan Rendering Video

Jumlah game yang tersedia untuk MacOS secara native memang cukup terbatas. Namun untuk permainan-permainan yang tersedia, MacBook Pro M3 bisa memberikan pengalaman yang lancar.

By the way, istilah native di sini maksudnya game yang teroptimasi untuk chip Apple silicon, dan bisa dimainkan tanpa harus melalui proses "penerjemahan" melalui Rosetta 2 ataupun mekanisme lainnya.

Salah satu game populer yang tersedia secara native adalah Lies of P. MacBook Pro M3 mampu berikan frame rate tinggi kendati pada konfigurasi RAM terendah (8 GB), dilansir dari YouTube Andrew Tsai.

Berada dalam pengaturan grafis Medium di 1080p, Lies of P bisa berjalan pada frame rate 60 hingga 70 FPS. Pengalaman lancar tersebut diraih dengan mengaktifkan efek upscaling Metal di mode Quality.

Selain itu, pengalaman yang lancar ini juga didapatkan pada varian terendah pada MacBook Pro M3 menggunakan varian chip M3 "reguler". Jadi, bayangkan saja jika menggunakan M3 Pro atau M3 Max. Tentu akan lebih lancar lagi.

Adapun permainan native lain seperti No Man's Sky bisa berjalan hingga 100 FPS lebih pada pengaturan grafis Highest.

Lalu bagi Anda yang ingin tahu performa edit videonya, MacBook Pro M3 Max diketahui hanya butuh waktu 1 menit 15 detik untuk melakukan ekspor video 4K H264 menggunakan Final Cut Pro. Durasi ini lebih cepat dari iMac Pro yang butuh waktu 2 menit 38 detik, dilansir dari ProVideoCoalition.

2. Layar Luas dan Tajam dengan Akurasi Warna Mengagumkan

macbook pro m3 layar

MacBook Pro M3 hadir dengan dua varian ukuran layar, yakni 14,2 inci dan 16,2 inci. Varian 14,2 inci memiliki resolusi bawaan 3.024 x 1.964 piksel dengan kerapatan 254 piksel per inci. Sementara untuk versi 16,2 inci, resolusinya adalah 3.456 x 2.234 piksel pada kerapatan 254 piksel per inci.

Kedua varian tawarkan rasio kontras 1.000.000:1, tampilan gamut P3 yang dukung hingga 1 miliar warna, dan teknologi True Tone.

Perihal kecerahan, dua varian ini menampilkan kecerahan XDR berkelanjutan 1.000 nit dengan punca 1.600 nit. Sedangkan untuk kecerahan SDR, mencapai hingga 600 nit. Layar dibekali fitur ProMotion untuk menawarkan refresh rate adaptif hingga 120 Hz.

MacBook Pro M3 menggunakan teknologi layar Liquid Retina XDR yang menghadirkan backlight mini-LED. Gunanya untuk mencapai kecerahan puncak yang lebih tinggi lagi, sekaligus menjaga tingkatan warna hitam agar tetap murni demi menampilkan rentang dinamis yang luas.

Dilansir sixcolors.com, layar perangkat ini memiliki tampilan yang sangat menakjubkan saat melihat foto-foto, video, serta siaran TV yang berada di standar HDR. Bahkan pada mode rentang dinamis standar (non-HDR), tingkat kecerahannya sudah tergolong sangat tinggi. Malahan salah satu yang tertinggi di dunia laptop high-end.

Kecerahan layar MacBook Pro M3 juga disebut dapat mengalahkan mayoritas laptop Windows di kelas harga yang sama. Saat dibandingkan dengan DELL XPS 15 yang hanya raih kecerahan SDR hingga 400 nit (OLED) dan 500 nit (LCD), MacBook Pro M3 ini jelas menang telak.

Hasil pengujian PCMag.com menuturkan, layar MacBook Pro M3 menampilkan gamut warna sRGB 100 persen, Adobe RGB 87 persen, dan DCI-P3 98 persen. Layar ini memiliki penampilan lebih baik daripada sejumlah pesaingnya, seperti DELL Precision 5480 dan Lenovo Slim Pro 9i.

Terdapat notch yang timbul di sisi tengah atas layar sebagai penampung webcam 1080p. Kualitas video dari webcam ini cenderung biasa saja, dan berbagai sumber mengatakan lebih baik menggunakan iPhone sebagai webcam untuk kualitas yang lebih oke.

Menurut sixcolors.com, keberadaan notch ini tidak begitu mengganggu aktivitas sehari-hari. Ukuran notch tampak lebih kecil dibandingkan generasi-generasi MacBook Pro terdahulu. Ukurannya pun tidak melebihi ketebalan pada Menu Bar, jadi tidak ada konten yang "terpotong" gara-gara penampakan notch tersebut.

3. Pengalaman Magic Keyboard yang Menyenangkan, Ada Tombol Fungsi

macbook pro m3 keyboard

Untuk Anda yang memerhatikan perkembangan MacBook, mungkin tidak akan asing dengan keberadaan fitur Touch Bar. Ini adalah fitur yang memungkinkan pengguna melakukan interaksi pada konten di layar dengan cara yang intuitive. Namun karena tidak banyak pengguna yang memakainya, Apple memutuskan untuk menghilangkan Touch Bar tersebut pada varian M3 ini.

Yang menyenangkannya, kini tombol Function kembali hadir. Tombol Function memudahkan pengguna untuk mengakses pengaturan, seperti volume, kecerahan layar, kontrol media, dan sebagainya.

Kehadiran tombol Function dipercaya akan memberi manfaat lebih dibandingkan Touch Bar. Sebab, banyak pengguna mengeluhkan sering memencet Touch Bar secara tidak sengaja ketika mengetik.

Semenjak Apple menggunakan scissor switch, pengaman mengetik terasa paling nyaman sepanjang sejarah produk Apple, dilansir dari PCMag.com. Scissor switch melibatkan komponen dua potongan plastik yang menyilang sehingga membentuk gunting. Perjalanan tombolnya pun jadi lebih pendek, memungkinkan respons ketikan yang lebih instan.'

Keyboard ini juga memiliki sensor Touch ID yang memungkinkan pengguna log in dengan menempelkan jari ke sensor pemindai. Selain itu, terdapat backlight yang membuat pengalaman mengetik di malam hari jadi lebih lancar dan menyenangkan.

Trackpad pada perangkat ini juga berikan pengalaman yang nyaman lantaran ukurannya yang begitu luas. Tidak akan sulit bagi pengguna melakukan drag and drop (tekan dan geser) pada trackpad.

Tidak ada satu pun tombol kiri dan kanan di trackpad tersebut. Sebab, Apple menggantinya dengan motor haptic yang dapat menyimulasikan efek klik yang nyaman, baik untuk klik kanan maupun klik kiri. Disebutkan pula bahwa apabila trackpad ditekan pada level tekanan lebih dalam, MacBook Pro akan memunculkan menu kontekstual yang khusus.

Yang sedikit saya keluhkan dari keyboard-nya, posisi tombol Fn terasa sedikit kurang pas. Saya terbiasa dengan keyboard yang menempatkan tombol Ctrl di pojok kiri bawah, bukan tombol Fn. Di keyboard MacBook Pro M3, justru Fn terletak paling pojok.

Jadi apabila Anda seperti saya, mungkin harus melakukan pembiasaan agar tidak salah pencet saat ingin mengakses kombinasi shortcut, seperti Ctrl + C, misalnya.

4. Port Cukup Melimpah, Dukung External Display

macbook pro m3 port_

Jumlah port pada MacBook Pro M3 ini berbeda-beda, tergantung dari varian yang dipilih. Untuk versi chip M3 biasa, memiliki dua port USB-C yang dukung Thunderbolt atau USB 4. Sementara untuk chip M3 Pro dan Max, jumlah port ini menjadi tiga buah.

Untuk sisa port-nya sama saja, ketiga varian chipset memiliki MagSafe 3, jek headphone, HDMI, dan port SDXC. MacBook Pro M3 juga mendukung layar eksternal via USB Thunderbolt dan/atau port HDMI. Namun, jumlah display yang didukung berbeda-beda setiap varian chip-nya.

Untuk varian M3, hanya mendukung satu layar eksternal dengan resolusi hingga 6K di 60 Hz. Pada varian M3 Pro, Anda bisa hubungkan hingga dua layar eksternal dengan resolusi maksimal 6K di 60 Hz.

Adapun untuk varian M3 Max, jumlah layar eksternal yang bisa diaktifkan dalam waktu bersamaan adalah sebanyak empat layar. Tiga layar terhubung via Thunderbolt, dan satunya lagi via HDMI.

Ini tentu merupakan fitur yang lebih baik dibandingkan MacBook Air M3, yang hanya bisa menggunakan dua layar eksternal namun mengharuskan MacBook-nya dalam keadaan tertutup.

Keberadaan MagSafe juga menjadikan produk ini sebagai salah satu yang paling unik dan unggul. Sebab, port MagSafe memungkinkan pengguna untuk charging dan mencolok aksesoris tanpa harus khawatir rusak.

Beda dengan port USB-C yang lambat laun bakal "aus" karena keseringan dipakai, port MagSafe cenderung jauh lebih awet untuk pemakaian jangka panjang.

5. Baterai Paling Tahan Lama

macbook pro m3

Sejatinya, perangkat seperti laptop dan MacBook diperuntukkan untuk penggunaan portabel. Ini artinya, ketahanan baterai jadi salah satu aspek terpenting agar tidak ganggu produktivitas saat berada di luar rumah.

MacBook M3 hadir dengan baterai Li-Po berkapasitas 70 Whr. Sementara, varian chip M3 Pro dan Max menggunakan kapasitas 72,4 Whr.

Varian M3 "reguler" diklaim bisa bertahan hingga 22 jam untuk pemutaran film aplikasi Apple TV, serta bertahan hingga 15 jam pada penggunaan web nirkabel.

Di sisi lain, varian Pro dan Max disinyalir dapat memutar film di Apple TV hingga 18 jam serta berselancar di web nirkabel hingga 12 jam.

Apakah klaim di atas sesuai dengan aslinya? Ternyata, iya. Laman PCMag.com menyatakan bahwa MacBook Pro M3 (14 inci) bertahan hingga 22 jam 14 menit saat diujikan video playback di resolusi 720p pada kecerahan 50 persen.

Durasi tersebut jauh lebih lama dari berbagai macam rivalnya, seperti Razer Blade 14 (2023) yang cuman tahan 10 jam 35 menit, DELL Precision 5480 yang tahan 13 jam 7 menit, serta Lenovo Slim Pro 9i yang tahan 7 jam 48 menit.

6. Speaker Kencang dan Jernih

macbook pro m3 speaker

Perangkat ini menghadirkan sistem suara enam speaker high-fidelity dengan woofer force-cancelling. Sistem suara ini juga dimiliki MacBook Air generasi yang sama. Namun, MacBook Pro M3 tetap menghasilkan suara yang lebih baik.

Sumber Apple Insider mengatakan, MacBook Pro M3 14 inci dapat menghasilkan suara dengan bass yang baik, terutama untuk perangkat di ukurannya.

Tak hanya itu, sumber jamiebalfour.scot juga mengatakan bahwa kualitas suara di MacBook Pro ini sungguh tidak ada duanya jika dibandingkan dengan laptop lain yang pernah dia coba.

Adapun sumber Mashable.com turut melayangkan pujian pada speaker perangkat ini. Tidak hanya berhasil membuat lagu terdengar begitu indah dan jernih, suara speaker pun nyaris tidak memiliki distorsi sama sekali saat berada di volume maksimal.

Jadi, bisa disimpulkan kalau MacBook Pro M3 memang menawarkan kualitas speaker terbaik di dunia. Anda pun tidak perlu lagi melibatkan speaker eksternal untuk merasakan kualitas audio terbaik.

Kekurangan Apple MacBook Pro M3

Walau punya banyak kelebihan, harganya yang selangit cukup membangkitkan ekspektasi yang selangit pula. Namun, nyatanya ada beberapa hal yang sulit dilakukan pada MacBook Pro M3. Simak kekurangannya berikut ini.

1. Tidak Ada Port USB-A

macbook pro m3 layar

Kekurangan ini bisa jadi deal-breaker bisa juga tidak, tergantung dari gaya penggunaan Anda. Saya pribadi masih sering menggunakan aksesoris dengan port USB-A, jadi pastinya memerlukan perangkat yang masih sediakan port tersebut. Solusi lainnya adalah dengan menyediakan adapter setiap kali ingin bepergian, dan ini buat saya agak ribet.

2. Kualitas Webcam TIdak Bagus-Bagus Amat

macbook pro m3 webcam

Saya tadinya agak mewajarkan kehadiran notch yang begitu menonjol di layar. Nyaris tidak ada satu pun laptop lain yang memamerkan notch di area layar. Lalu saya pikir, mungkin ini untuk menampung webcam 1080p agar menghasilkan video yang top notch.

Namun nyatanya, hasil video webcam di perangkat ini bukan yang paling tajam, kendati mampu berikan tampilan warna yang cukup oke. Hasil videonya tidak benar-benar 1080p kendati tidak serendah 720p pula. Begitulah kesan yang dirasakan penguji di PCMag.com.

Untung saja Apple menyediakan fitur bawaan untuk menjadikan iPhone sebagai webcam, tanpa melibatkan aplikasi tambahan. Anda hanya perlu beli aksesoris yang kompatibel dengan MagSafe untuk menempelkan HP ke atas laptop.

3. Harga Selangit, Upgrade Memori pun Sulit

macbook pro m3

Tidak ada yang dapat menyangkal kalau produk-produk Apple memang selalu memiliki price tag yang lebih tinggi dibandingkan mayoritas merk lainnya. Tak terkecuali MacBook Pro M3.

Di laman distributor resmi iBox, MacBook Pro M3 pada varian termurah dibanderol dengan harga Rp27.999.000 (RAM 8 GB/SSD 512 GB). Harga ini memang tidak beda jauh dengan pesaingnya yang setara dari kubu Windows. Lenovo Yoga Pro 9i dan Razer Blade 14 contohnya, juga memiliki harga di rentang Rp20 jutaan.

Akan tetapi, dengan harga begitu mahal, setidaknya Lenovo Slim Pro 9i (Rp24 jutaan di marketplace) masih tawarkan fitur yang lebih baik. Contohnya seperti layar yang sudah touchscreen dengan refresh rate 165 Hz.

Dan di harga tersebut, Lenovo Slim Pro 91 sudah menawarkan RAM 32 GB dengan SSD 1 TB. Beda dengan MacBook Pro M3 yang di harga Rp27 jutaan masih menyediakan RAM 8 GB dan memori 512 GB.

Melakukan upgrade memori pun tidak bisa. Mengapa? Sebab, varian memori wajib dipilih pada saat awal pembelian. Begitu produk sudah diterima di tangan, Apple tidak menyediakan cara apa pun untuk pengguna bisa menambahkan RAM atau kapasitas SSD.

Jadi, satu-satunya cara memiliki varian 1 TB pada MacBook Pro M3 adalah dengan memilih opsi tersebut di awal pembelian. Itu pun mengharuskan Anda membayar Rp31.499.000, alias selisih Rp3,5 juta lebih mahal dari varian 512 GB.

4. Opsi Gaming Sungguh Terbatas

macbook pro m3

Di awal artikel, saya sempat menjelaskan gambaran performa MacBook Pro M3 secara gamblang. Di situ pun tertulis kalau produk ini masih bisa memainkan game dengan frame rate playable. Namun, saya tetap tidak rekomendasikan MacBook Pro M3 untuk gaming.

Alasannya: jumlah game yang bisa dimainkan di produk ini sangat terbatas. Rasanya bisa dihitung jari berapa banyak game yang bisa dimainkan secara native, alias game yang bisa meraih performa terbaik yang dimungkinkan tanpa melibatkan proses "penerjemahan" terlebih dahulu.

Jumlah game yang tersedia bertambah cukup drastis apabila kita pertimbangkan game yang bisa dimainkan lewat Rosetta 2. Fitur Rosetta 2 akan mengubah game yang awalnya hanya tersedia untuk Mac bermesin Intel, agar bisa dimainkan di chip Apple Silicon. Namun, kendati playable, permainan-permainan ini tidak akan selancar permainan native.

Misalnya Anda ingin memainkan game seperti Baldur's Gate 3, kemungkinan tidak akan nyaman sama sekali. Ada beberapa adegan yang membuat frame rate-nya turun ke bawah 30 FPS. Untuk mesin dengan harga selangit, performa game di bawah 30 FPS rasanya sulit dimaafkan.

Kalaupun ingin jalankan Baldur's Gate 3 dengan lancar jaya, diperlukan memilih varian M3 Pro atau bahkan M3 Max, tentu dengan harga yang lebih selangit lagi. Untuk bisa raih performa yang sama, laptop Windows

Kalaupun Anda bukan seorang gamer, laptop Windows dengan harga yang setara tetap memiliki value lebih tinggi. Sebab, penggunaannya lebih versatile dan mudah beradaptasi untuk segala situasi. Kalau memang harus keluar biaya banyak, mengapa tidak sekalian beli barang yang lancar untuk semua penggunaan?

Simpulan

Jadi, sebenarnya MacBook Pro M3 ini ditujukan buat siapa? Bagi Anda yang tergolong dalam kaum "prosumer", alias konsumen yang bekerja di ranah profesional, performa dan kehebatan pada produk ini akan sangat membantu.

Para pelaku konten kreator di YouTube, pembuat iklan TVC, atau bahkan editor film, tentu akan merasakan benefit pada performa MacBook Pro M3 yang sangat tinggi. Layarnya menawarkan cakupan warna yang sangat luas dan juga akurat, sehingga memastikan hasil karya tetap konsisten antara saat diedit dan saat dipresentasikan pada klien.

Dengan waktu rendering dan ekspor yang sebentar, tentu akan menghemat waktu Anda agar bisa menyelesaikan lebih banyak pekerjaan pada waktu yang singkat. Pengalaman mengetik pun terasa nyaman dengan key travel yang dangkal untuk meningkatkan responsivitas.

Namun untuk urusan gaming, Anda bisa mendapatkan pengalaman jauh lebih baik dengan laptop Windows yang punya harga serupa. Bagi Anda yang ingin merasakan kemudahan upgrade memori, produk Apple yang sistem komponen internalnya serba tertutup ini mungkin tidak akan cocok untuk Anda.

Kategori:
Jika kamu memiliki pertanyaan mengenai artikel yang kami tulis atau ingin meminta rekomendasi gadget, silakan tanyakan kepada kami di Instagram, atau Twitter/X. Kami akan dengan senang hati menjawabnya!
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram