7 Kelebihan dan Kekurangan itel A80, Layarnya 120 Hz
itel tampaknya cukup rajin dalam merilis HP kelas entry miliknya. Kali ini giliran itel A80 yang hadir di Indonesia pada September 2024. HP ini menjadi penerus dari itel A70 yang hadir di Indonesia pada November 2023.
Jika dibandingkan dengan pendahulunya, itel A80 bisa dibilang menawarkan peningkatan cukup menarik di beberapa sektornya. Misalnya sektor layar, Anda sudah bisa menemukan refresh rate 120 Hz dan punch hole yang interaktif di harga hanya Rp1,1 jutaan saja. Jarang sekali HP di kelas harganya yang menawarkan dua fitur tersebut.
Selain itu, itel A80 masih memiliki beberapa fitur menarik lain di sektor tertentu. Jika penasaran, berikut beberapa kelebihan dan kekurangan itel A80 yang mesti Anda tahu.
Spesifikasi itel A80
Layar | IPS LCD 6.7 inci |
Chipset | UNISOC Tiger T603 |
RAM | 4 GB |
Memori Internal | 128 GB |
Kamera | 50 MP (wide) MP (AI) |
Baterai | Li-Po 5000 mAh |
Kelebihan & Kekurangan | Baca di sini |
Cek Harga Saat Ini | Shopee Lazada Blibli |
Kelebihan itel A80
itel A80 dijual di Indonesia dengan harga yang sangat murah yaitu Rp1,1 jutaan saja.Meski begitu, HP ini memiliki beberapa fitur menarik di dalamnya. Berikut beberapa kelebihan yang dimiliki oleh itel A80.
1. Menawarkan Storage 128 GB, Menarik di Harga Rp1 juta Kecil
Salah satu keunggulan yang coba ditawarkan itel A80 kapasitas memorinya yang cukup luas. Di kelas harganya yang hanya Rp1,1 jutaan, HP ini sudah menawarkan kapasitas RAM 4 GB dengan jenis LPDDR4x. Sedangkan memori internalnya berkapasitas 128 GB yang sudah cukup besar di harganya.
Menariknya, Anda masih bisa memperluas kapasitas memorinya jika masih merasa kurang atau ingin mendapat kapasitas lebih luas. Itel A80 menawarkan fitur Extended RAM hingga 4 GB. Dengan kata lain, Anda sudah bisa menikmati RAM dengan total 8 GB setelah digabung dengan virtual RAM.
Meski begitu, sebaiknya abaikan saja soal virtual RAM ini karena kebanyakan tidak terlalu ngaruh banyak. Terlepas dari itu, menilik varian RAM dan storage yang ditawarkan, jelas itel A50 jadi HP yang benar-benar menarik di kelas harganya.
Tidak hanya RAM, memori internalnya juga masih bisa diperluas dengan memanfaatkan slot microSD khusus. Dari yang semula 128 GB, Anda bisa menggunakan microSD sampai 2TB. Dengan begitu, itel A80 bisa menyimpan berbagai berkas seperti foto, video, sampai file berkas lainnya.
Sayangnya, jenis yang digunakan untuk memori internal ini masih eMMC, bukan UFS. Sebagai informasi, jenis UFS memiliki kecepatan baca dan tulis lebih cepat dibandingkan eMMC. Kemampuannya juga lebih mumpuni untuk penggunaan multitasking.
2. Performa Cukup Baik di Kelas Harganya
itel A80 masih mengandalkan chipset yang sama dengan HP itel lain di kelas harga yang sama yaitu UNISOC T603. Beberapa HP itel lainnya yang juga menggunakan chipset ini adalah itel A70 dan itel A50 sebagai generasi pendahulunya.
Penggunaan UNISOC T603 di kelas harganya terbilang menarik. Chipset ini memiliki proses manufaktur 12 nm. Untuk tenaganya, chipset ini mengandalkan delapan inti CPU atau octa-core. Terdiri dari empat core ARM Cortex-A55 1,8 GHz dan empat core Cortex-A55 1,2 GHz.
Sayangnya, inti prosesor yang disematkan di sini hanya berfungsi untuk efisiensi dayanya saja. Tidak ada inti prosesor untuk menunjang performa yang biasanya menggunakan Cortex A7x.
Penggunaan UNISOC T603 di itel A80 ini sebenarnya patut diapresiasi. Kemampuannya memang tidak jauh berbeda dengan itel A70. Namun, jelas lebih baik ketimbang itel A60s yang masih menggunakan chipset UNISOC SC9832A yang secara performa lebih lemah dan boros daya.
Karena tidak memiliki core Cortex A7, performa UNISOC T603 di itel A80 tentu cenderung biasa. Jangan berharap untuk bermain game berat dengan nyaman ketika memakai HP ini. Hanya beberapa game ringan saja yang bisa dimainkan dengan setelan yang tetap disesuaikan.
Berdasarkan pengujian Benchmark yang dilakukan oleh Legawa Gadget di dalam videonya. itel A80 hanya mampu mencapai skor AnTuTu v10 158.138 poin. Skor yang diraihnya terbilang wajar, sudah cocok untuk penggunaan biasa sehari-hari atau memainkan game ringan seperti Mobile Legends.
3. Kamera 50 MP yang Oke dengan Dukungan Ring Light
Di bagian belakang, itel A80 dibekali dua lingkaran kamera di bagian belakang. Menariknya, HP ini memiliki lampu LED flash berbentuk lingkaran atau Ring light. Fitur ini membuat pencahayaannya lebih menyebar dan merata saat digunakan.
Selain fitur Ring light yang menarik, itel A80 juga sudah mengandalkan resolusi kamera yang lebih besar dan lebih baik yaitu 50 MP. Kamera utamanya ini merupakan hasil dari pixel binning yang menggabungkan beberapa piksel kecil menjadi satu piksel besar. Hal ini mampu meningkatkan kemampuannya dalam menangkap cahaya lebih baik.
Sama seperti HP entry level lainnya, hanya kamera utamanya saja yang bisa diandalkan. Meski ada dua lingkaran di bagian belakang, lingkaran terakhir hanya berisi kamera AI yang biasanya hanya sebagai hiasan saja.
Untuk kemampuan kamera utama itel A80, menurut saya sudah lebih baik untuk kelas harganya. Setidaknya sedikit lebih baik dari itel A70 soal reproduksi warna atau ketajaman. Dengan catatan pemotretan dilakukan di luar ruangan dengan cahaya yang memadai.
Sebenarnya, itel A80 menawarkan fitur berupa Super HDR sebagai marketing-nya. Sayangnya, fitur ini tampaknya tidak bisa diaktifkan atau tidak terlalu berpengaruh dengan gambar yang dihasilkan.
Untuk perekaman videonya, itel A80 bisa merekam hingga 1080p 30 FPS. Kualitas ini berlaku untuk kamera depan dan belakang. Untuk stabilisasinya tentu akan sedikit goyang saat dibawa berjalan, sebab tidak ada fitur apapun untuk meredam guncangan yang terjadi.
4. Tampilan Desain Bodi Cantik dan Stylish
Salah satu hal yang membuat saya terpaku dengan HP harga Rp1,1 jutaan ini adalah tampilan desainnya yang terasa mewah. Konsep modul kameranya memang terlihat masih sama dengan itel A70 atau generasi sebelumnya di kelas harga yang sama. Namun, HP ini tidak lagi menggunakan kamera boba yang sudah overused.
Di dalam modul kamera itel A80 hanya diisi oleh dua lingkaran kamera berwarna hitam secara vertikal. Di bagian kanannya ada lampu LED flash atau Ring Light untuk membantu pencahayaan. Meski masih berbentuk zig-zag, setidaknya Ring Light-nya ini tidak dimasukkan ke dalam lingkaran yang biasa ditemukan di HP entry level lainnya.
Menariknya, modul kameranya juga tidak terlalu menonjol dengan bentuk persegi yang punya sudut melengkung. Yang paling saya suka adalah karena warnanya yang senada dengan warna bodinya. Hal ini yang paling membuat saya suka karena modulnya terkesan samar dengan bodi.
itel A80 memiliki tiga varian warna yang sangat menarik dan punya keunikannya masing-masing. Pertama adalah Glacier White. Yang menarik dari varian warna ini adalah pola desainnya yang menyerupai batuan mikro alami atau glacier yang mewah.
Sentuhan akhiran yang ditawarkannya merupakan kombinasi antara glossy dan matte. Akhiran glossy-nya berasal dari pola yang unik, sedangkan bodi keseluruhannya punya akhiran matte. Selain halus saat disentuh, bodinya juga tidak mudah meninggalkan noda sidik jari.
Varian warna lainnya yaitu Wave Blue. Varian ini menawarkan tampilan unik dengan pola jejak bintang atau meteor yang cantik. Di bagian atasnya juga diberi gradasi emas yang membuat warnanya bisa berubah sesuai dengan sudut pencahayaan.
Varian terakhir yaitu Standstone Black sebagai varian warna yang lebih natural. Tampilannya tampak matte dengan warna hitam yang dalam. Jika diperhatikan, bodinya ini seperti memiliki titik-titik kecil yang rapat seperti hamparan pasir berwarna hitam yang premium.
Soal kenyamanan, ketiga varian warnanya ini sudah menawarkan sentuhan yang cukup nyaman. Terlebih bodi itel A80 ini terbilang tipis dan enak digenggam yaitu hanya 8,54 mm dengan berat 189 gram saja.
5. Tampilan Layar Luas dengan Refresh Rate 120 Hz yang Langka
Sektor layar mungkin menjadi satu-satunya yang mengalami peningkatan cukup signifikan. Bagaimana tidak, dari segi tampilannya saja sudah terasa lebih mahal karena sudah menggunakan desain punch hole untuk tempat kamera depannya.
Hal tersebut membuat ukurannya terasa lebih luas dengan layar 6,7 inci yang dimilikinya. Desain bezel yang mengelilinginya memang tidak terlalu tipis, tapi tidak tebal juga. Rasio layar ke bodi yang dimilikinya bahkan cukup tinggi yaitu mencapai 90 persen.
itel A80 masih mengandalkan panel IPS LCD dengan resolusi HD+ atau 720 x 1600 piksel. Ketajaman serta warna yang dihasilkannya tergolong biasa untuk HP di kelas harganya.
Yang tidak biasa dari itel A80 ini adalah angka refresh rate yang didukungnya yaitu mampu mencapai 120 Hz. Angka ini tentu saja jarang ditemukan untuk HP di kelas harganya. Sebelumnya, itel juga sempat menyematkan refresh rate 120 Hz ini untuk itel P65. Namun, HP tersebut memang ditujukan untuk penggunaan gaming dengan harga Rp1,6 jutaan.
Keberadaan refresh rate di itel A80 tentu membuat pengalaman penggunaan jadi terasa lebih nyaman. Setiap pergerakan yang ditampilkan terlihat lebih mulus ketimbang 90 Hz yang menjadi standar untuk HP kelas entry.
Aktivitas seperti scrolling atau bermain game jadi terasa lebih nyaman. Menariknya, Anda masih juga bisa menurunkan tingkatannya ke 90 Hz atau 60 Hz. Hal ini bisa Anda dilakukan untuk menghemat konsumsi daya saat setiap harinya.
itel A80 juga jadi salah satu HP yang cukup oke jika digunakan di luar ruangan. Pasalnya, HP ini mendukung kecerahan layar puncak sampai 500 nit. Meski bukan yang terbaik, Anda tidak perlu menutupi layarnya untuk bisa melihat isi HP saat berada di luar ruangan.
6. Dibekali Dynamic Bar yang Unik dan Landscape Display
Masih berbicara soal layar, itel A80 juga dibekali fitur yang cukup menarik bernama Dynamic Bar. Fitur ini mampu mengubah bentuk notch atau tempat kamera depan jadi lebih atraktif. Misalnya mengubah bentuknya menjadi lebih besar atau lebar saat mendapatkan sebuah notifikasi tertentu.
Kombinasi antara punch hole dan Dynamic Bar yang ditampilkan juga terasa lebih mahal. Generasi sebelumnya seperti itel A70 atau itel A50 juga sudah dibekali fitur Dynamic Bar ini. Hanya saja masih menggunakan notch water drop, sehingga kesan yang dirasakan sedikit berbeda.
Konsep dari fitur ini mungkin sudah tidak asing bagi Anda, sebab HP pertama yang memperkenalkan fitur semacam ini adalah iPhone dengan nama Dynamic Island. Tidak hanya iPhone, beberapa HP Android pun kini sudah banyak yang mengadopsi fitur ini, tentu saja dengan nama yang berbeda.
Fitur ini pertama kali diperkenalkan untuk HP Android oleh realme C55 NFC dengan nama Mini Capsule. Seiring perkembangannya, sudah banyak HP Android lain yang menawarkan fitur ini. Misalnya Infinix dengan Magic Ring, Tecno dengan Dynamic Port, Xiaomi dengan Dynamic Notch, sampai ZTE dengan nama Live Island.
Fitur Dynamic Bar dari itel A80 ini diklaim memiliki fungsi yang cukup beragam dan interaktif. Misalnya fitur ini akan menyala saat mendapatkan notifikasi pesan atau panggilan, mendengarkan musik, timer, status baterai, sampai rekaman suara. Dengan adanya fitur ini, penggunaan HP tidak terasa membosankan lagi.
Selain itu, itel A80 juga memiliki fitur lain bernama Landscape Display. Sederhananya, fitur ini membuat layar menampilkan keterangan jam saat HP sedang mengisi daya dan posisi landscape. Katakan saja fitur ini sebagai bentuk lain dari Always-on-display atau versi lebih hematnya.
Namun, perlu diperhatikan bahwa fitur ini mungkin akan memengaruhi ketahanan daya atau kecepatan pengisian daya yang sedang berlangsung. Jadi, jika dirasa tidak perlu, Anda bisa mematikan fitur ini dan mendapatkan ketahanan baterai lebih lama.
7. Baterai 5000 mAh yang Awet Sampai Tiga Hari
Harga yang super murah tidak lantas mencegah itel tidak memberikan kapasitas baterai yang unggul. Itel A80 dibekali sebuah baterai berkapasitas 5.000 mAh. Kapasitas baterainya memang standar saja, tapi ketahanannya boleh diadu.
Menariknya, itel A80 sudah hadirkan port USB Type-C untuk pengisian dayanya. Bukan lagi port micro-USB yang biasanya masih digunakan untuk HP murah, apalagi Rp1 jutaan.
Untuk daya tahan baterainya sendiri sudah tergolong sangat baik. Menurut klaimnya, itel A80 bahkan bisa bertahan sampai tiga hari dalam sekali pengisian daya. Tentu saja dengan penggunaan ringan. Sedangkan untuk penggunaan biasa atau berat mungkin bisa bertahan satu sampai dua hari.
Untuk perinciannya, itel A80 juga diklaim bisa bertahan sampai 35 hari lamanya dalam mode standby. Lalu untuk aktivitas menelepon bisa bertahan sampai 31 jam, mendengarkan musik sampai 75 jam, dan memutar video playback bisa sampai 18 jam.
Di sisi lain, itel A80 juga memberikan jaminan kesehatan baterainya yang akan tetap terjaga setelah penggunaan selama 4 tahun. Menarik, bukan?
Kekurangan itel A80
Meski dibekali beberapa kelebihan yang menarik, itel A80 tetap HP yang dijual dengan harga Rp1,1 jutaan saja. Sama seperti HP lain, masih ada beberapa kekurangan yang bisa dijadikan untuk catatan. Berikut beberapa kekurangan itel A80 yang mesti Anda tahu.
1. Pengisian Daya Cenderung Lambat
itel A50 memang memiliki kemampuan ketahanan daya yang terbilang luar biasa. Dengan kapasitasnya yang 5000 mAh, HP ini bahkan bisa bertahan sampai dua hari dengan penggunaan minimal.
Sayangnya, kemampuannya tersebut tidak diimbangi oleh fitur pengisian daya yang memadai. Itel A80 hanya dibekali fitur pengisian daya 10W. Kemampuannya ini masih sama dengan itel A70. Dengan kata lain, meski kabel yang digunakan sudah USB Type-C, kecepatan pengisian dayanya masih sangat lambat.
Estimasi waktu pengisian daya yang harus ditempuh oleh itel A80 sampai penuh adalah sekitar dua sampai tiga jam. Namun, karena HP ini mampu bertahan sampai seharian, Anda bisa mengisi dayanya saat malam hari. Agar saat pagi HP sudah siap digunakan sampai malam berikutnya.
2. Sensor Masih Kurang Lengkap
itel A80 bisa dikatakan merupakan HP yang murah dengan segala fitur yang ada. Namun, tentu saja tetap ada hal-hal yang membuat para pembeli harus berkompromi jika ada fitur yang tidak ada. Misalnya pada sektor sensor dan konektivitasnya.
Anda tidak akan menemukan sensor semacam auto-brightness atau sensor cahaya yang mengatur tingkat kecerahan layar. Beberapa sensor lainnya juga tampak absen kecuali fingerprint yang sudah terintegrasi dengan tombol power.
Kemudian untuk sensor konektivitasnya, itel A80 ini hanya dibekali fitur WiFi, Bluetooth, dan GPS. Itu pun tidak diketahui pasti jenis masing-masing konektivitas yang digunakan.
Anda tidak akan menemukan konektivitas lain selain yang telah disebutkan. Yaitu NFC dan infrared. Padahal, kedua konektivitas ini memiliki fungsi yang cukup penting untuk menunjang aktivitas sehari-hari.
3. Menggunakan Android Go Edition yang Lebih Terbatas, Tapi Lebih Ringan
itel A80 menggunakan sistem operasi Android Go Edition yang bisa dibilang lebih ringan ketimbang Android biasa. Penggunaannya memang punya beberapa kelebihan seperti aktivitas multitasking lebih lancar dan stabil karena mesin tidak harus bekerja terlalu keras.
Namun, menggunakan Android Go Edition juga mungkin akan memengaruhi beberapa aktivitas yang bisa dilakukan. Sebab sistem bisa saja membatasi beberapa fitur yang biasanya ada di Android versi biasa. Apalagi jika Anda jadi salah satu yang menggunakan HP untuk berbagai aktivitas sekaligus.
Keterbatasan ini mungkin tidak masalah jika hanya menggunakan HP untuk hal-hal basic saja. Misalnya menelepon, membuka aplikasi tertentu, atau bermain game sederhana.
Simpulan
itel A80 jadi salah satu HP kelas entry dari itel lainnya yang punya keunikannya sendiri. Sektor yang paling diunggulkannya adalah layar. Bagaimana tidak, HP ini hadir dengan refresh rate 120 Hz yang sangat jarang ditemukan di kelas harganya. Sebagai pengingat, itel A80 ini dijual dengan harga Rp1,1 jutaan saja.
Selain itu, layarnya sudah menggunakan desain nocth punch hole. Fitur Dynamic Bar yang dimilikinya jadi terlihat lebih interaktif ala HP kelas menengah atau atas.
Selain layar, itel A80 juga memiliki beberapa keunggulan di sektor lain, misalnya kapasitas memori luas dengan performa cukup baik, kamera 50 MP, serta baterai yang awet sampai 3 hari. Desain yang dimiliki itel A80 juga terlihat stylish dan premium untuk ketiga variannya.
Namun, itel A80 tentu saja masih memiliki beberapa kekurangan atau catatan. Misalnya pengisian daya yang cenderung lambat, minim sensor dan konektivitas, sampai penggunaan Android Go Edition yang mungkin lebih terbatas dibandingkan Android biasa.
Nah, setelah melihat beberapa kelebihan dan kekurangan dari itel A80 ini, apakah Anda merasa tertarik dan ingin membelinya? Silakan tulis jawaban dan alasan Anda di kolom komentar, ya.