Inilah 12 Kelebihan dan Kekurangan POCO F8 Pro
POCO F8 Pro hadir secara global dengan peluncuran resmi yang digelar pada 26 November 2026 di Bali. Pada acara tersebut, POCO turut memperkenalkan POCO F8 Ultra sebagai varian yang lebih tinggi. Peluncuran tersebut sekaligus menegaskan ambisi POCO untuk kembali mendominasi pasar flagship killer lewat peningkatan performa, desain, dan fitur yang jauh lebih matang.
Dalam artikel ini, fokus pembahasan sepenuhnya tertuju pada POCO F8 Pro, karena model inilah yang menawarkan kombinasi harga dan fitur paling menarik bagi mayoritas pengguna.
Untuk membantu Anda memahami seberapa menarik perangkat ini di dunia nyata, mari kita kupas lebih dalam berbagai kelebihan dan kekurangan POCO F8 Pro. Dengan begitu, Anda bisa menilai apakah ponsel ini benar-benar layak masuk daftar belanja Anda tahun ini.
Spesifikasi POCO F8 Pro

| Layar | AMOLED 6.59 inci |
| Chipset | Qualcomm Snapdragon 8 Elite |
| RAM | 12 GB |
| Memori Internal | 256 GB, 512 GB |
| Baterai | Li-Ion 6210 mAh |
| Cek Harga Saat Ini | Shopee Lazada |
Kelebihan POCO F8 Pro
Apa saja kelebihan yang dimiliki POCO F8 Pro sehingga layak untuk dijadikan pilihan? Simak berbagai kelebihannya berikut ini.
1. Performa Kencang Berkat Snapdragon 8 Elite

POCO F8 Pro hadir dengan chipset Snapdragon 8 Elite yang dibuat pada proses fabrikasi 3 nm. Chipset ini langsung menjadi sumber tenaga utamanya.
Mengandalkan arsitektur CPU kustom Oryon, performanya jauh lebih modern karena tidak memakai desain inti lama. Dua core performa hingga 4,32 GHz dan enam core efisiensi di 3,53 GHz membuat HP ini terasa sangat bertenaga untuk menjalankan beragam tugas berat.
Hasil pengujian dari YugaTech mencatat skor AnTuTu v10 mencapai 2.661.660 poin. Dengan angka setinggi itu, POCO F8 Pro mampu memainkan game berat seperti Wuthering Waves dengan mulus hampir 9 jam, serta game ringan seperti Pokémon Unite dengan estimasi lebih dari 12 jam.
GadgetMatch juga menuturkan bahwa Honkai: Star Rail berjalan flawlessly pada pengaturan max graphics, dan sangat responsif untuk game kompetitif seperti Call of Duty Mobile.
Menariknya lagi, suhu HP ini masih terjaga berkat Vapor Chamber berukuran 5.000 mm² yang mampu menjaga permukaan belakang tetap nyaman di sekitar 44°C meski digunakan bermain dalam waktu lama.
Performa cepat ini juga didukung RAM LPDDR5X dan storage UFS 4.1. Perpaduan keduanya membuat proses pindah aplikasi terasa instan dan waktu loading pada game jadi jauh lebih singkat. Secara keseluruhan, POCO F8 Pro menawarkan pengalaman performa yang sangat solid untuk kelas harganya.
2. Layar 1.5K yang Pas di Tangan

POCO F8 Pro membawa layar 6,59 inci yang disebut sebagai “Golden Size”, ukuran yang terasa paling seimbang untuk dipakai ngegame, nonton film, atau sekadar scrolling tanpa bikin tangan cepat pegal. Di saat banyak HP flagship makin membesar, ukuran ini justru terasa lebih bersahabat. Desainnya yang flat juga membantu mengurangi salah sentuh, terutama saat bermain game.
Kualitas panelnya sendiri sangat meyakinkan. Resolusi 1.5K dengan kerapatan sekitar 419 ppi membuat tampilan terlihat tajam dan enak dipandang. Penggunaan material M10 juga bikin layarnya lebih efisien dan awet dibanding generasi sebelumnya.
Kecerahan maksimalnya mencapai 3.500 nits, jadi tetap jelas meski dipakai di bawah matahari langsung. Dukungan HDR10+ dan Dolby Vision membuat pengalaman menonton film terasa jauh lebih hidup.
Untuk pengguna yang matanya sensitif, layar POCO F8 Pro sudah dilengkapi Xiaomi Eye Protection 3.0 dengan DC Dimming penuh di semua level kecerahan. Fitur ini membantu mengurangi efek flicker yang sering membuat mata cepat lelah.
Dengan kombinasi kenyamanan, ketajaman, dan perlindungan mata, layar HP ini terasa cocok dipakai lama tanpa bikin capek.
3. Speaker Stereo Tuned by Bose

POCO F8 Pro hadir dengan kualitas audio yang baik. Suaranya terdengar seimbang, vokal jelas, dan minim distorsi meski volume diatur maksimal. Ini karena sistem speaker stereonya telah disetel khusus melalui kolaborasi dengan Bose.
Menurut YugaTech, sentuhan Bose ini memberikan peningkatan signifikan pada kejernihan dan keseimbangan, di mana vokal terdengar sangat renyah (crisp) serta separasi instrumen terasa lebih bersih.
GadgetMatch pun sepakat, menyebut karakter suaranya jauh lebih kaya dan tidak datar layaknya ponsel midrange biasa, bahkan mengibaratkan pengalamannya seperti mendengarkan musik menggunakan earbuds berkualitas meskipun sedang tidak memakainya.
Soundstage-nya yang luas membuat aktivitas nonton film atau main game tanpa headphone tetap terasa nyaman.
4. Bodi Lebih Premium dengan Frame Aluminium dan Tahan Air

POCO F8 Pro akhirnya tampil dengan build quality yang jauh lebih matang. Jika generasi sebelumnya masih mengandalkan frame plastik, kali ini POCO sudah beralih ke rangka aluminium alloy yang terasa kokoh dan dingin di tangan.
Selain memberi kesan premium, material logam ini juga membantu menyebarkan panas sehingga suhu perangkat lebih stabil saat digunakan berat.
Bagian belakangnya memakai kaca dengan teknik cold-carved yang membuat lekuk bodinya mengikuti tangan, menghasilkan grip yang lebih nyaman. Bezel layar yang sangat tipis juga membuat tampilannya modern dan seolah menyatu sebagai satu panel utuh.
POCO F8 Pro turut membawa sertifikasi IP68, yang berarti tahan debu serta mampu bertahan di kedalaman 1,5 meter hingga 30 menit. Perlindungan ini membuat pengguna lebih tenang menghadapi situasi harian, mulai dari cipratan air, hujan, hingga lingkungan lembap.
Fitur durability seperti ini dulunya hanya ada di HP flagship mahal, jadi hadirnya IP68 menjadi nilai tambah besar bagi seri F8 Pro.
5. Daya Tahan Baterai Awet dan Pengisian Dayanya Juga Cepat

POCO F8 Pro membawa baterai 6210 mAh yang tergolong besar untuk kelas performa. Daya tahannya terbukti sangat kuat pada penggunaan nyata.
Berdasarkan pengujian dari YugaTech, efisiensi baterainya mengesankan dengan skor PCMark mencapai 17 jam 50 menit. Mereka juga mencatat durasi bermain game yang panjang, antara lain 8 jam 40 menit untuk Wuthering Waves dan lebih dari 12 jam untuk Pokémon Unite.
Hasil serupa disampaikan GadgetMatch, yang menilai ponsel ini sanggup dipakai nyaman selama sekitar 12 jam untuk penggunaan campuran seperti hotspot, memotret, dan browsing tanpa khawatir cepat kehabisan daya. Manajemen daya dari HyperOS 3 ikut membantu menjaga konsumsi tetap efisien.
Tidak hanya awet, pengisian dayanya pun kencang berkat fast charging 100W. Dengan charger yang tepat, baterai dapat terisi dari hampir habis hingga penuh dalam waktu singkat, sangat mendukung pengguna dengan mobilitas tinggi.
Menariknya lagi, POCO F8 Pro juga mendukung 22.5W reverse wired charging sehingga bisa difungsikan sebagai power bank darurat untuk perangkat lain. Kombinasi baterai besar dan pengisian super cepat membuat HP ini terasa sangat siap menemani aktivitas padat seharian penuh.
6. Kamera Telefoto 50 MP

POCO F8 Pro menawarkan sesuatu yang jarang banget muncul di kelas harganya, yaitu kamera telefoto 50 MP dengan zoom optik 2.5x. Kebanyakan HP lain di segmen ini biasanya mengandalkan digital crop dari kamera utama, sehingga detailnya gampang hilang. Kehadiran lensa telefoto fisik membuat kualitas foto jarak jauh di HP ini terasa jauh lebih meyakinkan.
Menurut YugaTech, lensa telefoto ini menjadi "highlight" atau fitur paling menonjol dari sistem kameranya. Mereka memuji kemampuannya dalam mempertahankan detail yang tajam pada tingkat zoom moderat, memungkinkan pengguna menangkap subjek jauh yang sulit dijangkau oleh kamera ponsel biasa di kelas ini.
Lensa telefoto ini punya focal length setara 60 mm, yang sering disebut sebagai golden portrait focal length. Rentang ini ideal untuk memotret wajah karena hasilnya terlihat lebih natural dan tidak melebar seperti kamera wide. Ditambah adanya OIS, foto portrait maupun candid dari jarak jauh bisa tetap tajam dan stabil meski kondisi cahayanya kurang mendukung.
Kualitas ini diamini oleh GadgetMatch yang menyebutkan bahwa detail foto tetap terjaga dengan baik bahkan hingga pembesaran 5x. Namun, mereka memberikan sedikit catatan mengenai adanya perbedaan suhu warna (color temperature) yang cenderung lebih dingin (cool) dibandingkan kamera utamanya yang lebih hangat.
Karena menggunakan optik beneran, detail kulit, tekstur rambut, sampai kontur wajah bisa tertangkap dengan lebih hidup. Inilah yang membuat kamera telefoto POCO F8 Pro terasa benar-benar berguna, bukan sekadar pelengkap seperti pada banyak HP lain di kelas menengah.
7. Kamera Utama dengan Sensor Light Hunter 800

POCO F8 Pro mengandalkan sensor Light Hunter 800 beresolusi 50 MP sebagai kamera utama. Sensor berukuran 1/1.55 inci dengan aperture f/1.88 ini tergolong kelas serius karena sudah dibekali teknologi Dual Native ISO Fusion Max hasil kolaborasi dengan OmniVision.
Teknologi ini memungkinkan kamera menangkap rentang dinamis yang jauh lebih luas dalam satu jepretan, sehingga detail area terang dan gelap tetap terjaga tanpa muncul efek ghosting yang umum terjadi pada HDR konvensional.
Kualitas kamera utamanya terbilang sangat mengesankan. Detail foto terlihat rich, warna terasa dalam dan hidup, bahkan kualitasnya disebut mendekati kamera mirrorless atau DSLR versi bujet. Karakter warnanya memang sedikit hangat (warm), tetapi tetap terlihat menyenangkan dan natural di berbagai kondisi.
Kemampuan dynamic range-nya juga terasa kuat saat memotret situasi menantang seperti langit cerah atau area bayangan yang pekat. Sensor besar yang digunakan memberi efek kedalaman bidang yang natural, sehingga latar belakang tampak buram secara optik, bukan sekadar efek buatan perangkat lunak.
Dalam pemakaian sehari-hari, hasil fotonya tajam, jernih, dan konsisten di berbagai kondisi cahaya, menjadikannya salah satu kamera utama yang paling meyakinkan di kelas harganya.
8. Kamera Depan 20 MP yang oke untuk Selfie
Kamera depan POCO F8 Pro menggunakan sensor 20 MP 1/2.0 inci dengan piksel 0.8µm. Untuk selfie, hasilnya cukup tajam dan warna kulit terlihat natural. Algoritma AI membantu menjaga eksposur wajah tetap stabil, sehingga cocok untuk foto kasual maupun video call.
Namun untuk perekaman video, kamera depan hanya mendukung 1080p@30/60fps. Untuk kebutuhan harian masih aman, tetapi bagi kreator konten atau pengguna yang ingin perekaman 4K di kamera depan, batasan ini jelas akan terasa.
Kekurangan POCO F8 Pro
Sebagai ponsel dengan harga yang menarik, tetap saja ada hal-hal yang perlu jadi perhatian sebelum memutuskan untuk beli ponsel ini. Nah, berikut adalah beberapa kekurangan dari POCO F8 Pro.
1. Kamera Ultrawide Hanya 8 MP

Kualitas kamera POCO F8 Pro masih menyisakan beberapa catatan. Pertama, kamera ultrawide-nya hanya 8 MP. YugaTech menilai lensa ini bukan yang paling tajam di kelasnya dan cukup kewalahan ketika dipakai memotret dalam kondisi cahaya rendah.
Detail yang ditangkap terasa kurang, terutama jika dibandingkan dengan kamera utama. Meski begitu, mereka tetap mengapresiasi konsistensi warnanya yang serupa dengan lensa utama, sesuatu yang jarang ditemui di segmen harga ini.
Catatan kedua ada pada kamera depan, yang mentok di perekaman 1080p@60fps. Di era kebutuhan konten vertikal yang semakin menuntut kualitas lebih tinggi, absennya opsi 4K tentu menjadi kekurangan yang cukup terasa. Apalagi saat ini kompetitor sudah banyak yang menyediakan opsi 4K.
2. Tidak Ada Wireless Charging

POCO F8 Pro masih belum menyediakan wireless charging, padahal versi Pro Max sudah mendukung 50W. Di kelas sub-flagship, fitur ini mulai jadi standar, jadi absennya cukup terasa.
Tanpa wireless charging, pengalaman pakai jadi kurang praktis untuk pengguna yang biasa memakai charging pad di mobil, kafe, atau meja kerja yang ingin bebas kabel. Kebiasaan simpel seperti menaruh ponsel di dock sebelum tidur pun jadi tidak bisa.
3. Port USB Masih 2.0

POCO F8 Pro sudah memakai UFS 4.1 yang sangat cepat, tetapi port USB Type-C-nya masih USB 2.0. Alhasil, transfer data mentok di sekitar 60 MB/detik, jauh lebih lambat dibanding USB 3.x.
Untuk pemakaian biasa mungkin tidak masalah, tapi kreator yang sering memindahkan video 4K atau 8K bakal merasa frustrasi karena file besar memakan waktu jauh lebih lama.
Standar lama ini juga biasanya tidak mendukung display out, sehingga fungsi produktivitas ke monitor eksternal ikut terbatas. Untuk HP sekencang ini, USB 2.0 jelas jadi titik lemah yang terasa menghambat.
4. HyperOS 3 Cukup Baik tapi Masih Ada Bloatware.

POCO F8 Pro hadir dengan antarmuka terbaru HyperOS 3 yang sudah berbasis Android 16. Pembaruan ini membawa penyegaran visual dan peningkatan performa sistem yang cukup terasa. Sistem operasi ini terasa lebih ringan, responsif, dan bersih dibanding versi sebelumnya.
HyperOS 3 juga memiliki animasi yang lebih halus, dukungan multitasking yang lebih rapi, serta hadirnya fitur HyperIsland. Fitur HyperIsland ini semacam notifikasi interaktif di area punch-hole yang bekerja mirip Dynamic Island. Fitur ini memudahkan pengguna untuk mengontrol musik atau mengecek status panggilan tanpa perlu berpindah aplikasi.
Namun, masalah klasik ponsel POCO masih muncul, yaitu bloatware atau aplikasi bawaan. Jumlah aplikasi bawaan memang masih tergolong minimal dan belum sampai merusak pengalaman penggunaan.
Meski begitu, bagi pengguna yang menginginkan tampilan sistem yang benar-benar bersih, kehadiran “sampah” digital ini tetap menjadi pekerjaan tambahan yang harus dibereskan secara manual saat pertama kali menghidupkan perangkat.
Simpulan
POCO F8 Pro tampil sebagai salah satu flagship killer paling menarik di kelasnya. Performa buas dari Snapdragon 8 Elite, layar 1.5K yang nyaman, kualitas kamera utama dan telefoto yang solid, serta bodi premium dengan sertifikasi IP68 membuat HP ini terasa sangat kompetitif.
Dukungan speaker Bose, baterai besar dengan fast charging 100W, hingga konektivitas masa depan seperti WiFi 7 ikut memperkuat posisinya sebagai paket lengkap.
Meski begitu, beberapa kompromi tetap perlu diperhatikan. Kamera ultrawide yang hanya 8 MP, absennya wireless charging, port USB 2.0, serta bloatware di HyperOS menjadi titik yang sedikit menahan potensinya.
Namun jika Anda mencari HP kencang dengan fitur premium di harga yang masih masuk akal, POCO F8 Pro tetap menjadi salah satu pilihan paling menggoda saat ini.
