Cermati 11 Kelebihan dan Kekurangan HP POCO X3 GT Ini
Walaupun begitu, ada beberapa catatan yang dia beri. Pertama, hasil jepretan lensa ultrawide punya karakter warna yang lebih hangat dibanding lensa utama. Kedua, jepretan lensa makro tidak begitu tajam mengingat resolusinya hanya 2 MP.

Nah, kalau dipakai mengambil foto saat kondisi low light, HP ini masih kurang andal. Berdasarkan pengalaman Lowe, HP ini jadi kesulitan mengunci fokus pada kondisi tersebut. Barraclough juga sependapat karena menilai jepretan low light HP ini agak buram, mengaktifkan fitur night mode tidak terlalu membantu.

5. Baterai dan Teknologi Pengisian

Tidak ada satu pun penguji yang kecewa dengan ketahanan baterai POCO X3 GT. Pemakaian ala Mike Lowe mampu membuat si HP bertahan nyaris dua hari. Hal itu berkat kapasitas baterai yang cukup besar, 5000 mAh, serta chipset MediaTek Dimensity 1100 yang irit konsumsi daya.
Pengujian yang dilakukan GSM Arena juga menunjukkan bahwa daya tahan baterai HP ini cukup baik. Pasalnya, endurance rating yang dicatatkan mencapai 110 jam. Tatkala dites dalam skenario menelepon, POCO X3 GT bisa tahan 36 jam 29 menit.
Waktu pakai berubah jadi 17 jam 19 menit ketika dipakai browsing, dan 15 jam 54 menit saat si ponsel digunakan untuk menonton video offline.
Hal menarik selanjutnya dari sektor daya ponsel ini adalah penyematan teknologi pengisian cepat 67 W yang mendukung protokol USB Power Delivery 3.0. POCO mengklaim, teknologi tersebut membuat baterai si ponsel dapat terisi penuh hanya dalam kurun 42 menit!
Apakah kecepatan pengisian beterai POCO X3 GT memang sekencang itu? Singkatnya, ya, meskipun waktu yang ditempuh sedikit meleset dibanding pengalaman Chris G. Ia memperoleh waktu 52 menit untuk mengisi baterai si ponsel dari kapasitas 2 persen sampai penuh.
6. Speaker Stereo dan Haptic Feedback

Kalau layar, chipset, dan baterai sudah oke, sektor apalagi yang dibutuhkan suatu ponsel untuk menjamin kenyamanan bermain game? Tidak lain dan tidak bukan adalah speaker dan sensasi getar (haptic feedback). Untuk masalah speaker, POCO X3 GT mumpuni.
Sebab ia dibekali speaker stereo alias ganda, satu di frame bawah dan satu yang lain ada di frame atas. GSM Arena bilang speaker HP ini disetel oleh perusahaan audio kenamaan asal Amerika, JBL. Untuk diketahui, JBL adalah saudara Harman Kardon dan AKG. Semuanya menginduk ke Harman International yang mayoritas sahamnya dimiliki Samsung.
GSM Arena menyebut kelantangan speaker POCO X3 GT ada di kategori menengah, dengan skala -28,5 LUFS. Masalah sensasi getar alias haptic feedback, HP ini memakai dinamo X-axis linear motor. Dinamo ini adalah motor getar yang sama dengan yang dipakai Mi 10.
POCO mengklaim, X-axis linear motor menawarkan vibrasi tiga dimensi, yang dapat membuat Anda merasa seolah-olah berada dalam dunia gim. Getaran yang diberikan tentu saja juga memberi pengalaman yang baik ketika Anda mengetik pesan dan beragam aktivitas lain.
7. Konektivitas

Seluruh chipset MediaTek seri Dimensity mendukung konektivitas 5G, termasuk Dimensity 1100 yang dipakai POCO X3 GT ini. Dimensity 1100 pun membuat umur HP ini bisa panjang karena konektivitas 5G yang didukung ada dua, yakni NSA dan SA.
NSA (Non Standalone) adalah 5G yang beroperasi dengan frekuensi di bawah 6000 MHz (Sub6). Teknologi 5G jenis ini membutuhkan insfrastruktur 4G agar bisa beroperasi. Teknologi NSA ini adalah yang tengah dikembangkan di Indonesia.
Sementara itu, SA (Standalone) adalah 5G yang beroperasi dengan frekuensi tinggi, di atas 6000 MHz (mmWave). Teknologi 5G jenis ini memang lebih kencang daripada NSA, tetapi membutuhkan infrastruktur khusus yang tidak murah.
Selain bisa menangkap sinyal NSA dan SA, POCO X3 GT dilengkapi fitur konektivitas yang tidak kalah keren. Di antaranya adalah WiFi 6, Bluetooh 5.2, serta NFC. WiFi 6 diklaim memberi peningkatan 38% ketimbang WiFi 5, sedangkan NFC akan sangat berguna untuk pembayaran nontunai.
Kekurangan POCO X3 GT
Tidak akan pernah ada smartphone yang sempurna untuk semua orang. POCO X3 GT memang HP yang bagus, tetapi ada beberapa faktor yang mungkin menjadi sisi minus buat sebagian orang. Berikut penjelasan singkatnya.
1. Kedipan dan Rata Warna Layar

Teknologi refresh rate tinggi tak menjadi masalah ketika diimplementasikan pada layar dengan jenis panel IPS LCD. Buktinya, POCO X3 GT mampu memberi tampilan yang mulus berdasarkan pengalaman para penguji. Hanya saja, ada dua catatan yang mungkin terjadi karena penggunaan panel ini.
Pertama, unit HP yang dites Mike Lowe mengalami kedipan layar (flickering) yang tidak perlu. Meski begitu, kedipan ini hanya terjadi kadang-kadang, tidak sepanjang pemakaian.
Masalah kedua ditemukan oleh Chris G. yang merasa ada keanehan saat layar si HP dilihat dari sudut berbeda. Keanehan itu adalah adanya bagian yang sedikit gelap di sekitar lensa kamera depan dan di dekat bingkai layar.
Bagian yang sedikit gelap ini terlihat saat layar si HP menampilkan warna putih. Fenomena ini memang bukan hal yang mengganggu. Namun, jika Anda jeli, bagian yang sedikit gelap ini bakal terlihat.
Ada dua kemungkinan yang membuat fenomena ini bisa terjadi. Pertama, karena pendar cahaya backlit (lampu latar) yang dipakai si panel layar tidak rata. Kedua, karena lapisan filter yang kurang bagus dalam melakukan polarisasi.
2. Software

Mike Lowe merasakan beberapa hal yang mengganjal mengenai antarmuka MIUI 12.5 berbasis Android 11 yang dipasang pada POCO X3 GT. Pertama adalah dia harus mengecek pengaturan satu per satu aplikasi secara manual, untuk memastikan bahwa aplikasi tersebut bisa berjalan normal di latar belakang.
Jika hal ini tidak dia lakukan, beberapa aplikasi yang tidak masuk prioritas sistem bisa jadi akan mengalami keterlambatan penerimaan notifikasi. Lanjut, pengganjal kedua adalah adanya dua toko aplikasi resmi di HP ini, yaitu Mi Store dan Google Play Store.
Nah, menurut Mike Lowe hal ini kurang praktis karena beberapa aplikasi sistem bawaan HP (yang tidak bisa dihapus) harus di-update melalui Mi Store. Hal pengganjal ketiga bagi Mike Lowe adalah mengenai navigasi dari HP ini yang menurutnya tidak terlihat seperti HP Android pada umumnya.
Navigasi yang dia maksud yakni adanya dua cara mengusap sisi atas layar untuk fungsi yang berbeda. Mengusap bagian kiri sisi atas layar akan membuka seluruh notifikasi, sedangkan usapan bagian kanan sisi atas layar bakal menampilkan shortcut perkakas ala iOS seperti pengaturan brightness dan mode pesawat.
3. Slot MicroSD dan Jack Audio Absen

POCO X3 GT sudah mengarah pada tren HP-HP flagship yang menghilangkan slot microSD dan jack audio 3,5 mm. Hilangnya slot microSD membuat Anda yang doyan merekam video atau foto-foto harus mengambil varian memori tertinggi.
Sementara itu, ketiadaan jack audio 3,5 mm memaksa Anda harus memakai TWS. Earphone berkabel bisa juga digunakan, tetapi harus disambungkan ke konverter USB C yang disediakan dalam paket penjualan.
4. Kamera Depan

Kamera depan 16 MP POCO X3 GT menghasilkan gambar yang oke saja menurut Chris Barraclough. Detail yang dihasilkan kurang baik di situasi indoor. Jepretan di luar ruangan pun kurang bagus menurut Barraclough karena eksposurnya tidak akurat.
Chris G. juga sepakat akan hal itu karena juga menyebut foto jepretan kamera depan si HP overexposing. Selain itu, Chris G. mewanti-wanti agar pengguna berhati-hati ketika merekam video dengan kamera depan POCO X3 GT.
Pasalnya, video yang dihasilkan rawan kena guncangan akibat tidak adanya penstabil elektronik (EIS). Seluruh masalah mengenai kamera depan ini bisa diselesaikan dengan update software.
Simpulan
POCO tidak pernah mengingkari tradisi dengan mengeluarkan produk yang punya performa bagus untuk kelas harganya. Hal itu kembali ditunjukkan oleh POCO X3 GT, sebuah HP dengan kemampuan andal untuk berbagai aktivitas.
Sebagian orang mungkin akan cocok dengan HP ini, terutama buat mereka yang tidak neko-neko soal desain dan suka main gim berat. Profesional yang membutuhkan konektivitas lengkap juga layak mengandalkan smartphone POCO ini.
Salah satu hal krusial dari POCO X3 GT hanyalah memotret dalam kondisi gelap. Hal itu wajar karena HP ini memang tidak punya OIS. Walau begitu, hasil fotonya tetap bisa diandalkan saat siang hari.
Di Malaysia, HP ini dijual dengan SRP (harga ritel) 1299 ringgit untuk varian 8/128 GB dan 1599 ringgit buat varian 8/256 GB. Masing masing sekitar Rp4,4 juta dan Rp5,4 juta. Apakah dengan kisaran harga tersebut HP ini menarik dibeli?
Tuliskan pendapat Anda di kolom komentar. Anda juga bisa membaca terlebih dahulu artikel Kelebihan dan Kekurangan POCO F3 sebagai pembanding, karena POCO F3 punya rentang harga yang mirip.