Ketahui 5 Kelebihan dan Kekurangan Redmi 13x

Pada 21 Mei 2025, saya menerima email rilis dari Xiaomi Indonesia yang menyebutkan kalau mereka akan menghadirkan ponsel Redmi 13x pada 23 Mei 2025. Sekilas, namanya terdengar seperti varian tambahan dari Redmi 13. Tapi setelah saya lihat lebih dekat, spesifikasinya ternyata nyaris identik dengan Redmi 13 yang lebih dulu meluncur di Indonesia pada 2024.

Hal ini langsung menimbulkan pertanyaan: apa alasan Xiaomi Indonesia menghadirkan Redmi 13x ke pasar Tanah Air? Dan, apakah kehadirannya membawa perbedaan yang berarti, atau sekadar strategi branding untuk segmen tertentu? Berikut ulasan lengkapnya.

Spesifikasi Redmi 13x

Kelebihan Redmi 13

Berada di kelas entry, Redmi 13x hadir dengan berbagai kelebihan yang tentu jadi nilai jualnya. Berikut kelebihan tersebut.

1. Kamera Utama 108 MP yang Hasilkan Foto Cukup Baik di Kelas Harganya

Salah satu daya tarik utama Redmi 13x terletak pada sektor kameranya, khususnya kamera utama beresolusi 108 MP. Klaim Xiaomi, Redmi 13x ini mampu hasilkan foto super jernih dengan fitur 3x lossless zoom untuk mengabadikan momen kamu dengan detail yang tajam,

Dengan bukaan f/1.75, ukuran sensor 1/1.67 inci, dan piksel 1,92μm, Xiaomi menjulukinya sebagai kamera "super jernih" yang mampu menangkap detail tajam dan warna cerah, terutama dalam kondisi pencahayaan yang optimal.

Kamera utama ini juga dilengkapi fitur in-sensor zoom yang memungkinkan pembesaran hingga 3x tanpa penurunan kualitas, sangat berguna untuk memotret objek jarak jauh. Di bagian belakang ponsel, terlihat seperti ada dua kamera. Kamera satu lagi adalah kamera makro 2 MP yang sebenarnya tidak terlalu penting juga. Bisa dibilang hanya kamera bonus.

Untuk kamera depannya, Redmi 13x dibekali sensor 13 MP. Baik kamera depan maupun belakang mampu merekam video hingga 1080p pada 30 FPS, tanpa dukungan 60 FPS atau stabilisasi seperti EIS.

2. Desain Simpel dan Elegan

Redmi ini hadir dengan desain bagian belakang yang telah ditingkatkan, memberikan kesan elegan tanpa efek kilap berlebihan. Hadir dalam pilihan warna Midnight Black, Silky Gold, dan Silky Blue yang menawan

Untuk dimensinya tergolong ergonomis. Pasalnya, Redmi 13x hadir dengan ketebalan 8,3 mm dan bobot 205 gram yang membuatnya masih nyaman digunakan dalam waktu lama.

Selain iut, tambahan perlindungan IP53 membuat perangkat ini tahan terhadap debu dan percikan air ringan, cocok digunakan di luar ruangan.

3. Layar Lega dan Responsif, Ada Sertifikasi Perlindungan Mata

Dibekali layar IPS LCD 6,79 inci beresolusi Full HD+ (1080 x 2460 piksel), Redmi 13x menawarkan tampilan visual yang jernih. Rasio layar ke bodi sebesar 85,1 persen membuatnya ideal untuk menikmati konten multimedia.

Layar ini sudah mendukung refresh rate 90 Hz, memberikan pengalaman scrolling dan animasi yang lebih mulus. Ditambah lagi, fitur AdaptiveSync secara otomatis menyesuaikan refresh rate sesuai kebutuhan, membantu menghemat daya.

Fitur tambahan seperti Gorilla Glass, sertifikasi TUV Rheinland (untuk perlindungan mata), serta teknologi wet touch menjadikan layar tetap responsif meski dalam kondisi basah. Namun, kecerahan maksimal hanya 550 nit, yang kurang nyaman di bawah sinar matahari langsung, dan absennya proximity sensor hardware kadang membuat layar menyala saat menelepon.

4. Mendukung Pengisian Cepat 33W, 50 Persen dalam Waktu 26 Menit

Redmi 13x dibekali baterai 5030 mAh yang mampu bertahan sepanjang hari. Dalam mode siaga, diklaim mampu bertahan hingga 19 hari, atau 127 jam untuk pemutaran musik.

Fast charging 33W membuat pengisian daya lebih cepat, bahkan dalam kondisi baterai lemah bisa langsung meningkat hingga 20 persen. Klaim Xiaomi, Redmi 13 bisa diisi sampai 50 persen dalam waktu 26 menit, tentu memakai charger 33 watt.

Xiaomi juga menjanjikan baterai tetap sehat di atas 80 persen meski telah melewati 1000 siklus pengisian.

5. Performa Andal dengan Helio G91-Ultra

Meskipun hadir sebagai ponsel kelas pemula dengan harga terjangkau, Redmi 13x tidak mengabaikan performa. Justru, Redmi 13x menjadi salah satu ponsel entry-level Xiaomi dengan performa unggul di kelasnya.

Dengan harga mulai dari Rp1 jutaan, Redmi 13x mengandalkan chipset MediaTek Helio G91-Ultra. Perlu diingat bahwa penambahan nama "Ultra" di belakang chipset tidak selalu berarti peningkatan clock speed pada CPU, bisa jadi hanya peningkatan perangkat lunak di sektor lain, umumnya untuk menunjang pemrosesan multimedia.

Chipset dengan proses fabrikasi 12 nm ini mampu bersaing di kelasnya. Tenaganya berasal dari prosesor octa-core yang mirip dengan Helio G88, terdiri dari dua core Cortex A75 (2 GHz) untuk performa dan enam core Cortex A55 (1,8 GHz) untuk efisiensi daya. Chipset ini juga didukung GPU Mali G52 MC2 dengan frekuensi 1000 MHz.

Dengan cip tersebut, Redmi 13x bisa dikatakan cukup mumpuni untuk harian atau pun gim ringan.

Kekurangan Redmi 13x

Meski memiliki beberapa kelebihan yang cukup menarik, Redmi 13x tetap masih sebagai HP kelas entry yang punya kekurangan, yakni sebagai berikut.

1. Belum Mendukung Stereo Speaker

Berbeda dengan pendahulunya yang sudah menggunakan speaker stereo, Redmi 13x hanya dibekali speaker tunggal (mono). Meski output-nya cukup lantang, suara akan hilang ketika lubang speaker tertutup. Solusinya, pengguna bisa memakai earphone dengan jack 3,5 mm atau TWS via Bluetooth 5.3.

2. Masih Gunakan Penyimpanan eMMC, Gyro Virtual, dan tanpa Ultrawide

Meski kapasitasnya besar, jenis penyimpanan eMMC 5.1 membuat proses transfer data atau loading aplikasi terasa lebih lambat dibandingkan penyimpanan UFS yang lebih modern.

Resolusi kamera utama memang tinggi, tapi Xiaomi meniadakan kamera ultrawide yang seharusnya bisa memberikan fleksibilitas lebih saat memotret area luas.

Sensor gyro yang digunakan bersifat virtual, bukan hardware. Hal ini membuat pengalaman bermain game FPS seperti PUBG Mobile atau Free Fire kurang optimal karena kontrol pergerakan jadi kurang responsif.

3. HyperOS dan Bloatware

Untuk yang satu ini bisa jadi kekurangan bisa juga tidak. Pasalnya, tidak semua orang cocok dengan antarmuka HyperOS. HyperOS sendiri merupakan antarmuka OS punya Xiaomi yang merupakan evolusi dari MIUI. 

Meski perbedaanya tidak kentara dengan MIUI, HyperOS hadirkan tampilan menarik. Contohnya tidak adanya teks label pada setiap ikon. Tampilan layar kunci dan layar depan juga lebih mudah dipersonalisasi atau diatur, memungkinkan Anda membuat tampilan senyaman dan sesuai selera.

Selain itu, fitur floating windows menjadi lebih mudah diatur dan digunakan. HyperOS juga membawa banyak fitur baru lainnya, mulai dari galeri, kamera, privasi, hingga Game Turbo. 

HyperOS memang hadirkan berbagai fitur menarik. Namun, sebagian pengguna perlu waktu lama untuk menyesuaikan. Selain itu, ponsel murah Xiaomi seperti Redmi 13x ini jelas terdapat aplikasi bloatware dan ada iklannya. 

Redmi 13x menawarkan performa oke untuk harganya, layar besar, kamera 108 MP, serta desain yang menarik. Beberapa kompromi memang harus diterima, seperti absennya stereo speaker, kamera ultrawide, dan penggunaan eMMC.

Sayangnya, Redmi 13x seperti hanya ingin menjual kembali Redmi 13 dalam kemasan baru, alias sama saja. Terlepas dari itu, HP ini tetap jadi opsi menarik untuk Anda yang mencari smartphone terjangkau dengan fitur kekinian.