carisinyal-web-banner-retina 35

Inilah 7 Kelebihan dan Kekurangan Redmi A5

Ditulis oleh Adam Duta Dwiguna

Xiaomi memang jadi salah satu yang punya HP budget dengan value tinggi. Misalnya Redmi A5, HP ini jadi incaran banyak orang terutama kaum mendang-mending. Namun, apakah dengan harganya yang murah saja sudah cukup? Apakah benar Redmi A5 punya value tinggi di kelas harganya?

Untuk menjawab pertanyaan itu, Carisinyal sudah merangkum beberapa poin kelebihan dan kekurangan dari Redmi A5. Artikel ini mungkin akan membantu Anda untuk memutuskan apakah HP ini layak dibeli atau tidak. Simak beberapa daftarnya setelah informasi spesifikasi berikut ini.

*Tabel ini bisa digeser ke samping
Kelebihan
Kekurangan
Hasil kamera ultra-jernih 32 MP untuk pemotretan siang hari.
Hanya mengandalkan mono speaker saja.
Layar lega dan mulus dengan refresh rate 120 Hz, ada sertifikasi kenyamanan.
Kapasitas RAM hanya 4 GB, memori internal masih pakai eMMC.
Kapasitas baterai 5200 mAh yang awet buat penggunaan seharian.
Sensor kurang komplet, hanya ada sidik jari di bodi samping.
Mendukung performa yang oke buat kelasnya, pakai UNISOC T7250.
Tawarkan antarmuka Android Murni, Android Go rasa Full Version
Tampilan desain elegan dengan modul kamera unik dan frame datar.
Isi kotak penjualan termasuk lengkap, masih ada charger-nya.

Spesifikasi Redmi A5

Redmi A5
Layar IPS LCD 6.88 inci
Chipset Unisoc T7250
RAM 4 GB
Memori Internal 128 GB
Kamera 32 MP (wide) MP (AI)
Baterai Li-Po 5200 mAh
Cek Harga Saat Ini Shopee Lazada Blibli

Kelebihan Redmi A5

Redmi A5 dijual di harga yang sangat affordable yaitu Rp1,1 jutaan saja. Menariknya, ada beberapa hal menarik yang ditawarkan dari HP kelas entry ini. Berikut beberapa kelebihan dari Redmi A5.

1. Hasil Kamera Ultra-Jernih 32 MP Untuk Pemotretan Siang Hari

Redmi A5

Karena ini adalah HP murah di kelas entry, saya sama sekali tidak mencari keberadaan kamera ultrawide. Saya hanya ingin tahu tentang kemampuan kamera utamanya. Sebab hanya kamera itulah yang pasti akan diandalkan untuk HP di kelas harganya.

Untuk konfigurasinya, Redmi A5 mengandalkan kamera utama Ultra-jernih beresolusi 32 MP. Kamera ini memiliki aperture atau bukaan f/2.0 untuk menangkap cahayanya. Sebenarnya ada satu kamera lagi yaitu depth sensor yang mungkin berfungsi untuk menghasilkan efek bokeh pada mode portrait. Namun kamera ini sebetulnya tidak perlu ada.

Pemotretan dari Redmi A5 benar-benar hanya mengandalkan kamera utamanya saja. Kameranya memiliki lensa 4P dan didukung oleh beberapa fitur seperti LED flash, HDR, Ultra HD, Night mode, Portrait, Time-lapse, dan Fill-light. Ada juga dukungan AI untuk meningkatkan kualitas foto melalui pemrosesan tertentu.

Untuk perekaman videonya standar saja yaitu berada di 1080p 30 FPS. Setidaknya kemampuannya ini lebih baik dibandingkan kamera depan yang hanya bisa rekam 720p 30 FPS saja. Resolusi kamera depannya ada di 8 MP dengan aperture f/2.0.

Untuk kamera belakang, saya rasa Redmi A5 sudah cukup oke untuk pemotretan, terutama di siang hari. Sebab bukan hal aneh jika kualitasnya akan turun drastis ketika kondisi minim cahaya.

Hasil foto Redmi A5 saat siang hari terlihat cukup baik. Detail dan ketajamannya oke, dengan dynamic range yang cukup luas. Hanya saja, ia mengatakan bahwa Redmi A5 bukan buat Anda jika mencari HP dengan kamera yang hasilkan foto bagus dan siap unggah. Namun tetap oke secara keseluruhan.

Saat kondisi minim cahaya, kemampuan pemotretannya jelas berkurang. Beberapa kali hasilnya terasa miss dengan noise dan detail yang menghilang. Sebenarnya ada dukungan seperti mode malam dan mode kualitas tinggi. Hanya saja kualitasnya tetap sama jika pencahayaan masih kurang. Berikut beberapa sampel foto dari Redmi A5.

Hasil tangkapan kamera utama Redmi A5 di outdoor
Hasil tangkapan kamera utama Redmi A5 di outdoor
Hasil tangkapan kamera utama Redmi A5 indoor
Hasil tangkapan kamera Utama low light di Redmi A5
Hasil tangkapan kamera Utama low light di Redmi A5
kamera selfie outdoor Redmi A5
kamera selfie outdoor Redmi A5

2. Layar Lega dan Mulus dengan Refresh Rate 120 Hz, Ada Sertifikasi Kenyamanan

Redmi A5

Redmi A5 hadir dengan ukuran layar yang terbilang cukup lega yaitu 6,88 inci. Resolusinya ada di HD+ atau 720 x 1640 piksel yang rasanya wajar untuk harganya. Kerapatan pikselnya juga tidak terlalu besar yaitu hanya 260 ppi saja. Meski begitu, HP ini tetap mampu memberikan kenyamanan oke buat penggunaan harian.

Saya tidak memberikan komplain apa pun mengingat harganya yang memang di Rp1 juta saja. Berbeda cerita jika HP ini punya harga yang lebih tinggi. Hal yang sama juga berlaku untuk penggunaan panel IPS LCD, alih-alih AMOLED. HP ini tetap mampu hasilkan warna yang kaya dan nyaman saat digunakan.

Di dalamnya terdapat tiga opsi warna yang bisa dipilih sesuai kebutuhan. Yaitu Standard (netral), Warm (hangat), dan Cold (dingin). Opsi warna ini jelas lebih sederhana dari HP lainnya, tapi fleksibilitasnya cukup membantu untuk menyesuaikan kenyamanan visual sesuai preferensi. Namun, saya rasa mode standar tetap jadi pilihan aman karena tidak mencolok.

Untuk kecerahan layarnya, Redmi A5 bisa mencapai angka 450 nits (HBM 600 nits). Untuk penggunaan di dalam ruangan memang terlihat terang, tapi tidak saat di luar ruangan. Saat proses pengujian, kami merasa sedikit kesulitan untuk membaca teks meski kecerahan sudah di angka maksimal.

Terlepas dari itu, sudah ada mode auto brightness di ponsel ini. Sesuatu yang jarang ditemukan di HP harga Rp1 jutaan. Hanya saja pengaturannya perlu diaktifkan melalui setting.

Kemampuan lain yang saya suka dari layar Redmi A5 adalah dukungan refresh rate 120 Hz. Dengan refresh rate ini, aktivitas seperti scrolling dan navigasi terasa sangat mulus. Hanya saja baterai mungkin akan sedikit lebih boros selama penggunaan, beda dengan mode 60 Hz yang lebih hemat baterai, Anda bisa aktifkan jika butuh.

Catatan kecil dari hal ini adalah tidak adanya fitur refresh rate adaptif. Fitur yang mampu mengubah angka refresh rate secara otomatis sesuai apa yang sedang dilakukan. Fitur tersebut akan lebih optimal dalam memperpanjang usia baterai.

Berbicara soal kenyamanan, Redmi A5 juga dilengkapi dengan fitur DC dimming dan telah mendapatkan sertifikasi TUV Rheinland untuk low blue light dan flicker free. Fitur-fitur ini menunjukkan perhatian Xiaomi terhadap kesehatan mata pengguna, terutama bagi mereka yang sering menggunakan HP dalam waktu lama.

3. Kapasitas Baterai 5200 mAh yang Awet Buat Penggunaan Seharian

Redmi A5

Standar kapasitas baterai pada HP masih ada di 5000 mAh per artikel ini dibuat. Redmi A5 membawa kapasitas sedikit lebih besar yaitu 5200 mAh. Kapasitasnya ini memang terkesan biasa, tapi apakah ketahanan dayanya mengatakan hal sebaliknya?

Jika melihat dari klaimnya, saya rasa ketahanan daya Redmi A5 ini sudah cukup baik. HP ini mampu bertahan hingga 20,7 jam untuk menonton video, 14,24 jam untuk membaca atau scrolling, dan 9,14 jam untuk bermain game.

Sementara itu, tim Carisinyal juga sempat menguji kemampuan Redmi A5 ini secara langsung. Skenarionya adalah HP ini akan memainkan video 4K selama 10 jam dalam mode offline. Platform yang dipakai adalah VLC Player dengan beberapa pengaturan lain seperti layar dan dan volume di angka 50 persen, serta konektivitas seperti Bluetooth atau WiFi dimatikan.

Tes dimulai dalam keadaan baterai terisi penuh. Setelah 10 jam berlalu, Redmi A5 masih menyisakan baterai di angka 43 persen. Artinya, aktivitas tersebut hanya memakan daya sekitar 57 persen saja. Tampaknya tidak akan jauh berbeda dengan klaimnya jika lanjut ke 10 jam berikutnya.

Hasil ini juga merupakan hal yang bagus. Kami juga pernah melakukan tes yang sama pada Tecno Spark 30 Pro dan hanya bisa menyisakan baterai 23 persen. Sementara pengujian pada itel P70 menyisakan sekitar 22 persen. Optimalisasi software pada HP ini tampak bekerja baik dalam mempertahankan masa pakai baterai setiap harinya.

Meski daya tahan baterai baik, Redmi A5 tidak mendukung pengisian yang cepat. HP ini hanya dibekali fast charging 15W. Dalam waktu 15 menit pertama ternyata hanya bisa mengisi 14 persen saja. Kemudian untuk satu jam pertama baterai terisi 31 persen. Sementara itu, mengisi daya sampai penuh perlu waktu 164 menit alias 2 jam 44 menit, tentu waktu yang cukup lama.

4. Mendukung Performa yang Oke Buat Kelasnya, Pakai UNISOC T7250

itel City 100

Redmi A5 merupakan HP yang punya potensi kencang di kelas harganya. Pasalnya, HP ini dibekali chipset UNISOC T7250. Sejatinya, chipset ini adalah sebuah rebranding dari UNISOC T615 yang sudah beredar di pasaran. Berada di kelas menengah ke bawah, chipset ini menyasar penggunaan yang lancar dan seimbang antara performa dan efisiensi dayanya.

Untuk arsitekturnya, UNISOC T7250 dibangun dengan fabrikasi 12 nm dengan delapan inti CPU. Di dalamnya, tersemat dua inti ARM Cortex-A75 (1,8 GHz) untuk tugas-tugas berat dan enam inti ARM Cortex-A55 (1,6 GHz) untuk efisiensinya.

Untuk kartu pengolah grafisnya, UNISOC T7250 ini mengandalkan Mali G57 MC2 dengan frekuensi 850 MHz. Untuk pengoptimalannya, chipset ini sudah kompatibel untuk RAM LPDDR4x dengan internal eMMC 5.1 atau UFS 2.2.

ANTUTU REDMI A5
Geekbench Redmi A5

Lanjut ke Benchmark-nya, tim Carisinyal sempat melakukan pengujian untuk HP satu ini. Redmi A5 mencatatkan skor AnTuTu v10 sebesar 264.784 poin. Skornya ini cukup tinggi karena Redmi A5 terbantu oleh core performa. Untuk Geekbench 6, skor yang didapatkan adalah 439 poin untuk single-core, serta 1471 poin di skenario multi-core.

Sebelumnya, tim Carisinyal juga sempat melakukan review pada  itel P70 yang ada di kelas harga sama. Namun, chipset yang dipakainya adalah Helio G50 dari MediaTek. itel P70 punya skor AnTuTu v10 sebesar 138.788 poin. Pada Geekbench 6, skor kemampuan CPU-nya terisi 191 poin di skenario single-core, serta 824 poin di skenario multi-core.

3D Mark Wild Life Redmi A5

Dari tiga benchmark itu saja, terlihat kalau Redmi A5 punya performa lebih baik dan kencang. Kehadiran core performa jelas cukup membantu dalam hal ini. Berbeda dengan Helio G50 milik itel P70 yang tidak punya core performa di dalamnya.

Untuk skor benchmark lainnya yaitu GPU Geekbench mendapat skor sebesar 708 poin. Sementara untuk 3D Mark Wild Life mendapatkan skor 578 poin dan 3D Mark Wild Life Stress sebesar 581 poin.

Lantas bagaimana dengan performa gaming Redmi A5? Apakah masih bisa dipakai main game dengan RAM yang hanya 4 GB? Jawabannya bisa, meski terbatas. Tim Carisinyal hanya menguji tiga game saja yaitu Mobile Legends, PUBG Mobile, dan Free Fire. Sementara Genshing Impact memang bisa diinstal tetapi entah kenapa tidak bisa melakukan login.

Pada game Mobile Legends, setelan maksimal yang terbuka adalah "Super-Ultra". Namun, selama memainkan game-nya terasa kurang nyaman pada setelan ini. Rasanya sedikit berat saat membawa karakter untuk bertarung. Paling enak bermain memakai setelah grafik "High" dengan frame rate "High" agar game dapat berjalan lebih lancar.

Untuk PUBG Mobile, sangat disarankan untuk memilih setelan grafik "Smooth" dengan frame rate "High", atau kalau bisa lebih tinggi lagi. Mode ini tergolong bisa memainkan game dengan nyaman. Pada pengaturan grafis "Balanced" dengan frame rate "High", game bisa berjalan tapi agak tersendat-sendat.

Sementara Free Fire bisa dijalankan oleh Redmi A5 di mode grafis Ultra dengan FPS tinggi. Bisa dibilang, tidak ada masalah untuk memainkan game ini. Sebab memang game ini tidak menuntut spesifikasi tinggi, HP kelas low-end pun saya rasa bisa memainkannya dengan mudah.

5. Tawarkan Antarmuka Android Murni, Android Go Rasa Full Version

OS redmi a5

Redmi A5 hadir dengan Android 15. Seperti Redmi A seri sebelumnya, Redmi A5 tawarkan sistem operasi Android murni berbasis Android Go Edition. Versi ini merupakan Android dengan aplikasi yang dibatasi atau versi Lite. Misalnya Google Go, Gallery Go, Assistant Go, Google Play Services, Find My Device, hingga fitur untuk menerjemahkan teks melalui Google Lens.

Namun, setelah saya pakai Redmi A5, ponsel ini tidak terasa seperti Android Go. Semua aplikasi Google merupakan versi penuh, kecuali Google Go. YouTube, Maps dan lainnya merupakan aplikasi umum yang ada di Android pada umumnya.

Tampilan Android murni ini membuat Redmi A5 tidak terasa berat. Ini karena tidak ada fitur tambahan lain di antarmukanya. Bahkan, screenshot memakai tiga jari saja tidak bisa. Cara screenshot yang sudah umum.

Kelebihan dari sistem ini, membuat Redmi A5 lebih gegas. Tidak terasa lebih berat dan cukup enak. Selain itu, Redmi A5 juga dijanjikan mendapat sistem sebanyak 2 kali. Artinya, HP akan terus diperbarui sampai menggunakan Android 17. 

6. Tampilan Desain Elegan Dengan Modul Kamera Unik dan Frame Datar

Redmi A5

Dari segi desain, Redmi A5 mengadopsi material plastik pada rangka (frame) dan panel belakangnya. Meski tidak memberikan kesan mewah seperti logam atau kaca, kualitas konstruksinya tetap kokoh dan dirancang untuk ketahanan penggunaan harian. 

Klaimnya, Redmi A5 sudah tahan cipratan air dan debu, tapi tidak ada informasi rating terkait ini. Jadi, saya rasa Anda tidak perlu melakukan tes atau semacamnya. Jadikan klaim tersebut hanya sebagai antisipasi saja ketika HP tidak sengaja terkena cipratan air.

Meski begitu, build quality Redmi A5 ini memang cukup bagus di kelasnya. Saat memegang langsung, bodinya tidak terasa kopong. Bisa dibilang cukup solid dan tidak terkesan murahan. Bahkan jika dilihat dari pola desainnya, saya kira HP ini sudah cukup elegan.

Sayangnya, pola desain ala pantulan cahaya di atas air ini hanya tersedia pada varian warna Lake Green saja. Sementara dua varian warna lainnya yaitu Sandy Gold dan Midnight Black memiliki warna polos saja dengan tekstur butiran pasir yang berkilau. Meski begitu, saya suka dengan modul kameranya yang berwarna emas di dua varian ini.

Untuk ukurannya sendiri, Redmi A5 memiliki ketebalan bodi 8,2 mm dengan berat 193 gram. Angka ini masih terbilang oke dan nyaman saat dibawa ke mana-mana. Apalagi desain frame-nya yang datar membuat cengkraman jadi lebih pas. Hanya saja terasa lebih tajam di bagian tepinya, berbeda dengan HP yang punya bodi curved.

7. Isi Kotak Penjualan Termasuk Lengkap, Masih Ada Charger-nya

isi box Redmi A5

Salah satu kelebihan lainnya dari Redmi A5 ini adalah punya isi kotak penjualan yang lengkap. Meski punya harga murah, Xiaomi tidak mengurangi aksesori yang memang seharusnya ada di kotak penjualannya.

Adapun isi kotak penjualannya tersebut tentu saja membawa unit dari Redmi A5 sebagai tokoh utamanya. Kemudian ada kepala charger 15W, kabel USB type A to type C, SIM ejector, buku panduan, dan softcase.

Beberapa orang mungkin akan sedikit kecewa dengan kecepatan charging yang hanya bisa sampai 15W saja. Namun, saya kira pengguna masih tetap harus memakluminya. Selain karena harga HP, charger ini tetap ada di kotak penjualannya. Mengingat sudah mulai banyak HP Rp1 jutaan yang tidak menyediakan charger di kotaknya.

Kekurangan Redmi A5

Meski memiliki beberapa kelebihan menarik untuk harganya, HP murah tetap memiliki catatan. Hal ini wajar dan bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan. Simak beberapa kekurangan Redmi A5 berikut.

1. Hanya Mengandalkan Mono Speaker Saja

Redmi A5

Salah satu kekurangan dari Redmi A5 ini adalah hanya menggunakan mono speaker saja. Kekurangan ini juga sebenarnya dialami oleh generasi sebelumnya yaitu Redmi A3. Xiaomi tampaknya masih enggan memperbaiki sektor ini dan lebih memilih meningkatkan spesifikasi untuk sektor lain.

Padahal, speaker jadi salah satu sektor yang cukup penting. Penggunaan HP seperti saat scrolling atau menonton jadi lebih nyaman saat speakernya stereo. Selain lebih lantang, detail dan kejernihannya juga akan lebih baik dari mono speaker yang hanya mengandalkan satu lubang saja.

Ya, setidaknya Redmi A5 masih menyediakan port audio jack 3,5 mm. Jika ingin mendengarkan suara yang lebih dekat dan dalam, bisa langsung pakai earphone kabel dengan mudah. Cara ini jadi yang paling efektif dibandingkan pakai TWS yang suaranya mungkin tidak sedalam earphone kabel.

2. Kapasitas RAM Hanya 4 GB, Memori Internal Masih Pakai eMMC

Redmi A5

Sebelumnya sudah disebutkan bahwa Redmi A5 memang punya potensi performa yang oke. Ia bahkan bisa memainkan beberapa game dengan cukup baik. Sayangnya, potensinya ini saya rasa masih kentang (kena tanggung). Dengan ARM Cortex A75, akan lebih menarik jika HP ini dibekali RAM 6 GB atau 8 GB.

Sayang, Redmi A5 hanya menawarkan kapasitas RAM di angka 4 GB saja. Selain itu, memori internalnya yang berkapasitas 128 GB juga masih menggunakan jenis eMMC. Kecepatannya dalam mengoperasikan HP tentu tidak sebaik UFS. Misalnya dalam hal booting atau proses membuka aplikasi.

UNSIOC T7250 dirancang untuk memberikan kinerja yang cukup untuk tugas harian tanpa menguras baterai berlebihan. Namun, untuk tahun 2025, menurut saya sudah seharusnya HP entry-level punya RAM minimal 6 GB. Memang betul ada cara untuk menambah RAM dengan fitur memory extension. Namun, fitur ini jelas tidak akan membantu banyak.

Kapasitas RAM 4 GB ini membatasi penggunaan multitasking yang sering dilakukan. Misalnya saat membuka beberapa aplikasi sekaligus di waktu bersamaan. Ini bisa dilakukan di Redmi A5 tapi dengan beberapa batasan. Yaitu membatasi penggunaan aplikasi di latar sampai 9 aplikasi saja. Saat membuka aplikasi ke-10, aplikasi pertama yang dibuka akan tertutup sendiri.

Sebenarnya, hal Ini juga bisa jadi cara dari Xiaomi agar HP tidak mengalami lag saat membuka banyak aplikasi sekaligus. Sama halnya dengan penghentian aplikasi yang berjalan di latar belakang, alhasil aplikasi akan melakukan reload saat dibuka setelah beberapa saat dibiarkan.

3. Sensor Kurang Komplet, Hanya Ada Sidik Jari di Bodi Samping

Redmi A5

Kekurangan lainnya dari Redmi A5 ada pada sensornya yang terasa kurang komplet. Mari mulai dengan sensor sidik jari. Redmi A5 menggunakan sensor sidik jari fisik yang terintegrasi dengan tombol power di sisi samping bodi. Sensor ini cukup oke dan sekarang sudah umum hadir di tombol power.

Untuk sensor lain, Redmi A5 punya sensor seperti akselerometer, cahaya, dan kompas. Adanya sensor cahaya membuat fitur auto brightness di HP ini bisa bekerja dengan baik. Meski perlu dicek di bagian settings apakah fiturnya sudah menyala otomatis atau tidak.

Lalu, alasan kenapa Redmi A5 bisa disebut kurang komplit untuk sensornya adalah karena hanya mendukung sensor proksimitas virtual. Kemampuannya jelas tidak sebaik versi hardware.

Selain itu, Redmi A5 juga tidak mendukung sensor gyro, infrared blaster, hingga NFC. Sensor gyro dan infrared memang masih bisa diwajarkan karena banyak HP Rp1 jutaan lainnya yang tidak punya fitur ini juga. Yang agak disayangkan adalah tidak adanya fitur NFC. Selain fungsinya yang berguna, banyak HP lain di kelas harga serupa sudah dukung fitur satu ini.

Simpulan

Redmi A5 jadi HP murah dari Xiaomi yang punya beberapa kemampuan unik sebagai penawaran. Misalnya kemampuan kamera utama yang bisa hasilkan foto jernih, tapi dengan bantuan cahaya yang mendukung. Ukuran layarnya juga lega dengan refresh rate 120 Hz, cukup tinggi untuk harganya yang hanya Rp1 jutaan, atau kurang jika beruntung.

Kapasitas baterai jadi sektor paling dicari. Kapasitas 5200 mAh membuatnya bisa bertahan lebih lama dari HP pesaingnya. Sayangnya, Redmi A5 tidak dibekali kemampuan charging yang baik. Bahkan butuh waktu sekitar 2 jam untuk mengisi daya sampai penuh. Beberapa sektor lain yang tidak kalah menarik adalah jaminan upgrade 2 kali hingga kotak penjualan lengkap.

Di sisi lain, Redmi A5 tetap memiliki beberapa catatan untuk dipertimbangkan. Misalnya kapasitas RAM yang terbatas di 4 GB dengan internal eMMC saja, hanya pakai mono speaker, dan sensor tidak lengkap. Nah, apakah menurut Anda Redmi A5 masih punya value tinggi dengan harganya?

Kategori:
Jika kamu memiliki pertanyaan mengenai artikel yang kami tulis atau ingin meminta rekomendasi gadget, silakan tanyakan kepada kami di Instagram, atau Twitter/X. Kami akan dengan senang hati menjawabnya!

cross