carisinyal web banner retina

Yuk, Ketahui Dulu Kelebihan dan Kekurangan vivo X60!

Ditulis oleh Ahmad Tsalis

vivo untuk kali kedua mendatangkan smartphone kelas atasnya ke Indonesia. Momen itu terjadi pada 8 April 2021, ketika vivo memboyong dua ponsel X60 Series 5G. Salah satu dari dua ponsel tersebut adalah vivo X60 yang dirilis dengan SRP Rp7.999.000 (8/128 GB).

Jika melihat label harganya, vivo X60 tentu saja diposisikan di bawah vivo X60 Pro yang dibanderol Rp9,99 juta. Walau dari segi harga berbeda, keduanya sama-sama memakai chipset premium Snapdragon 870. Karena itu, performa yang ditawarkan tentu bakal mirip.

Bahkan Anda bisa jadi diuntungkan jika memilih vivo X60. Hal ini karena harga jual si ponsel yang lebih miring ketimbang X60 Pro. Namun, potensi keuntungan tersebut mesti dibuktikan dengan membedah kelebihan dan kekurangan vivo X60 dari berbagai sisi.

Carisinyal pun telah menyiapkan ulasan kelebihan dan kekurangan vivo X60 yang sebentar lagi bakal Anda nikmati dalam artikel ini. Anda bisa menyimak spesifikasi umum vivo X60 berikut sebelum menyimak pembahasan inti.

Spesifikasi vivo X60

Layar AMOLED 6.56 inci
Chipset Qualcomm Snapdragon 870
RAM 12 GB
Memori Internal 256 GB
Kamera 48 MP (wide) 13 MP (telephoto) 13 MP (ultrawide)
Baterai Li-Po 4300 mAh
Kelebihan & Kekurangan Baca di sini
Cek Harga Saat Ini Shopee Lazada Blibli

Kelebihan vivo X60

Setelah menilik dari spesifikasinya, Anda mungkin penasaran dengan keunggulan yang disuguhkan oleh vivo X60. Tanpa berlama-lama lagi, mari kita selisik beberapa kelebihannya di bawah ini.

1. Desain Cantik

Desain yang dibawa vivo X60 memang tidak jauh berbeda ketimbang si pendahulu, vivo X50. Faktor pembeda yang terlihat dari sekilas tatapan hanya soal penempatan kamera depan dan formasi kamera belakang.

Lubang kamera depan X60 kini ada atas tengah, sebelumnya X50 ada di pojok kiri atas. Sedangkan formasi kamera belakang vivo X60 tersusun atas satu lensa besar diikuti dua lensa kecil di bawah dan lampu flash. Seluruhnya berkumpul dalam sebuah modul.

Adapun vivo X50 memakai susunan lensa kamera belakang vertikal, dengan lampu flash di luar modul. Di sisi lain, meski secara desain tak banyak berubah, vivo X60 tetap saja punya penampilan yang cantik. Kecantikannya terlihat dari penutup belakangnya yang memakai material Gorilla Glass 6 yang dipoles khusus agar anti-silau.

vivo menyebut polesan itu dengan istilah Satin Finish. Polesan ini jelas memberi kesan premium sekaligus membuat ponsel minim bercak tangan. Bahkan vivo X60 kian cantik karena bodinya lebih singset daripada vivo X50.

Sebab, ponsel dengan berat 176 g ini punya dimensi 159,63 x 75,01 x 7,36 mm (varian warna Midnight Black). Data dimensi tersebut menandakan bahwa vivo X60 sangat tipis dan ringan. Anda akan sulit menemukan ponsel flagship resmi lain yang lebih tipis ketimbang vivo X60.

2. Tampilan Ciamik

Bentang layar 6,56 inci berpanel AMOLED mengisi sektor tampilan vivo X60. Layar dengan resolusi Full HD+ (1080 x 2376 piksel) tersebut juga kuat karena diproteksi Gorilla Glass 6. Di atas kertas, layar ponsel ini sangat baik dalam merespons sentuhan dan menampilkan konten.

Sebab, touch sampling-nya mencapai 240 Hz (sesuai standar ponsel gaming) dengan laju penyegaran (refresh rate) 120 Hz, apalagi kedalaman warnanya dijamin sip berkat sertifikasi HDR10+.

Bodhisatwa Ray dari Tech Radar menyebut bahwa layar vivo X50 bisa memproduksi warna yang hidup, karena rasio kontrasnya menyentuh 6.000.000:1. Menurut Ray, warna hitam bisa dimunculkan dengan sempurna dari layar ponsel ini. Begitu juga dengan warna-warna cerah.

Akurasi warnanya tidak pudar kendati ponsel dipakai di luar ruangan. Kata Ray, layarnya pun bisa mengidentifikasi warna dengan baik ketika jadi view finder untuk membidik gambar. Pengalaman menyenangkan saat melihat layar vivo X60 juga disampaikan Nitansh Rastogi dari 91 Mobiles.

Rastogi mengaku sangat senang memakai layar ponsel ini untuk menonton YouTube dan menyaksikan film secara maraton (binge-watching). Adapun layar vivo X60 sudah mendukung Widevine L1, sehingga bisa memutar film beresolusi tinggi di Netflix. Selain itu, sensor pemindai sidik jari di dalamnya yang dapat Anda andalkan untuk pengamanan ponsel.

3. Performa Bagus

Anda mungkin sudah tahu profil dari chipset Snapdragon 870 yang mengotaki vivo X60. Ya, SoC yang dibikin dengan proses fabrikasi 7 nm ini sejatinya adalah chipset flagship 2020, yakni Snapdragon 865+.

Namun, Snapdragon 870 mendapat suntikan clockspeed yang lebih tinggi, sebesar 3,2 GHz, pada satu core kencangnya yang bernama Kryo 585 Prime. Adapun Kryo 585 dirancang dengan arsitektur modern Cortex A77.

Selain core kencang Kryo 585 Prime, Snapdragon 870 membawa serta tiga core medium (Kryo 585 Gold: 2,42 GHz) dan empat core irit daya (Kryo 585 Silver: 1,8 GHz). Ada juga prosesor grafis bernama Adreno 650 yang melaju di kecepatan 670 MHz, dan modem 5G terintegrasi.

Berkat chipset delapan inti ini, vivo X60 performanya bisa ngebut. Berdasarkan pengalaman Nitansh Rastogi, si ponsel tak mengalami kendala semacam lag (HP bengong) atau stutter (tersendat-sendat), ketika menjalankan banyak aplikasi dalam satu waktu.

Berpindah dari satu aplikasi ke aplikasi selanjutnya juga cepat. Kelancaran dalam membuka banyak aplikasi ini juga disebabkan oleh RAM 8 GB-nya yang besar. RAM 8 GB itu bisa menjelma menjadi 11 GB karena vivo membenamkan teknologi extended memory.

Teknologi ini memungkinkan sebagian ruang dalam memori internal UFS 3.1 yang ada di vivo X60 diubah fungsinya sebagai RAM. vivo mengklaim extended memory bisa membuat vivo X60 tetap lancar membuka 20 aplikasi sekaligus.

Bagaimana kalau dipakai buat main gim? Ternyata performa yang diberi bagus, sesuai dengan statusnya sebagai ponsel flagship. Rastogi menjajal gim Call of Duty Mobile dan Asphalt 9 dengan setelan grafik tertinggi. Masing-masing gim dimainkan selama lebih dari 30 menit.

Hasilnya, gim berjalan lancar jaya. Ponsel sesekali menghangat, tetapi itu sama sekali tidak memengaruhi performa. Bodhisatwa Ray merasakan hal serupa saat mengajak vivo X60 main gim. Gim semacam Garena Free Fire dan Genshin Impact disantapnya tanpa kendala pada setelan grafik tertinggi.

Gim pertama bisa dimainkan pada 120 fps yang membuat pengalaman bermain semakin sip. Ponsel rata-rata tembus 100 fps dan sesekali menyentuh 120 fps. Sedangkan saat Ray memainkan Genshin Impact, gambar tetap berjalan mulus dengan rerata mencatat 53 fps.

4. Kamera Oke

Kamera adalah sektor yang jadi alasan utama mengapa vivo X60 lebih murah Rp2 juta ketimbang X60 Pro. Karena lebih murah, vivo X60 dibekali spesifikasi kamera yang sedikit berbeda. Perbedaan itu terletak pada bukaan kamera belakang dan sistem penstabil gambarnya.

Bukaan kamera belakang X60 lebih kecil ketimbang X60 Pro (f/1.8 berbanding f/1.5). Secara teori, hal ini akan membuat X60 jadi lebih inferior karena tidak lebih sensitif dalam menangkap cahaya.

Untuk sistem penstabil gambar, vivo X60 memakai OIS konvensional. Sedangkan vivo X60 Pro memakai penstabil gambar berbasis gimbal yang katanya tiga kali lebih stabil daripada OIS. Selebihnya, konfigurasi kamera kedua ponsel sama.

Mulai dari jumlah, resolusi, hingga teknologi pemrosesan. Bahkan keduanya juga sama-sama memakai lensa Zeiss. Pertanyaannya, apakah dua perbedaan tersebut (bukaan dan sistem penstabil gambar) membuat hasil jepretan vivo X60 jadi kurang bagus?

Ternyata tidak, sebab kualitasnya tetap oke, lho. Kamera utama 48 megapiksel (binning pixel 12 MP x 4) ponsel ini mampu membikin gambar dengan detail yang luar biasa, reproduksi warnanya juga sip. Sedangkan foto portrait yang diambil dengan kamera telefoto 13 MP tidak kalah bagusnya.

Menurut Bodhisatwa Ray, kamera telefoto ponsel ini melakukan pekerjaan rapi dalam membedakan mana objek utama dan mana bagian yang mesti diburamkan. Kamera telefotonya yang punya focal length 55 mm itu juga mampu menangkap partikel kecil seperti debu dengan jelas.

Hasil mengesankan juga terjadi pada gambar yang diambil dengan jepretan kamera ultrawide 13 MP-nya. Detail gambarnya padat. Adapun kamera depan 32 megapiksel ponsel ini bisa menghasilkan gambar dengan warna akurat.

Sementara itu, fotografi malam hari menghasilkan gambar yang lumayan karena noise-nya sedikit. Kalau gambar sudah oke, bagaimana dengan rekaman videonya?

Menurut Nitansh Rastogi dan Bohisatwa Ray, hasil videonya stabil kendati proses perekaman dilakukan sambil bergerak. Hal ini bisa terjadi karena OIS dan EIS bisa bekerja bersamaan untuk menghasilkan 5 titik penstabilan.

Berikut ini contoh foto jepretan vivo X60:

sumber: Future/techradar.com | Bodhisatwa Ray
sumber: Future/techradar.com | Bodhisatwa Ray
sumber: Future/techradar.com | Bodhisatwa Ray

5. Baterai Lumayan

Kalau melihat dari angkanya, 4300 mAh adalah kapasitas yang standar, tidak luar biasa. Namun, baterai dengan kapasitas tersebut sudah cukup membuat vivo X60 menyala seharian. Begitu seperti yang diungkapkan Yetnesh dalam laman Exhibit Tech.

Sedangkan Nitansh Rastogi mengaku baru akan mengecas si ponsel pada pertengahan hari kedua pemakaian. Screen-on-time yang ia dapatkan sekitar 6 jam. Keawetan baterai bisa ditingkatkan jika Anda memakai ponsel dengan mode laju penyegaran 60 Hz.

Menurut pemakaian ala Bodhisatwa Ray, ponsel bisa menyala selama 36 jam, tiga jam lebih lama ketimbang memakai mode 120 Hz. Secara teori, baterai ponsel ini memang lebih awet daripada X60 Pro. Sebab, kapasitasnya 100 mAh lebih besar.

Selain itu, Subhrojit Mallick dari My Smart Price menduga bahwa salah satu alasan mengapa baterai vivo X60 Pro lebih cepat habis adalah karena penstabil gambar berbasis gimbalnya.

Lanjut ke masalah kecepatan pengecasan, mengisi baterai vivo X60 terbilang cukup cepat berbekal adaptor 33 Watt-nya. Kata Rastogi, mengecas baterai dari 10 persen sampai penuh butuh waktu satu jam lebih sedikit.

Kekurangan vivo X60

Ponsel kelas atas memang punya banyak keunggulan. Namun, hal itu bukan berarti bahwa ia tak memiliki kekurangan. Beberapa poin di bawah ini akan menjelaskan apa saja yang masih kurang dari vivo X60.

1. Bodi Licin dan Tidak Punya IP Rating

sumber: exhibit.tech | Yetnesh

Kecantikan vivo X60 memang tak terbantahkan. Ya, hal itu karena adanya frame plastik yang tipis serta penutup belakang kaca. Apalagi bercak tidak mudah menempel karena polesan Satin yang dipilih memang tepat. Adapun bezel yang mengelilingi layar ponsel ini tidak tebal

Namun demikian, pemilihan material kaca buat penutup belakang dan bentuk frame yang tipis tetap memiliki konsekuensi dari sisi ergonomika. Konsekuensi itu adalah berkurangnya cengkeraman karena licin. Nitansh Rastogi dan Bodhisatwa Ray sepakat akan kasus ini.

Mereka berdua pun bilang bahwa sebaiknya pengguna memasang softcase untuk menghilangkan efek licin. Masalah licin ponsel ini pun teratasi. Sayang, itu bukan satu-satunya masalah yang ada pada sektor desain vivo X60.

Masalah lanjutan yang perlu Anda tahu dari ponsel ini adalah tidak adanya sertifikasi ketahanan debu dan air. Alhasil, Anda mesti ekstra hati-hati saat menggunakan ponsel ini di luar ruangan. Sebisa mungkin, jangan biarkan vivo X60 kehujanan atau kemasukan debu.

2. Pengisian Nirkabel dan Jack Audio Absen

Teknologi pengisian nirkabel belum juga ada buat ponsel vivo seri X, termasuk X60 ini. vivo sepertinya belum tertarik memasukkan teknologi ini ke lini ponsel kelas atas mereka. Teknologi pengisian nirkabel selalu absen sejak vivo seri X belum masuk ke Indonesia.

Di sisi lain, pengisian nirkabel memang tidak penting-penting amat. Namun, buat orang yang lebih sering menatap laptop, pengisian dengan cara ini tentu bakal memudahkan mereka. Sebab, pengisian nirkabel bisa menyelamatkan mereka dari lupa mengecas ponsel dengan adaptor berkabel.

Lain cerita dengan jack audio 3,5 mm yang kehadirannya masih sangat penting. Ponsel-ponsel gaming terbaru bahkan kembali menghadirkannya demi menunjang pengalaman audio terbaik. Hanya, sejak vivo X50 muncul, jack 3,5 mm lenyap.

Alhasil, Anda harus beli TWS atau headset nirkabel jikalau ingin mendengarkan musik dengan suara mantap. TWS tentu punya harga yang relatif lebih mahal ketimbang headset berkabel.

3. Bloatware

sumber: Future/techradar.com | Bodhisatwa Ray

Antarmuka Funtouch OS 11.1 dinilai sudah mampu mendukung performa yang mulus buat vivo X60. Antarmuka berbasis Android 11 ini disebut punya banyak peningkatan karena lebih stabil ketimbang pendahulu-pendahulunya.

Satu hal yang masih disayangkan adalah banyaknya aplikasi pre-install yang lazim disebut bloatware. Di Indonesia, aplikasi semacam ini biasa dimasukkan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) sebanyak 40 persen.

Seharusnya, aplikasi tersebut bisa di-uninstall seluruhnya andai pengguna merasa tidak memerlukan. Hanya saja, tidak semua bloatware bisa dihilangkan. Beberapa bloatware mungkin akan mengganggu karena bisa memunculkan notifikasi tak penting.

Simpulan

Demikian ulasan mengenai kelebihan dan kekurangan vivo X60. Kami berkesimpulan bahwa ponsel ini tidak layak dipandang sebelah mata. Pasalnya, vivo X60 menyajikan hal yang mirip-mirip dengan vivo X60 Pro. Seperti desain yang cantik dan performa yang oke.

Kemampuan kameranya pun mumpuni meski tidak punya sistem penstabil gambar berbasis gimbal sebagaimana vivo X60 Pro. Karena itu, mengambil ponsel ini adalah pilihan yang bijak jika Anda tak terlalu gemar fotografi low light dan membikin konten video. Anda pun jadi bisa berhemat hingga Rp2 juta.

Jangan lupa juga bahwa vivo X60 sudah mendukung koneksi 5G. Hal itu membuat ponsel dengan cip NFC ini bisa melayani Anda untuk waktu yang lama. Di harga 7-8 jutaan, vivo X60 memang tidak punya pesaing berarti hingga artikel ini ditulis.

Namun, vivo X60 punya pesaing berat yang harganya Rp3 juta lebih murah. Pesaing berat itu yakni POCO F3, yang menghadirkan performa sebanding karena sama-sama memakai chipset Snapdragon 870.

Lebih-lebih POCO F3 juga punya speaker stereo dan kapasitas baterai lebih besar. Hanya, ponsel yang satu ini berbobot lebih berat, serta masih kalah dalam hal fotografi low light karena tidak adanya OIS. Bagaimana, Anda tertarik membeli yang mana?

Kategori:
cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram