carisinyal web banner retina

10 Kelebihan dan Kekurangan HP Xiaomi Mi 11 Lite

Ditulis oleh Ahmad Tsalis

Keluarga HP Mi 11 Series bertambah setelah Xiaomi Mi 11 Lite hadir. Ya, HP dengan nomor model M2101K9AG ini dipastikan masuk ke Indonesia setelah dinyatakan lolos uji TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) sebesar 30,6%. Sebagai catatan, Mi 11 Lite ini adalah ponsel 4G.

Xiaomi memang meluncurkan ponsel ini dalam dua varian, 4G dan 5G. Namun, yang masuk ke Indonesia adalah versi 4G. Hal itu terlihat dari chipset Snapdragon 732G yang disematkan buat si ponsel. Chipset keluaran Agustus 2020 tersebut dibekali modem internal 4G, yaitu X15 LTE.

Kendati belum mendukung 5G, Mi 11 Lite bukanlah smartphone yang ecek-ecek. Sebab, ia mengusung desain indah yang terinspirasi dari flagship Xiaomi Mi 11. Bahkan, Anda mungkin bisa jatuh hati pada desain Mi 11 Lite yang alasannya bakal Carisinyal ungkap dalam artikel ini.

Desain hanyalah satu dari sekian kelebihan Mi 11 Lite. Baca artikel ini sampai tuntas untuk mengetahui seluruh kelebihan dan kekurangan si ponsel. Sebagai introduksi, silakan menyimak spesifikasi utama Mi 11 Lite sebagai berikut.

Spesifikasi Xiaomi Mi 11 Lite

Layar AMOLED 6.55 inci
Chipset Qualcomm Snapdragon 732G
RAM 6 GB, 8 GB
Memori Internal 64 GB, 128 GB
Kamera 64 MP (wide) 8 MP (ultrawide) 5 MP (macro)
Baterai Li-Po 4250 mAh
Kelebihan & Kekurangan Baca di sini
Cek Harga Saat Ini Shopee Lazada Blibli

Kelebihan Xiaomi Mi 11 Lite

Setiap ponsel yang diciptakan sudah pasti membawa daya tarik. Daya tarik tersebut merupakan bagian dari kelebihan sebuah ponsel yang mampu menggoda konsumen. Beberapa poin di bawah ini akan menjelaskan daya tarik yang dimiliki Mi 11 Lite.

1. Desain Stylish, Tipis, dan Ringan

sumber: mi.com

Sejak dunia ponsel mengenal istilah flagship atau unggulan, produsen HP berbondong-bondong menciptakan produk dengan kualitas terbaik. Seluruh bagian produk diperhatikan secara detail, tak terkecuali soal desainnya. Hanya, produk flagship tidak diciptakan buat semua orang.

Alasannya banyak, seperti harganya yang relatif tinggi, serta tidak semua kelebihan yang dimiliki ponsel flagship dibutuhkan oleh orang. Karena itu, muncullah ponsel kelas menengah yang punya harga lebih terjangkau dan membawa beberapa kelebihan dari ponsel flagship.

Dalam kasus Xiaomi Mi 11 Lite, ia membawa kelebihan desain dari saudaranya yang ada di kasta flagship, Xiaomi Mi 11. Hal ini terlihat dari penempatan lubang kamera depan yang ada di pojok kiri atas dari pandangan kita. Kemudian, bentuk modul kamera belakangnya pun sama.

Desain modul kamera yang dinamai Dazzling halo ring ini menempatkan tiga lensa plus lampu flash secara bertingkat. Pada tingkat pertama modul, lampu flash dan lensa makro ditata segaris. Modul tingkat pertama ini mempunyai kelir (warna) yang selaras dengan penutup belakangnya.

Pada tingkat kedua modul, ada lensa utama dan lensa ultrawide yang juga ditata segaris. Modul tingkat kedua ini punya bentuk oval dan berkelir hitam. Khusus untuk lensa utama, ia dilengkapi ring berwarna perak.

Xiaomi bilang, modul kamera ini hanya punya ketebalan 1,77 mm. Hal ini dapat memberi kesan bahwa Mi 11 Lite adalah ponsel yang ringkas dan tidak menciptakan ganjalan. Menurut GSM Arena, modul kamera yang tipis ini membuat si ponsel jadi lebih anteng ketimbang ponsel lain saat ditaruh di atas meja.

Kemiripan antara Mi 11 Lite dan Mi 11 berhenti pada kover belakang. Sebab, Xiaomi memilih kover belakang dengan bentuk datar, tidak melengkung. Nah, inilah alasan mengapa Mi 11 Lite juga tidak kalah menarik. Malah ponsel ini terlihat lebih stylish menurut kami.

sumber: mi.com

Kover belakang flat ini pun jadi faktor pembeda Mi 11 Lite dengan HP kelas menengah lain dalam keluarga Xiaomi. Kita tahu bahwa Redmi Note 10 Pro, POCO X3 NFC, dan POCO X3 Pro sama-sama memakai penutup belakang dengan tepi melengkung.

Menurut pengakuan Xiaomi, penutup belakang ini memakai bahan kaca antisilau untuk varian warna Bubblegum Blue dan Peach Pink. Sementara varian warna Boba Black memakai bahan smooth glass.

Varian warna yang terakhir disebut adalah yang paling menawan. Sebab, karena dipoles secara glossy, ia bisa memantulkan objek yang ada di depannya. Artinya, varian warna Boba Black bisa dipakai buat bercermin.

Bagian belakang cukup, kita lanjutkan ke bagian frame untuk melihat apa saja yang ada di situ. Frame Mi 11 Lite punya bentuk agak melengkung dan terbuat dari material plastik. Di sisi atas frame ponsel ini tidak ada apa-apa kecuali infrared blaster dan mikrofon.

Di sisi kanan ada tombol volume dan tombol power yang menyatu dengan sensor pemindai sidik jari. Di sisi bawah terdapat slot dua SIM hybrid (2 nano SIM atau 1 nano SIM + 1 microSD), port USB C, mikrofon, dan speaker utama. Di sisi kiri bersih tidak ada apa-apa.

Sisi atas terdapat layar punch-hole yang bingkainya cukup tipis (1,88 mm) di bagian kiri, kanan, dan atas. Layar ini dilapisi kaca 2,5D Gorilla Glass 5, tetapi sisi-sisinya tidak semelengkung Mi 11. Di atas layar ini terdapat earpiece yang merangkap sebagai speaker sekunder.

Sisi menarik dari desain Mi 11 Lite tidak berhenti di situ. Sebab, kata "Lite" yang tersemat pada namanya bukan cuma bermakna bahwa ponsel ini adalah varian murah dari Mi 11. Akan tetapi, kata tersebut juga merepresentasikan bahwa ponsel dengan sertifikasi tahan debu dan cipratan air (IP53) ini memang ringan.

Ya, dengan bobot yang cuma 157 gram, Mi 11 Lite menyandang status sebagai salah satu smartphone paling ringan yang muncul pada 2021. Bobot ini juga lebih enteng daripada rata-rata berat tas clutch atau yang juga dikenal sebagai small purse.

Apalagi ketebalan yang hanya 6,8 mm membuat ponsel ini benar-benar sangat tipis! Ketipisannya menyamai pensil, bahkan mengalahkan ponsel-ponsel kelas menengah lain. Sebut saja Samsung Galaxy A72 (8,4 mm), OPPO Reno5 (7,7 mm), dan vivo V20 (7,38 mm).

Bobot ringan dan bentuk tipis melengkapi dimensi panjang kali lebar yang cukup kompak, yakni 160,5 x 75,7 mm. Dua hal itu juga menjadi alasan mengapa GSM Arena dan penguji Phandroid, Andrew Myrick, menyukai desain stylish Xiaomi Mi 11 Lite.

2. Tampilan Keren

sumber: mi.com

Anda mungkin saja akan langsung membandingkan sektor tampilan ponsel ini dengan Redmi Note 10 Pro. Sebab, panel AMOLED di Redmi Note 10 Pro adalah salah satu yang terbaik di kelasnya. Alasannya tak lain karena sudah mendukung laju penyegaran 120 Hz dan punya tingkat kecerahan sampai 1200 nit.

Nah, sebetulnya panel AMOLED 6,55 inci Full HD+ (1080 x 2400 piksel, 402 ppi) milik Mi 11 Lite sama bagusnya dengan saudaranya itu. Walau begitu, laju penyegaran dan kecerahan puncaknya lebih rendah: 90 Hz, 800 nit. Penurunan ini tak masalah karena 90 Hz sudah bisa membuat layar smooth saat menampilkan berbagai konten.

Sekadar catatan, jika Anda menyetel dengan mode 90 Hz, ponsel akan otomatis berpindah ke 60 Hz sesaat setelah terakhir kali tangan menyentuh layar. Mode 60 Hz juga otomatis aktif saat menonton video. Mode 60 Hz bisa pula dikunci di menu pengaturan bila Anda ingin ponsel lebih hemat baterai.

Mengenai kecerahan puncaknya yang 800 nit, tidak ada masalah sama sekali. Keterbacaan layarnya sangat bagus kendati berada di lingkungan dengan matahari terik, menurut pengalaman Chris Barraclough dari kanal YouTube Tech Spurt.

Dalam pengujian yang dilakukan GSM Arena, kecerahan maksimumnya malah tembus 826 nit. Adapun kecerahan minimumnya cukup rendah: 2,8 nit. Cukup nyaman buat Anda yang suka memakai ponsel di kondisi remang kamar.

Di balik keputusan mengurangi kemampuan refresh rate menjadi 90 Hz, Xiaomi ternyata memberi kelebihan lain buat layar Mi 11 Lite. Kelebihan itu adalah dukungan warna 10 bit. Artinya, layar AMOLED ponsel ini bisa menampilkan 1,07 miliar ragam warna.

Maka tak heran bila rentang warna yang dimilikinya masuk standar DCI-P3 dan punya rasio kontras bagus, yakni 5.000.000:1. Rentang warna yang luas pun diperkuat dengan dukungan teknologi HDR10. GSM Arena mengakui, reproduksi warna layar Mi 11 Lite cukup akurat, kecuali warna putih dan abu-abu yang agak kebiruan.

Untuk mengatasi warna putih dan abu-abu yang kebiruan, Anda bisa memperbaikinya sendiri di setelan temperatur warna pada menu pengaturan. Namun, jika tak mau ribet, setelan temperatur warna standar saja sudah cukup akurat karena deltaE-nya kurang dari 1, yakni 0,9, menurut GSM Arena.

Dua kelebihan itu, rentang warna dan akurasi warna, membuat layar Mi 11 Lite sangat keren ketika dipakai untuk menonton film Netflix atau video HDR di YouTube. Duey Guison dari situs Unbox pun menyebut bahwa layar Mi 11 Lite adalah salah satu layar AMOLED dengan rentang warna paling luas dari seluruh HP midrange.

Layar HP yang mendukung Widevine L1 ini juga mumpuni dipakai main gim, sebab touch sampling rate-nya tembus 240 Hz. Angka touch sampling rate ini memiliki makna bahwa si layar mampu menerjemahkan satu sentuhan menjadi gerakan hanya dalam tempo 4,16 milidetik, sehingga cukup responsif!

Terakhir, karena memakai panel AMOLED, pengguna bisa mengakifkan fitur Always-on Display (AOD). Salah satu kegunaan fitur AOD adalah untuk menggantikan fungsi lampu notifikasi LED yang tidak ada di HP ini. Saat notifikasi masuk, bagian tepi layar akan menyala dengan efek seperti bernapas.

3. Chipset Oke

sumber: mi.com

Mi 11 Lite memakai chipset sama seperti POCO X3 NFC dan Redmi Note 10 Pro. Ya, chipset itu adalah Snapdragon 732G dari Qualcomm. Karena memakai jenis chipset yang sama, performa Mi 11 Lite secara teori akan tidak jauh berbeda dari dua saudaranya itu.

Namun, sebelum kita membuktikannya, kami akan menceritakan sekilas profil chipset ini untuk menyegarkan kembali ingatan Anda. Snapdragon 732G adalah chipset kelas menengah premium yang dibikin dengan proses fabrikasi modern, 8 nm. Chipset ini sejatinya adalah Snapdragon 730G yang ditingkatkan.

Di Snapdragon 732G terdapat delapan core CPU yang terbagi dalam dua klaster. Klaster pertama adalah dua core kencang Kryo 470 Gold (2,3 GHz) yang berbasis Cortex A76. Sedangkan klaster kedua diisi oleh enam core efisiensi Kryo 465 (1,8 GHz) dengan arsitektur Cortex A55.

Selain itu, ada beberapa komponen lain seperti DSP (pemroses algoritma) Hexagon 692, ISP (pengolah gambar) Spectra 350L, dan GPU (prosesor grafis) Adreno 618. Adapun Adreno 618 adalah GPU dengan 2 execution unit , 128 shading unit, dan berjalan pada kecepatan 810 MHz.

Nah, sekarang mari membahas hasil pengujian performa Mi 11 Lite dengan beragam aplikasi benchmark sintetis yang dilakukan GSM Arena. Untuk dikeahui, dalam uji ini GSM Arena memakai Mi 11 Lite varian RAM 8 GB (LPDDR4X) dengan memori internal 128 GB (UFS 2.2).

Pada pengetesan menggunakan aplikasi AnTuTu 8, skor yang diraih Mi 11 Lite adalah 290.172, cukup bagus buat HP kelas menengah premium. Skor itu sedikit lebih unggul dari POCO X3 NFC dan Realme 8 Pro, serta kalah tipis dari Redmi Note 10 Pro dan Realme 7. Namun demikian, seluruh smartphone berada dalam rentang skor yang sama.

sumber: gsmarena.com

Pengetesan berlanjut ke aplikasi GeekBench 5 untuk melihat kemampuan CPU. Hasilnya, Mi 11 Lite memperoleh skor 560 untuk singlecore dan 1796 buat multicore. Skor yang cukup bagus ini menandakan bahwa HP ini lancar saat menjalankan satu aplikasi atau beberapa aplikasi sekaligus.

sumber: gsmarena.com
sumber: gsmarena.com

Kemudian, bagaimana dengan performa grafisnya? Dalam tes GFX Manhattan ES 3.1 (onscreen), GPU Adreno 618 yang dikandung Snapdragon 732G mampu melakukan rendering hingga 29 fps. Sementara skor 17 fps dicatatkan pada uji GFX Car Chase ES 3.1 (onscreen). Skor ini berarti bahwa Mi 11 Lite bisa dipakai buat main gim, tapi tidak luar biasa.

sumber: gsmarena.com

GSM Arena juga tidak lupa melakukan uji stabilitas performa dengan fitur 3D Mark Stress Test yang ada di dalam aplikasi 3D Mark. Hasilnya bagus, kestabilan performanya mencapai 99,5%. Selama pengujian, si ponsel tidak panas. Hanya saja, GSM Arena tidak menyebut capaian temperatur selama tes dilakukan.

Skor-skor yang diperoleh dalam pengujian di atas tentu saja tidak bisa menjadi patokan yang mutlak. Sebab, hasil uji dengan aplikasi benchmark sintetis kadang-kadang tidak sama dengan kenyataan. Karena itu, mari kita tengok pengalaman dari beberapa penguji.

Scott Webster dari situs Android Guys bilang, Mi 11 Lite memberikan pengalaman yang mulus. Dalam pemakaian sehari-hari, tugas ringan seperti berkirim email dan pesan singkat, serta bersosial media, dijalankan tanpa masalah. Webster pun yakin, ponsel kelas menengah seperti Mi 11 Lite sudah lebih dari cukup buat sebagian besar orang.

Kemampuan yang mulus tanpa lag juga dirasakan GSM Arena ketika menjalankan seluruh aplikasi yang mendukung mode laju penyegaran tinggi. Nah, hal ini agak sedikit berbeda dengan kemampuan gaming-nya. Sebab, ada beberapa gim yang tidak bisa dijalankan pada mode 90 Hz.

Misalnya saja, ketika si ponsel menjalankan gim berat Dead Trigger 2, gambar yang bisa dihasilkan 'hanya' bisa mencapai 40 fps, itu pun naik turun. Walau begitu, beberapa gim lain selalu tembus 60 fps. Jadi, hal itu tidak masalah.

Sementara itu, Duey Guison mengaku bisa memainkan gim Genshin Impact pada setelan grafis medium. Hasilnya, ponsel dapat menjalankan gim dengan cukup stabil. Mi 11 Lite menghangat setelah lebih dari satu jam memainkan Genshin Impact. Namun, kata Guison, suhunya tidak panas-panas amat.

4. Kamera Sip

sumber: mi.com

Memakai modul kamera belakang yang sama dengan Mi 11 membuat Mi 11 Lite jadi punya konfigurasi serupa. Hanya saja, spesifikasinya tentu berbeda. Tiga lensa yang ada di kamera belakang Mi 11 Lite terdiri atas lensa utama, lensa ultrawide, dan lensa makro.

Lensa utamanya punya resolusi 64 MP, bukaan f/1.8, dan ditenagai oleh sensor Samsung GW3 sebesar 1/1,97 inci. Sensor ini bisa membikin satu piksel gambar berukuran 0,7 µm. Secara default, gambar yang dihasilkan dari lensa utama 26 mm autofokus ini adalah 16 MP. Teknik 4-in-1 binning pixel yang membuatnya bisa mencapai resolusi 64 MP.

Kemudian, lensa ultrawide memiliki resolusi 8 MP, aperture f/2.4, dan memakai sensor Sony IMX355 sebesar 1/4 inci. Satu piksel gambar yang muncul dari lensa ini berukuran 1,12 µm. Karena punya focal length 16 mm, sudut pandang lensa ini luas, yakni 120°.

Adapun lensa makro HP ini didukung sensor 5 MP Samsung S5K5E9 berukuran 1/5 inci. Lensa 49 mm dengan bukaan f/2.4 ini mampu menghasilkan satu piksel berukuran 1,12 µm. Ia memiliki kemampuan autofokus kontras yang efektif bekerja pada jarak antara 3 — 7 cm.

Ketiga lensa kamera belakang Mi 11 Lite ditemani oleh lampu flash dual-LED dual-tone. Balik ke sisi depan, ada lensa swafoto 16 MP yang punya bukaan f/2.45. Ia ditenagai oleh sensor Sony IMX471 1/3 inci yang bisa menghasilkan piksel berukuran 1,0 µm.

Bagaimana dengan spesifikasi di atas? Sudahkan Anda bisa menebak seperti apa hasil jepretan kameranya? Ternyata, seluruh penguji mengaku puas dengan foto jepretannya. Bisa dibilang bahwa kamera adalah salah satu bagian terbaik dari Mi 11 Lite!

Jepretan lensa utama (sumber: unbox.ph | Duey Guison)

Menurut Scott Webster, jepretan lensa utama kamera HP ini bersih, tajam, dan seimbang. Warnanya pun akurat dengan rentang dinamis yang lebar. Foto dengan kualitas seperti itu didapatkan pada mode default 16 MP. GSM Arena juga senada dengan yang dikatakan Webster.

Hanya saja, hasil foto dengan kualitas sama tidak didapat ketika mode 64 MP diaktifkan. Sebab, ketajamannya jadi berkurang dan warnanya cenderung lebih hangat. Selain itu, proses jepretnya jadi lebih lama, serta ukuran satu foto bisa membengkak ke 25-40 MB.

Beranjak ke lensa ultrawide, Duey Guison menilai bahwa hasil jepretannya punya dynamic range dan warna yang lebih bagus ketimbang Redmi Note 9 Pro. Bahkan Guison menyebut lensa ultrawide Mi 11 Lite tak seperti HP kelas menengah Xiaomi lainnya yang kesulitan menghasilkan foto bagus.

Adapun GSM Arena dan Scott Webster sama-sama menyukai jepretan lensa ultrawide HP ini karena kontras dan keseimbangan warnanya sip. Walau begitu, kata GSM Arena, detailnya agak kurang.

Soal lensa makronya, GSM Arena memandang, hasil foto close up-nya punya warna yang luar biasa dengan kontras bagus. Hanya saja, pengguna butuh usaha ekstra agar gambar tidak kabur alias blur.

Jepretan lensa makro (sumber: gsmarena.com)

Maklum saja, lensa makro Mi 11 Lite tidak punya fitur penstabil berbasis optik. Jadi. Anda harus sabar memegang si HP dengan tangan stabil. Hindari juga objek yang terkena angin sepoi-sepoi.

Nah, untuk foto dengan modem malam (low-light), Anda bisa memakai fitur ini dengan waktu jepretan 2-3 detik. Hasilnya lumayan, entah itu pakai lensa utama maupun lensa ultrawide. Noise tetap ada, tetapi sedikit. Ketajamannya oke, eksposur dan saturasi warnanya bagus, demikian menurut GSM Arena.

Jepretan lensa ultrawide - mode malam (sumber: unbox.ph | Duey Guison)

Sementara itu, untuk jepretan lensa selfie, GSM Arena bilang, foto yang dihasilkan tampak natural, cahaya dan detail cukup. Sedangkan kontras dan warnanya sip.

Jepretan lensa selfie (sumber: gsmarena.com)

Terakhir, soal perekaman video, lensa utama bisa meraih resolusi maksimal 4K 30 fps. Bisa juga 1080p di 30 fps dan 60 fps. Sedangkan lensa ultrawide dan makro bisa menghasilkan video dengan resolusi maksimal 1080p 30 fps. Fitur penstabil EIS bisa diaktifkan di semua resolusi dan lensa, kecuali lensa makro.

Hasil perekaman video paling bagus tentu saja dengan lensa utamanya. Sebab, rentang dinamisnya luas, ketajamannya sip, dan akurasi warnanya yang mengesankan. Dipakai untuk merekam video pada malam hari pun masih oke. Walau begitu, rentang dinamis berkurang, dan muncul noise.

5. Baterai Awet

sumber: mi.com

Kapasitas baterai memang jadi faktor penting untuk menentukan seberapa lama suatu ponsel bisa dipakai oleh si pengguna. Namun, kapasitas baterai yang besar tidak selalu bikin HP punya waktu nyala lama. Ada faktor lain yang tidak kalah penting seperti manajemen baterai.

Dalam kasus Mi 11 Lite, baterai yang digendongnya memang tidak besar-besar amat, yakni 4250 mAh. Sebuah ukuran yang standar untuk zaman sekarang. Tak dinyana, kapasitas yang biasa-biasa saja itu mampu membuat si ponsel tembus endurance rating 100 jam, menurut uji yang dilakukan GSM Arena.

Saat kondisi baterainya penuh, Mi 11 Lite bisa dipakai selama 11 jam 13 menit untuk browsing (WiFi) dengan mode 90 Hz. Waktu pakai meningkat jadi 14 jam 23 menit saat dipakai untuk menonton video offline (60 Hz). Sedangkan kalau digunakan untuk telepon, si ponsel bisa melayani selama 24 jam 8 menit.

Daya tahan baterai yang awet itu didukung teknologi pengisian cepat 33 W. Mengecas selama 30 menit dengan adaptor bawaan mampu membuat baterainya terisi 58%. Sedangkan waktu yang dibutuhkan dari kosong sampai penuh adalah 1 jam 4 menit, menurut pengujian GSM Arena.

6. Speaker Mantap

sumber: mi.com

Speaker yang dimiliki Mi 11 Lite memang tak sama seperti Mi 11 yang berlabelkan Harman Kardon. Kendati demikian, setup yang diberikan Xiaomi sudah cukup bagus, yakni speaker stereo. Satu ditaruh di frame bagian bawah, sementara satu speaker lainnya menyatu dengan earpiece di atas.

GSM Arena menyebut, suara yang keluar dari speaker si ponsel masuk kategori kelantangan sangat bagus, yakni -24.2 LUFS (Loudness Unit Full Scale). Skor kelantangan ini mengalahkan Redmi Note 10 Pro (-25,7 LUFS), bahkan menyamai Mi 11.

Pada level volume menengah, suaranya terdengar bagus. Suara vokal manusia tersaji sangat jelas. Meski begitu, karena ini adalah speaker HP, elemen bass-nya nyaris tidak terdengar.

Kekurangan Xiaomi Mi 11 Lite

Sebagus apa pun HP pasti memiliki kekurangan. Namun, kekurangan adalah hal yang sangat wajar. Sebab, ada orang yang bisa memakluminya dan ada juga yang tidak. Berikut ini adalah beberapa poin kekurangan Mi 11 Lite yang patut Anda jadikan sebagai catatan.

1. Penutup Belakang

sumber: mi.com

Pemakaian penutup belakang flat (rata) membuat Mi 11 Lite terlihat elegan dan berbeda dari ponsel kelas menengah Xiaomi lainnya. Apalagi, material kaca dengan polesan glossy bisa bikin orang langsung jatuh cinta. Terutama untuk varian warna Boba Black.

Akan tetapi, impresi Anda juga akan berubah dengan cepat setelah 15 menit menggenggam HP ini. Ya, penutup belakang Mi 11 Lite ini gampang dekil karena tidak punya lapisan oleofobik. Bercak sidik jari, debu, dan minyak mudah sekali menempel. Begitu seperti yang dirasakan oleh tim GSM Arena.

Memilih varian warna Bubblegum Blue atau Peach Pink rasanya akan lebih bijak Jika Anda tetap ingin menikmati kecantikan bentuk si ponsel tanpa ternoda. Atau, jika Anda telanjur memilih warna Boba Black, pakaikan saja softcase transparan.

2. Jack Audio Absen dan Slot MicroSD Hybrid

sumber: mi.com

Menciptakan Mi 11 Lite dengan bentuk yang tipis bukannya tanpa pengorbanan. Pasalnya, hal ini membuat Xiaomi harus membuang jack audio 3,5 mm. Anda pun yang ingin mendengarkan audio beresolusi tinggi (24-bit/192kHz) dengan headset berkabel mesti memakai konverter USB C ke jack audio 3,5 mm.

Alhasil, Anda tidak bisa memakai headset kabel dan mengecas HP dalam waktu yang bersamaan. Pemampatan ruang guna mencapai desain yang tipis ditengarai juga berdampak pada absennya slot microSD khusus.

Ya, Mi 11 Lite memakai slot SIM hybrid. Anda pun harus memilih, memasang dua kartu SIM atau satu kartu SIM dengan satu kartu microSD.

3. App Scanner

sumber: mi.com

Sebagaimana HP Xiaomi lainnya, Mi 11 Lite dibekali antarmuka MIUI 12.5 dengan beragam aplikasi (bloatware). Aplikasi itu seperti Facebook, Netflix, dan WPS Office. Untungnya, tak satu pun aplikasi itu sudah ter-install. Hanya saja, ada satu aplikasi yang cukup mengganggu menurut pengalaman Andrew Myrick.

Aplikasi itu adalah App Scanner. Aplikasi ini mengganggu karena selalu muncul setiap kali Myrick mengunduh sekaligus meng-install aplikasi baru di Play Store. Karena itu, sebaiknya pengguna mematikan aplikasi ini dengan mengakses menu pengaturan, bila merasa terganggu seperti Myrick.

4. Kompetisi Sesama Ponsel Xiaomi

sumber: mi.com

Xiaomi sudah punya banyak produk yang mengisi segmen kelas menengah atas. Hingga artikel ini ditulis, ada Redmi Note 10 Pro, POCO X3 NFC, hingga POCO X3 Pro yang bakal berkompetisi langsung dengan Mi 11 Lite. Banyaknya pilihan ponsel pada segmentasi yang sama bisa jadi akan membingungkan konsumen.

Selain itu, masuknya Mi 11 Lite ke dalam lini smartphone kelas menengah atas Xiaomi tentu bisa saja mengurangi ceruk pasar buat saudara-saudaranya. Sebab, konsumen yang tadinya menginginkan HP Xiaomi lain, kini terpikat oleh Mi 11 Lite.

Simpulan

Xiaomi Mi 11 Lite secara resmi diluncurkan di Indonesia pada 15 Juni 2021. Ada tiga varian memori yang disediakan, yakni RAM 6 GB plus penyimpanan 64 GB, RAM 6 GB dengan memori internal 128 GB, serta RAM 8 GB yang dipadu storage 128 GB. Masing-masing dijual dengan harga Rp3,7 juta, Rp3,8 juta, dan Rp4 juta.

HP ini bisa dibeli di gerai Mi Store, situs resmi Xiaomi, dan marketplace rekanan mulai 17 Juni 2021. Berdasarkan ulasan di atas, Mi 11 Lite tidak dimungkiri lagi merupakan jawaban buat Anda yang ingin punya HP berdesain stylish ala flagship dengan bujet terbatas.

Kendati demikian, ponsel ini tidak hanya enak dalam hal penampilan, tetapi juga enak digenggam. Hal itu berkat pemilihan bentuk frame lengkung yang paling tipis di antara seluruh ponsel di kelasnya, sekaligus bobotnya yang amat ringan.

Performa Mi 11 Lite juga tidak mengecewakan. Bahkan, sektor layar, kamera, dan speaker ponsel ini punya kualitas di atas rata-rata. Namun demikian, potensi HP dengan dukungan NFC ini untuk merebut hati konsumen sepertinya harus menemui jalan terjal. Pasalnya, situasi segmen kelas menengah sudah cukup sesak.

Mi 11 Lite harus bertarung dengan saudaranya sendiri sesama ponsel Xiaomi. Pertama, ia mesti bertarung melawan Redmi Note 10 Pro yang menawarkan slot microSD khusus, baterai lebih besar, dan jack audio 3,5 mm. Penawaran yang sama juga disuguhkan oleh POCO X3 NFC. Hanya saja, ia tentu kalah dalam hal desain.

Buat Anda yang tak peduli soal desain, lirik saja POCO X3 Pro, saudara kembar POCO X3 NFC. Chipset Snapdragon 860 yang dimilikinya tak akan membuat Anda kecewa saat memainkan gim kelas kakap.

Alternatif dari merek lain yang berada di kelas serupa adalah realme 8 Pro, vivo V20 2021, dan Samsung Galaxy A52. Kedua HP sama-sama punya desain yang manis. Namun, realme 8 Pro punya jack audio, sensor sidik jari di bawah permukaan layar, teknologi pengisian lebih sip (50 W), dan slot khusus microSD. Empat hal itu tidak dipunyai Mi 11 Lite.

Sedangkan vivo v20 2021 punya kelebihan soal kamera selfie (44 MP), sensor sidik jari di bawah permukaan layar, dan ketersediaan slot khusus microSD. Sementara itu, Galaxy A52 punya fitur sertifikasi ketahanan debu dan air IP67, kamera utama dengan OIS, dan jaminan peningkatan versi Android hingga 3 kali.

Pada akhirnya, Mi 11 Lite memang bukan sebuah ponsel yang sempurna buat semua orang. Bagaimana menurut Anda, apakah HP ini layak jadi gawai andalan baru?

Kategori:
cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram