10 Laptop untuk Video Editing Terbaik di Tahun 2025
Zaman sekarang, kebutuhan perangkat laptop dengan spesifikasi tinggi semakin meningkat. Tidak hanya untuk kebutuhan laptop gaming, sekarang pun banyak orang membutuhkan laptop untuk kebutuhan edit video.
Banyak orang berbondong-bondong membuat akun YouTube, TikTok, Instagram dan lainnya. Mereka kemudian memproduksi konten video yang menarik mulai dari vlog jalan-jalan, memasak, sampai makan-makan.
Tentunya semua aktivitas tersebut membutuhkan perangkat komputer atau laptop yang digunakan untuk mengedit video hasil rekaman. Nah, karena alasan tersebut, berikut ini Carisinyal akan memberikan rekomendasi daftar laptop terbaik yang dapat digunakan untuk edit video.
1. ASUS ProArt P16 H7606WM

ASUS ProArt P16 H7606WM adalah workstation kreatif portabel untuk editor video dan desainer yang membutuhkan kinerja setara desktop. Kombinasi AMD Ryzen AI 9 HX 370 dengan 12 core dan 24 thread serta NVIDIA® GeForce RTX™ 5060 memberi tenaga besar untuk timeline 4K sampai 8K, render 3D, dan efek kompleks tanpa bottleneck berarti.
Akselerasi AI menjadi nilai tambah utama dari laptop ini. Pasalnya, di dalamnya sudah tersemat NPU 50 TOPS yang meningkatkan kemampuan AI di aplikasi kreatif, sedangkan RT Cores dan Tensor Cores pada RTX membantu ray tracing dan denoising berjalan jauh lebih cepat. Dampaknya pratinjau video lebih mulus, waktu eksport video lebih singkat, dan alur kerja motion graphics terasa ringan.
Kualitas layar laptop ini juga tergolong jempolan. Layarnya hadir dengan bentang 16 inci 3K OLED 120 Hz dengan cakupan 100% DCI-P3 dan Delta E kurang dari 1. Kontras tinggi dan hitam pekat ini memudahkan color grading. Selain itu, layar laptop ini sudah touchscreen dan mendukung penggunaan stylus.
Paling yang perlu jadi perhatian, laptop ini memakai RAM onboard. Namun, RAM-nya sudah gede, 32 GB. Selain itu, bobot laptop ini agak berat yakni sekitar 1,85 kg tapi masih oke untuk mendukung mobilitas. Tidak lupa, laptop ini juga sudah lolos sertifikasi militer.
2. MacBook Pro 16 Inch M4 Pro dan M4 Max

Bagi editor video, MacBook Pro 16 inci jadi pilihan yang sangat menarik berkat kombinasi layar yang luas dan prosesor M4 yang luar biasa kencang.
Perangkat ini menawarkan dua tingkatan performa yang jelas: varian M4 Pro yang sudah sangat ideal untuk alur kerja profesional 4K, dan varian M4 Max yang dirancang khusus untuk menangani tugas ekstrem seperti penyuntingan video 8K, proyek multicam yang kompleks, serta efek visual (VFX) yang berat.
Keunggulan utamanya terletak pada layar Liquid Retina XDR 16,2 inci yang mendukung refresh rate 120Hz untuk pergerakan timeline yang mulus dan memiliki kecerahan puncak untuk proses mastering HDR. Kualitas visual ini ditopang oleh arsitektur chip M4 yang efisien.
Varian M4 Max meningkatkan performa ini lebih jauh dengan jumlah core GPU dan bandwidth memori ganda, sehingga mampu mempercepat proses render dan ekspor secara signifikan. Fleksibilitas di lapangan juga didukung oleh konektivitas lengkap, termasuk tiga port Thunderbolt, HDMI, dan slot kartu SDXC.
Untuk konfigurasi optimal, memori 32 GB menjadi basis yang solid untuk proyek 4K, sementara 48 GB atau lebih sangat disarankan untuk penggunaan efek berat. Namun, Anda juga masih boleh memilih varian RAM 24 GB. Apalagi perbedaan RAM cukup berpengaruh pada harga MacBook Pro M4 yagn dijual mulai Rp33 jutaan.
3. HP Omen 16

HP OMEN 16 adalah laptop berperforma tinggi yang ditenagai oleh prosesor AMD Ryzen AI 9 365 dan kartu grafis NVIDIA GeForce RTX 5070 dengan VRAM 8GB. Kombinasi ini memberikan tenaga yang luar biasa untuk pekerjaan edit video ataupun desain grafis.
Dengan RAM sebesar 32GB, multitasking menjadi lancar tanpa hambatan, memungkinkan pengguna untuk beralih antar aplikasi dengan cepat dan efisien. Tentu saja laptop ini juga sangat cocok untuk bermain game. Apalagi identitasnya memang sebagai laptop gaming.
Laptop ini dilengkapi dengan SSD berkapasitas 1TB. Sementara, sistem operasi yang digunakan adalah Windows 11 yang sudah dilengkapi dengan Office Home & Student (OHS), sehingga pengguna bisa langsung produktif sejak pertama kali menyalakan laptop.
Layar menjadi salah satu keunggulan utama dari HP OMEN 16 ini. Dengan ukuran 16.0 inci dan resolusi WQXGA (2560 x 1600), laptop ini menyajikan visual yang tajam dan detail. Refresh rate yang mencapai 240Hz memastikan pergerakan gambar yang sangat mulus.
Akurasi warna juga tidak perlu diragukan lagi berkat cakupan warna 100% sRG dan 100% DCI-P3, yang membuat tampilan gambar menjadi lebih hidup dan nyata. HP OMEN 16 merupakan pilihan yang sangat menarik bagi video editor sekaligus juga gamer.
Pasalnya, laptop ini siap untuk diajak bekerja keras maupun bermain game di level tertinggi. Anda hanya perlu menyiapkan dana sekitar Rp33 jutaan untuk meminang laptop ini. Jika terasa mahal, Anda bisa beli varian yang memakai Ryzen AI 7 350 dengan GeForce RTX 5060. Varian ini harganya R24 jutaan saja.
4. Lenovo Legion Pro 5i 16IAX10

Lenovo Legion Pro 5i cocok buat editor yang mengutamakan layar akurat sekaligus ruang kerja lega. Panel 16 inci WQXGA OLED 165 Hz dengan cakupan warna 100% DCI-P3 memberi kontras pekat, gradasi halus, dan gerakan mulus saat scrub timeline.
Dukungan HDR True Black dan pabrikasi kalibrasi X-Rite membantu color grading tetap konsisten tanpa monitor eksternal, berguna untuk review shot dan penyesuaian tone cepat.
Performa utamanya mengandalkan Intel Core Ultra 7 255HX, prosesor kelas HX yang kuat untuk decoding, proxy, dan export di NLE modern. Dipadukan GPU NVIDIA GeForce RTX 5060, laptop ini mendapat akselerasi CUDA/OptiX sekaligus driver studio untuk efek berat.
Kombinasi CPU+GPU tersebut ideal menjaga respons timeline pada proyek 4K multi-layer dengan LUT dan motion graphics.
Hal yang perlu diperhatikan, RAM bawaannya hanya 16 GB. Namun, tenang saja, ada satu slot tambahan untuk upgrade. Jika mau lebih kencang, Legion Pro 5i punya varian lebih tinggi yakni yang dibekali Intel Core Ultra 9, RAM 32 GB, dan GeForce RTX 5070 Ti. Varian ini harganya mencapai Rp38 juta. Sementara varian Ultra 7 ada di harga Rp30 jutaan.
Legion Pro 5i 16 menawarkan paket seimbang untuk kreator video: layar OLED warna-akurat, performa HX yang agresif, GPU RTX siap akselerasi, serta konektivitas yang siap produksi. Jika Anda mencari laptop 16 inci yang nyaman untuk long session editing namun tetap fleksibel saat berpindah set, Lenovo Legion Pro 5i cocok jadi pilihan menarik.
5. MacBook Air 15 M4

Bagi yang merasa MacBook Pro M4 terlalu mahal, MacBook Air M4 15 inci hadir sebagai alternatif yang lebih terjangkau. Laptop ini memiliki layar Liquid Retina 15,3 inci beresolusi 2880×1864 yang didukung oleh warna P3 dan mampu menampilkan 1 miliar warna dengan kecerahan 500 nit.
Spesifikasi layar ini sangat memadai untuk berbagai keperluan editing, mulai dari rough cut, pengecekan warna dasar, hingga meninjau timeline yang panjang tanpa terasa terbatas.
Selain itu, daya tahan baterainya yang mencapai 18 jam memberikan kebebasan untuk mengedit di mana saja tanpa harus terhubung ke sumber listrik.
Kinerja MacBook Air M4 didukung oleh Media Engine yang secara signifikan mempercepat proses pemutaran dan ekspor video dalam format populer seperti H.264, HEVC, ProRes, dan AV1. Laptop ini juga tetap responsif dan hemat daya bahkan saat menangani proyek 4K dengan beberapa lapisan efek, sebuah keunggulan yang jarang ditemukan pada laptop di kelas harganya.
Meskipun demikian, MacBook Air M4 memiliki beberapa keterbatasan jika dibandingkan dengan MacBook Pro, seperti layar yang belum ProMotion/mini-LED, jumlah port yang lebih sedikit, dan desain tanpa kipas yang dapat membatasi performa saat menangani beban kerja sangat berat dalam waktu lama.
Namun, dengan selisih harga yang cukup besar di pasar Indonesia, MacBook Air M4 15 inci menjadi pilihan yang jauh lebih masuk akal bagi para kreator yang mengutamakan efisiensi dan mobilitas. Bagi banyak editor video, laptop ini menawarkan titik temu yang ideal antara performa, portabilitas, dan harga.
6. ASUS Vivobook Pro 15 OLED N6506CU

ASUS VivoBook Pro 15 OLED N6506CU adalah pilihan menarik bagi para video editor profesional. Pasalnya, laptop ini sudah dibekali Intel Core Ultra 9 285H. Dengan NVIDIA GeForce RTX 4050 6GB. Kombinasi ini tergolong masih oke untuk pengeditan. Apalagi ada fitur AI yang bisa bantu proses pengeditan di aplikasi DaVinci Resolve atau Adobe Premiere Pro.
Laptop ini dilengkapi RAM 24 GB. Kapasitas RAM ini memungkinkan multitasking yang mulus. Anda bisa menjalankan perangkat lunak editing berat bersamaan dengan aplikasi lain. Sementara itu, SSD 1 TB menawarkan kecepatan baca dan tulis yang sangat cepat.
Keunggulan terbesar laptop ini untuk kreator video adalah layarnya. ASUS VivoBook Pro 15 menggunakan panel OLED 15.6 inci beresolusi 3K (2880 x 1620) dengan refresh rate 120Hz. Layar OLED menjamin akurasi warna yang superior. Kontrasnya sempurna, dan warna hitamnya pekat, penting untuk color grading yang akurat. Resolusi 3K memastikan Anda melihat setiap detail video dengan jelas.
Dengan kombinasi spesifikasi hardware yang kuat dan tampilan yang akurat, laptop ini adalah alat kerja yang ideal untuk video editor. Selain itu, desain laptop ini tidak terlalu mencolok sehingga bisa jadi pilihan menarik bagi mereka yang butuh laptop untuk pengeditan video tetapi dengan desain yang tidak terlalu “berani”.
7. Lenovo Yoga Pro 7

Lenovo Yoga Pro 7 menggabungkan bodi ringan dengan tenaga besar untuk kebutuhan kreator. Opsi prosesor hingga Intel Core Ultra 9 185H dipasangkan dengan NVIDIA GeForce RTX 4060, cukup untuk rendering 4K, color grading kompleks, dan efek real-time tanpa tersendat.
Bagi yang mengincar efisiensi harga, tersedia varian Intel Core Ultra 7 155H dengan RTX 4050 yang tetap lincah untuk workflow harian editor. Harganya hanya Rp25 jutaan untuk varian ini. Sementara varian Core Ultra 9 di kisaran Rp30 jutaan.
Varian Core Ultra 9 membawa layar 14,5 inci 3K (3072×1920) berbasis IPS dengan dukungan sentuhan, cocok untuk navigasi cepat dan koreksi detail halus. Sementara itu, model berbasis Core Ultra 7 menawarkan panel 2K non-touch yang tetap tajam. Keduanya didukung refresh rate 120 Hz agar pergerakan di timeline dan playback terasa halus.
Akurasinya juga mendukung pekerjaan warna. Panel IPS beresolusi tinggi menjaga detail tetap jernih sehingga keputusan grading lebih presisi.
Meski bukan OLED, layarnya sudah mendukung cakupan 100% sRGB dan DCI-P3, sehingga transisi warna, skin tone, dan highlight lebih konsisten di berbagai proyek. Bekerja di lingkungan dengan banyak lapisan efek atau komposisi pun terasa stabil berkat kombinasi CPU dan GPU yang modern.
8. Acer Swift X 14 AI SFX14 72G

Bagi para editor video, menemukan laptop yang ideal seringkali sulit. Dibutuhkan performa tinggi untuk rendering yang cepat, layar dengan warna akurat untuk color grading, tapi bobot ringan. Di sinilah Acer Swift X 14 AI menjadi pilihan yang sangat menarik. Dengan harga di kisaran 19-20 jutaan, laptop ini menawarkan sebuah konsep laptop ringan untuk edit video.
Kekuatan utamanya terletak pada kolaborasi CPU dan GPU. Intel Core Ultra 7 155H memastikan semua tugas berat seperti multitasking dan encoding video berjalan cepat. Prosesor ini juga memiliki NPU yang secara khusus mengakselerasi fitur-fitur berbasis AI. Di sisi grafis, RTX 4060 dengan VRAM 8 GB mengambil alih tugas rendering, pemodelan 3D, dan preview efek.
Layar laptop ini hadir dengan panel OLED 14.5 inci beresolusi tajam 2.8K (2880 x 1800). Layar ini menawarkan akurasi warna 100% DCI-P3 yang tersertifikasi CalMAN, krusial untuk pekerjaan desain dan color grading. Refresh rate 120Hz juga menambah tingkat kehalusan visual secara signifikan.
Hal yang perlu diperhatikan sebelum beli, RAM laptop ini tidak bisa upgrade. Namun, RAM-nya sudah 32 GB. Selain itu, layarnya tidak terlalu lebar tetapi ini kompromi agar tetap ringan. Hal lain paling hanya soal kipas pendingin terkadang bisa menjadi cukup bising saat kerja berat.
9. MSI Summit E16 AI Studio

MSI Summit E16 AI Studio - A1V adalah laptop premium untuk para profesional. Tenaganya berasal dari prosesor Intel Core Ultra yang memiliki NPU untuk AI. Kinerja grafisnya didukung oleh NVIDIA GeForce RTX 40-series dengan sertifikasi NVIDIA Studio. Kombinasi perangkat keras ini dirancang khusus untuk menangani alur kerja kreatif yang berat secara efisien.
Laptop ini sangat unggul untuk penyuntingan video. Kemampuannya dapat mempercepat proses rendering dan menangani efek visual yang kompleks. Fitur AI di dalamnya juga optimal untuk aplikasi seperti Adobe Premiere Pro. Pengalaman pengguna semakin baik berkat fitur cerdas MSI AI Engine dan AI Noise Cancellation Pro yang menjaga performa dan kejernihan audio.
Laptop ini dibekali layar sentuh IPS 16 inci QHD+ yang sangat tajam. Refresh rate 165Hz dan warna 100% DCI-P3 memastikan akurasi visual yang tinggi. Desain 2-in-1 membuatnya sangat fleksibel untuk diubah menjadi mode tablet. Portabilitasnya juga didukung konektivitas modern seperti Wi-Fi 7 dan Thunderbolt 4 untuk pengisian daya cepat.
Namun, tentu ada beberapa hal yang perlu jadi perhatian dari laptop ini. Yang pertama, RAM laptop ini tidak dapat ditingkatkan karena disolder ke motherboard. Selain itu, bodinya yang tipis membuat daya GPU terbatas dan bisa terasa panas saat kerja berat. Sebagai perangkat premium, harganya cukup tinggi tapi tentu buat mereka yang cari uang dengan perangkat ini, harga tidak akan masalah.
10. Axioo Pongo Studio X 2025

Axioo Pongo MONSTER X 2025 dirancang untuk pekerjaan editing berat dan juga jelas untuk gaming. Laptop ini ditenagai Intel Core Ultra 9 275HX (CPU 24 core) dipadukan dengan GPU kelas atas NVIDIA GeForce RTX 5090 Laptop.
Kombinasi ini menghasilkan performa yang langsung terasa dalam proses produksi video editing. Layarnya juga turut mendukung hal ini. Layarnya punya bentang 18 inci 3840 × 2400 pikse. Layarnya juga punya cakupan warna 97,8% DCI P3 dan divalidasi Pantone, memastikan kesesuaian untuk pekerjaan grading profesional.
Di pemakaian harian, RAM 32 GB dan SSD NVMe 2 TB terasa jelas manfaatnya di proses caching hingga relink aset besar. Perpindahan antar aplikasi kreatif tetap responsif. Spesifikasi ini juga memungkinkan laptop ini menjalankan game berat kelas AAA. Apalagi identitas laptop ini memang laptop gaming.
Hal yang perlu jadi perhatian yakni bobotnya sangat berat yakni 4,57 kg menjadikannya kurang ideal untuk mobilitas tinggi. Beberapa penguji juga menyebut kalau waktu pengisian dayanya terbilang lambat, yaitu sekitar 3 jam. Terlepas dari kekurangan yang ada, laptop ini masih terbilang oke sebagai laptop untuk video editing.
Nah, itulah 10 laptop untuk video editing terbaik pilihan Carisinyal di tahun ini. Semua laptop di atas bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan budget masing-masing tentunya. Anda tertarik untuk memiliki salah satunya?
