carisinyal web banner retina

Ini Dia 10 Chipset yang Setara dengan MediaTek Helio G85!

Ditulis oleh Ananda Ganesha M

Teknologi kian berkembang pesat, sehingga siapa pun kini dapat merasakan smartphone berkinerja baik meski harganya murah. Salah satu yang punya pengaruh besar terhadap lancarnya bermain game ataupun membuka banyak aplikasi pada HP adalah chipset yang digunakan.

Nah, salah satu chipset yang paling populer di kalangan entry level merupakan MediaTek Helio G85. Biasanya, Helio G85 tersedia pada HP yang dibanderol sekitar 2 hingga 3 jutaan, terlebih pada ponsel dengan value for money yang baik seperti produknya Xiaomi atau realme.

MediaTek Helio G85 sendiri tersusun atas delapan inti prosesor yang mencakup dua unit Cortex A75 berkekuatan 2 GHz dan enam unit hemat daya Cortex A55 yang beroperasi pada clock speed 1.8 GHz. Ia dibuat pada proses fabrikasi 12 nm dengan TDP atau Thermal Design Power sebesar 5 W, serta mengusung kartu pengolah grafis berupa Mali G52 MP2 dengan frekuensi 1000 MHz.

Walau Helio G85 adalah SoC yang layak dimiliki bagi Anda yang terpentok budget, namun ia bukanlah satu-satunya yang berkinerja tinggi. Masih ada beberapa chipset pesaingnya dengan performa serupa yang hadir dari beragam produsen lainnya, seperti Qualcomm, Exynos, dan juga HiSilicon.

Untuk mengetahui SoC yang punya kinerja serupa, kami pun melansir tabel ranking chipset dari Tech Centurion. Berikut ini adalah posisi Helio G85 dengan chipset-chipset dengan performa setara.

Seperti yang terlihat di atas, Helio G85 menduduki peringkat ke-69 dengan skor Centurion Mark sebesar 107 poin. Chipset ini dinilai tidak hanya dari performa benchmark-nya saja melainkan juga mempertimbangkan pengalaman pengguna, fitur, dan juga penggunaan sehari-hari seperti efisiensi daya, browsing, bermain game, dan sebagainya.

Nah, berdasarkan ranking tersebut, Carisinyal akan membahas spesifikasi dan ulasan singkat tentang 10 chipset yang posisinya paling berdekatan dengan Helio G85. Hal ini supaya Anda bisa memiliki gambaran saat membandingkan dua ponsel yang gunakan SoC berbeda. Yuk, simak yang berikut ini!

1. Qualcomm Snapdragon 820

Snapdragon 820

Qualcomm senantiasa menghadirkan chipset berkualitas untuk berbagai segmen. Nah, yang satu ini merupakan Snapdragon 820 yang memasuki kelas flagship, namun merupakan chipset keluaran tahun 2015 yang terbilang lawas. Tentu tidak bisa dibandingkan dengan Snapdragon 870 atau 888 yang lebih baru.

Dari segi spesifikasinya, Snapdragon 820 mengantongi konfigurasi quad core dengan cakupan dua inti Kryo berkekuatan 2.2 GHz dan dua unit hemat daya Kryo 1.6 GHz. Memiliki clock speed sebesar 2.2 GHz, otomatis membuat dapur pacu CPU-nya lebih unggul dibandingkan Helio G85 dengan clock speed 2 GHz.

Adapun kartu pengolah grafis (GPU) yang dibawakannya merupakan Adreno 530 dengan frekuensi 624 MHz. Sayangnya, kemampuan GPU ini masih kalah ketimbang GPU Mali G52 MP2 pada Helio G85 yang meraih frekuensi 1000 MHz.

Lanjut lagi, Snapdragon 820 juga dibekali dengan proses fabrikasi 14 nanometer, sedikit lebih besar dari 12 nm pada Helio G85. Pun pada besaran TDP (Thermal Design Power) keduanya, Helio G85 jauh lebih unggul di angka 5 W sementara Snapdragon 820 memiliki TDP 11 W. Ini bisa diartikan, Snapdragon 820 lebih rentan panas dibanding Helio G85.

Perbedaan pun kian berlanjut dari sisi multimedia, di mana Snapdragon 820 mendukung resolusi kamera maksimal 1x 28 MP dan 2x 13 MP, sedangkan Helio G85 mendukung resolusi lebih besar yakni 1x 48 MP dan 2x 16 MP. Di sisi lain, Snapdragon 820 justru sudah mendukung perekaman video 4K pada 30 FPS, lebih unggul dibanding Helio G85 yang hanya mendukung perekaman 2K pada 30 FPS.

Adapun di sisi konektivitas, Snapdragon 820 lebih unggul berkat jaringan LTE Cat. 12 yang punya kecepatan unduhan mencapai 600 Mbps dan unggahan hingga 150 Mbps. Berbeda dengan Helio G85 dengan protokol LTE Cat. 7 pada tingkat kecepatan maksimal 300 Mbps (unduhan) dan 100 Mbps (100 Mbps).

Sebagai informasi, beberapa HP yang diotaki Snapdragon 820 antara lain Samsung Galaxy S7, LG G5, LG V20, Xiaomi Mi 5, Motorola Moto Z, OnePlus 3, Sony Experia XZs, Vivo Xplay 6, dan masih banyak lagi.

Kelebihan Snapdragon 820 dibandingkan Helio G85

  1. Punya clock speed CPU yang 10% lebih tinggi, yakni 2,2 GHz vs 2 GHz
  2. Mendukung resolusi perekaman video hingga 4K
  3. Hadir dengan LTE Cat. 12 dengan kecepatan internet lebih tinggi

Kekurangan Snapdragon 820 dibandingkan Helio G85

  1. Meski termasuk SoC flagship pada zamannya, namun Snapdragon 820 yang diluncurkan tahun 2015 tergolong lebih jadul ketimbang Helio G85 yang dirilis tahun 2020
  2. Punya dukungan resolusi kamera maksimal yang lebih kecil
  3. Hanya memiliki konfigurasi quad core
  4. Besaran TDP-nya sungguh besar (11 W vs 5 W)
  5. Ukuran transistor lebih besar (14 nanometer vs 12 nanometer)

2. Qualcomm Snapdragon 821

snapdragon 821

Bukan hanya Snapdragon 820, pihak Qualcomm juga merilis Snapdragon 821 di tahun 2016 sebagai suksesornya. Namun mengingat penomorannya yang diletakkan tidak begitu jauh, maka kemampuan Snapdragon 821 masih bisa dianggap sama dengan 820.

Contohnya saja dari segi konfigurasi CPU-nya, masih sama-sama tawarkan quad core kendati dengan besaran frekuensi yang lebih tinggi. Adalah dua buah CPU Kryo berperforma tinggi yang berfrekuensi 2.342 GHz yang mendapatkan tambahan clock speed ketimbang Snapdragon 820 dengan clock speed 2.2 GHz.

Sedangkan untuk klaster hemat dayanya, masih mengandalkan dua inti CPU yang sama yakni Kryo 1.6 GHz. Sementara untuk proses fabrikasinya berada di angka 14 nanometer yang dinilai lebih boros daya ketimbang Helio G85 yang punya fabrikasi 12 nanometer.

Snapdragon 821 ini turut mengotaki beberapa ponsel ternama seperti ASUS ZenFone AR, LG G6, ZTE Axon 7s, dan sejumlah smartphone lainnya.

Kelebihan Snapdragon 821

  • Berbagai game dan aplikasi lebih banyak dioptimasi pada chipset Snapdragon ketimbang Helio
  • Punya clock speed CPU yang lebih tinggi
  • Mendukung perekaman video 4K
  • Mendapatkan skor Centurion Mark sedikit lebih tinggi (108 vs 107)

Kekurangan Snapdragon 821

  • Snapdragon 821 hanya dirancang dengan konfigurasi quad core alias empat inti
  • Ukuran transistornya sebesar 14 nm, lebih besar dari Helio G85 dengan fabrikasi 12 nm
  • Frekuensi GPU sekitar 50% lebih rendah

3. Apple A9

Apple A9

Siapa sangka ada chipset besutan Apple yang setara dengan Helio G85? Ya, ini adalah Apple A9 yang pertama kali dirilis pada iPhone 6S dan iPhone 6S Plus pada tahun 2015. Ya, Apple A9 bisa dibilang saingan beratnya Snapdragon 821 mengingat keduanya sama-sama menyongsong segmen flagship pada masanya.

Dari spesifikasinya mungkin Apple A9 ini terbilang sederhana, ya. Karena hanya dibekali dengan konfigurasi dual core alias dua inti prosesor (dua inti Twister berkekuatan 1.85 GHz) sementara Helio G85 tentunya sudah lebih baik dengan octa core. Meskipun begitu, secara kinerja kedua SoC ini tetap comparable dan tidak terpaut jauh.

Ini karena Apple A9 berada pada ponsel yang menggunakan iOS, dan seperti yang kita semua tahu, pengoptimasian sistem operasi adalah salah satu keunggulan utama pada produk Apple.

Proses fabrikasi pada Apple A9 adalah 14 nanometer, serta mengusung kartu pengolah grafis PowerVR GT7600 dengan frekuensi 650 MHz. Apple A9 juga dibekali dengan Image Signal Processor yang mendukung resolusi video 4K 30 FPS, lagi-lagi lebih unggul dibanding Helio G85 yang hanya 2K.

Dan, meskipun ia merupakan SoC yang jauh lebih jadul, rupanya ia tetap menyuguhkan kecepatan internet yang lebih tinggi, yakni hingga 450 Mbps (unduhan) dan 150 Mbps (unggahan).

Kelebihan Apple A9 dibandingkan Helio G85

  • Mendukung lebar pita memori (RAM) yang lebih tinggi
  • Mendukung resolusi perekaman 4K 30 FPS
  • Konektivitas 4G dengan maksimal kecepatan yang lebih tinggi

Kekurangan Apple A9 dibandingkan Helio G85

  • Frekuensi kartu pengolah grafis lebih rendah
  • Punya clock speed prosesor lebih rendah (1.85 GHz vs. 2 GHz)
  • Ukuran transistor 14 nm, lebih besar dari Helio G85 (12 nm)

4. MediaTek Helio X30

helio x30

Di tahun 2021, pamor Helio X30 memang jarang didengar. Wajar saja, ia merupakan SoC kelas flagship yang kehadirannya tergantikan oleh MediaTek Dimensity. Chipset lawas ini mengusung konfigurasi sepuluh inti yang terdirikan atas dua inti Cortex A73 berkekuatan 2.6 GHz, empat unit Cortex A55 dengan frekuensi 2.2 GHz, serta empat unit Cortex A35 berkecepatan 1.9 GHz.

Sementara itu, ia pun menyuguhkan kemampuan grafis cukup baik berupa PowerVR 7XTP-MT4 berfrekuensi 850 MHz yang mendukung empat execution unit dan 128 shading unit.

Helio X30 juga mendukung maksimal ukuran RAM 8 GB dengan tipe LPDDR4x dengan frekuensi 1866 MHz, dengan maksimal lebar pita sebesar 27.81 Gbps. Untuk ISP-nya sendiri, Helio X30 keluaran tahun 2017 ini mengusung dukungan maksimal video 4K 30 FPS serta tipe memori internal eMMC 5.1 dan UFS 2.1.

MediaTek Helio X30 yang dibuat pada proses fabrikasi 10 nanometer ini pertama kali dihadirkan pada ponsel Tiongkok kelas atas yakni Meizu Pro 7 dan Meizu Pro 7 Plus pada tahun 2017. Selanjutnya, ada pula Vernee Apollo 2 yang diluncurkan pada tahun 2018. And that's it, sudah tidak pernah lagi ada HP yang diotaki chipset ini.

Kelebihan MediaTek Helio X30 dibandingkan Helio G85

  • Mendukung lebar pita memori (RAM) yang lebih besar (27,81 GB per detik vs. 13.41 GB per detik)
  • Hadir dengan konfigurasi sepuluh inti (Helio G85 hanya punya delapan inti)
  • Punya ukuran transistor lebih kecil (10 nanometer)

Kekurangan MediaTek Helio X30 dibandingkan Helio G85

  • Usia chipset tergolong jadul, dirilis 3 tahun sebelum Helio G85
  • Hadirkan frekuensi GPU lebih rendah (850 MHz alih-alih 1000 MHz seperti pada Helio G85)

5. MediaTek Helio P90

MediaTek Helio P90

Berikutnya merupakan "saudara" dari Helio G85, namun berada pada seri yang berbeda. Adalah MediaTek Helio P90, sebuah SoC kelas mid range yang dirancang bukan untuk keperluan gaming secara khusus, melainkan untuk penggunaan yang lebih umum.

Lebih tepatnya lagi, MediaTek Helio P series dimaksudkan untuk perangkat yang berbodi ramping, serta memiliki konsumsi daya yang lebih hemat tanpa mengurangi kinerja dapur pacu secara signifikan.

Yang menjadikan Helio P95 lebih layak diminati adalah sisi konektivitasnya. Diketahui ia memiliki dukungan 4G LTE Cat. 12 yang lebih unggul dari LTE Cat. 7 pada Helio G85. Imbasnya, Helio P90 pun memiliki dukungan speed yang tinggi hingga 600 Mbps (unduhan) dan 150 Mbps (unggahan).

Dari konfigurasi CPU-nya, kedua SoC ini tidak jauh berbeda. Helio P95 disusun atas delapan inti CPU yang meliputi dua unit performa Cortex A75 berkekuatan 2.2 GHz plus enam unit Cortex A55 dengan frekuensi 2 GHz. Hampir sama persis dengan Helio G85, hanya saja varian Helio G tersebut hadir dengan frekuensi 2 GHz saja alih-alih 2.2 GHz.

Adapun set instruksinya juga berbeda, yakni ARMv8.2-A pada Helio P90 dan ARMv8-A pada Helio G85. Keduanya juga diketahui sama-sama memiliki proses fabrikasi 12 nanometer dengan TDP (Thermal Design Power) sebesar 5 W.

Sementara itu, Helio P90 dihadirkan dengan kartu pengolah grafis PowerVR GM9446 dengan frekuensi 970 MHz, serta memungkinkan smartphone untuk mengemas resolusi kamera 64 MP dengan fitur perekaman 4K (3840 x 2160 piksel).

MediaTek Helio P90 juga turut mengemas salah satu kemampuan AI terbaik di kelasnya, mengusung teknologi APU 2.0 yang diklaim 50% lebih bertenaga dibandingkan perangkat persaingnya. Sejauh ini, Helio P90 dapat ditemukan pada OPPO Reno3 dan Ulefone Armor 9. Keduanya dirilis pada tahun 2020.

Kelebihan Helio P90

  • Punya kinerja CPU yang sedikit lebih baik (2.2 GHz vs. 2 GHz)
  • Secara keseluruhan, chipset ini mendukung konektivitas dan kamera yang lebih baik

Kekurangan Helio P90

  • Frekuensi GPU-nya sedikit di bawah Helio G85 (970 MHz vs. 1000 MHz)

6. Exynos 8890

exynos 8890

Sebagai chipset besutan Samsung, Exynos 8890 hadir untuk ponsel-ponsel kelas flagship. Ia merupakan salah satu SoC yang mampu bersaing dengan Snapdragon maupun Helio di masanya. Kendati begitu, Exynos 8890 sendiri merupakan chipset jadul yang dirilis pada kuartal pertama tahun 2016.

Hadir di Samsung Galaxy S7, chipset Exynos 8890 memiliki proses fabrikasi 14 nm LPP dengan konfigurasi CPU berformat 4 + 4, yakni dua inti custom bernama Mongoose (2.3 GHz, namun dapat mencapai 2.6 GHz pada muatan dual core), serta dua unit hemat daya Cortex A53 (1.6 GHz).

Chipset ini turut diiringi dengan kartu pengolah grafis Mali T880 MP12 yang berlari pada frekuensi 650 MHz. Selain Samsung Galaxy S7, SoC ini juga bisa ditemukan pada sejumlah smartphone lainnya seperti Meizu Pro 6 Plus, Samsung Galaxy S7 Edge, Galaxy Note 7, serta Samsung Galaxy Note Fan Edition.

Kelebihan Exynos 8890

  • Lebih unggul dari sisi konektivitas (LTE Cat. 12 vs LTE Cat. 7)
  • Punya pita jaringan RAM lebih besar (26,82 Gbps)

Kekurangan Exynos 8890

  • Frekuensi GPU kalah saing (650 MHz vs. 10009 MHz)
  • Membawakan proses fabrikasi 14 nm, sementara Helio G85 berada di proses 12 nm

7. MediaTek Helio G80

helio g80

Selain Helio G85, chipset yang menghadirkan performa setara adalah predesornya yang bernama Helio G80. Perbedaan keduanya sungguh tidak jauh berbeda, bahkan sama-sama suguhkan konfigurasi CPU octa core yang sama yaitu dua unit ARM Cortex A75 berkekuatan 2 GHz dan enam unit ARM Cortex A55 dengan frekuensi 1.8 GHz.

Dari segi fabrikasinya, kedua chipset membawakan ukuran transistor 12 nm, TDP sebesar 5 W, serta kartu pengolah grafis Mali G52 MP2. Diketahui, Helio G82 dibekali dengan arsitektur instruksi set ARMv8.2-A yang lebih unggul ketimbang Helio G85 dengan ARMv8-A.

Lebih lanjut lagi, GPU pada Helio G85 adalah 1000 MHz yang lebih tinggi ketimbang GPU pada Helio G80 di angka 950 MHz. Bahkan dari sisi konektivitasnya pun, baik Helio G85 dan G80 sama-sama membawakan support LTE Cat. 7. Dari sini bisa disimpulkan, nyaris tidak ada yang berbeda dari kedua SoC sehingga wajar jika Anda menemukan kinerja gaming yang sama pada ponsel yang pakai Helio G85 ataupun yang pakai Helio G80.

Jikapun menemukan perbedaan, hal ini lebih dipengaruhi terhadap pengoptimasian chipset pada masing-masing perangkat. Helio G80 sendiri telah mengotaki beberapa ponsel Samsung dan vivo, contohnya Samsung Galaxy M32, Samsung Galaxy A22 4G, Samsung Galaxy A32, vivo Y33s, vivo Y53s 4G, dan masih banyak lagi.

Kelebihan Helio G80

  • Chipset ini lebih sering ditemukan pada ponsel-ponsel lawas yang harganya sudah turun. Imbasnya, ponsel dengan Helio G80 bisa dibilang memiliki sisi price to performance yang lebih baik

Kekurangan Helio G80

  • Bagian GPU-nya menyuguhkan besaran clock speed yang tidak sebaik "kakak"-nya

8. MediaTek Helio G70

mediatek helio g70

Ada satu lagi saudara dari Helio G85 yang punya kinerja serupa saat bermain game, yaitu MediaTek Helio G70 yang diandalkan oleh sejumlah ponsel entry level terbaik semisal Tecno Spark 6, Infinix Hot 11, dan realme C25.

MediaTek Helio G70 adalah SoC yang terbilang ideal untuk kegiatan bermain game berat, karena mengandalkan dua pasang CPU ARM Cortex A75 yang beroperasi hingga 2 GHz, serta enam inti efisiensi ARM Cortex A55 berkekuatan 1.8 GHz.

Kedelapan inti CPU ini tentunya turut didukung dengan GPU ARM Mali-G52 yang berkinerja sungguh baik, beroperasi pada frekuensi 820 MHz. Di sisi lain, chipset ini juga mendukung tipe memori RAM LPDDR4X hingga kapasitas 8 GB.

SoC ini juga dilengkapi dengan kemampuan Secure ISP agar hasil pemindaian Face Unlock tetap terjaga dengan aman. Nah, untuk semakin membuat pengalaman gaming jadi mengasyikkan, terdapat teknologi gaming MediaTek HyperEngine yang dapat mengatur alokasi sumber daya dan jaringan secara optimal.

Kelebihan Helio G70

  • HP dengan Helio G70 cenderung dibanderol dengan harga miring ketimbang Helio G85, namun dengan kinerja yang tidak jauh berbeda

Kekurangan Helio G70

  • Frekuensi inti Cortex A55 sedikit lebih rendah dibanding yang terletak pada Helio G85 (1.7 GHz vs. 1.8 GHz)
  • Kartu pengolah grafis Mali G52 miliknya hanya punya clock speed 820 MHz, rendah ketimbang GPU pada Helio G85 dengan frekuensi 1000 MHz

9. MediaTek Helio P65

Selain Helio P90, chipset MediaTek Helio P series lainnya yang punya performa mirip-mirip adalah Helio P65. Sama seperti seri Helio P lainnya, SoC ini sebenarnya lebih ditujukan untuk penggunaan smartphone secara umum seperti fotografi, multi-tasking, produktivitas, dan sebagainya.

Performa kecerdasan buatannya ditingkatkan dua kali lipat ketimbang beberapa generasi Helio sebelumnya, dan diklaim memiliki tingkatan performa 30 persen lebih baik dibandingkan rivalnya di kelas yang sama dalam hal kemampuan kamera.

Kinerja Helio P65 secara keseluruhan terbilang bagus dan berdaya saing tinggi di kelasnya, terlebih bagi Anda yang sangat terpentok budget. Pasalnya, dengan hanya keluarkan budget 1 jutaan, Anda sudah bisa dapatkan Infinix Hot 10i dengan chipset ini. Tidak hanya itu saja, sejumlah smartphone harga ekonomis lainnya juga tidak mau ketinggalan dalam menawarkan SoC Helio P65, sebut saja vivo Y19, Samsung Galaxy A31, vivo Y5s, dan sebagainya.

Kelebihan Helio P65

  • Chipset ini terdapat pada smartphone yang dibanderol sangat murah, namun kinerjanya tetap tergolong oke

Kekurangan Helio P65

  • Tidak dikhususkan untuk gaming ketimbang Helio G85
  • Punya besaran frekuensi GPU yang lebih rendah

10. HiSilicon Kirin 960

Kirin 960

Kalau Anda mengaku sebagai pecinta brand Huawei, tentu tidak akan asing dengan chipset yang satu ini. Adalah, HiSilicon Kirin 960, sebuah respons dari Huawei terhadap hadirnya Exynos yang dibesut oleh Samsung.

Kirin 960, seperti Exynos 8890, juga merupakan SoC kelas flagship dengan waktu rilis yang cukup lawas. Tapi, yang namanya HP flagship, tentunya masih relevan untuk tahun-tahun berikutnya. Namun memang, rasanya sulit membayangkan SoC yang semula hanya dimiliki HP mahal kini punya kinerja yang setara dengan chipset kelas entry-level.

Kirin 960 ini menghadirkan konfigurasi delapan inti yang terdiri atas ARM Cortex A73 (2.36 GHz) sebanyak empat buah dengan ARM Cortex A53 (1.84 GHz) sebanyak empat buah.

Dari segi GPU-nya, Kirin 960 juga terbukti tidak jauh beda dengan Helio G85. Kirim 960 yang merupakan chipset besutan Huawei ini mengandalkan Mali G71 MP8 berfrekuensi 1037 MHz, sedangkan Mali G52 MP2 pada Helio G85 hadir dengan frekuensi 1000 MHz. Jadi, wajar jika Anda merasakan kinerja grafis serupa dari keduanya.

Kirin 960 yang memang telah lama dirilis pada kuartal empat 2016 ini hanya mendukung RAM hingga 4 GB pada jenis LPDDR4. Pita jaringan maksimalnya namun sekitar dua kali lipat lebih tinggi dari Helio G85, yakni 28.8 Gb per detik alih-alih 13.41 Gb per detik.

Adapun di bagian multimedia-nya, mantan SoC flagship ini mengemas support terhadap video perekaman 4K di 30 FPS dengan maksimal resolusi kamera hingga 2x 16 MP.

Anda hanya bisa menemukan chipset ini pada produk-produk keluaran Huawei jadul saja, seperti Huawei P10 Plus, Huawei Nova 2s, Huawei Mate 9, dan Huawei Honor 9.

Kelebihan Kirin 960

  • Mendukung perekaman video 4K di 30 FPS
  • Memiliki lebar pita memori yang lebih tinggi
  • Frekuensi CPU-nya sedikit lebih tinggi (2.36 GHz vs 2 GHz)

Kekurangan Kirin 960

  • Punya ukuran transistor yang lebih besar (16 nm) sehingga konsumsi dayanya pun terbilang lebih tinggi

Nah, itu tadi merupakan 10 chipset yang setara dengan MediaTek Helio G85. Semoga dengan mengetahui seluk-beluk tentang beberapa SoC tadi, Anda jadi punya data yang lebih lengkap saat memutuskan HP berikutnya yang akan dijadikan daily driver.

Kategori:
cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram