realme Berhasil Benamkan Baterai 10.000mAh di Ponsel Tipis

Apa yang terjadi jika di kemudian hari, sebagian besar smartphone punya baterai 10.000 mAh? Saat itu tiba, tentunya akan banyak orang yang memakai ponsel tidak bergantung pada charger dan power bank. Saat itu tiba penggunaan ponsel pintar akan semakin meningkat.
Wacana ponsel dengan baterai besar sebenarnya bukan hal baru. Ada beberapa brand yang kurang familiar yang hadirkan ponsel dengan baterai di atas 10.000 mAh. Namun, pengaruhnya kurang besar. Bagaimana kalau itu hadir dari brand ternama? Seperti realme contohnya.
Pada 8 Mei 2025, ada rilis di email saya yang menyebut kalau realme mengumumkan lompatan monumental dalam eksplorasi teknologi baterai dengan memperkenalkan sebuah concept phone revolusioner.
Perangkat purwarupa ini hadir dengan kapasitas baterai 10.000mAh yang masif, dirancang secara khusus untuk memberantas kekhawatiran "battery anxiety" yang kerap menghantui pengguna smartphone modern, tanpa mengorbankan kenyamanan penggunaan.
Dengan teknologi inovatif, realme berhasil menyematkan baterai super jumbo ini ke dalam bodi yang ultra-tipis, berukuran kurang dari 8,5mm, dan bobot yang tetap ergonomis di angka sedikit di atas 200 gram. Hal ini memastikan pengguna dapat menikmati daya tahan luar biasa dalam genggaman yang nyaman.

Jadi kehadiran ponsel konsep tidak sekadar hadirkan baterai berkapasitas besar, tapi juga bagaimana baterai berkapasitas besar tetap bisa ada di sebuah ponsel tanpa menambah bobot. Menurut saya memang ini yang perlu diutamakan. Karena percuma juga baterai besar tapi berat dan malas di bawa kemana-mana.
Di konsep ponsel ini, realme mengimplementasikan baterai berbasis anoda silikon berjumlah sangat tinggi, mencapai rasio silikon hingga 10%. Tingkat ini merupakan yang tertinggi pernah ada di industri smartphone. Pencapaian ini menghasilkan kepadatan energi luar biasa sebesar 887Wh/L, secara signifikan menetapkan standar baru yang tinggi untuk teknologi baterai lithium-ion di masa depan.
Kejeniusan realme tidak berhenti pada material baterai. Dari sisi desain struktural, realme memperkenalkan "Mini Diamond Architecture". Arsitektur inovatif ini sepenuhnya mendesain ulang tata letak komponen internal perangkat, memaksimalkan ruang untuk baterai raksasa.
Hasilnya adalah penciptaan mainboard Android tertipis di dunia saat ini, dengan lebar hanya 23,4mm. Pendekatan rekayasa yang brilian ini telah diakui dengan lebih dari 60 paten internasional yang telah dikantongi realme.
Sebagai bukti transparansi dan kebanggaan akan inovasi ini, prototipe concept phone ini menampilkan cover belakang semi-transparan yang memungkinkan pengguna melihat langsung kehebatan di dalamnya: baterai 10.000mAh yang perkasa bersanding harmonis dengan mainboard yang sangat ringkas.
Concept phone 10.000mAh ini menegaskan posisi realme sebagai pelopor abadi dalam ranah daya dan pengisian daya smartphone. Sejak memperkenalkan pengisian daya cepat 150W SuperVOOC pada realme GT Neo3, memecahkan rekor dunia dengan 240W pada realme GT3, hingga mendemonstrasikan concept phone dengan daya 320W yang mencengangkan, realme secara konsisten menghadirkan solusi daya yang revolusioner dan efektif bagi para penggunanya.
Concept phone terbaru ini menjadi bukti komitmen realme untuk tidak hanya fokus pada kecepatan pengisian, tetapi juga durasi penggunaan yang ekstrem. Namun, saya berharap tak sekadar hadirkan konsep tapi menerapkan inovasinya segera ke produk mereka di pasaran. Misalnya di seri GT 7 mendatang yang katanya membawa lebih banyak kejutan yang didorong oleh inovasi terdepan.