Beda Usia, Ini Perbandingan Helio G100 dan Snapdragon 695
Helio G100 menjadi salah satu chipset 4G yang digadang-gadang bisa menyaingi chipset 5G. Tidak hanya dari keluarganya saja yaitu Mediatek, tapi juga Qualcomm seperti Snapdragon 695. Hal ini sebenarnya cukup wajar mengingat chipset ini rilis tahun 2021, sedangkan Helio G100 lebih baru yaitu 2024.
Dengan selisih waktu yang cukup jauh, bukan hal sulit bagi Helio G100 untuk menyaingi kemampuannya. Beberapa kompatibilitasnya juga sudah lebih baik dengan teknologi baru. Lantas, seberapa jauh perbedaannya dengan Snapdragon 695 yang rilis tiga tahun sebelumnya? Simak pembahasannya berikut.
Arsitektur CPU dan GPU

Kedua chipset ini memiliki arsitektur CPU dan GPU yang sangat mirip. Keduanya mengandalkan delapan inti CPU dengan komposisi 2+6. Menariknya, meski Snapdragon 695 rilis lebih awal, core besarnya menggunakan Kryo 660 Gold berbasis Cortex-A78. Sedangkan Helio G100 menggunakan arsitektur di bawahnya dengan Cortex-A76.
Meski begitu, kecepatan CPU yang dipunya keduanya terlihat identik. Baik Helio G100 atau Snapdragon 695 memiliki core besar dengan clock speed 2,2 GHz. Sedangkan enam core sisanya menggunakan Cortex-A55 dengan clock speed 1,8 GHz untuk efisiensi dayanya.
Masih soal efisiensi, kedua chipset ini sudah sangat baik berkat proses manufaktur sempit di 6 nm. Angka ini tampaknya masih menjadi standar untuk chipset di kelas entry sampai mid-range. Apalagi dengan klaim yang diberikan untuk keduanya yang sudah pasti lebih hemat dan efisien dibandingkan generasi sebelumnya.
Di sisi lain, Helio G100 menggunakan konfigurasi GPU Mali-G57 MP 2 dengan Valhall generasi pertama. Konfigurasi GPU-nya memiliki kecepatan frekuensi lebih tinggi di 1000 MHz. Sedangkan Snapdragon 695 menggunakan GPU Adreno 619 dengan arsitektur Adreno 600. Kecepatan frekuensinya lebih rendah di 840 MHz.
Secara teoretis, kecepatan frekuensi GPU yang lebih tinggi ini bisa memberi peningkatan performa grafis lebih tinggi di Helio G100. Meski begitu, kemampuan pemrosesan grafis kedua chipset ini hampir setara dalam banyak skenario karena punya jumlah core yang mirip.
Dukungan AI dan Multitasking
Sebagai chipset dengan dukungan jaringan 5G, Snapdragon 695 dirancang untuk penggunaan jangka panjang. Meski rilis tahun 2021, setidaknya chipset ini masih relevan di beberapa tahun ke depan, atau ketika mengalami rebranding.
Salah satu bukti bahwa Snapdragon 695 dipersiapkan untuk itu adalah adanya Hexagon 686. Chip ini tersemat pada NPU (Neural Processing Unit) yang dirancang khusus untuk menangani komputasi kecerdasan buatan atau AI. Artinya, chip ini mendukung penggunaan AI yang mampu belajar lebih mendalam, cerdas, dan proses yang singkat.
Untuk penggunaan multitasking-nya, keduanya sudah mendukung RAM LPDDR4x dengan frekuensi 2133 MHz. Maksimal bandwidth yang bisa diraihnya berada di angka 17 Gb/s.
Sementara untuk memori internalnya, Snapdragon 695 masih mendukung penggunaan eMMC 5.1 atau UFS 2.2. Artinya, ada kemungkinan ponsel menggunakan jenis memori internal eMMC yang lebih lambat daripada UFS.
Berbeda dengan Helio G100 yang hanya kompatibel dengan UFS 2.2. Hal ini membuat penggunaan harian jadi lebih lancar terutama ketika membuka aplikasi atau melakukan booting. Jika ada beberapa ponsel yang masih pakai eMMC, penyesuaian dilakukan oleh pihak produsen ponsel, bukan karena chipset yang belum memadai.
Kompatibilitas Multimedia

Kemampuan sebuah chipset tidak hanya sebatas menunjang performa gaming saja. Ada tugas lain yang juga penting buat dilakukan yaitu meningkatkan kelancaran aktivitas multitasking, dukungan maksimal kepada layar, kamera, sampai video.
Helio G100 tampak cukup unggul di beberapa hal sebagai chipset dengan umur lebih muda. Misalnya maksimal resolusi kamera utamanya yang memungkinkan untuk sampai 200 MP. Serta perekaman video yang sudah kompatibel di resolusi 2K@30fps. Berbeda dengan Snapdragon 695 dengan resolusi kamera utama 108 MP dengan video 1080p@30fps saja.
Meski begitu, lagi-lagi resolusi yang digunakan ponsel tergantung pada produsen, chipset hanya membuka kemungkinannya saja. Sebab produsen akan tetap menyesuaikan dengan budget yang ditawarkan dan tidak harus berada di angka maksimalnya.
Jaringan Konektivitas
Perbedaan utama dari kedua chipset ini ada pada dukungan jaringannya. Helio G100 hanya mendukung jaringan 4G/LTE saja. Meski sering diklaim mampu bersaing dengan chipset 5G, kecepatan 4G-nya tetap lebih lambat. Sementara Snapdragon 695 sudah mendukung jaringan 5G meski rilis tahun 2021.
Dengan modem 4G LTE Cat-13, kecepatan unduh teoretisnya berada di sekitar 650 Mbps dengan unggah 150 Mbps. Chipset ini juga mendukung fitur 4G canggih seperti 4x4 MIMO, 2CA (carrier aggregation), dan Dual 4G VoLTE.
Sebaliknya, Snapdragon 695 lebih unggul karena sudah memiliki modem 5G multi-mode yang terintegrasi. Chipset ini mendukung jaringan 5G NR (Sub-6 GHz), serta masih kompatibel dengan 4G/3G jika diperlukan. Kecepatan unduh teoretis 5G-nya jauh lebih tinggi yaitu mencapai 2500 Mbps, dengan kecepatan unggah di atas 1500 Mbps.
Snapdragon 695 juga menawarkan fitur unggulan seperti Dual 5G SIM (5G SA+5G SA) dan VoNR (Voice over New Radio) untuk panggilan suara berkualitas tinggi melalui 5G. Meski rilis tahun 2021, Snapdragon 695 menawarkan dukungan jaringan yang lebih superior dan cocok untuk penggunaan jangka panjang.
Untuk konektivitas nirkabel lainnya, keduanya hampir seimbang. Namun, Helio G100 sedikit lebih unggul dengan penggunaan Bluetooth 5.4, berbeda dengan Snapdragon 695 yang memakai Bluetooth 5.2. Meski begitu, perbedaannya ini dianggap tidak terlalu signifikan dalam penggunaan sehari-hari oleh pengguna biasa karena hanya berbeda di angka belakang saja.
Hasil Benchmark Sintetis
Memiliki spesifikasi yang hampir mirip, kedua chipset ini juga ternyata punya skor Benchmark yang identik. Dalam hal ini database diambil dari Nanoreview sebagai acuannya. Namun, database ini bersifat rata-rata dari kumpulan data yang diraih Helio G100 atau Snapdragon 695 di beberapa HP.
Dari semua pengujian yang dilakukan, Snapdragon 695 tampak sedikit lebih unggul dari Helio G100. Misalnya AnTuTu v10, Snapdragon 695 berhasil mendapatkan skor 442 ribuan. Skor ini lebih tinggi sekitar 3 persen dari Helio G100 yang mendapatkan skor 430 ribuan saja.
Sementara untuk pengujian GeekBench 6, Snapdragon 695 lagi-lagi berada di atasnya dengan skor 908 (single-core) dan 2134 (multi-core). Sementara Helio G100 hanya mendapatkan skor 733 (single-core) dan 2028 (multi-core). Terakhir adalah skor Compute GPU dengan yang justru Helio G100 berhasil mengungguli dengan skor 1464, Snapdragon 695 hanya 1223.
Simpulan
Slogan mampu menyaingi chipset 5G bukan sekadar isapan jempol. Helio G100 memiliki arsitektur CPU dan GPU yang identik dengan Snapdragon 695 sebagai chipset 5G. Bahkan, kecepatan frekuensi GPU dari Helio G100 sedikit lebih tinggi dengan kemampuan yang harusnya lebih unggul dalam komputasi standarnya.
Helio G100 juga memiliki kompatibilitas yang cukup baik untuk dukungan multimedianya. Hal ini memungkinkan sang ponsel menggunakan kemampuan terbaik dan bersaing di pasar. Namun, Snapdragon 695 tetaplah chipset 5G, meski rilis tahun 2021, ia memiliki kecepatan yang lebih tinggi untuk penggunaannya.
Keberadaan modem 5G yang terintegrasi benar-benar sangat berpengaruh. Bahkan tidak sedikit ponsel bertenaga di kelas menengah yang memakainya. Misalnya realme 10 Pro, OPPO A98, sampai Sony Xperia 10 V. Sementara Helio G100 hadir bersama Tecno POVA 7, Tecno Camon 40, Infinix Note 50, atau Redmi Note 14 Pro.
