carisinyal web banner retina

Yuk, Ketahui 7 Perbedaan Huawei P50 dan Huawei P50 Pro Ini!

Ditulis oleh Ananda Ganesha M

Sejauh ini, Huawei memiliki dua seri flagship yang selalu bisa menjadi portofolio membanggakan setiap tahunnya. Pada tahun 2020 kita sudah menyaksikan sendiri betapa hebatnya Huawei P40 dan Mate 40 Series dalam hal kinerja kamera dan performa gaming-nya. Di tahun 2021, Huawei kembali meluncurkan seri P50 Series dengan spesifikasi yang ditingkatkan.

Berbeda dengan generasi sebelumnya yang hadirkan varian hingga Pro+, kini Huawei P50 Series hanya tersedia pada varian Huawei P50 reguler dan Huawei P50 Pro saja. Seri ini juga salah satu flagship Huawei pertama yang sudah meninggalkan sistem operasi Android, kini menggunakan OS besutan Huawei bernama HarmonyOS.

Ini juga merupakan kali pertama Huawei P Series menghadirkan seri chipset dari Qualcomm ketimbang menjaga exclusivity-nya mereka terhadap seri chipset buatan mereka sendiri, yakni HiSilicon Kirin.

Pada pencitraan Huawei P50 Series ini, kameranya juga meningkat agar dapat menangkap lebih banyak spektrum warna demi hasil foto yang lebih natural. Selain itu, shutter speed-nya juga dapat berlangsung dengan lebih cepat tanpa mengorbankan sisi ketajaman detail.

Hadir pada dua varian, pastinya tidak sedikit yang ingin mengetahui apa saja sih perbedaan antara Huawei P50 dan Huawei P50 Pro ini? Namun sebelumnya, simak spesifikasi keduanya di bawah ini, ya!

Spesifikasi Huawei P50

  • Rilis: September 2021
  • Layar: OLED 6,5 inci 1224 x 2700 piksel
  • Chipset: Snapdragon 888 4G (5 nm)
  • GPU: Adreno 660
  • RAM: 8 GB
  • Memori Internal: 128 GB, 256 GB
  • Memori Eksternal: Nano Memory hingga 256 GB (slot SIM bersama)
  • Kamera Belakang: 50 MP + 12 MP + 13 MP
  • Kamera Depan: 13 MP
  • Baterai: Li-Po 4100 mAh

Spesifikasi Huawei P50 Pro

  • Rilis: Agustus 2021
  • Layar: OLED 6,6 inci 1228 x 2700 piksel
  • Chipset: Kirin 9000 (5 nm) atau Snapdragon 888 4G (5 nm)
  • GPU: Mali-G78 MP24 atau Adreno 660
  • RAM: 8 GB, 12 GB
  • Memori Internal: 128 GB, 256 GB, 512 GB
  • Memori Eksternal: Nano Memory hingga 256 GB (slot SIM bersama)
  • Kamera Belakang: 50 MP + 64 MP + 13 MP + 40 MP
  • Kamera Depan: 13 MP
  • Baterai: Li-Po 4360 mAh

Perbedaan Huawei P50 dan Huawei P50 Pro

Dari segi tampilan, tampaknya tidak banyak yang berbeda dari kedua varian ini. Tapi, Huawei P50 dan P50 Pro punya beberapa perbedaan spesifikasi yang perlu Anda ketahui, yakni sebagai berikut ini.

1. Refresh Rate 90 Hz vs 120 Hz

Opsi laju penyegaran atau refresh rate tinggi sudah bukan lagi barang baru di industri smartphone. Ia berguna untuk membuat pergerakan ataupun transisi di layar tampil lebih smooth dan licin.

Opsi laju penyegaran yang sering digunakan adalah 90 Hz dan 120 Hz. Ada juga yang hadirkan 144 Hz dan 165 Hz, tapi sejauh ini hanya dimiliki ponsel gaming seperti ZTE Nubia red Magic 6 Pro.

Refresh rate 90 Hz sendiri lebih sering digunakan pada ponsel-ponsel di segmen harga entry-level dan mid-range. Akan tetapi, sekarang bahkan sudah ada ponsel 3 jutaan yang sudah dihadirkan dengan 120 Hz, seperti Redmi Note 10 Pro contohnya.

Ya, teknologi layar memang semakin berkembang seiring berjalannya waktu. Yang awalnya hanya dimiliki HP 10 jutaan kini sudah merambah ke segmen harga yang lebih murah. Namun entah mengapa, Huawei P50 reguler rupanya masih dibekali dengan refresh rate 90 Hz.

Sebagai salah satu seri ponsel flagship kebanggaan Huawei, refresh rate 90 Hz di harga 10 jutaan cukup membuat kami kebingungan. Tampaknya, Huawei berusaha untuk memangkas spesifikasi tertentu agar resource-nya bisa dialihkan pada parameter lain, seperti kamera, yang memang jadi daya jual utama HP ini.

Dengan adanya refresh rate 90 Hz, layar Huawei P50 bisa menampilkan transisi layar sebanyak 50% lebih mulus ketimbang 60 Hz konvensional. Baik itu saat melakukan scrolling ataupun saat bermain game. Selain itu, layar Huawei P50 juga bisa merekam lebih banyak sentuhan per detiknya berkat touch sampling rate sebesar 300 Hz.

Berbeda dengan Huawei P50 Pro. Kalau varian Pro-nya ini, sudah membawakan refresh rate 120 Hz yang notabene dua kali lipat lebih tinggi dibanding 60 Hz konvensional. Sementara itu, touch sampling rate-nya tetap sama dengan reguler, yakni 300 Hz.

Kedua ponsel ini dilengkapi dengan panel layar OLED, namun dengan ukuran yang berbeda. Sementara Huawei P50 hadir dengan layar 6,5 inci, Huawei P50 Pro lebih sedikit lebih besar yakni 6,6 inci.

Kedua layar ponsel sama-sama dilengkapi dengan gamut warna DCIE-P3 dan mendukung sebanyak 1,07 milyar warna. Memberikan akurasi warna sekelas layar profesional yang biasa digunakan di bioskop.

Bahkan, DxOMark pun menobatkan Huawei P50 Pro sebagai ponsel dengan layar terbaik. Disebutkan bahwa jarang sekali terjadi screen flickering pada layar, menghadirkan keterbacaan yang baik pada kondisi minim pencahayaan, juga memiliki tingkat kecerahan yang baik untuk konsumsi konten video HDR10.

2. Varian Chipset

Salah satu keunggulan yang tidak pernah luput dari Huawei P series adalah kinerja chipsetnya yang bertenaga. Sejauh ini, Huawei P Series selalu menyuguhkan chipset buatan mereka sendiri yakni HiSilicon Kirin.

Terlihat dari beberapa seri yang hadir sebelum Huawei P50 Series, seperti Huawei P20 Pro yang membawakan Kirin 970, Huawei P30 Pro dengan Kirin 980, serta Huawei P40 Pro dengan Kirin 990 5G.

Kini Huawei P50 Series pun turut diotaki dengan chipset Huawei generasi berikutnya, yakni Kirin 9000. Namun, Kirin 9000 hanya tersedia pada varian regulernya saja.

Selain Kirin 9000, Huawei P50 reguler juga tersedia pada varian chipset Snapdragon 888 4G. Sementara, Huawei P50 Pro tidak hadirkan varian Kirin 9000 melainkan hanya tawarkan opsi Snapdragon 888 4G.

Wait, Snapdragon 888 "4G"? Ya, betul sekali. Baik Huawei P50 dan P50 Pro memang belum mendukung jaringan 5G dan hanya dapat digunakan pada jaringan 2G hingga LTE saja. Hal ini dikarenakan kombinasi isu antara pembatasan perdagangan dengan pihak Amerika Serikat serta kelangkaan chipset secara global.

Pada chipset HiSilicon Kirin 9000 yang memiliki fabrikasi 5 nm, dihadirkan konfigurasi delapan inti yang tersedia dalam tiga klaster, yakni 1 inti prima ARM Cortex A77 pada clock speed 3,13 GHz, 3 core berupa ARM Cortex A77 yang berfrekuensi 2,54 GHz, serta efficiency core sebanyak 4 inti berupa ARM Cortex A55 pada frekuensi 2,05 GHz.

Ya, Kirin 9000 ini memiliki clock speed mencapai 3,13 GHz yang notabene lebih besar ketimbang Snapdragon 888 4G dengan clock speed 2,84 GHz. Ini juga merupakan kali pertama Huawei memasok chipset besutan Qualcomm tersebut pada seri Huawei P.

Snapdragon 888 4G nampaknya akan jadi pilihan yang lebih disuka dibanding Kirin 9000. Terlepas clock speed prosesornya yang lebih kecil, Snapdragon 888 4G lebih memiliki advantage dalam hal optimasi aplikasi dan game. Juga, SoC ini memiliki bandwidth memori yang lebih besar dibanding Kirin 9000.

3. Varian RAM

Berada di segmen flagship membuat kedua ponsel ini hadir dengan kombinasi opsi RAM dan memori internal yang besar. Huawei P40 reguler yang memang merupakan versi "ringan" dari varian Pro disertai dengan RAM dan kapasitas internal lebih kecil, yakni 128 GB dan 256 GB UFS 3.1 sebagai memori internal dan RAM 8 GB LPDDR5.

Selain tawarkan kombinasi di atas, Huawei P50 Pro juga turut dibekali dengan opsi memori internal 512 GB serta RAM sebesar 12 GB. Keduanya pun sama-sama ditunjang dengan slot memori eksternal pada tipe Nano Memory hingga kapasitas 256 GB. Sayangnya, keduanya masih menawarkan slot SIM hibrida sehingga Anda harus korbankan SIM kedua untuk menyematkan Nano Memory.

4. Triple vs. Quad Camera

Sebelumnya telah disebutkan kalau daya jual utama dari Huawei P Series adalah kinerja kameranya. Di sini, Huawei P50 dan P50 Pro masih melanjutkan tradisi P Series tersebut dengan menggunakan lensa dari Leica, yakni perusahaan manufaktur lensa asal German dengan standar kualitas terbaik.

Huawei P dan Mate series juga senantiasa merebut urutan kamera terbaik nomor satu versi DxOMark pada masa perilisannya, tidak terkecuali dengan Huawei Mate P50 dan P50 Pro.

Pada laman ulasannnya, Huawei P50 Pro mendapatkan skor 144 pada penilaian kamera secara keseluruhan, mengalahkan posisi Xiaomi Mi 11 Ultra yang sebelumnya pernah menempati urutan pertama.

Huawei P50 Pro nyatanya memang layak mendapatkan apresiasi setinggi itu, mengemas konfigurasi Quad Camera dengan fitur dan spesifikasi yang tidak tertandingi. Kurang lebih, perbedaan antara Huawei P50 Pro dan P50 reguler tidak beda jauh seperti Huawei P40 Pro dan P40 reguler.

Varian Pro terdiri atas kamera utama 50 MP f/1.8 Omnivision OV50A pada fungsi wide-angle, sensor B/W Omnivision OV40A pada resolusi 40 MP, lensa periskop telefoto 64 MP Omnivison OV64B pada diafragma f/3.4, pixel size 0.70 µm, dengan dukungan zoom optik hingga 3.5x dan total zoom 200x, serta sensor ultrawide 13 MP f/2.2 pada focal length 13 mm.

Di sisi lain, Huawei P50 reguler hanya dihadirkan Triple Camera dengan lensa utama 50 MP wide-angle Omnivision OV50A berukuran sensor 1/1.28 inci dan memiliki ukuran piksel 1.22µm. Pada lensa keduanya, disematkan sensor periskop telefoto 12 MP f/3.4 yang memiliki focal length 125mm dan kemampuan 5x optical zoom.

Terakhir, adalah lensa 13 MP yang menghadirkan fungsi ultrawide agar pengguna bisa menangkap foto pemandangan dengan cakupan yang lebih luas. Kedua ponsel ini juga sudah dilengkapi dengan fitur OIS pada kamera utama dan sensor telefoto guna menghindari efek gerakan yang tidak diinginkan saat memotret atau merekam video.

Bicara soal perekaman video, anehnya kedua ponsel ini hanya mendukung resolusi maksimal 4K alih-alih 8K seperti ponsel flagship lainnya. Kendati begitu, frame rate yang dihadirkan sudah 60 FPS pada 4K.

Hadirnya resolusi yang lebih besar dan jumlah kamera lebih banyak pada Huawei P50 Pro menunjukkan hasil kualitas foto yang lebih bagus, terlebih pada kualitas detil saat dilakukan zoom.

5. Kapasitas Baterai

Rupanya, hadir di rentang harga flagship tidak membuat Huawei P50 dan P50 Pro hadir dengan baterai besar. Di harganya yang begitu tinggi, Anda hanya akan mendapatkan kapasitas baterai 4.100 mAh pada Huawei P50 reguler dan 4.360 mAh pada varian Pro.

Ini jelas bukanlah kapasitas tertinggi di industri smartphone, sekalipun untuk seukuran ponsel yang gunakan panel OLED. Namun, ukuran 4.000 mAh setidaknya masih layak untuk mentenagai ponsel seharian penuh. Anda masih bisa diekspektasikan menuju hari kedua setelah sekali pengisian daya, tergantung dari penggunaan.

Walau Huawei P50 Pro dan Huawei P50 punya kapasitas baterai yang agak berbeda, terdapat port pengisian daya USB Type-C 3.1 yang sama pada keduanya. Kedua ponsel dibekali dengan HUAWEI 66W SuperCharge yang dapat mengisikan baterai dengan cepat.

6. Ketersediaan Infrared Port

Kalau bicara soal ketersediaan port inframerah, benak kita mungkin akan langsung melayang ke produk-produk keluaran Xiaomi. Pasalnya, memang portofolio Xiaomi yang tidak pernah ketinggalan menghadirkan port inframerah, sehingga sebuah smartphone dapat menjelma sebagai remote TV dan AC dengan hanya melakukan setup awal yang sederhana.

Jika memang membutuhkan ponsel yang menyediakan inframerah, pilihan Anda sebaiknya jatuh kepada Huawei P50 Pro. Ya, versi regulernya memang tidak menyuguhkan port inframerah yang berguna tersebut. Sebenarnya, kebutuhan akan inframerah cenderung minim untuk ponsel kelas harga flagship.

Fungsi inframerah pada ponsel bisa dengan mudah tergantikan dengan Smart Universal Hub, yakni perangkat khusus untuk mengontrol semua benda elektronik seperti AC, TV, dan TV Box pada sekali waktu.

Itu mengapa, tidak semua vendor smartphone berbondong-bondong menghadirkan inframerah pada setiap produknya, dan lebih condong dimiliki ponsel entry-level dengan target pasar yang memiliki daya beli tinggi.

7. Ketersediaan Wireless Charging

Huawei P50 Pro dan P50 memang dibekali dengan daya fast charging yang sama, yakni 66 W. Namun, hanya salah satu dari keduanya yang dibekali dengan wireless charging. Tentunya sudah bisa ditebak dong yang mana? Yap, betul sekali. Hanya Huwaei P50 Pro yang membawakan fitur pengisian daya nirkabel cepat, pada daya 55 W.

Jika Anda hanya gunakan varian yang reguler, maka jenis pengisian daya yang bisa dilakukan hanyalah wired charging biasa menggunakan daya 66 W. Kini Anda yang tentukan, apakah absennya wireless charging pada Huawei P50 reguler jadi sebuah kekurangan yang deal-breaker?

Simpulan

Yap, itulah tadi perbedaan antara Huawei P50 dan Huawei P50 Pro. Kedua ponsel Huawei di kelas flagship yang tidak mendukung konektivitas 5G seperti generasi sebelumnya. Hadir dengan tampilan desain yang berani, modul kameranya dibuat berbentuk bulat sebagai rumah bagi Triple (P50 reguler) dan Quad Camera (P50 Pro).

Ini juga merupakan sebuah kesempatan langka bagi Anda mencicipi sistem operasi HarmonyOS, yang diklaim bisa memberikan sinergi lebih terpadu ketimbang iOS ataupun Android.

Bagi Anda yang memiliki aksesoris-aksesoris Huawei lainnya, HarmonyOS juga menampilkan antarmuka dan fitur yang bisa berikan pengalaman seamless pada aksesoris-aksesoris tersebut, baik pada kontrol maupun penggunaannya.

Huawei P50 Pro memiliki keunggulan kamera yang lebih dahsyat, hadir dengan resolusi kamera periskop telefoto yang lebih besar sekaligus menawarkan fitur-fitur eksklusif lainnya seperti wireless charging, RAM dan memori internal yang lebih lega, serta opsi laju penyegaran 120 Hz.

Huawei P50 sendiri punya harga termurah di angka 4.488 yuan atau sekitar Rp10 jutaan (RAM 8 GB + 128 GB). Sedangkan, Huawei P50 Pro terbagi jadi dua harga pada varian termurahnya.

Yang versi Kirin 9000, harga varian Pro dibanderol sebesar 6.488 yuan atau setara dengan Rp14,4 juta. Sedangkan, versi Snapdragon 888-nya lebih murah, yakni 5.988 yuan atau sekitar Rp13,3 jutaan.

Kategori:
cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram