6 Perbedaan POCO X3 GT dan POCO X4 GT yang Wajib Diketahui

Berkaca pada sejumlah smartphone yang dihadirkan pada tahun 2022, kita sering melihat perangkat dengan kualitas yang semakin memadai dengan harga yang cukup terjangkau.

Salah satu yang memiliki sisi value for money yang unggul adalah POCO X4 GT, lantaran sudah pakai chipset dengan level setingkat flagship walau berada di kisaran harga 4-5 jutaan.

Berada di kisaran harga rilis yang serupa, POCO X3 GT yang dirilis setahun sebelumnya juga merupakan ponsel yang worth it dari sisi ketahanan layar dan bodi. Selain itu, ponsel juga tetap menyuguhkan performa kencang di standar masa kini.

Lalu, apa saja yang membedakan kedua smartphone kelas menengah ini? Seberapa jauh peningkatan spesifikasi yang dibawakan POCO X4 GT dibandingkan POCO X3 GT yang jadi predesornya? Simak pada poin-poin perbedaan berikut ini.

Spesifikasi POCO X3 GT

Spesifikasi POCO X4 GT

Perbedaan POCO X3 GT dan POCO X4 GT

Asumsi yang cukup mendasar adalah POCO X4 GT menghadirkan spesifikasi yang unggul dari segala sisi. Tapi, nyatanya ada beberapa aspek yang lebih dikuasai POCO X3 GT. Untuk itu, simak poin-poin perbedaannya berikut ini.

1. Dimensity 1100 vs. 8100

Ketika membutuhkan smartphone dengan tenaga kencang, POCO X3 GT dan POCO X4 GT bisa menjadi dua opsi yang sangat layak dipertimbangkan. Walau begitu, keduanya menggunakan chipset dari MediaTek yang berbeda.

Untuk POCO X3 GT, ponsel ini menggunakan MediaTek Dimensity 1100 5G yang dibangun atas fabrikasi 6 nm. Sementara untuk POCO X4 GT, diotaki MediaTek Dimensity 8100 5G yang dibangun dengan fabrikasi yang lebih modern yakni 5 nm.

Artinya, Dimensity 8100 menjadi opsi chipset dengan efisiensi daya yang lebih baik dibandingkan Dimensity 1100. Selain beda dari sisi fabrikasi, arsitektur prosesornya juga berbeda.

Hadir dengan kombinasi delapan inti prosesor dalam format 4+4, Dimensity 1100 yang mengotaki POCO X3 GT disusun atas 4 inti performa Cortex A78 berkekuatan 2.6 GHz dan 4 inti hemat daya Cortex A55 dengan frekuensi 2 GHz.

Sedangkan untuk Dimensity 8100, hadirkan 4 inti hemat daya Cortex A55 dengan frekuensi yang sama. Yang berbeda adalah klaster inti performa, kini menghadirkan 4 buah Cortex A78 dengan clock speed lebih tinggi yaitu hingga 2.85 GHz.

Bukan cuman berbeda dari sisi prosesor dan fabrikasi, Dimensity 1100 dan 8100 juga membawakan kartu pengolah grafis berbeda. Pada Dimensity 1100, pengguna akan menemukan Mali G77 MC9 yang berlari pada frekuensi 836 MHz. Sedangkan, Dimensity 8100 menghadirkan Mali G610 MC6. MediaTek tidak mengungkapkan besaran frekuensi dari GPU ini.

Sumber: GSM Arena

Pada perbandingan skor AnTuTu-nya, POCO X3 GT meraih skor 578505 poin dan POCO X4 GT mendapatkan penilaian 747871 poin, seperti yang dihimpun dari GSM Arena. Ini artinya, POCO X4 GT memiliki peningkatan performa sintetis sebesar 22% ketimbang POCO X3 GT. Perbandingan benchmark sintentis kedua HP dari situs Nanoreview juga tidak jauh berbeda.

Secara kesimpulan, Dimensity 8100 pada POCO X4 GT yang notabene merupakan penerusnya memang punya kinerja dan efisiensi daya lebih baik, dibandingkan dengan POCO X3 GT yang gunakan Dimensity 1100.

2. Refresh Rate 144 Hz vs. 120 Hz

Dari sisi layarnya, POCO X3 GT dan POCO X4 GT sebenarnya memiliki banyak kesamaan. Keduanya sama-sama gunakan panel layar IPS LCD dengan ukuran layar 6,5 inci pada resolusi Full HD+.

Akan tetapi, POCO X4 GT memiliki spesifikasi layar yang membuatnya semakin mirip dengan smartphone flagship kelas atas. Ya, ini karena POCO X4 GT sudah mendukung HDR 10 dan Dolby Vision yang membuat tampilan rentang dinamis dan layarnya semakin terang dan menonjol, meningkatkan kualitas pengalaman menonton.

Sedangkan untuk POCO X3 GT, hanya mendukung HDR 10 saja tanpa memiliki dukungan Dolby Vision. Selain itu, tingkat kecerahan yang didukungnya pun lebih kecil yakni 429 nit pada mode manual maksimal, dan 537 nit pada mode Auto.

POCO X4 GT berhasil meraih tingkat kecerahan lebih tinggi, yakni hingga 470 nit pada mode manual maksimal dan 600 nit pada mode Auto, seperti yang dilansir dari GSM Arena.

Kendati punya kecerahan lebih tinggi, rupanya POCO X4 GT memiliki kontras rasio hitam dan putih yang tidak lebih baik dibandingkan POCO X3 GT. Sementara POCO X4 GT hadir dengan kontras rasio 1190:1, POCO X3 GT hadir dengan kontras rasio 1425:1.

Perbedaan berikutnya, POCO X3 GT hadir dengan refresh rate 120 Hz dan touch sampling rate 240 Hz. Sementara, POCO X4 GT menggunakan refresh rate 144 Hz dan touch sampling rate 270 Hz.

Memiliki refresh rate di atas rata-rata, POCO X4 GT mampu hadirkan pergerakan layar yang lebih mulus dari mayoritas ponsel lainnya. Sehingga, hal tersebut membuatnya begitu ideal untuk aktivitas gaming profesional.

3. Gorilla Glass 5 vs. Gorilla Glass Victus

Untuk menjaga layar dari kemungkinan baret, banyak produsen smartphone yang membekali produknya dengan lapisan kaca pelindung, tidak terkecuali POCO yang jadi subbrand dari Xiaomi ini. Ya, baik POCO X3 GT dan X4 GT telah dilapisi pelindung kaca Corning Gorilla Glass, namun dengan versi yang berbeda.

Di antara kedua ponsel, POCO X3 GT yang merupakan sang pendahulu rupanya lebih unggul karena tawarkan Gorilla Glass Victus di layarnya. Ini merupakan varian Gorilla Glass terkuat di dunia, menawarkan pelindungan untuk meminimalisir kemungkinan kerusakan akibat terjatuh ke permukaan keras dari ketinggian mencapai 2 meter.

Sementara pada POCO X4 GT, versi yang digunakan adalah Gorilla Glass 5 yang dua generasi lebih lawas dibandingkan Victus (menghimpit varian Gorilla Glass 6). Generasi kelima tersebut hanya dapat meminimalisir kerusakan saat terjatuh dari ketinggian mencapai 1,2 meter.

Ini artinya, POCO X3 GT dinilai lebih tahan banting ketimbang POCO X4 GT lantaran mendukung jarak ketinggian yang lebih tinggi.

4. Ketersediaan 3.5 mm Jack Audio

Soal kualitas audio, baik POCO X3 GT maupun POCO X4 GT sama-sama menawarkan konfigurasi dual stereo speaker, di bawah dan di atas bodi. Kendati punya kualitas speaker yang baik, sejumlah pengguna tentu ingin merasakan pengalaman menggunakan earphone agar lebih imersif.

Sayangnya, POCO X3 GT tidak menyuguhkan 3.5mmm jack audio port sehingga mengharuskan pengguna memakai TWS (True Wireless Stereo) atau menggunakan adapter.

Hal ini memang sudah menjadi hal yang lumrah di tahun 2021 ke atas, saat ponsel-ponsel flagship dan menengah sudah mulai menghilangkan fitur 3.5mm jack audio port.

Untungnya, POCO X4 GT sebagai generasi penerus masih menyediakan port audio tersebut, sehingga memudahkan pengguna dalam mendengarkan lagu menggunakan headset.

5. Desain Bodi

Jika Anda sering menilik produk-produk smartphone di bawah naungan POCO, tentu akan menyadari betapa masing-masing ponsel memiliki desain bodi yang sungguh berani.

Ada sejumlah ponsel yang hadirkan bilah di punggungnya sebagai aksen tambahan untuk menghiasi modul kamera. Ada pula yang menyusun kamera pada modul lingkaran yang diletakkan di tengah.

Jika Anda mencari ponsel POCO dengan desain bodi yang lebih "jinak", maka POCO X3 GT dan POCO X4 GT adalah pilihan yang tepat. Keduanya tampak begitu standar dan simpel namun tetap dengan masing-masing daya tariknya tersendiri.

Pada POCO X3 GT, modul kameranya mengambil inspirasi dari ponsel flagship Xiaomi Mi 10 Ultra, dengan aksen logam yang mengelilingi lensa utama. Lalu, bodi belakangnya juga diselimuti tekstur bergaris memanjang secara vertikal. Adapun pilihan yang warna yang tersedia adalah Stargaze Black Wave Blue, dan Cloud White.

Sementara untuk POCO X4 GT, sisi bodi belakangnya dibuat dengan lebih kalem lagi. Modul kameranya mengikuti opsi warna bodi sehingga menimbulkan kesan selaras dan seamless.

Terlihat ada dua lensa besar yang memang menjadi daya tarik utamanya yaitu kamera utama dan sensor ultrawide. Sedangkan, kamera makronya tampak "nyempil" di sebelah kanan, bersamaan dengan LED Flash. Varian warna yang bisa Anda pilih adalah Black, Blue, dan Silver.

6. Ketersediaan Rating IP53

Apakah Anda seringkali harus menerjang hujan saat musim yang sedang tidak menentu? Ponsel adalah salah satu benda elektronik yang biasanya kita lindungi agar tidak terkena air, guna menghindari dari kerusakan tertentu.

Untuk itulah, POCO X3 GT dimodali dengan sertifikasi IP53 yang dapat melindunginya dari risiko kerusakan akibat terkena percikan atau tumpahan air kurang dari 60 derajat dari arah vertikal. Ini akan memberikan peace of mind ke dalam benak pengguna di saat ponsel tak sengaja ketumpahan tetesan air minum atau terkena gerimis.

Jika Anda menggunakan POCO X4 GT, perlu lebih waspada lagi jangan sampai ponsel terkena air. Karena, sang generasi penerus tersebut sudah menghilangkan sertifikasi IP53 yang membuatnya lebih rentan terhadap kerusakan akibat terkena air.

Simpulan

POCO X3 GT sempat membuat para pecinta gawai tercengang karena menawarkan Gorilla Glass Victus di harganya yang terjangkau. Padahal, rata-rata hanya ponsel flagship 10 jutaan saja yang menawarkannya.

Entah mengapa, versi kaca pelindung ini diturunkan pada POCO X4 GT yang kini hanya tawarkan Gorilla Glass 5. Meski demikian, POCO mengompensasikannya dengan berikan chipset super kencang tiada dua pada POCO X4 GT, bahkan sanggup memainkan Genshin Impact pada pengaturan grafis tertinggi yang umumnya hanya bisa diraih oleh ponsel premium.

Satu hal yang pasti, terlepas dari perbedaan apa saja yang mereka miliki, keduanya sungguh menyuguhkan fitur yang sulit disaingi oleh pesaing manapun di segmen harga yang sama. Inilah yang menjadikan POCO X3 GT dan POCO X4 GT sebagai salah satu dari ponsel menengah terbaik yang pernah ada di dunia.

Pada saat awal perilisannya di tahun 2021, POCO X3 GT dibanderol dengan harga Rp4.399.000,- untuk versi termurahnya (8/128 GB) dan Rp4.799.000,- untuk versi memori lebih tinggi (8/256 GB).

Sayangnya, POCO Indonesia secara resmi telah mengumumkan pada akun Instagra resminya bahwa POCO X4 GT tidak akan diboyong ke pasar Indonesia.

Diketahui, harga POCO X4 GT adalah 299 dolar Amerika Serikat (sekitar Rp4,6 jutaan) untuk varian termurahnya (8/128 GB), dan 339 dolar Amerika Serikat untuk varian lebih tinggi (8/256 GB).

Jika seandainya HP ini dijual di Indonesia secara resmi, tampaknya akan punya harga rilis yang tidak beda jauh dengan pendahulunya.