carisinyal web banner retina

Yuk Ketahui Apa Saja Perbedaan Router dan Repeater

Ditulis oleh Ahmad Tsalis

Penggunaan router dan repeater dalam jaringan internet makin hari makin masif. Hal ini terjadi sejak jaringan nirkabel WiFi mengemuka ke telinga publik pada 1998.

Kala itu, lembaga sertifikasi jaringan asal Amerika Serikat, WECA (Wireless Ethernet Compatibility Alliance) mengenalkan WiFi dengan merek IEEE 802.11b Direct Sequnce. Jenis jaringan nirkabel ini kemudian juga sering disebut dengan Wireless LAN (Local Area Network).

Jika kamu melihat di sekelilingmu, tentu sudah banyak tempat-tempat publik yang menyediakan akses internet via WiFi. Seperti perkantoran, rumah sakit, kafe, hingga hotel. Bahkan, internet dengan instalasi WiFi kini juga sudah marak di lingkup rumah. Maka tak heran jika Markets and Research menyebut bahwa pada 2019 ada lebih dari 3,05 milyar perangkat berteknologi WiFi yang diproduksi.

Namun, tentu saja perangkat tersebut tak akan bisa tersambung dengan internet tanpa adanya router dan repeater di jaringan WiFi. Secara sederhana, router dan repeater punya fungsi dasar sama, yakni memancarkan sinyal dari modem agar dapat ditangkap oleh sebuah perangkat. Sehingga, sebuah perangkat tersambung dengan internet.

Hanya saja, router dan repeater merupakan alat berbeda dan memiliki fungsi kompleks yang tidak bisa saling menggantikan. Berikut ini penjelasan perbedaan router dan repeater yang bisa kamu pelajari, ditinjau dari beragam aspek.

1. Pengertian dan Fungsi

repeater vs router

*sumber: http://nhprice.com/router-wifi-router-vs-wifi-access-point.html

Router mengemban tugas utama routing, yakni mengirim paket data dari modem ke perangkat lain. Dalam hal ini, router menjadi jembatan langsung dalam menyambungkan laptop, smartphone, dan perangkat lain, ke jaringan internet. Router juga menjadi jembatan terhubungnya berbagai jenis perangkat dalam satu jaringan.

Misalnya, dalam suatu jaringan di perkantoran, ada beberapa laptop, mesin scanner, dan mesin printer. Semuanya bisa saling berhubungan secara nirkabel dengan perantara wireless router. Tidak berhenti di situ, router juga bisa menghubungkan jaringan perkantoran tersebut dengan jaringan-jaringan yang lain.

Sementara itu, repeater punya arti pengulang. Secara teknis, repeater adalah alat bantu yang menangkap sinyal dari router untuk kembali dipancarkan dengan intensitas yang lebih kuat. Karena itu, repeater tak akan berfungsi jika tidak ada router.

Repeater efektif digunakan jika jarak antara router dan perangkat yang terhubung terlalu jauh sehingga repeater bisa dibilang sebagai kepanjangan tangan dari router dengan tugas penguat dan pemerluas jangkauan sinyal. Di sisi lain, sebuah jaringan dengan lingkup kecil tetap akan bekerja secara efektif kendati router tidak didukung oleh repeater.

2. Bentuk

router tp link

*sumber: https://static.tp-link.com/AX1500_F_normal_1570670146005a.jpg

Berbagai perusahaan merancang router dengan macam-macam bentuk dan dimensi. Ada yang kotak, persegi panjang, elips, dan banyak lagi. Walau begitu, router satu dengan yang lain punya ciri khas kurang lebih sama. Yakni ketersediaan colokan WAN (Wireless Area Network), LAN (Local Area Network), dan colokan power input untuk adaptor.

Kadang-kadang, router juga dilengkapi dengan port USB sebagai sarana sambungan yang lebih modern. Kemudian, ada antena yang tertancap dan menjulang ke atas. Ada pula tombol WPS (WiFi Protected Setup) yang juga berfungsi untuk me-reset jaringan jika ada gangguan.

Sama dengan router, repeater juga punya antena sebagai media pemancar sinyal. Namun, dewasa ini ada pula yang tanpa antena. Adapun tombol WPS/reset ada di alat yang satu ini. Walau begitu, umumnya repeater didesain dengan bentuk yang lebih ringkas.

Produsen repeater biasanya hanya memberi satu port LAN pada produknya, tidak ada port lain. Bahkan, beberapa produsen tak menyertakan adaptor untuk menyuplai kebutuhan daya. Sebab, repeater sudah dilengkapi colokan yang bisa dihubungkan ke stop kontak sumber listrik.

3. Jenis

D Link repeater

*sumber: https://eu.dlink.com/uk/en/-/media/product-pages/dap/1360/f1/dap1360f1image-lfront5dpi.png

Secara umum, router untuk jaringan WiFi punya dua jenis. Jenis pertama adalah router statis, sedangkan jenis yang kedua adalah router dinamis. Untuk tipe statis, proses pengelolaan rute-rute jaringan mesti dilakukan secara manual oleh administrator melalui komputer server.

Sementara router dinamis bekerja secara otomatis tanpa perintah. Mulai dari menyediakan rute anyar untuk pengguna yang baru tergabung jaringan, sampai menghapus jalur yang sudah tidak digunakan.

Sementara itu, jauh sebelum digunakan untuk jaringan internet, repeater telah digunakan dalam berbagai kepentingan. Seperti di jaringan telepon agar suara yang diterima pendengar lebih jelas. Di jaringan fiber optik dan gelombang radio, repeater juga berfungsi sebagai penguat sinyal.

4. Cara Kerja

cara kerja router

*sumber: https://candid.technology/wp-content/uploads/2020/10/what_is_a_router_and_how_it_works-118-1.jpg

Untuk bisa tersambung ke internet, suatu perangkat dalam jaringan mesti memiliki alamat IP (Internet Protocol). Nah, router bertugas untuk mendistribusikan alamat IP yang berbeda-beda kepada setiap perangkat yang tersambung.

Dengan alamat IP, suatu perangkat memiliki jalurnya masing-masing dalam bertukar data, baik untuk mengirim maupun menerima. Alamat IP yang didistribusikan router ke sejumlah perangkat juga akan terkoordinasi dengan alamat IP komputer server.

Dalam praktik membangun jaringan, router dipasang di antara komputer server dan modem internet. Hubungan komputer dengan router diperantarai oleh kabel LAN. Sedangkan modem internet terhubung dengan router dengan bantuan kabel WAN. Dari sini, sudah terbentuk jaringan kecil: komputer-router-modem.

Langkah selanjutnya adalah melakukan pengaturan agar perangkat lain dapat tersambung dan dapat memanfaatkan akses internet, sebagaimana komputer server. Namun, tidak melalui kabel, melainkan sinyal WiFi yang dipancarkan oleh router.

Beberapa opsi pengaturan yang dapat kamu lakukan adalah mengganti nama jaringan WiFi sesuai keinginan. Nama jaringan Wifi sering diistilahkan dengan SSID (Service Set Identifier). Kemudian, kamu bisa menentukan kode keamanan agar tidak sembarang orang dapat mengakses internet melalui jaringan WiFi yang kamu buat.

Kode keamanan terbaru dan lazim digunakaan saat ini adalah yang berbasis WPA2 (WiFi Protected Access 2). WPA2 jauh lebih aman karena memakai metode enkripsi AES (Advanced Encryption Standard). Metode enkripsi AES jauh lebih kompleks ketimbang RC4, yang dipakai oleh WPA generasi pertama.

Adapun sinyal jaringan WiFi yang dipancarkan router tanpa bantuan repeater bisa dijangkau hingga 20 meter jika di dalam ruangan. Jarak jangkauan bisa semakin tinggi jika di luar ruangan.

Untuk jaringan WiFi dengan router berfrekuensi 2.4 Ghz, relatif bisa menjangkau area lebih luas, tetapi kemampuan transfer datanya lebih rendah. Sementara jaringan WiFi dengan router berfrekuensi 5 Ghz menjamin kelancaran transfer data, meskipun jangkauan sinyalnya tak begitu luas.

Lantas, bagaimana dengan repeater?  Alat yang satu ini punya dua komponen. Komponen pertama sebagai penerima sinyal, dan komponen kedua sebagai pemancar sinyal. Sesaat setelah menerima sinyal dari router, repeater akan memproses sinyal sebelum memancarkan kembali.

Proses yang melibatkan konsumsi daya listrik tersebut mengakibatkan jangkauan sinyal meluas dan kuat. Karena itu, biasanya repeater dipasang di posisi tinggi. Hal itu agar sinyal yang telah melemah karena suatu penghalang, tidak kembali melemah. Penghalang dalam hal ini bisa karena jarak yang terlalu jauh atau benda seperti tembok.

Cara melakukan pengaturan agar repeater bisa digunakan tidak jauh berbeda dengan setting router. Dalam penjelasan yang dibabar Ninopro, langkah pertama yang dilakukan adalah masuk ke admin setup pada masing-masing router. Lalu, pastikan bahwa router yang kamu pakai mendukung fungsi wireless repeater.

Jika ada, maka kamu beruntung dan tinggal menuju jaringan WiFi yang hendak diekspansi dan masukkan passwordnya. Lantas, sesuaikan alamat IP repeater agar tidak bentrok dengan alamat IP utama WiFi. Reset jaringan WiFi, lalu samakan nama jaringan dan password di repeater agar perangkat bisa autoconnect.

Bagaimana? sudah jelas 'kan perbedaan router dan repeater. Secara garis besar, router dan repeater sama-sama sebagai jembatan dari jaringan antarperangkat, serta memancarkan sinyal transmisi paket data. Bedanya, router  bisa bekerja sendiri tanpa repeater. Sementara repeater harus tersambung dengan sumber sinyal yakni dari router.

Saat ini, sudah ada bermacam-macam perusahaan yang memproduksi router. Misalnya seperti TP-Link, Netgear, Huawei, D-Link, dan Tenda. Perusahaan-perusahaan produsen router itu pun umumnya memiliki produk repeater.
Akhir kata, semoga penjelasan di atas mampu mencerahkan tentang apa perbedaan router dan repeater dalam jaringan WiFi.

Kategori:
cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram