carisinyal web banner retina

Ini Dia Perbedaan dari Setiap Seri Samsung Galaxy

Ditulis oleh Hilman Mulya Nugraha

Samsung Galaxy adalah raksasa. Nama tersebut tidak semata-mata sebuah merek ponsel tetapi sebagai sebuah ekosistem dari lini produk Android yang dikembangkan Samsung. Karena tidak hanya ponsel yang dihadirkan oleh seri Galaxy tetapi juga smartwatch. 

Samsung Galaxy sendiri memiliki beberapa lini produk atau series, yakni Samsung Galaxy A, C, J, M, S, Note, Z, Fold, dan XcoverKesemua lini produk tersebut adalah keluarga Samsung Galaxy. Lantas, apa perbedaan di antara lini produk tersebut? Untuk menjawab apa saja perbedaan seri Samsung Galaxy, silakan Anda simak pembahasannya berikut ini.

1. Samsung Galaxy S Series

s20 series 4

Seri Samsung Galaxy S adalah ponsel andalan dari Samsung. Ponsel inilah yang benar-benar mewakili identitas Samsung sebagai salah satu "Raja di Android". Betapa tidak, Samsung selalu memberikan teknologi terbaru di seri Samsung Galaxy S. Tidak percaya? Mari coba tengok ke belakang.

Apa ponsel yang mempopulerkan konsep layar melengkung di bagian pinggirnya? Jawabannya jelas Samsung Galaxy S6 Edge. Teknologi ini kemudian diterapkan di hampir semua seri Samsung kelas atas.

Apa ponsel yang mempopulerkan konsep layar fullview display dengan rasio 18:9 atau lebih? Samsung Galaxy S8 adalah jawabannya. Memang tidak hanya Samsung Galaxy S8 yang jadi pionir ponsel layar penuh tetapi Samsung Galaxy S8 tergolong berpengaruh besar. 

Fakta tersebut menunjukan kalau Samsung selalu menghadirkan teknologi terbaru untuk pertama kalinya di ponsel Galaxy S series. Contoh lainnya adalah kamera dengan bukaan ganda yang hadir pertama kali di Samsung Galaxy S9 Plus.

Dari data tersebut, dapat disimpulkan jika Samsung Galaxy Series umumnya adalah HP kelas atas Samsung yang mendapatkan implementasi pertama kali dari hasil berbagai inovasi teknologi hasil tim R&D mereka.

Samsung Galaxy S10 series yang diluncurkan Februari 2018 juga jadi contoh lain Samsung menghadirkan berbagai teknologi menarik. Di Galaxy S10 Seri inilah, Samsung menghadirkan chipset berarsitektur 8nm pertama mereka yakni Exynos 9820. Di Galaxy S10 juga dihadirkan teknologi jaringan 5G yang diimplementasikan khusus untuk Samsung Galaxy S10 5G.

Samsung Galaxy S20 series juga menghadirkan teknologi terbaru. Samsung Galaxy S20 menawarkan chipset Exynos 990. Chipset ini dibangun dengan fabrikasi 7 nm+. Di series ini juga, hadir Samsung Galaxy S20 Ultra yang menawarkan kualitas kamera yang lebih baik, dan layar yang lebih jumbo.

Satu kesamaan yang selalu jadi ciri khas Samsung Galaxy S series adalah harganya yang cukup mahal. Beberapa tahun belakang ini, Samsung Galaxy S series selalu dibanderol dengan harga di atas Rp10 juta, bahkan mendekati Rp20 juta. 

Yang menarik, Samsung Galaxy S punya versi lebih terjangkau yaitu Samsung Galaxy S20 FE. Ponsel ini memiliki fitur dan spesifikasi yang hadir di Samsung Galaxy S20 series, termasuk sertifikasi ketahanan air (IP68). Hanya saja bodinya plastik tetapi tetap plastik yang bagus. Dan ponsel ini dijual di bawah Rp10 juta. 

2. Samsung Galaxy Note Series

Samsung Galaxy Note20 Ultra

Selain Samsung Galaxy S series, Samsung memiliki lini produk mahal mereka, yaitu Samsung Galaxy Note series. Samsung Galaxy Note ini adalah lini produk Samsung yang ditujukan untuk menunjang produktivitas. Karena itu, Samsung Galaxy Note identik dengan para eksekutif maupun kalangan profesional.

Samsung Galaxy Note series sendiri selalu memiliki spesifikasi dan teknologi yang biasanya serupa dengan Samsung Galaxy S series. Tentu tidak selalu saklek sama karena pada dasarnya, Samsung Galaxy Note series adalah penyempurnaan dari Samsung Galaxy S series.

Seperti yang dikatakan om Dedy Irvan dari Jagat Review, Samsung Galaxy Note adalah penerima penyempurnaan dari berbagai teknologi yang disematkan pertama kali di Samsung Galaxy S series. Contohnya adalah Galaxy Note 8 yang merupakan penyempurnaan dari Galaxy S8 di bagian performa dan konsumsi daya

Samsung Galaxy Note series bukan hanya tentang soal penyempurnaan teknologi. Lini produk Samsung Galaxy Note series juga dilengkapi dengan S-Pen, sebuah stylus pen yang responsif dan jarang bisa ditemukan di ponsel lain yang mengusung konsep sejenis.

Hampir semua Samsung Galaxy Note series selalu hadir sempurna dan menarik perhatian. Contohnya Samsung Galaxy Note20 dan Samsung Galaxy Note 20 Ultra yang menawarkan teknologi DeX Wireless.

Fitur DeX Wireless memungkinkan smartphone Samsung Galaxy Note20 series (yang kemudian juga hadir juga di serie S20) memiliki kemampuan untuk dihubungkan dengan perangkat layar dan mengubahnya layaknya sebuah perangkat PC Desktop. Tentu fitur ini akan berguna untuk yang memiliki produktivitas dan mobilitas tinggi. 

Samsung Galaxy Note series sebelumnya juga punya fitur menarik dan oke. Pengecualian untuk Samsung Galaxy Note7 yang kemudian diantisipasi dengan baik oleh Samsung dengan menghadirkan penggantinya yang bernama Samsung Galaxy Note FE. 

Bisa disimpulkan, jika Samsung Galaxy Note series merupakan jajaran lini produk ponsel Samsung terbaik. Seri Note ini tidak menghadirkan spesifikasi yang sama persis dengan seri Galaxy S tetapi hadir dengan spesifikasi yang mirip tetapi lebih sempurna, baik dari sisi performa maupun dari konsumsi daya. 

Satu kesamaan lain dari Samsung Galaxy Note series dan Samsung Galaxy S series adalha sama-sama dibanderol mahal. Selain itu kedua seri tersebut biasanya sudah dilengkapi kemampuan tahan air yang bersertifikasi IP68. 

Pengecualitan untuk Samsung Galaxy Note10 Lite dan Samsung Galaxy S10 Lite. Kedua ponsel tersebut dijual di bawah harga Rp10 juta saat diluncurkan. Dan keduanya tidak memiliki sertifikasi IP68. 

3. Samsung Galaxy A Series

Samsung Galaxy seri A selalu diidentikan dengan lini produk Samsung untuk anak muda. Pernyataan ini tidaklah salah karena memang Samsung Galaxy seri A selalu menghadirkan ponsel dengan desain menarik, harga yang tidak terlalu tinggi, dan spesifikasi yang memang sering dibutuhkan oleh anak muda.

Contohnya adalah ketika anak muda sekarang banyak yang nge-vlog, Samsung menghadirkan Samsung Galaxy A6 dan A6+ yang memiliki kamera depan yang baik untuk merekam video. Ketika anak muda butuh kamera lebih dari satu, Samsung menghadirkannya lewat Samsung Galaxy A7 2018 yang memiliki 3 kamera dan Samsung Galaxy A9 2018 yang memiliki 4 kamera.

Pernyataan yang lebih tepat untuk Samsung Galaxy seri A sebenarnya adalah jajaran HP kelas menengah (mid-end) dari Samsung. Samsung Galaxy seri A selalu dibanderol dengan harga di bawah Samsung Galaxy seri S dan Note series.

Mulai tahun 2019, Samsung memperbarui lini Galaxy seri A. Seri A kini lebih tersegmentasi dengan angka setelah A. Sebagai contoh ada Samsung Galaxy A30, Galaxy A50s, Galaxy A71, dan lainnya.

Jika angkanya lebih kecil, berarti harganya lebih murah. Jika lebih besar lebih mahal karena biasanya spesifikasi yang ditawarkan yang lebih baik. Kemudian ada juga angka kedua yang menunjukan versinya.

Di Indonesia contohnya, tahun 2019 Samsung menghadirkan Samsung Galaxy A10, Galaxy A20, Galaxy A30, Galaxy A50, Galaxy A70, dan Galaxy A80. Di tahun yang sama, Samsung memperbaruinya dengan Galaxy A10s, A20s, A30s, dan A50s. Penggunaan "s" disini bisa dianggap sebagai penyempurnaan dari seri seblumnya.

Di tahun 2020, Samsung hadirkan Galaxy A11, Galaxy A31, Galaxy A51, dan Galaxy A71. Seri A yang dilanjut dengan angka 1 sampai 3 biasanya harganya lebih murah dibandingkan seri A5 sampai A8.

Ada juga memang seri yang sangat murah, yakni A01. Ini merupakan ponsel dasar dengan spesifikasi yang terbatas.

4. Samsung Galaxy M Series 

m31 warna

Banyaknya vendor ponsel yang menghadirkan HP kelas murah tetapi dengan spesifikasi mumpuni. Hal tersebut membuat Samsung melakukan pendekatan lain terhadap lini produk mereka. Mereka pun menghadirkan Samsung Galaxy M series.

Samsung Galaxy M series dihadirkan sebagai alternatif dari Samsung Galaxy A series. Ponsel seri ini menawarkan layar yang lebih besar dengan kapasitas baterai yang juga besar. Bisa dibilang target pasar dari Galaxy M ini fokus pada pengguna yang butuh ponsel dengan daya tahan baterai lama tetapi masih cukup unggul di sektor lain.

Samsung Galaxy M series memiliki baterai minimal 5.ooo mAh. Beberapa lebih dari 5.000 mAh seperti Samsung Galaxy M30s dan Samsung Galaxy M31 yang menawarkan 6.000 mAh. Yang paling besar adalah Samsung Galaxy M51 yang menawarkan baterai 7.000 mAh.

Samsung Galaxy M series memiliki penamaan seri yang serupa dengan Galaxy A series. Di Indonesia sendiri yang sudah hadir resmi yaitu Galaxy M10, M20, M30, M30s, M11, M21, M31, dan Galaxy M51. Semua ponsel tersebut dibanderol mulai dari Rp1,5 sampai Rp5,5 jutaan.

5. Samsung Galaxy Z (Fold dan Flip) Series 

Samsung galaxy fold 2

Samsung Galaxy Z series merupakan seri Samsung Galaxy kelas atas yang berarti harganya tergolong mahal. Seri ini memiliki ciri khas berbeda dibandingkan Samsung Galaxy Note series dan S series.

Seri ini merupakan seri Samsung Galaxy kelas atas yang berarti harganya tergolong mahal. Seri ini memiliki ciri khas berbeda dibandingkan Samsung Galaxy Note series dan S series.

Pembeda tersebut adalah dari konsep yang ditawarkan. Samsung Galaxy Z menawarkan konsep smartphone lipat, suatu teknologi menarik yang banyak dinantikan di era ponsel pintar.

Seri ini dimulai dengan kehadiran Samsung Galaxy Fold . Seri ini menawarkan bentuk konsep tablet yang bisa dilipat dan menjadi sebuah ponsel. Seri ini dijual di harga kisaran Rp30 juta.

Kemudian hadir pula seri ponsel lipat lainnya yaitu Samsung Galaxy Z Flip yang dibanderol Rp18 jutaan. Ponsel ini menawarkan konsep ponsel standar yang dilipat dari atas sehingga membuat ponsel jadi lebih kecil.

samsung galaxy z flip

Samsung Galaxy Z punya varian lain yang dinamakan Samsung Galaxy Z Flip 5G yang berarti versi yang sudah mendukung jaringan 5G.

Samsung kemudian menghadirkan penerus Galaxy Fold yang dinamakan Samsung Galaxy Z Fold2. Seri ini merupakan seri perbaikan dari Galaxy Fold pertama. Penambahan Z di seri ini tampak menegaskan kalau seri Z akan jadi ponsel pintar Samsung dengan menawarkan konsep lipat.

6. Samsung Galaxy Xcover Series 

Samsung Galaxy Xcover Pro

Samsung Galaxy punya seri ponsel dengan durabilitas yang baik. Tidak hanya karena memiliki sertifikasi IP68, ponsel seri ini juga sudah dilengkapi dengan sertifikasi MIL-STD-810G alias tahan banting. Seri tersebut bernama Samsung Galaxy Xcover.

Seri Samsung Galaxy Xcover ini dihadirkan untuk pengguna yang memang membutuhkan ponsel dengan ketahanan yang baik. Seri Samsung Galaxy Xcover terdiri dari Samsung Galaxy Xcover Pro, Samsung Galaxy Xcover 4s, Samsung Galaxy Xcover FieldPro, Samsung Galaxy Xcover 4, Samsung Galaxy Xcover 3, dan lainnya.

Sayangnya, Samsung Indonesia jarang membawa masuk seri ini ke tanah air. Seri terakhir yang masuk adalah Samsung Galaxy Xcover yang hadir resmi di Indonesia tahun 2018.

7. Samsung Galaxy J Series

Samsung Galaxy J series adalah lini produk Samsung di kelas menengah ke bawah (low-end). Harga Samsung Galaxy J series berkisar Rp1 jutaan sampai Rp4 juta. Dengan banderol harga tersebut, Samsung biasanya menghadirkan Galaxy J series dengan spesifikasi yang cenderung pas-pasan.

Karena Galaxy J selalu hadir dengan spesifikasi pas-pasan dan kalah dari ponsel lain dengan kelas harga yang sama, J pada Galaxy ini sering diplesetkan menjadi "jelek". Anggapan ini cukup wajar mengingat hampir semua lini produk seri Galaxy J tidak terlalu bagus.

Beberapa lini produk Galaxy J series yang bagus hanya bisa dihitung jari, seperti Galaxy J8, Galaxy J5 Pro, atau Galaxy J7 Pro. Karena itu, tidak heran jika Galaxy J ini kurang begitu peminat. Lain cerita untuk konsumen yang memang tidak menghiraukan spesifikasi, yang penting hape Android merek Samsung.

Samsung Galaxy J tidak dikembangkan lebih lanjut. Seri ini kemudian melebur dengan Samsung Galaxy A series.

8. Samsung Galaxy C Series

Samsung Galaxy seri C awalnya dihadirkan untuk memenuhi gap harga antara Samsung Galaxy A series dengan Samsung Galaxy S. Pasalnya, Samsung Galaxy A series saat itu belum ada yang dibanderol dengan harga di atas Rp5 juta. Sementara Samsung Galaxy S sudah ada di kisaran Rp9 juta ke atas.

Slot harga Rp5 sampai Rp9 juta inilah yang kemudian diisi oleh Samsung Galaxy seri C. Tidak aneh jika kemudian seri ini memiliki konsep desain yang lebih mewah dari Samsung Galaxy A series. Spesifikasi yang ditawarkan Samsung Galaxy C series juga biasanya lebih tinggi.

Salah satu contohnya adalah Samsung Galaxy C9 Pro. HP ini hadir dengan RAM 6 GB yang saat keluar, masih jarang ponsel dengan RAM 6 GB. HP ini juga hadir mengusung dimensi layar dengan ketebalan 7 mm ini.

Ketika Samsung Galaxy A series yang baru harganya mulai di atas Rp5 juta, Samsung Galaxy seri C seperti kehilangan arah dan kurang jelas arah tujuannya. Hal ini terlihat dari rencana Samsung yang berencana menghadirkan Samsung Galaxy C10 tetapi kemudian dibatalkan. Samsung Galaxy seri C diberhentikan pengembangannya.

9. Samsung Galaxy On Series

Samsung Galaxy on series senasib dengan Samsung Galaxy seri C. Tidak ada kejelasan dari lini produk yang satu ini. Padahal, Samsung Galaxy on series pernah memiliki beberapa lini produk yang sebenarnya cukup menarik seperti Samsung Galaxy On5, Samsung Galaxy On6, Samsung Galaxy On7 dan lainnya.

Samsung Galaxy on series dihadirkan Samsung untuk menemani Samsung Galaxy J series di kelas harga terjangkau. Namun, pengembangan dari lini produk ini tidak berlanjut.

10. Samsung Z (Non-Android)

Samsung Z2 HP Samsung Murah Dibawah 1 Juta
Samsung Z2 HP Samsung Murah Dibawah 1 Juta

Seri Z bukanlah bagian dari keluarga Samsung Galaxy series yang memang fokus pada OS Android. Seri Z adalah seri produk Samsung yang tidak ada embel-embel Galaxy dan bukan mengusung OS Android. Karena itu nama lini produk ini adalah Samsung Z series.

Samsung Z series hadir dengan sistem operasi Tizen. Tizen ini adalah sistem operasi yang dikembangkan oleh Samsung dan beberapa perusahaan lainnya untuk kebutuhan IoT (internet of things). Tizen pun coba dihadirkan pada lini produk smartphone, maka Z series hadir.

Samsung Z series ini telah menghadirkan beberapa produk, seperti Samsung Z, Samsung Z2, Samsung Z3, dan Samsung Z4. Tidak ada Samsung Z5 karena tampaknya Tizen tidak begitu berkembang. Padahal Tizen awalnya dihadirkan untuk menyaingi OS Android.

Tizen juga dipopulerkan oleh Samsung agar kedepannya Samsung tidak ketergantungan terhadap OS Android. Sayangnya, langkah Samsung dalam pengembangan Tizen di smartphone harus mengibarkan "bendera putih". OS Android memang masih terlalu raksasa untuk dikalahkan.

Demikianlah penjelasan tentang perbedaan Samsung Galaxy seri J, A, C, M, Note, dan S. Ditambahkan pula penjelasan soal seri lain, yakni Galaxy on series dan Samsung Z series. Diantara lini produk Samsung tersebut, manakah lini produk Samsung Galaxy yang Anda sukai.

Kategori:
cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram