carisinyal web banner retina

Review Asus ROG Phone 3: Lebih dari Sekadar Binatang Buas

Ditulis oleh Dikdik Saparudin

Pandemi virus corona (covid-19) yang melanda seluruh dunia sejak awal tahun 2020 membuat pergerakan masyarakat menjadi terbatas. Hal ini mengakibatkan banyak industri yang menopang perekonomian dunia terpuruk. Meskipun demikian, beberapa industri menunjukkan pertumbuhan, yang artinya sedikit atau bahkan tidak terdampak sama sekali oleh pandemi.

Salah satu industri yang menikmati kenaikan adalah industri gaming. Tak hanya di Indonesia saja, tapi industri gaming di banyak negara lain juga mengalami pertumbuhan yang signifikan. Terbatasnya pergerakan membuat aktivitas bermain game banyak diminati orang-orang untuk mengusir rasa jenuh di rumah, membuat industri gaming menunjukkan tren positif.

Nah, ada kabar baik bagi para pecinta game seluler di Indonesia, khususnya gamer profesional. Asus, yang tahun 2019 lalu telah sukses dengan ROG Phone II-nya, kembali meluncurkan Asus ROG Phone 3 yang membawa sejumlah peningkatan yang signifikan. Kini, 'binatang buas’ ini telah mendarat secara resmi di Indonesia.

Spesifikasi ROG Phone 3

Asus ROG Phone 3 Strix
Layar AMOLED 6.59 inci
Chipset Qualcomm Snapdragon 865+
RAM 8 GB, 12 GB
Memori Internal 128 GB, 256 GB
Kamera 64 MP (wide) 13 MP (ultrawide) 5 MP (macro)
Baterai Li-Po 6000 mAh
Kelebihan & Kekurangan Baca di sini
Cek Harga Saat Ini Shopee Lazada Blibli

What’s New?

Asus telah berupaya keras untuk menghadirkan ponsel gaming yang mampu memberikan pengalaman terbaik. Hasil perwujudan tersebut berupa lini ROG Phone yang kini telah memasuki generasi ketiga. Seperti dua pendahulunya, Asus ROG Phone 3 juga hadir dengan sejumlah komponen terbaik yang ada di pasaran. Lalu, apakah tahta ponsel gaming terbaik di dunia layak diturunkan kepada ROG Phone 3?

Beberapa parameter unggulan yang ditawarkan oleh ROG Phone 3 di antaranya adalah tampilan 144Hz yang lebih cepat beserta peningkatan tampilan lainnya, chipset Snapdragon 865+ baru yang berkecepatan tinggi dari Qualcomm serta pengaturan kamera belakang yang ditingkatkan. Selain itu masih ada lagi sejumlah peningkatan mayor maupun minor yang membuatnya unggul dalam banyak hal.

Bisa dibilang, Asus ROG Phone 3 ini tidak hanya unggul sebagai ponsel gaming saja, tapi juga sebagai ponsel pintar biasa. Ini adalah ponsel pintar yang bagus secara keseluruhan, sehingga orang-orang yang tidak suka bermain game bisa jatuh cinta dengan perangkat ini. Meskipun demikian, konsumen mainstream mungkin kurang meliriknya karena desain gamingnya yang tampak jelas. Baca lebih lanjut ulasan Carisinyal mengenai ROG Phone 3 di bawah ini.

Desain

Dibandingkan dengan ROG Phone II yang telah saya ulas tahun lalu, saya pribadi lebih menyukai desain ROG Phone 3 yang lebih simpel, lebih dewasa dan lebih solid. Tanpa menghilangkan jati dirinya sebagai ponsel gaming, di sini Asus menunjukkan bahwa mereka telah berusaha untuk mengurangi estetika gaming ROG Phone secara bertahap.

Garis-garis halus yang menyoroti DNA gaming ponsel ini masih menghiasi panel belakang ROG Phone 3, namun dalam jumlah yang lebih sedikit. Logo ROG juga masih terpampang dengan gagah, namun kini menjadi lebih putih saat Pencahayaan RGB Aura dimatikan.

Beberapa aksen dan detail yang ditemukan di ROG Phone II kini telah dihilangkan, seperti warna oranye di depan speaker dan grill di bagian belakang. Asus juga telah mencoba mengurangi tampilan dan nuansa yang berani secara keseluruhan dari ponsel dengan mengganti beberapa elemen di bagian belakang.

Salah satu elemen tersebut yaitu ventilasi pendingin udara dengan potongan ruang pendingin dari ROG Phone 2 yang kini diganti dengan panel kaca yang menambah kesan premium. Menariknya, Asus memberikan penutup transparan berbentuk geometris yang menampilkan heatsink serta memiliki efek pelangi, membuat ROG Phone 3 terlihat lebih keren.

Tidak seperti bagian belakang ponsel, bagian depannya tampaknya tidak mengalami banyak perubahan. Satu-satunya perubahan yang paling menonjol adalah warna oranye di depan speaker yang kini berubah menjadi hitam. Bezel atas dan bawah masih tebal untuk standar 2020, namun ada hal positif di baliknya. Bagi sebuah ponsel gaming seperti ROG Phone 3, bezel tebal memberikan cukup ruang bagi pengguna untuk mengistirahatkan tangan mereka saat bermain game dalam mode lanskap serta membantu menghindari sentuhan yang tidak disengaja selama sesi permainan yang sedang berlangsung.

Sementara itu, di sisi sebelah kanan terdapat tombol volume naik dan turun, tombol power, dua tombol AirTrigger dan sebuah mikrofon. Di kiri terdapat port USB-C dua soket, satu untuk mengisi daya dalam mode lanskap dan satu lagi (dengan aksen oranye) dikhususkan untuk aksesoris-aksesoris pendukung, termasuk pendingin eksternal AeroActive Cooler 3. Di bagian atasnya ada satu mikrofon, sedangkan di bagian bawah terdapat port USB-C utama dan juga sebuah mikrofon.

Dari segi fisik, ROG Phone 3 memiliki dimensi yang sedikit lebih tinggi (0,4 mm lebih lebar dan 0,4 mm lebih tebal) dari pendahulunya, namun dengan bobot dan kapasitas baterai monster yang masih sama. Seperti model sebelumnya, bentuk ROG Phone 3 yang ergonomis dikombinasikan dengan distribusi berat yang sangat baik, sehingga ponsel terasa sangat nyaman di tangan.

Asus ROG Phone 3 yang lebih hebat dari generasi sebelumnya tidak hadir tanpa pengorbanan. Segala bentuk peningkatan yang dikemas dalam dimensi dan berat yang hampir sama tersebut membutuhkan pengorbanan yang tidak menguntungkan, salah satunya adalah jack audio 3.5 mm. Sebagai gantinya, Asus memberikan dongle Tipe-C ke 3,5 mm dalam paket penjualan. Kurang praktis memang, namun harus rela diterima.

Secara keseluruhan, saya suka dengan desain yang fresh dari ROG Phone 3. Meski mengalami beberapa pengurangan dibanding model sebelumnya, estetika gaming ponsel ini masih tetap kuat. Bahkan positifnya ponsel ini jadi bisa mudah berbaur dengan kondisi yang lebih formal dan masuk kriteria pengguna yang tidak terlalu berorientasi pada game.

Namun, ada satu bagian dari ROG Phone 3 yang kurang saya suka. Ponsel ini memiliki lapisan mengkilap yang membuatnya agak licin dan rentan terhadap noda sidik jari, sehingga cukup mengganggu pengguna yang anti kekacauan. Jadi, disarankan untuk menggunakan casing aero yang terdapat dalam paket penjualan untuk meminimalisir hal tersebut, meski tetap saja tidak dapat dihindari.

Oh ya, ponsel ini tidak memiliki sertifikasi IP yang mungkin sangat diinginkan oleh beberapa pengguna. Saya kira ini karena ventilasi di bagian belakang, sehingga ROG Phone 3 tidak dibuat tahan debu atau air. Namun, apakah fitur tersebut dapat diaplikasikan dengan kondisi seperti itu, saya tidak tahu.

Tampilan

Kesan pertama saya dengan tampilan ROG Phone 3 adalah kenyamanan. Tampilan tetap nyaman dipandang bahkan dalam sesi yang panjang dan mata tidak cepat lelah. Teknologi hebat di belakang ini Low Blue Light (Hardware Solution) baru (bersertifikat TUV Rheinland) yang mengurangi jumlah cahaya biru berbahaya melalui penyempurnaan panel LCD. Teknologi tersebut memberikan perlindungan yang lebih langsung terhadap cahaya biru untuk kenyamanan mata yang lebih baik dan performa warna yang lebih baik.

Asus ROG Phone 3 hadir dengan ukuran layar yang sama dengan pendahulunya, dengan sedikit perbedaan pada rasio layar ke bodinya (sekitar 0,4% lebih kecil). Namun, kualitas tampilan ROG Phone 3 lebih menakjubkan karena dibekali dengan sejumlah fitur unggulan, termasuk satu yang telah disebutkan di atas. Hal ini pastinya membuat pengalaman bermain game jadi lebih seru dan menyenangkan.

Satu yang paling kentara adalah laju penyegaran yang ditingkatkan hingga 144Hz dengan waktu respon 1 milidetik. Terdapat lima opsi pengaturan laju penyegaran, yaitu 144Hz, 120Hz, 90Hz, 60Hz, dan otomatis. Sementara itu, Asus menyebutkan bahwa ada lebih dari 100 game yang telah mendukung tampilan 144Hz, sehingga kehabatannya bisa dirasakan langsung oleh pengguna.

Saat berbicara mengenai kelebihan tampilan dengan laju penyegaran yang lebih tinggi, maka kita utamanya mempertimbangkan manfaat dari frame rate yang lebih tinggi dibandingkan dengan frame rate yang lebih rendah. Semakin banyak frame yang ditampilkan setiap detiknya, maka kita akan merasakan pengalaman bermain game yang semakin halus dan responsif. Selain itu, ini juga berarti gerakan blur yang lebih sedikit. Umumnya ini adalah keuntungan besar dalam permainan yang menuntut.

Bagi banyak gamer profesional, laju penyegaran yang tinggi adalah fitur penting yang sering dipertimbangkan. Bermain game dengan laju penyegaran yang tinggi membantu mereka mendapatkan keunggulan kompetitif. Maksudnya adalah lebih banyak frame berarti lebih banyak data yang ditampilkan setiap detik, yang pada gilirannya dapat menghasilkan waktu reaksi yang sedikit lebih baik.

Aspek penting lain dari tampilan, terutama saat bermain game, adalah laju pengambilan sampel sentuh (touch sampling rate). Seperti halnya laju penyegaran, laju pengambilan sampel sentuh ROG Phone 3 juga ditingkatkan menjadi 270Hz. Selain itu, Asus juga telah bekerja keras untuk mengoptimalkan seluruh rantai input dan output Android untuk mengurangi latensi sentuh hingga 25 milidetik (diklaim yang pertama di dunia) dan latensi sliding hingga 18 milidetik. Angka-angka ini membuat responsivitas ROG Phone 3 mengungguli banyak ponsel pintar unggulan di pasaran.

Dalam prakteknya, laju pengambilan sampel sentuh membuat ponsel terasa sangat cepat karena setiap ketukan layar akan diproses lebih cepat. Laju pengambilan sampel sentuh yang tinggi sangat penting bagi game yang bergerak cepat di mana kita menginginkan latensi sesedikit mungkin antara ketukan dan tindakan yang dilakukan dalam game.

Tampilan ROG Phone juga memiliki fitur 10 bit HDR10+ yang membuat game tampil semakin nyata. Sementara itu Delta E<1-nya memastikan akurasi warna yang tinggi. ROG Phone 3 menawarkan tingkat kecerahan hingga maksimal 650 nits. Saya telah mencoba mengoperasikan ROG Phone 3 dengan kecerahan maksimal di bawah terik matahari dan hasilnya (tingkat keterbacaan layar) cukup bagus. Saya kira apa yang ditawarkan ROG Phone 3 untuk tingkat kecerahan tersebut sudah cukup bagus. Memang apa untungnya bermain game di bawah terik matahari langsung?

Secara keseluruhan, tampilan Asus ROG Phone 3 ini sangat bagus meski bukan yang terbaik di pasaran. Tidak hanya hebat dari segi perangkat keras, namun Asus juga menawarkan setelan perangkat lunak yang bagus. Beberapa profil atau mode tampilan dapat ditemukan dalam pengaturan tampilan, termasuk profil Cinematic untuk warna yang lebih akurat saat kita hendak menggunakan ponsel ini untuk menonton film. Temperatur warna dapat diubah menggunakan slider atas, sedangkan slider bawah untuk menyesuaikan matriks warna.

Performa

Menurut saya, ROG Phone 3 adalah ponsel gaming sejati. Karena selain dibekali dengan jeroan-jeroan terbaik dan terbaru di pasaran, Asus juga telah berupaya keras untuk mengemas fitur-fitur yang berpusat pada permainan. Sebagai hasilnya, pengguna benar-benar terbantu untuk mendapatkan keunggulan atas lawan mereka dalam permainan. Ini adalah sesuatu yang tidak ditawarkan oleh banyak ponsel-yang diklaim-gaming di luar sana.

Untuk memberikan pengalaman bermain game terbaik, maka prosesor yang digunakan juga harus yang tercepat di pasaran. Asus ROG Phone 3 ditenagai oleh Snapdragon 865+ dari Qualcomm yang hingga tulisan ini dibuat menjadi prosesor Android terkencang di dunia. Prosesor yang mampu meng-overclock inti utama CPU ke 3,1 GHz ini dikombinasikan dengan penyimpanan super cepat UFS 3.1 (15% lebih cepat dari UFS 3.0) dan RAM LPDDR5 (51% lebih cepat dari LPDDR4X).

Saya menguji performa ROG Phone 3 menggunakan Antutu dan hasilnya sangat baik, yaitu 624113. Sementara itu, hasil uji Geekbench yang saya lakukan menunjukkan angka 957 untuk single-core dan 3365 untuk multi-core dengan Mode X Level 2. Sedangkan skor Geekbench dengan menonaktifkan Mode X adalah 964 untuk single-core dan 3308 untuk multicore. Hasil ini menjadikan ROG Phone masuk jajaran ponsel Android tercepat di dunia dan tercepat yang pernah saya uji.

Saya juga mengujinya dengan 3D Mark dan hasilnya sangat bagus. Untuk Sling Shot Extreme ES 3.1, skor tertinggi yang diraih adalah 7780. Sedangkan untuk skor Sling Shot Extreme Vulkan adalah 6746 dan 9194 untuk Sling Shot. Sekali lagi, ini adalah hasil uji terbaik yang pernah saya lakukan dan salah satu yang terbaik di dunia dibandingkan sejumlah ponsel flagship di pasaran.

Mengenai Mode X, ini merupakan sebuah mode khusus yang didedikasikan untuk bermain game. Mode X dapat diaktifkan atau dinonaktifkan dengan mengetuk ikon Mode X pada menu pengaturan cepat. Mode X juga dapat diaktifkan dan disetel secara kustom di ROG Gaming Center atau Armory Crate.

Mode X dapat disetel di Armor Crate.

Ketika Mode X diaktifkan, hal tersebut meningkatkan efisiensi perangkat keras dan menghapus aplikasi latar belakang untuk melepaskan memori, untuk mengoptimalkan pengalaman bermain game. Lalu mengapa skor Geekbench dengan dan tanpa Mode X di atas tidak jauh berbeda?

Perlu diketahui bahwa Mode X tidak bekerja untuk meng-overclock chipset Snapdragon 865+ yang sudah di-overclock dan di-speed-binning. Namun, mode ini dibuat untuk mempertahankan kinerja setinggi mungkin (dalam hal ini clock tinggi) untuk waktu yang lama, sehingga Anda bisa tetap merasakan pengalaman bermain terbaik selama sesi game yang panjang. Terdapat tiga level Mode X yang bisa diaktifkan, yaitu Mode X Level 1, Level 2, dan Level 3.

Mode X Level 1 akan mengoptimalkan efisiensi operasi CPU / GPU, sehingga mode ini cocok untuk sebagian besar jenis game. Sedangkan Mode X Level 2 membantu meningkatkan secara signifikan efisiensi operasi CPU / GPU yang membuatnya cocok untuk game 3D berkualitas tinggi. Sementara itu, Mode X Level 3 untuk peningkatan performa paling tinggi hanya dapat diaktifkan bersama Pendingin AeroActive.

ROG Phone 3 hadir dalam beberapa varian memori. Yang saya ulas di sini adalah varian paling rendah dengan RAM 8 GB dan ROM 128 GB. Varian lainnya tersedia hingga 16 GB RAM dan 512 GB ROM. Sayangnya ponsel ini tidak dilengkapi dengan slot kartu memori, sehingga Anda harus memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan.

Perangkat Lunak

Menurut saya, Asus telah merancang perangkat lunak ROG Phone 3 dengan sangat baik, sehingga mampu memberikan pengalaman pengguna yang menyenangkan. Dari sudut pandang sistem operasi atau OS, instalasi Android 10 yang dijalankan ponsel ini tergolong sangat bersih (mendekati Android murni).

Asus menyediakan dua pilihan tema ROG bawaan, yaitu Apex Galactic Armor (default) dan Light Luminous Core, masing-masing dengan wallpaper dan ikon gamer-y yang tampak agresif. Terdapat juga tema Classic yang merupakan versi minimalis dari ZenUI yang ditemukan pada ZenFone 6. Dari ketiga tema tersebut, hanya tema default yang mendukung kustomisasi.

Dari segudang perangkat lunak ROG Phone 3, dua yang bisa dikatakan paling penting adalah Game Genie dan Mode X yang sudah sedikit dibahas di atas. Game Genie, sebuah toolbar apung yang secara otomatis diaktifkan untuk game, menawarkan akses mudah ke fitur yang terkait dengan game hanya dengan satu ketukan. Menyesuaikan AirTrigger, mengunci kecerahan, memicu perekaman layar, dan lain sebagainya bisa dilakukan dengan mudah di Game Genie.

Game Genie yang memudahkan permainan. Tinggal sapu layar dari sebelah kiri untuk menampilkan Game Genie pada sesi permainan.

Sementara itu, Anda akan menemukan ikon besar di beranda untuk aplikasi Armory Crate, yang bisa dibilang sebagai pusat kontrol dan komando permainan. Semua hal yang terkait dengan permainan, profil permainan, dan pengaturan permainan bisa Anda cari dan kelola di sana.

Armor Crate, markas untuk mengelola seluruh hal yang terkai dengan permainan.

Di sini Asus telah mencoba menawarkan pengalaman bermain game yang paling dipersonalisasi dengan ROG Phone 3. Itu karena ponsel memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan hampir setiap hal mulai dari kinerja hingga profil khusus untuk setiap game dan dari pengalaman audio terbaik di kelasnya hingga kebebasan menambahkan banyak aksesori pihak pertama lainnya.

Apa yang Asus tawarkan untuk kontrol tingkat tinggi dari setiap aspek perangkatnya ini bisa memuaskan dahaga pengguna yang hobi mengutak-atik. Dengan kendali seperti ini, setiap pengguna bisa menciptakan pengaturan terbaik menurut versi mereka. Hal ini bisa menjadi pengalaman seru lain di samping bermain game itu sendiri.

Asus memungkinkan Anda untuk dapat membuat profil khusus untuk setiap game.

Berbicara mengenai AirTrigger, kali ini Asus membawanya lebih jauh dan menambahkan lebih banyak fungsi. AirTrigger sendiri merupakan dua wilayah sentuh di bagian atas ponsel (mode lanskap) yang menirukan sentuhan layar dalam permainan dan ditunjukkan sebagai L1 dan R1 (hanya didukung dalam mode lanskap). Fitur ini dapat memberikan keunggulan kompetitif yang sangat besar dalam game seluler apa pun yang sebagian besar penggunanya menggunakan kontrol sentuh untuk input.

Setelan AirTrigger 3 yang menawarkan lebih banyak fungsi dibanding sebelumnya.

Beberapa fungsi baru AirTrigger ROG Phone 3 yaitu tombol partisi ganda sehingga Anda dapat memetakan hingga empat tombol bahu untuk diketuk di layar, ketukan terus menerus untuk memicu beberapa ketukan secara berurutan, dan sapuan (kiri atau kanan) untuk memicu ketukan di layar. Secara total, Anda sekarang dapat memetakan total tujuh gerakan AirTrigger untuk mengetuk, menyapu, atau menggeser di layar.

Kamera

Saya sangat menikmati aktivitas memotret dengan kamera ROG Phone 3. Menurut saya, pengaturan kameranya tergolong hebat untuk sebuah ponsel gaming. Mungkin karena ROG Phone 3 dibuat untuk melayani lebih banyak orang, di sini Asus menunjukkan kalau mereka ingin menghadirkan pengalaman fotografi yang mengesankan kepada penggunanya, terutama non-hardcore gamer.

Asus memberikan pengaturan kamera yang lebih baik dari generasi sebelumnya. Dengan tiga modul kamera yang powerful di belakang dari satu kamera beresolusi tinggi di depan, ROG Phone 3 bisa menjadi teman yang baik untuk memotret, merekam, dan swafoto yang berkualitas.

Kamera utama ponsel ini adalah sensor 64 MP Sony IMX686, dengan bukaan lebar f/1.8 dan ukuran piksel 1,6 μm. Sensor ini mendukung piksel binning 4-in-1 menggunakan filter warna Quad Bayer untuk menghasilkan foto 16 MP berkualitas tinggi dalam kondisi pencahayaan yang baik. Namun, Anda tetap bisa menangkap gambar 64 MP asli dari sensor tersebut, namun tanpa dukungan HDR.

Selanjutnya ada kamera ultrawide 13 MP yang memiliki bidang pandang 125° dan bukaan f/2.4. Terakhir adalah kamera makro 5 MP yang dapat fokus pada objek sedekat 4-6 cm. Sementara itu, sensor kamera depannya berukuran 24 MP dengan bukaan f/2.0 dan ukuran piksel 0,9 µm.

Menurut saya, Asus telah melakukan hal yang tepat dengan lebih memilih lensa makro untuk kamera tersiernya. Alih-alih dengan lensa kedalaman untuk efek bokeh, lensa makro memberikan pengalaman fotografi yang berbeda dan lebih unik, setidaknya itu apa yang saya rasakan.

Asus telah menyiapkan sejumlah fitur untuk pengambilan foto atau video. Itu termasuk mode Pro Video, Timelapse, Slow Motion, Motion Tracking, Portrait, Mode Malam hingga Makro. Lalu bagaimana hasil tangkapan kamera ROG Phone 3?

Karena saya menyukai foto close-up, maka saya lebih sering menggunakan kamera makro untuk memotret. Dari apa yang berhasil saya tangkap, gambar terlihat tajam serta memiliki warna dan kontras yang bagus. Ini bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan di waktu luang sambil menyegarkan pikiran.

Salah satu foto yang ditangkap dengan kamera makro ROG Phone 3.

Saya juga senang memotret dengan kamera utamanya dan terkesan dengan hasilnya. Menurut saya, kamera utama ROG Phone 3 mampu menghasilkan kualitas gambar yang lumayan, baik di siang hari yang cerah maupun kondisi rendah cahaya, di dalam maupun di luar ruangan.

Salah satu tangkapan kamera utama ROG Phone 3 yang jempolan di siang hari.

Umumnya foto yang saya tangkap pada siang hari terlihat sangat tajam dengan detail yang bagus serta tekstur yang tampak hebat pada objek dalam area fokus. Keseimbangan warnanya juga terlihat lebih natural pada foto di luar ruangan.

Kamera 13 MP ultrawide-nya juga bekerja dengan layak, namun saya pribadi cukup terkesan meski detailnya terlihat agak kurang. Namun, secara keseluruhan fotonya enak untuk dilihat. Sementara itu, kemampuan kamera depannya terbilang hebat untuk swafoto di mana hasilnya menunjukkan warna dan ketajaman yang baik, khususnya di siang hari.

Tangkapan kamera ultrawide ROG Phone 3, bagus dalam kondisi cerah.

Hasil tangkapan di malam hari menggunakan mode malam kamera utama terlihat bagus, dengan detail yang tajam dan noise yang cukup terkendali. Hasil yang agak menurun tampak dari bidikan menggunakan kamera ultrawide, namun masih bisa dinikmati dan layak dibagikan di sosial media.

Tangkapan mode malam kamera utama ROG Phone 3 yang lumayan untuk sebuah HP gaming.
Tangkapan model malam ultrawide.

Kemampuan memotret kamera Asus ROG Phone 3 yang terbilang bagus secara keseluruhan diikuti oleh kemampuan merekam yang mumpuni. Kameranya mampu merekam hingga kualitas 8K pada 30 fps atau 4K HDR pada 60 fps. Anda juga dapat merekam video slow motion 120 fps pada 4K atau 480 fps pada 720p.

Saya mencoba merekam sebuah klip menggunakan sensor utamanya pada kualitas 8K dan hasilnya menurut saya cukup bagus dengan rentang dinamis yang baik. Lalu saya juga merekam dalam Full HD dan hasilnya terlihat sangat jernih dan halus. Meski tidak dibekali dengan stabilisasi optik atau OIS (optical image stabilizer), namun EIS (electronic image stabilizer) bekerja dengan baik di sini. Anda dapat menggunakan mode Pro Video untuk kustomisasi pengaturan yang Anda butuhkan.

Karena kamera bukan sebuah prioritas besar dalam sebuah ponsel gaming seperti ROG Phone 3, namun kemampuan kamera ponsel ini tergilang mengesankan, baik untuk memotret maupun merekam. Saya kira ini bisa memberikan kejutan yang menyenangkan bagi Anda yang hendak membeli ponsel ini.

  • Catatan: Foto-foto yang ditampilkan di atas telah dikompresi untuk optimisasi halaman.

Baterai

Kapasitas baterai ROG Phone 3 masih sama dengan pendahulunya yang mana sudah lebih dari cukup. Dalam paket penjualannya sudah tersedia pengisi daya 30W yang mendukung Quick Charge 4.0. Kecepatan pengisiannya sendiri tergolong cepat untuk baterai monster 6000 mAh, yaitu kurang dari 2 jam.

Saya menggunakan aplikasi PCMark for Android Benchmark untuk menguji baterai ROG Phone 3. Pengaturan yang saya buat yaitu pada tampilan mode otomatis dengan mengaktifkan Mode X Level 2. Hasil tes menunjukkan angka yang sangat baik, di mana ROG Phone membutuhkan waktu hampir 15 jam hingga menyisakan kapasitas baterai di bawah 20% (kondisi baterai full pada saat tes). Hasil ini membuatnya berada di jajaran ponsel dengan daya tahan baterai terbaik.

Secara keseluruhan, daya tahan baterai ROG Phone 3 sangat bagus, bahkan pada saat menggunakan tampilan 144Hz yang membutuhkan lebih banyak daya dibanding tampilan 60Hz. Dalam satu kali isi ulang penuh, baterai tersebut kira-kira mampu bertahan sekitar satu hari untuk pemakaian berat atau sekitar dua hari untuk pemakaian sedang.

Meski baterai monsternya sudah terbukti tahan lama, Asus tetap menawarkan manajemen daya yang komprehensif yang disebut dengan PowerMaster. Fitur ini memungkinkan Anda untuk membuat rencana pengisian terjadwal antara interval tertentu untuk menghindari pengisian yang berlebihan dan meningkatkan masa pakai baterai.

Audio

Saat saya mencoba memainkan sebuah game dengan ROG Phone 3, saya langsung terkesan dengan kualitas suaranya. Yang saya rasakan adalah bass yang nendang dan suara yang jernih dan tajam. Dengan volume di kisaran 40%-60%, saya rasa itu sudah terdengar keras. Ketika volume dinaikkan lagi, suara yang dihasilkannya cukup untuk mengguncang semua orang dalam ruangan.

Suara adalah salah satu fokus besar Asus dalam ROG Phone 3, sehingga ada peningkatan cukup besar di sini. Di sini Asus mengenalkan sistem audio baru bernama GameFX, yang merupakan hasil dari kemitraan antara Asus dan Dirac, perusahaan teknologi audio ternama dari Swedia.

Salah satu bagian sistem audio GameFX tersebut adalah sepasang speaker stereo besar menghadap ke depan dengan amplifier pintarnya masing-masing. Jika speaker pada ROG Phone II terdiri dari 5 magnet, kini Asus menambahnya menjadi 7 magnet untuk masing-masing speaker. Adanya penambahan ini adalah untuk menghasilkan lebih banyak power dan lebih sedikit distorsi.

Lalu ada perangkat lunak bernama Audio Wizard yang membantu pengguna menyetel audio sesuai keinginan. Audio Wizard menyediakan equalizer 7-band yang dapat disesuaikan dengan 6 preset equalizer, slider penguat Treble dan Bass dan profil suara Dirac untuk headset ROG.

Teknologi Dirac HD yang dibawa ROG Phone 3 berkontribusi terhadap sejumlah peningkatan audio, termasuk peningkatan bass dan volume. Ini juga menyajikan mode permainan eksklusif yang membantu meningkatkan frekuensi tertentu yang biasa ditemukan dalam audio game.

Sementara itu, empat mikrofon di sekitar bodi (dekat kamera, dekat port USB bawah, dekat tombol power, dan satu di bagian atas) hadir untuk menghasilkan suara dan kemampuan merekam suara yang luar biasa. Dan masih banyak lagi fitur-fitur audio yang tidak bisa saya sebutkan semuanya di sini.

Uji Permainan

Untuk menjajal performa ROG Phone 3 yang powerful, saya dan kawan telah memainkan beberapa game. Beberapa game yang kami mainkan ada yang sudah mendukung gameplay pada lebih dari 60fps di ROG Phone 3. Berikut kesimpulan yang kami dapatkan.

1. Vainglory

Game ini pastinya sudah tidak asing lagi bagi pecinta game MOBA. Sebagaimana diketahui, judul game seluler yang populer ini menawarkan grafik yang luar biasa dan merupakan salah satu game yang mendukung 144fps.

ROG Phone 3 dapat memainkan Vanglory dengan lancar pada dengan tampilan 144Hz. Game ini juga dapat dimainkan di mode 120Hz yang ternyata sebenarnya tidak terlalu terasa berbeda dengan 144Hz.

2. PUBG Mobile

PUBG Mobile adalah game populer lainnya yang kami coba mainkan dengan ROG Phone 3. Game ini sendiri sering dijadikan acuan untuk menentukan performa gaming sebuah ponsel, sehingga masuk uji jajal kami.

ROG Phone 3 dapat memainkan PUBG Mobile pada pengaturan tertinggi, yakni Ultra HD dengan frame rate ultra. Kualitas gambar pada mode ini memang lebih baik karena mendukung resolusi 4K. Saat kami mainkan, pengaturan grafis ini stabil di angka 40fps.

Agar mendapatkan pengalaman bermain game yang lebih nyaman, sebaiknya gunakan mode grafis Smooth dengan frame rate 90fps. Yah, meskipun ROG Phone 3 mendukung 144Hz, ternyata PUBG Mobile hanya mentok di 90fps. Di mode ini sebenarnya sudah sangat nyaman, terbukti dengan kemenangan chicken dinner terus-terusan.

3. Injustice 2

Injustice 2 adalah game yang cukup berat. Game ini juga mendukung refresh rate 144Hz. Saat bermain, fps yang didapatkan memang bisa mencapai maksimal 144Hz dan game berjalan lancar pada tampilan tersebut. Kami merasakan gameplay yang lebih smooth jika dibandingkan dengan gameplay dalam mode layar normal alias 60Hz.

4. Asphalt 9

Game balapan ini menghadirkan grafis tinggi. ROG Phone 3 dapat menjalankan Asphalt 9 dengan baik di kisaran 59fps.
Game ini tidak mendukung fps lebih tinggi dari 60fps, setidaknya untuk saat ini.

5. Honkai Impact 3

Honkai Impact 3 berjalan lancar dengan kualitas grafis maksimal di ROG Phone 3. Game ini berjalan mulus meski data menunjukkan kebutuhan prosesor grafisnya bisa sampai 80%.

Mengacu pada situs forum XDA, Honkai Impact 3 tertulis sebagai game yang mendukung 144Hz di ROG Phone 3. Hanya saja, saat memainkan game dengan kebutuhan grafis tinggi ini, Honkai Impact 3 hanya berjalan mentok di 120 fps.

Bisa jadi kedepannya ada update terbaru terkait hal ini. Namun, sebenarnya memainkan Honkai Impact 3 di 120 fps sudah tergolong sangat nyaman.

Simpulan

Asus ROG Phone 3 adalah ponsel gaming yang unggul di berbagai aspek penting, seperti perangkat keras, perangkat lunak, tampilan dan audio, baterai hingga aksesoris pendukung. Sehingga tak berlebihan rasanya menyebut ROG Phone 3 sebagai ponsel gaming terbaik di tahun 2020, meneruskan tahta ROG Phone II yang saya dan banyak orang anggap sebagai ponsel gaming terbaik di masanya.

Target ponsel ini jelas para gamer profesional yang menginginkan perangkat terbaik untuk gaming seluler. Namun, seperti yang telah dibahas di atas, ROG Phone 3 juga terbuka bagi calon pengguna dari kalangan non-gamer. Di luar bobotnya yang lumayan berat dan dimensinya yang besar, ponsel ini sangat bisa diandalkan untuk pemakaian sehari-hari. Selain itu, desainnya juga mudah berbaur dengan kerumunan yang lebih formal.

Dari ulasan singkat di atas, saya ingin merangkumnya lebih singkat lagi dalam sub judul kelebihan dan kekurangan. Berikut rangkuman saya.

Kelebihan ROG Phone 3

  • Kualitas bangunan yang sangat baik, tipikal produk unggulan Asus.
  • Tampilan 144Hz yang sangat halus dan sangat cepat.
  • Performa anti gangguan berkat prosesor Snapdragon 865 Plus, terbaik saat ini di kelas Android.
  • Memori berkinerja tinggi.
  • Baterai monster yang tahan lama.
  • Fitur-fitur gaming yang inovatif, termasuk AirTrigger yang ditingkatkan.
  • Antarmuka yang simpel namun gagah.
  • Audio yang sangat nendang dengan berbagai penyesuaian canggih.
  • Ekosistem aksesoris yang luas, sulit ditandingi kompetitor.
  • Kemampuan kamera yang bagus secara keseluruhan.

Kekurangan ROG Phone 3

  • Tidak ada jack audio 3.5 mm, yang berarti kurang praktis.
  • Tidak memiliki slot microSD, berarti harus hemat-hemat ruang (khususnya versi 128 GB).
  • Tidak ada sertifikasi IP (tidak tahan debu atau air).

Ketersediaan dan Harga

Asus ROG Phone 3 secara resmi dirilis di Indonesia pada tanggal 24 September 2020. Namun, Asus sudah membuka keran pre-order beberapa hari sebelumnya. Terdapat dua varian ROG Phone 3 yang dapat Anda beli di Indonesia, yaitu varian RAM 12 GB dan ROM 256 GB dengan AeroActive Cooler 3 dan aero case seharga Rp 14.999.000 dan varian RAM 8 GB dan ROM 128 GB dengan aero case seharga Rp 9.999.000.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram