Review ASUS ZenBook Duo 14 UX482E: Ringkas, Futuristik, Bertenaga
Semakin berkembangnya teknologi, kebutuhan akan multi-tasking kian meningkat pesat. Apalagi jika Anda seorang pelaku industri kreatif, pastinya butuh laptop yang tidak hanya powerful namun juga punya layar yang sungguh menunjang produktivitas. ASUS ZenBook Duo 14 UX482E adalah laptop yang sangat ideal dalam hal ini.
Nama "Duo" pada seri laptop ini menandakan bahwa ia memang dihadirkan dengan dua layar sekaligus. Layar pertamanya adalah layar primer 14 inci yang biasa dimiliki laptop kebanyakan, lalu ada layar sekunder yang diletakkan di bawah, dinamakan ScreenPad™ Plus.
ASUS merancang laptop ini dengan fitur-fitur mumpuni yang dapat membantu penggunanya menyelesaikan pekerjaan dengan lebih cepat, nyaman, dan juga praktis. Laptop yang diotaki dengan CPU Intel Generasi ke-11 ini juga menjamin siapa pun agar tidak perlu menunggu lama saat melakukan rendering video, menyalin data, hingga bermain game berat.
Selain menawarkan VGA onboard berupa Intel Iris Xe Graphics, Anda juga bisa merasakan performa grafis tinggi berkat tambahan GPU diskrit berupa NVIDIA GeForce MX450. Intel Iris Xe Graphics sendiri sebenarnya merupakan VGA dengan performa berdaya saing tinggi, bahkan mampu mengalahkan VGA diskrit di kelas 'entry-level'.
Tidak hanya unggul dari segi performa, laptop dengan layar ganda ini juga mengunggulkan sisi desain bodi yang kokoh, premium, dan juga ringkas. Hadir dengan kapasitas SSD tinggi, kecepatannya dalam menyalin data ataupun booting sistem operasi tentu sudah tidak perlu diragukan lagi.
Kali ini, Carisinyal mendapatkan kesempatan untuk memakai sekaligus melakukan review pada ASUS ZenBook Duo 14 UX482E. Mulai dari kualitas layar, performa CPU, GPU, hingga ketahanan baterai, semua kami bahas sampai tuntas. Ingin menyelami pengalaman menggunakan laptop Rp20 jutaan ini? Yuk simak review berikut!
Spesifikasi ASUS ZenBook Duo 14 UX482E
- Layar: 14” (16:9) LED-backlit FHD (1920 x 1080) 60 Hz touchscreen
- Processor: Intel® Core™ i7-1165G7 / Intel® Core™ i5-1135G7
- Graphic Card: Intel® Iris Xe graphics, NVIDIA® GeForce® MX450, with 2 GB GDDR6
- RAM: 8 GB / 16 GB 4266 MHz LPDDR4x
- Storage: 512 GB / 1 TB M.2 NVMe™ PCIe® 3.0 Performance SSD
- Optical Drive: -
- Konektivitas: Intel® WiFi 6 with Gig+ performance (802.11ax), Bluetooth 5.0
- Port: 2 x Thunderbolt™ 4 USB-C®, 1 x USB 3.2 Gen, 1 Type-A1 x HDMI 1.4, 1 x Audio combo jack 1 x MicroSD card reader
- Baterai: 70 Wh, 4-cell Li-ion
Disclaimer: Unit yang kami terima menggunakan prosesor Intel Core i7 1165G7, RAM 16 GB, dan SSD 1 TB.
Desain Bodi dan Ketersediaan Port
Kami sangat terpukau saat pertama kali melihat bentukan bodi form factor pada laptop ini. Mengingat konsep yang diusungnya merupakan laptop berlayar ganda, otomatis desainnya pun sudah dibuat sebaik mungkin untuk bisa memuat layar sekunder, keyboard, dan touchpad secara bersamaan.
Varian warna atau finishing yang tersedia pada ASUS ZenBook Duo 14 UX482E adalah Celestial Blue yakni warna biru gelap yang sekilas terlihat seperti warna hitam. Mengingat ini adalah laptop di kelas harga premium, sudah pasti bahan material yang digunakannya tidak lagi plastik polikarbonat, melainkan metal magnesium aluminium alloy.
Bahan metal seperti ini memang punya beberapa kelebihan. Selain memberikan kesan mahal, ia juga merupakan bahan paling kokoh tanpa mengorbankan sisi bobot. Benar saja, laptop ini hanya memiliki bobot sekitar 1,6 kg saja.
Penulis pun sudah merasakan ringannya laptop ini saat memasukkannya ke tas punggung dan dibawa berjalan kaki. Saking terasa ringan, rasanya seperti tidak sedang membawa laptop!
Untuk bisa mencapai bobot seringan ini, pastinya ASUS memerlukan effort "mati-matian". Pasalnya, laptop ini sudah menghadirkan layar sekunder dan juga sebuah VGA diskrit. Otomatis, ekspektasi kami: pasti laptop ini bakalan berat banget. Ternyata kenyataannya tidak seperti itu. Prestasi membanggakan lainnya dari ASUS.
Tidak hanya bobotnya saja yang ringan, tapi dimensinya pun begitu compact sehingga akan tetap muat dimasukkan pada tas yang kecil. Khalayak umum pasti berpikiran, karena layar laptop punya ukuran 14 inci, berarti dia hanya muat pada case berukuran 14 inci pula. Padahal nyatanya tidak begitu.
Panjang dari laptop 14 inci ini hanyalah 12,7 inci atau setara dengan 32,4 cm. Sedangkan pada lebar dan ketebalannya, memiliki ukuran sebesar 8,74 inci dan ketebalan 0,66 inci. Sekali lagi, ini adalah laptop yang hadirkan layar dan VGA tambahan, sehingga untuk mencapai ketebalan 0,66 inci sungguh layak diapresiasi sekali.
Sebagai perbandingan, penulis juga menggunakan daily driver laptop Zyrex Sky 360 Touchscreen dalam kesehariannya. Laptop tersebut hanya setipis 0,5 inci (1,29 cm), karena memang dirancang untuk fokus pada sisi portabilitas ketimbang performa (tidak menghadirkan VGA diskrit).
Rupanya, terlepas dari keberadaan monitor kedua dan VGA tambahan, ASUS ZenBook Duo 14 UX482E hanya punya selisih 0,1 inci saja dengan laptop Zyrex tersebut. Let that sink in.
Laptop yang menghadirkan dua layar ini juga memiliki konektivitas yang unggul di kelas harganya. Ini terlihat pada ketersediaan dua buah port Thunderbolt 4, terletak di sisi bodi kiri bersamaan dengan port HDMI 1.41. Dengan kata lain, performa laptop bisa ditingkatkan lagi dengan mencolokkan eGPU pada salah satu port Thunderbolt.
Lanjut di sisi kanan, Anda juga disuguhkan dengan MicroSD card reader, satu konektor 3,5 mm jack audio, dan satu port USB Type-A. Nah, kami cukup menyayangkan hanya ada satu USB Type-A yang tersedia.
Pasalnya, banyak aksesoris PC seperti mouse dan flashdisk yang masih menggunakan USB Type-A. Anda mungkin akan kebingungan saat mau memasangkan banyak aksesoris dalam sekali waktu. Menggunakan USB Hub adalah satu-satunya jalan.
Selain itu, perangkat juga tidak dilengkapi sebuah port RJ45 untuk menunjang koneksi ethernet alias LAN. Padahal seperti yang diketahui, port RJ45 kadang jadi suatu hal yang wajib terutama jika sedang bermain game online.
Anda pun bisa menggunakan LAN adapter yang dihubungkan ke USB Type-A. Tapi lagi-lagi, masalahnya akan mentok pada ketersediaan port USB Type-A yang minim.
Keyboard dan Touchpad
Sekarang kita berlanjut pada aspek yang menurut penulis punya beberapa kekurangan. Keyboard yang disediakan unit ini sebenarnya nyaman digunakan, dengan sensasi tekanan yang "renyah" serta responsivitas yang baik berkat jarak antara tombol yang cukup renggang. Seperti pada laptop-laptop ASUS lainnya di kelas harga premium, laptop ini juga dihadirkan dengan desain ErgoLift.
ErgoLift ini bermaksud untuk sedikit mengangkat keyboard agar pengalaman mengetik jadi terasa lebih natural dan nyaman. Bagi Anda yang suka mengetik dalam kondisi gelap, keyboard juga menyediakan backlit pada tiga tingkat pencahayaan.
Karena harus berbagi space dengan layar kedua, maka ASUS pun memilih untuk menaruh touchpad di sebelah kanan keyboard alih-alih di bawahnya. Touchpad tersebut menghadirkan juga dua tombol tambahan untuk klik kiri dan klik kanan.
Kedua tombol ini menurut kami sangat nyaman digunakan. Tidak seperti touchpad pada umumnya, feedback sentuhan kedua tombol terasa seperti tombol keyboard. Sehingga, tidak akan terdengar suara clicky seperti pada mouse.
Ada sisi ketidaknyamanan yang kami rasakan. Penulis terbiasa untuk menaruh kedua tangan pada palm rest saat mengetik. Karena tidak ada ruang lowong sama sekali, penulis pun sempat bingung ingin taruh tangan di mana saat harus mengetik pada durasi panjang, terlebih saat laptop sedang dipangku.
Kesimpulan kami, pengguna baru mungkin harus membiasakan diri dengan layout papan ketik yang lain dari biasanya ini. Atau, untuk kenyamanan yang maksimal, sebaiknya gunakan laptop di atas meja ketimbang dipangku di paha.
Kenyamanan berikutnya terasa saat sedang memindahkan kursor menggunakan touchpad. Ukurannya yang begitu kecil, hanya 2,1 x 2,6 piksel, membuat penulis kewalahan saat mencoba memindahkan kursor dari ujung kiri ke ujung kanan.
Saat gunakan Zyrex Sky 360 yang jadi daily driver, penulis masih bisa meng-handle kegiatan drag and drop dengan nyaman. Tapi pada ASUS ZenBook Duo 14 UX482E ini, rasanya drag and drop jadi hal yang cukup mustahil. Mau tidak mau, harus gunakan mouse.
Layar Utama
Sungguh tidak afdol kalau tidak membahas layar pada review kali ini. Bagaimana tidak? Layar adalah salah salah satu daya jual utama pada ASUS ZenBook Duo 14 UX482E. Laptop ASUS ini dibekali dengan layar IPS-level beresolusikan Full HD 1920 x 1080 piksel pada ukuran 14 inci.
Dengan bezel yang tipis, layar memiliki rasio bodi ke layar yang mencapai 93%. Itu mengapa, kendati ukuran layar berupa 14 inci tapi form factor-nya hanya memiliki panjang 12,7 inci. Layar sekundernya juga punya gaya desain yang ergonomis. Saat laptop dibuka, layar kedua ini bisa terangkat hingga sudut 7 derajat untuk hadirkan viewing angle yang pas.
Dikhususkan untuk keperluan desain, layar juga hadirkan gamut warna sRGB 100% dan sertifikasi Pantone Validated, yakni sebuah standar bahasa warna yang didasari pada Pantone Matching System (PMS). Dengan sertifikasi Pantone Validated, pengguna dapat menikmati tampilan warna yang konsisten guna menghindari ketidaksesuaian warna saat dicocokkan.
Saat kami uji pada situs tes monitor Eizo, kami menilai kalau layar ini sungguh layak berada pada laptop semahal ini. Sama sekali tidak terlihat adanya dead pixel pada latar berwarna apapun, dan juga viewing angle-nya sangat bagus. Saat dilihat dari samping, keterbacaan teks masih terlihat mulus dan tajam, kendati tingkat kecerahannya jadi terlihat agak redup.
Saat kami gunakan untuk menonton Netflix, kualitas tampilan yang dihasilkan juga sangat indah dan memanjakan mata. Kami merasa nyaman menonton film tanpa harus menyesuaikan posisi agar persis di depan layar. Dari posisi mana pun, ketajaman dan variasi warna tetap terlihat maksimal.
Hanya saja, kami cukup menyayangkan tidak adanya opsi HDR pada laptop ini. Baik saat menonton Netflix atau YouTube, kami tidak menemukan opsi HDR untuk dipilih. Opsi HDR juga tidak dapat diaktifkan pada display setting.
Layar Kedua (ScreenPad Plus)
Secara spesifikasi, tidak ada yang bisa dikomplain mengenai keberadaan ScreenPad Plus ini. Dia hadir dengan panel IPS-level touchscreen berukuran 12,65 inci (1920 x 515 piksel) dan menghadirkan support stylus. Sayangnya, stylus tidak disertakan dalam kotak penjualan.
Dari segi ketajaman, keterbacaan teks, warna, hingga sudut penglihatan, layar sekunder ini tidak beda jauh dengan layar primer. Sama-sama berkualitas, enak dilihat, dan tidak mengecewakan. Akan ada sebuah toolbar yang mejeng di sebelah kiri layar, berisikan menu-menu untuk mengatur penggunaan ScreenPad Plus ini.
Anda bisa mengatur tingkat kecerahan secara terpisah pada layar sekunder. Lalu, ada juga menu App Navigator untuk menampilkan preview dari semua jendela yang aktif. Nah pada kesempatan ini juga, Anda bisa memilih jendela mana saja yang akan dipindahkan ke layar kedua.
Pengguna juga bisa leluasa memanfaatkan layar sekunder untuk membuat pekerjaan jadi lebih praktis. Dari toolbar yang tersedia, Anda bisa memunculkan aplikasi Number Key, aplikasi handwriting, serta Quick Key. Pada Quick Key, perintah-perintah yang membutuhkan kombinasi tombol seperti Copy (Ctrl + C) bisa digunakan hanya dengan sekali tap.
Key binding-nya bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya, Anda juga bisa menyatukan tombol Ctrl + Alt + Esc menjadi satu tombol virtual sehingga setiap kali ingin memunculkan Task Manager, Anda hanya perlu mengetuk pada satu tombol tersebut.
Tata letak pada ScreenPad Plus mengusung porsi 1 - 1 - 1. Anda bisa menampilkan dua jendela dengan layout 2 - 1 ataupun 1 - 2. Atau jika ingin, Anda juga bisa tampilkan tiga jendela sekaligus seperti pada contoh di bawah.
Seperti yang terlihat, kami bisa melakukan aktivitas browsing sambil mendengarkan lagu di Spotify, bermain Pokemon Showdown, dan menampilkan NumberKey untuk berjaga-jaga jika ada kebutuhan untuk mengetik angka. Semua jendela tertata dengan rapi dan compact, sungguh memudahkan kami dalam melakukan banyak hal sekaligus.
Apakah Anda seorang desainer grafis yang suka menggunakan Adobe Photoshop? Nah, ScreenPad Plus juga akan secara otomatis menampilkan control panel yang berfungsi sebagai shortcut untuk melakukan perintah tertentu. Seperti melakukan zoom, flip, mengubah ukuran font, dan hal-hal lainnya.
Pengalaman yang kami rasakan cukup nyaman, slider cukup responsif dan dapat membantu kami mengedit gambar tanpa harus melalui navigasi aplikasi yang bisa dibilang rumit. Adapun tombol-tombol virtual pada control panel yang berfungsi sebagai jalan pintas untuk mengakses tool tertentu, seperti lasso tool, eyedropper tool, dan patch tool.
Pastinya, Anda juga bisa melakukan pengaturan agar control panel memunculkan perintah lain yang Anda sering gunakan. Secara kesimpulan, kami sungguh tertarik dengan prospek yang dihadirkan ScreenPad Plus ini.
Begitu banyak kesempatan dan jalan pintas yang dihadirkan. Layar berkualitas tajam, jernih, fungsional, bisa dikustomisasi secara mendalam, dan juga variatif dalam penggunaannya.
Performa CPU
ASUS ZenBook Duo 14 UX482E adalah laptop multifungsi yang bisa mendukung segala kebutuhan, seperti grafis, programming, ataupun industri lainnya. Maka dari itu, ASUS membekalinya dengan prosesor prima berupa Intel Core i7 atau i5 Generasi ke-11, yang memiliki kode nama Tiger Lake.
Unit yang kami terima kebetulan menggunakan Intel Core i7 1165G7. Prosesor ini dibangun dengan proses manufaktur 10 nm SuperFin dan memiliki konfigurasi 4 core dan 8 thread. Intel Core i7 tersebut beroperasi pada base clock speed 2.8 GHz dengan Turbo Boost yang bisa mencapai 4.7 GHz. CPU Intel ini juga hadir dengan TDP maksimal sebesar 28 W.
Untuk menguji kemampuan CPU, kami pun menggunakan beberapa benchmark tool seperti PCMark 10, Cinebench R15, Geekbench, dan NovaBench. Untuk mengetahui kemampuan maksimal dari CPU, semua tes kami ujikan saat laptop sedang tercolok ke listrik.
Hasil benchmark CPU pada PCMark10 menunjukkan kalau prosesor laptop mendapatkan skor sebesar 5.484 poin. Ini adalah angka yang sangat tinggi, bahkan saat dibandingkan dengan CPU yang sama pada laptop lain.
Kami sempat melakukan review pada laptop konvertibel 2-in-1 berupa ASUS ZenBook Flip 13 UX363E yang juga sama-sama gunakan prosesor Intel Core i7 1165G7.
Pada laptop ASUS konvertibel tersebut, skor PCMark10 yang didapatkan hanyalah 4606 poin. Tentu masih tertinggal jauh dengan skor yang dimiliki ASUS ZenBook Duo 14 UX482E, bukan? Sebagai perbandingan lainnya, kami pun telah mengujikan skor benchmark ASUS TUF FX505DU yang gunakan AMD Ryzen 7.
Hasilnya, skor benchmark PCMark10 yang diraih adalah 3824 poin saja. Ini tandanya, penggunaan Intel Core i7 generasi 11 pada laptop dual-screen ini adalah langkah tepat bagi ASUS. Berkat ini, performa yang dirasakan sungguh unggul dan lebih mampu menunjang aktivitas berat pada laptop.
Kami pun lakukan benchmark Geekbench 5. Seperti yang bisa Anda lihat di atas, ASUS ZenBook Duo 14 UX482E mendapatkan skor tinggi pada single-core sebesar 949 poin. Di sisi lain, skor tinggi juga turut didapatkan pada pengujian multi-core sebesar 2706 poin.
Lagi-lagi, hasil benchmark ini lebih tinggi ketimbang AMD Ryzen 7 pada ASUS TUF FX505DU yang hanya dapatkan skor 472 (single-core) dan 2583 pada multi-core.
Pada pengujian berikutnya, kami menggunakan Cinebench R15 untuk menguji performa CPU sebanyak 12 kali. Hal ini dilakukan untuk mengetahui konsistensi dari pengujian performa tersebut. Skor tertinggi yang berhasil didapatkan laptop ini adalah 785 cb pada pengujian pertama. Sedangkan, skor terendahnya adalah 682 cb pada pengujian ke-11.
Skor ini terbilang sungguh stabil. Bahkan setelah pengujian hingga beberapa kali, penurunan skor tidak terjadi secara drastis, dengan skor terendahnya masih berada di kisaran angka 600-an.
Tidak lupa, kami pun turut hadirkan hasil uji coba rendering CPU menggunakan aplikasi Blender pada file Car Demo. Kami cukup terpukau dengan performanya, laptop berhasil menyelesaikan rendering gambar dalam waktu 9 menit 17 detik saja.
Punya durasi di bawah 10 menit, menandakan kalau performa CPU ini memang tidak bisa diremehkan. Ketimbang ASUS ZenBook Flip X363E yang memiliki durasi 13 menit-an, performa CPU pada ASUS ZenBook Duo 14 UX482E sungguh menunjukkan taringnya.
Performa VGA
Untuk menunjang aktivitas yang membutuhkan daya grafis tinggi seperti edit foto dan video, prosesor dari laptop ini membawakan VGA on-board atau terintegrasi berupa Intel Iris Xe Graphics.
Intel Xe Graphics merupakan VGA on-board yang dimiliki oleh prosesor-prosesor seri Intel Core i5 atau i7 Generasi ke-11. Intel sendiri mengklaim kalau VGA ini memiliki performa 3D yang dua kali lipat lebih kencang dibandingkan generasi sebelumnya.
Di sisi lain, ASUS ZenBook Duo 14 UX482E juga dibekali dengan VGA diskrit berupa NVIDIA GeForce MX450. Performa VGA tersebut dapat meningkatkan performa laptop dalam bekerja secara kreatif ataupun bermain game.
Jika Anda penasaran VGA mana yang lebih powerful, pengujian benchmark 3DMark menunjukkan NVIDIA Graphics MX450 lah yang lebih unggul. Dengan meraih skor 1711 poin, VGA ini terbukti lebih unggul daripada Intel Iris Xe Graphics yang dihadirkan dengan GPU terintegrasi.
Kemampuan NVIDIA Graphics MX450 juga diuji pada pengetesan rendering. Menggunakan aplikasi Blender, kami pun mencoba gunakan laptop untuk melakukan rendering gambar pada file Car Demo dan hasilnya cukup membuat kami kagum.
Kendati tidak seperti pengujian CPU yang hanya memakan waktu 9 menitan untuk menyelesaikan rendering, NVIDIA Graphics MX450 ini tetap memiliki durasi rendering yang terbilang cepat, yakni 10 menit 53 detik.
Lagi-lagi ini adalah durasi yang lebih unggul dari laptop ASUS lain yang pernah kami review sebelumnya yakni ASUS ZenBook Flip 13 UX363E. Laptop tersebut hanya mampu tawarkan durasi rendering GPU selama 15 menit.
Pengujian benchmark sintetis lainnya yang kami hadirkan pada NVIDIA Graphics MX450 di laptop ini adalah Cinebench R15 OpenGL. Selaras dengan pengujian-pengujian lainnya, VGA ini lagi-lagi terbukti berada pada jajaran VGA gaming yang cukup kuat.
Frame rate tertinggi yang diraih laptop ini adalah 118,57 FPS pada pengujian pertama. Pada beberapa pengujian berikutnya, frame rate ini terus menurun namun tidak begitu drastis. Rata-rata, frame rate tetap stabil di angka 100-an FPS, walau pada beberapa pengujian terakhir cukup turun ke angka 90-an FPS.
Tentunya tidak afdol jika laptop tangguh ini tidak dicoba memainkan game yang cukup berat. Untuk itu, kami pun mencoba untuk mengujikan permainan open world Genshin Impact. Berikut adalah pengaturan grafis yang kami gunakan.
Kami mencoba untuk memainkan Genshin Impact pada kondisi grafis terbaik, yakni setting-an High pada resolusi 1920 x 1080 serta frame rate 60 FPS. Tidak lupa, kami juga menguji kondisi performa VGA pada dua mode, yakni mode baterai dan mode dicas.
Kami menggunakan aplikasi Fraps untuk menampilkan FPS counter di pojok kiri atas. Penggunaan aplikasi ini membuat FPS turun sekitar 3 sampai 5 FPS. Jadi, perhitungkan fakta ini saat menilai performanya, ya.
Saat memainkan game pada mode baterai, rupanya frame rate berhasil menjaga kestabilannya di kisaran 30 FPS. Saat sedang idle atau menjelajahi padang rumput, frame rate bisa mencapai sekitar 35 FPS.
Namun pada pertarungan sengit seperti tangkapan layar di atas, Anda bisa mengekspektasikan frame rate 30 FPS. Sesekali namun jarang, FPS ini agak sedikit turun ke 28 atau 29 FPS.
Barulah saat laptop dicolokkan ke listrik, performa game saat menjelajah bisa mencapai 60 FPS. Walau begitu, tetap saja frame rate kembali ke rentang 30 hingga 40-an FPS baik itu saat bertemu lawan di open world ataupun saat menghabisi musuh di dungeon.
Performa Storage (SSD)
Zaman sekarang, tampaknya sudah tak ada lagi laptop high end yang masih hadirkan kapasitas HDD. Semua sudah berbondong-bondong ke SSD karena menawarkan bunyi yang lebih senyap dan juga kecepatan baca tulis yang jauh lebih kencang. ASUS ZenBook Duo UX482E sendiri dihadirkan dengan pilihan kapasitas 512 GB dan 1 TB.
Unit yang kami review hadirkan kapasitas 1 TB pada jenis antarmuka NVM Express. Merk SSD yang digunakan adalah Intel SSDPEKNW010T8 yang membawakan standar NVM Express 1.3, form factor berupa M.2 serta dikoneksikan dengan standar PCIe.
Kecepatan baca tulis dari SSD ini bisa dilihat seperti di atas. Pada kecepatan sequential read, SSD memiliki kecepatan 1901,14 MB per detik sedangkan sequential write-nya mencapai kecepatan 1613,32 MB per detik. Menurut kami, performa SSD ini tidak bisa dikatakan cepat untuk seukuran laptop high end Rp20 jutaan.
Jujur, kami berekspektasi kecepatan SSD ini bisa sedikit menyerupai ASUS ZenBook Flip 13 UX363E yang berada di kisaran 3000-an pada kecepatan baca dan tulis sequential. Padahal keduanya berada di rentang harga yang sama.
Oh well, satu hal yang bisa kami pastikan, kehadiran SSD ini tetap bisa diapresiasi karena menyuguhkan kecepatan booting sistem operasi yang maksimal.
Tes Render Video
Karena ASUS ZenBook Duo UX482 ini lebih cocok digunakan untuk kebutuhan pembuatan konten, kami tes langsung performa laptop ini untuk render video. Untuk kebutuhan mengedit foto atau membuat ilustrasi, jelas laptop ini bertenaga. Namun, tentu untuk kebutuhan edit video, tentu lebih afdol mengetes langsung laptop dengan render video.
Kami pun mengetes laptop ini untuk kebutuhan edit video menggunakan Adobe Premiere Pro CC 2021. Kami mengedit video berdurasi 27 menit beresolusi 1080 piksel. Edit video memakai sentuhan beberapa efek dan pengaturan tertentu. Kami coba render video tersebut ke resolusi 1080 piksel. Waktu untuk render ternyata hanya membutuhkan waktu kurang lebih 6 menit 30 detik.
Hasil tersebut menunjukan jika laptop ini sangat cocok digunakan pra kreator konten. Terlebih layar kedua laptop ini bisa memberikan kenyamanan untuk mengedit video, dengan lebih mudah dan gampang.
Ketahanan Baterai dan Kecepatan Charging
Berikutnya, kami juga akan memberikan hasil uji coba ketahanan baterai pada ASUS ZenBook Duo 14 UX482E. Laptop ini hadir dengan casan yang menggunakan konektor USB Type-C alih-alih DC-In.
Kami punya asumsi bahwa baterai laptop ini tidak akan begitu tahan lama pada penggunaan sehari-hari. Pasalnya, baterai tidak hanya mentenagai satu layar saja, melainkan dua layar.
Kondisi pengujian antara lain menggunakan mode Better Performance, brightness di tingkat 75, volume suara di kisaran 30-50, tersambung WiFi, juga Bluetooth terkoneksikan dengan mouse wireless. Layar kedua dibiarkan menyala dengan brightness hampir maksimal.
Pertama-tama kami ujikan menonton Netflix selama 3 jam pada layar utama sedangkan layar keduanya hanya menampilkan wallpaper desktop. Rupanya baterai berkurang cukup drastis, menyisakan baterai 52%.
Pada sisa baterai ini, kami pun melakukan browsing dan juga bermain Genshin Impact. Total durasi yang didapat adalah 1 jam hingga baterai habis. Jadi, total durasi ketahanan baterai adalah 4 jam.
Pada pengujian berikutnya, brightness layar primer dan layar sekunder dikurangi menjadi sekitar 30 persen. Kami pun hanya melakukan aktivitas mengetik di WordPress dan browsing walau sesekali dipakai juga untuk menonton Netflix pada ScreenPad Plus.
Di sela-sela kegiatan tersebut, laptop juga dibiarkan idle selama kurang lebih 1 jam. Setelah total 5 jam pengujian, laptop masih menyisakan sedikit baterai di angka 9%.
Menurut kami, kemampuan baterai ini tidak begitu awet namun juga tidak terbilang boros. Tetap perlu diingat, laptop ini menghadirkan dua layar pada resolusi tajam sehingga wajar jika baterainya "kewalahan".
Lalu bagaimana dengan kecepatan charging-nya? Di bagian ini, kami sih secara keseluruhan merasa terpuaskan. Kami coba mulai mengecas dari kondisi baterai 8%. Setelah 20 menit, baterai meningkat jadi 25%. Kemudian, saat sudah melewati 1 jam, tingkatan baterai menjadi 58% dan barulah saat stopwatch berada pada durasi 1 jam 20 menit, baterai meningkat jadi 75%.
Saat dicas selama 2 jam, baterai sudah mencapai angka 95%. Hanya saja, butuh waktu lama untuk menuju angka 100%. Angka 100% ini hanya diraih saat ASUS ZenBook Duo 14 UX482E dicas selama durasi total 2 jam 30 menit. Sebagai informasi, kami mengecas laptop saat kondisi menyala dengan brightness paling kecil dan ScreenPad Plus dimatikan.
Sertifikasi Militer, Standar Intel Evo, dan Lain-Lain
Mengingat laptop ini memiliki form factor yang cukup unik, wajar sih jika Anda bertanya-tanya apakah bodi atau layar laptop cepat rusak atau tidak. Soal ini, ASUS sudah membekali laptop dengan sertifikasi militer MIL-STD 810H. Agar diketahui, mendapatkan sertifikasi militer ini bukanlah perkara gampang.
Laptop harus lulus uji coba tahan banting pada kondisi-kondisi yang cukup ekstrim, seperti tes kelembaban, ketinggian, getaran, suhu tinggi dan suhu rendah, serta tes benturan. Tidak lupa, laptop juga dibekali dengan masa garansi 1 tahun.
ASUS ZenBook Duo 14 UX482E ini juga masuk ke dalam kategori standar Intel Evo. Artinya, laptop telah memenuhi berbagai persyaratan untuk dilabeli istilah branding tersebut.
Jika sudah melihat logo Intel Evo pada laptop, artinya perangkat bisa menyala dari mode sleep dalam waktu 1 detik, hadir dengan konektivitas Thunderbolt, memiliki bodi yang ringkas, ketahanan baterai panjang, serta durasi pengisian daya yang cepat.
Untuk metode login yang aman dan cepat, ada Windows Hello sebagai fitur Face ID yang dapat mengenali wajah Anda. Pengalaman penulis, fitur ini bisa mendeteksi wajah dengan cepat, namun ada kalanya juga hit and miss.
Jika Anda pertama kali melakukan setup perekaman wajah menggunakan kacamata, maka sensor sama sekali tidak akan mengenali wajah jika Anda sedang tidak menggunakan kacamata.
Sayangnya, sensor pengenal wajah terasa tidak praktis di tahun 2021, terutama jika Anda sering bepergian ke luar rumah. Karena sensor tidak akan dapat mengenali wajah Anda saat mengenakan masker. Untuk itulah, kami agak menyayangkan tidak adanya sensor sidik jari di laptop ini.
Simpulan
ASUS ZenBook Duo 14 UX482E memang bukanlah laptop biasa. Kehadiran layar kedua pada laptop ini mungkin akan membagi audiens menjadi dua: mereka yang excited dan tidak sabar mencobanya, dan mereka yang menganggap ini hanyalah sekadar gimmick.
Penulis pribadi condong mengutamakan kenyamanan menulis dan berselancar ketimbang layar kedua. Jika memang butuh layar tambahan, tinggal pasangkan saja monitor eksternal pada port HDMI ataupun port Thunderbolt yang tersedia.
Tapi akan lain jika Anda sering berkutat dengan aplikasi streaming, video, ataupun pengeditan gambar pada kelas profesional. Layar keduanya bisa menjelma jadi control panel yang bisa membuat segalanya jadi lebih praktis, ditambah lagi dengan fitur-fitur fleksibel lainnya yang bervariasi.
Satu yang pasti, seberapa canggih dan premium laptop ini, ASUS ZenBook Duo 14 UX482E tetap tidak luput dari kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Contohnya seperti daftar di bawah ini.
(+) Kelebihan
- Walau hadir dengan layar sekunder dan VGA diskrit, bodinya tetap dibuat seramping dan seringan mungkin. Bahkan tidak kalah ramping dengan laptop reguler tanpa VGA diskrit.
- Hadir dengan desain bodi elegan, futuristik, dan tahan banting berkat standar militer MIL-STD 810H.
- Tampilan layar yang tajam dengan gamut warna sRGB 100%, viewing angle yang luas.
- Performa CPU unggulan berkat penggunaan Intel Core i7 generasi ke-11.
- Meski bukan laptop gaming, hadirnya NVIDIA Graphics MX450 membuatnya layak untuk memainkan game berat dengan lancar.
- Menawarkan dua port Thunderbolt 4 untuk keperluan DisplayPort ataupun dukungan terhadap eGPU untuk membuat performa gaming jadi lebih kencang.
- Masih menawarkan 3.5mm jack audio port, di saat laptop lain di harga yang sama tidak lagi menyediakannya.
- ScreenPad Plus punya kualitas tampilan yang sama bagusnya dengan layar primer, serta punya sisi fungsionalitas yang banyak untuk berbagai kebutuhan.
(-) Kekurangan
- Pengalaman mengetik yang tidak nyaman karena tidak adanya area kosong untuk dijadikan palm rest.
- TouchPad punya ukuran yang begitu kecil, masih cocok untuk scrolling biasa, tidak ideal untuk melakukan aktivitas drag and drop.
- Tidak menawarkan port yang lengkap: hanya ada satu port USB Type-A, tidak menyediakan port RJ45 untuk LAN.
- Kecepatan baca-tulis SSD yang kurang ideal di kelas harganya.
Varian termurah ASUS ZenBook Duo 14 UX482E menggunakan Intel Core i5 Generasi ke-11, RAM 8 GB, dan SSD 512 GB, dipatok dengan harga Rp19.499.000,-. Di sisi lain, unit yang kami gunakan adalah versi tertingginya dengan Intel Core i7 Generasi ke-11, RAM 16 GB, dan SSD 1 TB, dibanderol dengan harga Rp27.499.000,-.
Kami tidak bisa memberikan verdict apakah laptop ini cocok bagi Anda atau tidak. Meski ScreenPad Plus-nya merupakan sebuah sentuhan bagus, nyatanya fitur layar tambahan ini memang bukan untuk semua orang. Jadi, dengan cara apa kehadiran ScreenPad Plus akan membuat hidup Anda lebih mudah? Share di kolom komentar, ya!