carisinyal-web-banner-retina 35

Review POCO C71: Harga Sejutaan, tapi Gak Murahan

Ditulis oleh Ahmad Tsalis

Mayoritas orang akan meletakkan ekspektasi di level terendah pada HP 1 jutaan kecil. Bisa lancar dipakai saja sudah syukur. Pepatah bilang, "ada harga ada rupa". Namun, hal yang demikian sepertinya tidak berlaku untuk POCO C71. Saya cukup terkesan dengan HP satu ini.

Selama kurang lebih tiga minggu mengetes, saya menyadari bahwa performa sang ponsel oke juga. Perihal layak beli ataukah tidak, itu tergantung pada preferensi saya. Tugas saya di sini adalah mengulas secara utuh agar pembaca Carisinyal punya landasan untuk menentukan pilihan. Karena itu, simak pembahasannya di sini sampai akhir.

Spesifikasi

POCO C71
Layar IPS LCD 6.88 inci
Chipset UNISOC T7250
RAM 4 GB
Memori Internal 128 GB
Kamera 32 MP (wide) MP (AI)
Baterai Li-Po 5200 mAh
Cek Harga Saat Ini Shopee Lazada Blibli

Isi Paket Penjualan

POCO C71

POCO C71 beredar dengan kotak penjualan khas POCO. Warna kuning mendominasi seluruh bagian kotak, berikut cetak keterangan berwarna hitam. Bagian depan boks tertulis nama produk, sedangkan tampak belakangnya berisi beberapa spesifikasi yang ditonjolkan.

Ada juga keterangan merah dengan teks "DIBUAT DI INDONESIA". Kalimat itu menegaskan bahwa proses perakitan POCO C71 memang dilakukan di Indonesia. Isi boks HP ini tak jauh berbeda dari ponsel terjangkau dari sesama keluarga Xiaomi.

POCO C71

Aksesorinya masih cukup lengkap. Ada kepala charger 15 Watt, kabel USB C, SIM ejector, softcase bening, dan pelindung layar yang sudah terpasang. Ada juga kartu garansi dan buku panduan yang mungkin tidak akan pernah Anda baca.

Karena ini HP POCO, ada juga bonus stiker yang bisa Anda tempelkan di tempat-tempat tertentu. Meski dari jumlah terbilang lengkap, aksesori-aksesori yang disertakan memiliki kualitas biasa saja.

POCO C71

Satu hal yang paling saya perhatikan adalah softcase-nya. Benar bahwa lebih baik pakai softcase ketimbang tidak. Dengan softcase, ponsel akan lebih aman saat jatuh. Namun, perluh effort ekstra untuk memasang atau melepaskan aksesori bawaan HP ini.

Tentu hal ini akan merepotkan ketika Anda ingin pasang kartu SIM, kartu microSD, atau sekadar mengelap back cover ponsel.

Desain Ergonomis, tapi Perlu Ada Peningkatan

POCO C71

Saat pertama kali memegang, saya sadar bodi besar POCO C71. Maklum, sehari-hari saya pakai HP berlayar 6,4 inci yang untuk standar sekarang masuk kategori ringkas. Walau begitu, bodinya yang besar tidak membuat POCO C71 kehilangan rasa nyaman.

Satu tangan saya tetap mudah menggenggam bodi HP ini. Tangan saya bahkan tidak merasa berat, meskipun bobot POCO C71 sudah tembus 193 gram. Ketika saya bandingkan dengan iPhone 11, yang bobotnya 194 gram, impresi yang saya peroleh adalah POCO C71 lebih ringan.

Secara angka, POCO C71 memang lebih ringan, tetapi selisihnya cuma 1 gram. Mestinya perbedaan itu tak terasa signifikan. Namun, karena POCO C71 bodinya lebih besar dan panjang, persebaran bobot jadi lebih merata. Itu alasannya kenapa POCO C71 tidak terasa berat.

Seluruh bagian bodi HP ini menggunakan bahan plastik polikarbonat, kecuali bagian layarnya yang terbuat dari kaca. Rangkanya flat dan kokoh. Tidak ada hal yang saya komentari di aspek ini, di luar dua hal. Pertama, adalah tombol power-nya.

POCO C71

Tombol power ini sebenarnya sudah cukup mantap. Akan tetapi, saya akan lebih senang jika tombol dibuat sedikit cekung, sehingga jempol bisa dengan mudah mengaksesnya. Hal ini penting, mengingat tombol tersebut juga berfungsi sebagai sensor pemindai sidik jari.

Cekungan akan membantu pengguna untuk meraih tombol tanpa harus melihatnya. Desain tombol power ini tak mengalami perubahan sejak POCO memperkenalkan POCO M4 Pro pada 2021. Untungnya, softcase yang POCO sertakan di paket penjualan POCO C71 mengatasi persoalan tersebut.

POCO C71

Dengan memasang softcase bawaannya, tombol power jadi punya cekungan. Maka dari itu, saya sangat merekomendasikan para pembeli untuk langsung memasangnya.

Hal kedua yang saya komentari adalah back cover-nya. Ada sedikit ruang kosong yang terasa ketika saya menekan bagian belakang ponsel itu. Rasanya kok kurang padat. Kesan kosong juga bisa dirasakan ketika Anda mengetuk bagian belakang POCO C71 dengan memakai kuku jari telunjuk.

POCO mesti melakukan perbaikan desain bagian belakang agar build quality ponsel POCO di masa mendatang semakin oke. Selebihnya saya cukup puas. Back cover HP ini pakai permukaan matte yang tidak licin dan tidak mudah menampung noda sidik jari dan minyak.

Back cover tersebut memiliki dua corak: polos di sisi kiri dan garis-garis di sisi kanan. Saya mengonfirmasi bahwa tidak ada perbedaan secara tekstur pada kedua corak.

POCO C71
POCO C71

Triple slot yang menampung dua kartu SIM dan satu kartu microSD tersedia di sisi kiri ponsel. Di sisi atas ada lubang speaker, sedangkan di sisi bawah ada mikrofon, port USB C, dan audio jack. Unit yang saya review berwarna biru. Dua warna lain yang tersedia adalah hitam dan emas.

POCO C71 memiliki sertifikasi IP52. Bodinya--yang punya ketebalan 8,26 mm itu--tahan terhadap debu serta tetesan air.

Layar Punya Warna yang Kinclong, Scrolling terasa Lancar

POCO C71

POCO C71 menggunakan layar besar 6,88 inci dengan panel IPS dan resolusi HD+ (720 x 1640 piksel). Panel IPS sudah lumrah untuk HP 1 jutaan. Namun, resolusi HD+ mungkin akan dipertanyakan.

Faktanya, IPS yang dipakai POCO C71 bukan IPS ecek-ecek. Tampilan warnanya kinclong dengan sudut pandang yang oke. Saya bahkan tidak melihat adanya detail yang kabur akibat resolusi HD+. Rasanya tetap tajam.

Pengalaman itu saya dapatkan saat menonton beragam video di YouTube. Sayang, kalau mau nonton film Netflix, kualitasnya belum bisa HD. Sebabnya adalah POCO C71 belum punya sertifikasi Widevine L1.

Selain merasa puas secara tampilan visual, saya juga lega dengan respons layarnya. Jeda antara sentuhan dan respons layar terasa instan. Scrolling secara cepat pun mulus karena layar POCO C71 sudah mendukung refresh rate hingga 120 Hz.

Pada kondisi awal, setelan refresh rate-nya terpasang 60 Hz. Itu adalah pilihan aman demi menghemat baterai. Pilih 120 Hz kalau pengen mendapatkan pengalaman scrolling mulus.

Sepanjang pengujian, saya mendapati POCO C71 bisa mencapai frame rate 90 fps pada aplikasi Google Chrome. Frame rate 90 fps sama dengan menggunakan refresh rate 90 Hz.

poco C71
Tampilan refresh rate 90 Hz

Sayangnya, aplikasi pencatatan fps yang saya pakai memiliki bug. Aplikasi tersebut tidak bisa mencatat frame rate selain saat membuka Chrome.

POCO menyediakan sejumlah fitur untuk mengoptimalkan tampilan layar HP ini. Mulai dari pengaturan temperatur warna, kontras warna, DC Dimming, adaptive brightness, dan outdoor mode.

Pada pengaturan temperatur warna, Anda bisa memilih preset "Nature", "Warm", dan "Cool". Bagi saya, Nature adalah preset yang paling enak dipakai di segala situasi. Lanjut ke pengaturan kontras warna, Anda bisa memilih setelan yang sesuai preferensi untuk berikan highlight pada teks, tombol, dan ikon.

fitur layar poco c71
Fitur layar POCO C71

Semakin tinggi kontrasnya, maka teks, tombol, dan ikon, akan semakin kelihatan. DC Dimming adalah fitur untuk mengurangi kedipan saat kecerahan layar diturunkan. Fitur ini berguna saat Anda menatap layar di kondisi remang,

Mengaktifkan fitur ini membuat mata tidak gampang lelah. Namun, saat saya uji, DC Dimming belum tersedia. POCO menjanjikan fitur tersebut tersedia pada pembaruan software yang akan datang.

Fitur adaptive brightness jadi cukup spesial di sini. Pasalnya, tak semua HP 1 jutaan punya. Fitur ini bisa aktif karena POCO C71 punya sensor cahaya virtual. Ia memanfaatkan kamera depan untuk menentukan tingkat pencahayaan sekitar.

Responsivitasnya memang tak sebaik sensor cahaya fisik. Namun, setidaknya Anda tidak harus selalu mengatur kecerahan secara manual.

POCO C71
POCO C71 mengalami overheat

Terakhir adalah outdoor mode. Fitur ini berfungsi untuk mem-boost tingkat kecerahan warna ketika Anda butuh kecerahan ekstra di kondisi outdoor. Saat fitur ini aktif, kecerahan layar bisa mencapai 600 nit, alias naik 150 nit dari angka maksimal dengan adaptive brightness.

Fitur ini akan otomatis mati setelah 15 menit. Outdoor mode tak bisa aktif ketika sistem mendeteksi ponsel dalam keadaan overheat. Dalam pengamatan saya, outdoor mode mampu meningkatkan visibilitas layar di bawah terik matahari. Meski begitu, efeknya tak terlalu signifikan.

Performa Tidak Mengecewakan Di Kelas Harganya

POCO C71

POCO C71 andalkan SoC UNISOC T7250, RAM 4 GB LPDDR4x, dan memori internal 128 GB berjenis eMMC. Di beberapa aplikasi identifikasi hardware, UNISOC T7250 terbaca sebagai UNISOC Tiger T615. Maka kemungkinan besar bahwa nama SoC tersebut telah mengalami rebranding.

UNISOC T7250 memiliki delapan core CPU. Dua core pertama adalah core performa Cortex A75 (1,8 GHz), sedangkan enam core terakhir adalah core efisiensi Cortex A55 (1,6 GHz). SoC ini juga diperkuat GPU (unit pemrosesan grafis Mali-G57 MC2.

CPU, GPU, serta komponen lain seperti ISP dan modem 4G, disatukan via proses manufaktur 12 nm. Jika Anda terbiasa memakai HP kelas menengah, POCO C71 terlihat inferior dari segi performa. Namun, ingat, ini adalah HP 1 jutaan.

Benchmark sintetis poco c71
AnTuTu, CPU Geekbench, dan CPU Throttling
Benchmark sintetis poco c71
GPU Geekbench dan 3DMark

UNISOC T7250 sudah cukup layak mengotaki HP ini. Paling tidak performanya lancar untuk menangani seluruh tugas standar. Misalnya, browsing, berkirim pesan, streaming, hingga main medsos. Saya cukup puas dengan performa POCO C71.

Hanya saja, karena RAM-nya cuma 4 GB, jumlah aplikasi yang bisa berjalan secara background maksimal sekitar 8-9. Lebih dari itu, salah satu aplikasi akan mengalami reload ketika dibuka.

Hasil Benchmark Sintetis dan Gaming

POCO C71 jajal Mobile Legends

Pengalaman pemakaian sehari-hari sebenarnya sudah bisa memberi gambaran performa HP ini. Namun, orang jadi tidak punya tolok ukur yang jelas dalam menilainya. Karena itu, saya turut mengujikan beberapa aplikasi benchmark sintetis pada POCO C71.

Pada AnTuTu v10, HP ini hasilkan skor 267.982. Kemampuan CPU-nya terlihat pada Geekbench 6, dengan raihan skor 440 secara single-core dan 1.485 secara multi-core. Di aplikasi benchmark lainnya, POCO C71 hasilkan skor 3D Mark Wild Life sebesar 574 dan 3D Mark Wild Life Stress di angka 581.

Dibandingkan HP "1 jutaan kecil" lain, POCO C71 termasuk unggul. Misalnya, ketika dibandingkan dengan itel P70 yang pernah Carisiyal uji. itel P70 "hanya" bisa mendapatkan skor AnTuTu sebesar 138.788.

Tidak lengkap rasanya menilai performa HP tanpa pengujian gaming. Lewat pengujian ini, Anda bisa mengetahui seberapa tangguh suatu HP saat menangani beban kerja tinggi. Saya pun menguji tiga game populer: Mobile Legends, PUBG Mobile, dan eFootball.

poco c71 jajal pubg mobile

Mobile Legends bisa berjalan lancar dengan setelan grafik "Ultra" dengan frame rate "High". PUBG Mobile berjalan tanpa hambatan dengan setelan grafik "Smooth" atau "Balanced" dengan frame rate "High". eFootball juga lancar dijalankan pada setelan grafik "Standard" dengan "frame rate 60 fps".

Kamera Oke untuk Foto, tapi Belum buat Video

POCO C71

POCO C71 memiliki satu kamera utama 32 MP dengan bukaan f/2.0. Kamera autofokus itu ditemani kamera tambahan yang entah fungsinya apa, serta satu lampu flash. Ada juga kamera depan fixed foxus yang punya resolusi 8 MP dengan bukaan f/2.0.

Baik kamera utama maupun kamera depan dapat merekam video dengan resolusi 1080p 30 fps. Beberapa fitur disematkan di aplikasi kamera bawaan HP ini untuk mengoptimalkan hasil tangkapan. Mulai dari mode auto HDR, mode potret, mode malam.

Hasil tangkapan foto kamera POCO C71 saya rasa sudah cukup baik. Di kondisi pencahayaan cukup seperti siang hari, foto terlihat cerah dengan rentang dinamis yang luas. Saya hampir tak menemukan perbedaan antara mengaktifkan mode auto HDR dan tidak. Keduanya sama-sama bagus.

POCO C71
Kamera utama
POCO C71
Kamera utama
POCO C71
Kamera utama
POCO C71
Kamera utama - mode malam
POCO C71
Kamera depan
POCO C71
Kamera depan - mode potret

Di situasi minim cahaya, detail memang berkurang. Namun, tingkat pencahayaannya bisa diperbaiki dengan mengaktifkan mode malam. Untuk foto bokeh, separasinya sudah cukup bagus walaupun di kondisi minim cahaya.

Hasil rekaman video HP ini kurang optimal. Alasannya adalah gambarnya kurang tajam, tidak ada sistem penstabilan, dan rekaman suaranya kurang jernih. Buat keperluan konten video, saya rasa POCO C71 belum ideal.

Antarmuka Nyaris Tidak Ada Iklan

POCO C71

POCO C71 menggunakan sistem operasi Android 15 edisi Go. Saya agak kaget karena HP POCO biasanya tetap menggunakan MIUI (sekarang HyperOS) sesuai standar ponsel keluarga Xiaomi. Namun, jika melihat spesifikasi sang ponsel yang cukup standar, hal ini dapat dimaklumi.

Android Go adalah Android versi vanilla. Tidak ada utak-atik interface, sehingga tampilannya sederhana dan tidak memberatkan hardware. Pada keterangan yang tercatat di penyimpanan, sistem operasi POCO C71 hanya menghabiskan ruang sebesar 12 GB.

Sepanjang menggunakan HP ini, saya tidak menjumpai adanya iklan. Aplikasi prainstal alias bloatware tetap ada. Sebagian besar bisa Anda hapus jika tidak diperlukan. Namun, ada satu aplikasi bawaan yang paling menjengkelkan. Namanya adalah Get Apps.

Get Apps POCO C71
Aplikasi Get Apps

Get Apps ini semacam toko aplikasi yang dikembangkan oleh Xiaomi. Dari aplikasi itu, banyak notifikasi yang nongol. Notifikasi tersebut berisi ajakan untuk meng-install aplikasi tertentu yang dipromosikan. Kemunculan notifikasi ini berisiko menyedot ruang simpan si ponsel.

Pasalnya, kalau tak sengaja memencet tombol yang ada di notifikasi, HP bisa tiba-tiba meng-install aplikasi yang tak dinginkan. Kasus seperti ini umum terjadi kalau HP digunakan oleh anak-anak atau orang tua, khususnya yang tak terlalu terampil menggunakan smartphone.

Sialnya, sistem menolak untuk menonaktifkan notifikasi dari Get Apps. Yang bisa dilakukan adalah "Force stop" alias menghentikan jalannya aplikasi.

Tampilan antarmuka POCO C71
Tampilan antarmuka POCO C71

Beberapa keterbatasan juga saya jumpai lantaran POCO C71 menggunakan Android Go. Mulai dari tidak ada opsi untuk menonaktifkan app drawer, tidak ada double tap to wake (layar), dan belum ada fitur khusus untuk mengunci aplikasi tertentu.

Opsi kustomisasinya pun minim. Hanya ada dua opsi tema yang diberikan: standar dan gelap. Selebihnya Anda hanya bisa ganti kombinasi warna ikon, teks, dan latar.

Walau begitu, untuk orang yang tak neko-neko, POCO C71 malah cukup menyenangkan. Sistem operasi Android murni bikin navigasi di HP ini terasa lancar. POCO menjanjikan update software sebanyak dua kali. Dengan begitu, kelak POCO C71 bisa menikmati Android 17 (kalau struktur penamaannya tidak ganti).

Sensor, Konektivitas, Audio, dan Haptic Feedback

POCO C71

Kelengkapan sensor POCO C71 perlu diapresiasi. Meski tidak ada sensor giroskop fisik, sensor lainnya tidak ikut dipangkas. Ada sensor akselerometer, proksimitas (virtual), cahaya (virtual), kompas, dan pemindai sidik jari.

Pemindai sidik jari di HP ini bekerja cukup cepat, kalau posisi jari tepat. Terkadang saya harus mengulang supaya ibu jari bisa terbaca hingga kunci layar dapat terbuka.

POCO C71
Sensor-sensor pada POCO C71

Di bagian konektivitas, saya sebenarnya berharap POCO C71 punya infrared blaster dan NFC. Dua fitur tersebut akan meningkatkan nilai jual sebuah HP Rp1 jutaan. Sayang, HP dengan dukungan jaringan 4G LTE ini belum kebagian. Namun, buat yang masih suka mendengarkan siaran radio FM, POCO C71 masih bisa mengakomodasinya.

Lanjut ke masalah audio, suara HP ini terdengar kurang jernih ketika merekam video. Kualitas mikrofonnya memang medioker dan jumlahnya cuma satu. Speaker-nya? juga satu.

POCO C71

POCO menempatkan speaker tunggal sang ponsel di frame atas sebelah kiri. Buat saya, posisi ini kurang sip, sebab lubang speaker bisa tertutup tangan saat main game. Mayoritas orang akan memosisikan ponsel secara horizontal, dengan tombol power dan volume menghadap ke atas.

Mau tak mau Anda mesti membalik posisi ponsel untuk menghindari risiko suara speaker yang terpendam. Terkait haptic feedback, getaran yang ditimbulkan terasa biasa saja. Anda bisa mematikannya saja jika kurang nyaman saat mengetik pesan.

Baterai Termasuk Awet

POCO C71

POCO C71 mengusung baterai 5200 mAh. Kapasitasnya sedikit lebih besar dari standar smartphone masa kini yang ada di angka 5000 mAh. Berdasarkan klaim POCO, daya tahannya bisa sampai 20 jam untuk aktivitas pemutaran video lokal.

Kalau saat saya uji, daya tahan baterainya masuk kategori baik. Metode pengujian yang saya lakukan adalah memutar video 4K secara offline selama 10 jam dimulai dari baterai kondisi baterai penuh. Pemutar yang saya pakai adalah VLC Play. Beberapa pengaturan saya terapkan.

Kecerahan layar dan tingkat volume saya setel di angka 50 persen. Refresh rate dikunci pada angka 60 Hz. Sementara itu, konektivitas seluler, WiFi, dan Bluetooth dalam keadaan mati.

Hasilnya, baterai hanya berkurang 42 persen. Berarti POCO C71 memerlukan daya 58 persen saja untuk memutar video selama 10 jam. Jika dibandingkan dengan beberapa HP yang sudah Carisinyal uji, POCO C71 terasa unggul.

Pasalnya, di pengujian yang sama, Tecno Spark 30 Pro (5000 mAh) menyisakan baterai 23 persen, sedangkan itel P70 (6000 mAh) tersisa 22 persen. Sistem manajemen daya POCO C71 terbukti bagus.

Di pengujian lain, saya mencoba memainkan Mobile Legends selama 30 menit dengan setelan grafik "Ultra" dengan frame rate "High". Hasilnya, baterai cuma berkurang 4 persen.

POCO C71

Baterai besar POCO C71 disokong oleh fast charging 15 Watt. Dukungan fast charging sesuai dengan daya maksimal yang bisa disalurkan oleh charger bawaannya. Sayangnya, 15 Watt terlalu lambat untuk baterai 5200 mAh.

Durasi pengisiannya pun jadi panjang. Baterai hanya terisi 25 persen setelah 30 menit mengecas. Baterai baru bisa penuh setelah proses pengecasan berlangsung 149 menit alias 2 jam 29 menit. Lama, bukan?

Simpulan

POCO C71

Tidak semua orang memerlukan HP dengan spesifikasi tinggi. Namun, semua orang butuh HP yang lancar dipakai. POCO C71 pun bisa jadi pilihan menarik, terlebih harganya terjangkau. HP ini menawarkan kenyamanan penggunaan berkat performa yang memadai, plus sistem operasi Android murni yang bersih.

Selain itu, meski layarnya hanya HD+ dan pakai panel IPS, tak disangka-sangka tampilannya cukup menyenangkan. Diagonalnya juga lebar, membuat Anda bisa lebih puas menikmati aneka konten.

Resolusi layar yang sekadar HD+ bukan tanpa alasan. Dengan resolusi yang rendah, daya tahan baterai POCO C71 bisa lebih panjang. Nonton film secara maraton pun ayo saja! Tak perlu khawatir ponsel buru-buru mati.

Di bagian kamera, kualitasnya standar saja. Tak usah berharap lebih kamera HP ini bisa hasilkan video yang berkualitas. Namun, kualitas kameranya masih mencukupi untuk sekadar mengabadikan momen lewat foto.

Intinya, POCO C71 telah dirancang sedemikian rupa untuk mengakomodasi penggunaan ringan secara lancar. HP ini cukup bagus di kelas harganya, tetapi beberapa hal mesti Anda pertimbangkan sebelum memutuskan untuk beli. Berikut adalah rangkuman kelebihan dan catatan-catatan krusial yang perlu Anda perhatikan dari POCO C71.

Kelebihan POCO C71

  • Desain bodi ergonomis, tidak tebal, dan terasa ringan meski bobotnya mencapai 193 gram.
  • Finishing-nya oke, tidak ada sisi yang tajam dan tidak meninggalkan noda minyak, debu, dan bekas sidik jari.
  • Layar besar 6,88 inci 120 Hz, warnanya kinclong, mulus untuk navigasi.
  • Performanya gegas untuk penggunaan harian, multitasking bisa sampai 8-9 aplikasi.
  • Bisa main game Mobile Legends dengan lancar pada setelan grafik tinggi.
  • Kamera depan dan belakang mampu hasilkan foto yang baik di kondisi pencahayaan cukup.
  • Daya tahan baterai 5200 mAh yang sangat bagus. Bisa diandalkan untuk seharian.
  • Sistem operasi Android murni yang anti cegukan, bersih tanpa iklan.
  • Update OS dijamin sampai 2 kali hingga Android 17.
  • Masih punya slot microSD (hingga 1 TB) dan audio jack 3.5 mm untuk radio FM.
  • Paket penjualan yang lengkap. Softcase dan charger tersedia.

Hal yang harus diperhatikan dari POCO C71

  • Harus pakai case agar akses tombol power lebih nyaman.
  • Build quality perlu ditingkatkan, khususnya pada back cover yang terasa ada rongganya.
  • UNISOC T7250 bukan SoC jelek, tetapi tidak cocok untuk game berat.
  • RAM 4 GB tak hanya membatasi kemampuan multi-tasking, tetapi membuat sebagian game jadi kurang lancar saat loading.
  • Layar kurang begitu cerah di situasi outdoor dan belum Widevine L1.
  • Kualitas kamera menurun secara signifikan dalam kondisi minim cahaya.
  • Ngecasnya tembus 2 jam lebih karena fast charging hanya 15 Watt.
  • Tidak dilengkapi dengan NFC dan infrared blaster.
  • Tidak ada sensor giroskop fisik. Sensor proksimitas dan cahayanya juga virtual.

POCO C71 adalah opsi masuk akal bagi Anda yang memiliki dana terbatas. HP ini cukup memadai untuk keperluan komunikasi harian, berselancar di sosial media, dan menjalankan gim-gim populer.

Kategori:
Jika kamu memiliki pertanyaan mengenai artikel yang kami tulis atau ingin meminta rekomendasi gadget, silakan tanyakan kepada kami di Instagram, atau Twitter/X. Kami akan dengan senang hati menjawabnya!

cross