Review realme Narzo 50 5G, HP Mid-Range dengan Performa Dahsyat
Sebagai salah satu brand smartphone yang mementingkan value for money, realme benar-benar tahu caranya memuaskan target audiensnya. Tidak hanya menyuguhkan realme seri angka dan seri realme C, realme juga sediakan Narzo series yang dikhususkan untuk memenuhi permintaan anak muda.
Itu mengapa, rata-rata smartphone yang berada di naungan Narzo senantiasa tawarkan performa dahsyat untuk bermain gim serta kapasitas baterai yang juga menunjang aktivitas berat dalam waktu lama.
Sebelumnya, realme Narzo 50 4G telah dirilis pada kuartal pertama tahun 2022, mengusung Helio G96 sebagai dapur pacunya. Mengingat kebutuhan gamer di Indonesia semakin meningkat, realme pun memutuskan untuk merilis varian 5G dari ponsel tersebut, memiliki tajuk realme Narzo 50 5G.
Sontak, smartphone inipun jelas membawakan peningkatan di beberapa sisi. Bukan hanya jaringan seluler yang lebih cepat, ponsel gaming ini juga bawakan chipset Dimensity 810 5G yang dapat hadirkan frame rate tinggi pada permainan berat.
Untuk mendapatkan gambaran jelas mengenai realme Narzo 50 5G, tim Carisinyal pun berkesempatan me-review ponsel tersebut. Bagaimana seluk-beluk HP tersebut? Simak ulasan realme Narzo 50 5G berikut ini.
Spesifikasi realme Narzo 50 5G

Layar | IPS LCD 6.6 inci |
Chipset | MediaTek Dimensity 810 |
RAM | 6 GB |
Memori Internal | 128 GB |
Kamera | 48 MP (wide) 2 MP (depth) |
Baterai | Li-Po 5000 mAh |
Kelebihan | Baca di sini |
Cek Harga Saat Ini | Shopee Lazada Tokopedia |
Isi Paket Penjualan

realme Narzo 50 5G hadir pada kemasan berwarna biru muda dengan tampilan tulisan "narzo" yang menjeblak besar, nyaris memenuhi keseluruhan ruang.

Di dalamnya, Anda akan menemukan satu unit smartphone yang telah dilapisi antigores, buku manual, SIM ejector, soft case transparan, dan kepala charger 33 W beserta kabel datanya.
Desain

Saat pertama melihat bodi belakang realme Narzo 50 5G, kami cukup terpana dengan desain yang diusungnya. Ponsel ini memiliki bentuk ujung yang flat alias datar alih-alih curved. Bagi kami, ini memberikan rasa genggam yang lebih kokoh dan tidak mudah slipped dari tangan.
Anda akan menemukan konsep desain dengan tekstur garis diagonal di panel belakangnya. realme menyebutnya sebagai Kevlar Speed Texture, memenuhi keseluruhan panel dari bawah ke atas.
Di samping modul kameranya, tekstur ini perlahan menghilang sehingga memberikan kesan gradasi yang elegan dan tampak premium. Berdasarkan laman spesifikasi resmi di situs realme, bodi smartphone memiliki dimensi panjang 163,8 mm, lebar 75,1 mm, dan ketebalan yang hanya 8,1 mm.
Unit yang kami gunakan memiliki varian warna hitam yang disebut dengan Hyper Black. Meski begitu, tampilan warna hitamnya tidak benar-benar pekat dan gelap sebagaimana smartphone lain pada umumnya. Justru menurut kami, warna Hyper Black lebih menyerupai biru dongker ketimbang hitam.
Ini merupakan warna yang terbilang lebih memukau, karena membuatnya stand out (menonjol) ketimbang HP lain yang juga memiliki warna hitam. Namun, ini kembali lagi ke selera pengguna masing-masing. Oh ya, realme Narzo 50 5G juga tersedia dalam satu varian lain yaitu Hyper Blue.

Pada posisi layar di depan, sebelah kiri bodi menampung tombol dua tombol volume atas dan bawah, serta slot kartu SIM 1, dan slot SIM 2 yang sekaligus bisa menampung microSDXC hingga kapasitas 1 TB (slot hibrida).

Sedangkan, bagian kanannya memperlihatkan tombol Power yang sekaligus merupakan sensor pemindai sidik jari (side-mounted fingerprint). Penulis pribadi sangat menyukai peletakkan tombol-tombol ini. Ada beberapa smartphone yang meletakkan tombol volume dan Power di sisi yang sama, dan ini cukup menyulitkan saat mengambil screenshot pakai satu tangan.

Di bagian atasnya terdapat earpiece yang juga sekaligus berfungsi sebagai speaker tambahan. Terdapat lubang kecil di sisi frame yang menurut kami merupakan sebuah mikrofon kedua. Pasalnya, ada lubang kecil serupa yang terlihat di sisi bawah bodi.

Selain mikrofon, sisi bawah smartphone juga memperlihatkan 3.5mm jack audio port, USB Type-C, dan juga speaker. Untuk sebuah ponsel di kelas harga mid-range, keberadaan port audio jadi hal yang bisa diapresiasi.
Selama pengalaman penulis, bodi ponsel terasa begitu kokoh di tangan dan sama sekali tidak memberikan kendala apapun mengenai kenyamanan grip. Bekas noda sidik jari yang umumnya biasa menempel di bodi, terasa cukup minim di smartphone ini.
Penggunaan sehari-hari pun tidak membuat tangan penulis cepat lelah atau pegal sekalipun dalam durasi panjang. Ini menandakan bahwa smartphone memang memiliki bobot ideal untuk memenuhi kebiasaan gamer yang suka bermain semalaman suntuk.
Penulis pun membandingkan bobot realme Narzo 50 5G dengan Xiaomi Mi A1 (165 gram) yang menjadi daily driver penulis. Meski ponsel Xiaomi tersebut lebih ringan dibanding realme Narzo 50 5G dengan bobot 190 gram, penulis pribadi tidak begitu merasakan perbedaan yang cukup signifikan.
Dengan kata lain, meski penulis sudah terbiasa dengan smartphone berbobot 165 gram, sama sekali tidak terpintas di benak penulis bahwa, "Oh iya ya, rupanya HP realme ini memang lebih berat."
Kesimpulannya, tidak ada komplain yang bisa dilayangkan mengenai desain ataupun bodi dari perangkat pintar ini. Semua terasa dirancang sedemikian rupa untuk berikan pengalaman pengguna terbaik, baik itu dari sisi estetika maupun ergonomika.
Antarmuka Sistem Operasi

Semula, realme yang memang masih satu naungan dengan brand OPPO memang masih menggunakan antarmuka milik OPPO yaitu ColorOS. Akan tetapi, ponsel realme akhirnya melepaskan diri dengan OS tersebut dan memiliki antarmuka sendiri sejak tahun 2020. Antarmuka tersebut dinamakan realme UI.
Antarmuka yang dimiliki realme Narzo 50 5G dari pabrikannya adalah realme UI 3.0 yang berbasiskan Android 12. Perangkat hadir dengan kondisi bloatware yang terbilang cukup minim, menawarkan aplikasi bawaan yang tidak begitu memenuhi memori internal.
- Aplikasi bawaan
Beberapa aplikasi yang dibawakan adalah aplikasi besutan Google, seperti Files, Photos, Gmail, Duo, Calendar, Assistant, dan lain sebagainya. Setelah kami melakukan set up terhadap smartphone, kami pun langsung mengunjungi laman informasi Storage di pengaturan.

Rupanya, ROM hanya memakan sebanyak 16% dari total kapasitas memori internal sebesar 128 GB. Ponsel masih menyediakan sekitar 100 GB lagi untuk menginstal aplikasi, gim, menyimpan file, dan lain-lain.
- Tampilan Home Screen
Pada Home Screen, pengguna disuguhkan dengan laman daftar aplikasi yang bisa digulir ke samping. Anda bisa melakukan tap and hold untuk memunculkan opsi kustomasi selayaknya smartphone Android pada umumnya.

Secara default, Home Screen akan berada pada Drawer Mode yang memungkinkan pengguna dapat melakukan swipe up untuk memunculkan daftar aplikasi. Jika diinginkan, pengguna dapat memilih Standard Mode untuk menonaktifkan pemunculan drawer.
Untuk memudahkan navigasi, kami sarankan tetap gunakan Drawer Mode yang memungkinkan pengguna untuk melakukan search terhadap aplikasi melalui kolom yang tersedia, alih-alih harus mencari dengan mata satu per satu.
- Tampilan Quick Setting
Melakukan swipe down dari sisi layar bagian atas akan memunculkan Quick Setting yang menampilkan notifikasi dan sejumlah menu pengaturan cepat seperti mengaktifkan WiFi, mobile data, profil suara, Bluetooth, flashlight, lokasi, mode pesawat, dan lain sebagainya. Di sini, Anda juga dapat melakukan penyetelan terhadap auto rotate, Dark Mode, dan juga Eye Comfort.
Saat Eye Comfort dipilih, Anda dapat mengatur untuk menyalakan Eye Comfort setiap saat atau berdasarkan jadwal yang ditetapkan. Fitur Eye Comfort ini akan mengurangi emisi cahaya biru pada layar sehingga mata pengguna tidak cepat lelah.
- Metode Navigasi (Tombol dan Gestur)
Kemudian, antarmuka perangkat juga menyediakan dua cara navigasi yang berbeda yakni dengan tombol (back, Home, dan recent app), atau melalui gestur.
Penulis pribadi sebelumnya tidak pernah menggunakan navigasi gestur, selalu menggunakan navigasi tombol yang terdapat di bezel bawah Xiaomi Mi A1. Kendati demikian, penulis langsung dapat merasa familiar dengan gestur-gestur yang didukung smartphone realme ini.

Pasalnya, menu pengaturan akan langsung membawa Anda pada sebuah tutorial singkat mengenai beragam gestur yang didukung, seperti mengakses menu "kembali" (back), menuju Home Screen, serta mengakses recent app.
Jika menggunakan mode Gesture Navigation, pengguna juga disuguhkan dengan opsi One Hand Mode. Saat mode ini diaktifkan melalui menu pengaturan, Anda tinggal perlu lakukan swipe down pada bagian bawah layar dan jendela akan menciut ke bawah.
- Aktivasi menu Power Off
Ada beberapa hal yang membuat penulis cukup kesulitan saat lakukan navigasi di HP ini. Pertama, saat berusaha mematikan smartphone. Rupanya saat menekan tombol Power yang lama, yang muncul justru malah Google Assistant alih-alih menu untuk restart atau turn off.

Menu mematikan hanya akan muncul ketika pengguna menekan tombol Power dan volume up secara bersamaan selama beberapa detik. Pada menu ini, Anda ditawarkan beberapa opsi seperti Emergency, Restart, Power off, dan Lock Screen.
Saat menu Emergency dipilih, layar akan menampilkan beberapa nomor telepon darurat seperti polisi, ambulan, pemadam kebakaran, dan lain-lain. Di bagian bawah, terdapat menu navigasi untuk mengakses laman Medical Info.
Pada laman Medical Info ini, Anda dapat memunculkan beragam informasi mengenai kondisi tubuh pengguna, seperti nama, tinggi, berat badan, jenis kelamin, golongan darah, dan sebagainya.

Kemudian, menu Emergency juga menampilkan ikon Flashlight SOS yang dapat membuat ponsel mengeluarkan cahaya senter dengan pola kode morse yang melambangkan huruf S, O, dan S secara berurutan dan berulang-ulang. Opsi lain yang bisa Anda pilih adalah buzzer yang akan mengeluarkan bunyi dengan pola kode morse SOS secara terus-menerus.
Kembali ke perihal mematikan smartphone, penulis tidak menemukan cara untuk mengubah pengaturan tombol Power. Penulis hanya menemukan cara untuk menonaktifkan Google Assistant saat tombol ditekan. Namun rupanya, tetap saja harus sambil menekan tombol volume up untuk mematikan.
- Fitur Screen Unlock (Face Unlock dan Side-Mounted Fingerprint)
Masalah kedua adalah fitur Face Unlock yang hanya berfungsi ketika kondisi layar menyala. Jadi, jika kondisi layar smartphone mati dan Anda mengarahkan kamera selfie ke wajah, kunci layar tidak akan terbuka. Anda perlu menekan tombol Power terlebih dahulu, barulah Face Unlock akan memindai wajah Anda.

Kondisi seperti ini menjadikan fitur Face Unlock tidak lebih praktis dibandingkan sensor pemindai sidik jari. Pasalnya, fitur side-mounted fingerprint bisa membuka kunci layar dengan cepat dengan hanya menyentuh sensor tanpa harus menekan tombol apapun.
Terlepas dari kendala tersebut, fitur Face Unlock dan sensor sidik jari sama-sama memiliki akurasi yang kuat dan menawarkan proses pembukaan kunci layar yang cepat.
Jika Anda menyetel Face Unlock saat memakai kacamata, pemindai wajah tetap akan mengenali wajah Anda saat kacamata tidak dipakai. Namun, sayangnya Face Unlock ini gagal berfungsi saat Anda mengenakan masker.
- Pengambilan Screenshot dan Screen Recording
Penulis juga sangat menyukai fitur pengambilan tangkapan layar (screenshot) yang begitu lengkap dan praktis digunakan. Cara yang paling umum digunakan untuk mengambil screenshot adalah menekan tombol Power dan volume down bersamaan.

Namun, realme Narzo 50 5G juga menyediakan cara lain yakni dengan menggunakan gesture. Anda bisa menyentuh (tap) tiga jari pada layar untuk ambil screenshot. Anda juga bisa mengetuk dan hold menggunakan tiga jari jika ingin mengambil screenshot secara parsial.
Sedang ingin mengambil screenshot keseluruhan dari laman web? Tinggal perlu mengetuk dan hold pakai tiga jari kemudian gulir ke bawah sampai melewati tepian.

Cara ini sangat praktis karena layar akan bergulir dengan sendirinya tanpa harus di-adjust secara manual. Anda hanya tinggal perlu mengetuk opsi "Done" jika ingin memberhentikan cakupan tangkapan layar.

Setelah screenshot diambil pakai cara apapun, Anda juga bisa langsung mengeditnya untuk menambahkan beberapa elemen visual seperti anotasi, panah, tulisan, dan sebagainya.
Kemudian, Android 12 juga membawakan fitur screen recording bawaan tanpa harus menginstal aplikasi pihak ketiga seperti pada versi-versi Android terdahulu. Menu screen recording ini bisa diakses menggunakan dua cara, yaitu melalui Quick Setting atau Smart Sidebar.

Selain dapat merekam suara yang dihasilkan sistem dan aplikasi pada HP, fitur screen recording juga dapat merekam suara via mikrofon. Ini sangat berguna jika Anda berencana membuat konten tutorial untuk diunggah ke TikTok.
Supaya lebih terkesan seperti content creator, Anda juga dapat merekam video selfie agar memperlihatkan ekspresi wajah ketika menjelaskan.
Format screen recording yang bisa dipilih juga beragam, Anda bisa memilih resolusi mulai dari 480p, 720, hingga paling tinggi 1080p. Untuk frame rate-nya, bisa dipilih antara 15 FPS, 24 FPS, dan 30 FPS. Pengguna juga dapat memilih Dynamic yang akan menyesuaikan frame rate secara otomatis berdasarkan konten yang direkam.
- Smart Sidebar dan Floating Window
Hal unik lainnya dari antamuka realme UI 3.0 di HP ini adalah kemudahan dalam ber-multitasking. realme Narzo 50 5G menyediakan fitur Floating Window 2.0 untuk membuka aplikasi kedua dalam bentuk jendela kecil yang posisinya bisa dipindah-pindahkan.
Berdasarkan pengalaman penulis pada HP ini, Anda bisa mengaktifkan floating window melalui Smart Sidebar yang harus Anda aktifkan dulu melalui menu pengaturan. Pasalnya, Smart Sidebar memang tidak aktif secara default.

Smart Sidebar akan menampilkan shortcut terhadap tool paling populer yang sering digunakan, seperti pengambilan screenshot, pesan, kalkulator, Google Chrome, Photos, My Files, dan lain-lain.
Jika ingin menambahkan sendiri aplikasi atau tool ke dalam Sidebar, tinggal lakukan slide down pada Sidebar dan akan muncul tulisan Edit. Layar akan menampilkan daftar tool dan aplikasi pada tab yang terpisah, dan Anda hanya perlu memasukkannya ke Sidebar secara drag and drop.

Selain melalui Smart Sidebar, fitur Floating Window juga bisa dilakukan dengan cara mengakses recent task. Kemudian, tinggal mengetuk simbol titik dua pada satu jendela yang ditampilkan.
Dengan cara ini, Anda pun bisa mengakses fitur splitcreen, yakni menampilkan dua jendela aktif secara bersamaan (atas dan bawah).

Kemudian, fitur Floating Window 2.0 di HP ini juga dapat difungsikan untuk memindahkan data/file dari satu aplikasi ke aplikasi lainnya. Misalnya, bisa saja dengan memasukkan aplikasi galeri foto ke Keep Notes.

Caranya cukup mudah. Anda tinggal perlu membuka My Files atau Photos sebagai floating window dan membuka aplikasi Keep Notes sebagai jendela utama.
Lalu, lakukan tap dan hold pada file yang ingin dimasukkan, kemudian geser file tersebut ke aplikasi utama. Cara yang sama juga berlaku saat hendak membagikan file foto/dokumen ke aplikasi Gmail sebagai attachment, atau ke aplikasi messenger seperti WhatsApp, LINE, dan Telegram.
- Privacy Dashboard
realme UI 3.0 pada HP ini juga menawarkan fitur Privacy Dashboard yang dapat diakses melalui menu pengaturan. Fitur ini dapat menampilkan aplikasi-aplikasi mana saja yang telah mengakses mikrofon, lokasi, kamera, dan beragam permission lainnya, baik itu aplikasi sistem maupun pihak ketiga.

Di fitur ini, Anda pun bisa mengkaji ulang kalau-kalau ada aplikasi tidak diinginkan yang secara tidak sengaja telah mendapatkan izin akses untuk mikrofon atau kamera. Anda tinggal perlu melakukan revoke izin tersebut agar privasi tetap terjaga.
- Material You
Salah satu fitur andalan yang cukup banyak diantisipasi pada Android 12 adalah "Material You", yakni fitur kustomasi tema yang dapat menyelaraskan warna-warna ikon dan elemen visual antarmuka dengan wallpaper apapun yang Anda gunakan.
Karena realme Narzo 50 5G juga menggunakan Android 12, kami pun memutuskan apa smartphone ini mendukung fitur tersebut atau tidak.
Kami menonaktifkan Dark Mode, lalu mengaktifkan wallpaper secara kustom. Hasilnya, ikon-ikon pada antarmuka rupanya benar-benar mengikut palet warna wallpaper tersebut.

Bagian antarmuka yang terpengaruhi Material You adalah pada Quick Control, menu pengaturan, dan juga beberapa aplikasi bawaan seperti kalkulator, My Files, browser, dan lain sebagainya.

Anda pun bisa melakukan kustomasi lanjutan dengan mengakses menu Personalizations di pengaturan, lalu memilih opsi Wallpaper color picking.
Di sini, Anda tinggal pindahkan beberapa titik ke bagian warna wallpaper yang Anda suka. Nantinya, warna-warna inilah yang akan diaplikasikan pada serangkaian elemen visual di antarmuka.
- Mode Satu Tangan (One Hand Mode)

Seperti smartphone kelas menengah pada umumnya, realme Narzo 50 5G juga dihadirkan dengan fitur mode satu tangan. Fitur ini hanya bisa diaktifkan ketika Anda berada pada mode navigasi gestur.
Setelah mengaktifkan One Hand Mode melalui menu pengaturan sistem, Anda pun bisa melakukan swipe down pada bar gestur yang terletak di area paling bawah pada layar.
Namun menurut pengalamman penulis, kontrol untuk mengakses mode satu tangan ini sedikit hit and miss. Juga, ia hanya membuat layar menciut ke bawah dan membuat sebagian ikonnya menghilang. Pun saat membuka aplikasi (misalnya, Google Play Store), tampilan kembali ke kondisi semula.
- Menu dalam gim

Saat bermain gim manapun di smartphone realme Narzo 50 5G, selalu ada menu in-game yang bisa dimunculkan dengan cara melakukan flick (swipe) pada elemen visual yang berfungsi sebagai penanda, terletak di sebelah kiri layar.
Setelah dimunculkan, Anda bisa melihat informasi sekilas seperti jam, suhu ponsel, serta sisa baterai. Pada menu ini, pengguna juga dapat menyetel mode performa yang terbadi menjadi tiga preset, yakni Low Power Mode, Balanced mode, dan Pro Gamer Mode.

Sesuai namanya, Low Power Mode akan mengurangi performa dalam gim (berimbas pada frame rate yang patah-patah) agar tidak terlalu banyak memakan daya baterai.
Sementara, Pro Gamer mode akan hadirkan grafis paling bagus dan frame rate paling stabil namun akan cepat menghabiskan baterai. Balanced Mode merupakan penyeimbang di antara keduanya, dan merupakan mode yang terpilih secara default.

Beragam menu lainnya juga bisa dipilih, seperti voice changer, optimasi sentuhan (menonaktifkan gestur screenshot dan lain-lain untuk menghindari "salah pencet"), screen recording untuk merekam gameplay, mengunci orientasi, serta game focus mode yang akan memblokir panggilan telepon, alarm, notifikasi, dan lain-lain.

Bisa dibilang, fitur menu in-game ini adalah "versi gaming" dari Smart Sidebar. Pasalnya, Anda juga bisa memasukkan shortcut menuju aplikasi dan tool yang diinginkan pada menu in-game tesebut agar dapat mengaktifkan floating window saat bermain gim.

Oh ya, yang tidak kalah menariknya, kini Anda juga dapat menampilkan System Status yang berisikan informasi penting, yakni FPS, daya GPU, dan juga daya CPU. System Status ini akan selalu mejeng di bagian sisi atas layar dan hanya akan hilang ketika dinonaktikan.