carisinyal web banner retina

Review Speaker Bluetooth ECLE: Ringkas dan Multiguna

Ditulis oleh Ahmad Tsalis

Dahulu pemilik PC desktop mesti punya speaker untuk bisa mendengar suara navigasi di sistem operasi, atau suara lain saat menyetel video dan lagu. Maklum, PC zaman dahulu umumnya tidak punya speaker terdedikasi. Maka tak heran bila benda yang satu ini selalu ada, entah di bawah meja komputer atau di samping kiri-kanan monitor.

Namun, biasanya harga speaker komputer yang bagus memang agak mahal. Selain itu, ia makan banyak tempat serta tidak simpel. Soalnya, speaker ini harus tercolok ke sumber listrik dan ke jack audio komputer agar bisa digunakan. Nah, bagaimana solusi dari semua masalah itu jika Anda hanya punya dana Rp100 ribu?

Anda mungkin bisa mencoba speaker bluetooth ECLE BSE-1602, sebuah pengeras suara mini seharga Rp100 ribuan. Bagi yang belum tahu ECLE, brand ini adalah jenama lokal yang memproduksi berbagai macam periferal. Macam-macam periferal itu di antaranya yakni speaker, earphone, kabel USB, charger, dan phone holder.

Terkait produknya, ECLE tak memberi nomor seri apa pun pada kemasan speaker bluetooth ini. Namun, toko resminya, tertulis seri BSE-1602. Kami pun penasaran dengan kualitas barang mungil nan murah ini.

Dalam artikel ini, kami akan berbagi impresi serta pengalaman selama mencoba speaker bluetooth ECLE. Siapa tahu, barang ini adalah speaker yang selama ini Anda cari-cari. Baiklah, sebagai introduksi, silakan menyimak spesifikasi ringkas speaker bluetooth ECLE sebagai berikut.

Spesifikasi Speaker Bluetooth ECLE BSE-1602

  • Dimensi: 123 x 123 x 40 mm
  • Tenaga: 5W
  • Frekuensi: 60 Hz - 20 KHz
  • Jarak Efektif (bluetooth): 10 m
  • Port: jack audio 3,5 mm, USB A, microUSB, microSD
  • Kapasitas baterai: 1200 mAh
  • Input pengisian: 5V, 500 mA
Cek Harga Produk Ini:

Isi Kotak

Paket penjualan speaker bluetooth ECLE cukup simpel. Produk ini dikemas dengan kotak utama berikut kover yang bisa dilepas. Kover tersebut menampilkan gambar dan deskripsi singkat produk pada bagian depan, serta spesifikasi produk pada bagian belakang.

Beralih ke kotak utama yang tampilannya polos. Di situ kami menemukan speaker yang terbungkus di dalam plastik buram. Selanjutnya, ada kabel microUSB pendek (kira-kira 40 cm), dan selembar kertas petunjuk penggunaan (user manual).

Desain

Kami terkesan dengan desain speaker bluetooth ECLE karena bentuknya yang ringkas. Speaker ini bisa digenggam dengan hanya menggunakan satu tangan orang dewasa. Selain ringkas, bobotnya pun ringan, hanya 300 gram.

Seluruh bodi speaker ini dipoles dengan lapisan kesat yang bikin tangan jadi nyaman. Gara-gara lapisan ini juga, tampilan speaker terjaga kebersihannya. Kami pun merasa tak ada bagian yang terasa kasar dari speaker ini.

Kalaupun ada, itu hanya garis perpotongan tengah antara bagian bodi atas dan bodi bawah. ECLE tentunya bisa mengatasi hal ini pada masa mendatang, asalkan lebih presisi saat memasang maupun membikin komponen bodi ini.

Mari beranjak untuk seluruh sisi speaker bluetooth ECLE ini. Pada sisi depan alias sisi muka terdapat kisi-kisi lubang speaker. Lubang speaker tersebut kira-kira memenuhi 2/3 bagian sisi muka. Di tengah atas lubang speaker terdapat logo ECLE yang dilapisi plastik.

Selain lubang speaker, ada juga kompartemen berbentuk persegi panjang yang melintang sepanjang diameter si speaker. Kompartemen ini berfungsi sebagai holder atau dudukan smartphone dalam orientasi landscape.

Kemudian, di bagian paling atas dari sisi muka ada deretan tombol. Mulai dari tombol play (berbentuk segitiga), tombol minus, tombol plus, dan tombol lingkaran. Tombol play berfungsi memutar lagu, pause, dan menerima panggilan. Tombol ini juga berfungsi untuk mencari siaran radio saat ditekan lama.

Tombol minus berguna untuk mengganti channel siaran radio, saat ditekan satu kali, dan mengurangi volume suara saat ditekan lama. Kalau tombol plus, fungsinya sama seperti tombol minus saat ditekan satu kali. Saat ditekan lama, ia akan memerintahkan speaker untuk menambah volume suara.

Sementara itu, tombol lingkaran fungsinya adalah untuk menghidupkan dan mematikan saat ditekan lama. Ketika ditekan hanya sekali, fungsinya berubah jadi tombol untuk mengganti mode: mode Radio FM atau mode bluetooth.

Beralih ke sisi samping untuk melihat colokan apa saja yang disediakan speaker ini. Ada empat colokan yang disediakan, terdiri atas colokan aux (jack audio 3,5 mm, USB tipe A, port kartu microSD, dan microUSB. Penjelasan empat jenis colokan tersebut akan kami singgung di poin fitur.

Nah, selain deretan colokan tersebut, ada satu lampu indikator dan tali. Untuk lampu indikator, ia akan menyala warna oranye saat speaker dicas (dalam keadaan mati). Lampu dengan warna tersebut bakal mati saat baterainya penuh. Warna lampu jadi biru saat speaker dihidupkan.

Sementara tali speaker dipasang di sebelah kiri colokan aux. Tali yang dipakai mirip seperti tali sepatu karena di ujungnya terdapat lilitan plastik keras. Adanya tali ini membuat speaker jadi lebih mudah dibawa. Anda juga bisa memanfaatkan tali ini untuk menggantung speaker di dinding.

Balik ke sisi bawah, ada empat kaki-kaki speaker berwarna abu-abu. Tak disangka, kaki-kaki ini juga memiliki bahan bertekstur kesat seperti bodi si speaker. Imbasnya, speaker jadi tidak mudah tergelincir ketika ditaruh di meja dengan permukaan kaca.

Hanya saja, unit yang kami beli punya kaki-kaki yang tidak dapat berdiri dengan rata. Ada goyangan kecil yang timbul saat kami sentuh bagian atas speaker dengan jari telunjuk. Lagi-lagi ini masalah kepresisian.

Fitur

Anda mungkin sudah cukup banyak mengetahui fitur apa saja yang ada pada speaker bluetooth ECLE ini setelah membaca poin desain. Namun, pada poin ini, kami akan menjelaskannya secara terperinci.

Fitur pertama sekaligus yang utama dimiliki speaker ini adalah mode bluetooth. Mode ini otomatis aktif setelah tombol power ditekan. Speaker dengan dukungan Bluetooth 5.0 ini pun siap terhubung ke perangkat lain, baik itu komputer, smartphone Android, ataupun smartphone iOS.

Kami mencoba menghubungkan speaker ini dengan smartphone iPhone 5s. Hasilnya, iPhone 5s dapat melacak keberadaan speaker berlabel ECLE dan koneksi pun tercipta dengan cepat. Speaker ini dapat memerankan fungsi sebagai loud speaker ketika kami coba menelepon via aplikasi WhatsApp.

Kami juga mencoba menyambungkan speaker ini ke laptop. Hanya saja, kedua perangkat gagal tersambung. Bahkan laptop yang kami pakai tidak bisa melacak keberadaan si speaker.

Kami belum tahu pasti apa penyebabnya. Mungkin saja kedua perangkat tidak kompatibel. Sebagai informasi, kami menggunakan laptop Dell Latitude E6420 dengan sistem operasi Windows 10.

Fitur kedua dari speaker ini adalah TF card mode. TF adalah singkatan dari trans-flash. Mode ini singkatnya adalah menjadikan speaker sebagai MP3 player. Caranya dengan menyalakan speaker, lalu masukkan kartu microSD yang sudah berisi file MP3, dan tekan tombol play.

Fitur ketiga adalah USB mode. Fitur ini mirip seperti TF card mode. Bedanya, media yang dipakai adalah flash disk. Cara menggunakan fitur ini juga persis seperti TF card mode.

Fitur keempat yakni Line in mode. Fitur ini adalah sebutan ketika Anda memasukkan kabel jack audio 3,5 mm ke dalam colokan aux. Kami pun mencoba fitur ini dengan mencolokkan earphone kabel.

Kami pikir, output suara bakal jadi ada dua, satu speaker dan satunya lagi earphone. Nyatanya tidak terjadi apa-apa setelah earphone dicolokkan. Dugaan kami, fitur ini akan aktif ketika Anda memasang perangkat seperti mikrofon atau gitar listrik.

Kedua perangkat, mikrofon dan gitar listrik itu memang tidak memakai jack audio 3,5 mm. Karena itu, agar bisa terhubung ke speaker ini, Anda mesti menggunakan konverter jack audio 6,5 mm ke 3,5 mm.

Fitur kelima yaitu mode Radio FM. Ya, speaker ini bisa difungsikan sebagai radio. Syaratnya, speaker ini harus tersambung ke kabel microUSB. Baru setelah Anda bisa menghidupkan speaker, lalu menekan tombol power sekali lagi untuk masuk ke mode Radio FM.

Langkah selanjutnya adalah menekan tombol play dengan waktu lama (sekitar tiga detik), dan biarkan speaker memindai siaran yang ada di sekitar tempat Anda. Tekan tombol play lagi untuk menghentikan proses pemindaian. Gunakan tombol plus dan minus untuk mengganti siaran serta mengatur level volume.

Fitur keenam adalah sebagai holder alias dudukan HP. Fitur ini merupakan benefit bagi Anda yang suka menyaksikan film dari layar HP. Anda jadi tidak perlu memegangi HP dengan tangan sepanjang film berjalan.

Tinggal taruh di atas speaker ini, lalu cari posisi paling nyaman, entah rebahan atau duduk. Jangan lupa gunakan pula speaker ini sebagai output suara film agar suasananya makin mantap.

Performa dan Ketahanan Baterai

Kami bukanlah ahli akustik yang paham betul dengan elemen-elemen suara. Namun, kami takjub saat mencoba memutar lagu Adele yang berjudul When We Were Young dengan speaker ECLE ini.

Lagu tersebut kami putar pada mode bluetooth, saat speaker disambungkan dengan smartphone iPhone 5s. Sementara smartphone memutar lagu streaming di YouTube. Dentuman suara bass yang tebal terasa sejak detik pertama lagu diputar.

Vokal dari sang penyanyi pun sangat jelas. Suara treble seperti bunyi simbal drum terdengar pula, meskipun tipis-tipis. Suaranya pun tidak pecah ketika level volume kami naikkan sampai mentok. Singkatnya, kami mengapresiasi kualitas suaranya yang cukup bagus.

Saat dipakai pada mode Radio FM, suara yang timbul bervariasi. Kami bisa mendapatkan suara jelas ketika tersambung ke channel dengan kekuatan sinyal yang bagus. Hal itu bisa kami raih dengan mengubah posisi kabel, menempatkan speaker ke tempat yang lebih tinggi, atau mengganti kabel bawaan dengan kabel microUSB lain yang lebih panjang.

Kami tidak mencoba fitur USB mode dan TF card mode. Namun, kami berasumsi, selama file MP3 yang disimpan di dalam flash disk atau microSD punya bitrate yang bagus, suara yang muncul akan bagus juga. Sama seperti saat kami menggunakan speaker ini dengan bluetooth mode.

Hal yang jadi catatan kami mengenai speaker bluetooth ECLE ini adalah tombolnya. Rasanya agak keras, khususnya tombol minus dan plus, dan menimbulkan suara "cetak-cetok" saat kami memencetnya. Dua tombol itu juga agak sulit dipakai saat kami hendak menyesuaikan volume suara.

Sebab, kami hanya memakai feeling karena speaker ini memang tidak memiliki indikator kelantangan suara. Saat kami ingin mengatur volume serendah mungkin, ternyata volume terendahnya masih cukup keras. Menekan tombol minus lebih lama lagi hanya akan membuat suaranya hilang.

Kejadian seperti itu bisa dihindari pada mode bluetooth, sebab kami bisa mengatur level volume lewat smartphone. Namun, tidak saat kami memakai si speaker pada mode Radio FM.

Sementara itu, soal ketahanan baterai, kapasitas 1200 mAh yang disematkan ternyata terbilang awet. Kami menguji ketahanan baterainya dengan cara sederhana, yakni memakai speaker ini untuk mendengarkan siaran radio. Sebelumnya, kami telah memastikan terlebih dahulu bahwa baterai speaker ini sudah penuh.

Caranya dengan mengecasnya sampai lampu indikator (warna oranye) tak lagi menyala. Pengecasan berlangsung sebentar karena pabrik speaker ini ternyata sudah mengisi baterainya. Kami pun menyalakan speaker ini sekitar pukul 19.40 WIB. Volume kami setel di level paling rendah.

Keesokan harinya, sekitar pukul 07.38, speaker memberi tanda bahwa baterainya akan habis. Tanda berbentuk suara permintaan untuk mengecas baterai itu berbunyi tiap 20 detik sekali. Speaker akhirnya benar-benar mati pada pukul 07.50. Kalau dihitung-hitung, speaker ini bisa bertahan dipakai hingga 12 jam lebih.

Nah, bagaimana dengan durasi pengisian baterainya? Sebelum menjawabnya, patut Anda ketahui bahwa speaker ECLE ini mendukung pengisian 5V 0,5 Ampere alias 2,5W. Kami pun coba mengecas speaker ini menggunakan charger ber-output 5V 1,5 Ampere (7,5 Watt).

Pengecasan dimulai sekitar pukul 07.52. Pada pukul 12.56, kami menghentikan pengecasan. Kami merasa waktu yang dibutuhkan untuk mengecas speaker ini sudah sangat lama, lebih dari empat jam, padahal baterai belum juga penuh. Lamanya durasi pengecasan baterai speaker ini terjadi karena daya maksimal yang bisa diterima hanya 2,5W.

Simpulan

Speaker bluetooth ECLE-BSE-1602 hadir sebagai salah satu pilihan menarik bagi Anda yang mencari speaker portabel murah, tapi keluaran suaranya berkualitas. Pada level harga Rp100 ribu, Anda mungkin akan sulit menemukan perangkat sejenis dengan kualitas suara layaknya speaker bluetooth ECLE.

Tidak hanya itu, polesan bertekstur kesat juga jadi salah satu poin yang membuat kami suka dengan speaker ini. Polesan ini nyaman di tangan dan sulit membuat penampilan si speaker tampak dekil. Keberadaan beragam fungsi dan kompatibilitas dengan berbagai input membuat speaker ini jadi fleksibel.

Hanya saja, daya tahan baterai yang bagus belum didukung dengan kecepatan pengisian yang bagus. Detail kepresisian speaker ini juga masih harus ditingkatkan demi memberi pengalaman terbaik.

Menurut kami, speaker ini cocok sebagai pilihan ekonomis untuk dipakai di kamar dan ruang keluarga. Untuk menemani perjalanan jarak jauh, atau dibawa ke tempat berkemah juga oke. Berdasarkan pengalaman singkat memakai speaker ini, berikut poin kelebihan dan kekurangan yang dapat kami rangkum.

Kelebihan:

  • Desain portabel, ringkas dan ringan
  • Tekstur bodi kesat yang nyaman di tangan
  • Keluaran suara mantap
  • Baterai awet, dapat dipakai sampai 12 jam pada mode Radio FM
  • Multiguna: punya banyak fitur, bisa ditaruh atau digantung
  • Praktis tanpa utak-atik equalizer

Kekurangan:

  • Kepresisian kurang pada sambungan bodi dan kaki-kaki
  • Tombol agak keras, terutama pengatur volume
  • Pengisian baterai relatif lama
  • Tidak ada jaminan garansi (klaim kerusakan hanya diproses jika menyertakan video unboxing)
Kategori:
cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram