Snapdragon 685 vs Helio G100, Mana Lebih Unggul?
MediaTek Helio G100 dan Qualcomm Snapdragon 685 adalah chipset 4G yang banyak digunakan pada ponsel pintar di kelas menengah. Keduanya dibangun dengan proses fabrikasi 6nm (TSMC) sehingga sama-sama menjanjikan performa dan efisiensi daya yang tinggi.
Ponsel yang menggunakan kedua chipset tersebut berada di rentang harga yang sama sehingga calon pembeli terkadang bingung untuk memilihnya. Oleh karena itu, di artikel ini Carisinyal akan membandingkan keduanya agar kamu bisa memilih chipset yang tepat sesuai kebutuhan.
Performa CPU

Snapdragon 685 menggunakan delapan inti Kryo 265 (4× Cortex‑A73 hingga 2,8 GHz + 4× Cortex‑A53 hingga 1,9 GHz), sedangkan Helio G100 memiliki konfigurasi 8-inti berisi 2× Cortex‑A76 hingga 2,2 GHz dan 6× Cortex‑A55 hingga 2,0 GHz.
Arsitektur Cortex‑A76 pada Helio G100 memang lebih baru dibanding A73, tetapi kecepatan clock Snapdragon 685 lebih tinggi. Pada pengujian Geekbench 6, Helio G100 unggul pada skor single‑core sekitar 733 berbanding 473 untuk Snapdragon 685, dan multi‑core 2028 vs 1510.
Data tersebut menunjukkan jika Helio G100 lebih kuat dalam tugas-tugas berat. Namun Snapdragon 685 memiliki konsumsi daya yang sangat efisien berkat kluster A53 yang hemat energi.
Performa GPU

Pada sisi GPU, Snapdragon 685 mengintegrasikan Adreno 610 dengan kecepatan hingga 1260 MHz dan 128 unit shader. Sementara itu, Helio G100 memakai ARM Mali‑G57 MP2 dengan kecepatan 2×1000 MHz dan total 64 shader.
Secara spek mentah, Adreno 610 memiliki lebih banyak shading unit (128 vs 64) dan komputasi puncak ~322 GFLOPs, sehingga secara teori rendering grafisnya lebih unggul. Selain itu, Snapdragon 685 juga mendukung API grafis modern (OpenGL ES 3.2, Vulkan 1.1, DirectX 12.1).
Meski begitu, beberapa benchmark GPU compute menunjukkan jika Helio G100 jauh lebih tinggi, seperti skor pada Geekbench Compute yang menunjukkan hasil 1464 vs 377. Hal tersebut mungkin terjadi karena arsitektur Mali mendukung komputasi vektor yang lebih efisien.
Untuk gaming, Helio G100 dirancang dengan MediaTek HyperEngine yang mengoptimalkan distribusi daya CPU/GPU selama permainan, sedangkan Snapdragon 685 mendukung tampilan layar hingga 120 Hz dengan Q-Sync untuk sinkronisasi frame dan audio berkualitas (aptX Adaptive).
Efisiensi Daya dan Fabrikasi
Kedua chipset dibuat di fabrikasi 6nm yang efisien. Dalam beberapa pengujian konsumsi daya sintetis, skor efisiensi kedua chipset juga hampir sama. Snapdragon 685 mendukung Quick Charge 3.0 untuk pengisian cepat (80% dalam 35 menit), sedangkan Helio G100 tidak memiliki fitur pengisian cepat khusus.
Secara keseluruhan, kedua chipset menawarkan efisiensi baterai baik, hanya saja Helio G100 sedikit diunggulkan saat beban berat karena arsitektur Cortex‑A55 yang efisien dan dukungan HyperEngine, sementara Snapdragon mengandalkan manajemen daya dari Snapdragon Sensing Hub.
Konektivitas

Kedua chipset hanya mendukung jaringan 4G LTE dan tidak ada 5G. Snapdragon 685 mengintegrasikan modem X11 LTE (Cat‑11) dengan kecepatan downlink hingga 390 Mbps. Helio G100 menggunakan modem LTE Cat‑13 (hingga ~400 Mbps) dengan dukungan 4x4 MIMO dan 256QAM, sehingga sedikit lebih cepat dalam kecepatan unduhan.
Untuk Wi-Fi dan Bluetooth, Snapdragon 685 dan Helio G100 sama‑sama mendukung Wi-Fi 5 (802.11a/b/g/n/ac) dan Bluetooth 5.2. Snapdragon 685 juga memiliki fitur khusus seperti Wi-Fi calling dan adaptive antenna tuning, sedangkan Helio G100 mendukung GNSS ganda (dual‑band GNSS).
Fitur AI dan Sensor Pendukung
Snapdragon 685 dilengkapi Hexagon 686 DSP untuk akselerasi AI, dengan kemampuan hingga ~1 TMACs. Qualcomm juga memanfaatkan “Qualcomm Sensing Hub” dengan pemrosesan low-power untuk pengenalan suara selalu-aktif (multi-mic, far-field) dan asisten suara on-device.
Helio G100 juga memiliki NPU khusus meskipuntidak disebutkan serinya. MediaTek menonjolkan kemampuan AI pada sisi kamera, seperti deteksi wajah AI, engine depth untuk bokeh, serta noise reduction multi-frame.
Dukungan Kamera dan Multimedia

Kedua chipset mendukung kamera beresolusi tinggi. Snapdragon 685 dilengkapi Spectra triple ISP 12-bit yang mampu memproses simultan tiga kamera (misalnya 13+13+5 MP) dan mendukung sensor tunggal hingga 108 MP dengan kedalaman warna 12-bit. Fitur videonya mencakup perekaman hingga resolusi 1080p@60fps (slow‑mo) serta dukungan codec HEVC/VP9.
Di sisi lain, MediaTek Helio G100 dapat menggunakan kamera utama hingga 200 MP (dengan teknik pixel-binning 2,2μm) dan setup dual‑camera hingga 16+16 MP. Untuk video, Helio G100 juga sanggup merekam hingga resolusi 2K@30fps.
Secara ringkas, Helio G100 unggul di sensor kamera (200 MP), sedangkan Snapdragon 685 unggul di pengolahan multi-camera simultan dan decoding video lanjutan.
Benchmark Sintetis
Hasil benchmark sintetis menegaskan keunggulan Helio G100 dalam performa kinerja mentah. Di AnTuTu v10, Helio G100 mencetak sekitar 430.430 poin versus 349.440 untuk Snapdragon 685 (selisih +23%). Pembagian skor menunjukkan Helio lebih unggul di CPU, GPU, RAM, dan UX.
Pada Geekbench 6, Helio G100 meraih poin sekitar 733 (single-core) dan 2028 (multi-core), jauh melampaui skor Snapdragon 685 yang hanya mendapatkan 473 dan 1510 poin. Dalam pengujian GPU compute, skor Helio G100 juga sangat tinggi (1464 vs 377).
Simpulan
Dari pembahasa di atas, dapat disimpulkan jika Helio G100 lebih unggul untuk gaming berkat CPU Cortex‑A76 ganda dan GPU Mali‑G57 yang didukung MediaTek HyperEngine. Selain itu Helio G100 juga menang di performa mentah, sehingga lebih cocok untuk aplikasi berat dan multitasking.
Sementara itu, Snapdragon 685 tetap efisien untuk tugas sehari-hari, plus keunggulan dukungan ISP triple yang memudahkan pengambilan gambar beresolusi tinggi secara cepat. Snapdragon 685 juga mendukung Quick Charge 3.0 untuk mempercepat pengisian daya baterai.
