carisinyal web banner retina

5 Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Beli HP Bekas

Ditulis oleh Hilman Mulya Nugraha

Membeli HP baru memang disarankan. Karena benefitnya jelas. Apalagi soal garansi. Namun, membeli baru bukan satu-satunya jalan untuk mendapatkan HP. Bagi sebagian orang, membeli HP bekas bisa jadi “jalan ninjanya sendiri” dalam mendapatkan sebuah HP yang berkualitas. 

Pasalnya, masih banyak HP bekas berkualitas yang ada di pasaran. Terlebih, tidak sedikit HP bekas tersebut yang punya kualitas bagus. Bukankah lebih baik membeli barang bekas berkualitas daripada barang baru tapi cepat rusak? 

Karena saya percaya, membeli sebuah barang, walau bekas tetapi berkualitas, justru bakal menguntungkan walaupun harus merogoh kocek lebih dalam. Karena itu, ada beberapa tipe HP yang harga bekasnya masih tergolong bekas. Sering kali tipe ponsel ini lebih banyak dicari dibandingkan HP baru yang harganya sedikit lebih rendah. 

Saya juga pernah beberapa kali membeli HP bekas, baik buat sendiri maupun buat sodara. Kualitas HP yang saya beli biasanya jauh dari kata gagal. Tapi, tentu ini karena pengalaman dan kegiatan saya yang selalu mengikuti perkembangan HP. 

Kalau ditanya soal membeli tas bekas atau mobil bekas, tentu saja saya bakal angkat tangan karena bukan bidang saya. 

Nah, karena itu, berdasarkan pengalaman dalam “dunia rimba gadget”, saya bakal bagikan lima hal yang perlu diperhatikan sebelum pembaca memutuskan membeli HP bekas. 

1. Menyesuaikan dengan Dana yang Dimiliki 

harga hp di jagofon


Ini tips pertama dan penting; “Dana yang dimiliki ada berapa?”. Untuk membeli HP second atau HP bekas, pastikan dana yang dimiliki sesuai dengan harga HP yang diinginkan. Menurut saya malah, seharusnya sesuai dengan HP yang dibutuhkan. 

Karena kebutuhan orang berbeda-beda. Dulu, saya membeli HP Android bekas seharga Rp1,9 juta. Saya memilih itu karena dana yang dimiliki Rp2 juta dan HP tersebut sesuai dengan kebutuhan saya, terutama dari spesifikasi yang ditawarkan. 

Kalau pembaca kebetulan butuh HP yang bagus buat media sosial, jelas pembaca sebagai calon pembeli butuh HP flagship bekas. Karena HP tipe ini punya kemampuan kamera yang baik. Contohnya iPhone. Jika dana yang dimiliki bisa memenuhi untuk membeli iPhone bekas, tidak ada salahnya membeli tipe iPhone tersebut. Hanya saja sebaiknya jangan membeli iPhone yang seri terlalu lama. Minimal 3 atau 4 seri ke belakang. 

Kalau calon pembeli hanya butuh HP untuk kegiatan belajar, tentu HP Android yang terjangkau juga bisa memenuhi hal tersebut. Hanya saja hindari HP dengan RAM 2 GB atau 3 GB. Sebaiknya pilih HP Android murah dengan RAM 4 GB. 

Kalau misalnya dana yang dimiliki ada Rp2 juta, tetapi HP bekas yang diincar ada di angka Rp2,5 juta, calon pembeli bisa menambah sampai angka maksimal. Misalnya dengan menabung alias menunda terlebih dahulu. Tentu ini dengan kondisi pembaca sebagai calon pembeli tidak terlalu butuh cepat HP tersebut. 

2. Gali Info Kalau Beli HP Secara Online

ilustrasi membeli online

Membeli HP secara online, memang menyenangkan. Harganya biasanya sedikit lebih murah. Selain itu, biasanya pembeli dapat promo dan kupon pembelian kayak cashback. 

Namun, beli HP secara online, harus diteliti benar. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan kalau beli secara online. 

Kalau pembaca mau membeli HP bekas secara online, pastikan hal-hal berikut diperhatikan. 

  • Tanyakan Kondisi Fisik 

Kondisi fisik biasanya sudah tercantum di deskripsi HP yang bakal dijual. Cuman, tidak sedikit pembeli yang abai soal keterangan kondisi di deskripsi. Perhatikan kondisi HP seperti apa, kalau ada lecet, tanya penjualnya, bagian lecetnya ada di mana. Kalau bisa minta foto kondisi HP tersebut. 

  • Spesifikasi yang Sesuai 

Pastikan juga spesifikasi HP bekas tersebut sesuai dengan  jenis HP.  Seringkali ada penjual yang menuliskan spesifikasi HP secara sembarangan di deskripsi. Ini berakibat pada ketidaksesuaian spek HP yang dijual dengan HP yang dibeli.

Misalnya, HP tersebut punya RAM 3 GB. Namun, penjual menuliskan di deskripsi kalau HP tersebut punya RAM 4 GB. Karena itu, penting bagi calon pembeli untuk mencari tahu soal HP yang bakal dibeli. Misalnya cari tahu spesifikasi HP tersebut di Google. 

  • Harga yang Masih Masuk Akal 

Memang membeli HP bekas secara online, calon pembeli bakal dapat harga murah. Hanya saja, pastikan harga tersebut tergolong masuk akal. Caranya dengan membandingkan produk HP sejenis dengan kondisi sama di penjual lain. 

Contoh, ada penjual di salah satu marketplace, menjual iPhone 12 Pro bekas dengan harga Rp3 juta. Tentu ini tidak masuk akal karena harga HP tersebut untuk bekasnya pun tidak akan sampai Rp3 juta, bahkan untuk varian memori internal terkecil.

Sebaiknya, abaikan penjual tersebut. Cari HP sejenis dengan harga yang masih masuk akal. 

3. Membeli di Tempat Terpercaya 

Redmi Note 11 Pro

Kalau gak mau ribet dengan langkah yang di nomor 2, paling gampang, yah membeli HP bekas di tempat atau orang yang terpercaya. Misalnya, calon pembeli kurang mengerti soal HP bekas, sebaiknya cari teman atau saudara yang mengerti soal HP.  Minta pendapatnya atau rekomendasi darinya soal tempat pembelian HP yang bekas. 

Kalau gak, beli HP dari tempat yang benar-benar terpercaya. Contohnya adalah Jagofon

Dibandingkan membeli HP bekas di marketplace yang banyak jumlahnya dan perlu ketelitian, kenapa tidak datang ke satu tempat yang benar-benar tepat? 

Pasalnya, Jagofon adalah sebuah marketplace yang fokus pada penjualan HP bekas. Situs ini seolah jadi jawaban dari kebingungan dan keribetan soal detail membeli HP bekas. 

Gak perlu cek detail, gak perlu tanya soal kondisi, semua informasi soal kondisi HP bekas yang dijual di Jagofon tersedia. 

Jagofon ini hadir sebagai situs yang bisa jadi andalan dalam membeli HP bekas tapi berkualitas tinggi. Selain itu, harga yang ditawarkan juga masih tergolong terjangkau. 

Kehadiran Jagofon secara tidak langsung juga membantu pengurangan limbah elektronik. Pasalnya, barang bekas yang masih layak pakai dan berkualitas mereka jual kembali. Tidak jadi limbah dan merusak lingkungan. 

Banyak HP bekas dari berbagai merek yang dijual di Jagofon. Mulai dari iPhone, Samsung, OPPO, realme, vivo, Xiaomi, dan ASUS ROG Phone. Yang dijual pun beragam. Ada HP kelas entry level, mid-range, dan flagship. 

Meskipun menjual berbagai lini HP dari berbagai kelas harga, Jagofon tetap mengedepankan kualitas. Mereka memastikan kalau produk HP bekas yang mereka jual telah diseleksi secara ketat. Mereka punya metodologi pengujian sendiri soal kelayakan HP yang bakal dijual kembali. 

Jagofon juga transparan soal kondisi HP. Mereka punya tingkatan kondisi HP yakni: Mint, Very Good, Good, dan Fair. Mereka juga memastikan kalau produk HP yang dijual berfungsi dengan baik. Ada juga garansi dari mereka selama 30 hari. 

Berbagai lini produk smartphone mereka jual dengan harga menarik. Yang paling menarik tentu saja adalah iPhone. Produk iPhone bekas jadi salah satu produk andalan dari Jagofon. Terlebih karena peminat iPhone bekas juga terbilang tinggi. 

Menurut hemat saya, membeli iPhone bekas di Jagofon bisa jadi solusi yang paling gampang. Tidak perlu ribut soal detail kondisi, soal apakah produknya garansi internasional, dan lainnya. Kenapa? Karena semua informasi tersebut sudah dijelaskan secara transparan di Jagofon. 

4.  Beli di Tempat dengan Rating dan Ulasan yang Baik 

beli hp

Sebenarnya di Jagofon, calon pembeli tidak perlu ribet urusan ini. Pasalnya, Jagofon adalah marketplace yang sudah terpercaya dan banyak produk bagus yang menarik. 

Namun, jika calon pembeli ingin membeli secara offline, belilah di konter yang punya rating bagus. Calon pembeli bisa mengecek tempat konter tersebut di Google. Tempat jual HP biasanya punya akun Google Bisnis yang menjelaskan informasi lokasi dan juga ulasan dari pengguna. 

5. Periksa IMEI 

dus iphone imei

Pastikan IMEI HP bekas yang bakal dibeli aman. Tanyakan hal ini ke penjual HP bekas. Sebagai informasi, IMEI adalah serangkain nomor unik yang ada di tiap HP. Tiap HP punya nomor IMEI yang berbeda-beda. Karena itu pastikan IMEI HP tersebut adalah asli. 

Kalau IMEI yang ada di HP tidak asli, HP tersebut gak bisa digunakan. Ini karena pemerintah Indonesia menerapkan sistem blokir bagi HP yang IMEI-nya tidak terdaftar. Efeknya, HP tersebut bakal susah memakai jaringan seluler di Indonesia. 

Untuk itu, pastikan IMEI HP yang dibeli sudah terdaftar. Calon pembeli bisa cek

cek IMEI tersebut melalui kardus ponsel atau melalui *#06#. Kemudian cocokkan nomor IMEI tersebut di situs  IMEI Kemenperin di tautan https://imei.kemenperin.go.id.

Nah itu tadi, 5 hal yang perlu diperhatikan saat beli HP bekas. Sebagai informasi penutup, untuk poin nomor 5, kalau beli di Jagofon, tidak perlu khawatir soal IMEI. Karena sekali lagi, semua informasi soal HP bekas cukup transparan di situs tersebut. 

Udah itu aja paling informasi soal beli HP bekas. Semoga informasi ini membantu buat para pembaca yang ingin beli HP bekas. 

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram