carisinyal web banner retina

UNISOC Tiger T310 Setara Apa? Ini 5 Chipset Pembandingnya

Ditulis oleh Ahmad Tsalis

Nama UNISOC tiba-tiba saja mencuat pasca pandemi Covid-19. Chipset atau SoC bikinan mereka kian dilirik oleh berbagai produsen smartphone, khususnya untuk segmen kelas entri dan kelas menengah. Fenomena kelangkaan chipset dari produsen besar jadi salah satu alasan mengapa UNISOC naik daun.

Salah satu chipset UNISOC yang cukup menyita perhatian adalah UNISOC Tiger T310. Chipset ini dirilis pada 2019 dan masih memakai konfigurasi quadcore (empat inti) pada CPU-nya. Terdengar biasa saja, bukan?

Meski hanya empat core, Tiger T310 punya satu hal yang membuatnya cukup spesial. Hal itu adalah keberadaan inti performa dengan mikroarsitektur Cortex A75 pada CPU-nya. CPU dengan mikroarsitektur Cortex A7x memang langka buat chipset kelas entri.

Sebab kebanyakan chipset di kelas tersebut umumnya dirancang untuk tidak mengejar performa, melainkan efisiensi konsumsi daya. Pada Tiger T310, UNISOC memasangkan satu Cortex A75 berkecepatan 2,0 Ghz dengan tiga Cortex A55 (1,8 GHz).

Adanya Cortex A75 menciptakan tenaga ekstra, sehingga mampu meningkatkan performa perangkat yang memakai Tiger T310 secara keseluruhan. Adapun Tiger T310 dilengkapi pula dengan GPU (prosesor grafis) PowerVR GE8300 (800 Mhz), modem internal 4G, dan komponen-komponen penting lain.

Menurut Wikimovel, Chipset yang dibikin dengan proses manufaktur 12 nm ini mendukung penggunaan RAM LPDDR4 dan memori internal eMMC 5.1. Tiger T310 juga mendukung kamera dengan resolusi maksimal 16 MP, dan mampu menciptakan video dengan resolusi hingga Full HD (1080p) pada 30 fps.

Contoh perangkat yang memakai SoC ini adalah tablet Advan Sketsa 2. Dalam pengujian yang dilakukan oleh kanal YouTube TeknoLoGue, skor total AnTuTu 8 tablet tersebut adalah 132.172. Skor AnTuTu 9 tablet ini belum diketahui.

Namun, umumnya skor AnTuTu 9 lebih tinggi sekitar 15% ketimbang AnTuTu 8. Sementara itu, menurut Chipguider, skor single-core Tiger T310 mencapai 210 dan multi-core-nya 926 pada aplikasi GeekBench 5,

Bagaimanapun, skor yang dicatat tersebut telah mengindikasikan bahwa SoC Tiger T310 mampu menyajikan performa harian yang andal buat Advan Sketsa 2.

Gim-gim populer semacam Mobile Legends, PUBG Mobile, Call of Duty Mobile, hingga Free Fire pun bisa dijalankan dengan kualitas grafis rendah hingga menengah. Di sisi lain, Anda mungkin masih bertanya-tanya, "UNISOC Tiger T310 ini setara dengan chipset apa?"

Nah, dalam artikel ini akan Carisinyal paparkan lima chipset yang punya kemampuan setara atau bisa dibilang berada di level sama dengan UNISOC Tiger T310. Apa saja chipset-chipset tersebut? Berikut kami sebutkan satu per satu.

1. MediaTek Helio G37

MediaTek Helio G37_

MediaTek Helio G37 dirilis pada kuartal empat 2021. Helio G37 memiliki konfigurasi delapan inti CPU dengan dua klaster, sama seperti pendahulunya yakni Helio G35.

Klaster pertama diisi empat inti Cortex A53 dengan kecepatan hingga 2,3 GHz. Klaster kedua sama, tetapi setelan frekuensinya dibatasi sampai 1,8 GHz saja. Selain CPU, Helio G35 memiliki GPU PowerVR GE8320 (680 MHz), modem 4G LTE, dan komponen lainnya.

Semuanya disatukan melalui proses manufaktur 12 nm. Helio G37 sebetulnya sama dengan Helio G35. Hanya saja, MediaTek meningkatkan dukungan resolusi kamera maksimal dari yang sebelumnya 25 MP pada G35 menjadi 50 MP pada G37.

Hal ini mengindikasikan bahwa ISP (prosesor gambar) yang dibawa Helio G37 sedikit lebih canggih. Adapun SoC ini juga bisa menangani perekaman video dengan resolusi 1080p (Full HD) 30 fps.

Helio G37 cocok dipasangkan dengan perangkat yang memakai RAM LPDDR3 atau LPDDR4X, memori internal berjenis eMMC 5.1, dan layar beresolusi Full HD+ (2400 x 1080 piksel).

Sampai artikel ini ditulis, belum ada perangkat resmi yang dirilis di Indonesia dengan SoC Helio G37. Namun, perangkat yang memakai Helio G35 sudah cukup banyak. Di antaranya adalah Nokia G20, Redmi 9C, Infinix Hot 10 Play, realme C21, dan OPPO A16.

Dalam catatan Chipguider, skor total AnTuTu 8 Helio G35 mencapai 110.404. Sementara itu, skor single-core dan multi-core-nya secara berurutan adalah 225 dan 993 pada GeekBench 5. Berikut komparasi antara Helio G35/G37 dan Tiger T310:

Kelebihan Helio G35/G37 dibanding Tiger T310

  • Clockspeed lebih tinggi (2,3 GHz vs 2,0 GHz)
  • Skor single-core, dan multi-core lebih unggul (225 vs 210; 993 vs 926)
  • Dukungan resolusi kamera maksimal lebih tinggi (50 MP pada Helio G37)
  • Kemampuan multitasking lebih oke dengan delapan inti CPU

Kekurangan Helio G35/G37 dibanding Tiger T310

  • Tidak punya mikroarsitektur Cortex A7x pada core performa
  • Frekuensi GPU lebih rendah (680 MHz vs 800 MHz)
  • Skor AnTuTu 8 lebih rendah (110.404 vs 132.172)

2. Exynos 850

Exynos 850

Exynos 850 diperkenalkan Samsung pada kuartal dua 2020. SoC ini ditujukan untuk perangkat kelas entri dengan efisiensi daya tinggi. Hal itu dapat dilihat dari proses fabrikasi SoC ini yang sudah 8 nm.

Exynos 850 memiliki konfigurasi CPU yang diisi delapan Cortex-A55 dengan frekuensi 2,0 GHz. GPU-nya memakai Mali-G52 MP1 (820 MHz). SoC ini juga mengandung modem 4G LTE, serta cocok dipasangkan dengan memori internal eMMC 5.1 dan RAM LPDDR4X.

Berdasarkan situs resmi Samsung, Exynos 850 mendukung kamera dengan resolusi maksimal 48 MP dan perangkat dengan layar beresolusi hingga Full HD+ (2520 x 1080 piksel). Perangkat yang memakai SoC ini di antaranya adalah Samsung Galaxy M12 dan Galaxy A12 2021.

Menurut Chipguider, skor AnTuTu 8 Exynos 850 mencapai 119.144. Sementara itu, skor single-core dan multi-core SoC ini pada GeekBench 5 adalah 243 dan 1072. Berikut komparasi antara Exynos 850 dan Tiger T310:

Kelebihan Exynos 850 dibanding Tiger T310

  • Kemampuan multitasking lebih memadai berkat CPU delapan inti
  • Skor single-core dan multi-core lebih tinggi (243 vs 210; 1072 vs 926)
  • Fabrikasi lebih modern, lebih irit daya (8 nm vs 12 nm)
  • Dukungan resolusi kamera maksimal (50 MP vs 16 MP)

Kekurangan Exynos 850 dibanding Tiger T310

  • Tidak memiliki mikroarsitektur Cortex A75
  • Skor AnTuTu 8 lebih rendah (119.144 vs 132.172)

3. Snapdragon 450

Snapdragon 450

Qualcomm memperkenalkan Snapdragon 450 pada kuartal ketiga 2017. SoC ini memiliki CPU delapan inti yang seluruhnya Cortex A53 (1,8 GHz). Tidak terlalu tinggi memang, tetapi Qualcomm merancang SoC ini untuk perangkat multimedia yang andal.

Itulah mengapa Snapdragon 450 dibekali GPU dan ISP yang powerful pada masanya. Adalah GPU Adreno 506 (600 MHz) serta ISP ganda yang tidak disebutkan namanya. ISP tersebut punya kemampuan menghasilkan foto dengan resolusi maksimal 21 MP dan video hingga resolusi 1080p (Full HD) 60 fps.

Adapun SoC yang dibikin dengan fabrikasi 14 nm ini juga mengandung modem internal 4G LTE bernama RF X9. Snapdragon 450 mendukung pemasangan memori internal eMMC 5.1, RAM LPDDR3, dan layar dengan resolusi sampai Full HD+.

Anda dapat mengetahui perangkat yang memakai SoC ini dalam artikel 10 HP dengan Snapdragon 450. OPPO A3s jadi salah satu perangkat yang masuk dalam daftar di artikel tersebut.

Dalam catatan Chipguider, Snapdragon 450 mencetak skor AnTuTu 8 sebesar 61.183. Sementara itu, skor single-core dan multi-core-nya pada GeekBench 5 secara berurutan adalah 203 dan 702. Berikut komparasi antara Snapdragon 450 dan Tiger T310:

Kelebihan Snapdragon 450 dibanding Tiger T310

  • Resolusi kamera lebih tinggi (21 MP vs 16 MP)
  • Resolusi video lebih oke (1080p pada 60 fps vs 1080p pada 30 fps)
  • Kemampuan multitasking lebih andal dengan delapan inti CPU

Kekurangan Snapdragon 450 dibanding Tiger T310

  • Clockspeed CPU (1,8 vs 2,0 GHz)
  • Tidak ada mikroarsitektur Cortex A7x
  • Dukungan jenis RAM baru sampai LPDDR3
  • Fabrikasi kalah modern (14 nm vs 12 nm)
  • Skor AnTuTu, single-core, dan multi-core lebih rendah (61.183 vs 132.172; 203 vs 210; 702 vs 926)

4. MediaTek Helio P22

MediaTek Helio P22

MediaTek merilis Helio P22 pada kuartal kedua 2018. SoC ini mengandung delapan inti CPU Cortex A53 (2,0 GHz), GPU PowerVR GE8320 (650 MHz), modem 4G LTE, dan banyak lagi komponen penting lain. Seluruhnya disatukan melalui proses manufaktur 12 nm.

Helio P22 bisa dipasangi memori eMMC 5.1 dan RAM LPDDR3 atau LPDDR4X. SoC ini juga bisa dipasangi kamera dengan sensor maksimal 21 MP, serta dapat memproses video dengan resolusi hingga 1080p pada 30 fps. Hanya, output tampilan pada layar perangkat yang didukung Helio P22 hanya sampai resolusi HD+ (1600 x 720 piksel).

Contoh HP yang memakai SoC ini di antaranya adalah vivo Y12, Samsung Galaxy A10s dan OPPO A16e. Menurut Chipguider, skor keseluruhan Helio P22 pada AnTuTu 8 adalah 77.006. Kemudian skor single-core dan multi-core-nya pada GeekBench 5 adalah 199 dan 896. Berikut perbandingan antara Helio P22 dan Tiger T310:

Kelebihan Helio P22 dibanding Tiger T310

  • Kemampuan multitasking lebih andal dengan delapan inti CPU
  • Dukungan resolusi kamera maksimal (21 MP vs 16 MP)

Kekurangan Helio P22 dibanding Tiger T310

  • Tidak ada mikroarsitektur Cortex A7x
  • Dukungan resolusi layar lebih rendah (HD+ vs Full HD+)
  • Skor AnTuTu 8, single-core, dan multi-core lebih rendah (77.006 vs 132.172; 199 vs 210; 896 vs 926)

5. Snapdragon 439

Snapdragon 439

Qualcomm memperkenalkan Snapdragon 439 pada kuartal ketiga 2018. SoC ini memiliki konfigurasi delapan inti CPU. Empat inti pertama diisi Cortex A53 2,0 GHz, sedangkan empat inti kedua merupakan Cortex A53 1,45 GHz.

SoC dengan proses manufaktur 12 nm ini pun dilengkapi macam-macam komponen penting. Di antaranya adalah GPU Adreno 505 (450 MHz), ISP ganda yang mendukung kamera resolusi maksimal 21 MP, dan modem internal 4G RF X6 LTE.

SoC ini mendukung pemasangan memori internal eMMC 5.1, RAM LPDDR3, layar dengan resolusi hingga Full HD+. Snapdragon 439 juga bisa memproses video dengan resolusi maksimal 1080p (Full HD) pada 30 fps. Adapun contoh HP yang memakai Snapdragon 439 adalah vivo Y12s 2021, Redmi 8, dan Samsung Galaxy A01.

Berdasarkan Chipguider, skor keseluruhan AnTuTu 8 Snapdragon 439 adalah 56.522. Sementara itu, skor single-core dan multi-core SoC ini pada GeekBench 5 secara berurutan adalah 146 dan 658. Berikut komparasi antara Snapdragon 439 dan Tiger T310:

Kelebihan Snapdragon 439 dibanding Tiger T310

  • Multitasking lebih oke dengan delapan inti CPU
  • Dukungan resolusi kamera maksimal (21 MP vs 16 MP)
  • Dukungan optimasi grafis dari developer game yang lebih banyak

Kekurangan Snapdragon 439 dibanding Tiger T310

  • Tidak ada mikroarsitektur Cortex A7x
  • Frekuensi GPU lebih rendah (800 MHz vs 450 MHz)
  • Skor AnTuTu 8, single-core, dan multi-core lebih rendah (56.522 vs 132.172; 146 vs 210; 658 vs 926)

Nah, itu dia lima chipset yang setara dengan UNISOC Tiger T310. Setiap chipset yang dibandingkan memang punya plus dan minus. Namun, Tiger T310 yang hanya quad-core, menarik karena cukup bisa menandingi kelima chipset octa-core tersebut.

Kategori:
Tag:
cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram