carisinyal web banner retina

Yuk, Ketahui Kasta dan Urutan Prosesor AMD Ryzen!

Ditulis oleh Ahmad Tsalis
ARTIKEL INI ADA VERSI INGGRISNYA!
Jika meng-update artikel ini, WAJIB tulis link-nya di sheet ini

Di 2017 ke bawah, industri PC untuk sektor cip terbilang kurang kompetitif. Pasalnya, di era tersebut, Intel bisa dibilang menguasai pasar. Hampir semua lini prosesor dari Intel unggul dari pesaingnya, AMD. Padahal, prosesor AMD kala itu yang bernama Sempron, Turion, Athlon, dan Phenom punya harga relatif lebih miring dari jajaran prosesor kompetitornya, Intel.

Meski dibanderol murah, mayoritas orang tetap menjadikan prosesor bikinan perusahaan asal California ini sebagai pilihan kedua. Alasannya tak lain karena AMD dinilai boros daya, cepat panas, dan performanya melempem ketika suhu panas tak bisa diatasi. Semua permasalahan itu akhirnya teratasi sejak AMD menemukan desain mikroarsitektur baru yang dinamai Zen.

Mikroarsitektur itulah yang melatarbelakangi kemunculan lini prosesor Ryzen di 2017. Berawal dari situ, AMD lambat laun mampu mencuri perhatian dan membuat konsumen jatuh hati. Majalah komputer PC Mag bahkan menempatkan tujuh prosesor AMD dalam 10 kategori terbaik pada 2020.

Momentum ini pun menjadi titik balik bagi AMD, yang sempat mengalami kegagalan di pasar high-end dengan lini prosesor FX. Berkat Ryzen pula, AMD semakin diterima oleh publik dengan meraih pangsa pasar 36,6 persen di seluruh dunia pada kuartal empat 2020. Sampai 2023, AMD Ryzen sudah mencapai generasi ketujuh lewat AMD Ryzen 7000 series.

Untuk kamu yang belum terlalu tahu apa saja lini prosesor AMD Ryzen, kali ini Carisinyal akan mencoba menjelaskannya satu per satu. Namun, sebelum ke sana, ada baiknya untuk memahami struktur penamaan prosesor AMD Ryzen.

Memahami Penamaan Prosesor AMD Ryzen

AMD Ryzen Zen 2 Family
*

Sebuah nama yang disematkan terhadap suatu produk pasti punya arti, alias tidak sekadar tulisan. Begitu juga dengan nama yang diberikan oleh AMD untuk prosesor Ryzen. Saat ini AMD Ryzen punya empat jenis, terdiri atas Ryzen 3, Ryzen 5, Ryzen 7, Ryzen 9, dan Ryzen Threadripper.

Sebelum menjelaskan urutan dan kelasnya, Carisinyal mengajak kamu terlebih dahulu untuk mengungkap empat angka plus satu huruf yang biasanya menyertai nama suatu prosesor AMD Ryzen. Agar lebih gampang, mari kita merujuk satu prosesor, misalnya di Ryzen 7 3750H.

Pertama, angka 3 berarti prosesor tersebut merupakan generasi ketiga dari Ryzen dan menggunakan mikroarsitektur Zen 2 (12 nm). Jika angka di depan adalah 1, maka prosesor tersebut adalah generasi pertama dengan mikroarsitektur Zen (14 nm). Sementara bila angka depannya 2, maka prosesor tersebut adalah generasi kedua dengan mikroarsitektur Zen+ (12 nm).

Meski begitu, angka di depan tidak selalu berarti sama dengan generasinya. Sebab, AMD juga memberi angka depan 4 kepada prosesor Ryzen generasi ketiganya. Jadi, generasi ketiga Ryzen ada yang memakai angka depan 3 dan ada yang memakai angka depan 4. Terbaru, generasi keempat, diawali dengan angka depan 5. Prosesor generasi keempat didukung arsitektur Zen 3 (7 nm).

Kedua, angka 7 di 3750H maknanya adalah level performa di kelasnya. Makin tinggi angkanya, berarti makin tinggi performanya. Biasanya AMD memakai angka 7 dan 8 untuk level enthusiast, serta 4, 5, dan 6 buat level high performance.

Ketiga, angka 5 dan 0 di 3750H digunakan untuk mempertegas kedudukannya sebagai prosesor berperforma tinggi. Akan tetapi, angka ketiga dan keempat juga bisa digunakan untuk membedakannya dengan model lain di jenis dan generasi yang sama. Misalnya, untuk membedakan jumlah core/thread yang dimiliki.

Keempat, adalah huruf penyerta H di 3750H punya makna prosesor performa tinggi untuk laptop. Selain H, huruf yang dipakai AMD yakni X, G, GE, T, dan U. Huruf X dipakai untuk prosesor komputer desktop dengan performa tinggi.

G artinya prosesor untuk desktop tersebut adalah APU alias sudah dipadukan dengan GPU. GE berarti APU untuk dektop dengan konsumsi daya rendah. Terakhir, U punya makna bahwa prosesor tersebut adalah APU untuk laptop standar yang biasanya hemat daya.

Jenis Prosesor AMD Ryzen

Setidaknya ada lima jenis prosesor AMD Ryzen yang perlu diketahui, mulai dari Ryzen 3 hingga Ryzen Threadripper. Berikut jenis-jenis prosesor AMD Ryzen berdasarkan kelasnya.

1. Ryzen 3

AMD Ryzen 3

Untuk yang menginginkan prosesor berperforma tinggi di harga terjangkau, pilihannya adalah AMD Ryzen 3. Jika disandingkan, performa CPU ini berusaha menyaingi Intel Core i3 yang sama-sama berada di kelas harga entri.

Salah satu AMD Ryzen 3 pertama yang diluncurkan pada tahun 2017 adalah Ryzen 3 1000 series, contohnya seperti AMD Ryzen 3 1300X, dan 1200. Kedua prosesor ini menghadirkan sebanyak empat core dan empat thread dengan kekuatan base clock sebesar 3.5 GHz dan 3.1 GHz, respectively.

Kemudian, berlanjut pada AMD Ryzen 3 2000 series yang diluncurkan pada tahun 2018. Kali ini yang hadir tidak hanya untuk seri desktop saja, melainkan juga laptop.

Untuk seri desktop, AMD Ryzen 3 2000 series yang berbasiskan Zen adalah Ryzen 3 2200G dan Ryzen 3 2200GE. Keduanya gunakan empat core dan empat thread, serta dipadankan dengan Radeon Vega 8.

2000 series

Ada juga Ryzen 3 Pro 2100GE yang gunakan dual core pada empat thread. Untuk GPU-nya, menggunakan Radeon Vega 3. Seri prosesor ini mendukung DDR4-2933 pada mode dual channel dan bisa dipasangkan pada motherboard dengan soket AM4. Sementara untuk yang berbasiskan Zen2, ada opsi AMD Ryzen 3 2300X dan 1200 (AF).

Untuk yang versi laptop, terdapat AMD Ryzen 3 2300U yang menggunakan empat core dan empat thread, serta 2200U dengan dua core dan empat thread. Keduanya menggunakan GPU berbeda, yakni Vega 6 untuk 2300U dan Vega3 untuk 2200U.

Kedua seri laptop tersebut hadirkan TDP 12-25 W dengan base clock 2.0 GHz dan 2.5 GHz. Adapun untuk boost clock-nya, kedua prosesor mampu mencapai 3.4 GHz. Prosesor dengan litografi 14 nm ini mendukung DDR4-2400 pada mode dual channel dan jalur PCIe 3.0.

3000 series

AMD Ryzen 3 3000 series diluncurkan pada tahun 2019, hadir pada segmen prosesor desktop dan juga laptop. Seri desktop hadir dengan dua basis arsitektur yang berbeda yaitu Zen+ (misalnya seri 3200G dan 3200GE) dan Zen2 (3300X dan 3100).

Jika menggunakan prosesor berarsitektur Zen+, Anda juga bisa menikmati performa grafis Radeon Vega 8. Berbeda dengan 3300X dan 3100 yang tidak dihadirkan dengan integrated graphics.

Ryzen 3 3000 series di segmen laptop menggunakan basis Zen dan juga Zen+. Beberapa seri untuk laptop antara lain 3250U, 3250C, dan 3200U. Terdapat juga dua seri lainnya yang berbasiskan Zen+ yaitu 3350U dan 3300U. Ada sedikit peningkatan pada frekuensi performanya, yaitu kini menjadi 3.1 GHz (base clock) dan juga up to 3.7 GHz dan 3.5 GHz (boost clock).

4000 series

Berlanjut ke tahun 2020 kini ada AMD Ryzen 3 4000 series. Ada perbedaan yang cukup signifikan pada seri di tahun ini, yakni tidak menggunakan Vega sebagai kartu grafisnya. Misalnya pada Ryzen 3 4100 dengan integrated graphics yang tidak diaktifkan.

Untuk beberapa seri Zen2 lainnya seperti 4300G dan 4300GE, menggunakan model iGPU berupa AMD Radeon Graphics. Hanya ada satu Ryzen 3 4000 series untuk model laptop yaitu 4300U, dengan dukungan base clock 2.7 GHz dan boost clock 3.7 GHz.

Berbeda dengan seri sebelumnya yang dukung jalur PCIe 4.0, justru 4000 series hanya dukung PCIe 3.0 sebanyak 24 jalur. Semua prosesor di generasi ini menggunakan soket AM4, mendukung DDR4 3200, serta dibuat pada litografi 7 nm.

5000 series

Jumlah prosesor AMD Ryzen 3 di seri 5000 cukup terbatas. Beberapa di antaranya adalah Ryzen 3 5300G dan 5300GE, masing-masing memiliki arsitektur Zen 3 yang lebih unggul dalam hal performa single thread, efisiensi daya lebih baik, hingga IPC yang kian ditingkatkan.

Seri prosesor keluaran tahun 2021 ini turut mendukung proses fabrikasi 7 nm TSMC, PCIe 3.0, serta RAM DDR4-3200 pada dual channel. Lalu pada segmentasi laptop, Ryzen 5000 berada dalam dua varian arsitektur yang berbeda yaitu Zen 2 dan Zen 3.

Varian Zen 3 terbagi menjadi dua sufiks yaitu "U" dan "C". Prosesor AMD Ryzen 3 5125C ditujukan untuk memiliki efisiensi daya yang lebih ditingkatkan lagi, khusus untuk laptop Chromebook. Ia hanya memiliki TDP 15 W, ketimbang 5425U dan 5400U dengan TDP 10 hingga 25 W.

2. Ryzen 5

AMD Ryzen 5

Di atas Ryzen 3, AMD juga mengeluarkan seri Ryzen 5 yang memiliki performa lebih tinggi. Bisa dibilang Ryzen 5 ini adalah saingannya Intel Core i5 mengingat keduanya berada di segmen harga yang tidak beda jauh.

Secara umum, AMD Ryzen 5 lebih baik dari AMD Ryzen 3 dari sisi jumlah core dan thread-nya, memiliki cache L3 yang lebih besar, kemampuan overclocking yang lebih baik, sekaligus kinerja processing dan pengalaman gim yang lebih tinggi.

1000 series

Seri AMD Ryzen 5 paling awal ditandai dengan kemunculan seri 1000 di tahun 2017. Kala itu, sudah terlihat kalau Ryzen 5 punya L3 cache lebih besar ketimbang Ryzen 3 yakni 16 MB alih-alih 8 MB. Dengan begini, Ryzen 5 lebih unggul menangani tugas-tugas yang membutuhkan akses cepat ke memori (misalnya seperti rendering grafis yang lebih rumit).

Ada empat seri Ryzen 5 desktop yang berbasiskan arsitektur Zen yaitu 1600X dan 1600 (punya core 6 dan thread 12) serta 1500X dan 1400 (dengan core 4 dan thread 8). Seperti pada Ryzen 3, seri Ryzen 5 pun belum tersedia untuk segmen laptop.

2000 series

Berlanjut pada generasi berikutnya, yaitu Ryzen 5 2000 series yang diedarkan pada tahun 2018. Ada dua jenis arsitektur untuk segmen desktop yakni Raven Ridge (berbasiskan Zen, menggunakan iGPU Radion Graphics) serta Pinnacle Ridge (berbasiskan Zen+ dengan iGPU).

Untuk Raven Ridge, beberapa anggotanya terdiri dari 2600X, 2600, 2600E, 1600 (AF), dan 2500X. Keempat seri yang disebutkan di awal hadirkan sebanyak 6 core dengan 12 thread, pengecualian bagi 2500X dengan 4 core dan 8 thread.

Besaran TDP di seri Ryzen 5 2000 series ini berada di rentang 45 W hingga 95 W. Khusus untuk dua anggota CPU pada basis Raven Ridge, menggunakan GPU terintegrasi RX Vega 11 dengan clock 1.25 GHz serta kemampuan processing hingga 1760 GFLOPS.

AMD Ryzen 5 pada mobile processor (laptop) terdiri dari dua seri yaitu 2600H dan 2500U. Keduanya dibangun pada fabrikasi 14, mendukung iGPU Vega 8, serta berbasiskan arsitektur Zen (Raven Ridge). Semua prosesor di generasi ini mendukung antarmuka PCIe 3.0 sebanyak 12 jalur.

3000 series

Barulah saat memasuki tahun 2019, AMD Ryzen 5 pun berada pada seri 3000. Pada bagian seri desktop ada dua arsitektur berbeda, satu menggunakan iGPU (Zen+) dan yang satunya lagi tidak (Zen2).

Kehadiran seri 3000 ini cukup menarik karena sudah menggunakan fabrikasi 12 nm, serta mendukung sejumlah fitur berguna seperti wake on voice, kemampuan streaming 4K lebih oke, efisiensi daya yang lebih baik, serta peningkatan optimasi dalam gim.

Model tertinggi pada arsitektur Zen+ adalah Ryzen 5 3400G yang gunakan core 4 dan thread 8, hadir dengan base clock kencang yaitu 3.7 GHz beserta boost clock hingga 4.2 GHz.

Sementara pada arsitektur Zen2, model unggulannya mencakup Ryzen 5 3600, 3600X dan 3600XT. Ketiganya sudah pakai 6 core dengan 12 thread yang pastinya punya kemampuan komputasi yang super tinggi. Bahkan untuk 3600XT, boost clock-nya bisa mencapai 4.5 GHz.

Arsitektur Zen2 juga sudah mendukung fabrikasi 7 nm serta antarmuka PCIe 4.0 untuk hadirkan kecepatan transfer dan bandwidth lebih tinggi.

Lalu untuk unit-unit prosesor laptop, AMD Ryzen 5 menawarkan lima model dengan kemampuan yang beda-beda yaitu 3580U, 3550H, 3500C, 3500U dan 3450U. Kelimanya berbasiskan arsitektur Zen+ (Picasso) dan berada pada fabrikasi 14 nm.

Khusus untuk Ryzen 5 3580U, ia sudah menggunakan iGPU dalam bentuk Vega 9 yang sangat mumpuni untuk gim-gim berat. Misalnya saja untuk gim Cyberpunk 2077, pengguna masih bisa rasakan frame rate 30 FPS pada pengaturan Low. 720p. Sementara untuk model-model lain yang lebih rendah, masih menggunakan Vega 8.

4000 series

Secara umum, AMD menawarkan jumlah thread dan core yang lebih banyak pada seri 4000, setidaknya jika dibandingkan dengan 3000 series. Performa 4000 series juga meningkat 2,5 kali lipat dibandingkan generasi sebelumnya, ini termasuk pada kemampuan iGPU yang dihadirkan.

Beda dengan Ryzen 5 3000 yang terbagi jadi dua arsitektur yang berbeda, Ryzen 5 4000 series versi desktop dibangun pada satu jenis arsitektur yaitu Zen2 (kode nama "Renoir"). Namun, Renoir ada yang pakai iGPU dan ada juga yang tidak.

Hanya ada satu unit yang tidak pakai iGPU yaitu Ryzen 5 4500, mengusung clock base 3.6 GHz dengan boost clock 4.1 GHz pada 6 core dan 12 thread. Sementara itu, jika Anda memilih Ryzen 5 4600G dan 4600GE, maka bisa merasakan kartu grafis integrated dalam bentuk AMD Radeon Graphics (berbasiskan Vega).

4600G menggunakan besaran TDP lebih besar yaitu 65 W, serta mendukung base clock 3.7 GHz. Lebih tinggi dari yang dimiliki 4600GE pada TDP 35 W dan base clock 3.3 GHz. Sementara pada turbo boost, keduanya mencapai hingga 4.2 GHz pada konfigurasi hexa core dan 12 thread.

Karakteristik khusus Renoir pada Ryzen 5 adalah proses manufaktur lebih kecil (7 nm), efisiensi daya lebih tinggi, kinerja IPC yang unggul dari Picasso, serta kemampuan grafis yang meningkat.

5000 series

AMD Ryzen 5 5000 series terbagi dalam empat kode nama yaitu Vermeer dan Cezanne untuk model desktop, dan Lucienne, Cezanne, dan Barcelo untuk model laptop. Kode nama Vermeer tersebut lebih unggul dari generasi sebelumnya karena kini menggunakan arsitektur Zen 3.

Zen 3, sesuai penamaannya, merupakan generasi penerus dari Zen 2. Peningkatannya meliputi jumlah core lebih banyak sehingga performanya pun meningkat. Pun pada kemampuan multi-tasking, generasi prosesor berbasiskan Zen 3 bisa melakukan pekerjaan dengan lebih cepat. Tak lupa, Zen 3 juga hadirkan fabrikasi lebih unggul yaitu 7 nm Enhanced.

Kode nama Cezanne pada model desktop juga dibangun pada Zen 3, namun sudah terintegrasi dengan Graphics Core Next generasi kelima. Adapun pada kode nama Lucienne, masih menggunakan arsitektur Zen 2 seperti pada Renoir (4000 series).

Meski tidak berbasiskan Zen 3, Lucienne punya segudang keunggulan dari pendahulunya. Hal ini terlihat dari penggunaan daya yang lebih rendah, dukungan kapasitas RAM lebih tinggi, dan kemampuan iGPU yang lebih cepat.

6000 series

Seri 6000 yang diluncurkan pada tahun 2022 hanya tersedia untuk segmen mobile alias laptop, memiliki kode nama Rembrandt berbasiskan arsitektur Zen 3+. Proses fabrikasi lini prosesor ini menggunakan 6 nm FinFET oleh TSMC, menggunakan iGPU berbasiskan RDNA2, serta mendukung sebanyak 16 jalur di antarmuka PCIe 4.0.

Tak lagi mentok di DDR4, kini AMD Ryzen 6000 series mendukung hingga DDR5-4800 atau LPDDR5-6400 secara dual channel. Tiga unit prosesor di seri ini mencakup Ryzen 5 6600H, 6600HS, dan 6600U. Ketiganya hadirkan sebanyak 6 core dan 12 thread serta memiliki turbo boost mencapai 4.5 GHz.

7000 series

Berlanjut ke tahun 2023, AMD Ryzen meluncurkan seri 7000. Di seri inilah Anda benar-benar mampu merasakan performa gim yang lancar jaya serta kemampuan komputasi yang luar biasa kencang.

Pada seri ini, terdapat kode nama Mendicino (Zen 2) yang mencakup Ryzen 5 7320U, Barcelo-R (Zen 3) yang menjadi basis bagi Ryzen 5 7330U, serta Rembrandt-R (Zen 3+) sebagai basis bagi Ryzen 5 7535HS dan 7535U.

Masih ada juga dua kode nama lainnya yaitu Phoenix dan Dragon Range yang berbasiskan arsitektur Zen 4. Ini adalah seri AMD Ryzen 7000 series terbaik, mencakup Ryzen 5 7645HX, 7640HS, 7640H, 7640U, dan 7540U.

AMD Ryzen 7000 series menghadirkan hingga fabrikasi 4 nm agar memiliki efisiensi daya memukau. Dukungan fitur SMT juga membuat masing-masing core-nya sanggup jalankan banyak thread dalam satu waktu.

3. Ryzen 7

AMD Ryzen 7

Kalau kubu Intel punya seri i7, maka AMD pun menghadirkan Ryzen 7 di segmentasi menengah ke atas. Kehadiran Ryzen 7 dimulai pada tahun 2017 dalam bentuk 1000 series. Memiliki kode nama Summit Ridge, Ryzen 7 mendukung soket AM4, RAM DDR4-2666, dan dibangun pada dasar fabrikasi 14 nm.

Performa dari AMD Ryzen 7 1800X, 1700X, dan 1700 sungguh menjanjikan. Meski pada seri pertamanya, seri Ryzen 7 ini sudah mengantongi 8 core dan 16 thread dengan eXtended Frequency Range hingga 4.1 GHz.

Di seri 2000 pada tahun 2018, kode nama Pinnacle Ridge pun dihadirkan untuk kembali memenuhi permintaan konsumen akan performa gim yang kencang sekaligus hemat daya. Masih gunakan fabrikasi 14 nm, Ryzen 7 2000 series juga backward compatible dengan seri sebelumnya lantaran sama-sama dukung soket AM4.

Seri ini kemudian berlanjut pada 3000 series di tahun 2019 dalam kode nama Matisse (Zen 2) untuk model desktop dan Picasso (Zen+) untuk model laptop. Kandidat terkuat pada seri 3000 adalah Ryzen 7 3800XT yang sudah mendukung TDP hingga 105 W, diikuti oleh 3800X dengan TDP 65 W. Keduanya hadirkan octa core processor yang dipadukan dengan 16 thread.

Pengguna laptop juga akan merasakan performa dahsyat AMD Ryzen 7 3000 series pada sejumlah model, yaitu 3700U, 3700C untuk Chromebook, 3750H, dan 3780U. Model-model di bawah naungan Picasso ini sudah bisa memainkan sejumlah gim populer dengan lancar, karena menggunakan iGPU RX Vega 10 atau Vega 11 (3780U).

Berselang satu tahun berikutnya (di tahun 2020), Renoir berbasiskan Zen 2 untuk desktop diluncurkan. Renoir ini berada di seri 4000, beranggotakan dua model yang mengalami peningkatan performa keseluruhan yaitu Ryzen 7 4700G dan 4700GE. Kedua model ini menggunakan fabrikasi 7 nm TSMC, mendukung jalur PCI3 3.0, serta RAM DDR4-3200 di mode dual channel.

Selain desktop, model untuk segmen mobile juga ada. Yakni, dimulai dari yang terbawah 4700U hingga yang tertinggi model 4800H. Model-model laptop ini juga sama-sama berbasiskan arsitektur Zen 2 pada kode nama Renoir, menyertakan iGPU GCN generasi kelima, dan mendukung LPDDR4-4266.

Sebagaimana dengan segmen Ryzen 3 dan 5, Ryzen 7 pun mengalami pembaharuan lagi di tahun 2021 (5000 series). Untuk laptop, seri tersebut mengusung kode nama Lucienne, Cezanne dan Barcelo. Sementara Lucienne berbasiskan arsitektur Zen 2, Cezanne (untuk model 2021) dan Barcelo (model 2022) menggunakan arsitektur Zen 3.

Model yang tergabung dalam kode Lucienne adalah Ryzen 7 5700U. Sementara untuk kode lainnya, beberapa model yang dirilis adalah Ryzen 7 5800U, 5825U, 5800HS dan 5800H. Rata-rata seri laptop ini menggunakan core sebanyak 8 dan thread sebanyak 16.

Karena berbasiskan Zen 3, prosesor mengalami peningkatan IPC sebanyak 19 persen dibandingkan Zen 2. Laptop yang gunakan AMD Ryzen 7 5000 series sudah terbilang cukup nyaman untuk memainkan gim populer seperti Cyberpunk 2077, walau tanpa dedicated graphics card.

Misalnya pada AMD Ryzen 7 5800U, permainan Cyberpunk 2077 sudah bisa stabil di 40-an FPS ke atas. Jika ingin merasakan laptop gaming yang ringan dan tipis tanpa kehadiran VGA diskrit, pengguna akan merasa puas dengan performa Ryzen 7 5800U.

Setelah berhasil menjadi CPU dengan performa kencang di tahun 2021, generasi penerusnya kembali diluncurkan di tahun 2022 dengan nama Ryzen 7 6000 series. Ada peningkatan arsitektur menjadi Zen 3+, dibuat pada proses manufaktur 6 nm TSMC dan merupakan salah satu yang pertama untuk mencapai clock speed 5 GHz.

Adapun pada kemampuan processing-nya mengalami peningkatan 1,3x lipat, dengan kecepatan grafis yang meningkat 2x lipat ketimbang AMD Ryzen 5000 series. AMD pun mengklaim adanya peningkatan performa single thread hingga 11 persen dan peningkatan performa multi-thread hingga 28 persen.

Kemudian, tahun 2022 menjadi waktu perilisan generasi berikutnya yang diberi nama AMD Ryzen 7 7000 series. Pastinya lebih kencang dan hemat daya dibanding sebelumnya. Tapi, seri ini punya kekurangannya sendiri, yaitu menggunakan soket AM5 yang baru sehingga tidak kompatibel dengan motherboard generasi lama.

AMD Ryzen 7 7000 series berjalan pada fabrikasi TSMC 5 nm dan menggunakan basis arsitektur Zen 4. Semua CPU di seri ini dukung RAM DDR5-5200, PCI3 5.0, hingga dikemas dengan grafik terintegrasi berbasiskan RDNA2.

Salah satu model prosesor terbarunya per April 2023 adalah AMD Ryzen 7 7800X3D, memiliki value for money yang begitu baik ketimbang rivalnya. Sebenarnya AMD Ryzen 7 berada di segmentasi target pasar yang sama dengan Intel Core i7. Tapi rupanya AMD Ryzen 7 7800X3D ini justru bisa kalahkan rival yang berada di segmen lebih mahal, yaitu Intel Core i9 13900K.

Melansir wccftech.com, AMD Ryzen 7 7800X3D bahkan menjadi prosesor paling laris di Jerman. Alasannya, karena memiliki harga yang 100 dolar lebih murah dari Intel Core i9 13900K meski tawarkan performa lebih gahar.

4. Ryzen 9

AMD Ryzen 9

Persaingan dalam dunia prosesor tentu dibutuhkan untuk menekan harga yang lebih murah serta meningkatkan daya saing masing-masing pemain. Tidak mau kalah dengan Intel Core i9, AMD pun memutuskan untuk merilis pesaingnya dengan nama AMD Ryzen 9.

Seri ini benar-benar salah satu yang top of the line di seantero jajaran keluarga AMD Ryzen, hadir di tahun 2019 dalam bentuk AMD Ryzen 3000 series (kode nama Matisse). Berbasiskan arsitektur Zen 2 dengan litografi 7 nm, ada empat model untuk versi desktop yaitu Ryzen 9 3900, 3900X, 3900XT, dan 3950X.

Tiga model yang terakhir disebut barusan mendukung hingga TDP 105 W, sementara Ryzen 9 3900 memiliki TDP 65 W. Keempat model ini tidak hadir dengan kartu grafis terintegrasi, tapi punya jumlah core dan thread yang gila-gilaan besarnya.

Bagaimana tidak? AMD Ryzen 3950X misalnya, mendukung 16 core dengan 32 thread. Selain itu besaran cache L3-nya juga sebesar 64 MB, meningkat dua kali lipat dibanding AMD Ryzen 7 pada generasi yang sama. Sayangnya, 3000 series belum tersedia dalam versi laptop.

Sebagai gantinya, versi laptop justru baru tersedia pada seri 4000 di tahun 2020. Prosesor dengan kode nama Renoir ini dirancang pada fabrikasi 7 nm TSMC serta arsitektur Zen 2.

Hanya ada dua model yang disiapkan untuk segmen laptop yaitu Ryzen 9 4900HS dan Ryzen 9 4900H. Keduanya sama-sama dukung 8 core, 16 thread, dan masing-masing memiliki boost clock hingga 4.3 GHz dan 4.4 GHz.

Sebagai informasi, salah satu laptop pertama di dunia yang gunakan AMD Ryzen 9 4900HS adalah ASUS ROG Zephyrus G14. Memakai laptop ini untuk gim eSport dan AAA atau keperluan kreasi konten? Jelas performanya selangit.

Fakta menarik lainnya adalah kini giliran desktop PC yang tidak kebagian AMD Ryzen 9 di seri 4000. Seri desktop justru berlanjut di seri 5000 pada akhir tahun 2020. Seperti generasi desktop sebelumnya, seri 5000 yang diberi kode nama Vermeer juga tidak gunakan iGPU.

Model Ryzen 9 tertinggi di generasi ini adalah 5950X yang disematkan dengan 16 core dan 32 thread. Pastinya, urusan multi-tasking dan programming akan terasa jauh lebih cepat dan memuaskan. Ini tak lain karena dukungan base clock 3.4 GHz, boost clock hingga 4.9 GHz, serta besaran TDP 105 W yang super tinggi.

Bak tidak mengenal kata lelah, legacy Ryzen 9 masih berlanjut pada 6000 series di tahun 2022. Setidaknya ada empat model H-series yang dimaksudkan untuk laptop, yaitu 6900HS, 6900HX, 6980HS, dan 6980HX. Tidak ada versi desktop untuk seri 6000 ini.

Menggunakan fabrikasi 6 nm TSMC dengan basis arsitektur Zen 3+, terdapat peningkatan dari sisi efisiensi daya. Model-model ini tentunya dapat menunjang penggunaan laptop yang lebih lama tanpa cepat kehabisan baterai.

Digabungkan dengan iGPU berbasiskan RDNA2 dalam bentuk model Radeon 680M, tidak heran jika proses rendering grafis menjadi sangat cepat dan tanpa hambatan.

Lalu untuk lini prosesor yang diluncurkan tahun 2023, ada AMD Ryzen 9 7000 series. Kali ini seri 7000 hadir untuk segmen desktop dan laptop secara beriringan. Salah satu model terbaru yang dirilis pada kuartal pertama tahun 2023 adalah Ryzen 9 7950X3D.

Unit tersebut merupakan kelanjutan dari AMD Ryzen 7 5800X3D yang diluncurkan pada setahun sebelumnya. Menggunakan teknologi 3D V-cache serta arsitektur Zen 4, performa tinggi adalah sebuah kepastian yang tidak akan terelakkan.

Prosesor tersebut menggunakan soket AM5 yang konon akan tetap didukung hingga tahun 2025. Arsitektur Zen 4 di seri ini menjamin peningkatan performa IPS hingga 13 persen. AMD Ryzen 9 7950X3D yang diluncurkan untuk desktop ini juga dibangun pada litografi 5 nm dan mendukung standar memori DDR5 yang lebih optimal.

Tingkatan clock speed maksimal yang bisa diraihnya adalah 5.7 GHz dengan base clock 4.2 GHz. Sementara pada konfigurasi intinya, mencakup sebanyak 16 core dan 32 thread. Performanya dalam bermain gim bukan main tingginya, bahkan diklaim bisa mencapai 200-an FPS pada permainan Watch Dogs Legion (di pengaturan Full HD, Ultra, DirectX 12).

Adapun untuk unit yang dihadirkan pada segmen laptop, terdapat dua kode nama yang berbeda yaitu Phoenix (berbasiskan Zen 4 dan RDNA3) serta Dragon Range (Zen 4 dan RDNA2). Phoenix mencakup dua model yaitu AMD Ryzen 9 7940H dan 7940HS. Sementara, kode nama Dragon Range meliputi AMD Ryzen 9 7945HX dan 7845HX.

5. Ryzen Threadripper

AMD Ryzen Threadripper

Jika Intel punya Xeon, AMD punya Ryzen Threadripper. Kedua prosesor tersebut bersaing di kelas komputer high-end desktop, server, dan workstation. Tidak ada prosesor Ryzen Threadripper untuk laptop. Karena ditujukan untuk sesuatu yang khusus, Ryzen Threadripper punya spesifikasi yang unik.

Misalnya, dukungan RAM quad-channel (hingga 512 GB), L3 cache besar (hingga 256 MB), dan puluhan slot PCIE untuk keperluan GPU ganda dan port lainnya. Sebagai contoh, di Threadripper generasi kedua yang berbasis mikroarsitektur Zen+, ada 60 slot PCIe 3.0 yang 48 di antaranya khusus untuk GPU.

Ciri lain yang ada di Threadripper dan membedakannya dengan Ryzen lain adalah konfigurasi core serta thread yang amat banyak. Misalnya di Threadripper 3990X yang diluncurkan awal 2020, ada 64 core dan 128 thread. Prosesor dengan TDP 280 watt itu berjalan di clock speed 2,9 GHz sampai 4,3 GHz.

Spesifikasi yang demikian memang wajar ada di sebuah prosesor untuk komputer workstation. Sebab, pekerjaan yang ditangani benar-benar rumit dan besar. Apalagi komputer workstation juga melayani komputer-komputer lain (client).

Dari sejarahnya, Threadripper pertama kali hadir di tahun 2017 dalam bentuk model 1900X, 1920X dan 1950X. Seperti yang dijelaskan tadi, core dan thread di prosesor ini teramat banyak. Misalnya saja pada 1950X dengan 16 core dan 32 thread. Ia pun mendukung L3 cache sebesar 32 MB.

Ryzen 2000 series yang beredar di tahun 2018 juga turut mencakup Threadripper, yakni pada kode nama Colfax. Prosesor ini mendukung platform soket TR4 yang dirancang lebih kokoh, tahan lama, serta mendukung fitur-fitur keperluan overclocking.

Unit yang paling dijagokan di seri ini adalah 2990WX yang punya 32 core dan 64 thread, mendukung jalur PCIe 3.0 yang begitu banyak hingga 64 jalur.

Untuk seri 3000 yang meluncur di tahun 2019 dan 2020, model Threadripper yang memiliki kode nama Castle Peak ini terbagi jadi dua. Yang pertama adalah Ryzen Threadripper biasa dan satunya lagi merupakan Ryzen Threadripper Pro.

Ryzen Threadripper reguler mencakup tiga unit berbeda yaitu 3960X, 3970X, dan 3990X. Adapun pada varian Pro, meliputi sebanyak empat unit yakni 3945WX, 3955WX, 3975WX, dan 3995WX.

Versi Pro, terutama untuk model Threadripper Pro 3995WX, memiliki spesifikasi dan fitur yang sangat fantastis. Jumlah core-nya saja mencapai 64 inti dengan 128 thread.

Lalu, terdapat juga konektivitas PCIe 4.0 dengan jumlah jalur yang melimpah yakni hingga 128 jalur. Bahkan Threadripper Pro ini juga memiliki support terhadap standar memori DDR4-3200 pada mode octa-channel.

AMD Ryzen Threadripper 4000 juga sudah dilepas ke pasaran pada tahun 2020, menggunakan fabrikasi 7 nm dengan arsitektur Zen 2+. Di tahun 2021, AMD juga merilis lini produk dengan kode nama Chagall, berbasiskan Zen 3 dan mendukung soket sWRX8.

Ini merupakan lini seri AMD Ryzen Threadripper Pro yang mencakup empat model dengan nama berbeda, sebut saja 5945WX, 5955WX, 5965WX, 5975X, serta 5995WX.

Demikian penjelasan mengenai cara membaca nama suatu prosesor AMD Ryzen dan jenis-jenisnya. Kesimpulan yang dapat diambil adalah setiap generasi prosesor yang dilahirkan oleh AMD menghadirkan ciri yang belum ada dari pendahulunya, seperti basis mikroarsitektur.

Pada dasarnya, prosesor-prosesor Ryzen yang dikeluarkan dalam satu generasi punya mikroarsitektur dan rentang clockspeed sama. Hal yang membedakannya adalah jumlah core, thread, teknologi, dan konsumsi daya.

Kategori:
cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram