Review TWS Vention A01: Murah tapi Kaya Fitur
Vention TWS A01 adalah salah satu opsi earphone nirkabel terbaik yang bisa Anda dapatkan. Di saat banyak orang yang mengeluhkan daya tahan baterai yang tidak awet pada TWS harga miring, Vention membuktikan hal sebaliknya.
Ya, kantor tim Carisinyal kedapatan Vention TWS A01, dan saya pun berkesempatan untuk mencicipi TWS seharga Rp200 ribuan ini. Sebagai orang yang prefer menggunakan earphone kabel, saya awalnya agak skeptis dengan TWS mana pun. Apalagi di harga murah. Takutnya, kualitas audionya kurang bagus atau bikin saya kerepotan gara-gara harus sering-sering cas.
Tapi, setelah mendengarkan lagu pakai Vention TWS A01, pikiran saya jadi terbuka lebar. Ternyata pengalaman pakai TWS asyik juga. Rasa ketakutan saya terhadap TWS jadi hilang, karena Vention TWS A01 memang memiliki kualitas yang saya cari pada sebuah TWS: suara audio jernih dan kaya, daya tahan baterai awet, dan koneksi yang mudah tersambung.
Vention A01 sendiri merupakan TWS dengan konsep in-ear, alias menempel langsung pada lubang telinga pengguna. TWS seperti ini punya kelebihan tertentu, tapi ada juga kekurangannya. Untuk lebih lengkapnya, yuk simak keseruan pakai Vention A01 lewat review beriku ini!
Spesifikasi Vention A01
- Color: Black/Beige
- Bluetooth Version: Bluetooth 5.3
- Supported codec: SBC/AAC
- Bluetooth Frequency Band: 2402MHz – 2480MHz
- Frequency range: 2402MHz – 2480KHz
- Material: ABS
- Earbuds battery capacity: 320mAh/1.184Wh
- Earbuds input power: 5V–50mA
- Charging Case Interface: USB-C
Isi Kotak
Sebagai TWS seharga Rp200 ribuan, isi kotak pada TWS ini lumayan lengkap. Sebenarnya TWS pada umumnya memang tidak memiliki banyak isian pada kotak penjualannya. Terutama tidak adanya charger di kotak kemasan. Hal yang memang cukup umum.
Pada Vention A01, Anda dapat menemukan unit TWS itu sendiri (casing dan sepasang TWS), kabel data USB-C ke USB-A sepanjang 0,3 meter, buku petunjuk penggunaan, buku garansi, serta dua pasang buds dengan ukuran yang berbeda.
Berdasarkan pengamatan saya, buds yang terpasang sedari awal memiliki ukuran sedang, sedangkan dua pasang buds yang dijadikan "cadangan" punya ukuran lebih kecil dan lebih besar.
Desain
Oke, ini adalah salah satu TWS yang cukup bisa bikin saya mind-blown. Bagaimana tidak? Desain casing-nya terlihat begitu chic dan keren, serta menampilkan sisi transparan di bagian depan agar kita bisa melihat isinya.
Casing transparan ini punya benefit tersendiri. Misalnya Anda buru-buru berangkat dari rumah karena ada yang urgent. Anda langsung menyambar casing TWS untuk dimasukkan ke tas.
Ketika di luar, baru tersadar kalau yang dibawa hanya casing-nya saja sementara TWS-nya entah di mana. Nah, dengan casing transparan, Anda akan langsung tahu isinya tanpa perlu membuka casing. Praktis? Banget.
Saya pun coba mengecek TWS seharga Rp200 ribuan lainnya yang bisa dijadikan patokan. Rupanya, di antara 10 TWS Rp200 ribuan pesaingnya, saya hanya menemukan satu TWS lain yang punya casing transparan seperti ini. Jadi, desain Vention A01 memang tergolong unik untuk kelas harganya.
Keunikan TWS ini tak berhenti di situ saja. Ketika tutup casing dibuka, langsung tampak kondisi baterai dari casing dan TWS itu sendiri. Rupanya unsur bagian metal pada casing juga berfungsi sebagai LED Display! Seketika langsung buat saya jatuh hati.
Biasanya kalau kita ingin tahu kondisi baterai TWS, satu-satunya jalan adalah dengan menghubungkannya dulu dengan perangkat. Barulah di layar HP atau laptop akan muncul persentasenya. Tapi kalau ini, kita bisa melihat kondisi baterai TWS dalam bentuk bar.
Satu bar menandakan TWS sedang low batt, empat bar menandakan TWS sudah penuh diisi. Bahkan informasi ini ditampilkan secara terpisah antara kiri dan kanan. Cocok buat yang sesekali hanya menggunakan sebelah earphone saja.
Kita juga dapat mengetahui kondisi baterai dari casing itu sendiri dalam bentuk angka. Sekadar informasi, casing TWS pada umumnya tak hanya berfungsi sebagai "wadah" melainkan juga power bank. Jadi kalau TWS habis baterai, tinggal perlu memasukkannya ke casing untuk memulai charging.
Proses pengambilan dan saat mengembalikan TWS ke casing-nya pun sangat nyaman. Sepasang TWS ini akan langsung terhubung ke casing secara magnetis, jadi kita tidak perlu repot menyesuaikan posisi agar benar-benar menempel pada pin charger seperti pada TWS non-brand murahan.
Casing yang menyerupai bentuk kapsul ini juga punya ukuran yang sangat compact. Ia memiliki panjang 53 mm dengan lebar 61,8 mm. Ketebalannya pun hanya 28,2 mm.
Untuk TWS-nya sendiri, desain menggunakan konsep in-ear alih-alih open ear. Keuntungannya adalah dapat mendengarkan lagu dengan imersif berkat buds yang menempel kokoh di telinga. Buds juga tidak mudah terlepas dari telinga saat beraktivitas padat seperti berolahraga, dan suara yang terdengar pun tidak mudah "bocor" ke orang sekitar.
Yang ada di tangan saya adalah varian warna Beige, yang menurut saya lebih condong ke warna putih. Warna ini membuat TWS tersebut sekilas tampak seperti AirPods milik Apple. Saya yakin, memakai TWS ini akan membuat siapa pun berasa eksklusif saat berada di kantor.
Versi lain yang tersedia adalah Black alias hitam. Di antara keduanya, saya tentu lebih memilih warna Beige karena punya warna yang matching dengan ponsel sehari-hari. Selain itu, warna hitam condong pasaran dan tidak begitu eye-catching ketimbang Beige.
Fitur dan Kualitas Suara
Vention A01 sejatinya adalah TWS kelas entri, sehingga fitur-fiturnya memang tidak banyak. Tidak ada companion app yang dapat mengatur equalizer dan pengaturan pemakaian TWS seperti pada TWS lain dengan harga tinggi.
Akan tetapi, TWS ini hadir dengan sertifikasi IPX4 yang membuatnya tahan terhadap percikan air dari segala sisi. Saya sempat memakai TWS ini sambil berlari di Lapangan Saparua sebanyak dua keliling. Hasilnya cukup memuaskan. TIdak pernah sekali pun TWS mau copot dari telinga kendati saya berkeringat.
Peredaman Suara
Selain itu, kendati tidak hadir dengan ANC alias Active Noise Cancellation, saya cukup puas dengan fitur peredam kebisingannya. Saya coba mengujinya dengan berkendara sepeda motor sambil menelepon istri.
Pertama, saya coba berbicara saat sedang diam menunggu lampu merah di perempatan. Kendati angin saat itu sedang kencang, istri saya masih bisa mendengar suara saya dengan jelas. Lalu saya pun melaju pada kecepatan 40 KM per jam. Hebatnya, suara saya masih terdengar jelas dan kami pun bisa berkomunikasi dengan lancar.
Biasanya sih kalau dalam kecepatan 40 KM per jam, istri saya sudah tidak lagi dapat mendengar suara saya sama sekali kalau saya menelepon pakai earphone kabel biasa. Ini membuktikan kalau Vention A01 cocok untuk menelepon sambil berkendara sepeda motor.
Masalah baru terjadi ketika melaju di kecepatan 60 KM per jam. Di kondisi ini, istri saya sudah mulai kesulitan mendengar suara saya dengan jelas. Saya perlu meninggikan nada dan volume agar dia bisa mendengar saya.
Jangkauan
Adapun soal konektivitasnya, Vention A01 sudah dibekali Bluetooth 5.3 yang memiliki jarak deteksi cukup jauh. Saat menggunakan laptop, saya masih bisa mendengar suara di TWS dengan jernih tanpa delay kendati laptopnya di meja makan dan saya berada di WC.
Di laman spesifikasinya, disebutkan bahwa TWS ini memiliki jarak efektif di bawah 12 meter. Kira-kira jarak dari meja makan ke WC di rumah saya adalah sekitar 2-3 meter.
Sayangnya, ketika terhubung dengan itel RS4 yang punya Bluetooth 5.0, suara musik agak terdengar patah-patah dan kadang hilang saat dipakai pada jarak 2-3 meter tersebut. Jadi, pastikan TWS terhubung ke perangkat dengan versi Bluetooth sesuai jika ingin merasakan jarak jauh tanpa kendala.
Kualitas Suara
Soal kualitas suaranya, tidak perlu dipertanyakan. Untuk TWS seharga Rp200 ribuan, menurut saya suaranya tergolong jernih dan ngebass. Sebagai perbandingan, saya memiliki TWS seharga Rp100 ribuan dari merk lain, sebut saja merk "X". Hasilnya, saya bisa yakin kalau kualitas audio Vention A01 condong baik.
Pertama-tama, suara yang dihasilkan dari Vention A01 sangat keras ketika berada di volume tinggi. Dibandingkan TWS merk "X" yang menggunakan konsep open ear, suara maksimal pada Vention A01 jauh lebih lantang dan tanpa distorsi.
Lalu, saat menonton video yang memperdengarkan keseimbangan kiri-kanan serta frekuensi bermacam-macam, Vention A01 melakukan tugas lebih baik. Dia mampu pick up suara yang tidak terdengar pada TWS merk "X" tadi. Wajar saja, Vention A01 memang sudah dukung rentang frekuensi yang luas, antara 20 Hz hingga 20 kHz.
Sedikit keluhan yang saya rasakan, suara dari kanal kanan terdengar underwhelmed dibandingkan yang kiri. Jadi, TWS ini memang tidak sepenuhnya seimbang 100 persen antara kiri-kanan. Tapi jangan khawatir, Anda kemungkinan besar tidak akan merasakan perbedaan kanal ini pada keseharian Anda. Setidaknya sih itu yang saya rasakan.
Latensi Suara
Berbeda dengan earphone kabel, pengguna TWS umumnya harus berhadapan dengan delay alias latensi saat menonton video atau bermain game. Delay hanya akan terasa saat membandingkan suara dengan gerakan, dan tidak akan mengurangi pengalaman mendengarkan lagu sama sekali.
Saya mencoba pakai Vention A01 saat menonton The Boys, dan sama sekali tidak merasakan adanya perbedaan antara gerakan mulut karakter dengan suara yang dihasilkan. Begitu pun saat memainkan COD Mobile, suara langkah kaki, tembakan pistol, dan ledakan bom terdengar sinkron dengan gerakan yang sebenarnya terjadi.
Kalau pun ada delay, saya tidak merasakannya sama sekali. Untuk memastikan bahwa telinga saya cukup sensitif untuk pick up adanya ketidak-sinkronan, saya pun coba menonton dan bermain game pakai TWS merk lain.
Dan barulah saat memakai TWS tersebut saya merasakan gerakan mulut karakter sedikit lebih cepat dari suara yang terdengar. Ini membuktikan bahwa Vention A01 dapat menjadi teman bermain game yang nyaman, kendati sebenarnya saya tidak menemukan opsi gaming mode pada TWS tersebut.
Ketahanan Baterai
Adapun soal ketahanan baterainya, Vention A01 diklaim bisa bertahan hingga 24 jam pemakaian. Pas baca spesifikasi tersebut, saya agak skeptis. Masa sih? Tapi ketika saya coba sendiri, nyatanya memang TWS ini tidak terasa cepat low batt.
Saya teramat sangat kesulitan berusaha menghabiskan baterai pada TWS ini. Saya sudah coba pakai TWS ini selama kurang lebih seminggu, dan baru berhasil mendengar notifikasi low battery satu kali saja. Padahal saya benar-benar sering menggunakan TWS ini pada keseharian saya.
Oh, dan fakta menariknya, TWS ini akan memberitahukan Anda kalau TWS nyaris habis baterai dengan ucapan "low battery". Kontras dengan TWS merk "X" yang hanya sekadar bunyi-bunyi. Ini memang hal kecil, tapi buat saya sangat meningkatkan pengalaman saya terhadap TWS.
Di saat baterai TWS-nya tinggal 40 persen, ia mampu bertahan hingga dua jam hingga 10 persen ketika dipakai dengar musik volume kencang tanpa jeda. Saya yakin kalau pemakaian dari 100 persen menuju habis (tanpa jeda sedetik pun) akan jauh lebih lama dari dua jam. Mungkin bisa sampai 5-6 jam.
Untuk ketahanan baterai di casing, selama seminggu pemakaian, saya baru pernah mengecas casing sebanyak kurang lebih 3-4 kali. Jadi intinya sih, ketahanan baterai TWS dan casing-nya benar-benar top notch untuk seharga Rp200 ribuan.
Pengalaman Gesture
Untuk pengguna anti-ribet seperti saya, kehadiran kontrol gesture di Vention A01 sangat berguna. Mulai dari memutar/menjeda musik, mengatur volume, hingga mengubah track, semua bisa dilakukan dengan hanya beberapa kali tap.
Saya agak kaget dengan absennya tombol di TWS ini. Alih-alih menekan tombol, pengguna hanya perlu melakukan tap untuk kontrolnya. Misalnya untuk pause atau play, cukup ketuk sekali pada bodi belakang TWS (bisa kiri atau kanan).
Lalu untuk atur volume, hanya perlu tap dua kali pada TWS kanan untuk meningkatkan volume dan pada TWS kiri untuk menurunkannya. Karena gesture dan bukan tombol, awalnya saya beberapa kali melakukan mis-tap, yang awalnya mau pause malah jadi menurunkan volume.
Masing-masing gesture di TWS ini cukup mudah dipelajari. Toh ada buku panduan yang bisa dihafal juga. Lalu, saya hanya sedikit merasakan delay 1-2 detik dari saat saya tap TWS hingga TWS melakukan apa yang saya minta.
Yang menariknya lagi, ada gesture untuk memanggil Google Assistant dengan cara ketukan tiga kali. Awalnya saya pikir ini bisa saya manfaatkan untuk memanggil Google Maps dan Spotify. Namun rupanya gesture ini tidak sesuai ekspektasi.
Jadi, ketika memanggil Google Assistant, TWS akan seketika mati dan Google Assistant pun baru muncul. Suara yang saya berikan akan masuk melalui mikrofon HP alih-alih TWS. Ketika selesai pakai Google Assistant, saya mesti lakukan tap tiga kali lagi untuk TWS berfungsi kembali.
Saya coba memanggil Maps pakai cara ini saat ber-TWS sambil bersepeda, dan sangat kesulitan untuk mencari arah tujuan. Ini dikarenakan HP saya simpan di dalam waist bag, sehingga tentu HP tidak akan mendengar suara saya dengan baik. Pada intinya saya tidak mengalami pengalaman Google Assistant via gesture seperti yang diharapkan.
Walau begitu, pengalaman serupa ini juga turut saya rasakan pada TWS merk lain. Bisa jadi standar TWS Rp200 ribuan di tahun 2024 memang seperti ini.
Pengalaman Pindah Perangkat
Karena sehari-hari saya pakai laptop dan smartphone, saya pun ingin tahu seberapa mudah Vention A01 terhubung ke perangkat lain saat sedang terkoneksi di satu perangkat.
Saya tidak menemukan pengaturan gesture yang bisa dipilih untuk melakukan perpindahan perangkat. Sebagai TWS harga terjangkau, tentu Vention A01 belum dukung fitur Multipoint Connection yang memungkinkannya terhubung ke dua perangkat secara bersamaan.
Pengalaman yang saya rasakan saat berpindah antar dua perangkat tidak bisa dikatakan seamless. Saat terhubung ke laptop, saya mencoba menyalakan Bluetooth di HP lalu mematikan TWS (tap and hold di bodi TWS selama lima detik).
Kemudian, saya pun melakukan gesture yang sama untuk menyalakan TWS kembali. Hasilnya, TWS akan langsung terhubung dengan laptop alih-alih dengan HP. Ini artinya saya mesti mematikan Bluetooth di laptop terlebih dahulu agar TWS bisa beralih ke HP. Pengalaman serupa juga turut saya rasakan pada TWS merk lain yang saya jadikan pembanding.
Simpulan
Sebagai TWS harga terjangkau, Vention A01 mampu memenuhi dan bahkan melampaui hampir semua ekspektasi saya. Beberapa catatan kelebihan dan kekurangan Vention A01 ini bisa disimak berikut ini.
Kelebihan
- Punya suara yang nge-bass dan kaya
- Desain casing transparan dan LED Display yang unik jadi nilai tersendiri di kelas harganya
- Daya tahan baterainya yang awet meski penggunaan intens
- Latensinya cukup rendah sehingga dapat dipakai bermain game sengit tanpa kendala
- Tampilan desain buds yang chic dan familiar membuat siapa pun terlihat gaya saat memakainya
- Saat dipakai menelepon ketika berkendara sepeda motor, Vention A01 masih mampu berikan pengalaman yang lancar.
Kekurangan
- Berdasarkan pengalaman pakai, masing-masing buds pada TWS ini memiliki kelantangan suara yang agak berbeda, alias kurang begitu seimbang antara kiri dan kanan.
- Gesture untuk memanggil Google Assistant juga masih terkesan gimmicky dan kurang fungsional untuk skenario penggunaan aslinya
- Untuk berpindah antar-perangkat, pengalamannya kurang begitu seamless.
Namun saya rasa kekurangan-kekurangan tersebut masih bisa ditoleransi mengingat harga Vention A01 yang terjangkau. Apalagi Vention A01 ini datang dari distributor Vention Authorized Store yang hadirkan berbagai produk Vention menarik. Tidak hanya TWS, tetapi juga produk seperti powerbank, charger, atau perkabelan lain. Informasi terkait produknya ini bisa dicek di situs Ventionstore.id.
Oh yah, jika ingin mengetahui soal produk lain dari Vention. Selain lewat situs Ventionstore.id, Anda bisa mengetahui berbagai informasi produk dari Vention di media sosial mereka berikut ini.
- Website : ventiostore.id
- Instagram : ventionstore.id
- TikTok : ventionstore.id
- YouTube : youtube.com/@Ventionstoreid
Secara keseluruhan, buat sebuah TWS di harga Rp209 ribu, Vention A01 bisa jadi pilihan paling menarik untuk dilirik. Kekurangan yang ada pun masih bisa ditoleransi.