carisinyal-web-banner-retina 35

10 Prosesor (Chipset) HP Terbaik di Dunia Tahun 2024

Ditulis oleh Hilman Mulya Nugraha

Jika Anda perhatikan, saat ini di industri mobile, SoC atau lebih dikenal chipset jadi tulang punggung utama sebuah smartphone. Karena itu, wajar ketika ada HP baru hadir, yang orang akan lihat adalah chipset apa yang digunakan di HP tersebut. Apakah Anda juga termasuk demikian?

Hal yang wajar sebenarnya memperhatikan chipset terlebih dulu sebelum memutuskan membeli sebuah HP. Chipset bisa dibilang adalah otak dari sebuah smartphone. Jika otaknya saja lambat tentu akan berpengaruh pada cara kerja HP tersebut.

Nah, jika Anda memang mencari HP dengan chipset terbaik, Anda bisa memilih HP yang dibekali salah satu dari 10 chipset ini.

Penentuan terbaik chipset ini didasarkan dari hasil beberapa benchmark seperti AnTuTu dan hasil pengalaman pakai HP yang pakai chipset tersebut. Tentu daftar ini bukan sesuatu yang mutlak. Namun, setidaknya bisa memberikan gambaran persaingan satu chipset dengan chipset lainnya.

Tanpa berlama-lama lagi, berikut urutan chipset terbaik berdasarkan angka benchmark dari ponsel yang memakai chipset tersebut.

1. Apple A17 Pro

Apple A17 Pro

Apple menanggalkan akhiran "Bionic" pada SoC yang mereka pasang di iPhone 15 Pro dan iPhone 15 Pro Max. SoC atau chipset yang dimaksud bernama Apple A17 Pro. Inilah SoC pertama didunia yang dibikin dengan fabrikasi 3 nm oleh TSMC (Taiwan Semiconductor Manufacturing Company).

Melalui SoC ini, Apple ingin menawarkan pengalaman main game yang lebih jos ketimbang pendahulunya, Apple A16 Bionic. Karena itu, berdasarkan klaim perusahaan, Apple A17 Pro disebut punya kemampuan olah grafis 20 lebih baik dari Apple A16 Bionic.

Kemampuan CPU-nya juga naik, tapi cuma 10 persen. Peningkatan lain ada di pemrosesan AI melalui neural engine (2x lebih kencang), serta kemampuan ray tracing (4x lebih cepat). Sejumlah peningkatan itu merupakan imbas dari fabrikasi lebih modern serta racikan komponen SoC yang baru.

Hal tersebut bisa dilihat mulai dari CPU yang dipakai Apple A17 Pro. Konfigurasi CPU SoC ini masih sama seperti pendahulunya, yakni enam inti CPU. Dua di antaranya adalah inti performa, sedangkan empat sisanya adalah inti efisiensi.

Ketika iPhone 15 Series rilis, Apple tak menyebut berapa clockspeed CPU sang chipset. Namun, situs CPU Monkey menyebut clock speed inti performa CPU Apple A17 Pro ada di angka 3,7 GHz, sedangkan inti efisiensinya 2,2 GHz.

Peningkatan kemampuan olah grafis juga diakibatkan oleh naiknya jumlah core GPU dari yang semula 5 menjadi 6. Menurut situs CPU Monkey, clock speed GPU SoC Apple ini adalah 0,7 GHz.

Untuk ray tracing, peningkatan kecepatannya disebabkan karena pemrosesannya kini sudah melibatkan GPU (hardware based). Hal ini berbeda dari Apple A16 Bionic yang pemrosesan ray tracing-nya mengandalkan kemampuan software.

Dalam situs yang sama, disebutkan pula skor GeekBench 6 yang diraih Apple 17 Pro. Kemampuan single core-nya meraih 2788 poin, sedangkan multi-core-nya mencapai 6845 poin.

2. Snapdragon 8 Gen 3

qualcomm

Snapdragon 8 Gen 3 dirilis Qualcomm pada kuartal keempat 2023. HP pertama di Indonesia yang menggunakan SoC atau chipset tersebut adalah iQOO 12. Secara konstruksi, Snapdragon 8 Gen 3 membawa CPU dengan konfigurasi 1+5+2.

Rinciannya adalah 1 inti prima Cortex X4 (3,3 GHz), 5 inti performa Cortex A720 (3 inti 3,15 GHz + 2 inti 2,96 GHz), dan 2 inti efisiensi Cortex A520 (2,27 GHz). Inti performanya lebih banyak satu dibanding Snapdragon 8 Gen 2, sedangkan inti efisiensinya berkurang satu.

Komponen lain pada SoC ini antara lain GPU Adreno 750 (2 inti, 770 MHz), prosesor AI Hexagon, prosesor gambar Spectra, dan modem internal 5G. Dukungan teknologi mutakhir seperti ray tracing, akselerasi codec AVI secara hardware, WiFi 7, dan Bluetooth 5.4 sudah dibawanya.

Tak cuma itu, Snapdragon 8 Gen 3 semakin ramah terhadap mobile gaming berkat dukungan refresh rate hingga 240 Hz. Dukungan itu diberikan agar pengguna bisa merasakan pengalaman main game dengan frame rate sampai 240 FPS yang mulus.

Dengan konfigurasi yang ada, Qualcomm percaya diri bahwa Snapdragon 8 Gen 3 mengalami peningkatan performa sekaligus peningkatan efisiensi. Walaupun begitu, fabrikasi yang digunakan masih 4 nm TSMC.

Untuk CPU-nya, peningkatan performa ada di angka 30 persen dengan efisiensi naik 20 persen. Kemampuan GPU juga naik yakni 25 persen berikut peningkatan efisiensi sebesar 25 persen juga.

Saat diuji GSM Arena, Snapdragon 8 Gen 3 mencatatkan skor benchmark sintetis yang mengesankan. SoC ini meraih skor singlecore 2277 dan multicore 6953 di GeekBench 6. Skor AnTuTu nya juga tinggi, yakni 2.107.464 di AnTuTu 10 dan 1.574.344 di AnTuTu 9.

3. Dimensity 9300

Dimensity 9300

MediaTek memperkenalkan Dimensity 9300 pada kuartal keempat 2023. SoC flagship ini hadir untuk menggantikan Dimensity 9200 sekaligus bertarung dengan Snapdragon 8 Gen 3. vivo X100 Pro jadi HP pertama yang mengusung Dimensity 9300.

Demi mewujudkan SoC yang hebat, MediaTek berspekulasi dengan "membuang" inti efisiensi pada CPU Dimensity 9300. Alhasil, susunan CPU-nya terdiri atas 4 inti super Cortex X4 (1 inti 3,25 GHz + 3 inti 2,85 GHz) dan 4 inti performa Cortex A720 (2,0 GHz).

Komponen pendukung yang tidak kalah penting adalah GPU 12 inti Immortalis-G720 MC12 (1,3 GHz), prosesor AI MediaTek APU 790, ISP MediaTek Imagiq 990, dan modem internal 5G. Semua komponen dirangkai via proses manufaktur 4 nm TSMC.

SoC yang mendukung penyimpanan UFS 4.0 dan RAM LPDDR5T ini juga sudah disusupi teknologi kekinian. Sebut saja ray tracing, WiFi 7, dan Bluetooth 5.4.

Sejumlah orang mungkin bakal meragukan soal efisiensi Dimensity 9300 mengingat CPU-nya tidak punya inti efisiensi. Dugaan lebih mudah throttling pun muncul.

Namun, MediaTek mengeklaim peningkatan efisiensi CPU secara multicore ada di angka 33 persen. Peningkatan efisiensi itu diikuti dengan kenaikan performa sebanyak 40 persen. Kemampuan GPU pun meningkat 46 persen berikut kenaikan efisiensi sebesar 40 persen.

Berdasarkan pengujian GSM Arena pada vivo X100 Pro, penanganan panas Dimensity 9300 tergolong baik. Dalam uji CPU Throttling selama satu jam, performa CPU hanya turun ke angka 73 persen dari kemampuan tertingginya.

Meski begitu, desain termal ponsel juga turut berpengaruh terhadap hasil tersebut. Hasil uji benchmark sintetis yang lain menunjukkan kesan positif. Pada GeekBench 6, Dimensity 9300 mencaat skor singlecore 2192 dan multicore 7343. Skor AnTuTu 10-nya 2.104.997.

4. Apple A16 Bionic

apple a16 bionic_

Apple A15 Bionic yang jadi andalan di iPhone 13 series tak terkalahkan. Chipset tersebut lahir di 2021. Di 2022, beberapa chipset kelas atas yang jadi dapur pacu HP Android pun, performanya belum mampu melampaui cip tersebut.

"Pembunuh" dari Apple A15 Bionic justru dari Apple sendiri, yakni Apple A16 Bionic. Cip ini diklaim mampu hadirkan kemampuan untuk proses data lebih cepat. Tentu saja peningkatan juga hadir di unit pengolah grafis (GPU). Tidak ketinggalan, Apple menyematkan teknologi AI yang lebih baru di Apple A16 Bionic untuk hasil foto yang lebih baik.

Dari spesifikasi teknis, Apple A16 Bionic masih mengandalkan enam core seperti seri cip sebelumnya. Enam core tersebut terbagi menjadi dua core performa yang bernama "Everest" yang disetel pada frekuensi 3.46 GHz dan enam core efisiensi "Sawtooth" yang punya kecepatan 2.02 GHz.

Apple A16 Bionic dibangun dengan proses fabrikasi TSMC 4 nm. Ini membuat Apple A16 Bionic merajai berbagai tes performa. Hal yang tidak terlalu aneh sebenarnya.

Sebagai perbandingan, Apple A15 Bionic dibangun dengan fabrikasi 5 nm. Apple juga mengklaim jika cip ini mengandung sekitar 16 juta transistor.

Untuk performa, jelas Apple A16 Bionic membuat HP iPhone semakin ngebut. Cip ini sendiri digunakan di IPhone 14 Pro dan iPhone 14 Pro Max. Kedua HP tersebut dirilis berbarengan dengan iPhone 14 dan iPhone 14 Plus.

Hanya saja, iPhone 14 dan iPhone 14 Plus memakai cip Apple A15 Bionic, sama seperti iPhone 13 series. Bedanya, jumlah core GPU Apple A15 Bionic di Phone 14 dan iPhone 14 Plus berjumlah lima core sementara di iPhone 13 series, GPU-nya memiliki empat core saja.

Berdasarkan data di situs Antutu.com, Apple A16 Bionic mendapat skor sebesar 944.324. Untuk skor Geekbench, hasil Geekbench iPhone 14 Pro menunjukkan skor 2.502 untuk single-core dan 6.298 untuk multi-core.

5. Dimensity 9200+

Mediatek dimensity 9200+

Kalau ada SoC lain yang bisa menyaingi kehebatan Snapdragon 8 Gen 2, mungkin jawaban yang paling tepat adalah Dimensity 9200+ dari MediaTek. SoC keluaran Mei 2023 ini adalah upgrade dari Dimensity 9200 yang meluncur pada November 2022.

MediaTek memfokuskan upgrade pada aspek kemampuan CPU dan GPU. Perusahaan mengeklaim bahwa peningkatan kemampuan CPU dan GPU-nya mencapai 10 persen.

Peningkatan kemampuan itu merupakan akibat dari kenaikan clockspeed secara keseluruhan, baik untuk CPU maupun GPU. Pada komponen GPU-nya, kenaikan clock speed-nya ada di angka 17 persen.

Dimensity 9200+, bisa ditulis Dimensity 9200 Plus, sejatinya tetap memakai konstruksi yang sama seperti Dimensity 9200. Ia tetap memakai CPU delapan inti dengan formasi 1+3+4, serta dibuat dengan fabrikasi 4 NM oleh TSMC.

CPU-nya terdiri atas satu inti prima Cortex-X3 (3,35 GHz), tiga inti menengah Cortex-A715 (3 GHz), dan empat inti efisiensi Cortex-A510 (2.0 GHz). GPU 11 core Mali-G715-Immortalis yang dipakainya disetel pada kecepatan maksimal 1147,77 MHz.

Tidak ada yang baru selain peningkatan clock speed. Fitur-fiturnya pun sama dengan yang dipunyai Dimensity 9200. Misalnya, GPU dengan dukungan pemrosesan ray tracing secara hardware, cip pemrosesan AI MediaTek APU 680, serta prosesor gambar MediaTek Imagiq 890.

SoC ini turut mendukung RAM sampai LPDDR5X, penyimpanan UFS 4.0, kamera dengan resolusi sampai 320 MP, serta bisa hasilkan video 8K 30 fps. Ia juga mendukung WiFi 7, Bluetooth 5.3, dan bisa dipasangi layar dengan resolusi maksimal WQHD (2K) dengan refresh rate 144 Hz.

Berdasarkan data yang dimuat Nano Review, skor AnTuTu 9 Dimensity 9200 ada di angka 1,3 jutaan. Skornya disebut 6 persen lebih tinggi dari Snapdragon 8 Gen 2 biasa. Sementara itu, skor kemampuan GPU-nya di 3DMark Wild Life Performance (Vulkan) adalah 12 ribuan, alias 2 persen lebih baik dari SoC pembanding yang tadi.

Kalau soal kemampuan CPU di Geekbench 5, Dimensity 9200+ mencatat skor 1487 di single-core, dan 5380 di skenario multi-core.

6. Snapdragon 8 Gen 2

Qualcomm Snapdragon 8 Gen 2

Qualcomm memperkenalkan Snapdragon 8 Gen 2 pada 16 November 2022. SoC atau chipset ini adalah jagoan baru Qualcomm sekaligus menjadi penerus dari Snapdragon 8 Gen 1. Ada beberapa hal yang jadi perhatian dari chipset ini.

Misalnya, dukungan RAM LPDDR5x dan memori internal UFS 4.0, dukungan konektivitas WiFi 7, serta GPU Adreno 740 yang kini mendukung akselerasi ray tracing dan codec AV1 secara hardware. Mengenai proses manufaktur, 4 nm milik TSCM masih dipakai.

Namun, Qualcomm mengeklaim bahwa ada peningkatan performa dan efisiensi konsumsi daya karena Snapdragon 8 Gen 2 memakai mikroarsitektur yang baru. Penjelasan lebih detailnya, CPU lebih kencang 35% dan lebih irit 40%.

Sementara itu, GPU lebih kencang 25% dengan konsumsi daya 45% lebih hemat. Peningkatan ini adalah hasil yang diperoleh jika dibandingkan dengan Snapdragon 8 Gen 1. Lalu, apa saja komponen yang dikandung oleh Snapdragon 8 Gen 2?

Mari kita bahas mulai dari CPU Kryo yang kali ini agak unik. Biasanya Qualcomm memakai konfigurasi 1+3+4 untuk masing-masing klaster. Akan tetapi kali ini beda, konfigurasi yang dipakai adalah 1+4+3. Lantas, apa efeknya dari konfigurasi yang berbeda ini?

Menurut Dominic Preston dari Tech Advisor, dengan adanya inti prosesor performa tinggi yang lebih banyak, maka Snapdragon 8 Gen 2 akan lebih kuat dalam menangani gim atau aplikasi berat. Keunikan lain pun muncul di klaster kedua.

Empat inti di klaster kedua tersebut diisi oleh dua Cortex A715 dan dua Cortex A710. Keduanya sama-sama disetel pada frekuensi 2,8 GHz. Pertanyaannya, kenapa mesti pakai dua mikroarsitektur yang berbeda?

Pasalnya, Cortex A715 hanya mendukung gim dan aplikasi 64 bit. Makanya Qualcomm memasang Cortex A710 untuk jaga-jaga jika ada gim dan aplikasi 32 bit yang dijalankan dengan kecepatan tinggi.

Adapun klaster pertama CPU di chipset ini diisi satu inti berbasis Cortex X3 (3,2 GHz), sedangkan klaster ketiga alias klaster efisiensi diisi tiga inti berbasis Cortex A510 (2,0 GHz).

Mari beranjak ke komponen lain. Snapdragon 8 Gen 2 juga mengandung prosesor gambar Spectra yang kini mendukung kamera beresolusi 200 MP. Lalu ada prosesor AI Hexagon dengan peningkatan kemampuan 4,35x dan peningkatan efisiensi 60% dibanding generasi sebelumnya.

Snapdragon 8 Gen 2 pun mendukung layar hingga resolusi 4K 60 Hz, atau 2K dengan refresh rate 144 Hz. Terakhir, SoC ini dibekali modem internal 5G X70 RF dan kompatibel dengan Bluetooth 5.3.

Smartphone yang menawarkan Snapdragon 8 Gen 2 contohnya adalah ASUS ROG Phone 7, ROG Phone 7 Ultimate, Xiaomi 13 Series (13, 13 Pro, dan 13 Ultra), OnePlus 11, iQOO 11 series, dan vivo X90 Pro+.

Samsung dengan Galaxy S23 Series juga hadirkan Snapdragon 8 Gen 2 sebagai "otak" utamanya. Bedanya, Snapdragon 8 Gen 2 yang ada di Samsung Galaxy S23 punya peningkatan clock speed yang membuatnya lebih kencang. Karena itu, Snapdragon 8 Gen 2 untuk Samsung Galaxy S23 series biasa disebut "Snapdragon 8 Gen 2 for Galaxy".

SoC yang sama dengan yang dipakai Galaxy S23 Series juga dipakai oleh sejumlah ponsel. Misalnya RedMagic 8S Pro. Hanya saja, sebutan SoC ini berubah jadi Snapdragon 8 Gen 2 Leading Version.

Untuk skor AnTuTu, Snapdragon 8 Gen 2 punya skor yang beragam, bergantung pada tipe HP-nya. Namun, skornya berada di kisaran 1,2 juta sampai 1,3 jutaan. Untuk Geekbench, skor yang didapatkan berada di kisaran 1400-an untuk single-core dan 4900-an untuk multi-core.

7. Dimensity 9200

MediaTek Dimensity 9200

MediaTek memperkenalkan chipset atau SoC (System on Chip) premium pada 8 November 2022. Adalah MediaTek Dimensity 9200 yang diproduksi dengan fabrikasi 4 nm oleh TSMC (Taiwan Semiconductor Manufacturing Company).

Ada banyak peningkatan yang ditawarkan MediaTek lewat Dimensity 9200. Di antaranya adalah peningkatan kemampuan komputasi dan olah grafis.

MediaTek mengeklaim, Dimensity 9200 memiliki skor single-core dan multi-core yang lebih baik ketimbang pendahulunya, Dimensity 9000. Angka peningkatannya secara berurutan adalah 10% (single-core) dan 12% (multi-core), dengan konsumsi daya yang lebih irit 25%.

Untuk kemampuan olah grafis, ada peningkatan sebesar 32% dibanding Dimensity 9000, tetapi dengan konsumsi daya yang sama. Sumber utama peningkatan kemampuan yang dimiliki Dimensity 9200 terletak pada komponen-komponennya yang serba baru.

Mari kita bahas mulai dari CPU. Konfigurasi tiap klaster yang dipakai identik dengan chipset flagship lainnya, yaitu 1+3+4. Namun, mikroarsitektur yang dipakai kini adalah Cortex X3 (3,05 GHz), Cortex A715 (2,85 GHz), dan Cortex A510 (1,8 GHz).

Lanjut ke unit pengolah grafis alias GPU, Dimensity 9200 adalah chipset pertama yang memakai GPU baru bernama Immortalis-G715. MediaTek tidak mengungkap berapa jumlah execution unit alias core GPU bikinan ARM ini. Yang pasti, GPU ini sudah mendukung teknologi ray tracing berbasis hardware layaknya GPU komputer.

Komponen seperti prosesor AI, prosesor gambar, dan prosesor untuk display tak luput dari pembaruan. MediaTek pun memasang prosesor AI MediaTek APU 690 yang kemampuannya 35% lebih oke dibanding MediaTek APU generasi 5.

Lalu untuk prosesor gambar alias ISP, ada MediaTek Imagiq 890 yang kini mendukung sensor RGBW (Red, Green, Blue, White). Sensor RGBW katanya bikin kemampuan kamera menangkap cahaya 30% lebih bagus. ISP ini mendukung kamera beresolusi hingga 320 MP, dengan rekaman video sampai 8K 30 fps.

Soal prosesor display, MediaTek memasang MiraVision 890 ke dalam Dimensity 9200. Prosesor ini mendukung layar beresolusi Full HD+ dengan refresh rate 240 Hz, atau 2K (WQHD) 144 Hz. Dukungan display port ke layar eksterbal via USB C tentu saja ada. Maksimal bisa menampilkan video 8K.

Beranjak ke dukungan memori, Dimensity 9200 merupakan SoC pertama yang kompatibel dengan RAM LPDDR5X dan penyimpanan UFS 4.0. Khusus penyimpanan UFS 4.0, MediaTek juga menyuntikkan teknologi MCQ (Multi-Circular Queue).

Terakhir mengenai konektivitas, terdapat modem internal 5G yang bisa menjangkau sinyal Sub6 maupun mmWave. Selain itu, Dimensity 9200 pun jadi SoC pertama yang mendukung WiFi 7. Dukungan konektivitas lain yang dimiliki si chipset adalah Bluetooth 5.3.

Adapun salah satu sumber menyebut bahwa skor AnTuTu 9 Dimensity 9200 menembus angka 1.265.328. Sementara itu, skor GeekBench 5 yang diraih adalah 1424 pada single-core dan 4471 pada multi-core.

Smartphone yang memakai Dimensity 9200 contohnya adalah vivo X90 , OPPO Find X6, dan vivo X90 Pro.

8. Apple A15 Bionic

A15 Bionic

Apple A15 Bionic adalah chipset yang jadi andalan iPhone 13 series. Chipset ini merupakan chipset yang diklaim Apple punya kemampuan lebih cepat, termasuk untuk pemrosesan data. Hal ini juga didasari karena chipset ini memiliki unit pemrosesan grafis (GPU) baru, mesin saraf berkinerja lebih tinggi dan teknologi AI untuk hasil foto yang lebih baik.

Apple A15 Bionic masih mengandalkan dua inti pemrosesan berkinerja tinggi dan empat inti untuk efisiensi. Hal yang sama seperti seri A14 Bionic.

Hanya saja kali ini, A15 Bionic memiliki 15 miliar transistor. Jumlah transistor tersebut lebih banyak dari A14 Bionic yang hanya berjumlah kisaran 11 milyar transistor. Dari segi skor Geekbench, A15 Bionic punya skor 1.746 untuk single core dan 4.772 untuk multicore.

Apple A15 Bionic digunakan di ponsel Apple seperti iPhone 13 and 13 Mini, iPhone 13 Pro, iPhone 13 Pro Max, dan iPhone SE (3rd generation). Selain itu, chipset ini juga digunakan di iPad Mini (6th generation).

9. Dimensity 9000 Plus

MediaTek Dimensity 9000 Plus

Dimensity 9000 bisa dibilang jadi cip yang bersaing dengan Snapdragon 8 Gen 1. Karena itu, ketika Qualcomm rilis Snapdragon 8+ Gen 1 di Mei 2022 sebagai upgrade dari Snapdragon 8 Gen 1, MediaTek meresponnya dengan hadirkan Dimensity 9000+ atau Dimensity 9000 Plus di Juni 2022.

Embel-embel plus di cip ini jelas menegaskan kalau bakal ada peningkatan di performa cip. Yang paling kentara adalah peningkatan kecepatan clock 5% untuk inti kelas berat single core Cortex-X2, dari 3,05 GHz ke 3,2 GHz. MediaTek juga mengklaim kalau GPU di cip ini mengalami peningkatan kinerja grafis lebih dari 10% dibandingkan Dimensity 9000.

Beberapa fitur lain yang hadir di cip ini adalah GPU Mali-G710 MC10, modem 5G terintegrasi dengan kecepatan 7 Gbps. Sayangnya, cip ini tidak memiliki konektivitas mmWave. Meski begitu, tentu ini bukan masalah besar mengingat banyak negara yang mengimplementasikan jaringan 5G SA dan NSA.

Performa Dimensity 9000 Plus memang kencang. Terbukti, di beberapa pengujian, misalnya data dari Nanoreview, menunjukkan jika Dimensity 9000 Plus punya skor 1.327 untuk single-core dan 4.307 untuk multi-core. Skor ini lebih unggul sedikit dari Snapdragon 8+ Gen 1 yang punya skor 1.271 untuk single-core dan 3.832 untuk multi-core.

Hasil unggul juga ditunjukkan dari performa ASUS ROG Phone 6D Ultimate yang memakai cip ini. Ponsel tersebut punya skor lebih unggul dari Xiaomi 12S Ultra yang memakai Snapdragon 8+ Gen 1. Setidaknya, itu berdasarkan pengujian yang dilakukan GSMArena.

10. Snapdragon 8+ Gen 1

snapdragon 8+ gen 1_

Snapdragon 8 Plus Gen 1 dirilis pada kuartal ketiga 2022 sebagai penerus dari Snapdragon 8 Gen 1 yang dirilis pada akhir 2021. Cip ini hadir pada sejumlah ponsel flagship ternama. Sebut saja ASUS ROG Phone 6 Series, Xiaomi Mi 12T Pro, dan realme GT2 Master Explorer Edition.

Lantas, apa yang membuat varian Plus ini lebih kencang dibanding reguler? Pertama-tama, prosesor dan kartu pengolah grafisnya disinyalir mendapatkan lonjakan performa sebanyak 10% ketimbang Snapdragon 8 Gen 1.

Pun pada kemampuan efisiensi dayanya, chipset mengalami peningkatan hingga 30%. Kemudian, terjadi juga peningkatan kinerja Artificial Intelligence sebanyak 20%.

Arsitektur prosesor yang digunakan tidak berubah dari sebelumnya, yakni menggunakan ARM v9 pada formasi 1 + 3 + 4. Bedanya, kemampuan prosesor kini lebih ditingkatkan lagi.

Di bagian prosesor, tersemat delapan inti CPU yang mencakup satu prime unit Kryo Prime berbasiskan Cortex X2 (3.2 GHz alih-alih 3.0 GHz pada reguler), tiga inti performa Kryo Gold berbasiskan Cortex A710 (2.75 GHz alih-alih 2.5 GHz), dan empat unit hemat daya Kryo Silver berbasiskan Cortex A510 (juga mengalami peningkatan clock dari 1.8 GHz menjadi 2.0 GHz).

Ya, rupanya Qualcomm melakukan overclock tidak hanya pada prime core-nya saja melainkan pada kedua klaster lainnya. Ini tandanya, lonjakan performa pada smartphone yang gunakan chipset ini bisa terasa cukup signifikan dibanding chipset reguler. Lebih signifikan ketimbang peningkatan Snapdragon 888 ke 888+.

Tak lupa, chipset inipun dibekali dengan kartu pengolah grafis Adreno 730 yang berlari pada kecepatan 900 MHz (peningkatan dibanding GPU Snapdragon 8 Gen 1 yang memiliki frekuensi 818 MHz).

Memiliki dukungan terhadap jaringan seluler generasi terkini, Qualcomm memodali chipset ini dengan modem X65 5G yang mendukung kecepatan unduhan teoritis hingga 10 Gb per detik dan unggahan hingga 3 Gb per detik. Dukungan konektivitas lainnya pun turut hadir, seperti FastConnect 6900, Bluetooth 5.3, dan WiFi 6E.

Demikianlah pemaparan soal daftar chipset terbaik di industri mobile. Jika Anda memang mencari HP yang kencang dan berkelas, memang sebaiknya mencari HP dengan salah satu chipset dari daftar tersebut.

Kategori:
Jika kamu memiliki pertanyaan mengenai artikel yang kami tulis atau ingin meminta rekomendasi gadget, silakan tanyakan kepada kami di Instagram, atau Twitter/X. Kami akan dengan senang hati menjawabnya!
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram