carisinyal web banner retina

Google Tensor G2 Setara Apa? Ini Dia 7 Chipset Saingannya

Ditulis oleh Aris Wibowo

Google memperkenalkan HP flagship, Google Pixel 7 dan Pixel 7 Pro ke publik pada Oktober 2022. Ponsel ini hadir dengan sejumlah spesifikasi yang mengesankan termasuk dapur pacunya. Seperti Google Pixel 6 series, Google menyematkan buatannya sendiri.

Jika di Google Pixel 6 series, cip yang disematkan adalah Google Tensor, di Google Pixel 7 dan Pixel 7 Pro, cip yang tertanam adalah generasi kedua, Google Tensor G2.

Sama seperti seri pertama, Google Tensor G2 dibangun menggunakan proses fabrikasi 5nm. Ini merupakan prosesor octa-core yang terdiri dari 2 core Cortex-X1 berkecepatan 2,85 GHz, 2 core Cortex A78 berkecepatan 2,35 GHz dan 4 core Cortex A55 berkecepatan 1,8 GHz. 

SoC ini juga sudah dilengkapi GPU Mali G710 MP07. Dengan GPU kelas atas, chipset ini menjanjikan pemrosesan grafis yang lebih baik. Selain itu, chipset ini juga sudah memiliki sistem pengolahan citra berbasis AI yang lebih baik.

Google sendiri mengklaim chipset ini memiliki Tensor Processing Unit (TPU) baru yang memiliki efisiensi daya lebih baik. Chipset ini juga mampu meng-handle kamera serta tugas machine learning 60% lebih kencang daripada TPU yang ada di chipset Tensor generasi pertama.

Untuk performanya, menurut Nanoreview, Google Tensor G2 mampu mencetak skor AnTuTu 803.446. Untuk skor Geekbench, HP ini mendapat 1068 untuk single-core dan 3168 untuk multicore.

Nah, setelah mengenal lebih detail dan dalam SoC Google Tensor G2, mungkin saja timbul pertanyaan di benak Anda, Google Tensor G2 ini setara apa? Carisinyal pun sudah merangkum 7 chipset yang setara dengan chipset Google ini.

Yang perlu diperhatikan, tujuh chipset yang akan kami jelaskan di sini memang tidak benar-benar setara. Namun, secara umum performanya bisa menyaingi atau masih dalam rentang yang sama. Berikut ini tujuh chipset yang setara Google Tensor G2.  

1. Google Tensor 

Google Tensor

Ini merupakan chipset generasi pertama buatan Google. Dirilis pada Oktober 2021. Cip dengan fabrikasi 5 nm ini merupakan cip yang punya prosesor octa-core yang terdiri dari 2 core Cortex-X1 berkecepatan 2,8 GHz, 2 core Cortex A76 berkecepatan 2,25 GHz dan 4 core Core A55 berkecepatan 1,8 GHz. SoC ini juga sudah dilengkapi GPU Mali G78. 

Google sendiri mengklaim chipset ini lebih kencang 80% dibanding chipset Snapdragon 765G yang terpasang di Google pixel 5. Selain itu, chipset ini juga sudah memiliki kemampuan AI dan machine learning baru.

SOC Tensor generasi awal ini juga sudah memiliki pengenalan suara otomatis yang diklaim paling akurat oleh Google.  

Untuk performanya, menurut Nanoreview, Google Tensor G2 mampu mencetak skor AnTuTu 751.465. Untuk skor GeekBench mendapat 1048 untuk single-core dan 2874 untuk multicore.

2. Snapdragon 888 5G

Snapdragon-888Sumber: qualcomm.com

Snapdragon 888 5G ialah SoC Snapdragon buatan Qualcomm yang dibangun dengan fabrikasi 5 nm dengan konfigurasi octa-core. Konfigurasi prosesor octa-core yang kuat terdiri dari satu unit Kryo 680 Prime (2,84 GHz) sebagai inti high performance, tiga core 680 Gold (2,42 GHz) dan empat unit Kryo 680 Silver (1,8 GHz) sebagai inti hemat daya.

Yang membuat chipset ini semakin menarik adalah hadirnya fitur dukungan pengambilan gambar dalam cahaya rendah pada titik 0,1 lux.

Untuk komponen lainnya, Snapdragon memasang GPU Adreno 660. GPU ini diklaim mengalami peningkatan performa hingga 35% dibanding GPU Adreno dalam Snapdragon 865. Tidak hanya itu, GPU ini juga lebih hemat 20% dari generasi sebelumnya. Selain itu, SoC ini juga memiliki prosesor AI Hexagon 780 terbaru, tiga prosesor gambar Spectra 580 dan modem internal 5G X60.

Komponen dan teknologi yang terpasang dalam chipset Snapdragon 888 membuat SoC ini memiliki sejumlah kelebihan. Mulai dari sudah support resolusi layar WQHD+ dengan refresh rate tinggi, dukungan resolusi kamera hingga 200 MP dan yang cukup menarik ialah, perekaman video yang sanggup resolusi 8K 30 fps dengan format HDR10+.

Dalam pengujian Nanoreview, Snapdragon 888 mampu mencetak skor AnTuTu 807.864. Sedangkan untuk skor single-core dan multicore SoC ini, yakni 1136 dan 3718 sesuai data pengujian GeekBench 5.

Chipset berkinerja tinggi ini sudah digunakan dalam dapur pacu OPPO Find X3 Pro, OPPO Find N, Realme GT 5G hingga Asus Zenfone 8.

3. Apple A15 Bionic

A15 Bionic

SoC Apple A15 Bionic hadir dengan teknologi yang canggih. Hal ini bukanlah isapan jempol semata, mengingat chipset ini dibangun menggunakan fabrikasi 5 nm, lebih kecil dibanding beberapa mantan chipset premium yang masih 7 nm.

Chipset produksi TSMC ini memiliki 15 miliar transistor. Jumlah transistor ini lebih banyak dari A14 Bionic yang hanya berjumlah sekitar 11 miliyar transistor. Selain itu, chipset kelas atas ini punya kemampuan yang lebih cepat dan teknologi pengolah grafis yang lebih baik.

Dari sisi teknologi, Apple A15 Bionic memang masih menggunakan dua inti pemrosesan berkinerja tinggi dan empat tini untuk hemat daya. Performa core-nya pun cukup tinggi. 

Menurut Nanoreview, Apple A15 mampu mencetak skor AnTuTu v9 792.323. Sedangkan untuk skor single-core dan multicore SoC ini, yakni 1741 dan 4815 sesuai data pengujian GeekBench 5. Untuk skor kemampuan grafis GPU dalam aplikasi 3D Mark Wild Life 9524. Apple A15 Bionic sendiri sudah digunakan di iPhone 13 series.

4. MediaTek Dimensity 8100

Dimensity 8100

MediaTek Dimensity 8100 merupakan SoC yang digunakan pada beberapa HP. Salah satunya, dalam realme GT Neo3. SoC ini memiliki delapan inti CPU yang terdiri dari 4 core Cortex A78 (2,85 GHz) dan 4 core Cortex A55 (2,0GHz). CPU ini mengandung komponen GPU Mali G610, APU 580, ISP 780 dan modem 5G. Seluruh komponen disatukan via proses manufaktur 15 nm.

MediaTek Dimensity ini sudah mendukung layar resolusi FHD+ dengan refresh rate 160 Hz atau layar 4K 120 Hz. SoC ini juga mendukung kamera utama resolusi 200 MP atau dual kamera 2 x 100 MP. Chipset ini cocok dipasangkan dengan RAM LPDDR5 dan memori internal tipe UFS 3.1. Untuk perekaman video, SoC MediaTek ini dapat merekam video hingga resolusi 4K pada 60 fps.

Menurut Nanoreview, Dimensity 8100 ini mampu mencetak skor AnTuTu 9 775.277. Sedangkan untuk skor single-core dan multicore SoC ini, yakni 920 dan 3798 dari pengujian GeekBench 5. 

5. Exynos 2100

exynos 2100

Exynos merupakan chipset hasil pengembangan dari produsen Samsung. Untuk seri flagship, ada chipset Exynos 2100. Chipset ini sudah dipasang dalam Galaxy S21, S21 Plus dan S21Ultra. Ini merupakan chipset dengan teknologi fabrikasi 5 nm yang sudah mendukung jaringan 5G.

SoC Exynos 2100 sendiri merupakan prosesor octa-core yang terdiri dari 1 core Cortex X1 2,9GHz, 3 core Cortex A78 2,8 GHz untuk performa dan 6 core Cortex A55 2,2 GHz untuk penghemat daya. Di dalamnya juga terpasang pengolah grafis GPU Mali-G78.

Hal menarik dari chipset Exynos ini ialah dukungan prosesor gambar dengan resolusi hingga 200 MP. satu hal yang menakjubkan mengingat Exynos 2100 menjadi chipset pertama yang dukung hasil foto 200 MP.

Menurut Nanoreview, Exynos 2100 mampu mencetak skor AnTuTu 9 741.836. Sedangkan untuk skor single-core dan multicore SoC ini, yakni 1078 dan 3577, sesuai data hasil uji GeekBench 5.

6. Kirin 9000

Kirin 9000

Kirin 9000 menjadi salah satu chipset pertama di arsitektur ARM yang hadir dengan fabrikasi 5 nm. Sayangnya, karena ada larangan Amerika terhadap produk Huawei, chipset ini akhirnya diproduksi terbatas.

Walaupun demikian, chipset Kirin ini tetap menawarkan performa yang kencang dan stabil berkat teknologi premium yang dihadirkan. Prosesor octa-core ini terdiri dari 1 core Cortex A77 3,1 GHz, 3 core Cortex A77 2,5 GHz dan 4 core Cortex A55 2,0 GHz,

Dalam pengujian Nanoreview, Kirin 900 mampu mencetak skor AnTuTu 9 755.184. Sedangkan untuk skor single-core dan multicore SoC ini ada di angka 1040 dan 3693, berdasarkan hasil uji GeekBench 5.

7. MediaTek Dimensity 1300

MediaTek Dimensity 1300

Melihat namanya, chipset ini merupakan hasil pengembangan dan penerus dari seri Dimensity 1200. Tidak heran, chipset ini mampu mengoperasikan aplikasi 64 bit sama seperti seri sebelumnya.

Dimensity 1300 dibuat dengan fabrikasi 8nm. Prosesor octa-core ini terdiri dari 1 buah core Cortex A78 berkecepatan 3 GHz untuk performa kencang, 3 buah core Cortex A78 berkecepatan 2,6 GHz dan 4 buah core Cortex A55 2,0 GHz untuk hemat daya.  

Menariknya, MediaTek hanya melakukan sedikit ubahan dalam seri terbaru ini. Namun, demikian performa chipset ini telah ditingkatkan dan tentunya memiliki kinerja yang lebih cepat dibanding seri Dimensity 1200.

Sejumlah ubahan yang dihadirkan dalam chipset ini ialah, adanya kemampuan dukungan ISP kamera hingga 200 MP. Ada juga tambahan perangkat keras yang mampu mempercepat proses decoding AV1 sehingga streaming video 4K dapat lebih lancar dan cepat. 

Selain itu, chipset MediaTek Dimensity 1300 ini memungkinkan produsen HP untuk menambahkan teknologi AI untuk memotret dan merekam di kondisi minim cahaya. Teknologi AI juga memungkinkan penggabungan eksposur lebih nyata untuk mengambil tangkapan foto yang lebih baik. 

Peningkatan juga berlanjut pada teknologi HyperEngine. Dalam seri ini sudah menggunakan HyperEngine 5.0. Teknologi ini berpengaruh pada kualitas gambar dan grafis serta koneksi jaringan kala HP digunakan bermain game.

Untuk spesifikasi lainnya, chipset kelas atas ini masih mengusung spesifikasi yang tak berbeda jauh dengan chipset premium lainnya seperti adanya dukungan RAM hingga 16 GB, GPU Mali G77 MC9, hingga layar 2520 x 1080 piksel. Tentu, chipset ini juga sudah mendukung konektivitas 5G dual SIM. 

Dalam pengujian Nanoreview, chipset MediaTek ini mampu mencetak skor AnTuTu 661.681. Sedangkan untuk skor single-core dan multicore SoC ini, yakni 938 dan 359, menurut data pengujian GeekBench 5. Chipset berkinerja tinggi ini sudah digunakan dalam dapur pacu OPPO Reno 8 dan vivo V25 Pro.

Nah, itu dia tujuh chipset yang setara dengan Google Tensor G2. Perlu diingat, baik buruknya performa HP tidak harus selalu ditentukan oleh jenis chipset-nya.

Kategori:
cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram