4 Jenis Chipset Snapdragon yang Dipakai di HP
System on a Chip (SoC) - atau bisa disebut chipset - dengan sistem operasi Android yang paling banyak digunakan oleh berbagai vendor adalah Snapdragon. Chipset ini dibuat oleh Qualcomm, perusahaan komunikasi yang didirikan tahun 1985.
Qualcomm kemudian melahirkan beberapa produk seperti ponsel CDMA, paten CDMA2000 1X yang jadi 4G, dan melahirkan chipset paling terkenal di industri mobile, Snapdragon.
Qualcomm menghadirkan berbagai macam chipset Snapdragon untuk berbagai perangkat (terutama ponsel.. Mulai dari yang performanya standar sampai yang kencang. Untuk menandakan pembeda ini, Snapdragon biasanya memakai kode angka di bagian depan.
Semakin tinggi angka depan, maka semakin tinggi pula kelas chipset-nya. Sebaliknya, rendah angka depan berarti semakin rendah pula level chipset-nya. Hal ini berarti angka depan semakin rendah. Untuk mengetahui lebih jelas soal jenis-jenis dari chipset Snapdragon, silakan simak penjelasan berikut ini.
1. Snapdragon 8 Series

Snapdragon 8 Series merupakan chipset flagship, premium, atau bisa juga disebut kelas atas. Chipset seri ini menduduki singgasana teratas dalam hierarki chipset Snapdragon.
Snapdragon 8 Series selalu menjadi tempat adopsi teknologi paling anyar. Fitur yang disematkan juga paling komplet dibanding seri chipset Snapdragon yang lain. Secara performa, Snapdragon 8 Series juga merupakan yang paling unggul dibanding seri lain.
Teknologi seperti pemrosesan AI (kecerdasan buatan), teknik rendering ray tracing, konektivitas 5G, hadir paling awal pada seri ini. Snapdragon 8 Series muncul kali pertama pada 2013 ketika struktur penamaannya masih menggunakan tiga angka.
Chipset pertama seri ini adalah Snapdragon 800 yang dibangun dengan fabrikasi 28 nm. Beberapa chipset Snapdragon 8 Series yang berhasil mendulang kesan positif adalah Snapdragon 820, Snapdragon 821, Snapdragon 835, 845, Snapdragon 865, dan Snapdragon 870.
Namun, ada kalanya Qualcomm tak mampu memenuhi ekspektasi. Snapdragon 808, Snapdragon 810, dan Snapdragon 888 adalah chipset-chipset yang tidak terlalu berhasil. Ketiganya mengalami masalah dalam hal manajemen panas dan efisiensi konsumsi daya.
Setelah Snapdragon 888 keluar, Qualcomm coba untuk melakukan penyederhanaan penamaan pada 2021. Kebijakan ini ditandai dengan munculnya Snapdragon 8 Gen 1, diikuti Snapdragon 8+ Gen 1, Snapdragon 8 Gen 2 (2022), Snapdragon Gen 3 (2023).
Snapdragon 8 Gen Series adalah chipset yang diperkenalkan Qualcomm pada 2021 dengan seri pertamanya, Snapdragon 8 Gen 1. Di tahun 2022, Qualcomm pun memperkenalkan seri lanjutannya yang diberi nama Snapdragon 8 Gen 2.
2. Snapdragon 7 Series

Snapdragon 7 Series merupakan chipset kelas menengah atas, bisa juga disebut kelas menengah premium. Chipset seri ini diciptakan untuk memperkecil jarak yang terlalu jauh antara Snapdragon 8 Series dengan Snapdragon 6 Series.
Harga produk dengan chipset seri ini relatif punya harga yang lebih terjangkau, tetapi performa dan kemampuannya bisa diandalkan. Seri ini kali pertama hadir pada 2018 dengan Snapdragon 710 sebagai produk inisiatornya.
Kala itu, struktur penamaan masih menggunakan tiga angka, mengikuti chipset Snapdragon seri lain yang telah lebih dahulu ada. Pelan-pelan Snapdragon 7 Series menjadi salah satu chipset favorit konsumen.
Performa chipset seri ini tidak lebih tinggi dari Snapdragon 8 Series. Namun, hal itu justru membuatnya cenderung stabil ketika menangani beban kerja tinggi dan bebas dari isu panas berlebih.
Selain punya performa yang stabil, Snapdragon 7 Series umumnya memiliki ISP (Image Signal Processing) yang baik. ISP bertanggung jawab terhadap kualitas foto dan video.
Pada 2023, Xiaomi merilis Redmi Note 12 Pro yang memakai chipset Snapdragon 732G. Chipset tersebut tergolong uzur karena rilis pada 2020. Meski begitu, hasil tangkapan kamera Redmi Note 12 Pro mampu mengalahkan kebanyakan HP 3 jutaan yang rilis saat itu.
Itu semua berkat ISP pada Snapdragon 732G yang punya kinerja bagus. Snapdragon 732G hanya salah satu contoh betapa menariknya chipset Snapdragon 7 Series. Beberapa chipset seri ini yang mendapat tanggapan positif dari konsumen yakni Snapdragon 778G, Snapdragon 7+ Gen 2, dan Snapdragon 7 Gen 3.
Mulai 2022, struktur penamaan seri ini disederhanakan seperti yang terjadi pada Snapdragon 8 Gen 1. Chipset pertama yang dirilis setelah penamaannya disederhanakan adalah Snapdragon 7 Gen 1. Hanya saja, tak ada satu pun produk dengan chipset tersebut yang masuk secara resmi ke Indonesia.
3. Snapdragon 6 Series

Nexus 7, HTC One, Samsung Galaxy S4, LG GX, dan OPPO N1 adalah contoh ponsel yang memakai Snapdragon 6 Series di masa kemunculannya. Snapdragon 6 Series adalah chipset kelas menengah yang secara performa lebih baik dari Snapdragon 4 Series.
Snapdragon 6 Series menghadirkan performa yang lebih imbang, baik untuk prosesor, GPU, maupun fitur lainnya seperti DSP, ISP, dan konektivitas. Hanya saja, kemampuan dan fiturnya ada di bawah Snapdragon 7 Series.
Seri ini pernah memperoleh kesuksesan saat merilis Snapdragon 625, Snapdragon 636, dan Snapdragon 660. Ketiga chipset Snapdragon tersebut memiliki performa dan fitur yang baik, dan selalu disematkan pada ponsel dengan harga yang cukup masuk akal.
Redmi Note 4x - yang memakai Snapdragon 625 - kondang akan daya tahan baterainya. Smartphone keluaran 2017 itu disebut GSM Arena bisa bertahan 15 jam 30 menit saat memutar video lokal. Sebuah hasil yang baik mengingat baterainya hanya 4100 mAh.
Pengembangan Snapdragon seri 6 berlanjut dengan kemunculan Snapdragon 632, Snapdragon 670, Snapdragon 675, Snapdargon 695, Snapdragon 680. Seri ini sudah mengalami penyederhanaan penamaan pada 2022 dengan hadirnya Snapdragon 6 Gen 1.
Namun, Qualcomm masih menggunakan struktur penamaan lama pada 2023 ketika merilis Snapdragon 685.
4. Snapdragon 4 Series

Pada awalnya, Snapdragon 4 Series hadir sebagai chipset untuk smartphone harga terjangkau. Performa chipset seri ini tidak tinggi, tetapi sudah cukup layak untuk menjalankan operasi dasar dari sebuah ponsel pintar.
Namun, citra Snapdragon 4 Series mulai berubah ketika Cortex A7x menjamah pada 2020. Kenaikan performanya cukup signifikan. Walau begitu, Snapdragon 4 Series masih identik dengan HP kelas entri.
Pengembangan Snapdragon 4 Series dimulai pada 2013 dengan produk pertama Snapdragon 400. Setelahnya muncul chipset penerus seperti Snapdragon 410, 412, 415, 425, 427, 430, 435, 429. 439, 450, 460, 480, dan 480+.
Penamaan chipset seri ini berubah pada 2022, yang ditandai dengan kemunculan Snapdragon 4 Gen 1. Sebuah anomali terjadi pada 2023 ketika Qualcomm merilis Snapdragon 4 Gen 2. Chipset ini masuk kategori kelas menengah.
Meski begitu, kemampuan olah grafisnya masih di bawah Snapdragon 7 Series. Snapdragon seri ini tampaknya bakal terus diproduksi model terbarunya. Hal ini dipengaruhi karena banyaknya orang yang masih membutuhkan smartphone dengan kemampuan andal.
Paling tidak tidak lambat diajak multitasking maupun main gim sederhana. Napas Snapdragon 4 Series juga masih panjang mengingat pengembangan Snapdragon 6 Series belum masif dan Snapdragon 2 Series sudah berhenti.
Sebelumnya, Qualcomm juga pernah membuat Snapdragon 2 series seperti Snapdragon 208. Mereka juga pernah membuat Snapdragon S series di masa lalu. Tapi kini, kedua jenis cip ini tinggal sejarah. Jadi saat artikel ini dibuat, ada 4 jenis tipe Snapdragon yang masih dikproduksi yang sudah dibahas di atas.
Namun, itu hanya terbatas untuk perangkat ponsel dan tablet saja. Qualcomm juga sebenarnya punya tipe cip untuk perangkat laptop yaitu Snapdragon X series dan juga untuk perangkat IoT (jam tangan, perangkat audio, dan lain-lain.