7 Kelebihan dan Kekurangan Huawei Pura 80 Ultra
Huawei Pura 80 Ultra kembali merebut peringkat satu sebagai HP dengan kamera terbaik di dunia, menurut DxOMark. Ia meneruskan pencapaian generasi sebelumnya yaitu Huawei Pura 70 Ultra. Bahkan, HP ini digadang-gadang memiliki kemampuan kamera yang jauh lebih baik, bahkan mampu melebihi ekspektasi banyak orang.
Sebagai pengantar, Huawei Pura 80 Ultra ini memiliki kamera telefoto ganda dengan ukuran sensor super besar. Kemampuannya menjaga detail dan ketajaman saat memotret objek jauh berada di level berbeda. Sebagai HP flagship, sektor lain juga diperhatikan betul oleh Huawei. Penasaran? Simak beberapa kelebihan dan kekurangannya berikut.
Spesifikasi Huawei Pura 80 Ultra

Kelebihan Huawei Pura 80 Ultra
Tak bisa dipungkiri, kemampuan kamera Huawei Pura 80 Ultra memang jadi yang terbaik di dunia. Namun, HP ini punya kelebihan lain yang tidak kalah menarik di balik harganya yang fantastis yaitu Rp22 jutaan. Berikut beberapa kelebihannya.
1. Desain Mewah dan Sudah Tahan Air

Sebelum berbicara soal kamera, mari kita mulai dengan desainnya. Tampilan desain Huawei Pura 80 Ultra benar-benar menampilkan kemewahan dan elegansi kuat sebuah HP. Terutama untuk varian Prestige Gold yang hampir seluruhnya memakai warna emas. Serta varian Golden Black yang tetap dihiasi warna emas pada cincin kamera sebagai detailnya.
Jika dilihat sekilas, modul kameranya ini memang tampak lebih besar dari HP pada umumnya. Tonjolan pada modulnya juga cukup terasa, dengan bentuk segitiga khas yang punya sudut melingkar. Meski begitu, ukurannya ini terasa worth it jika tahu teknologi kamera yang digunakan. Selama kualitasnya sebanding, punya modul kamera besar malah jadi kebanggaan.
Huawei Pura 80 Ultra memiliki ketebalan bodi 8,3 mm, angka ini tampaknya belum termasuk tonjolan pada modul kamera. Meski kapasitas baterainya dekat dengan angka standar, HP ini memiliki berat sekitar 233.5 gram. Genggamannya tetap terasa solid dan nyaman dengan finishing bodi matte yang halus.
Untuk ketahanannya, Huawei Pura 80 Ultra dibekali sertifikasi IP68/IP69. Sertifikasi ini membuatnya mampu bertahan dari kotoran debu atau air. Bahkan bisa berada di kedalaman 2 meter selama 30 menit.
2. Dilengkapi Dua Lensa Telefoto Berukuran Besar

Melalui HP flagship-nya, Huawei selalu membawa inovasi terbaru terkait hardware kamera smartphone. Huawei Pura 80 Ultra membawa serangkaian fitur baru yang belum pernah ada di pasaran, inilah yang membuatnya mampu melewati ekspektasi banyak orang. Salah satu yang paling menarik adalah keberadaan dua lensa telefoto dengan satu sensor besar. Unik, bukan?
Huawei benar-benar membuat semua orang terpukau dengan ide ini. Mereka berhasil menghemat ruang jika dibandingkan dua lensa telefoto terpisah seperti pada OPPO Find X8 Ultra atau Xiaomi 15 Ultra. Namun memiliki fleksibilitas lebih banyak dibandingkan sistem telefoto tunggal seperti pada vivo X200 Ultra. Berikut Huawei merealisasikan ide gilanya.

Sensor yang ditempatkan secara tidak wajar itu memiliki ukuran sangat besar yaitu 1/1.28 inci. Focal length yang digunakan tidak kalah rumit, untuk lensa pendeknya menggunakan 83 mm dengan 3.7x optical zoom. Sedangkan untuk lensa panjangnya menggunakan 212 mm dengan kemampuan 9.4x optical zoom.
Satu hal yang cukup menarik perhatian saya adalah detail visual yang diberikan. Saat mengganti focal length pada telefoto, lensa kamera di bagian belakangnya seakan berkedip. Anda juga bisa mendengar suaranya yang renyah dan bikin senyam-senyum tiap kali mendengarnya.
Lanjut ke kamera utamanya yang cukup familier dengan bukaan variabel dari f/1.6–4.0. Resolsuinya juga berada di 50 MP, persis dengan yang dipakai generasi sebelumnya. Bedanya Huawei Pura 80 Ultra menggunakan sensor baru dengan rentang dinamis panjang yang mendukung TCG-HDR, membuat konten HDR terlihat lebih baik, terutama untuk video.
Terakhir adalah kamera ultrawide beresolusi 40 MP (f/2.2) dengan dukungan autofocus. Kamera ini juga masih sama dengan yang dipakai di generasi sebelumnya. Bedanya, kemampuan pemotretan jarak dekatnya telah ditingkatkan yaitu sampai 20mm (2cm) dari kaca pada kameranya.
Beralih ke bagian depan, Huawei Pura 80 Ultra masih menggunakan lensa ultrawide 13 MP. Selain punya sudut pandang lebih luas sebagai kamera selfie, ada dukungan autofocus untuk pemotretan lebih mudah.
Untuk perekaman videonya, kamera depan dan belakang kompak mampu merekam hingga 4K 60 FPS. Stabilisasi yang disematkan berhasil meredam guncangan dengan baik ketika merekam sambil berjalan. Untuk merekam objek jauh pun cukup bagus, hanya saja ada batasan untuk tetap bisa menjaga detail dan ketajamannya.
3. Tampilan Layar Imersif

Huawei Pura 80 Ultra memiliki kemampuan layar yang kurang lebih sama dengan pendahulunya. Panel yang digunakan masih LTPO OLED berukuran 6,8 inci. Penggunaan panel ini membuatnya mampu memiliki refresh rate yang lebih dinamis. Tingkatannya bisa disesuaikan dengan aktivitas yang dilakukan pada layar agar lebih hemat.
Secara teori, Huawei Pura 80 Ultra bisa mendukung refresh rate minimum 1 Hz sampai 120 Hz sebagai maksimalnya. Angkanya juga bisa disetel hanya pada 60 Hz, 90 Hz, atau 120 Hz sesuai kebutuhan.
Salah satu peningkatan yang dibawah Huawei Pura 80 Ultra pada layarnya ini adalah soal kecerahan layar. Ia mampu mencapai angka sampai 3000 nit (puncak) untuk penggunaan di luar ruangan yang terik. Selain itu, layarnya juga bisa diredupkan hingga angka terkecilnya yaitu 1,6 nit untuk penggunaan di ruangan lebih gelap.
Layarnya ini memiliki ketahanan yang cukup baik berkat perlindungan Crystal Armour Kunlun Glass generasi kedua. Perlindungan ini membuatnya lebih tangguh dari risiko tergores atau retakan akibat jatuh.
4. Stereo Speaker yang Lantang

Huawei Pura 80 Ultra sudah menggunakan dual speaker atau stereo. Speaker utamanya berada di bagian bawah bodi, sedangkan speaker keduanya berada di bagian atas bodi. Hal ini membuat suara yang dihasilkan lebih seimbang soal kelantangannya.
Kualitas yang diberikan tentu sudah sangat enak buat didengar. Misalnya saat menonton film, scrolling media sosial, mendengarkan musik, atau bahkan bermain game.
Sayang Huawei Pura 80 Ultra ini tidak lagi menyediakan port audio jack 3,5 mm. Hal ini membuat penggunaan earphone kabel jadi terasa lebih repot. Anda harus menggunakan converter atau earphone dengan ujung kabel Type-C. Cara lebih mudah adalah dengan memanfaatkan fitur nirkabel via Bluetooth yang jelas lebih praktis.
5. Mengandalkan Performa Kirin 9020

Beralih ke dapur pacu, Huawei Pura 80 Ultra mengandalkan performa Kirin 9020 sebagai sumber tenaganya. Chipset ini juga dipakai oleh Huawei Mate X6, sebagai salah satu HP lipat miliknya.
Untuk arsitekturnya, Kirin 9020 dibangun atas proses fabrikasi 7 nm dengan delapan inti CPU. Terdiri satu core besar TaiShan V121 (2,5 GHz) untuk performa utamanya, tiga core TaiShan V120 (2,15 GHz) yang juga sebagai performa, serta empat core TaiShan Little 1,6 GHz untuk efisiensinya. GPU yang dipakainya adalah Maleoon 920 dengan frekuensi 840 MHz.
Berbicara soal performa, Huawei Pura 80 Ultra ini memang tidak sekuat HP Ultra dari merek lain. GSMArena mencatatkan skor AnTuTu v10 dari Kirin 9020 yang dipakainya berada di 1,1 jutaan poin. Sedangkan HP lain seperti Xiaomi 15 Ultra, vivo X200 Ultra, hingga Samsung Galaxy S25 Ultra mampu mencapai skor 2 juta ke atas dengan chip Snapdragon 8 Elite.
Beberapa reviewer sama sekali tidak merasa kecewa dengan performanya yang tampak tertinggal jauh. Hal ini masih ada kaitannya dengan sanksi yang sempat diberikan oleh Amerika Serikat. GSMArena menyebut setidaknya butuh waktu setidaknya 5 tahun untuk bisa mengejar persaingan pasar mengenai perihal performa ini.
Meski cukup tertinggal di skor benchmark, kemampuannya dalam bermain game secara langsung tetap patut diapresiasi. TechNick dalam videonya menguji Huawei Pura 80 Ultra memainkan beberapa game.
Hasilnya tidak jauh berbeda dengan para pesaingnya. Genshin Impact bisa dimainkan lancar di rata-rata 58,4 FPS, Wuthering Waves di 58,7 FPS, hingga Call of Duty di 89,8 FPS. Dengan kata lain, pengalaman bermain game yang nyaman masih sangat bisa didapatkan melalui HP dengan kemampuan kamera tercanggih ini.
6. Punya Konektivitas dan Sensor Lengkap

Hal menarik lain dari Huawei Pura 80 Ultra adalah memiliki kelengkapan yang baik di konektivitas dan sensornya. HP ini menggunakan jenis WiFi 7 yang ditingkatkan dari generasi sebelumnya. Hal ini membuat latensi saat menggunakan jaringan WiFi di tempat umum jadi lebih rendah.
Selain itu, terdapat fitur seperti NFC dan infrared blaster untuk membantu aktivitas harian lebih praktis. Misalnya dengan NFC (Near Field Communication), menghubungkan dengan perangkat lain jadi lebih mudah, melakukan transaksi digital, atau menjadi kartu akses tol. Sementara infrared bisa mengubahnya menjadi remot kontrol perangkat di rumah seperti TV atau AC.
Huawei Pura 80 Ultra sudah menggunakan port USB Type-C 3.1. Artinya, ia bisa melakukan display out ke layar monitor yang lebih besar dengan mudah hanya dengan kabel data saja.
Sementara untuk sensornya, Huawei Pura 80 Ultra dibekali beberapa hal. Mulai dari akselerometer, kompas, barometer, hingga gyro hardware yang lebih responsif. Sayang HP ini menempatkan sidik jari di bodi samping, menyatu dengan tombol power. Padahal Huawei Pura 70 Ultra sudah menempatkannya di bawah permukaan layar.
7. Baterai 5170 mAh dan Pengisian Daya 100W

Huawei Pura 80 Ultra hadir dengan kapasitas baterai yang dekat dengan angka standarnya yaitu 5170 mAh. Tampaknya, Huawei tidak ikut dalam perlombaan membuat kapasitas baterai jauh lebih besar. Hal ini membuat ketahanan dayanya pun hanya bisa disebut cukup, bukan yang terbaik dibandingkan pesaing di kelasnya.
GSMArena mencatat bahwa Huawei Pura 80 Ultra mampu mencatatkan skor penggunaan aktif hingga 11 jam 51 menit. Skornya ini cukup jauh dari Xiaomi 15 Ultra dengan 5410 mAh yang mendapat skor 16 jam 13 menit. Atau bahkan Samsung Galaxy S25 Ultra dengan 5000 mAh tapi dengan skor mencapai 14 jam 49 menit.
Setidaknya, Huawei Pura 80 Ultra menawarkan kemampuan pengisian daya super kencang untuk membuat HP siap digunakan dalam sekejap. Masih mengikuti hasil pengujian GSMArena. HP ini hanya butuh waktu sekitar 42 menit saja untuk mengisi sampai penuh. Sedangkan Xiaomi 15 Ultra butuh waktu 51 menit, serta Samsung Galaxy S25 Ultra butuh waktu 59 menit.
Kemampuannya berasal dari dukungan fast charging Huawei Pura 80 Ultra yang mencapai angka 100W. Selain itu, ada fitur lain yang tersedia seperti wireless charging 80W untuk mengisi daya tanpa kabel. Serta reverse wired dan wireless charging untuk mengisi daya perangkat lain.
Kekurangan Huawei Pura 80 Ultra
Meski hadir sebagai HP flagship, Huawei Pura 80 Ultra masih memiliki beberapa hal yang mesti dipertimbangkan. Hal ini biasanya hanya menjadi catatan yang mungkin masih bisa diterima oleh sebagian orang. Berikut kekurangannya.
1. Tidak Kompatibel dengan Layanan Google

Sejak berlangsungnya embargo yang dilayangkan pemerintah AS ke HUAWEI, perusahaan raksasa ini masih tidak bisa menggunakan Google Mobile Services. Untungnya Android menggunakan OS open-source, alhasil HUAWEI masih bisa menggunakan sistem operasi tersebut pada setiap produknya meski terbatas.
Huawei Pura 80 Ultra hadir dengan antarmuka EMUI untuk versi yang diluncurkan secara global. Sedangkan versi China menggunakan HarmonyOS 5.1. Meski begitu, Huawei terus mengembangkan sistem antarmukanya dengan menghadirkan beberapa fitur menarik. Misalnya Celia Assistant, keamanan yang lebih baik, Health App, dan dukungan Ark Engine.
EMUI 15 merupakan sistem antarmuka terbaru per tanggal rilis Huawei Pura 80 Ultra. Meski begitu, tampilannya ini masih berbasis dengan Android 12. Meski terbatas saat menggunakan Google Service, instalasi aplikasi bisa dilakukan melalui AppGallery Huawei, APK Pure, atau lainnya.
Alternatif lain yang bisa dilakukan untuk menggunakan aplikasi Google adalah melalui GBox. GBox merupakan sebuah aplikasi "portal" yang memberikan akses pada perangkat non-GMS terhadap aplikasi Google. Bahkan, ia sudah hadir dengan Google Mobile Services yang terintegrasi.
Sayangnya, ada beberapa kendala yang mungkin Anda temui saat menggunakan GBox ini. Salah satunya adalah kemunculan iklan yang cukup banyak di dalamnya. Tentunya, ini akan menjadi hal yang mengganggu pada keseharian pengguna.
2. Hanya Mendukung Jaringan 4G

Masalah klasik Huawei di luar pasar Tiongkok adalah soal jaringan 5G. Itu yang terjadi pada ponsel mereka yang tidak boleh ada layanan Google dan tidak boleh ada jaringan 5G.
Memang, di Indonesia sendiri jaringan 5G belum merata. Namun, karena Huawei Pura 80 Ultra adalah ponsel mahal, rasanya kurang oke aja jika hanya mendukung jaringan 4G.
3. Sidik Jari Menyatu Dengan Tombol Power

Satu hal yang mesti diperhatikan dari Huawei Pura 80 Ultra adalah penempatan sensor sidik jarinya. Alih-alih menempatkannya di bawah permukaan layar, ia malah menyimpannya di bodi samping dan terintegrasi dengan tombol power. Langkah ini terasa seperti sebuah penurunan, padahal jenis panel yang digunakan sudah OLED, bukan IPS.
Generasi sebelumnya yaitu Huawei Pura 70 Ultra sudah cukup baik dengan menempatkannya di bawah layar. Hal ini membuatnya terasa lebih mudah dijangkau dengan ibu jari sambil menggenggam HP. Kesan canggih juga jadi lebih terasa, berbeda ketika masih berada di bodi samping.
Simpulan
Huawei Pura 80 Ultra membawa kejutan dengan inovasi pada sistem kamera yang dipakai. Dual telefoto dalam satu sensor benar-benar ide brilian. Kemampuannya jelas lebih unggul terutama untuk pemotretan jarak jauh. Tidak heran ia menempati posisi pertama sebagai HP dengan kamera terbaik di dunia menurut DxOMark.
Selain itu, Huawei Pura 80 Ultra juga membawa beberapa kemampuan menarik di sektor lainnya. Misalnya layar yang imersif, performa kuat, kelengkapan detail, dan baterai dengan pengisian daya kencang. Desain juga jadi salah satu yang ditawarkan, ada kesan mewah ketika menggunakan HP ini.
Sayangnya, masih ada beberapa hal yang mesti diperhatikan dari Huawei Pura 80 Ultra ini. Misalnya soal kompatibilitasnya dengan Google Services yang masih terbatas. Serta penempatan sidik jari yang rasanya mengalami kemunduran. Jadi, apakah tertarik memiliki HP dengan kamera tercanggih ini?
