10 Aplikasi untuk Lari dan Jogging Terbaik di Android
Anda hobi olahraga lari atau jogging? Ingin tahu seberapa jauh Anda lari? Ya, pilihan tepat bagi Anda yang membaca artikel ini. Pasalnya, pada kesempatan kali ini, Carisinyal akan membahas 10 aplikasi untuk lari dan jogging terbaik yang bisa digunakan di smartphone Android.
Kesepuluh aplikasi yang akan dibahas kali ini adalah aplikasi penghitung jarak dan ada juga, lho, yang bertindak sebagai aplikasi penghitung langkah kaki. Jadi, aplikasi berikut ini memang cocok dan dikhususkan bagi para penggila lari juga jogging.
Tidak ada salahnya jika Anda mengetahui seberapa jauh Anda lari juga melangkah, bukan? Mau gunakan aplikasinya? Stay tune di artikel ini sampai akhir ya!
1. adidas Running Tracker Run App
Pengalaman yang saya rasakan pakai aplikasi adidas Running Tracker Run App cukup memuaskan. Saat pertama kali menggunakannya, saya diminta melakukan log in pakai email, Google, atau Facebook. Tapi sayangnya saat mencoba pakai Facebook, aplikasi ini menunjukkan error page.
Kemudian pengguna pun akan diminta memasukkan informasi tinggi dan berat badan agar aplikasi bisa mengalkulasikan kalori. Kita pun diminta memasukkan set goal berdasarkan kategori olahraga, seperti lari, berjalan, bersepeda, dan hiking.
Kita dapat mengatur time frame target menjadi per hari, per minggu, per bulan, atau per tahun. Bisa juga kita menentukan target dengan tanggal spesifik. Adapun parameter goal-nya bisa diatur.
Apakah kita ingin menargetkan berdasarkan jumlah kalori yang terbakar? Jumlah aktivitas yang dilakukan? Durasi aktivitas? Kita dibebaskan untuk memilih.
Setelah menyimpan setting, ada pilihan opsional untuk menghubungkan smartwatch. Sejumlah aplikasi smartwatch yang didukung adalah Polar Flow, Garmin Connect, Amazfit - Zepp, HUAWEI Health, Wahoo ELEMNT, Suunto, dan Coros.
Selanjutnya kita akan ditanya tujuan menggunakan aplikasi ini, apakah untuk penggunaan kasual, ingin terhubung dengan komunitas, atau mencapai target. Aplikasi ini juga akan menanyakan seberapa aktif penggunanya, apakah baru mulai olahraga atau sudah bisa berlari 30 menit tanpa berhenti.
Menurut saya, antarmuka saat memakai aplikasi ini cukup menyenangkan. Akan terdengar suara voice over saat memulai tracking lari, bahkan bisa membacakan countdown alias hitung mundur. Saya jadi merasa seperti sedang ikutan maraton.
Saat tracking, tombol-tombolnya pun terkunci sehingga saya tidak akan menekannya secara tidak sengaja. Adapun begitu tracking berhenti, kita dapat melihat data statistik yang cukup akurat.
Saya bahkan dapat melihat kecepatan berlari pada daerah yang spesifik, ditandai dengan rute yang berwarna hijau yang artinya lambat, dan berwarna merah ketika larinya cepat.
Tersedia juga opsi premium untuk Anda yang ingin merasakan data statistik lebih lengkap (detak jantung, informasi terkait cairan tubuh, dsb.).
Kendati begitu, tanpa membayar sepeser pun, saya rasa versi gratis dari aplikasi ini sudah tergolong lengkap. Pengguna juga dapat melakukan sharing hasil tracking dalam bentuk IG Reels dan Feed (portrait dan kotak).
Hal yang saya sukai dari adidas Running Tracker Run App
- Fitur lengkap tanpa harus langganan berbayar, bisa melihat kapan kita melambat dan kapan kita berlari cepat berdasarkan warna pada rute berlari.
- Tanpa iklan
- Bisa melihat berapa kalori yang sudah terbakar per sesinya
- Dukungan smartwatch yang beragam
- Antarmuka yang intuitive
Hal yang menurut saya perlu dibenahi dari adidas Running Tracker Run App
- Tidak ada fitur auto-pause
- Tidak dapat menentukan goal secara otomatis, harus diinput secara manual
2. Running App - Leap Fitness Group
Kendati bukan berasal dari nama pengembang yang terkenal, Running App dari Leap Fitness Group sangat layak direkomendasikan. Seperti aplikasi lari lainnya, Anda juga diminta memasukkan informasi berat dan tinggi.
Nantinya, akan ada opsi suggestion untuk berlari cepat selama 75 menit atau jogging santai selama 150 menit. Ini sepertinya bisa berbeda tergantung dari tinggi dan berat Anda.
Di dalam aplikasi ini juga terdapat fitur penghitung langkah kaki serta pengingat minum air putih. Saat melakukan tracking, terdapat juga fitur lock agar tidak ter-pause atau terhenti secara tidak sengaja.
Running App ini juga dapat menyajikan shareable statistik lari setelah selesai tracking, namun sayangnya hanya dalam bentuk persegi saja. Anda tentu dapat menggunakan foto sendiri sebagai background dari shareable tersebut.
Yang bikin saya takjub, rupanya aplikasi ini punya fitur program penurunan berat badan, tersedia dalam opsi treadmill dan di luar ruangan. Fitur ini berisikan arahan step-by-step, seperti kapan harus berlari cepat, durasinya harus berapa lama, kapan harus istirahat, dll.
Menggunakan aplikasi ini untuk pertama kali juga terasa menyenangkan karena kita tidak diharuskan melakukan log in atau pendaftaran apa pun. Mendaftar hanya perlu dilakukan jika kita ingin menyimpan data dan meng-sinkronisasi-kan data dengan perangkat lain.
Hal yang saya sukai dari Running App - Leap Fitness Group
- Bisa langsung digunakan tanpa harus memasukkan informasi yang panjang
- Ada fitur penghitung langkah kaki dan tracker minum air putih
- Pengalaman tracking yang akurat dan menyenangkan
- Memiliki program penurunan berat badan yang bisa diikuti dengan mudah
Hal yang menurut saya perlu dibenahi dari Running App - Leap Fitness Group
- Versi gratisannya mengandung iklan pop-up
3. Strava Running and Cycling GPS
Menurut saya pribadi, Strava tidak lebih baik dari aplikasi-aplikasi lainnya di daftar ini. Namun, Strava punya suatu hal yang tidak ditawarkan aplikasi lain, yakni unsur media sosial yang lebih solid.
Saat mencoba aplikasi ini, saya merasa Strava seperti Instagram versi olahraga. Sebab, di sini Anda dapat saling follow dengan pengguna lain, bahkan dengan atlet profesional. Anda bahkan bisa melihat progres dari pengguna lain.
Anda bisa terhubung dengan teman-teman di Facebook atau di kontak smartphone. Bahkan saat melakukan tracking, Anda bisa melakukan tag pada teman, baik yang sudah memiliki Strava atau pun yang belum.
Setahu saya, Strava juga memiliki fitur auto-pause namun tampaknya hanya aktif pada tracking sepeda. Namun saat saya coba tracking aktivitas berlari, aplikasi ini tidak langsung melakukan pause saat saya berhenti sejenak.
Aplikasi ini memiliki integrasi yang sangat solid terhadap Spotify, bisa memilih playlist lagu dari Strava tanpa harus berpindah aplikasi.
Strava juga menjadi salah satu aplikasi jogging terbaik yang bisa memberikan shareable dalam bentuk Reels dan Feed Instagram. Selain dapat menampilkan foto dari galeri, Anda juga bisa menambahkan ilustrasi rute dari hasil tracking.
Hal yang saya sukai dari Strava:
- Unsur community building yang solid
- Bisa memilih lagu di Spotify tanpa keluar aplikasi
- Menawarkan data statistik yang detail dan melimpah
- Dapat terhubung ke smartwatch ber-GPS untuk tracking yang lebih akurat
Hal yang perlu dibenahi dari Strava:
- Tidak bisa set goal tanpa berlangganan berbayar
- Harus melakukan pendaftaran atau log in sebelum bisa tracking
4. Nike Run Club
Awal pakai aplikasi Nike Run Club ini, menurut saya pengalamannya cukup ribet. Anda mesti daftar akun Nike Member, dan hal ini mengharuskan Anda melakukan verifikasi email dengan cara menyalin kode OTP (one time password).
Aplikasi yang tersedia dalam opsi bahasa Inggris dan Indonesia ini memiliki fitur auto-pause yang sangat akurat. Aplikasi ini terbukti hanya melakukan pause saat saya benar-benar tidak berlari. Saat saya berjalan pelan, Nike+ Run Club masih melanjutkan tracking.
Adapun yang saya suka dari aplikasi ini adalah antarmukanya yang bersih dan estetis. Anda juga dapat menginputkan sepatu olahraga yang Anda pakai berdasarkan merk dan tipenya. Nantinya, aplikasi ini akan mengingatkan Anda saat sepatu kehabisan "mileage" alias jarak tempuh.
Nike Run Club juga menyediakan program latihan lari yang bisa diikuti untuk meningkatkan kemampuan Anda dalam berlari. Hal ini bisa memotivasi Anda agar konsisten melakukan olahraga setiap minggunya.
Terdapat pula fitur "Powersongs" yang dapat otomatis memutarkan lagu saat tracking dimulai. Sayangnya, fitur ini hanya dapat memutarkan lagu yang ada di media penyimpanan, tidak dukung integrasi terhadap Spotify.
Hal yang saya sukai dari Nike Run Club:
- Fitur auto-pause yang sangat akurat
- Terdapat ratusan guided run yang dapat diikuti
- Antarmuka yang bersih dan tidak neko-neko
- Dapat membagikan hasil tracking dalam bentuk foto
Hal yang menurut saya perlu dibenahi dari Nike Run Club:
- Tidak dapat terintegrasi dengan Spotify
- Tidak dapat menentukan set goal
5. ASICS Runkeeper
Ketika pertama membuka aplikasi, kita akan diminta membuat akun terlebih dahulu. Pertanyaan yang mesti dijawab cukup banyak sebelum dapat melakukan tracking lari, sehingga saya sarankan untuk set up awalnya di rumah saja sebelum berangkat.
Aplikasi ASICS Runkeeper hanya mendukung dua merk wearable yakni Garmin dan Fitbit. Walau begitu, Runkeeper menyediakan sekumpulan tantangan berisikan ajakan berlari.
Pun ketika melakukan tracking perjalanan lari, Anda bisa gulir ke halaman ketiga untuk menampilkan langkah-langkah instruksi jika sebelumnya sudah menyeleksi program lari.
Anda pun bisa memantau progres terhadap program challenge yang diikuti agar semakin termotivasi untuk tetap konsisten dalam berlari.
Perihal berbagi hasil tracking, aplikasi Runkeeper dapat memberikan gambar dalam bentuk foto, peta, dan grafik. Sayangnya, Anda tidak dapat menggabungkan peta dan foto sekaligus seperti pada aplikasi lain.
Saya suka dengan keberadaan jalan pintas menuju aplikasi Spotify dari antarmuka tracking lari. Ini memudahkan kita untuk memutarkan lagu tanpa harus mencari-cari Spotify di laci aplikasi.
Tidak ada iklan pada aplikasi ini, namun terdapat fitur premium hanya terbuka setelah berlangganan dengan harga Rp200 ribu per bulan. Salah satu fitur yang terkunci adalah live tracking, memungkinkan teman atau keluarga Anda untuk memantau proses berlari dari awal sampai akhir secara live.
Hal yang saya sukai dari Runkeeper:
- Menawarkan program berlari yang terarah dan bisa dilacak progresnya
- Ada jalan pintas untuk buka Spotify dari dalam aplikasi
- Menampilkan guided steps saat tracking berlangsung
- Menyediakan shareable dengan gambar dan penyajian statistik yang estetis
Hal yang menurut saya perlu dibenahi dari Runkeeper:
- Semestinya tidak mengharuskan pengguna membuat akun terlebih dahulu
- Tampilan tracking agak lain, tidak menampilkan peta dan statistik di laman yang sama
- Tidak ada fitur auto-pause dan penguncian tombol
- Akun premium yang mahal, yakni Rp200 ribu per bulan
6. Map My Run by Under Armour
Seperti kebanyakan aplikasi lari, Map My Run juga menyuruh kita untuk memasukkan informasi dasar seperti berat dan tinggi badan. Tapi anehnya, opsi satuan yang diberikan hanya Imperial saja, bukan metrik.
Karena saya bingung memasukkan berat dan tinggi pada satuan pon dan kaki, saya hanya memasukkan angka asal-asalan. Toh saya yakin tidak begitu relevan juga terhadap aktivitas tracking lari yang akan saya lakukan.
Berdasarkan pengalaman pribadi saya, aplikasi Map My Run ini terasa sangat buggy dan banyak erornya ketika saya coba. Saya sampai harus berulang kali melakukan pendaftaran akun dengan email berbeda karena suatu eror.
Saat coba membuat akun, aplikasi menampilkan jendela dialog berisikan status eror. Tapi untungnya saya langsung dibawa ke fitur utamanya. Saat saya coba menjelajahi pengaturan dan fitur, sesekali aplikasi ini nge-crash.
Ketika saya coba buka aplikasinya lagi, saya diminta untuk log in, namun rupanya akun yang saya buat tadi tidak terdaftar. Akhirnya saya coba buat akun lagi untuk kedua kalinya.
Bugs and errors aside, Map My Run memiliki semua yang Anda perlukan untuk tracking aktivitas lari. Anda bahkan bisa melakukan set goal pada parameter jarak tempuh, durasi, dan frekuensi workout. Sayangnya, Anda tidak dapat set goal berdasarkan jumlah kalori yang dibakar.
Hal yang saya sukai dari Map My Run:
- Dukungan wearable yang melimpah, mencakup UA Connected Footwear, Garmin Connect, MyFitnessPal, Suunto, Samsung Health, Heart Rate Monitor
- Dapat menggunakan sensor kompas saat tracking, fitur langkah yang jarang dimiliki aplikasi lain
- Bisa melakukan set goal
Hal yang menurut saya perlu dibenahi dari Map My Run:
- Banyak terjadi eror dan bug, tapi mungkin saja Anda mendapatkan pengalaman yang berbeda
- Agak sulit mengubah satuan Imperial ke Metric, mesti menjelajahi menu pengaturan (semestinya bisa diatur dari laman tracking)
7. Running & Jogging - Zeopoxa
Banyak hal yang saya sukai dari aplikasi run tracker besutan Zeopoxa. Dari awal buka aplikasi saja, saya hanya ditanyai sedikit pertanyaan dan langsung bisa memakai aplikasi untuk melakukan tracking. Bahkan, tidak diminta untuk membuat akun terlebih dahulu.
Detail yang ditampilkan saat melakukan workout juga cukup dalam. Kita bisa menginputkan data cuaca secara manual, bahkan pengguna bisa memilih mood yang dirasakan selama melakukan aktivitas berlari. Informasi seperti arah angin, suhu, dan jenis medan juga dapat dimasukkan secara manual.
Pengaturan pada aplikasi ini juga sangat granular dan mendalam. Banyak yang bisa diubah sesuai keinginan Anda. Misalnya, dapat mengaktifkan atau menonaktifkan fitur auto-pause, menyalakan mode gelap, melakukan backup dan restore data secara lokal, hingga menentukan radius zona privasi.
Terdapat juga fitur shortcut menuju Spotify dan YouTube Music agar pengguna dapat menyetel lagu saat berlari. Dengan fitur zona privasi, rute lari akan menyembunyikan lokasi start berdasarkan jarak radius yang telah disetel di pengaturan.
Hal yang saya sukai dari Zeopoxa
- Tidak perlu membuat akun, bisa langsung menggunakan fitur tracking
- Menampilkan informasi detail statistik yang cukup mendalam
- Menu pengaturan menawarkan opsi melimpah untuk mengubah banyak aspek di aplikasi
- Tersedia fitur backup dan restore data secara lokal
- Ada fitur auto-pause, penguncian tombol, dan fitur zona privasi
- Memiliki fitur BMI Calculator, Anda bisa cek apakah Anda tergolong normal, overweight, obesitas, atau yang lainnya
Hal yang perlu diperhatikan dari Zeopoxa
- Banyak iklan banner yang cukup mengganggu
8. Sports Tracker Running Cycling
Setup awal pada aplikasi ini berjalan cepat dan terasa begitu mudah. Kendati perlu membuat akun, tapi prosesnya tidak begitu menyita waktu. Informasi yang ditanyakan juga hanya sedikit dan tidak bertele-tele. Aplikasi ini juga menyediakan mode gelap yang bisa di-toggle dari antarmuka fitur utama, tanpa harus menjelajahi menu pengaturan.
Sports Tracker Running Cycling juga sangat pas digunakan untuk Anda yang berlari di track lari. Sebab, Anda juga bisa memberi tanda setiap kali melakukan satu putaran. Informasi ini tentu akan berguna untuk keperluan evaluasi, terutama jika Anda benar-benar ingin berlatih untuk meningkatkan kecepatan berlari.
Adapun jenis informasi statistik yang tercatat antara lain jarak tempuh, durasi aktivitas, pacu rata-rata, pacu maksimal, dan kecepatan rata-rata. Terdapat juga fitur shortcut untuk membuka aplikasi Spotify agar dapat setel lagu saat berlari.
Tapi cukup disayangkan, Sports Tracker Running Cycling ini tidak memiliki fitur auto pause dan juga penguncian tombol. Anda perlu lebih berhati-hati agar hasil tracking tetap akurat.
Hal yang saya sukai dari Sports Tracking Running Cycling:
- Dapat membuka aplikasi dengan cepat tanpa harus memasukkan informasi yang bertele-tele
- Cocok dipakai di track karena bisa memasukkan informasi putaran (lap)
- Memiliki fitur dark mode yang bisa diakses
- Ada shortcut untuk membuka Spotify
Hal yang menurut saya perlu diperhatikan dari Sports Tracking Running Cycling:
- Tidak ada fitur auto-pause
- Tidak dapat melakukan set goal
- Tanpa fitur penguncian tombol sehingga rentan tersentuh tidak sengaja
9. Running Distance Tracker +
Running Distance Tracker+ merupakan salah satu aplikasi yang punya antarmuka paling estetis. Anda pun tidak perlu melakukan pendaftaran akun atau pun log in. Anda hanya diminta untuk memasukkan informasi terkait motivasi, kesanggupan lari, berat badan, dan tinggi badan.
Aplikasi ini juga menyediakan jalan pintas menuju Spotify sehingga Anda tidak perlu mencari-cari di laci aplikasi. Tampilan antarmuka saat tracking ini agak berbeda dengan aplikasi lain. Soalnya, Anda hanya bisa melihat informasi statistik yang terpisah dari rute peta. Statistik dan peta berada di laman yang berbeda.
Pada tampilan informasinya, hanya dapat menampilkan tiga jenis informasi pada satu laman. Jumlahnya memang hanya sedikit, tapi setidaknya Anda bisa melakukan kustomisasi pada tipe informasi yang ditampilkan.
Misalnya, saya dapat memilih untuk menampilkan informasi kalori, durasi, pacu, kecepatan, dan sebagainya. Tapi sayangnya ya hanya bisa tampilkan tiga informasi dalam sekali waktu.
Terdapat juga fitur penguncian tombol agar aktivitas tracking tidak terhenti karena tidak sengaja tersentuh jari. Selain itu, saya cukup merasa aman membagikan hasil tracking ke orang lain lantaran map-nya tidak menampilkan informasi alamat.
Hal yang saya sukai dari Run Tracker:
- Ada shortcut menuju aplikasi Spotify
- Antarmuka yang estetis dan enak dilihat
- Bisa mengunci tombol
Hal yang menurut saya perlu diperhatikan dari Run Tracker:
- Ada iklan banner
- Menampilkan informasi peta dan statistik di laman terpisah
10. Start Running for Beginners
Aplikasi Start Running for Beginners hanya akan cocok untuk pengguna yang membutuhkan program lari. Aktivitas tracking hanya bisa dilakukan apabila Anda mengikuti rutinitas latihan olahraga yang ditampilkan.
Jika ingin melakukan tracking secara freestyle, sayangnya harus berlangganan secara berbayar. Aplikasi ini juga tidak memiliki fitur-fitur melimpah seperti aplikasi lain, sebab tidak ada auto-pause serta tanpa shortcut menuju Spotify.
Pun saat mau membagikan hasil tracking, hanya bisa dalam bentuk link saja, bukan dalam bentuk gambar IG Feeds atau Reels seperti aplikasi lain. Kendati begitu, antarmuka aplikasi ini terasa nyaman dilihat.
Hal yang saya sukai dari Start Running for Beginners:
- Cocok untuk orang yang mencari program rutinitas lari setiap minggunya
- Antarmuka yang bersih dan tanpa iklan
Hal yang menurut saya perlu diperhatikan dari Start Running for Beginners:
- Tidak memiliki fitur-fitur yang umumnya tersedia di aplikasi lain
- Harus berlangganan berbayar jika ingin tracking aktivitas lari tanpa guided steps
Selesai sudah pembahasan dari 10 aplikasi untuk lari dan jogging. Hampir semua aplikasi mengandalkan GPS dan ada juga yang bisa digunakan pada Android Wear. Anda pilih aplikasi yang mana? Nah, jika Anda ingin tahu aplikasi olahraga terbaik, silakan baca artikel ini. Semoga bermanfaat untuk Anda!