7 Chipset yang Setara dengan Snapdragon 7s Gen 4
Pada Agustus 2025, Qualcomm hadirkan lini chipset kelas menengah-atasnya dengan meluncurkan Snapdragon 7s Gen 4 yang punya kode SM7635-AC. Chipset atau SoC ini dipakai di beberapa perangkat, termasuk Redmi Note 15 Pro+ dan Xiaomi Redmi Pad 2 Pro.
Snapdragon 7s Gen 4 sendiri diproduksi menggunakan proses fabrikasi 4nm dari TSMC, yang merupakan teknologi manufaktur chip yang canggih dan matang. Ukuran 4nm yang sangat kecil ini memungkinkan chipset memuat miliaran transistor, membuatnya dapat bekerja lebih kencang namun tetap sangat hemat daya.
Snapdragon 7s Gen 4 punya overclock prime core (ARM Cortex-A720) yang kini berjalan di 2,7 GHz, naik dari 2,5 GHz pada generasi sebelumnya. Chipset 4nm TSMC ini tetap menggunakan arsitektur 1+3+4, yang didukung GPU Adreno (kini mendukung layar 144 Hz). Sebagai patokan performa, skor AnTuTu v10 chipset ini berada di kisaran 874.000 poin.
Nilai jual utama Snapdragon 7s Gen 4 adalah adopsi fitur-fitur baru. Chipset ini memiliki NPU Hexagon yang diperbarui, sehingga secara eksplisit mendukung on-device Generative AI (seperti Llama 1B). Di sektor fotografi, ISP Spectra-nya mampu memproses sensor foto hingga 200MP dan merekam video 4K HDR pada 30 FPS.
Untuk kelengkapan, platform ini juga sudah sangat modern. Konektivitasnya mencakup Wi-Fi 6E dan Bluetooth 5.4, serta mendukung standar memori cepat LPDDR5 dan UFS 3.1. Beberapa perangkat yang dirumorkan akan menggunakannya antara lain
Di pasaran, Snapdragon 7s Gen 4 tentunya tidak sendiri. Ada banyak chipset serupa yang bersaing di kelas yang sama. Oleh karena itu, di artikel ini Carisinyal akan mengulas daftar chipset yang setara dengan Snapdragon 7s Gen 4 ini.
1. Exynos 1580

Pesaing terdekat dan paling relevan untuk Snapdragon 7s Gen 4 adalah Exynos 1580. Chipset ini dipakai di Samsung Galaxy A56 5G.
Chipset yang rilis Oktober 2024 ini memakai fabrikasi 4nm Samsung. Konfigurasi CPU-nya sangat mirip (1+3+4), namun Exynos 1580 punya clock speed sedikit lebih agresif: prime core Cortex-A720 di 2,9 GHz, performance core di 2,6 GHz, dan efficiency core di 1,95 GHz.
Secara performa, Exynos 1580 adalah lawan yang paling setara. Skor AnTuTu 10-nya mencapai 897.834. Sementara di Geekbench 6, skornya adalah 1360 (single-core) dan 3893 (multi-core). Angka ini sedikit lebih tinggi dari Snapdragon 7s Gen 4, sebuah keunggulan tipis yang wajar karena clock speed CPU Exynos lebih tinggi.
Perbedaan signifikan ada di sektor GPU. Exynos 1580 menggunakan Samsung Xclipse 540, yang berbasis arsitektur RDNA 3 (Magellan) dari AMD.
Dibanding Xclipse 530 (yang ada di cip Exynos 1480), Xclipse 530 punya peningkatan besar. Di dalam cip ini terdapat dua Work Group Processors (WGP) atau dua kali lipat dari sebelumnya. GPU ini berjalan di 1300 MHz, memiliki 256 shader, dan mampu menghasilkan 1331.2 Gigaflops, yang menghasilkan kemampuan grafis yang sangat kuat.
Selain GPU, ada perbedaan teknologi fabrikasi: 7s Gen 4 memakai 4nm TSMC yang terkenal efisien, melawan 4nm Samsung pada Exynos. Kesimpulannya, Exynos 1580 unggul di benchmark CPU dan memiliki spesifikasi GPU yang sangat kuat di atas kertas. Namun, 7s Gen 4 berpotensi menawarkan manajemen panas dan efisiensi daya baterai yang lebih baik berkat fabrikasi TSMC.
2. MediaTek Dimensity 8200

MediaTek Dimensity 8200 adalah chipset 4nm TSMC yang dirancang untuk performa tinggi di kelas menengah-atas. Chipset ini memakai arsitektur CPU 1+3+4 yang sedikit lebih tua namun sangat bertenaga: satu core Cortex-A78 di 3,1 GHz, tiga core Cortex-A78 di 3,0 GHz, dan empat core Cortex-A55 di 2,0 GHz. GPU-nya adalah Arm Mali-G610 MC6.
Performa Dimensity 8200 dikenal sangat kencang. Skor AnTuTu 10-nya berada di kisaran 900.000 hingga 950.000. Di Geekbench 6, ia mencatatkan skor 1224 (single-core) dan 3891 (multi-core). Angka ini menempatkannya di atas Snapdragon 7s Gen 4 (AnTuTu 700-800k, Geekbench 1214 / 3314) dalam hal performa mentah.
Ini adalah perbandingan antara arsitektur baru yang efisien (7s Gen 4) melawan arsitektur lama dengan clock speed ekstrem (D8200). Menariknya, meskipun arsitekturnya berbeda, performa single-core keduanya hampir identik (1224 vs 1214). Namun, berkat clock speed yang dipacu tinggi, Dimensity 8200 unggul telak dalam performa multi-core (3891 vs 3314).
Keduanya punya keunggulan berbeda. Snapdragon 7s Gen 4 unggul di sisi AI, dengan NPU modern yang dirancang untuk AI Generatif.
Sebaliknya, Dimensity 8200, dengan clock speed dan skor multi-core yang sangat tinggi, menawarkan performa yang lebih kencang dalam tugas berat dan gaming. Pilihan di antara keduanya bergantung pada prioritas: efisiensi dan fitur AI modern (7s Gen 4) atau kekuatan CPU mentah (D8200).
Contoh ponsel yang memakai Dimensity 8200 adalah Xiaomi 13T, OPPO Reno11 Pro, dan Infinix GT 20 Pro.
3. Snapdragon 7s Gen 3

Pesaing berikutnya adalah Snapdragon 7s Gen 3, yang merupakan pendahulu langsung atau chipset yang posisinya digantikan oleh Snapdragon 7s Gen 4.
Spesifikasinya sangat identik, dibangun di atas fabrikasi 4nm TSMC dengan arsitektur CPU 1+3+4 (menggunakan core Cortex-A720 dan A520). Perbedaan utamanya terletak pada clock speed, di mana prime core 7s Gen 3 berjalan lebih lambat di 2,5 GHz.
Secara performa, Snapdragon 7s Gen 3 mencatatkan skor AnTuTu 10 di angka 783.345. Sementara untuk skor Geekbench 6, ia mencatatkan 1178 (Single-Core) dan 3146 (Multi-Core).
Snapdragon 7s Gen 4 menawarkan peningkatan performa AnTuTu sekitar 10-12% di atas 7s Gen 3. Peningkatan ini hampir seluruhnya didapat dari overclock CPU sebesar 0,2 GHz pada prime core (2,7 GHz vs 2,5 GHz) dan tuning GPU yang diklaim 7% lebih baik.
Dalam penggunaan real-nya, perbedaan performa 10-12% ini mungkin tidak akan terasa drastis saat membuka aplikasi harian. Snapdragon 7s Gen 4 tidak sekadar peningkatan kecepatan core, melainkan pembaruan fitur yang lebih modern dan future-proof.
Perbedaan utamanya dibanding Snapdragon 7s Gen 3 sebagai berikut:
- Kemampuan AI: Snapdragon 7s Gen 4 memiliki NPU yang diperbarui untuk mendukung on-device Generative AI (seperti Llama 1B), sebuah fitur yang absen di 7s Gen 3.
- Dukungan Layar: Snapdragon 7s Gen 4 secara resmi mendukung refresh rate 144 Hz, meningkat dari 7s Gen 3 yang terbatas di 120 Hz.
- Konektivitas: Snapdragon 7s Gen 4 juga membawa dukungan standar yang lebih baru, yaitu Wi-Fi 6E dan Bluetooth 5.4, sedikit lebih baik dari Wi-Fi 6 dan Bluetooth 5.3 pada 7s Gen 3.
Contoh ponsel yang memakai Snapdragon 7s Gen 4 adalah Redmi Note 14 Pro+, iQOO Z10, Samsung Galaxy Xcover 7 Pro, dan Nothing Phone 3a
4. MediaTek Dimensity 7350

MediaTek Dimensity 7350 adalah chipset 4nm (N4P) dari TSMC yang dirilis pada pertengahan 2024. Chipset ini ditenagai CPU octa-core dengan konfigurasi 2x Cortex-A715 di 3,0 GHz dan 6x Cortex-A510 di 2,0 GHz. Untuk urusan grafis, ia mengandalkan GPU Arm Mali-G610 MC4. Salah satu ponsel yang memakai Dimensity 7350 adalah Nothing Phone (2a) Plus.
Secara performa, Dimensity 7350 menunjukkan angka yang sangat kompetitif. Skor AnTuTu 10-nya tercatat di angka 774.648. Sementara pada Geekbench 6, skornya adalah 1208 (Single-Core) dan 2637 (Multi-Core).
Perbandingan ini sangat menarik. Snapdragon 7s Gen 4 (Geekbench 1214 / 3314) memiliki skor single-core yang hampir identik, yang berarti performa membuka aplikasi keduanya akan terasa sama-sama cepat. Namun, Snapdragon 7s Gen 4 unggul jauh dalam performa multi-core (3314 vs 2637), menunjukkan ia lebih baik dalam menangani tugas berat.
Meskipun kalah di multi-core, Dimensity 7350 memiliki keunggulannya sendiri. Ia hadir dengan NPU MediaTek 657 yang dioptimalkan untuk AI dan ISP Imagiq 765 yang mendukung perekaman video 4K@30fps. Selain itu, chipset ini juga mendukung konektivitas modern seperti Wi-Fi 6E dan Bluetooth 5.3.
5. Snapdragon 7 Gen 3

Snapdragon 7 Gen 3 adalah chipset yang dirilis Qualcomm pada Maret 2024. Dibangun dengan fabrikasi 4nm TSMC, chipset ini menggunakan GPU Adreno 720 dan mendukung memori LPDDR5 serta UFS 3.1.
Ponsel yang memakai Snapdragon 7 Gen 3 diantaranya adalah vivo V30 5G, vivo V40 5G, vivo V50 5G, dan Honor 400.
Secara performa, Snapdragon 7 Gen 3 mencetak skor AnTuTu 10 di kisaran 800 ribuan. Skor Geekbench 6-nya adalah 1139 untuk single-core dan 3375 untuk multi-core.
Ini adalah perbandingan penting yang mengungkap strategi penamaan Qualcomm. Secara logika, chipset "non-s" seperti 7 Gen 3 seharusnya memiliki performa di atas seri "s". Namun, data benchmark membuktikan sebaliknya bahwa Snapdragon 7 Gen 3 jelas kalah dari Snapdragon 7s Gen 4. Ini terjadi karena 7 Gen 3 adalah chip awal 2024, sedangkan 7s Gen 4 adalah chip pertengahan 2025.Â
Qualcomm tampaknya menggunakan 7s Gen 4 untuk "mengoreksi" hierarki performa seri 7. Chipset "s" yang baru kini diposisikan di atas chipset "non-s" dari generasi sebelumnya. Oleh karena itu, 7s Gen 4 adalah pilihan yang lebih kencang dan lebih baru.
6. Snapdragon 7 Gen 4

Snapdragon 7s Gen 4 adalah "penyempurnaan", maka Snapdragon 7 Gen 4 (non-s) adalah "lompatan" performa yang sesungguhnya. Chipset ini, yang dirilis Qualcomm pada Mei 2025, adalah penerus sejati dari Snapdragon 7 Gen 3 dan dirancang untuk menjembatani kesenjangan antara kelas menengah dan flagship.
Dibuat dengan fabrikasi 4nm TSMC, chipset ini membawa arsitektur 1+4+3 yang baru dan lebih bertenaga: satu prime core Cortex-A720 @ 2,8 GHz, empat performance core Cortex-A720 @ 2,4 GHz, dan tiga efficiency core Cortex-A520 @ 1,8 GHz. Chipset ini juga mendukung standar platform yang lebih cepat, seperti RAM LPDDR5X dan penyimpanan UFS 4.0.
Secara performa, Snapdragon 7 Gen 4 berada di kelas yang berbeda. Skor AnTuTu 10-nya dilaporkan bisa menembus 1.000.000 poin (berkisar antara 950k hingga 1.077k tergantung tuning). Sementara skor Geekbench 6-nya berada di kisaran 1300-1500 (Single-Core) dan 3400-4200 (Multi-Core).
Perbandingan ini menempatkan Snapdragon 7s Gen 4 (AnTuTu ~874k) pada posisinya. Snapdragon 7 Gen 4 (non-s) unggul secara signifikan di semua lini: performa CPU single-core, multi-core, dan grafis (GPU).
Dukungan UFS 4.0 juga memberinya keunggulan besar dalam kecepatan buka aplikasi dan transfer data di dunia nyata. Ini adalah chipset kelas menengah premium sejati yang performanya sudah setara dengan flagship killer lawas.
Contoh ponsel yang memakai Snapdragon 7 Gen 4 adalah vivo V60 5G, realme 15, realme 15 Pro, dan Redmi Note 15 Pro+.
7. MediaTek Dimensity 8100

MediaTek Dimensity 8100 adalah chipset legendaris yang pernah menyandang gelar "raja flagship killer". Dibangun di atas fabrikasi 5nm TSMC yang sangat sukses, chipset ini memiliki konfigurasi CPU unik 4+4, yaitu empat core Cortex-A78 di 2,85 GHz dan empat core Cortex-A55 di 2,0 GHz. GPU-nya adalah Mali-G610 MC6.
Pada masanya, performa chipset ini luar biasa. Skor AnTuTu v9-nya saja rata-rata mencapai 802.429. Jika dikonversi ke AnTuTu v10, skornya akan lebih tinggi, menempatkannya sedikit di bawah Snapdragon 7s Gen 4.
Perbandingan ini menunjukkan seberapa jauh pergeseran standar performa di pasar. Fakta bahwa Snapdragon 7s Gen 4 (sebuah chip seri 7) kini dapat dengan nyaman mengungguli Dimensity 8100 (mantan raja seri 8) adalah bukti evolusi tersebut.
Snapdragon 7s Gen 4 unggul di hampir setiap lini. Pertama, performa benchmark-nya lebih tinggi. Kedua, 7s Gen 4 jauh lebih efisien berkat fabrikasi 4nm TSMC dibandingkan 5nm TSMC pada D8100. Ketiga, 7s Gen 4 membawa arsitektur CPU (A720) dan NPU (Gen AI) yang jauh lebih modern.
Snapdragon 7s Gen 4 pada dasarnya adalah "Dimensity 8100 versi 2025" yang telah disempurnakan. Adapun, ponsel yang memakai Dimensity 8100 adalah realme GT Neo 3, OPPO Reno8 Pro, POCO X4 G.
Demikianlah penjelasan chipset yang memiliki spesifikasi dan performa yang tidak jauh berbeda dengan Snapdragon 7d Gen 4. Masing-masing chipset tentunya memiliki keunggulan tersendiri baik itu pada desain CPU, kemampuan grafis, hingga kualitas kamera.
