carisinyal-web-banner-retina 35

5 Chipset yang Setara dengan Dimensity 9500

Ditulis oleh Hilman Mulya Nugraha

MediaTek Dimensity 9500 menjadi salah satu cip andalan yang banyak digunakan di ponsel Android kelas atas pada periode akhir 2025 hingga 2026. Sejumlah ponsel flagship ditenagai oleh cip ini, di antaranya adalah vivo X300, vivo X300 Pro, OPPO Find X9, Find X9 Pro, dan masih banyak lagi.

MediaTek Dimensity 9500 dibangun di atas proses fabrikasi 3nm generasi kedua dari TSMC, sehingga menjanjikan efisiensi daya superior. Arsitekturnya mengusung konfigurasi All-Big-Core dengan inti utama ARM Cortex-X5 yang dipadukan dengan GPU ARM Immortalis terbaru.

Peningkatan utamanya terletak pada APU (AI Processing Unit) yang dioptimalkan untuk menjalankan model AI generatif (LLM) langsung di perangkat, serta dukungan hardware-based ray tracing generasi kedua untuk pengalaman gaming yang imersif.

Dimensity 9500 memang sangat kencang. Namun, penyebutan kencang ini juga harus mengacu pada hasil skor. Berdasarkan berbagai sumber, di AnTuTu (v11), cip ini mencapai skor total 4.011.932. Sedangkan di Geekbench 6, cip ini meraih skor 4.007 untuk single-core dan 11.217 untuk multi-core.

Berdasarkan hasil skor tersebut, kira-kira cip apa saja yang performanya setara atau setidaknya mendekati Dimensity 9500? Berikut daftar lengkapnya.

1. Snapdragon 8 Elite Gen 5

Snapdragon 8 Elite Gen 5

Snapdragon 8 Elite Gen 5 merupakan cip yang jadi pesaing ketat bagi Dimensity 9500. Cip ini mampu menunjukkan skor yang sangat identik dan mampu bersaing sengit di pasar. Salah satu alasan kenapa cip ini merupakan cip kelas atas adalah karena identitas  "Elite" di dalamnya. 

Penamaan Elite mengacu pada CPU Oryon yang dipakai di Snapdragon X series untuk perangkat laptop. CPU Oryon ini pertama kali hadir di Snapdragon 8 Elite yang dirilis pada 2024. 

Namun, untuk generasi penerusnya namanya bukan Snapdragon 8 Elite Gen 2 tetapi Snapdragon 8 Elite Gen 5,. Sebutan "Gen 5" merujuk pada keluarga Snapdragon 8 series Gen 5. Bisa dibilang Snapdragon 8 Elite 2024 bisa disebut juga sebagai Snapdragon 8 Gen 4. 

Core pada Snapdragon 8 Elite Gen 5 sendiri ternyata ada perombakan besar pada arsitekturnya. Qualcomm menaikkan kecepatan clock hingga sekitar 4,6 GHz dibandingkan seri sebelumnya, menjanjikan peningkatan performa yang signifikan.

Di dalam cip ini juga terdapat GPU Adreno yang didesain ulang, beroperasi pada kecepatan clock sekitar 1,2 GHz. Qualcomm mengklaim GPU baru ini membawa peningkatan performa sekitar ±23% dan efisiensi daya sekitar 20%.

Fokus utama kini adalah pada kestabilan performa harian berkat efisiensi daya yang lebih baik. Selain itu, fitur penting seperti AI on-device, pemrosesan kamera komputasional, dan modem 5G kelas atas juga dipoles untuk pemakaian jangka panjang.

Snapdragon 8 Elite Gen 5 banyak digunakan di ponsel kelas atas. Sebut saja Xiaomi 17 series, iQOO 15, dan realme GT 8 Pro.

Skor pengujian performa menunjukkan daya saing cip ini dengan MediaTek Dimensity 9500. Misalnya, perangkat Xiaomi 17 Pro mencapai skor AnTuTu v11 sebesar 3,7 juta. Bahkan, varian Xiaomi 17 Pro Max mencetak skor AnTuTu v11 yang lebih tinggi, yaitu 4,3 juta. Untuk skor AnTuTu v10, cip ini berada di kisaran 3,7 jutaan.

2. Apple A19 Pro

Apple A19 Pro

Apple A19 Pro merupakan cip yang dipakai di perangkat el iPhone 17 Pro, iPhone 17 Pro Max, dan iPhone 17 Air. Cip ini jelas merupakan cip yang kencang dan  menempatkannya sebagai pesaing langsung dari ponsel Android kelas atas yang dibekali cip Dimensity 9500.

Apple A19 Pro sendiri dibangun menggunakan proses fabrikasi N3P 3-nanometer dari TSMC. Teknologi ini memungkinkan Apple menyematkan lebih banyak transistor, yang hasilnya adalah performa yang lebih buas namun tetap efisien dalam penggunaan daya.

Konfigurasi CPU Apple A19 Pro membawa enam inti yang dirancang untuk menyeimbangkan antara performa tinggi dan hemat energi. Sektor grafisnya mendapat peningkatan besar melalui GPU 6-inti, yang kini setiap intinya dilengkapi akselerator khusus untuk menangani pemrosesan grafis berbasis AI. 

Kinerja sistem secara keseluruhan ditopang oleh memori LPDDR5X sebesar 12 GB. Selain itu, Neural Engine 16-inti menjadi pusat kecerdasan buatan, yang sanggup memproses data masif secara real-time dari sensor kamera 48 MP untuk menciptakan kualitas foto yang istimewa.

Lalu, bagaimana dengan performanya? Berdasarkan berbagai pengujian pada iPhone 17 Pro, cip ini berhasil mencatatkan skor Geekbench 6 di angka 3.834 untuk single-core dan 9.988 untuk multi-core.

Angka-angka ini menunjukkan bahwa dari sisi performa single-core maupun multi-core, A19 Pro menjadi lawan yang sepadan bagi Dimensity 9500. 

Lantas, bagaimana skor AnTuTu-nya? Skor AnTuTu A19 Pro berada di rentang 2 hingga 2,5 juta. Meski begitu, perlu diingat bahwa skor AnTuTu dari platform iOS dan Android tidak bisa dibandingkan secara setara (apple-to-apple) karena adanya perbedaan fundamental pada kedua sistem operasi.

3. Snapdragon 8 Elite (Gen 4)

Snapdragon 8 elite

Snapdragon 8 Elite, yang juga dikenal sebagai Snapdragon 8 Gen 4, adalah cip flagship penerus dari Snapdragon 8 Gen 3. Dibangun di atas proses fabrikasi 3nm dari TSMC, cip ini dirancang untuk memberikan lonjakan performa dan efisiensi daya yang signifikan.

Dapur pacunya mengandalkan konfigurasi enam inti performa dengan kecepatan puncak mencapai 3,53 GHz. Untuk urusan grafis, Qualcomm menyematkan GPU Adreno 830 yang menawarkan kinerja superior, memungkinkan pengalaman bermain gim dengan visual ultra-realistis berkat teknologi Ray Tracing yang lebih matang.

Snapdragon 8 Elite menjadi andalan bagi banyak ponsel kelas atas sepanjang akhir 2024 hingga 2025. Dalam pengujian benchmark, cip ini menunjukkan hasil yang sangat impresif. Skor AnTuTu v11 yang diraihnya mampu mencapai sekitar 3,2 juta poin. Sementara pada Geekbench 6, skornya tercatat di angka 3.155 untuk single-core dan 9.723 untuk multi-core.

4. Apple A19

Apple A19

Apple A19 hadir sebagai salah satu penantang serius Dimensity 9500. Cip ini merupakan "saudara" dari A19 Pro, A19 menjadi dapur pacu iPhone 17 standar, sementara A19 Pro disematkan pada model iPhone 17 Pro, Pro Max, dan iPhone Air.

Satu hal yang menarik dari A19 adalah performanya yang di luar dugaan. Hasil benchmark menunjukkan bahwa kinerjanya justru mampu melampaui iPhone Air yang menggunakan A19 Pro. Bahkan, kecepatan core-nya tercatat lebih unggul dibandingkan Apple A18 Pro dari generasi sebelumnya. 

Sebagai catatan, A19 Pro yang digunakan pada iPhone Air memang memiliki jumlah core yang lebih sedikit, sehingga performanya tidak setara dengan A19 Pro pada varian iPhone 17 Pro.

Performa A19 bersumber dari proses fabrikasi 3 nm (N3P) besutan TSMC. Teknologi ini memungkinkan kepadatan transistor yang lebih tinggi, menghasilkan lonjakan performa yang signifikan tanpa membuat boros daya.

Konfigurasi CPU-nya terdiri dari 6 core, yang terbagi menjadi 2 core performa untuk menangani tugas berat dan 4 core efisiensi untuk aktivitas harian. Sementara itu, pemrosesan grafisnya ditangani oleh GPU 5 core yang memastikan aplikasi kreatif hingga game berat berjalan lancar.

Sektor AI atau akal imitasi  juga menjadi andalan berkat Neural Engine 16 core yang telah ditingkatkan secara masif. Komponen ini menjadi mesin penggerak utama fitur-fitur Apple Intelligence, memungkinkan pemrosesan AI yang rumit dilakukan langsung di perangkat. Hasilnya tidak hanya respons yang lebih instan, tetapi juga privasi data pengguna yang lebih terjaga.

Dalam pengujian Geekbench 6, Apple A19 sukses mencatatkan skor 3.621 untuk single-core dan 9.168 untuk multi-core. Rangkaian fakta ini membuktikan bahwa iPhone 17 bukanlah sekadar model dasar, melainkan sebuah perangkat dengan performa tinggi yang siap bertarung di kelasnya.

5. Exynos 2600

exynos 2600

Saat artikel ini dibuat, Exynos 2600 sudah dalan proses produksi. Namun, produk yang memakai cip ini yakni Galaxy S26 series belum rilis (Saat artikel ini dibuat pada Oktober 2026).

Ya, sudah dikonfirmasi kalau Exynos 2600 ini bakal dipakai di perangkat Galaxy S26 Pro untuk banyak negara. Hanya negara tertentu yang memakai cip Snapdragon. Perilisan Galaxy S26 sendiri dilakukan pada awal 2026. 

Exynos 2600 jadi cip unggulan pertama Samsung yang diproduksi menggunakan proses canggih 2nm Gate-All-Around (GAA) Samsung Foundry. Inovasi proses ini diharapkan dapat mengatasi masalah efisiensi daya dan panas yang sempat menghantui Exynos generasi sebelumnya, 

Di dalam Exynos 2600, tersemat CPU 10 core dengan core CPU seri ARM C1 dan GPU Xclipse 950 berbasis arsitektur AMD RDNA. Kombinasi ini diyakini bakal membuat Exynos 2600 siap bersaing di puncak pasar chip mobile.

Meski belum rilis, berbagai bocoran sudah tampak di permukaan. Contohnya bocoran soal skor Geekbench. Dalam tes CPU, Exynos 2600 mencetak skor single-core sekitar 3.309 poin dan multi-core 11.256 poin.

Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan pendahulunya, Exynos 2500. Mengacu pada skor Geekbench-nya, bisa dikatakan multi-core-nya bersaing dengan Dimensity 9500. Sementara skor single-core kalah saing. Tapi dari bocoran ini bisa dikatakan bahwa Exynos 2600 menjanjikan performa yang bisa bersaing.

Chipset-chipset yang disebutkan ini merupakan pesaing sekelas Dimensity 9500 dan semuanya ideal untuk ponsel flagship. Masing-masing memiliki ciri khas performa yang menjadikannya pilihan kuat di pasar kelas atas. Sekarang, tinggal kamu tentukan, ponsel dengan chipset mana yang menjadi pilihanmu?

Kategori:

cross