carisinyal-web-banner-retina 35

Yuk Kenali Jenis-Jenis Prosesor Intel yang Ada Saat Ini

Ditulis oleh Ahmad Tsalis

Saya sering melihat orang bingung saat bicara soal “jenis prosesor Intel". Ini wajar, karena lini produknya memang banyak dan terus berevolusi. Sejak 2023, Intel juga mengubah penamaan untuk pasar konsumen menjadi Intel Core (tanpa huruf “i”) dan Intel Core Ultra. Jadi, selain beda nama, ada perbedaan teknologi dan target penggunanya juga.

Satu hal yang perlu saya tekankan: dalam satu “generasi” pun, Intel bisa menawarkan lebih dari satu pendekatan arsitektur atau paket, tergantung segmen desktop vs laptop, efisiensi daya, dan kelas performanya. Di era modern, Intel mengandalkan desain hybrid yang menggabungkan P-core (kinerja) dan E-core (efisiensi), dibantu penjadwalan cerdas agar beban kerja dialokasikan ke inti yang tepat.

Supaya pembaca tidak tersesat, di artikel ini saya akan memetakan lini prosesor Intel, menjelaskan bedanya secara praktis, lalu memberi panduan memilih sesuai kebutuhan dan bujet. Catatan penting: mulai 2023, label Pentium dan Celeron untuk laptop baru digantikan Intel Processor, sementara penamaan lama Core i3/i5/i7/i9 masih bisa Anda temui pada perangkat generasi sebelumnya selama masa transisi.

1. Intel Core Ultra

intel core ultra

Intel Core Ultra hadir tidak sekadar mengganti nama, tetapi evolusi. Hal ini terlihat dari cara Intel Core Ultra dibuat. Intel mendesain dan memproduksi seri ini dengan teknologi semua intinya bisa menyatu.

Cara kerjanya mirip kayak SoC (System-on-a-Chip) di sebuah ponsel. SoC di ponsel menggabungkan semua komponen komputasi penting ke dalam satu kepingan tunggal. Intel membawa filosofi desain teresebut ke ranah laptop melalui lini prosesor Intel Core Ultra dengan teknologi pengemasan 3D canggih bernama Foveros.

Teknologi ini memungkinkan Intel untuk "menumpuk" beberapa kepingan silikon (disebut tile) secara vertikal.

Di dalam keluarga Core Ultra, arsitektur dasar ini diimplementasikan melalui dua filosofi desain yang berbeda, menargetkan segmen pasar yang berlawanan.

1. Arsitektur Disaggregated (Berbasis Chiplet)

Filosofi desain ini memprioritaskan fleksibilitas dan performa puncak. Komponen-komponen utama seperti CPU, GPU, dan blok I/O merupakan "kepingan" terpisah yang diproduksi dengan teknologi fabrikasi paling optimal untuk masing-masing fungsinya.

Kepingan-kepingan ini kemudian digabungkan menjadi satu prosesor. Pendekatan ini digunakan pada prosesor yang menargetkan performa tinggi. Teknologi ini diimplemntasikan di dua generasi Core Ultra

  • Core Ultra Series 1 (Meteor Lake, untuk Laptop mainstream)

Generasi pertama yang memperkenalkan konsep ini. Terdiri dari Compute Tile (CPU), Graphics Tile (GPU), dan SoC Tile (NPU & I/O) yang dibuat pada proses fabrikasi berbeda.

  • Core Ultra Series 2 (Arrow Lake - untuk Desktop & Laptop Performa Tinggi)

Merupakan evolusi dari Meteor Lake. Tetap menggunakan desain kepingan terpisah, namun dengan Compute Tile (CPU) yang jauh lebih kencang. NPU yang digunakan setara dengan generasi pertama, sehingga kemampuan AI bergantung pada gabungan kekuatan CPU, GPU, dan NPU.

2. Arsitektur Terintegrasi (Integrated SoC)

Filosofi desain ini memprioritaskan efisiensi daya ekstrem. Komponen-komponen komputasi utama dilebur menjadi satu kepingan silikon tunggal untuk memangkas latensi dan konsumsi daya. Pendekatan ini ideal untuk perangkat ultra-portabel seperti laptop tipis.

Desain ini diimplementasikan di Core Ultra Series 2 dengan arsitektur Lunar Lake. Jadi perlu diingat, kalau Core Ultra Series 2 punya dua aristektur prosesor.

Teknologi ini yang sebenarnya paling mirip dengan SoC di sebuah ponsel. Pengemasan prosesornya mirip seperti Qualcomm Snapdragon MediaTek Dimensity, dan cip lainnya. Di dalam kemasannya ada CPU, GPU, dan NPU yangdilebur menjadi satu Compute Tile tunggal.

Desain ini dilengkapi dengan NPU generasi baru yang 3x lebih kencang (~48 TOPS) dan memori (RAM) yang terintegrasi langsung di dalam paket prosesor. Ini menjadikannya sangat efisien dan bertenaga untuk tugas-tugas AI di laptop tipis.

Core Ultra series terdiri dari empat lini prosesor berikut ini.

Core Ultra 3

Saat Core Ultra pertama kali dirilis, belum ada prosesor Core Ultra 3. Intel hanya mengumumkan Intel Core Ultra 5, 7, dan 9. Namun, di 2025, Intel Core Ultra 3 dikonfirmasi kehadirannya. Seri ini menjadi seri Intel Core Ultra terjangkau.

Intel Core Ultra 3 yang bakal hadir pertama kali adalah Core Ultra 3 205. Seri ini hadir dengan konfigurasi empat P-core dan empat E-core, dengan frekuensi boost masing-masing 4,9 GHz dan 4,4 GHz.

Core Ultra 5

Pilihan paling rasional dan seimbang. Ini adalah seri yang saya rekomendasikan untuk sebagian besar orang, mulai dari mahasiswa hingga pekerja kantoran yang butuh laptop andal untuk multitasking dan tugas harian. Jumlah Core Ultra 5 biasanya ada di 12 core dengan berbagai konfigurasi core yang beragam tergantung serinya.

Keseimbangan antara harga, performa, dan efisiensinya sangat baik. Contohnya, Intel Core Ultra 5 125H dan Intel Core Ultra 5 238V.

Core Ultra 7

Jika Anda seorang kreator konten, programmer, atau sesekali suka bermain gim, Core Ultra 7 memberikan tenaga ekstra yang signifikan tanpa harus merogoh kocek untuk seri tertinggi. Contoh prosesor ini adalah Intel Core Ultra 7 155H dan Intel Core Ultra 7 265H.

Core Ultra 7 hadir dengan jumlah core 16, bahkan ada yang 20 core. Namun, tentu tidak semua core-nya adalah core kencang. Tapi yang pasti Core Ultra 7 tawarkan performa ngebut.

Core Ultra 9

Intel Core Ultra ditujukan untuk para profesional kelas berat yang tidak kenal kompromi. Pekerjaan seperti rendering 3D, simulasi ilmiah, atau bermain gim AAA di pengaturan tertinggi adalah santapan sehari-hari bagi prosesor ini. Terlebih jumlah core Ultra 9 mencapai 24 core.

Laptop gim dengan Core Ultra 9 biasanya harganya puluhan juta. Contoh prosesornya adalah Intel Core Ultra 9 185H dan Intel Core Ultra 9 285HX.

Sebagai informasi tambahan, ada juga varian Intel Core Ultra dengan kode Arrow Lake-S yang ditujukan untuk perangkat PC desktop. Prosesor ini merupakan tipe prosesor kencang, cocok untuk kerja berat maupun main gim. Contohnya adalah Intel Core Ultra 9 285K, Intel Core Ultra 7 265K, dan Intel Core Ultra 5 245K.

2. Intel Core

Intel Core U series

Seri Intel Core i tinggal kenangan. Intel memperkenalkan dua keluarga utama: Intel Core dan Intel Core Ultra. Intel Core Ultra sudah dibahas sebelumnya, kini mari bahas Intel Core biasa.

Intel Core ini bisa dibilang merupakan penerus langsung dari Intel Core i. Intel Core i tidak dilanjutkan setelah 15 tahun sebagai bagian dari strategi Intel untuk mempermudah konsumen dalam memilih produk.

Pada masa transisi (beberapa model Core i generasi ke-14 masih beredar di pasar). Selama bertahun-tahun, penamaan "Core i" dianggap mulai membingungkan dan kurang merefleksikan lompatan teknologi antargenerasi.

Sering kali orang butuh prosesor kencang langsung pilih Intel Core i7, padahal yang dipilih adalah Intel Core i7 generasi kedua. Dengan struktur nama yang baru, Intel ingin lebih menonjolkan fitur-fitur canggih pada prosesor premiumnya.

Core 3

Pilihan paling cerdas untuk komputasi esensial. Seri ini sempurna untuk pelajar, laptop operasional bisnis, atau laptop kedua di rumah. Kemampuannya untuk browsing puluhan tab, mengerjakan tugas Office, dan video call sudah sangat mulus.

Saya sering melihat Core 3 di laptop-laptop tipis dengan harga 4 sampai 5 juta. Contoh prosesornya adalah Intel Core 3 100U dan penerusnya, Intel Core 3 225U.

Core 5

Ini merupakan kategori prosesor menengah. Kemampuannya lebih dari cukup untuk menangani semua tugas dengan cepat. Jika Anda ingin laptop yang "aman" untuk 3-4 tahun ke depan, seri inilah jawabannya.

Laptop dengan Core 5 punya rentang harga paling luas. Biasanya, laptop dengan prosesor ini juga minimal sudah memiliki RAM 8 GB. Contoh kategori prosesor ini adalah Intel Core 5 120U, Intel Core 5 245U, atau Intel Core 5 210H dan Intel Core 5 220H.

Core 7

Untuk Anda yang tidak mau ada kata 'lemot' dalam kamus sehari-hari. Core 7 memberikan kecepatan ekstra untuk multitasking berat, membuka file berukuran besar, atau menjalankan banyak aplikasi sekaligus tanpa jeda.

Intel Core 7 jelas merupakan penerus Intel Core i7, jadi secara performa pasti kencang. Harganya seringkali bersinggungan dengan Core Ultra 5. Contoh prosesor ini adalah Intel Core 7 150U dan penerusnya, Intel Core 7 265U. Ada juga Intel Core 7 250H yang merupakan seri Intel kencang dan digunakan untuk main gim.

Core 9

Jika butuh perangkat komputer yang kencang, Intel Core 9 jawabannya. Seri ini hadirkan lini prosesor dengan jumlah core yang banyak. Contohnya pada Intel Core Ultra 9 285K, jumlah core-nya mencapai 24 core dengan kecepatan maksimal core-nya di 5,7 GHz.

Intel Core 9 banyak ditemukan di perangkat PC desktop. Contoh prosesor lain di seri ini adalah Intel Core 9 285 dan 285T serta Intel Core 9 270H.

3. Intel Core i 14th generation

Intel Core i series

Intel Core i sudah lama hadir, dari generasi pertama dengan penamaan tiga angka, berlanjut hingga generasi ke-14. Kini tidak ada generasi baru lagi untuk lini “Core i” karena Intel memasuki era baru dengan Intel Core (tanpa “i”) dan Intel Core Ultra.

Di pasaran memang masih banyak laptop atau perangkat PC yang memakai Intel Core i generasi ke-12, ke-13, dan ke-14. Biasanya karena brand sudah terlanjur membeli dalam jumlah besar, sehingga mereka masih menghabiskan stok tersebut di produk-produknya.

Sebenarnya menarik jika saya membahas Intel Core i dari generasi pertama sampai ke-14, tetapi tentu akan terlalu panjang. Jadi, mari kita bahas saja generasi ke-14 sebagai bagian penutup dari era “Intel Core i” yang legendaris.

Secara fundamental, Intel Core i generasi ke-14 masih berbasis arsitektur yang sama dengan pendahulunya, yakni Raptor Lake Refresh. Fondasinya tetap pada desain hybrid yang menggabungkan dua jenis inti: Performance-cores (P-cores) untuk tugas berat dan Efficient-cores (E-cores) untuk efisiensi daya serta tugas latar.

Oh ya, fokus utama generasi ke-14 ada di desktop (Raptor Lake Refresh). Untuk laptop performa tinggi, tersedia lini 14th Gen Core HX (misalnya Core i9-14900HX, i7-14700HX). Sementara untuk laptop arus utama di era baru, Intel mendorong Intel Core (tanpa “i”) dan Intel Core Ultra.

Mari kita bedah setiap kategori prosesor dalam keluarga Intel Core generasi ke-14.

Core i3

Pilihan paling cerdas untuk komputasi esensial. Seri ini cocok untuk kebutuhan PC kantor, POS/kasir, atau PC rakitan hemat daya di rumah. Kemampuannya untuk membuka banyak tab browser, mengerjakan tugas Office, dan panggilan video sudah sangat mulus. Berbasis Raptor Lake Refresh, performanya tetap responsif untuk tugas harian. Contoh prosesornya adalah Intel Core i3-14100 dan i3-14100F.

Core i5

Ini merupakan kategori prosesor menengah yang jadi favorit banyak orang. Kemampuannya lebih dari cukup untuk menangani beragam tugas, mulai dari pekerjaan hingga gim AAA dengan cepat.

Jika Anda ingin PC yang “aman” untuk 3–4 tahun ke depan tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam, seri inilah jawabannya. PC dengan Core i5 punya rentang performa dan harga paling luas. Contoh andalan di kategori ini adalah Intel Core i5-14600K, untuk opsi lebih ramah biaya, ada Core i5-14400F.

Core i7

Intel Core i7 memberikan kecepatan ekstra untuk multitasking berat, rendering video, streaming gim, atau menjalankan banyak aplikasi sekaligus tanpa jeda.

Di generasi ke-14, seri ini mendapat peningkatan jumlah inti yang signifikan dibanding pendahulunya, membuatnya semakin mendekati performa i9. Contoh prosesor ini adalah Intel Core i7-14700K.

Core i9

Inilah puncak performa bagi mereka yang menginginkan yang terbaik tanpa kompromi. Seri Core i9 dirancang untuk profesional kreatif, gamer kelas berat, dan overclocker yang membutuhkan tenaga komputasi maksimal. Prosesor ini mampu menjalankan gim di setelan tinggi sambil streaming, atau melakukan rendering proyek 3D kompleks.

Contoh prosesor puncaknya adalah Intel Core i9-14900K, dengan boost hingga 6,0 GHz. Saya juga sering menemukan perangkat gaming atau laptop kelas berat yang memakai Intel Core i9 generasi ke-14 (lini HX) untuk performa mobile ekstrem.

4. Intel Celeron

INTEL CELERON

Intel Celeron adalah jajaran prosesor kelas pemula (entry-level) dari Intel, yang diposisikan di bawah seri Pentium dan Core i3. Tujuan utamanya adalah untuk menyediakan solusi komputasi yang sangat terjangkau untuk perangkat seperti laptop murah, Chromebook, dan PC desktop dasar. 

Secara teknis, harga Celeron yang murah dicapai melalui beberapa kompromi. Prosesor ini umumnya memiliki jumlah core yang lebih sedikit, kapasitas cache (memori super cepat internal) yang jauh lebih kecil, dan kecepatan (clock speed) yang lebih rendah dibandingkan prosesor Core. 

Perangkat komputer dengan Celeron sangat cocok bagi pengguna dengan kebutuhan spesifik. Prosesor ini ideal untuk pelajar yang hanya butuh mengetik tugas dan riset online, pekerjaan kantor ringan seperti mengelola email dan dokumen, serta untuk hiburan dasar seperti browsing internet dan streaming video. 

Namun, Celeron sama sekali tidak direkomendasikan untuk aktivitas berat seperti bermain gim modern, editing video, atau multitasking dengan banyak aplikasi sekaligus.

Dulu saya menghindari Celeron karena reputasinya yang lambat, terutama pada laptop. Namun, pandangan ini berubah signifikan sejak arsitektur Alder Lake muncul. Intel melakukan langkah strategis dengan menggantikan merek Celeron pada laptop baru menjadi "Intel Processor". 

Contoh produknya adalah Intel N100 dan N200. Prosesor ini membawa kejutan besar di pasar laptop murah karena menggunakan 4 Efficient-cores (E-cores), teknologi yang diwarisi dari arsitektur canggih Alder Lake. 

5. Intel Pentium

Intel Pentium

Prosesor Intel Pentium diposisikan sebagai pilihan untuk komputasi esensial sehari-hari. Performanya dirancang agar andal dan responsif dibanding lini entri generasi lama, sehingga mampu memberikan pengalaman yang lebih mulus untuk aktivitas umum seperti browsing internet, streaming video 1080p, dan aplikasi Office.

Meskipun demikian, Pentium tidak ditujukan untuk beban kerja berat atau multitasking intensif, karena kinerjanya berada di bawah lini Intel Core yang lebih kuat.

Intel Pentium di era modern dibagi menjadi dua varian utama: Pentium Gold dan Pentium Silver. Pentium Gold ditujukan untuk desktop dan laptop yang membutuhkan kinerja komputasi dasar yang solid dan konsisten. Contoh prosesornya adalah Pentium Gold G7400.

Pentium Silver lebih berfokus pada efisiensi daya dan daya tahan baterai, sehingga ideal untuk perangkat portabel seperti laptop 2-in-1, di mana konsumsi energi rendah menjadi prioritas. Singkatnya, Pentium adalah jembatan antara komputasi paling dasar dan performa mainstream. Contohnya Pentium Silver N6000.

Nama Intel Pentium tidak lagi diteruskan untuk segmen entry terkini. Penamaan Pentium dan Celeron dilebur menjadi Intel Processor (misalnya Intel Processor N100/N200). Unit Pentium yang lama masih dapat dijumpai di pasar karena ketersediaan stok dan siklus produk.

6. Intel Atom

intel atom

Intel Atom adalah lini prosesor berdaya rendah dari Intel yang diposisikan sebagai solusi komputasi hemat energi. Jika memakai pengelompokan, Atom berada di segmen entri (paling dasar) dalam keluarga prosesor Intel.

Prosesor Intel Atom bisa dibilang sederhana dan tidak kencang. Saya mengingatnya sejak era netbook, laptop kecil yang murah meriah. Pengalaman saya saat itu sering terasa kurang responsif, bahkan untuk tugas ringan sekalipun.

Citra ini kian terbentuk ketika Atom dicoba pada sejumlah smartphone generasi awal (misalnya lini Zenfone awal). Pada saat itu, performanya kalah saing dan terasa kurang gesit. Inilah yang membuat Atom lekat dengan citra prosesor kelas bawah.

Dalam beberapa tahun terakhir, untuk menyederhanakan lini produk segmen entri di laptop/PC, penamaan Pentium dan Celeron digantikan oleh Intel Processor. Sementara itu, merek Intel Atom tidak dihapus, melainkan diberi penugasan baru yang lebih spesifik. Kini, Atom berfokus pada perangkat non-konsumen.

Di era modern, Intel Atom “naik kelas” dengan berperan sebagai otak di balik berbagai perangkat IoT, mesin kasir (POS), papan iklan digital (digital signage), robot pabrik, gateway/perangkat jaringan, hingga solusi edge computing tertentu.

Pada dunia industri seperti ini, efisiensi daya yang sangat baik, reliabilitas untuk operasi 24/7, dan siklus ketersediaan komponen yang panjang menjadi kekuatan utama Atom. Jadi, dari prosesor yang dulu saya anggap lambat, kini telah bertransformasi menjadi komponen penting di ekosistem teknologi profesional.

7. Intel Xeon

Intel Xeon

Intel Xeon adalah lini prosesor kelas berat dari Intel yang dirancang secara spesifik untuk lingkungan profesional dan korporat, bukan untuk komputer personal sehari-hari. Jadi, saya atau Anda bakal sulit menemukan perangkat dengan Intel Xeon di marketplace. 

Prosesor ini menjadi tenaga utama bagi server, pusat data (data center), dan workstation canggih. Di era penggunaan AI yang masif, Intel Xeon semakin banyak digunakan oleh korporasi. 

Karakteristik Intel Xeon cukup berbeda dengan Intel Core. Intel Core mengutamakan kecepatan untuk tugas seperti gaming, Xeon didesain untuk stabilitas, keandalan, dan kemampuan menangani ribuan proses secara bersamaan selama 24 jam non-stop.

Tujuannya adalah memastikan layanan digital seperti situs web, aplikasi, dan penyimpanan cloud tetap berjalan tanpa gangguan.

Perbedaan mendasar ini terlihat dari fitur-fitur teknisnya yang tidak ditemukan di CPU konsumen biasa. Prosesor Xeon modern mendukung jumlah core (inti prosesor) yang jauh lebih banyak, memungkinkannya menjalankan puluhan mesin virtual atau melayani banyak pengguna sekaligus. 

Saat ini, posisi Intel Xeon sangatlah sentral dan terus berinovasi, terutama karena menjadi tulang punggung bagi tren teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan komputasi awan. Sebagai bukti relevansinya, pada pertengahan tahun 2025, Intel telah meluncurkan generasi terbarunya, yaitu Intel Xeon 6. 

Generasi ini membawa perubahan strategis dengan menawarkan dua jenis prosesor: satu varian dengan P-cores (Performance-cores) yang difokuskan pada performa mentah untuk AI dan analisis data, dan satu lagi dengan E-cores (Efficient-cores) yang menawarkan kepadatan inti tinggi dengan efisiensi daya maksimal untuk penyedia layanan cloud.

Di luar seri utamanya untuk pusat data, Intel juga telah melakukan segmentasi yang jelas untuk memenuhi kebutuhan pasar yang lebih spesifik. Terdapat seri Intel Xeon W yang dirancang khusus untuk workstation para profesional kreatif dan insinyur, serta Intel Xeon E untuk server kelas pemula di perusahaan skala kecil hingga menengah. 

Dengan demikian, Intel Xeon tetap menjadi pilar fundamental dalam infrastruktur digital modern, terus beradaptasi untuk memenuhi tuntutan efisiensi dan performa di era komputasi AI yang semakin berkembang.

Demikianlah, pemaparan mengenai jenis-jenis prosesor Intel. Ayo, saat ini kamu tengah menggunakan laptop berprosesor Intel apa? Coba komen juga pengalaman kamu saat menggunakan prosesor Intel tersebut!

Kategori:

cross