7 Kelebihan dan Kekurangan itel S26 Ultra (Super 26 Ultra)
Tahun 2024 dan 2025, nama brand itel makin sering dibicarakan karena berani menawarkan ponsel yang punya fitur rasa premium di harga terjangkau. Salah satu yang paling mencuri perhatian adalah kehadiran itel S25 Ultra pada akhir 2024.
Ponsel tersebut tergolong fenomenal karena hadir di kelas dua jutaan, tetapi tawarkan spesifikasi lebih dari 2 jutaan. Melanjutkan momentum itu, hadir penerus yang diklaim lebih matang dan siap menaikkan standar di segmennya, itel S26 Ultra.
Jelas, itel S26 Ultra tawarkan kelebihan dibanding itel S25 Ultra. Lantas apa saja kelebihannya? Nah, dia rtikel ini saya akan membahas kelebihan ponsel ini beserta kekurangannya juga.
Namun, sebelum itu, saya mau bilang kalau produk ini sering disebut dengan dua nama yakni itel S26 Ultra dan itel Super 26 Ultra. Untuk kemudahan penulisan, saya akan memakai nama itel S26 Ultra di tulisan ini.
Spesifikasi itel S26 Ultra

Kelebihan itel S26 Ultra
S26 Ultra memang agak rancu namanya karena mirip dengan penamaan ponsel flagship dari Samsung. Tapi terlepas dari penamaan, banyak hal menarik yang ditawarkan ponsel ini. Berikut beberapa kelebihan dari itel S26 Ultra.
1. Layar 3D-Curve AMOLED 144Hz

Sektor layar menjadi nilai jual utama yang membuat itel S26 Ultra tampak begitu superior di kelasnya. Ponsel ini mengusung panel AMOLED 3D-Curve berukuran 6,78 inci dengan resolusi tajam 1,5K.
Soal resolusi 1,5K sebenarnya tidak benar-benar 1,5K. Resolusi layar itel S26 Ultra yang benar adalah 1080 x 2400 piksel alias Full HD+. Resolusi 1,5K bisa didapatkan dengan cara interpolasi, jadi resolusinya diatur memakai software.
Terlepas dari itu, layar ponsel ini tetap bagus. Layarnya tidak sekadar visual yang kaya warna dan detail, tetapi juga menjamin pengalaman navigasi dan gaming yang luar biasa mulus.
Layar ponsel ini juga mendukung refresh rate 144Hz. Dan saya juga apresiasi ke itel, karena refresh rate-nya ini punya sistem adaptif alias bisa berubah sendiri sesuai aplikasi yang dibuka. Jadi, bisa turun ketika buka aplikasi yang tidak butuh refresh rate tinggi. Efeknya, baterai jadi lebih awet.
Tingkat kecerahan puncak ponsel ini diklaim mencapai 4500 nits memastikan konten tetap terlihat sangat jelas bahkan di bawah terik matahari. Namun, beberapa pengujian yang dilakukan pada itel S26 Ultra, kecerahan puncaknya tidak sampai 4 ribuan tapi di angka 2 ribuan. Ini juga masih tergolong bagus kalau lihat harganya.
Yang saya agak kaget, itel memberikan lapisan Corning Gorilla Glass 7i sebagai proteksi ekstra di ponsel ini. Jadi, tidak cuma cerah, layar ponsel ini juga terproteksi dengan baik.
Kemunculan desain layar lengkung di sisi kiri dan kanan 3D-Curve tidak hanya memberikan nilai estetika premium, tetapi juga meningkatkan kenyamanan saat digenggam. Terus terang, saya cukup kagum dengan langkah itel.
itel berhasil menghadirkan ponsel dengan layar lengkung, sesuatu yang mustahil ditemukan pada ponsel lain di kelas harga 2 jutaan. Hal ini membuat pengalaman multimedia, mulai dari menonton film hingga bermain game, terasa jauh lebih imersif dan menjadi pembeda mutlak.
Sebagai perbandingan, ponsel dari keluarganya sendiri, seperti Infinix Hot 60 Pro+ yang punya layar lengkung AMOLED ditawarkan dengan harga 2,5 jutaan. Sementara itel S26 Ultra bisa didapatkan di harga Rp2 jutaan kecil untuk varian 8/128 GB.
Layar ponsel ini juga didukung dengan fitur AI Rainproof Touch. Dengan fitur ini, layarnya tetap responsif saat terkena air, sangat pas untuk iklim Indonesia yang rawan hujan atau aktivitas luar ruang. Proteksi terhadap ketukan palsu di layar basah juga sudah diterapkan, sehingga perangkat tetap bisa dioperasikan dalam kondisi tidak ideal.
2. Kapasitas Baterai 6000 mAh yang Awet

Baterai 6000 mAh sekarang mulai umum. Dulu kapasitas 5000 mAh terasa besar, sekarang sudah dianggap standar. Namun kapasitas besar saja tidak otomatis menjamin daya tahan yang panjang, karena efisiensi sistem juga menentukan.
Di itel S26 Ultra, efisiensi chipset Unisoc T7300 fabrikasi 6 nanometer berpadu dengan baterai 6000 mAh sehingga pemakaian 1,5 sampai 2 hari tetap realistis pada penggunaan normal seperti browsing, media sosial, video streaming, dan komunikasi harian.
Kapasitas ini bukan yang terbesar di kelas harga Rp2 sampai 3 jutaan karena ada pesaing yang menawarkan 6000 hingga 7000 mAh, tetapi kombinasi baterai dan cip pada ponsel ini tergolong efektif.
Fitur bypass charging turut tersedia. itel juga mengklaim kesehatan baterai dapat bertahan di atas 80 persen hingga empat tahun pemakaian, sehingga memberi prospek usia pakai yang panjang dan nilai investasi yang baik.
3. Desain Terlihat Premium

Membawa DNA desain ala flagship, itel S26 Ultra tampil menawan dengan finishing matte di bagian belakang dan modul kamera vertikal yang menyerupai smartphone mahal dari Samsung.
Walau bodinya terbuat dari plastik, finishing doff dan frame glossy memberikan kesan solid, kokoh, dan tidak murahan. Saya yakin banyak yang bakal menyangka kalau produk ini adalah produk mahal. Identitasnya memang tidak terkesan murahan.
Apalagi, ponsel ini punya ketebalan bodi yang hanya 6,8 mm, padahal kapasitas baterainya sangat besar. Sukar dipercaya memang, tapi inilah produk itel.
Dari sisi perlindungan, itel S26 Ultra telah mengantongi sertifikasi IP65 sehingga tahan terhadap debu dan semprotan air bertekanan rendah. Daya tahan jatuh dari ketinggian hingga 1,5 meter dirancang melalui struktur TitanShield, menjadikannya tangguh untuk penggunaan sehari-hari.
Fitur keamanan modern seperti sensor sidik jari di bawah layar dan face unlock mempercepat proses autentikasi sekaligus menjaga keamanan data pengguna.
4. Performa Kencang, Storage Sudah UFS

Di sektor performa, Unisoc T7300 (6nm) digunakan sebagai dapur pacu utama. Chipset ini menawarkan kombinasi dua core performa Cortex-A78 (2,2 GHz) dan enam core efisiensi Cortex-A55 (2,0 GHz), dipadu GPU Mali-G57 MP2 berkecepatan 950 MHz.
Saya sudah sempat membahas soal Unisoc T7300 ini di artikel lain. Kurang lebih performanya mirip-mirip dengan Helio G99 atau mendekati performa Snapdragon 6 Gen 1.
Hasil benchmark AnTuTu v10 ponsel tercatat di kisaran 490–510 ribu poin untuk versi 10-nya. JIka memakai AnTuTu v11, skornya mendekati 700 ribuan.
Untuk penggunaan sehari-hari, ponsel ini terasa sangat lancar untuk tugas ringan hingga gaming kasual seperti Mobile Legends, PUBG Mobile, dan TikTok. Performa tersebut ditopang RAM LPDDR4X 8 GB serta penyimpanan UFS 2.2 yang responsif, dengan opsi kapasitas 128 GB atau 256 GB.
Berdasarkan penelusuran saya terhadap berbagai pengujian itel S26 Ultra, Unisoc T7300 ini jadi termasuk salah satu chipset 4G yang paling kompetitif di kelas harga terjangkau, bersaing dengan Helio G99, G100, dan G200.
5. Kamera Sudah Bagus, Ada Fitur Stabilisasi dan Dual Video

itel S26 Ultra dipersenjatai dengan konfigurasi kamera yang mumpuni di kelasnya. Pada bagian belakang, terdapat kamera utama 50 MP dengan bukaan aperture f/1,5 yang tergolong besar dan didampingi oleh kamera makro 2 MP. Sementara untuk kebutuhan selfie, tersedia kamera depan beresolusi 32 MP.
Salah satu daya tarik utama ponsel ini adalah kemampuannya dalam merekam video. Baik kamera depan maupun belakang mampu merekam dengan resolusi maksimal hingga 2K (1440p) pada frame rate 30 FPS.
Untuk menjaga kestabilan gambar, itel menyematkan fitur stabilisasi bernama Ultra Steady yang aktif secara otomatis dan bisa digunakan di kamera depan maupun belakang.
Selain itu, terdapat mode High Frame Rate HFPS pada resolusi 1080p. Namun, perlu dicatat bahwa mode ini bukanlah 60 FPS. Ini hanya bisa menghasilkan video dengan frame rate variabel di kisaran 40 sampai 50 FPS.
Fitur unik lainnya adalah Dual Video, yang memungkinkan perekaman dari kamera depan dan belakang secara bersamaan.
Untuk mendukung kreativitas, itel membekali ponsel ini dengan serangkaian fitur berbasis AI di dalam AI Studio pada galeri. Fitur AI Eraser memungkinkan pengguna menghapus objek yang mengganggu dari foto secara instan, sementara fitur lain seperti AIGC Portrait dan AI Sky Enhancer dapat mempercantik hasil jepretan secara otomatis.
Dalam kondisi cahaya yang cukup, performa kamera utamanya sangat andal, dengan detail yang tajam dan reproduksi warna yang baik. Untuk selfie, kamera depan 32 MP menghasilkan foto yang jelas dan natural, didukung AI Beautification yang membantu saat ingin tampil optimal di konferensi video atau unggahan media sosial.
Berbagai mode kreatif seperti Mode Malam, Pro Mode, Panorama, dan Slow Motion juga telah tersedia untuk eksplorasi fotografi yang lebih luas.
6. Software Modern: Android 15 dan itelOS 15
Sumber: GontaGantiHapeKeunggulan tidak hanya terletak pada hardware, itel S26 Ultra telah menjalankan Android 15 dengan antarmuka terbaru itelOS 15.1.2. Kehadiran Android 15 di ponsel ini patut diacungi jempol karena cukup jarang ponsel terjangkau hadir dengan OS Android yang lebih baru.
itelOS 15 menawarkan pengalaman UI yang segar dan ringan, dengan berbagai personalisasi, mode gaming, dynamic bar, serta fitur smart assistant berbasis AI. Navigasi terasa lebih smooth dan penggunaan sehari-hari menjadi semakin nyaman, terutama untuk pengguna yang aktif di berbagai aplikasi sosial dan produktivitas.
Salah satu sorotan utama dari itelOS 15 adalah integrasi fitur kecerdasan buatan AI yang sangat banyak dan fungsional, bahkan melampaui apa yang biasa ditawarkan di kelas harganya.
Beberapa fitur AI yang menarik di ponsel ini adalah penerjemahan telepon secara langsung, fitur catatan dokumen dan melakukan ringkasan rekaman rapat, fitur di pengeditan foto, dan fitur AI Subtitles yang dapat diterjemahkan secara otomatis konten video. Tidak ketinggalan asisten digital Sola dan Gemini juga ada.
Yang menarik adalah hadirnya fitur software Always On Display (AOD). Namun, fitur ini perlu diaktifkan terlebih dahulu dengan menyentuh layar saat kondisi layar redup.
7. Sensor Lengkap, Ada NFC, Gyro, dan Infrared Blaster
Sumber: GontaGantiHapeitel S26 Ultra dilengkapi fitur NFC yang fungsional, tidak hanya untuk kebutuhan transaksi digital seperti mengisi ulang kartu e-money, tetapi juga memiliki peran unik untuk mengoperasikan aksesoris inovatif yang menjadi bonus penjualannya.
Peran unik NFC ini terwujud pada bonus DIY Digital Case, sebuah casing canggih dengan layar E-Paper yang sangat hemat daya. Melalui aplikasi IRM, pengguna dapat mengirim gambar ke layar casing via NFC, dan gambar tersebut akan terus ditampilkan tanpa mengonsumsi baterai ponsel sama sekali. DIY Digital Case ini sudah ada di kotak penjualan. Jadi tidak perlu beli terpisah.
Kelengkapan fitur berlanjut pada sektor sensor. Ponsel ini menawarkan kemudahan premium melalui sensor sidik jari di dalam layar dan Infrared Blaster yang praktis untuk remot universal. Meski kadang disepelekan, infrared ini sangat berguna dalam momen tertentu, apalagi saat remote TV atau AC hilang.
Fungsionalitas hariannya juga didukung penuh oleh sensor esensial lain seperti Accelerometer untuk rotasi layar, Proximity Sensor saat menelepon, Ambient Light Sensor untuk kecerahan otomatis, serta Compass untuk kebutuhan navigasi.
Khusus untuk para gamer, kehadiran Hardware Gyroscope menjadi sebuah peningkatan yang signifikan. Sensor fisik ini menjanjikan akurasi dan responsivitas yang jauh lebih superior dibandingkan sensor virtual, sehingga memberikan pengalaman bermain game yang lebih imersif dan kompetitif.
Kekurangan itel S26 Ultra
itel S26 Ultra bukanlah ponsel sempurna, jelas ada kekurangan yang melekat pada ponsel ini. Apa saja kekurangan tersebut? Simak poin-poinnya berikut ini.
1. Kecepatan Charging Tergolong Lambat

Saya agak menyayangkan pihak itel hanya memberi kemampuan pengisian daya 18 watt saja. Padahal daya tahan baterai ponsel ini tergolong lama.
Charging 18 watt ini bisa dikatakan tergolong lambat mengingat kapasitas baterainya sebesar 600 mAh. Beberapa pengujian menunjukkan waktu pengisian dayanya mencapai lebih dari 2 jam untuk terisi penuh.
2. Tanpa Jack Audio 3,5 mm dan Slot MicroSD
Mengikuti tren flagship, itel S26 Ultra tidak lagi menyediakan jack audio 3,5 mm. Bagi banyak pengguna, terutama yang masih mengandalkan headset kabel atau perangkat audio analog murah, absennya port ini cukup merepotkan. Namun, ketidakhadiran jack audio sepertinya bakal jadi hal umum ke depannya, termasuk untuk ponsel kelas terjangkau.
Yang mungkin paling disayangkan adalah ketidakhadiran slot microSD. Bagi konsumen di kelas entry, masih ada yang mengandalkan slot microSD untuk melakukan back up data.
3. Mono Speaker

Kekurangan lain dari itel S26 Ultra ada pada kualitas audionya. Kualitas audio ponsel ini cenderung biasa karena hanya punya satu speaker di bagian bawah. Sebenarnya bisa saja gak protes soal ini, tapi ponsel lain di kelas harga yang sama, sudah banyak yang menawarkan speaker stereo.
4. Belum Ada Kejelasan Soal Update OS 1,5 tahun
itel S26 Ultra memang menawarkan OS yang lebih baru. Sayangnya, ponsel ini belum dijanjikan untuk dapat pembaruan OS yang major. Pihak itel sendiri mengatakan kalau itel S26 Ultra mendapat pembaruan OS 1,5 tahun. Sayangnya tidak dijelaskan apakah ini update keamanan atau update OS.
5. Tidak Mendukung Jaringan 5G
Kalau yang satu ini mungkin bisa dikompromikan tapi juga perlu jadi perhatian. Soalnya, akan sangat menarik kalau itel S26 Ultra mendukung jaringan 5G. Namun, karena cipnya hanya mendukung 4G LTE, tentu perangkat ini tidak bisa dukung 5G.
Walau cakupan 4G di Indonesia masih sangat luas, ke depan jaringan 5G akan makin murah dan massal, membuat perangkat ini terasa kurang future proof dibanding ponsel kompetitor yang sudah membawa 5G di rentang harga Rp2,5 sampai 3 jutaan.
Simpulan
itel S26 Ultra menawarkan layar AMOLED lengkung 144 Hz yang memanjakan mata, baterai 6000 mAh yang efisien berkat Unisoc T7300, performa harian yang lincah, serta fitur komplet seperti NFC, infrared, dan gyroscope.
Hal yang jadi perhatian atau perlu dikompromikan dalah pengisian 18 watt yang lambat, tanpa jack audio 3,5 mm dan slot microSD dan hanya dukung jaringan 4G. Selain itu janji pembaruan OS juga belum jelas, apakah OS major atau sekadar patch keamanan.
Terlepas dari kekurangan yang ada, ponsel ini maish menarik. itel S26 Ultra merupakan onsel ini cocok untuk pengguna yang mengutamakan pengalaman layar dan daya tahan baterai di harga terjangkau. Saya menyarankan ponsel ini untuk kamu yang fokus pada konsumsi konten, media sosial, dan gaming kasual, sementara jika prioritasmu 5G dan charging cepat, harus pilih opsi lain.
