Menarik, Ini 8 Kelebihan dan Kekurangan itel City 100
itel punya seri baru lagi? Benar, itel City 100 jadi model pertama yang mengisi seri City, rilis pada Mei 2025. Angka 100 ini punya kesan itel telah menyelesaikan suatu misi, tapi nyatanya ini baru permulaan. Seri City sendiri posisinya berada di antara itel A Series dan P Series. Artinya, itel kembali membuat seri mid-range dengan budget terjangkau.
itel City 100 tawarkan beberapa kemampuan menarik di balik bodinya yang tipis. Mulai dari layar luas yang cerah, punya chipset berpotensi dengan memori lega, kamera, dan tentu saja baterai. Penasaran? Simak beberapa kelebihan dan kekurangan itel City 100 berikut.
Spesifikasi itel City 100

Layar | IPS LCD 6.75 inci |
Chipset | UNISOC T7250 |
RAM | 6 GB, 8 GB |
Memori Internal | 128 GB |
Kamera | 13 MP (wide) |
Baterai | Li-Po 5200 mAh |
Kelebihan & Kekurangan | Baca di sini |
Cek Harga Saat Ini | Shopee Lazada Blibli |
Kelebihan itel City 100
Sebagai HP mid-range cukup menarik, opsi lain untuk HP Rp1 jutaan dari itel. Untuk aktivitas harian, jelas HP ini sudah sangat mumpuni. Berikut beberapa kelebihan dari itel City 100.
1. Tampilan Desain Minimalis dan Elegan, Bodi Tipis dan Sudah Anti Air

Berada di kelas mid-range terjangkau, itel City 100 rasanya punya tampilan desain yang cukup elegan. itel tampaknya masih suka dengan desain tiga lingkaran yang disusun vertikal. Hampir di semua serinya ada model dengan desain serupa. Seperti itel S25, itel A95, sampai itel P70. Jujur, desain seperti ini memang terlihat cukup cantik untuk harganya.
Pada itel City 100, ketiga kamera tersebut berada dalam sebuah rumah atau modul persegi panjang. Untungnya warna modulnya ini dibuat senada dengan bodi, sehingga tetap memiliki kelas dan tidak murahan.
Satu hal yang menarik dari itel City 100 ini adalah bodi dan frame-nya yang dibuat flat. Dipadukan dengan warna Pure Titanium sangat nge-boost value-nya. Benar-benar terlihat seperti bukan HP Rp1 jutaan Selain itu, ada dua varian warna lain yaitu Fairy Purple dan Navy Blue yang tidak kalah menarik.
Ketiga variannya masih menggunakan material plastik polycarbonat dengan finishing matte. Hal ini membuatnya lebih halus dan lembut saat disentuh. Selain itu, noda sidik jari juga tidak mudah menempel, membuatnya tetap bersih meski tidak pakai case. Kenyamanan juga dirasakan dari ketebalan bodinya yang tipis yaitu hanya 7,65 mm dengan berat 185 gram saja.
itel City 100 hadir dengan sertifikasi IP64, yang membuatnya mampu bertahan dari debu dan percikan air. Meski tidak bisa sampai berada di dalam air, HP ini akan baik-baik saja ketika terkena gerimis atau hujan.
Selain itu, itel juga memberikan klaim bahwa HP-nya ini tahan terhadap benturan. Bahkan dari ketinggian 1,5 meter, HP tidak menimbulkan tanda-tanda kerusakan setelah terjatuh. Namun, tentu tetap tidak disarankan untuk dijatuhkan secara sengaja. Sebab hal ini hanya sebagai bentuk antisipasi untuk kejadian yang tidak terduga.
2. Layar Luas dan Cerah, Mulus Dengan Refresh Rate 90 Hz dan Ada Dynamic Bar

itel City 100 hadir dengan layar cukup luas yaitu 6,75 inci menggunakan panel IPS LCD. Ukurannya ini saya rasa sudah bisa bikin puas untuk aktivitas hiburan atau multimedianya. Misalnya untuk menonton, scrolling, atau bahkan bermain game.
Beberapa aktivitas tersebut bahkan bisa dijalankan dengan nyaman berkat pergerakan layarnya yang cukup mulus. Terdapat refresh rate 90 Hz yang biasanya dijumpai di HP dengan harga Rp2 jutaan ke atas. Menariknya lagi, Anda juga bisa memilih auto-switch sehingga refresh rate akan berubah otomatis dari 90 Hz ke 60 Hz atau sebaliknya.
Sayangnya, resolusi yang bisa diraihnya ini hanya HD+ saja atau 720 x 1600 piksel. Ketajamannya ini menjadi hal yang mesti dimaklumi. Setidaknya pergerakannya ini tidak kaku-kaku amat saat digunakan. Jika harus membuka HP di luar ruangan pun masih oke dengan kecerahan layar 700 nit.
Untuk menutupi kekurangannya, itel juga menyematkan fitur yang cukup menarik yaitu Dynamic Bar. Memang, notch yang dimiliki HP ini masih memakai water drop. Namun, fitur ini tetap bisa berjalan cukup baik sebagai notifikasi yang lebih dinamis. Beberapa HP itel memang sering dibekali fitur ini meski masih menggunakan notch water drop, salah satunya adalah itel A70.
Adapun fitur Dynamic Bar ini akan otomatis muncul saat menerima beberapa notifikasi dari chat atau panggilan. Proses pengisian daya baterai juga bisa ditampilkan agar bisa melihat perkembangannya jika sudah hampir penuh.
3. Performa UNISOC T7250 yang Oke Buat Sehari-hari, Termasuk Main Game

Beralih ke performa, itel City 100 termasuk HP terjangkau milik itel yang punya performa oke di kelasnya. Tidak hanya untuk kebutuhan sehari-hari saja, untuk main game pun bisa dilakukan dengan baik. Chipset yang dipakainya adalah UNISOC T7250. Chipset ini mirip dengan UNISOC T615 dengan kemampuannya yang tidak jauh berbeda.
Untuk arsitekturnya, chipset ini dibangun dengan fabrikasi 12 nm dengan delapan inti CPU. Di dalamnya, tersemat dua inti ARM Cortex-A75 (1,8 GHz) untuk tugas-tugas berat dan enam inti ARM Cortex-A55 (1,6 GHz) untuk efisiensinya.
Untuk kartu pengolah grafisnya, UNISOC T7250 ini mengandalkan Mali G57 MC2. Kartu grafisnya atau GPU tersebut dirancang untuk memberikan kinerja grafis yang cukup baik di kelasnya.
UNISOC T7250 memang jadi salah satu chipset yang oke buat tugas sehari-hari tanpa menguras baterai. Hanya saja, itel harusnya bisa melihat beberapa opsi lain yang mungkin bisa lebih bersaing. Namun tetap saja, chipset ini memang sudah bisa memainkan beberapa game dengan nyaman.
Merujuk pada pengujian Legawa Gadget, ia menguji kemampuan UNISOC T7250 yang digunakan oleh itel City 100. Skor AnTuTu v10 yang diraihnya ini mencapai angka 306.511 poin. Skor ini bahkan lebih tinggi dari Redmi A5 yang pakai chipset sama. Skor AnTuTu v10 yang diraihnya hanya berada di 264.784 poin.
Menurutnya, memainkan game seperti Mobile Legends hingga PUBG Mobile sudah terbilang baik. Bahkan saat diuji oleh Gadget Max, itel City 100 sudah bisa memainkan Genshin Impact, loh. Hanya saja, pergerakannya akan terlihat sedikit tersendat-sendat karena frame rate-nya berada di bawah 30 FPS, bahkan untuk setelan grafik Lowest.
Sementara setelan grafik PUBG Mobile bisa berada di Smooth dengan frame rate Ultra. Sayangnya, sensor gyro yang dimiliki HP ini hanya software saja. Responsnya tidak terlalu bagus atau cepat sehingga akan kalah refrlek dengan orang lain. Mobile Legends jadi game yang paling lancar karena memang tidak butuh spesifikasi luar biasa untuk game satu ini.
4. Menawarkan Kapasitas Memori Lega, Sudah Pakai UFS dan Masih Ada Slot MicroSD

Sebelumnya disebutkan bahwa skor AnTuTu v10 itel City 100 ini lebih tinggi dari Redmi A5, padahal chipset yang digunakan sama saja. Salah satu alasan terkuatnya adalah karena kapasitas memori yang tersedia. Jenis memori yang dipakai juga tentu berpengaruh.
Kedua HP tersebut memang sudah hadir dengan memori RAM berjenis LPDDR4X. Bedanya, itel City 100 menggunakan jenis memori internal UFS, sedangkan Redmi A5 masih pakai eMMC.
Standar eMMC sendiri memiliki beberapa kekurangan yang bisa menghambat pengguna dalam berproduktivitas. Misalnya saja seperti kecepatan transfer yang condong lebih lambat, sehingga Anda mesti lebih bersabar saat mengekstrak file, memindahkan, atau menyalin file dari folder ke folder lain.
Sementara UFS mendukung command queue (CQ) sehingga sanggup menyortir dan mendukung pengoperasian banyak sekaligus. UFS juga memiliki antarmuka full-duplex sehingga dapat melakukan baca dan tulis secara bersamaan. Berbeda dengan eMMC yang hanya bisa half-duplex atau melakukan baca dan tulis dalam sekali waktu saja.
Kapasitas memori yang ditawarkan itel City 100 juga terbilang jauh lebih besar. Kapasitas RAM yang tersedia adalah 8 GB dengan internal 128 GB. Sedangkan kapasitas RAM Redmi A5 yang tersedia hanya 4 GB dengan internal 128 GB.
Keduanya tentu memiliki opsi perluasan RAM, tapi fitur tersebut tampaknya tidak membantu terlalu banyak. Untunglah ada slot microSD khusus yang bisa diandalkan. Dengan slot ini, kapasitas memori jelas jadi lebih besar untuk bisa menyimpan berbagai file berukuran besar sekaligus, dan mempertahankan kapasitas memori internalnya.
5. Hasil Kamera Cukup Di Kelasnya, Terutama Saat Cahaya Memadai

Berbeda dari HP itel kebanyakan, itel City 100 hadir dengan kamera utama beresolusi 13 MP saja. Biasanya, itel menyematkan resolusi 50 MP untuk HP mid-range dengan harga terjangkaunya. Meski begitu, kemampuannya mungkin tidak akan jauh berbeda.
Kamera utama itel City 100 ini didukung fitur autofocus untuk menjaga titik fokusnya secara otomatis. Kamera ini jadi satu-satunya yang bisa diandalkan karena kamera pendampingnya hanya depth sensor saja. Di bagian belakangnya juga ada lampu LED flash untuk membantu pencahayaan saat malam hari.
Satu hal menarik dari kamera ini ada pada fitur portrait-nya. Itel City 100 memiliki dua mode portrait yang bisa disesuaikan untuk kedekatannya. Fitur ini rasanya sangat jarang untuk di kelas harganya. Dengan zoom 1x atau 2x, Anda bisa membuat objek lebih fokus.
Sementara untuk bagian depannya, itel City 100 menggunakan kamera beresolusi 8 MP. Menariknya, ada lampu LED flash di bagian depannya. Selfie di malam hari rasanya jadi tidak masalah. Hanya saja, baik kamera depan atau belakang, perekaman videonya terbatas di 1080p 30 FPS saja. Tidak ada stabilisasi apapun untuk meredam guncangannya.
Untuk hasilnya sendiri, beberapa reviewer merasa cukup baik untuk kelas harganya. Warnanya benar-benar muncul dengan baik, meski di beberapa waktu bisa terjadi over exposure. Sementara soal detail dan ketajamannya masih bisa dianggap wajar. Mode portrait jadi yang paling menarik menurut saya karena bisa melakukan zoom 2x, jarang ada di harganya.
6. Dibekali Fitur Infrared Blaster, Serta Sensor Lumayan Lengkap

Satu hal yang cukup menarik dari itel City 100 ini adalah memiliki fitur infrared blaster. Fitur ini biasanya digunakan untuk membuat HO beralih fungsi menjadi sebuah remot perangkat elektronik lain. Mulai dari Televisi, AC, hingga proyektor.
Namun, belum jelas apakah HP ini dibekali fitur NFC juga atau tidak. Jika melihat dari beberapa review, itel City 100 ini tidak dibekali fitur NFC multifungsi yang tentu saja cukup disayangkan. Sebab dibandingkan infrared, saya rasa fungsi NFC akan lebih sering digunakan. Misalnya untuk melakukan transaksi digital, mengecek dan mengisi saldo e-money, dan sebagainya.
Sementara untuk sensornya, itel City 100 dibekali sensor sidik jari yang disimpan di bodi bagian samping. Sensor ini terintegrasi dengan tombol power. Selanjutnya ada sensor akselerometer, magnetik, cahaya, hingga gyro. Sayangnya, gyro di sini masih software sehingga masih kalah responsif dengan versi hardware.
7. Baterai 5200 mAh yang Awet, Ada ByPass Charging Untuk Gaming Lebih Lama

Sebagai HP mid-range di harga terjangkau, ketahanan baterai rasanya jadi hal yang mesti dipunya. itel City 100 dibekali baterai berkapasitas 5200 mAh, sedikit lebih besar dari standarnya di angka 5000 mAh. Untuk ketahanannya juga sudah cukup baik saat digunakan sehari-hari.
Ketahanan baterainya juga tidak hanya mengandalkan kapasitasnya saja. Ada beberapa sektor yang turut membantu, seperti chipset yang lebih efisien, layar dengan refresh rate 90 Hz dan resolusi HD+ tidak akan menguras baterai terlalu deras. Dengan kata lain, HP ini jelas mampu bertahan seharian untuk berbagai jenis penggunaan, termasuk main game.
Satu hal yang mesti Anda tahu, itel City 100 ini sudah dibekali fitur ByPass Charging. Fitur yang sering ada di HP gaming. Tujuannya jelas yaitu untuk menambah durasi waktu bermain game setiap harinya. Sebab fitur ini akan mengalirkan daya baterai langsung ke mesin tanpa melalui baterai. Suhu HP tetap terjaga dan kesehatan baterainya tidak terusik sama sekali.
Sementara untuk pengisian dayanya, itel City 100 hadir dengan fast charging 18W. Kemampuannya ini memang masih terbilang rendah. Namun, setidaknya ketahanan daya baterainya ini membuat Anda tidak perlu mengisi baterai setiap saat.
8. Isi Kotak Penjualan Lengkap, Ada Bonus Untuk Yang Tercepat

Salah satu keunggulan yang perlu dicatat dari itel City 100 ini adalah memiliki isi kotak penjualan yang lengkap. Adapun isinya yaitu Sang HP–tentu saja, case bening, SIM Card Ejector, kabel USB Type-C, serta kepala charger 18W. Benar, meski kecepatannya hanya 18W, setidaknya Anda tidak perlu membeli kepala charger-nya secara terpisah, bukan?
itel juga menyediakan aksesori tambahan untuk pembeli tercepat yaitu itel MagSpeaker. Perangkat speaker eksternal ini memiliki bentuk tabung kecil seperti sebuah fan cooling lengkap dengan lampu RGB. Di bagian belakangnya juga terdapat magent yang bisa ditempelkan ke belakang bodi jika HP Anda punya bodi metal.
Nah, sebab itel City 100 ini masih memakai material plastik. Ada aksesori magnetic case. Itel MagSpeaker tadi bisa ditempelkan di belakang bodi jika HP memakai case-nya. Anda juga bisa menempelkan fan cooler atau semacamnya jika diperlukan. Perlu diingat, magnetic case ini juga hanya tersedia untuk pembeli tercepat saja. Anggap saja sebagai bonus, ya.
Kekurangan itel City 100
Berada di angka Rp1 jutaan, rasanya wajar jika ada beberapa sektor yang dihilangkan. Anda bisa jadikan beberapa catatan ini sebagai bahan pertimbangan sebelum membelinya. Berikut beberapa kekurangan itel City 100.
1. Hanya Menggunakan Mono Speaker Atau Satu Lubang Speaker Saja

Salah satu kekurangan yang dimiliki oleh itel City 100 ini adalah masih menggunakan mono speaker saja. Artinya hanya ada satu lubang speaker yang dimilikinya yaitu berada di bagian bawah bodi.
Dengan hanya satu lubang, tentu output suara yang dihasilkan juga jadi tidak lebih lantang dari stereo speaker. Apalagi saat lubang speaker tersebut tertutup oleh jari, suaranya akan langsung hilang.
Meski dimasukkan sebagai kekurangan, sebenarnya hal ini masih bisa dianggap wajar. Ingat, itel City 100 ini hanya memiliki harga Rp1 jutaan saja. Menariknya, HP ini masih menyediakan port audio jack 3,5mm. Dengan begitu, Anda bisa menggunakan earphone berkabel dengan lebih mudah dan praktis untuk mendapatkan suara yang lebih dekat dan mendalam.
2. Tidak Ada Kamera Ultrawide, Perekaman Video Terbatas di 1080p

Salah satu kekurangan lainnya dari itel City 100 adalah tidak adanya kamera ultrawide. Di bagian belakangnya memang ada tiga lingkaran. Hanya saja, hanya dua lingkaran yang berisi kamera, itu juga dengan depth sensor sebagai pelengkapnya. Sedangkan lingkaran paling bawahnya hanya sebagai hiasan saja, kemungkinan diisi oleh sensor infrared.
Dengan tidak adanya kamera ultrawide, hanya kamera utamanya saja yang bisa digunakan. Padahal, jika itel City 100 punya satu kamera lagi yaitu kamera ultrawide sebagai pelengkapnya, tentu akan jadi lebih menarik. Sayangnya nilai jual HP ini pasti akan meningkat alias lebih mahal.
Absennya kamera ultrawide ini mungkin bisa diterima oleh sebagian orang. Mengingat harganya yang murah yaitu hanya Rp1 jutaan saja, hal ini masih bisa dianggap sebagai pemangkasan yang wajar.
Simpulan
Rilis seri baru bikin beberapa orang jadi penasaran, model pertamanya yaitu itel City 100. HP ini menawarkan tampilan desain yang elegan dengan bodi hanya 7,65 mm saja. Menariknya, ada sertifikasi IP64 yang membuatnya tahan debu dan percikan air. Serta drop resistance hingga ketinggian 1,5 meter.
Di dalam bodi yang tipisnya ada baterai 5200 mAh, siap beraktivitas seharian penuh. Mulai dari menonton dengan layar lega dan mulus, main game dengan performa oke, sampai scrolling medsos dengan kapasitas memori lega.
Sayangnya, itel City 100 ini hanya mengandalkan mono speaker saja, harus pakai earphone untuk dapat suara lebih nendang. Serta pemotretan yang hanya bisa mengandalkan kamera saja. Untuk kelas harganya, bagaimana menurut Anda soal seri baru itel ini?