8 Kelebihan dan Kekurangan itel P70 (Power 70)
itel merilis HP 1 jutaan bernama itel P70 (bisa disebut juga dengan itel Power 70). HP ini resmi beredar di Indonesia mulai Februari 2025. Kapasitas baterai jadi salah satu hal yang menonjol mengingat sang ponsel masuk dalam seri itel Power.
Kapasitas baterainya cukup besar, yakni 6000 mAh. Selain itu, selama sepekan lebih menguji itel P70, saya merasakan beberapa kelebihan yang tak dimiliki ponsel lain. Mulai dari desain yang oke hingga sensor yang cukup lengkap.
Penasaran dengan HP yang satu ini? Simak pembahasan kelebihan dan kekurangan itel P70 yang saya siapkan di sini. Sebelum masuk ke inti, silakan baca dulu ringkasannya di bawah ini.
Spesifikasi itel P70 (Power 70)

Layar | IPS LCD 6.67 inci |
Chipset | MediaTek Helio G50 |
RAM | 4 GB, 8 GB |
Memori Internal | 128 GB |
Kamera | 13 MP (wide) |
Baterai | Li-Po 6000 mAh |
Kelebihan & Kekurangan | Baca di sini |
Cek Harga Saat Ini | Shopee Lazada Blibli |
Kelebihan itel P70
Ekspektasi terhadap HP kelas entri memang tidak boleh tinggi. Namun, itel P70 setidaknya mampu menjamin kelayakan pakai lantaran memiliki beberapa kelebihan seperti berikut.
1. Desainnya Tidak Murahan, Sudah Punya IP54

Saya melihat itel P70 mengambil inspirasi dari beberapa HP Tecno POVA. Corak garis-garis asimetris yang ada di bodi belakang HP ini memang mirip gaya Mecha ala HP gaming. Namun, di HP ini, garis-garis tersebut tidaklah ramai.
Hal itu membuat penampilan HP ini jauh dari kata murahan. Permukaan matte-nya yang tak menyerap noda sidik jari menambah kesan elegan. Jangan lupa pula bahwa itel P70 sudah mengusung layar punch hole. Kesan jadul pun sirna.
Secara dimensi, HP material bodi polikarbonat ini tidak terlalu besar. Ketebalannya cuma 7,89, sedangkan bobotnya 192,4 gram. Impresi yang saya rasakan saat menggenggam itel P70 adalah nyaman. HP ini terasa tipis dan tidak berat.
HP yang memakai frame rata ini sudah lolos sertifikasi IP54. Artinya, ia tetap mampu bekerja dengan prima walaupun sedikit kemasukan debu, serta tahan terhadap cipratan air dari segala arah.
2. Layarnya Cerah di Kondisi Outdoor

itel P70 menggunakan layar IPS LCD 6,67 inci. Layar ini mengusung resolusi HD+ (720 x 1600 piksel) dan refresh rate hingga 120 Hz. Resolusi yang rendah mungkin akan membuat sebagian dari Anda kecewa.
Namun, hal tersebut merupakan keputusan terbaik mengingat ponsel ini memakai SoC yang tidak kencang. Resolusi yang rendah tidak akan membebani SoC, sehingga performa harian bisa lancar.
Saya pun merasakan betul bahwa kualitas visual layar itel P70 memang bukan yang terbaik. Akan tetapi, kalau untuk urusan kecerahan, layar HP ini masih oke. itel mengeklaim kecerahan itel P70 bisa sampai 700 nit.
Tampilan layarnya ternyata masih jelas dan terbaca saat saya coba pakai di luar ruangan ketika siang hari. Tampilan layar yang cerah ini bisa Anda dapatkan saat mengaktifkan opsi High Brightness Mode yang ada di menu pengaturan.
Soal refresh rate yang disebut bisa sampai 120 Hz, ternyata hanya bisa aktif di menu Settings alias pengaturan. Kalau scrolling di tampilan ikon aplikasi bisa mentok di 89,9 Hz.
Adapun layar itel P70 sudah mendukung fitur Dynamic Bar dan Landscape Display. Dynamic Bar adalah tampilan notifikasi yang nongol dari lubang kamera depan. Kalau Landscape Display, merupakan tampilan jam yang muncul saat HP dicas dalam orientasi landscape.
3. Tangkapan Kamera Oke di Kondisi Terang

Tiga bulatan kamera yang ada di sisi belakang itel P70 sebenarnya cuma gimmick. Pasalnya, cuma satu kamera saja yang benar-benar kamera. Dua yang lainnya merupakan dekorasi semata.
Adalah kamera utama 13 MP dengan bukaan f/1.8. Kamera ini dilengkapi autofokus, ditemani lampu flash, dan bisa merekam video hingga 1080p 30 fps.
Di sisi muka ada satu kamera juga, yakni kamera depan 8 MP yang punya bukaan f/2.0. Kamera ini sifatnya fixed focus, bisa merekam video hingga resolusi 1080p 30 fps, serta punya lampu flash juga!.
Aplikasi kamera bawaan di HP ini memuat beberapa fitur menarik yang dapat memaksimalkan hasil tangkapan. Mulai dari Time Lapse, Beauty Mode, Portrait Mode, Panorama, Slow Motion. Ada juga fitur Wide Selfie yang fungsinya sama seperti Panorama, tetapi menggunakan kamera depan.
Mode Auto HDR pun ada untuk meningkatkan rentang dinamis foto di kondisi pencahayaan sulit. Sayang, Night Mode belum ada di sini.
Soal hasil tangkapan, kamera utama itel P70 dapat bekerja dengan baik di kondisi cahaya yang cukup. Saya sangat menyarankan Anda untuk mengaktifkan Auto HDR. Mode tersebut mampu meningkatkan kualitas tangkapan dari segi rentang dinamis.
Kalau kamera depannya bagaimana? Hasilnya lumayan, walau tidak setajam kamera utama. Yang terpenting, area muka lebih ditonjolkan dan kulit warna dapat direpresentasikan dengan cukup natural.
Berikut beberapa sampel foto kamera itel P70. Silakan Anda nilai sendiri.










4. Daya Tahan Baterai Mencukupi untuk Pemakaian Sehari Penuh

Seperti yang sudah saya singgung di paragraf pembuka, itel P70 mengandalkan baterai yang cukup besar. Kapasitas baterainya mencapai 6000 mAh. Adalah hal yang keren mengingat bodi HP ini cukup tipis dan tidak berat.
Saya mengetes daya tahan baterai HP ini dalam beberapa skenario. Skenario pertama, adalah memutar video 4K selama 10 jam. Kondisi pengujian adalah kecerahan dan tingkat volume di angka 50 persen. Konektivitas seluler, WiFi, dan Bluetooth dalam keadaan mati.
Hasilnya, baterai tersisa 22 persen. Berarti aktivitas pemutaran video selama 10 jam memakan daya sekitar 78 persen. Bukan hasil yang terbaik memang, tetapi tidak juga buruk.
Di skenario selanjutnya, itel P70 saya pakai buat nonton YouTube selama 30 menit dengan koneksi WiFi. Baterai pun berkurang 4 persen. Buat scrolling video di TikTok selama 30 menit juga habis 4 persen saja.
Bagaimana kalau dipakai main game? Baterai menyusut 5 persen setelah main Mobile Legends 30 menit dengan setelan frame rate "High" dengan grafik "Medium". Buat main PUBG Mobile 30 menit dengan setelan grafik "Smooth" dengan frame rate "Medium", baterai juga berkurang 5 persen.
Berdasarkan beberapa hasil pengujian di atas, saya menyimpulkan bahwa daya tahan baterai itel P70 sudah mencukupi untuk pemakaian standar. Maksudnya adalah, asalkan tidak terus-terusan dipakai main game, HP ini hanya membutuhkan satu kali pengecasan selama sehari pemakaian.
Baterai itel P70 diklaim itel memiliki usia pakai yang cukup panjang yakni 4 tahun alias 1600 kali siklus cas-dipakai. Selama itu, kesehatan baterai disebut bakal terjaga paling tidak 80 persen.
Adapun itel P70 mendukung fast charging 18 Watt. Saat dicas dengan charger 18 Watt bawaan, baterai bisa terisi penuh dalam waktu 2 jam.
5. Sensor-Sensor Fungsional Tersedia, Punya IR Blaster

Meskipun tergolong HP murah meriah, itel P70 tetap dibekali dengan sensor-sensor yang cukup lengkap. HP ini memiliki sensor akselerometer, proksimitas, cahaya, kompas, dan pemindai sidik jari.
Khusus sensor cahaya, fungsinya untuk mengatur tingkat kecerahan layar berdasarkan kondisi sekitar. Di rentang harga 1 jutaan, masih ada juga lho HP yang tak punya sensor ini.
Untuk sensor pemindai sidik jari, saya merasakan responsnya cukup cepat dan akurat. Kecepatan pembukaan kunci layar bahkan lebih gesit ketimbang Face Unlock.
Selain punya sensor fungsional yang memadai, itel P70 punya fitur infrared blaster. Keberadaan fitur tersebut menyebabkan HP ini dapat menggantikan fungsi remot untuk aneka benda elektronik.
Saya pun sukses memanfaatkan itel P70 sebagai remot dadakan bagi dua benda elektronik yang ada di rumah. HP ini mampu mengendalikan TV Polytron serta AC merek Sharp.
6. Antarmuka Cukup Optimal, Tidak Ada Iklan

itel P70 datang dengan sistem operasi Android 14 dengan balutan antarmuka itel OS 14.5. Sayang sekali belum menggunakan Android 15. Jadi agak ketinggalan buat HP yang rilis pada 2025.
itel pun belum mengonfirmasi apakah HP ini akan menerima Android 15 atau tidak. Kendati demikian, saya merasakan bahwa software di itel P70 sudah cukup optimal. Setidaknya saya tidak pernah mendapati kegagapan saat bernavigasi ataupun force close ketika membuka aplikasi.
Hal penting selanjutnya adalah antarmuka itel OS tidak memiliki iklan. Saya tidak menemukan adanya iklan di berbagai aplikasi bawaan. Yang ada hanyalah notifikasi penawaran dan sangat mudah untuk dinonaktifkan.
Bloatware alias aplikasi prainstal tentu saja ada. Beberapa aplikasi tersebut adalah AHA Games, Hi Translate, Lazada, Visha Playar, dan Qpon. Beberapa bisa di-uninstall sehingga mampu membuat ruang simpan si ponsel jadi tambah lega.
7. Memori Besar, Ada Slot microSD Khusus

Laman resmi itel Indonesia menyebut itel P70 punya tiga varian memori. Ada 4/128 GB, 8/128 GB, dan 6/256 GB. Hanya saja, hingga artikel ini terbit, varian 6/256 GB belum muncul. Unit yang saya uji adalah varian 8/128 GB.
Untuk sebuah HP dengan harga kurang dari Rp1,5 juta, ukuran memori itel P70 sudah termasuk besar. RAM 8 GB memiliki imbas positif pada kelancaran pemakaian. Saya tidak menjumpai adanya proses reload ketika berpindah-pindah tampilan di antara14 aplikasi yang saya buka secara bersamaan.
Memori internal 128 GB jadi modal penting bagi Anda yang suka meng-install berbagai aplikasi. Suka memotret dan menyimpan momen-momen istimewa? Tak perlu khawatir. Jika memori internal penuh, masih ada solusi ekonomis.
Pasang saja microSD dan pindahkan file foto dan video ke sana! Slot microSD di HP ini tersedia secara khusus. Memasang microSD plus dua kartu SIM pun bisa karena itel P70 memang punya laci triple slot.
8. Ada Aneka Aksesori di Paket Penjualan

itel P70 sama seperti HP dari keluarga Transsion Holdings lainnya. Paket penjualan tetap dilengkapi aneka aksesori. Di dalam boks penjualan HP ini terdapat charger 18 Watt, kabel USB C, softcase, antigores yang sudah terpasang di layar, dan SIM ejector.
Ada juga kartu garansi dan pandungan penggunaan yang mungkin tidak akan pernah Anda baca. Yang paling saya suka dari seluruh aksesori itu adalah softcase-nya. Aksesori tersebut tidak terlihat murahan.
Permukaannya memiliki finishing frosted buram kehitaman. Kemudian di sisi pojokannya terdapat tonjolan yang berfungsi untuk mengurangi efek benturan saat ponsel terjatuh.
Saya sangat merekomendasikan Anda untuk segera memakaikan softcase ini ke ponsel. Bukan sekadar sebagai protektor bodi, tapi juga untuk membuat tonjolan lensa kamera jadi rata. Dengan begitu, bodi itel P70 tidak mudah goyang saat ditaruh di atas meja.
Kekurangan itel P70
itel P70 sejatinya merupakan smartphone standar dengan harga terjangkau. Karena itu, ada sejumlah keterbatasan yang ia miliki. Beberapa hal ini di bawah ini merupakan keterbatasan-keterbatasan yang ada pada sang ponsel.
1. Performa Gaming Bukan di Level Kompetitif

itel P70 menggunakan SoC MediaTek Helio G50 Ultimate. SoC ini adalah rebrand dari Helio P35 yang rilis pada 2018. Kalau melihat komponen-komponen yang ada, Helio G50 termasuk SoC yang sudah berumur.
Benar saja, tidak ada inti performa CPU yang terpasang. Kedelapan inti CPU di SoC ini adalah CPU yang seluruhnya adalah Cortex A53. Empat inti CPU dipasang dengan clockspeed maksimal 2,2 GHz, sedangkan sisanya 1,6 GHz.
GPU-nya juga jadul, yakni PowerVR GE8320. Komponen lain yang terpasang adalah ISP dengan dukungan kamera maksimal 50 MP dan modem internal 4G.
Helio G50 di HP ini didukung oleh memori internal eMMC 5.1 dan RAM LPDDR4x. Dalam penggunaan sehari-hari, itel P70 sebenarnya cukup lancar. Namun, HP ini memang tidak dirancang untuk orang yang tergesa-gesa.
Dalam beberapa kesempatan, saya perlu menunggu sekitar 1-2 detik sampai aplikasi yang ingin saya pakai benar-benar terbuka. Terkadang saya juga perlu menunggu beberapa saat sampai akhirnya ponsel merespons.
Misalnya, ketika ingin mencari sesuatu di menu Settings lewat kata kunci yang saya ketik di kotak pencarian paling atas. Tentu saja hal ini dipengaruhi oleh storage eMMC 5.1 yang kecepatan baca-tulisnya memang lebih lambat ketimbang storage tipe UFS.
Skor benchmark sintetis yang saya peroleh menggambarkan bahwa itel P70 memang bukan HP dengan performa kencang. Raihan skor AnTuTu v10 sang ponsel hanya 138.788. Pada Geekbench 6, skor kemampuan CPU-nya terisi 191 di skenario single-core, serta 824 di skenario multi-core.
Beberapa gim populer masih jalan di HP ini, misalnya Mobile Legends dan PUBG Mobile. Namun, akan ada peringatan yang muncul jika Anda menggunakan setelan grafik tinggi. Anda wajib menggunakan setelan grafik rata kiri agar gim bisa berjalan cukup lancar.
Ingat, cukup lancar tidak berarti layak dijadikan sebagai perangkat bermain gim kompetitif. Kalau sekadar "mabar" bersama kawan, sih, oke-oke saja.
2. Bundling Case Baterai Hanya Dijual sebagai Bonus Random

Saya agak kecewa ketika unit yang saya review tidak memperoleh power bank 4000 mAh dalam bentuk case. Padahal, dalam laman resmi itel, power bank itu masuk sebagai fitur yang paling digembar-gemborkan.
itel bahkan menulis bahwa HP ini punya baterai 10.000 mAh. Angka 10.000 mAh itu merupakan gabungan dari baterai sang ponsel (6000 mAh) plus power bank-nya. Sayang, power bank tidak masuk sebagai paket penjualan secara default.
Power bank tersebut ternyata hanya disertakan sebagai bonus kepada para pembeli tercepat. Kalau saja power bank ini masuk dalam paket penjualan, penilaian saya terhadap itel P70 akan jauh lebih tinggi.
3. Belum Punya NFC, Speaker Stereo, dan Sensor Giroskop

Sayang sekali itel P70 belum mendukung NFC. Saya pikir fitur ini mestinya ada buat semua HP yang rilis di Indonesia. Pasalnya, NFC bakal jadi fitur yang semakin penting di Indonesia.
Di Indonesia, NFC umum dipakai untuk keperluan, misalnya, mengisi saldo kartu e-money dan menduplikasi kartu akses kamar hotel. Ke depan, NFC juga dicanangkan sebagai alternatif dari QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) dalam pembayaran non tunai.
Selain belum punya NFC, itel P70 juga belum punya speaker stereo dan sensor giroskop. Ketiadaan speaker stereo membuat keluaran suara HP ini kurang nendang. Feel-nya terasa flat. Jadi, kalau Anda termasuk audio enthusiast, mending pakai earphone saja.
Nah, absennya sensor giroskop menjadi alasan kenapa fitur EIS tidak ada. Rekaman video itel P70 pun serasa gempa bumi karena tidak distabilkan. Absennya dua speaker stereo dan sensor giroskop sebenarnya masih bisa dimaklumi mengingat harga jual itel P70 yang ada di angka Rp1 juta "kecil".
Simpulan
Tak semua orang memerlukan smartphone dengan performa kencang. Asalkan lancar untuk aktivitas standar, itu sudah melegakan. Demikian yang ditawarkan oleh itel P70, sebuah HP dengan harga 1 jutaan.
HP ini tidak dirancang buat orang yang doyan main gim, melainkan buat mereka yang memerlukan smartphone untuk aktivitas-aktivitas sederhana. Misalnya, untuk berkirim pesan, berselancar di media sosial, dan menonton video secara stream.
Kapabilitas yang dimiliki sang ponsel pun mendukung. Fitur-fitur ekstra seperti sertifikasi IP54, kecerahan layar hingga 700 nit, hingga infrared blaster, makin menunjukkan bahwa HP ini memang ponsel yang fungsional.
Sayangnya, fitur penting seperti NFC belum ada. Battery case 4000 mAh yang digembar-gemborkan pun ternyata dijual sebagai bonus random. Absennya dua hal itu membuat itel P70 terasa agak mahal saat dijual dengan harga rilis Rp1.319.000 ( varian 8/128 GB).
Saya memperoleh varian 8/128 GB dengan harga Rp1,1 jutaan di masa flash sale. Bagi saya, itu cukup worth it. Jadi, kalau Anda tertarik dengan HP ini, saya sarankan untuk membelinya di tanggal-tanggal kembar.
Siapa tahu Anda dapat harga yang menarik. Bagaimana, suka dengan itel P70?