carisinyal-web-banner-retina 35

Inilah 10 Chipset UNISOC Terbaik di Tahun 2025

Ditulis oleh Adam Duta Dwiguna

Salah satu produsen chipset berkembang yang produknya mulai banyak digunakan adalah UNISOC. Produsen chipset satu ini bisa dibilang memiliki usia yang masih muda. Setidaknya UNISOC (2001) lebih muda ketimbang produsen chipset lain seperti MediaTek (1997) dan Qualcomm (1985).

Pada awalnya, produsen chipset ini mengambil nama Spreadtrum. Nama tersebut sesuai dengan nama perusahaan yakni Spreadtrum Communications Inc.

Beberapa chipset dengan nama Spreadtrum pun sempat dirilis, misalnya Spreadtrum SC7735S yang dipakai Samsung Galaxy Core II dan Spreadtrum SC9832E yang digunakan Advan G5 Elite.

Spreadtrum kemudian mengalami beberapa kali perubahan struktur perusahaan. Perubahan terakhir terjadi pada 2018. Saat itu, Spreadtrum merger dengan perusahaan desain semikonduktor asal Cina RDA Microelectronics. Hasil merger ini membuat dua perusahaan yang bergabung menciptakan merek anyar UNISOC.

Meski terbilang muda, UNISOC sudah mampu menyaingi produsen chipset ternama lainnya. Jika dilihat dari kategori yang dimilikinya, UNISOC tidak memiliki chipset yang begitu banyak. Hal ini juga menjadi wajar mengingat usianya yang masih tergolong muda.

Namun, tentu menjadi hal menarik untuk melihat mana chipset UNISOC yang terbaik di antara chipset yang ada. Karena itu, langsung simak saja daftar chipset UNISOC terbaik berikut ini.

1. UNISOC Tangula T820

unisoc t820

UNISOC merilis Tangula T820 pada kuartal empat 2022. Smartphone pertama yang menggunakan SoC ini adalah nubia Neo 5G. Smartphone tersebut rilis di Indonesia pada Agustus 2023.

SoC dengan konektivitas 5G ini diproduksi dengan fabrikasi 6 nm EUV oleh TSMC. Tangula T820 diperkuat delapan inti CPU yang isinya adalah empat Cortex A76 (1 inti 2,7 GHz + 3 inti 2,3 GHz) serta empat Cortex A55 (4 inti 2,1 GHz). Unit pengolah grafis alias GPU yang disematkan adalah Mali-G57 MP4 yang punya frekuensi 780 MHz.

Tangula T820 juga punya NPU dengan kemampuan pemrosesan hingga 8 TOPS, ISP empat inti, serta Vivimagic 6.0 image engine yang membantu meningkatkan kualitas tangkapan kamera.

Menariknya, SoC ini bisa memproses video hingga resolusi 4k 60 FPS. Kemampuan multimedia SoC ini ternyata bukan "kaleng-kaleng". Kemampuan perekaman 4K 60 FPS masih jarang dijumpai di SoC kelas menengah, khususnya kelas menengah terjangkau.

Adapun Tangula T820 mendukung resolusi kamera hingga 108 MP, layar Full HD+ 120 Hz, RAM LPDDR4X, dan penyimpanan UFS 3.1.

Berdasarkan pengujian yang dilakukan Jagat Review, Tangula T820 mampu meraih skor AnTuTu 9 di angka 417.791. Sementara itu, kemampuan CPU-nya di Geekbench 6 mendapatkan skor 893 di skenario single-core dan 2387 di skenario multi-core.

2. UNISOC Tangula T760

unisoc t760

UNISOC Tanggula T760 merupakan salah satu chipset tangguh yang menyasar HP dan tablet kelas menengah berbasiskan Android. Chipset ini diklaim mampu menghasilkan performa dan efisiensi terhadap baterai yang seimbang.

UNISOC T760 menggunakan proses manufaktur 6 nm (TSMC). Sedangkan tenaganya mengandalkan delapan inti CPU atau prosesor. Terdiri dari empat core Cortex A76 (2,2 GHz) untuk performa dan empat core Cortex A55 (2 GHz) untuk efisiensi dayanya. Chipset ini menggunakan GPU Mali G57 dengan frekuensi 650 MHz.

Sebagai chipset kelas menengah, UNISOC T760 sudah kompatibel dengan jenis RAM LPDDR4x yang punya frekuensi 2133 MHz. Sedangkan untuk storage-nya bisa menggunakan eMMC atau UFS. 

Lebih lanjut lagi, UNISOC T760 ini memiliki kemampuan ISP atau multimedia yang cukup menarik. Mulai dari resolusi layar yang bisa mendukung sampai Full HD+, kamera 108 MP, dan perekaman video hingga 4K dengan 60 fps.

Contoh HP yang sudah ditenagai oleh chipset ini adalah ZTE Blade A73 5G, dan nubia Focus 5G. Merujuk pada data dari Gizmochina, UNISOC T760 mampu meraih skor AnTuTu 10 hingga 425.764 poin.

3. UNISOC Tiger T620

Unisoc Tiger T620 merupakan chipset yang ditujukan untuk perangkat seluler kelas entry-level atau budget-friendly. Fokus utama dari chipset ini adalah menyediakan performa yang cukup untuk penggunaan sehari-hari namun tetap menjaga efisiensi daya agar perangkat tidak boros baterai.

Unisoc Tiger T620 menggunakan konfigurasi octa-core big.LITTLE yang terdiri dari 2 Core Cortex-A75 dan 6 Core Cortex-A55. Cortex-A75 berperan untuk menangani tugas-tugas berat sedangkan Cortex-A55 digunakan untuk tugas-tugas ringan seperti menjelajah web dan media sosial.

Chipset ini diproduksi menggunakan proses manufaktur 12nm. Proses 12nm ini cukup efisien dalam hal daya untuk kelas entry-level, meskipun tidak seefisien proses manufaktur yang lebih kecil seperti 7nm atau 5nm yang digunakan pada chipset kelas atas.

Untuk pemrosesan grafis, Unisoc Tiger T620 menggunakan GPU Mali-G52 MP2. GPU ini cukup memadai untuk menjalankan game dan aplikasi yang memiliki grafis yang tidak terlalu berat.

Berdasarkan pengujian yang dilakukan Nano Review, Chipset ini mampu meraih skor AnTuTu 10 di angka 336.384. Sementara itu, hasil pengujian dengan Geekbench 6 menghasilkan skor 497 di skenario single-core dan 1541 di skenario multi-core.

4. UNISOC Tiger T618

UNISOC T618

UNISOC Tiger T618 menjadi salah satu chipset terbaik yang dimiliki oleh UNISOC. Bahkan, chipset ini menjadi lebih menarik berkat kemampuannya dalam hal gaming. Apalagi chipset ini dimasukkan ke dalam HP dengan harga yang sangat terjangkau.

UNISOC agaknya sudah mengerti bagaimana cara kerja pasar di Indonesia. Tidak hanya melulu soal kemampuan atau performa, tapi value of money juga jadi hal yang penting.

UNISOC T618 sudah menggunakan CPU octa-core yang terdiri dari dua core Cortex A75 (2 GHz) untuk performa dan enam core Cortex A55 (1,8 GHz) untuk efisiensinya. CPU yang dimiliki oleh T618 ini mirip dengan yang dimiliki oleh Helio G70 dan G80. Bahkan, fabrikasi yang dimiliki ketiganya pun sama yaitu 12 nm.

Sementara itu, untuk kartu pengolah grafisnya, UNISOC T618 menggunakan GPU Arm Mali G52 MP2 yang mirip dengan Helio G80. Namun, Helio G80 memiliki frekuensi lebih tinggi pada GPU yaitu 950 MHz. Sedangkan T618 hanya memiliki frekuensi 850 MHz. UNISOC T618 sudah kompatibel dengan RAM LPDDR4X dengan koneksi 4G pada Cat 7 LTE.

Salah satu HP yang sudah ditenagai oleh UNISOC T618 ini adalah Advan GX. Menariknya, dengan menggunakan chipset UNISOC T618, HP tersebut memiliki kemampuan gaming yang baik. Anda bahkan bisa memainkan game-game berat seperti PUBG Mobile, COD Mobile, hingga Genshin Impact.

5. UNISOC Tiger T616

unisoc t616_

Chipset UNISOC lainnya yang tidak kalah menarik adalah UNISOC T616. Chipset ini masih berada di seri yang sama dengan T618 yaitu T600 Series. Jadi, tidak heran jika keduanya memiliki kemampuan yang tidak jauh berbeda. Salah satu HP yang sudah ditenagai oleh UNISOC T616 ini adalah realme C35.

UNISOC T616 ini dirancang menggunakan fabrikasi 12 nm dengan CPU octa-core sebagai sumber tenaganya. CPU tersebut memiliki konfigurasi dua core Cortex A75 (2 GHz) untuk performa dan enam core Cortex A55 (1,8 GHz) untuk efisiensi daya. Konfigurasi ini juga mirip dengan Helio G80 yang memang disandingkan dengan T618 tadi.

Namun, UNISOC T616 ini memiliki GPU yang lebih lama yaitu Mali G57 MP1 dengan frekuensi sekitar 750 MHz saja. Masih berada di bawah jika dibandingkan dengan Helio G80 dan UNISOC T618.

Lantas, apakah performa UNISOC T616 ini memang berada di bawah kedua chipset tersebut? Ternyata, menurut data dari Nanoreview, UNISOC T616 ini justru memiliki skor AnTuTu v9 lebih tinggi yaitu sekitar 233 ribuan. Sedangkan Helio G80 hanya 223 ribuan saja.

Hal tersebut mungkin saja dipengaruhi oleh jenis RAM yang kompatibel. Meski T616 dan Helio G80 sama-sama kompatibel dengan LPDDR4X, frekuensi RAM dari T616 lebih tinggi dengan 1866 MHz. Sedangkan Helio G80 hanya memiliki frekuensi 1800 MHz saja.

Tidak heran jika skor GeekBench 5 T616 lebih tinggi dengan 382 dan 1.403 untuk single-core dan multi-core. Sedangkan Helio G80 hanya 353 dan 1.305 saja.

6. UNISOC Tiger T615

Unisoc Tiger T615 merupakan System on Chip (SoC) yang dirancang untuk perangkat entry-level. Seperti saudaranya, Tiger T620, fokus utama T615 adalah pada efisiensi daya dan menyediakan performa yang cukup untuk penggunaan dasar sehari-hari.

Chipset ini menggunakan konfigurasi octa-core dengan arsitektur big.LITTLE. Konfigurasi inti CPU-nya adalah 2 Core Cortex-A75 untuk tugas yang lebih berat dan 6 Core Cortex-A55 yang hemat energi untuk tugas-tugas ringan.

Unisoc T615 diproduksi menggunakan proses manufaktur 12nm. Proses ini cukup efisien untuk kelas entry-level. Chipset ini juga sudah terintegrasi dengan modem 4G LTE dan mendukung layar dengan resolusi HD+.

Menurut data Nanoreview, skor AnTuTu v10 dari chipset ini mencapai angka 267.410. Sedangkan untuk skor GeekBench 6-nya ada di angka 441 untuk single core dan 1454 untuk multi core.

7. UNISOC Tiger T612

unisoc t612 realme c30_

UNISOC Tiger T612 menjadi chipset lainnya di T600 Series yang memiliki harga murah dan bertenaga. Chipset ini tidak hanya menawarkan pengalaman penggunaan biasa sehari-hari, tetapi juga bisa bermain game ringan dengan lancar.

UNISOC T612 menawarkan jaringan 4G LTE untuk kelas HP entry-level. Chipset yang dirancang menggunakan fabrikasi 12 nm ini sudah ditenagai oleh CPU octa-core. Di dalamnya terdapat dua core Cortex A75 (1,8 GHz) untuk performa dan enam core Cortex A55 (1,8 GHz) untuk efisiensi dayanya.

Dilihat secara sekilas, chipset ini terlihat cukup mirip dengan Helio G70. Namun, Helio G70 memiliki clock speed lebih tinggi pada core performanya yaitu 2 GHz. Frekuensi GPU yang dimilikinya juga lebih tinggi yaitu 820 MHz menggunakan Mali G52 2EEMC2. Sedangkan UNISOC T612 hanya 614 MHz dengan Mali G57 MP1.

Meski memiliki clock speed yang lebih sedikit, UNISOC T612 ini mendapatkan skor AnTuTu v9 lebih tinggi daripada Helio G70. Menurut data Nanoreview, skor AnTuTu v9 dari T612 mencapai 210.749, sedangkan Helio G70 berada sedikit di bawahnya dengan skor 208.183.

UNISOC T612 ini cukup laris digunakan oleh beberapa seri milik realme. Tentu saja HP tersebut berada di kelas entry-level dengan harga yang terjangkau. Adapun HP tersebut yaitu realme Narzo 50A Prime dan 50i Prime, serta realme C30, C31, dan C33.

8. UNISOC Tiger T610

UNISOC Tiger T610

Chipset UNISOC T600 Series ini memang memiliki fokus untuk mengembangkan teknologi LTE. Bahkan, salah satu chipset-nya yaitu T610 memiliki slogan “Powerful LTE Mobile Platform with Remarkable Performance”.

Chipset ini hadir dengan desain arsitektur DynamIQ flagship, Vivimagic solution, self developed image engine generasi ke-5. Hal ini membuatnya menjadi salah satu chipset murah dengan kemampuan multitasking yang cukup baik serta penggunaan gaming ringan setiap harinya.

Sedangkan untuk konfigurasinya sendiri, chipset ini dirancang menggunakan fabrikasi 12 nm. Sedangkan CPU yang digunakan adalah octa-core dengan dua core Cortex A75 (1,82 GHz) untuk performa dan enam core Cortex A55 (1,82 GHz) untuk efisiensi daya. Chipset ini juga didukung oleh GPU Mali G52 MP2 dengan frekuensi 614 MHz.

Beberapa HP yang sudah ditenagai oleh chipset ini berasal dari merek realme dan Infinix. HP tersebut yaitu realme C21Y, C25Y, dan Infinix HOT 12 Play NFC. Ketiga HP tersebut menjadi HP dengan harga terjangkau yang cocok untuk diajak ber-multitasking dan bermain game ringan.

9. UNISOC Tiger T606

unisoc-t606_

UNISOC Tiger T606 jadi chipset terbaik lainnya yang dimiliki oleh UNISOC. Chipset ini juga menjadi model paling awal untuk T600 Series. Berdasarkan halaman resminya, chipset T606 ini menawarkan kemampuan performa dan konektivitas yang baik. Hal ini tidak lepas dari dukungan jaringan 4G yang sudah menggunakan Cat 7 LTE.

Selain itu, chipset ini juga menawarkan pengunduhan dan pengunggahan yang cepat. Kecepatannya mencapai 300 Mbps untuk pengunduhan dan 150 Mbps untuk pengunggahan. Angka ini tidak jauh berbeda dengan Snapdragon yang memiliki kecepatan pengunduhan 390 Mbps dan pengunggahan 150 Mbps.

Sementara itu, UNISOC T606 ini dirancang dengan fabrikasi 12 nm, sama seperti model lain di serinya. CPU yang digunakan juga tetap octa-core dengan dua core Cortex A75 (1,6 GHz) untuk performa dan enam core Cortex A55 (1,6 GHz) untuk efisiensi. Sedangkan GPU yang digunakan adalah Mali G57 MP1 dengan frekuensi 650 MHz.

Chipset UNISOC ini tidak hanya digunakan oleh HP realme atau Ifinix saja. Merek HP lain juga sudah banyak yang menggunakan chipset ini, misalnya Tecno dan Samsung. Terdapat Tecno Spark 8C dan Samsung Galaxy A03 yang menggunakan chipset UNISOC T606 ini. Kedua HP tersebut juga menjadi HP murah yang cocok untuk penggunaan sehari-hari.

10. UNISOC Tiger T310

Unisoc Tiger T310

UNISOC Tiger T310 menjadi salah satu chipset dari UNISOC yang cukup menarik. Chipset ini bisa dibilang menjadi awal mula chipset UNISOC mulai dilirik oleh beberapa produsen HP. Tepatnya pada tahun 2019 ketika pandemi Covid terjadi dan kelangkaan chipset melanda.

Chipset UNISOC Tiger T310 hadir dengan konfigurasi quad-core pada CPU-nya. Meski terdengar biasa, chipset ini memiliki hal yang cukup menarik di dalamnya. Bagaimana tidak, chipset T606 ini ditenagai oleh satu core Cortex A75 (2,0 GHz) untuk performanya. Core ini cukup langka untuk sebuah chipset kelas entry.

Selain itu, terdapat tiga core Cortex A55 (1,8 GHz) untuk efisiensi dayanya. Chipset UNISOC T606 ini memang tidak terlalu fokus pada performa, melainkan efisiensi dalam mengonsumsi daya. Dengan satu core Cortex A75 pun tentu sudah cukup.

Chipset yang dirancang menggunakan fabrikasi 12 nm ini didukung oleh GPU PowerVR GE8300 dengan frekuensi 800 MHz. Salah satu perangkat yang menggunakan chipset UNISOC T310 ini adalah tablet Advan Sketsa 2. Chipset ini sudah cukup baik untuk menyajikan performa harian.

Bahkan, dengan Advan Sketsa 2 pun Anda sudah bisa memainkan game seperti PUBG Mobile, Mobile Legends, hingga Free Fire di kualitas grafis rendah hingga menengah.

Nah, itulah beberapa chipset terbaik yang dimiliki oleh UNISOC. Sebelumnya juga sempat dijelaskan seccara singkat mengenai jenis-jenis chipset yang dimilikinya. Kira-kira, chipset UNISOC mana yang jadi favorit Anda?

Kategori:
Tag:
Jika kamu memiliki pertanyaan mengenai artikel yang kami tulis atau ingin meminta rekomendasi gadget, silakan tanyakan kepada kami di Instagram, atau Twitter/X. Kami akan dengan senang hati menjawabnya!