10 Format Gambar Digital yang Paling Terkenal di Dunia
Sebuah gambar bisa membantu manusia mengabadikan apa yang pernah mereka lihat di dunia. Tak sekadar jadi pengabadi, gambar pun bisa merekam berbagai fenomena sebagai cerita untuk lintas generasi.
Kalimat itulah yang mungkin mengilhami manusia untuk menciptakan alat yang belakangan disebut kamera. Alat dari susunan lensa yang bertugas menangkap bayangan hasil pantulan cahaya terhadap objek.
Kini alat tersebut nyaris dimiliki oleh semua orang, bahkan melekat di masing-masing ponsel. Orang pun kini dengan gampangnya menjepret foto sesuka hati, asalkan kapasitas memori memadai.
Kondisi yang seperti itu tentu beda dengan zaman dulu. Satu-satunya format gambar atau foto kala itu adalah kertas hasil cetakan dari film. Biasanya, kertas-kertas foto akan disimpan ke dalam semacam buku kosong untuk dijadikan album.
Format sekarang berbeda jauh sejak fotografi digital jadi kiblat. Orang-orang sekarang hanya butuh media penyimpanan dalam bentuk memori kecil yang bisa dibuka kapan saja. Lantas, tahukah kamu apa saja format gambar digital paling populer di dunia saat ini? Nah, berikut Carisinyal akan mengulas daftarnya!
1. JPEG/JPG (Joint Photographic Experts Group)

Hampir seluruh orang kini tak asing dengan format gambar JPG atau JPEG. Pasalnya, untuk saat ini, JPG adalah format gambar digital paling populer di dunia. Kira-kira ada milyaran gambar yang dihasilkan dengan format ini dalam satu hari.
Kemunculan format ini bermula ketika seorang profesor dari Universitas New Mexico, Nasir Ahmed, menemukan algoritma DCT (Discrete Cosine Transform) pada 1972 untuk kompresi gambar.
Penemuan ini lantas dilirik oleh dua kelompok standarisasi, yakni ISO/IEC JTC 1 and ITU-T Study Group 1. Alhasil, muncullah JPEG (Joint Photographic Experts Group) pada 1992.
Hal yang membuat orang suka dengan JPG adalah citra yang ditampilkan selalu dengan kedalaman warna tingkat true color 24 bit RGB (16 juta warna). Oleh sebab itu, JPG cocok untuk foto panorama dan wajah.
Namun, metode kompresi yang digunakan dipakai di format ini adalah lossy. Artinya, kualitas gambar akan turun ketika ukurannya menyusut, berlaku pula sebaliknya.
2. PNG (Portable Network Graphics)

PNG adalah format gambar populer untuk desain grafis dan ilustrasi, terutama karena mendukung transparansi. PNG menggunakan kompresi lossless, sehingga kualitas gambar tetap terjaga meskipun ukuran file-nya cenderung lebih besar dibandingkan JPEG.
Secara kemampuan, PNG bisa menampilkan gambar dengan kedalaman warna 24 bit (RGB) atau 32 bit (RGB+Alpha), dan bisa menggunakan latar belakang transparan. Oleh karena itu, PNG sering digunakan untuk logo, ikon, dan gambar yang membutuhkan latar belakang transparan.
Kemampuan untuk mempertahankan detail gambar dengan baik juga membuat PNG cocok untuk gambar-gambar yang memerlukan ketajaman tinggi, seperti infografis atau gambar dengan banyak teks.
Di sisi lain, format PNG juga memiliki beragam kekurangan. Misalnya, ukuran file yang lebih besar bisa memperlambat loading saat membuka situs. Selain itu, PNG tidak mendukung penyimpanan banyak gambar dalam satu file, sehingga tak bisa digunakan untuk animasi.
3. GIF (Graphics Interchange Format)

GIF adalah kependekan dari Graphics Interchange Format. Format ini merupakan salah satu yang tertua karena diperkenalkan pada 1987. Aktor di balik format GIF adalah tim dari provider online Amerika Serikat, CompuServe, yang dipimpin oleh Steve White.
Namun, variasi warna yang didukung oleh format ini tidaklah sekaya format-format lain. GIF hanya memiliki palet warna terbatas hingga 256 warna. Karena keterbatasan palet warnanya, GIF tidak ideal untuk foto berkualitas tinggi.
Namun, GIF unggul dalam hal ukuran file yang kecil dan kemampuannya untuk memuat animasi berulang (loop). Maka dari itu, tidak salah jika GIF sangat populer untuk konten-konten viral di media sosial seperti meme, animasi singkat, dan ilustrasi yang tidak membutuhkan banyak detail.
4. BMP (Bitmap Image File)

BMP dikembangkan oleh Microsoft untuk mengakomodasi komputer DOS agar bisa menampilkan gambar digital (bitmap). Nama resmi format BMP adalah Standard Windows Bitmap. Menyimpan gambar dengan format ini cukup fleksibel, bisa dengan format kedalaman warna 4, 8, 16, atau 24 bit.
Gambar dengan format BMP punya kualitas tinggi karena belum mengalami sentuhan kompresi apa pun. Gambar dengan format ini pun akan lebih mudah untuk diedit.
Namun format ini sudah jarang digunakan karena ukurannya yang cukup besar sehingga tidak cocok jika disimpan dalam waktu cukup lama. Selain itu, tidak ada perangkat lain yang secara default mendukung format BMP kecuali Windows.
5. TIFF (Tagged Image File Format)

Sudah cukup lama format TIFF ada di dunia, yakni sejak dilahirkan pada 1986. TIFF, yang merupakan singkatan dari Tag Image File Format, awalnya dikembangkan oleh Aldus Corporation. Pengembangan TIFF kemudian dilanjutkan oleh Adobe setelah Aldus diakuisisi.
Keunggulan utama yang dimiliki TIFF adalah kualitasnya sangat baik saat dicetak. Itulah mengapa mayoritas scanner mendukung format ini pada dekade 80-an dan 90-an. Gambar dengan format ini juga diklaim cukup fleksibel karena mampu disusupi data lain seperti keterangan ukuran dan data pengaturan.
Namun, karena fokus format ini adalah menjaga kualitas gambar, ukurannya menjadi besar. Padahal, metode pemampatan gambar Lempel–Ziv–Welch (LZW) sudah diterapkan di format TIFF.
TIFF juga memiliki fleksibilitas untuk menyimpan gambar dengan banyak layer, sehingga sering digunakan oleh fotografer dan desainer grafis yang membutuhkan kemampuan editing lebih lanjut.
Karena ukurannya yang besar, format ini juga tidak direkomendasikan untuk website. Bahkan tidak ada browser yang secara default mampu menampilkan gambar dengan format TIFF.
6. SVG (Scalable Vector Graphics)

SVG adalah format gambar berbasis vektor yang sering digunakan untuk kebutuhan grafis di web, seperti logo dan ikon. Keunggulan utama SVG adalah kemampuannya untuk diperbesar atau diperkecil tanpa kehilangan kualitas.
SVG sangat ideal untuk desain web dan aplikasi karena ukurannya yang relatif kecil dan fleksibel untuk berbagai skala. SVG juga dapat dimodifikasi langsung menggunakan kode sehingga sangat fleksibel untuk pengembangan web yang memerlukan interaksi dinamis atau animasi.
7. WEBP

WEBP adalah format gambar yang dikembangkan oleh Google dan dirancang untuk kebutuhan web. Format ini menggabungkan keunggulan dari JPEG dan PNG, yaitu ukuran file yang kecil dan dukungan transparansi.
WEBP menawarkan kompresi lossy dan lossless sehingga membuatnya ideal untuk website yang menginginkan performa cepat tanpa mengorbankan kualitas gambar. WEBP juga mendukung animasi, seperti GIF, tetapi dengan ukuran file yang lebih kecil.
Konon, WebP 35 persen lebih efisien ketimbang PNG. Kalau dibandingkan dengan GIF, WebP 64 persen lebih hemat ruang penyimpanan. Klaim itu membuat Google yakin WebP bisa membuat loading saat mengakses suatu situs lebih cepat.
Berbagai fitur dan keunggulan tersebut membuat WEBP semakin populer untuk digunakan dalam situs web modern yang membutuhkan kecepatan loading tinggi.
8. HEIF (High Efficiency Image Format)

Adalah HEIF yang merupakan singkatan dari High Efficiency Image File Format. Kelompok standarisasi gambar MPEG (Motion Pictures Express Group) memperkenalkan HEIF secara komersial mulai 2015.
Tujuan utama diciptakan HEIF adalah membuat gambar berkualitas dengan ukuran file yang ringkas., terutama untuk gawai Android, iPhone, dan kamera profesional terbaru. MPEG mengklaim ukuran gambar berformat HEIF 50 persen lebih kecil ketimbang JPEG dengan kualitas sama.
Hal menarik dari gambar dengan format ini adalah bisa disusupi berbagai data seperti metadata HDR dan peta lokasi. Selain itu, format ini juga bisa menampilkan gambar animasi. HEIF pun digadang-gadang bakal jadi standar baru gambar di dunia.
9. RAW

Mari kita sedikit mengulas delapan format gambar digital yang sudah dibahas. Kedelapan format di atas sejatinya merupakan format gambar bitmap (bisa disebut juga gambar raster).
Untuk diketahui, bitmap adalah susunan helai warna yang mengisi sebuah (titik) piksel. Susunan piksel yang membawa warna nanti akan membentuk sebuah gambar.
Bisa dibilang, gambar bitmap adalah gambar yang sudah jadi karena telah melewati proses pemrosesan., entah diproses lewat software kamera atau software editing. Nah, gambar-gambar yang belum melewati sebuah proses disebut gambar mentah alias RAW.
Biasanya, kamera fotografi profesional menyediakan format ini. Beberapa smartphone yang punya kemampuan fotografi di atas rata-rata juga begitu. Karena merupakan format mentah, seluruh informasi yang ditangkap oleh sensor kamera masuk ke dalam gambar.
Oleh sebab itu, ukuran dari foto berformat RAW sangat besar. Ada banyak ekstensi yang dipergunakan untuk gambar RAW, misalnya CIFF dan DNG. RAW sering dianggap sebagai "negatif digital" karena mampu dimodifikasi sedemikian rupa untuk mendapatkan hasil fotografi berkualitas tinggi.
Format RAW mampu memberikan fleksibilitas maksimal dalam hal pengeditan karena fotografer dapat mengubah hampir semua aspek dari gambar tanpa kehilangan detail, seperti white balance, eksposur, dan kontras.
10. AVIF (AV1 Image File Format)

AVIF adalah format gambar yang relatif baru dan menggunakan teknologi kompresi berbasis AV1. Format ini menawarkan kualitas gambar yang sangat baik dengan ukuran file yang lebih kecil dibandingkan format lain seperti JPEG atau PNG.
AVIF mendukung transparansi, kompresi lossy, dan lossless, sehingga menjadikannya pilihan yang ideal untuk penggunaan di web. AVIF juga memiliki keunggulan dalam hal dukungan untuk HDR (High Dynamic Range), sehingga gambar yang dihasilkan terlihat lebih hidup dengan rentang warna yang lebih luas.
Nah, itulah daftar format gambar digital yang paling populer saat ini. Ragam format gambar sepertinya akan terus berkembang jika melihat rekam jejak yang telah dituliskan.
JPG saat ini memang masih jadi yang terpopuler karena dipakai di banyak perangkat. Namun, kemunculan format-format baru seperti HEIF dan WebP bisa jadi akan menggantikan posisi JPG karena punya keunggulan-keunggulan yang tak dimiliki format gambar terdahulu.