8 Aplikasi Belajar Bahasa Jepang Terbaik di Android
Selain bahasa Korea, bahasa Jepang termasuk salah satu bahasa di dunia yang sangat sering di pelajari. Tidak seperti bahasa Korea, bahasa Jepang pengucapannya tidak begitu sulit.
Bahasa Jepang menggunakan huruf kanji, hiragana dan katakana dalam penulisannya. Mempelajari ketiganya tentu membutuhkan waktu yang cukup lama, terutama untuk huruf kanji.
Karena saking sulitnya, tidak sedikit mereka yang menyerah untuk mempelajari bahasa Jepang. Selain cara penulisannya yang sulit, mengikuti kelas bahasa atau membaca buku terkadang bisa menjadi hal yang membosankan.
Ada banyak cara untuk mempelajari bahasa Jepang dengan lebih mudah dan tentunya tidak bikin cepat bosan. Salah satunya lewat aplikasi di ponsel. Yup, kali ini tim Carisinyal akan membahas mengenai daftar aplikasi belajar bahasa Jepang terbaik di Android untuk Anda.
1. LingoDeer

Saya sangat menyukai cara LingoDeer mengemas kurikulum pembelajarannya ke dalam beberapa tingkatan yang terstruktur. Anda bisa memilih tingkat pemula yang setara dengan JLPT N5, tingkat pre-intermediate yang setara dengan JLPT N4, hingga tingkat intermediate yang setara dengan N5-N3.
Selain itu, terdapat juga pilihan pembelajaran khusus, seperti frasa yang sering digunakan saat traveling atau kurikulum yang menekankan pada pembelajaran berbagai huruf Jepang.
Pembagian tingkatan kurikulum ini sejalan dengan fokus LingoDeer dalam mengajarkan tata bahasa secara mendalam. Alhasil, meskipun belajar dari nol, pengguna dapat memahami struktur kalimat, partikel, hingga konjugasi kata kerja, bukan hanya sekadar mengetahui arti dari kosakata dan frasa bahasa Jepang saja.
Selain mempelajari grammar dan kosakata, LingoDeer juga menghadirkan pembelajaran menulis dan berbicara. Bahkan, audio yang digunakan untuk latihan mendengar dan berbicara terdengar realistis, karena menggunakan suara penutur asli, bukan suara sintetis.
Aplikasi ini juga memiliki statistik pembelajaran yang merekam progres belajar Anda. Anda bisa melihat jumlah kata, frasa, dan kalimat yang telah dipelajari, jumlah XP, jumlah streak, serta peringkat mingguan Anda di leaderboard atau di antara pengikut Anda.
Hal yang saya sukai dari LingoDeer:
- Berfokus pada tata bahasa secara mendalam.
- Kurikulumnya terstruktur dengan tingkatan yang berbeda.
- Pengguna dapat melihat statistik pembelajaran mereka.
2. Hiragana Quest

Pernah mendengar tentang metode belajar mnemonik? Mnemonik adalah teknik mengingat yang mengubah informasi sulit menjadi sesuatu yang lebih mudah diingat.
Misalnya, Anda bisa membuat singkatan dari huruf-huruf awal kata, menyusun kalimat lucu, atau mengaitkan materi dengan gambar menarik. Teknik ini membantu otak mengingat lebih mudah karena informasi diubah menjadi bentuk yang lebih menyenangkan dan familiar.
Nah, metode inilah yang digunakan oleh Hiragana Quest agar penggunanya dapat mempelajari penulisan dan pengucapan huruf Katakana, Hiragana, dan Kanji dengan lebih efektif. Hiragana Quest menggunakan cerita dan ilustrasi kreatif untuk membantu mengingat bentuk serta bunyi huruf.
Metode ini lebih efektif dibandingkan aplikasi lain yang hanya menampilkan karakter tanpa asosiasi memori. Dengan pendekatan ini, Anda bisa mengingat huruf Katakana, Hiragana, dan Kanji lebih lama dibandingkan dengan metode hafalan biasa.
Selain pengucapan, Anda juga dapat berlatih menuliskan setiap huruf dengan guratan yang benar di Hiragana Quest. Semua modul pembelajaran dalam aplikasi ini juga dapat diakses offline, sehingga Anda bisa belajar kapan pun tanpa koneksi internet.
Hal yang saya sukai dari Hiragana Quest:
- Berfokus pada pembelajaran Katakana, Hiragana, dan Kanji.
- Menggunakan metode mnemonik untuk mempermudah proses belajar.
- Memiliki pembelajaran percakapan dalam berbagai situasi sehari-hari.
- Bisa digunakan offline.
3. Duolingo

Ketika ingin mempelajari bahasa asing, termasuk bahasa Jepang, Duolingo bisa menjadi salah satu pilihan utama. Aplikasi ini menjadikan sesi belajar terasa lebih santai, bahkan memberikan kesan seperti memainkan game kuis.
Kurikulum yang dikemas oleh Duolingo berfokus pada penulisan huruf Katakana, Hiragana, Kanji, serta hafalan kosakata dan frasa. Semua materi ini disajikan dalam sistem kuis repetitif, yang membantu pengguna menghafal dan memahami materi dengan lebih baik.
Meskipun tidak berfokus pada tata bahasa, pembelajaran di Duolingo tetap cukup efektif untuk menguasai bahasa Jepang dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, aplikasi ini juga mengajarkan pengucapan berbagai kosakata dan frasa dalam bahasa Jepang. Sayangnya, fitur speech recognition di Duolingo tidak terlalu peka dalam memberikan umpan balik.
Hal yang saya sukai dari Duolingo:
- Pengemasan materi pembelajaran yang ringan dan santai, layaknya memainkan game.
- Memungkinkan pengguna untuk mempelajari huruf Katakana, Hiragana, Kanji, serta menguasai berbagai kosakata dan frasa dalam bahasa Jepang.
- Pengguna dapat berlatih mendengar, menulis, mengucapkan, dan membaca bahasa Jepang.
Hal yang perlu diperhatikan di Duolingo:
- Tidak berfokus pada tata bahasa.
4. Memrise

Keunikan Memrise terletak pada fitur pembelajaran “Hear My Words”. Dalam fitur ini, Memrise menyajikan video dari penutur asli di Jepang, sehingga pengguna dapat memahami intonasi dan pengucapan kata dalam bahasa Jepang dengan lebih alami.
Oh iya, Memrise juga memiliki tingkatan kurikulum yang cukup lengkap, mulai dari Beginner, Elementary, Intermediate, Advanced Intermediate, Advanced, hingga Mastery.
Namun, untuk membuka setiap tingkatan ini, Anda harus terlebih dahulu mengumpulkan sejumlah poin, yang diperoleh dengan menyelesaikan dan menguasai tingkatan sebelumnya.
Setiap tingkatan kurikulum terdiri dari beberapa level pembelajaran yang harus diselesaikan. Dalam setiap level, Anda akan mempelajari cara berbicara, memperkaya kosakata, serta melatih keterampilan mendengarkan berbagai kata dan frasa dalam bahasa Jepang.
Selain pembelajaran dasar, dalam fitur “Conversation”, Anda juga bisa mempelajari berbagai percakapan dalam bahasa Jepang. Beberapa percakapan ini dikemas dalam bentuk situasi sehari-hari, seperti memesan kopi favorit, menanyakan Wi-Fi, hingga melakukan meeting di perusahaan baru tempat Anda bekerja.
Hal yang saya sukai dari Memrise:
- Menggunakan video native speaker sehingga pengguna dapat memahami intonasi dan pengucapan kata dalam bahasa Jepang dengan lebih alami.
- Memiliki tingkatan kurikulum yang sangat beragam, bahkan hingga tingkat Mastery.
- Fitur Conversation memungkinkan pengguna melatih percakapan yang sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Hal yang perlu diperhatikan di Memrise:
- Tidak bisa diakses offline.
- Tidak memiliki fitur latihan menulis Katakana, Hiragana, ataupun Kanji.
5. Busuu

Selain menggunakan kurikulum pembelajaran umum, Busuu juga menyediakan pembelajaran bahasa Jepang yang dikemas dalam tema manga. Menarik, bukan?
Di sini, Anda bisa menambah wawasan seputar manga dan budaya Jepang lainnya. Namun, kurikulum bertema manga ini hanya bisa diakses dengan berlangganan paket premium.
Jangan khawatir! Anda tetap bisa menggunakan aplikasi ini secara gratis, tetapi dengan kurikulum pembelajaran umum yang berfokus pada kosakata, frasa, dan kalimat. Selain itu, Anda juga bisa memanfaatkan fitur komunitas Busuu untuk berinteraksi langsung dengan native speaker Jepang.
Dalam forum komunitas ini, Anda dapat mengirim latihan menulis atau berbicara dan mendapatkan umpan balik langsung dari native speaker. Tentunya, hal ini akan membantu membuat kemampuan bahasa Jepang Anda terasa lebih alami.
Hal yang saya sukai dari Busuu:
- Adanya pembelajaran bahasa Jepang bertema manga, yang unik meskipun berbayar.
- Kurikulum pembelajaran umum tetap bisa diakses gratis.
- Bisa berinteraksi dengan komunitas sesama pengguna Busuu, termasuk native speaker, untuk mendapatkan umpan balik sehingga kemampuan bahasa Jepang terasa lebih natural.
Hal yang perlu diperhatikan di Busuu:
- Beberapa kurikulum pembelajaran hanya bisa diakses dengan berlangganan paket premium.
6. Hey Japan: Learn Japanese

Antarmuka Hey Japan sangat menggemaskan. Dalam aplikasi ini, Anda bisa memilih berbagai tema aplikasi, termasuk yang bertemakan anime populer seperti Naruto, One Piece, dan Doraemon. Hey Japan juga memiliki ikon representatif yang tak kalah menggemaskan, yaitu Shibi.
Shibi akan memandu Anda dalam mempelajari bahasa Jepang, mulai dari alfabet, kata, frasa, hingga percakapan sehari-hari yang sering digunakan. Tak hanya itu, aplikasi ini juga menyediakan pembelajaran tata bahasa (grammar) bahasa Jepang.
Sebelum mengikuti evaluasi kuis, Anda dapat mengakses teori materi terlebih dahulu untuk memahami konsep yang akan diuji. Kabar baiknya, Hey Japan juga menyediakan opsi bahasa aplikasi Indonesia, sehingga jika Anda belum terlalu fasih berbahasa Inggris, Anda bisa menggunakan bahasa pengantar Indonesia secara langsung.
Hal yang saya sukai dari Hey Japan: Learn Japanese:
- Kustomisasi tema aplikasi yang menggemaskan.
- Tidak hanya menyediakan kurikulum bahasa Jepang secara umum, tetapi juga materi tata bahasa (grammar) Jepang.
- Memiliki opsi bahasa pengantar Indonesia.
Hal yang perlu diperhatikan di Hey Japan: Learn Japanese:
- Iklan dalam aplikasi muncul setiap kali menyelesaikan satu pembelajaran.
7. Bunpo

Di Bunpo, Anda bisa mempelajari beberapa bahasa asing, seperti Korea, Spanyol, Prancis, Jerman, dan tentu saja bahasa Jepang.
Anda juga dapat memilih waktu belajar yang ingin dihabiskan setiap hari, mulai dari 5 hingga 30 menit per hari. Jangan lupa untuk memilih level kemampuan Anda agar sistem dapat menyesuaikan konten dan kurikulum pembelajaran khusus untuk Anda.
Untuk pembelajaran bahasa Jepang, Bunpo menyediakan beberapa tingkatan, mulai dari Alfabet dan kosakata dasar, JLPT N5, JLPT N4, JLPT N3, JLPT N2, hingga JLPT N1. Saya sendiri memilih level beginner, dan sistem Bunpo memberikan saya materi pembelajaran yang mencakup alfabet serta pengenalan kosakata dasar bahasa Jepang.
Meskipun materi yang diberikan masih dasar, pengguna tetap mendapatkan fitur dialog interaktif serta tutor AI untuk melatih percakapan.
Sayangnya, tutor AI ini hanya bisa diakses dengan langganan paket premium. Sementara untuk pengguna gratis, tersedia fitur translasi percakapan serta fitur Snap, yang memungkinkan pengguna menyelesaikan berbagai soal bahasa Jepang dengan pemecahan yang lengkap.
Anda juga harus menyelesaikan tiga pelajaran terlebih dahulu sebelum dapat membuka fitur “Practice”, yang berfungsi untuk menguji pemahaman terhadap materi yang telah dipelajari. Setiap pelajaran terdiri dari penjelasan materi serta latihan soal yang harus dijawab.
Hal yang saya sukai dari Bunpo:
- Materi pembelajaran yang luas, termasuk grammar bahasa Jepang.
- Terintegrasi dengan AI untuk latihan percakapan.
- Memiliki fitur translasi percakapan.
- Pengguna bisa menyelesaikan soal bahasa Jepang hanya dengan tangkapan kamera.
- Pembelajaran dapat diakses offline.
Hal yang perlu diperhatikan di Bunpo:
- Beberapa fitur hanya bisa diakses dengan langganan paket premium.
8. Todaii

Jika bosan dengan metode pembelajaran bahasa Jepang yang biasa, mengapa tidak mencoba belajar dengan membaca berita? Anda bisa mengandalkan Todaii untuk melakukannya.
Todaii adalah aplikasi pembelajaran bahasa yang dirancang untuk membantu pengguna meningkatkan keterampilan membaca, mendengarkan, dan tata bahasa melalui berbagai fitur interaktif.
Dalam aplikasi ini, Anda dapat belajar bahasa Jepang melalui artikel berita harian yang dikurasi dari sumber seperti NHK News. Fitur ini memungkinkan Anda untuk membaca dan mendengarkan berita dalam bahasa Jepang.
Tenang saja, meskipun berita yang disajikan berbahasa Jepang, adanya kamus dan terjemahan terintegrasi memungkinkan pengguna mencari arti kata atau frasa secara langsung saat membaca berita atau materi pembelajaran. Hal ini mempercepat proses belajar dan membantu memperkaya kosakata baru.
Anda juga bisa memanfaatkan fitur “Exam”, yang berisi berbagai soal ujian JLPT dari level N5 hingga N1. Dengan sering berlatih menggunakan fitur ini, Anda dapat mempersiapkan diri untuk ujian sertifikasi JLPT, yang memiliki format mirip dengan soal ujian sungguhan.
Oh iya, selain artikel berita, Todaii juga menyediakan podcast dan video berbahasa Jepang sebagai materi pembelajaran. Selain menarik, konten-konten ini juga mengasah keterampilan mendengarkan. Sebagai bonus, Anda juga mendapatkan pemahaman budaya Jepang melalui materi tersebut.
Hal yang saya sukai dari Todaii:
- Pengemasan pembelajaran bahasa Jepang sangat unik.
- Memiliki fitur latihan soal untuk JLPT.
- Konten multimedia yang menarik, sekaligus memperkaya pengetahuan bahasa Jepang.
Hal yang perlu diperhatikan di Todaii:
- Pengguna harus mendaftar akun untuk mengakses fitur gratisnya.
- Beberapa fitur hanya dapat diakses setelah berlangganan.
Nah, itu dia beberapa aplikasi belajar bahasa Jepang yang dapat Anda gunakan di ponsel Android. Semua aplikasi belajar bahasa Jepang diatas dapat menjadi alternatif bagi Anda yang tidak memiliki banyak waktu untuk mengikuti kursus atau kelas bahasa Jepang formal.
Lewat aplikasi diatas, Anda bisa belajar dengan lebih praktis, efektif dan efisien. Dan dari segi biaya, lebih hemat tentunya. Sudahkah Anda mencoba aplikasi belajar bahasa Jepang di atas?