carisinyal-web-banner-retina 35

10 Chipset MediaTek Terbaik di Tahun 2025

Ditulis oleh Ganjar Maulana

MediaTek merupakan salah satu produsen chipset smartphone yang paling diminati saat ini. Dimulai dari seri Dimensity untuk perangkat flagship dan kelas menengah atas, Helio untuk kelas menengah, hingga seri-seri lawas yang masih banyak digunakan di perangkat entry-level.

Chipset buatan MediaTek juga sudah tidak bisa dipandang sebelah mata lagi karena sudah bisa bersaing dengan chipset buatan Snapdragon. Nah, di artikel ini Carisinyal akan mengulas 10 chipset MediaTek terbaik yang bisa Anda jadikan pilihan saat akan membeli smartphone baru.

1. Dimensity 9500

Dimensity 9500

Saat iPhone 17 series dengan cip A19 dan A19 Pro rilis pada 9 September 2025, saat itu pula, produsen cip kompetitor tancap gas. Qualcomm rilis cip andalan mereka di 23 dan 24 September 2025. MediaTek justru lebih cepat. Mereka rilis Dimensity 9500 pada 22 September 2025.

Cip ini menjadi andalan berbagai ponsel flagship di 2025 hingga 2026. Dua ponsel pertama yang memakai cip ini adalah OPPO Find X9 dan vivo X300.

Di AnTuTu v10, Dimensity 9500 menembus angka sekitar empat juta. Angka yang dua kali lipat lebih tinggi dibanding Dimensity 9400. Di Geekbench 6 juga tidak kalah impresif, nilai single-core di 3.781 dan multi-core di 12.189.

Dimensity 9500 sendiri hadir dengan konfigurasi All-Big-Core: inti ARM Cortex-X5 sebagai tulang punggung, dipadu beberapa Cortex-A7xx untuk menangani beban berat, lalu tersambung ke GPU Immortalis terbaru yang siap mengurai grafis kompleks dengan mulus.

MediaTek menjanjikan pengalaman gaming di prangkat yang ditenagai chip ini terasa berbeda. Salah satunya, fitur hardware-based ray tracing generasi kedua pada GPU menghadirkan pantulan cahaya dan bayangan yang lebih realistis.

2. Dimensity 9400 Plus

Chipset Dimensity 9400+ mengusung arsitektur octa-core “All Big Core” termutakhir. Terdapat 1 core Cortex-X9 generasi ke-2 berkecepatan hingga 3,73 GHz sebagai inti ultra-ponsel, ditambah 3 core Cortex-X4 berkecepatan tinggi, serta 4 core Cortex-A720 sebagai core kinerja menengah.

Untuk grafis, Dimensity 9400+ memakai GPU Arm Immortalis-G925 MC12 (12-core) generasi terbaru dengan dukungan penuh untuk ray tracing dan teknologi Opacity Micromaps (OMM) yang meningkatkan detail visual game tanpa mengorbankan performa.

MediaTek menggunakan proses fabrikasi TSMC generasi terbaru yang lebih hemat daya. Chipset ini juga didukung fitur manajemen daya UltraSave 4.0 untuk modem 5G dan optimalisasi AI sehingga konsumsi daya dapat ditekan.

Hasilnya, meskipun semua core berukuran besar, suhu dan pemakaian baterai dapat dikendalikan lebih baik pada beban tinggi. Dalam penggunaan sehari-hari, ponsel flagship dengan Dimensity 9400+ mampu menjalankan tugas berat dengan lancar tanpa cepat panas.

Soal skor benchmark, Dimensity 9400+ mencetak angka AnTuTu v10 sekitar 2,9 juta poin. Di Geekbench 6, chipset ini meraih sekitar 2.945 poin single-core dan 9.184 poin multi-core.

3. Dimensity 9400

Dimensity 9400 adalah chipset flagship dari MediaTek yang dirilis pada bulan Oktober 2024. Chipset ini dibuat dengan proses fabrikasi 3nm generasi ke-2 TSMC (N3E) dan memiliki arsitektur CPU "All Big Core" dengan 1 inti Cortex-X925, 3 inti Cortex-X4, dan 4 inti Cortex-A720.

Dimensity 9400 juga dilengkapi dengan teknologi AI canggih yang dapat meningkatkan pengalaman pengguna dalam berbagai aplikasi. Selain itu, chipset ini juga sudah mendukung Wi-Fi 7 untuk mendukung konektivitas nirkabel yang lebih cepat.

Di sisi penyimpanan, Dimensity 9400 mendukung RAM berjenis LPDDR5X dengan kecepatan 10667 Mbps. Penyimpanan internalnya juga sudah mendukung UFS 4.0 sehingga kecepatan baca dan tulisnya sudah tidak perlu diragukan lagi.

Dimensity 9400 menawarkan peningkatan performa CPU single-core hingga 35% dan multi-core hingga 28% dibandingkan Dimensity 9300+ . Dimensity 9400 juga memiliki efisiensi daya yang lebih baik hingga 40%.

Dalam beberapa pengujian benchmark, Dimensity 9400 mampu mendapatkan skor 2.647.012 untuk pengujian menggunakan AnTuTu v10. Sedangkan untuk pengujian GeekBench 6, chipset ini mendapatkan skor 2874 untuk single core dan 8969 untuk multi core.

4. Dimensity 9300 Plus

galaxy tab s10+

Dimensity 9300+ diproduksi dengan teknologi 4nm oleh TSMC, yang dirancang untuk penggunaan daya yang sangat efisien. Chipset ini mengusung konfigurasi octa-core dengan satu inti Cortex-X4 berkecepatan 3.4 GHz, tiga inti Cortex-X4 berkecepatan 2.85 GHz, dan empat inti Cortex-A720 berkecepatan 2.0 GHz.

Untuk pemrosesan grafis, Dimensity 9300+ menggunakan GPU Immortalis-G720 MC12, yang diklaim mampu menghasilkan visual yang memukau dan frame rate tinggi, bahkan pada game dengan kebutuhan grafis yang berat sekalipun.

Prosesor ini juga mendukung RAM LPDDR5T dengan kecepatan hingga 8533 Mbps serta penyimpanan UFS 4.0 untuk transfer data yang sangat cepat.

Salah satu keunggulan utama dari Dimensity 9300+ adalah kemampuan AI alias kecerdasan buatannya. Prosesor ini dilengkapi dengan APU 790, yang memungkinkan berbagai fitur AI canggih, seperti peningkatan kualitas gambar, pengenalan wajah, dan penerjemahan secara langsung.

Dalam penggunaan sehari-hari, perangkat yang menggunakan Dimensity 9300+, seperti vivo X100s dan iQOO Neo 9S Pro, menunjukkan performa yang cukup mengesankan.

Dalam pengujian benchmark sintetis menggunakan AnTuTu v10,, vivo X100s dengan Dimensity 9300+ mencatat skor sekitar 2,2 juta poin. Sementara di Geekbench v6, skor single core-nya mencapai 2.213 poin dan skor multi core-nya mencapai 7.2743 poin.

Dibandingkan dengan Dimensity 9300 versi standar, Dimensity 9300+ menawarkan peningkatan kecepatan clock pada core Cortex-X4 tertinggi, yaitu dari 3.25 GHz menjadi 3.4 GHz. Peningkatan ini dapat meningkatkan performa dan memberikan pengalaman bermain game yang lebih lancar.

5. Dimensity 9300

Dimensity 9300

Dimensity 9300 rilis pada November 2023. Ia hadir dengan konfigurasi CPU yang berani. Delapan inti CPU di chipset ini hadir tanpa inti efisiensi. Komposisinya adalah empat inti prima Cortex-X4 (3,25 GHz) dan empat inti performa Cortex-A720 (2.0 GHz).

CPU tersebut digabung dengan komponen lain yang tak kalah penting. Mulai dari GPU Immortalis-G720 MC12 (1,3 GHz), prosesor AI MediaTek APU 790, ISP Imagiq 990, modem 5G, dan display driver MediaTek MiraVision 990. Semuanya dirangkai via fabrikasi 4 nm oleh TSMC.

Dukungan ray tracing dan akselerator codec AVI juga ada. Jika melihat konfigurasi CPU yang ada, MediaTek terlihat sedang berspekulasi. Mereka tak hanya ingin hadirkan chipset yang lebih baik daripada Dimensity 9200, tapi juga ingin bersaing Snapdragon 8 Gen 3 yang jadi andalan Qualcomm.

Hanya saja, tidak adanya inti efisiensi pada CPU berpotensi membuat performa chipset mudah mengalami throttling. Throttling adalah mekanisme normal yakni penurunan performa untuk mencegah kerusakan ketika mencapai titik temperatur terpanas.

Dugaan tersebut sejauh ini tidak terjadi. Berkaca pada pengujian CPU Throttling yang dilakukan GSM Arena, performa Dimensity 9300 hanya turun ke angka 73 persen dari kemampuan puncaknya. Adapun pengujian dilakukan pada vivo X100 Pro yang menggunakan Dimensity 9300.

Kendati demikian, hasil tersebut juga tidak lepas dari sistem termal yang baik dari sang ponsel. Terlepas dari itu, hasil benchmark lain yang dicatatkan GSM Arena memperlihatkan Dimensity 9300 punya kinerja unggul.

Sang chipset meraih skor singlecore 2192 dan multicore 7343 pada GeekBench 6. Sementara itu, skor AnTuTu 10-nya mencapai 2.104.997.

Menurut klaim MediaTek, Dimensity 9300 alami peningkatan performa multicore CPU sebesar 40 persen, dengan peningkatan efisiensi sebesar 33 persen. Kemampuan GPU-nya juga naik 46 persen dengan kenaikan efiensi sebesar 40 persen.

6. Dimensity 9400e

realme GT 7

MediaTek Dimensity 9400e adalah varian spesial yang diluncurkan untuk memberikan performa flagship ke segmen harga lebih terjangkau alias sub-premium. Chipset ini dapat dianggap “adik” dari 9400 karena membawa banyak teknologi flagship namun dengan beberapa penyesuaian.

Secara teknis, CPU Dimensity 9400e menggunakan arsitektur All Big Core mirip seri 9300+ yang terdiri dari 1 core Cortex-X4 @ 3,4 GHz, 3 core Cortex-X4 @ 2,85 GHz, dan 4 core Cortex-A720 @ 2,0 GHz. Artinya, performa CPU 9400e ini mendekati 9300+ meski diberi nama “9400”.

Perbedaan dengan 9400/9400+ terletak pada intinya yang tidak memakai Cortex-X9, melainkan memakai inti Cortex-X4 generasi sebelumnya. Meski begitu, semua core-nya tetap core besar ARMv9 yang kencang.

Di sisi grafis, 9400e dibekali GPU Arm Immortalis-G720 MC12 (12 core). Ini adalah GPU flagship 2024 (sama seperti di 9300 series) dengan dukungan ray tracing. Jadi dari segi GPU, 9400e hanya satu tingkat di bawah 9400/9400+ yang menggunakan G925.

Keunggulan utama Dimensity 9400e ada pada efisiensi daya dan harga. Chipset ini dibuat dengan proses TSMC 4nm generasi ketiga yang sangat efisien dan lebih matang produksinya dibanding 3nm awal. MediaTek bahkan mengklaim 9400e mampu mengalahkan Snapdragon 8 Gen 3 dalam performa sekaligus efisiensi.

Dilihat dari angka benchmark, Dimensity 9400e mencatat sekitar 2,15 juta poin di AnTuTu v10. Untuk Geekbench 6, chipset ini meraih sekitar 2.322 poin single-core dan 7.777 poin multi-core, sedikit lebih tinggi dari Snapdragon 8 Gen 3 (2300/7421) maupun Snapdragon 8s Gen 4 (2229/7303).

7. Dimensity 8450

Beranjak ke seri 8000, Dimensity 8450 adalah chipset “premium mid-range” MediaTek yang rilis pertengahan tahun 2025. Chipset ini menarik karena mengusung arsitektur CPU “All Big Core” juga, meski berada di kelas 8000.

Berbeda dengan pendahulunya yang masih memakai core kecil, Dimensity 8450 menggunakan 8 core berbasis Cortex-A725 sepenuhny. Artinya, terdapat 1 core A725 (dengan L2 cache 1MB, berfungsi sebagai core prime ber-clock tertinggi), 3 core A725 (512KB L2), dan 4 core A725 (256KB L2).

Dengan semua inti memakai arsitektur ARMv9 terbaru (A725), performa multi-core chipset ini melonjak drastis dibanding generasi sebelumnya. MediaTek mengklaim multi-core Dimensity 8450 41% lebih tinggi dari Dimensity 8400, dengan efisiensi energi hingga 44% lebih baik.

Di bagian GPU, Dimensity 8450 ditenagai Arm Mali-G720 MC7. GPU 7-core ini merupakan GPU kelas menengah atas yang cukup bertenaga. Walau inti GPU-nya “hanya” 7, kemampuan grafis chipset ini tetap mumpuni untuk gaming berat pada resolusi tinggi dengan setting medium-high.

MediaTek pun menyematkan fitur HyperEngine 3.0 Adaptive Gaming Technology yang menyempurnakan respons sentuhan dan manajemen jaringan selama bermain game. Fitur ini dapat meningkatkan performa gaming sampai 24% dibanding generasi sebelumnya.

Performanya sendiri nyaris menyentuh level flagship. AnTuTu v10 mencatat sekitar1,67 juta poin untuk Dimensity 8450, sedikit di atas Dimensity 8400. Geekbench 6 juga diperkirakan mencapai sekitar 7400 multi-core (sekitar 20% lebih tinggi dari 8400).

8. Dimensity 8400

MediaTek Dimensity 8400 adalah System on Chip (SoC) yang dirilis pada bulan Desember 2024. Dimensity 8400 menggunakan konfigurasi CPU "all big core". Ini berarti kedelapan inti CPU-nya menggunakan core berperforma tinggi (Cortex-A725) semua, tanpa kombinasi dengan core hemat energi.

Kedelapan core Arm Cortex-A725 memiliki konfigurasi satu core utama dengan kecepatan 3,25 GHz, tiga core dengan kecepatan 3 GHz, dan empat core lainnya dengan kecepatan 2,1 GHz. Konfigurasi tersebut mampu meningkatkan performa multi-core hingga 41% dibandingkan dengan generasi sebelumnya, yaitu Dimensity 8300.

Meskipun performanya meningkat, Dimensity 8400 juga dirancang untuk lebih hemat daya. Chipset ini diklaim mampu menghemat penggunaan daya hingga 44% dibandingkan pendahulunya tersebut.

Chipset ini juga dilengkapi dengan modem 5G-A yang mendukung hingga 3CC-CA (3 Component Carrier Aggregation) dengan kecepatan unduh maksimal hingga 5,17Gbps. Selain itu, terdapat juga teknologi NOS untuk perpindahan jaringan 5G/Wi-Fi yang lebih presisi dan hemat energi.

Terakhir, Dimensity 8400 juga mendukung layar WQHD+ dengan refresh rate hingga 144 Hz, RAM LPDDR5X, dan penyimpanan UFS 4.0.

Untuk skor pengujian benchmark-nya, Dimensity 8400 mendapatkan skor 1.623.874 untuk pengujian dengan AnTuTu v10. Sedangkan untuk pengujian menggunakan GeekBench 6, chipset ini mendapatkan skor 1571 untuk single-core dan 6033 untuk multi-core.

9. Dimensity 9200 Plus

Berikutnya kita membahas Dimensity 9200+, yang merupakan versi peningkatan dari Dimensity 9200 dengan clock lebih tinggi.

Arsitektur CPU-nya memakai format big.LITTLE tradisional yaitu 1 core Cortex-X3 yang di-overclock hingga sekitar 3,35 GHz, 3 core Cortex-A715 berkinerja tinggi (~3,0 GHz), dan 4 core Cortex-A510 efisiensi (sekitar 2,0 GHz). Dibanding 9200 standar (X3 @ 3,05 GHz), versi Plus ini mendapat kenaikan ~10% di clock CPU prime dan sedikit tuning di core lain.

Untuk GPU, Mali-G715 Immortalis MC11 masih diandalkan, namun kemungkinan di-clock sedikit lebih agresif. Dengan 11 inti grafis, GPU ini sanggup memberikan grafis setara flagship tahun 2022/2023. Dimensity 9200+ juga mendukung fitur-fitur mutakhir pada masanya seperti hardware ray tracing, layar 240Hz, dan ISP Imagiq 890 untuk kamera 320MP.

Dalam hal efisiensi, Dimensity 9200+ dibangun di atas fabrikasi TSMC 4nm generasi pertama (N4) yang digunakan juga oleh chipset seperti Snapdragon 8 Gen 2. Walau bukan node paling baru, proses 4nm ini terkenal efisien dan dingin.

Soal performa, Dimensity 9200+ mencetak sekitar 1,48 juta poin di AnTuTu v10. Angka ini sedikit lebih tinggi dari 9200 biasa. Sedangkan Geekbench 6 mencatat single-core sekitar 2.1K dan multi-core sekitar 5.6K.

10. Dimensity 9200

MediaTek Dimensity 9200

Dimensity 9200 adalah chipset flagship MediaTek keluaran akhir 2022 yang membuka jalan bagi seri 9000 selanjutnya. Walau sudah digantikan oleh generasi lebih baru, Dimensity 9200 tetap salah satu chipset terbaik yang pernah dibuat MediaTek.

CPU-nya mengadopsi konfigurasi 1+3+4 yang terdiri dari 1 core Cortex-X3 @ 3,05 GHz, 3 core Cortex-A715 @ 2,85 GHz, dan 4 core Cortex-A510 @ 1,8 GHz. Saat diluncurkan, Chipset ini menjadikannya chipset Android pertama yang menggunakan inti Cortex-X3 dan A715 (ARMv9 generasi kedua).

Dari sisi GPU, Dimensity 9200 membenamkan Arm Mali-G715 Immortalis MC11, yaitu GPU 11-core generasi Valhall 4 dengan dukungan ray tracing hardware. GPU ini memberikan lompatan besar bagi MediaTek, sehingga menjadikan 9200 sederajat dengan pesaingnya dalam hal grafis.

MediaTek juga menyertakan APU 690 untuk AI, dukungan LPDDR5X RAM, UFS 4.0 storage, dan modem 5G Release-16 yang lengkap sehingga menjadikannya sebagai sebuah flagship SoC sejati pada masanya.

Dimensity 9200 dibuat dengan proses TSMC 4nm (N4) yang terkenal efisien, sehingga chipset ini menawarkan kombinasi performa dan daya tahan baterai yang sangat baik. Bahkan banyak reviewer memuji efisiensi Dimensity 9200 yang lebih bagus dibanding Snapdragon 8 Gen 1.

Menilik pemaparan di atas, dapat diilihat bahwa chipset besutan MediaTek memiliki spesifikasi dan performa yang berjenjang. Meski begitu, jenjang chipset-chipset di atas tidak diciptakan untuk saling mengalahkan, melainkan untuk mengisi segmen yang berbeda-beda.

Ngomong-ngomong, adakah chipset MediaTek di atas yang sekarang bertengger di ponsel Anda?

Kategori:

cross