carisinyal web banner retina

11 Kelebihan & Kekurangan Apple iPad Pro 12.9 (2021)

Ditulis oleh Ahmad Tsalis

Apple berhasil membuktikan bahwa chipset terbaru bikinan mereka sendiri, Apple M1, sangat powerful. Chipset berbasis ARM yang dirilis pada November 2020 ini menjalani debut dengan mengotaki lini produk Macbook, dilanjutkan dengan iMac, dan Mac Mini.

Sejumlah penguji pun mengakui bahwa perpaduan antara Apple M1 dan MacOS mampu menghasilkan performa cemerlang. Pertanyaannya, bagaimana jika chipset M1 disandingkan dengan sistem operasi iPadOS pada sebuah tablet? Melalui artikel kelebihan dan kekurangan Apple iPad Pro 12.9 (2021) ini, pertanyaan itu akan terjawab.

Sekadar informasi, Apple iPad Pro 12.9 (2021) bersama Apple iPad Pro 11 (2021) adalah tablet pertama dari Apple yang memakai chipset M1. Adapun pembahasan dalam artikel tidak terbatas soal performa.

Namun, Carisinyal juga akan menyajikan apa saja sisi plus dan minus dari suksesor Apple iPad Pro (2020) ini. Berikut Anda dapat menyimak spesifikasi kunci dari sang tablet sebagai pembuka sebelum beranjak ke ulasan utama.

Spesifikasi Apple iPad Pro 12.9 (2021)

  • Rilis: Mei, 2021
  • Layar: Liquid Retina XDR mini-LED LCD, 12,9 inci, 2048 x 2732 piksel
  • Chipset: Apple M1
  • GPU: Apple GPU (8-core graphics)
  • RAM: 8 GB, 16 GB
  • Memori Internal: 128 GB, 256 GB, 512 GB, 1 TB, 2 TB
  • Memori Eksternal: -
  • Kamera Belakang: 12 MP + 10 MP + ToF 3D LiDAR
  • Kamera Depan: 12 MP
  • Baterai: Li-Po (40,88 Wh)

Spesifikasi selengkapnya...

Kelebihan Apple iPad Pro 12.9 (2021)

Apple tidak pernah main-main dalam merancang setiap produknya. Seluruh bagian diperhatikan secara detail demi menciptakan kelebihan yang bernama kualitas. Beberapa poin di bawah ini akan menjelaskan sebagus apa kualitas Apple iPad Pro 12.9 (2021). Simak satu per satu!

1. Desain Elegan

sumber: apple.com

Tablet Apple dari tahun ke tahun memiliki desain yang mirip. Apple bukannya malas dan tidak mau keluar uang untuk melakukan riset demi menemukan desain yang baru. Namun, desain yang terpasang di Apple iPad Pro 12.9 (2021) tetap digemari oleh orang-orang.

Orang-orang gemar dengan tablet Apple tentu saja karena desainnya minimalis dan elegan. Produsen-produsen lain bahkan mengikuti Apple dalam merancang produk yang berdesain minimalis dan elegan. Untuk menghasilkan kesan yang elegan, Apple tak pernah main-main dalam memilih material bodi.

Ya, iPad Pro 12.9 (2021) ini tetap memakai bahan logam aluminium untuk membungkus seluruh sisi bodi dan frame. Menilik bagian frame, di sisi bawah terdapat dua speaker yang mengapit port USB C. Nah, USB C ini juga mendukung konektivitas Thunderbolt 3 dan USB 4.

Di bagian atas ada dua speaker dan tombol power. Di sisi kanan terdapat tombol pengatur volume, tempat mengecas Apple pencil (bersifat magnetik), dan slot nano-SIM. Jika di balik ke sisi depan, ada layar dengan bingkai yang minimalis. Bagian atas bingkai diisi kamera depan dan beberapa sensor.

Layar tersebut diproteksi kaca antigores dan dibalut lapisan oleofobik alias antiminyak. Berkat material itu, Anda tidak perlu khawatir bila layar si tablet tidak sengaja bersentuhan dengan pena saat dimasukkan ke dalam tas. Anda pun tidak perlu sering-sering membersihkan layarnya karena lapisan oleofobik membuatnya sulit terlihat dekil.

Adapun iPad Pro 12.9 (2021) berdiri tegak dengan dimensi 280,6 x 214,9 x 6,4 mm. Ukurannya sama dengan iPad Pro 12.9 (2020), hanya sedikit lebih tebal (6,4 : 5,9 mm). Sementara itu, bobotnya terukur 685 gram untuk varian seluler+WiFi. Tablet ini punya dua varian warna: Silver dan Space Grey.

2. Tampilan Ciamik

sumber: apple.com

Ukuran layar 12.9 inci dengan resolusi 2048 x 2732 piksel (265 ppi) memang tidak berubah dari generasi sebelumnya. Namun, Apple merancang teknologi panel layar yang baru buat iPad Pro 12.9 (2021). Apple menyebutnya dengan Liquid Retina XDR mini-LED LCD.

Panel ini bukan IPS LCD biasa yang di-branding Apple agar terlihat keren. Akan tetapi, panel ini memang berbeda karena disusupi lampu mini-LED yang berjumlah 10 ribu. Lampu mini-LED ini diklaim Apple punya ukuran 120 lebih kecil daripada lampu LED yang ada di layar iPad Pro lawas.

Karena itu, mini-LED yang berjumlah 10 ribu bisa dijejalkan ke dalam panel yang sangat tipis, 6,4 mm. Lantas, apa sih gunanya lampu mini-LED sebanyak itu? Kegunaan pertama adalah untuk meningkatkan level kecerahan layar. Berkat desain ini, kecerahan khas layar iPad Pro 12.9 (2021) ini meningkat jadi 1000 nit.

Kecerahan puncaknya bahkan bisa mencapai 1600 nit ketika tablet dipakai untuk memutar video HDR. Lalu, kegunaan kedua pemasangan 10 ribu lampu mini-LED adalah untuk meningkatkan rentang dinamis layar. Nah, rentang dinamis ini ada kaitannya dengan kontras warna.

Panel IPS LCD konvensional masih tertinggal dalam hal rentang dinamis karena kontrasnya tidak seluwes panel keluarga OLED. Hal ini karena setiap piksel layar OLED mewakili satu lampu yang bisa memancarkan cahaya dan warna secara sekaligus.

Sehingga, OLED punya kontras tinggi karena bisa menampilkan putih dan hitam sempurna. Dalam kasus untuk menyajikan warna hitam, panel OLED tinggal mematikan saja beberapa bagian pikselnya.

IPS LCD berbeda, ia tidak punya lampu yang bisa memancarkan warna seperti OLED. Ia butuh lampu latar belakang sebagai reflektor agar warna yang dikandung panel bisa muncul. Untuk menampilkan warna hitam saja, panel IPS harus tetap menyalakan lampu reflektor. Makanya warna hitam di panel IPS akan sedikit kebiruan atau keabuan.

Apple mencoba 'mengakali' agar rentang dinamis panel IPS LCD ini bisa lebih lebar dengan memperbanyak jumlah lampu reflektornya (dalam hal ini mini-LED). mini-LED berjumlah 10 ribu itu dikelompokan ke dalam 2500 zona peredupan lokal.

Harapannya, ketika layar dipakai untuk menampilkan konten HDR, rasio kontras bisa meningkat. Perbedaan gelap dan terang pun kian terlihat nyata. Apple mengklaim rasio kontras layar rancangannya ini mencapai 1.000.000:1.

Artinya, untuk mengungkapkan sebuah warna, misalnya hitam, ada satu 1 juta jenis hitam yang bisa disajikan. Maka tak heran bila warna yang keluar dari layar tablet ini tembus gamut warna DCI-P3.

sumber: apple.com

Beberapa penguji pun mengakui layar Liquid Retina XDR mini-LED LCD milik Pad Pro 12.9 (2021) sangat bagus. Seperti James Peckham dari Tech Radar yang bilang bahwa layar tablet ini mampu menampilkan gambar dengan jernih. Bagus untuk menonton film, menggambar, ataupun mengedit video.

Masih menurut Peckham, layar dengan kerapatan piksel 265 ppi ini juga memberi pengalaman navigasi yang sangat mulus karena mendukung mendukung refresh rate 120 Hz. Terutama ketika ia melakukan scrolling di aplikasi media sosial, atau memainkan gim dengan intensitas tinggi.

Hanya, menurut penguji Tom's Guide, Henry T. Casey, Anda hanya akan mendapatkan pengalaman terbaik merasakan layar XDR tablet ini jika menyaksikan konten HDR. Sementara untuk rentang warna (gamut), Casey menyebut layar iPad Pro 12.9 2021 ini tembus 114,9% sRGB.

Memang sedikit lebih rendah ketimbang iPad Pro 12.9 2020 (122,9%), bahkan kalah jauh dari Galaxy Tab S7 Plus (210,6%). Namun, kata Casey, Apple tidak melihat hal ini sebagai masalah. Pasalnya, mereka ingin agar warna yang ditampilkan lebih realistis, dengan saturasi (kepekatan) yang tidak berlebihan.

4. Kamera Canggih

sumber: tomsguide.com | Henry T. Casey

iPad Pro 12.9 (2021) dibekali dengan tiga lensa untuk kamera belakang. Tiga lensa itu terdiri atas lensa utama 12 MP, f/1.8; lensa ultrawide 10 MP, f/2.4, dan lensa sensor kedalaman ToF 3D LiDAR. Ketiganya didampingi oleh empat lampu flash dual-tone.

Resolusi maksimal yang bisa dihasilkan oleh kamera belakang adalah 4K dengan frame rate bervariasi; 24, 25, 30, dan 60 fps. Dilengkapi pula penstabil gambar berbasis elektronik (gyro-EIS) untuk meminimalkan hasil buram ketika ada guncangan.

Konfigurasi kamera belakang yang dimiliki iPad Pro 12.9 (2021) ini sama dengan generasi sebelumnya. Namun, untuk kamera depannya, ada peningkatan resolusi. Semula hanya 7 MP dengan bukaan f/2.2, kini jadi 12 MP, f/2.4, dan dilengkapi pula dengan gyro-EIS. Kamera depan ini bisa merekam video hingga resolusi 1080p pada 60 fps.

Lalu, bagaimana dengan hasil jepretannya? Tidak banyak yang bisa dikomentari soal foto jepretan kamera belakangnya karena memang bukan jualan utama perangkat ini. Toh, siapa sih yang mengandalkan tablet sebagai perangkat fotografi serius? Paling-paling kamera belakangnya hanya berfungsi untuk memfoto dokumen dan sejenisnya.

Namun, kalau ditanya seperti apa kualitasnya, penguji Phone Arena, Preslav Kateliev, memberi jawaban singkat. Yakni setara dengan iPhone 11 Pro yang artinya cukup bagus.

Yang jadi perhatian adalah kamera depan si tablet. Sebab, lensa yang dipakai adalah lensa ultrawide, tidak seperti iPad Pro generasi sebelum-sebelumnya. Artinya, lensa ini memungkinkan kamera mengambil foto dengan sudut pandang lebar hingga 120°.

Menurut Kateliev, pemakaian lensa ultrawide bikin ketajaman foto selfie kamera depan iPad Pro 12.9 (2021) jadi sedikit berkurang. Pasalnya, untuk berswafoto dengan mode normal, kamera akan otomatis melakukan zoom in secara digital.

Ketajaman yang maksimal bisa diperoleh jika beralih ke mode ultrawide. Hanya saja, orang akan terlihat menjauhi kamera meskipun sebenarnya dia sudah berada di posisi yang dekat.

Apple memang punya maksud lain di balik pememakaian lensa ultrawide buat tablet yang satu ini. Maksud itu adalah guna mendukung fitur canggih bernama Center Stage. Fitur ini membuat Anda bisa bergerak bebas, ketika melakukan video call atau video conference.

sumber: apple.com

Center stage membuat kamera depan iPad Pro 12.9 (2021) seperti mengikuti gerak Anda. Fitur ini penting buat Anda yang berprofesi sebagai dosen misalnya. Sebab, Anda bisa berinteraksi dengan mahasiswa, sambil berlalu-lalang di depan papan tulis untuk menjelaskan hal-hal detail.

Menariknya, Center Stage tidak hanya aktif buat aplikasi bikinan Apple sendiri: Face Time. Akan tetapi, fitur ini juga bisa aktif di aplikasi pihak ketiga seperti Zoom, Microsoft Teams, Webex, dan lain sebagainya.

5. Performa Hebat

sumber: apple.com

iPad Pro 12.9 (2021) jadi perangkat Apple selanjutnya setelah iMac, Macbook, dan Mac mini yang mengandalkan SoC Apple M1. SoC bikinan Apple sendiri ini memiliki jati diri sebagai chipset yang berbasis ARM. Di dalamnya terdapat 8 CPU Core (4 core klaster kencang dan 4 core klaster efisiensi) dan 16 core neural engine. Ada pula 8 core GPU terintegrasi.

SoC yang total disisipi 16 juta transistor ini juga dirancang Apple memiliki mekanisme memori terpadu (unified). Singkatnya, mekanisme ini mengizinkan GPU memakai memori yang ada di dalam RAM, ketika dibutuhkan untuk meningkatkan performa. Begitu pula sebaliknya.

Apple tidak merinci kecepatan tiap klaster CPU SoC yang dibikin dengan proses fabrikasi 5 nm ini. Mereka hanya menyebut bahwa M1 punya clockspeed puncak 3,2 GHz. Terlepas dari hal itu, beberapa penguji mengakui bahwa M1 sangat powerful ketika dipasangkan di jajaran komputer Apple.

Bisa jadi, potensi performa yang diberikan sama bagusnya saat dipasangkan dengan iPad Pro, meskipun sistem operasinya berbeda. iPad Pro 12.9 (2021) memakai sistem operasi iPadOS 14.5.1 yang bakal ditingkatkan ke iPadOS 15. Bukan macOS Bigsur sebagaimana komputer-komputer Apple.

Menurut klaim Apple, chipset M1 menghadirkan peningkatan performa 50% lebih baik ketimbang chipset Apple A12Z Bionic yang dipakai iPad Pro 12.9 (2020). Sedangkan performa GPU-nya meningkat 40%. Sebelum memercayai klaim tersebut, mari kita tengok beragam uji benchmark sintetis yang dilakukan oleh penguji Hardware Zone, Kenny Yeo.

Pada Geekbench 5, iPad Pro 12.9 (2021) meraih skor singlecore 1707 dan skor multicore 7155. Lewat uji ini, terlihat bahwa chipset M1 memang membuat tablet ini mengalami peningkatan performa signifikan ketimbang generasi sebelumnya. Sebab, iPad Pro (2020) hanya mencatat skor singlecore 1131 dan multicore 4724.

sumber: hardwarezone.com.sg

Kemampuan scripting dari browser yang dipasang di iPad Pro 12.9 (2021) juga diuji untuk melihat ketangkasannya saat mengakses website yang kompleks. Kenny Yeo memakai aplikasi JetStream 2 dalam uji ini. Hasilnya, iPad Pro 2021 (12.9) meraih skor tinggi, 233,8, mengalahkan 'si kakak' yang hanya mendapat skor 164,24.

sumber: hardwarezone.com.sg

Kemudian, uji dengan 3DMark Wild Life Unlimited dilakukan untuk melihat kemampuan GPU tablet ini. Hasilnya lagi-lagi mengesankan karena iPad Pro 12.9 (2021) meraih skor yang mengungguli generasi sebelumnya, 18.276 berbanding 13.373.

sumber: hardwarezone.com.sg

Kesimpulan awal dari uji benchmark sintetis ini adalah chip M1 memang terbukti memberi lonjakan peningkatan performa buat iPad Pro 12.9 (2021). Hasil ini ternyata juga tercermin dalam pemakaian sehari-hari.

Beberapa penguji mengaku bahwa tablet ini sama lancarnya dengan generasi sebelumnya jika dipakai untuk browsing, menulis artikel, mengedit foto, dan beragam pekerjaan ringan lainnya. Membuka 13 tab di browser Safari sambil memutar video HDR pun tetap gegas.

Namun, berkat cip M1, kemampuan grafis tablet ini jadi lebih hebat. Pengguna kini jadi makin nyaman mengedit gambar mentah yang masih dalam format RAW. Pekerjaan berat lain seperti mengedit video 4K pun sanggup ditanganinya. Khusus untuk mengedit video 4K, Henry T. Casey mengetes tablet ini dengan Adobe Premiere Rush.

Dalam uji tersebut, iPad Pro 12.9 (2021) diminta untuk menambahkan filter warna pada video 4K, lalu mengonversinya ke resolusi 1080p 30fps. Hasilnya, tablet ini mampu menyelesaikannya dalam waktu 22 detik saja! Ia mengalahkan iPad Pro 2020 (34 detik) dan iPad Air 2020 (27,2 detik).

6. Baterai Awet

sumber: tomsguide.com | Henry T. Casey

Apple tidak mengungkap berapa kapasitas baterai iPad Pro 12.9 (2021) yang sesungguhnya. Mereka hanya menyebut bahwa baterai litium polimer tablet ini punya kapasitas 40,88 Wh (Watt hours). Kapasitas ini meningkat dari iPad Pro 12.9 (2020) yang hanya 36,71 Wh.

Pertanyaannya, apakah dengan meningkatnya kapasitas baterai membuat pemakaiannya jadi lebih lama? Untuk membuktikan hal ini, Kenny Yeo kembali membagi pengalamannya. Ia melakukan pengetesan dengan memutar video 720p dengan layar dan volume disetel pada level 100%.

WiFi dan Bluetooth dibiarkan menyala, transfer data untuk berkirim email juga berjalan. Ternyata, hasil yang diperoleh berbeda dari teori. iPad Pro 12.9 (2021) mampu bertahan selama 272 menit (4 jam 32 menit), 10 menit lebih cepat ketimbang iPad Pro 12.9 (2020).

Penurunan ketahanan baterai ini wajar karena masih berada dalam rentang tablet Apple lainnya. Berdasarkan hasil ini, Kenny memandang bahwa iPad Pro 12.9 (2021) memang mengonsumsi daya yang lebih banyak. Entah itu karena pemakaian chipset M1 atau layar mini-LED.

Di sisi lain, James Peckham merasa bahwa baterai tablet ini cukup awet untuk menemani pemakainya seharian bekerja. Setidaknya hingga 10 jam pemakaian. Mirip seperti pengalaman Henry T. Casey yang memperoleh waktu pakai 10 jam 48 menit saat si tablet digunakan untuk browsing.

Dalam pengujian yang sama, iPad Pro 12.9 (2020) kalah tipis dengan waktu pemakaian 10 jam 16 menit. Sedangkan Samsung Galaxy Tab S7 Plus hanya mencatat waktu pakai 8 jam 51 menit

Adapun iPad Pro 12.9 (2021) dibekali teknologi pengisian 18 W. Untungnya, adaptor disertakan dalam paket penjualan, tidak seperti iPhone. Menurut pengujian Peckham, waktu yang diperlukan untuk mengisi baterai dari kosong sampai penuh adalah 2 jam 45 menit. Memang tak sekencang Galaxy Tab S7 Plus yang dibekali teknologi pengisian 45 W.

Hal yang sedikit disayangkan adalah iPad Pro 12.9 (2021) kini tak lagi menyertakan fitur pengisian balik (reverse charging). Sehingga, Anda kini tak bisa mengecas perangkat lain seperti Apple Watch atau iPod touch lewat tablet ini.

7. Speaker dan Mikrofon

sumber: tomsguide.com | Henry T. Casey

Bagian yang menarik selanjutnya dari iPad Pro 12.9 (2021) adalah speaker dan mikrofon-nya. Untuk speaker, konfigurasi empat speaker yang diberikan cukup mantap menurut pengakuan Henry T. Casey. Ia bahkan sampai mengira keluaran suaranya seperti speaker bluetooth.

Sebab, selain suaranya lantang, dentuman drum juga terdengar. Daniel Bader dalam laman iMore menuturkan hal serupa. Bader bilang, speaker ini adalah salah satu yang terbaik dari seluruh tablet. Suaranya sangat renyah, terutama jika dipakai saat menonton film.

Bader pun memberikan pendapatnya terkait mikrofon iPad Pro 12.9 (2021). Kualitas mikrofon tablet ini terbilang sip. Ia tergoda merekam suara dengan mikrofon tablet ini untuk siaran podcast-nya.

Kekurangan Apple iPad Pro 12.9 (2021)

Jika diibaratkan dengan orang, produk Apple adalah orang yang perfeksionis. Di satu sisi, sifat perfeksionis adalah sesuatu yang baik. Namun, di sisi lain, tidak semua orang menyukainya. Berikut ini adalah hal-hal yang mungkin tidak Anda sukai dari Apple iPad Pro 12.9 (2021):

1. Pilihan Warna Terbatas

sumber: techradar.com | James Peckham

Apple tak pernah memberikan banyak varian warna sejak memiliki lini produk tablet pada 2010. Namun, saat merilis iPad Pro 12.9 generasi pertama dan kedua (2015 dan 2017), muncullah varian warna emas. Mungkin, hingga artikel ini ditulis, emas adalah opsi warna yang menarik sekaligus sebagai penyegaran buat pecinta produk Apple.

Hanya, ketika iPad Pro 12.9 (2018) hadir, Apple memutuskan untuk back to basic dengan dua pilihan warna: Silver dan Space Gray. Hal ini berlanjut pada iPad Pro 12.9 (2021).

Apple sepertinya tetap kukuh dengan pendiriannya untuk mengedepankan desain minimalis. Termasuk meminimalkan opsi warna yang tersedia. Apakah hal ini bagus atau tidak, itu tergantung pada penilaian Anda.

2. Posisi Kamera Depan

sumber: imore.com | Daniel Bader/Android Central

Sebagaimana dijelaskan pada poin kelebihan, kamera depan iPad Pro 12.9 (2021) ditaruh di bingkai (bezel) atas layar. Posisi kamera ini tidak menjadi masalah meskipun Anda sedang melakukan video call dengan mode landscape.

Sebab, penggunaan lensa ultrawide plus adanya fitur center stage membuat kamera akan selalu fokus menangkap wajah Anda. Tak peduli Anda sedang duduk atau berjalan.

Walau begitu, Dieter Bohn dari The Verge menilai, posisi kamera depan tablet ini kurang nyaman. Ia bilang, seharusnya Apple menaruh kamera depan di bingkai sebelah kanan, bukan bingkai atas. Sehingga, saat keyboard eksternal (Magic Keyboard) dipasang dalam mode landscape, kamera depan justru ada di posisi yang tepat, yakni tengah.

Center stage memang akan tetap membuat kamera menangkap wajah Anda. Namun, berdasarkan pengalaman Dieter Bohn, audiens yang sedang terlibat dalam video conference akan melihat dirinya seperti duduk menyamping. Padahal Bohn menghadap tepat di depan layar untuk menyaksikan teman-temannya.

Hal yang kurang lebih sama juga dirasakan oleh penguji The Wired, Julian Chokkattu. Ia terlihat seperti menjauhi orang yang sedang diajaknya mengobrol via video call, padahal kenyataannya tidak.

3. Fitur Multi-user Absen

sumber: apple.com

Dieter Bohn menyayangkan absennya fitur multi-user buat iPad Pro 12.9 (2021). Ia pun menganggap bahwa tablet yang satu ini memang dirancang Apple untuk digunakan satu orang saja. Bukan sebagai perangkat keluarga yang punya banyak profil sesuai pemakainya.

Bohn menilai iPad Pro 12.9 (2021) sangat memadai untuk menghadirkan fitur multi-user. Mengingat perangkat ini memakai SoC yang sama dengan Macbook dan iMac.

4. Keterbatasan iPadOS

sumber: apple.com

Apple mengambil keputusan beralih ke iPadOS sejak kemunculan iPad Pro 12.9 (2019). Sebelumnya, iPad selalu menggunakan iOS yang sama dengan iPhone. Keputusan ini diambil karena fitur-fitur yang membedakan iOS di iPad dengan iOS di iPhone kian banyak.

Hal ini membuat interaksi pengguna iPad dan iPhone jadi tidak mirip. Seperti ketika memanfaatkan fitur picture-in-picture (kemampuan menampilkan lebih dari satu aplikasi yang berjalan), dan fitur drag and drop. Bahkan, saat si tablet dipakaikan keyboard eksternal, tampilannya jadi lebih mirip Macbook dengan MacOS-nya.

Hanya saja, iPadOS memiliki banyak keterbatasan yang membuat orang yang terbiasa dengan iOS harus beradaptasi. Keterbatasan itu seperti tidak diizinkannya menampilkan lebih dari dua aplikasi. Kemudian, iPadOS juga tidak mengizinkan untuk menyambungkan tablet ini ke lebih dari satu monitor eksternal.

Padahal, chip M1 tentu saja tidak akan kewalahan andai dua hal itu bisa dilakukan. Namun, beberapa penguji menyadari bahwa iPad Pro 12.9 (2021) diciptakan bukan untuk menggantikan laptop.

Meskipun begitu, performa yang diberikannya luar biasa dan mampu hadirkan pengalaman yang sip saat disambungkan keyboard eksternal. Itulah mengapa Apple tak mengizinkan iPad bisa menjalankan aplikasi MacOS, walau MacOS bisa menjalankan aplikasi iPad.

Di sisi lain, Julian Chokkattu berharap Apple bisa memberi iPad lebih banyak port, termasuk jack audio 3,5 mm yang absen, dan slot kartu microSD. Sebab, dengan begitu iPad akan mampu memaksimalkan potensi chip M1 dan bakal lebih mirip seperti komputer.

Simpulan

Apple memberikan peningkatan yang signifikan buat iPad Pro 12.9 (2021) berkat penyematan layar IPS berteknologi mini-LED. Keterbatasan rentang dinamis yang sebelumnya jadi kelemahan IPS kini teratasi berkat teknologi ini. Warna hitam pun bisa terlihat sangat pekat, begitu juga dengan putih.

Sementara itu, hadirnya chipset Apple M1 membuat perangkat ini jadi tablet paling bertenaga yang pernah ada di dunia. Gabungan layar mini-LED dan chipset M1 menjadikan iPad Pro 12.9 (2021) punya nilai guna yang tinggi.

Tidak sekadar perangkat untuk mendukung kegiatan multimedia, tapi juga mendukung aktivitas serius seperti menggambar dan mengedit video secara profesional. Apalagi varian seluler dari tablet ini juga mendukung konektivitas 5G. Maka Anda dapat mengandalkan iPad Pro 12.9 (2021) untuk jangka waktu yang lama.

Kategori:
cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram