6 Kelebihan dan Kekurangan POCO C85
Saya cukup kaget melihat perkembangan ponsel saat ini. Di harga Rp`1 jutaan, ini sudah banyak yang tawarkan fitur menarik seperti Refresh Rate 120 Hz atau NFC. POCO C85 contohnya.
Ponsel ini cukup menarik, apalagi POCO C85 mengusung kapasitas 6000 mAh. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan generasi sebelumnya, POCO C75 yang cuman 5160 mAh. Namun, tentu saja ada kelebihan dan kekurangan dari POCO C85. Apa saja itu? Simak penjelasannya berikut ini.
Spesifikasi POCO C85

| Layar | IPS LCD 6.9 inci |
| Chipset | Mediatek Helio G81 Ultra |
| RAM | 6 GB, 8 GB |
| Memori Internal | 128 GB, 256 GB |
| Baterai | Li-Po 6000 mAh |
| Cek Harga Saat Ini | Shopee Lazada |
Kelebihan POCO C85
POCO C85 datang dengan berbagai keunggulan yang menarik untuk sebuah ponsel di kelas harga Rp1 jutaan.
1. Layar Luas, Refresh Rate 120 Hz, dan Sertifikasi TÜV Rheinland

POCO C85 datang dengan layar 6,9 inci. Layarnya ini menggunakan panel IPS LCD dengan resolusi HD+ atau 720 x 1600 piksel saja. Cukup biasa memang tapi mengingat kelas harganya harusnya gak banyak protes.
Soalnya, ada kelebihan lain dari sis layar ini. Yang pertama adalah layarnya sudah refresh rate-nya yang tinggi yakni 120 Hz. Hal ini membuat pergerakan animasinya terlihat lebih mulus. Ini bisa dirasakan ketika melakukan scrolling, serta bisa membuka frame rate lebih tinggi di game tertentu.
Layarnya juga sudah hadir dengan tiga sertifikasi TÜV Rheinland: TÜV Rheinland Low Blue Light, TÜV Rheinland Flicker Free, TÜV Rheinland Circadian Friendly. TÜV Rheinland sendiri adalah lembaga sertifikasi internasional yang memberikan label khusus untuk perangkat layar agar lebih nyaman dan aman bagi mata.
Label sertifikasi TÜV Rheinland Low Blue Light di POCO C85 berarti layar tersebut punya fitur mengurangi cahaya biru yang bisa membuat mata cepat lelah dan mengganggu tidur, terutama saat digunakan di malam hari. Ini menurut saya sangat bagus karena sekarang banyak orang terpapar cahaya biru cukup tinggi.
Sementara Flicker Free menunjukkan bahwa layar tidak memiliki kedipan halus yang bisa menyebabkan sakit kepala atau ketegangan mata, sehingga lebih nyaman digunakan dalam waktu lama.
Terakhir, Circadian Friendly berarti layar dirancang agar tidak mengganggu ritme alami tubuh kita, seperti pola tidur dan bangun, dengan menyesuaikan warna dan cahaya layar agar lebih selaras dengan waktu dan kondisi sekitar.
Semua fitur ini bertujuan untuk menjaga kesehatan mata dan mendukung gaya hidup yang lebih seimbang saat menggunakan perangkat digital.
2. Kamera Utama 50 MP yang Bisa Diandalkan untuk Pemotretan

Meskipun desain modulnya menampilkan dua lingkaran, ponsel ini sepenuhnya mengandalkan satu kamera utama 50 MP dengan bukaan f/1.8. Sensor ini telah dilengkapi Phase Detection Autofocus (PDAF) untuk mengunci fokus secara cepat dan akurat saat memotret.
Saya sebenarnya kurang suka pendekatan brand yang memaksakan desain lingkaran kamera lebih dari satu, seolah-olah ada lebih dari dua kamera. Tapi, ya sudahlah, mungkin biar terkesan menarik.
Balik lagi ke performa kamera. Kinerja kamera utama ponsel ini dioptimalkan berkat dukungan teknologi AI dan Xiaomi Imaging Engine, yang membuat proses pengambilan gambar lebih responsif agar momen penting tidak terlewatkan.
Meski begitu, hasil tangkapan kamera ponsel ini bisa dibilang kurang konsisten. Hasil jepretannya terkadang bisa kurang maksimal pada kondisi cahaya yang menantang. Namun, ini adalah hal yang wajar untuk ponsel di kelas harganya, di mana sekitar 7 dari 10 foto yang diambil sudah terbilang sangat baik untuk penggunaan sehari-hari.
Untuk kebutuhan swafoto, POCO C85 menyediakan kamera depan 8 MP (f/2.0). Kamera ini punya trik menarik: saat mode malam diaktifkan, layar akan memancarkan cahaya terang yang berfungsi sebagai ring light darurat untuk membantu pencahayaan.
Dalam hal perekaman video, kemampuannya terbilang standar. Kedua kamera, baik depan maupun belakang, dapat merekam video pada resolusi maksimum 1080p dengan kecepatan 30 FPS. Sesuai dengan segmentasi harganya, jangan berharap akan ada fitur stabilisasi gambar di ponsel ini.
3. Performa Lumayan untuk Harian, Update OS Panjang

Di sektor performa, POCO C85 ditenagai oleh chipset Helio G81 Ultra. Chipset yang dibangun pada proses fabrikasi 12 nm ini memiliki konfigurasi delapan inti prosesor (octa-core) yang dirancang untuk menyeimbangkan antara kecepatan dan efisiensi.
Tenaganya terbagi menjadi dua inti performa tinggi Cortex-A75 (2.0 GHz) untuk menangani tugas berat, dan enam inti hemat daya Cortex-A55 (1.8 GHz) untuk aktivitas ringan sehari-hari. Sementara itu, untuk urusan grafis, ponsel ini didukung oleh GPU Mali-G52 MP2 dengan kecepatan 950 MHz.
Jika merujuk pada berbagai pengujian, POCO C85 ini bisa meraih skor AnTuTu v10 di kisaran 260 ribuan. Situs Kimovil mencatat skornya di angka 262 ribu. Sementara kanal YouTube Dhiarcom mencatat skornya di angka 259 ribuan.
Skor ini memang bukan yang terbaik untuk pengalaman gaming tingkat lanjut, tapi cukup untuk yang ringan saja. Misalnya Mobile Legends, Free Fire, atau eFootball.
Sementara OS yang digunakan, POCO C85 berjalan di atas sistem operasi Android 15 dengan antarmuka HyperOS 2, memungkinkan pengguna untuk langsung menikmati berbagai fitur modern, termasuk fungsionalitas berbasis AI.
Yang menarik jelas soal kejelasan update. POCO C85 dijanjikan mendapat pembaruan OS jangka panjang. Tidak tanggung-tanggung, POCO C85 mendapat pembaruan Update OS 4 kali dan update keamanan 6 tahun.
4. Dibekali Fitur NFC

Untuk urusan konektivitas, POCO C85 menawarkan paket yang sangat lengkap di kelasnya. Ponsel ini sudah mendukung Wi-Fi dual-band, yang memungkinkannya terhubung ke dua pita jaringan (2.4 GHz & 5 GHz) untuk koneksi yang lebih stabil. Selain itu, kehadiran Bluetooth 5.4 memastikan sambungan nirkabel yang lebih lancar dan efisien ke berbagai aksesoris.
Salah satu fitur unggulan yang disematkan adalah NFC (Near Field Communication). Keberadaannya sangat fungsional untuk memudahkan berbagai aktivitas modern, seperti melakukan transaksi digital, mengisi ulang saldo e-money, atau bahkan difungsikan sebagai kartu akses.
Dari sisi sensor, POCO C85 juga membawa kelengkapan standar, termasuk akselerometer, proksimitas, dan kompas. Untuk keamanan biometrik, ponsel ini mengandalkan pemindai sidik jari (fingerprint) yang ditempatkan secara strategis di sisi bodi, menyatu langsung dengan tombol daya.
Desain ini membuatnya sangat ergonomis dan mudah dijangkau secara alami oleh ibu jari saat Anda menggenggam ponsel.
5 Baterai 6000 mAh dan Charing Kencang

Sektor daya adalah salah satu area di mana POCO C85 menunjukkan peningkatan paling signifikan dan menonjol. Kapasitas baterainya melonjak drastis hingga mencapai 6000 mAh, sebuah angka yang jauh melampaui kapasitas 5160 mAh pada pendahulunya.
Peningkatan besar ini secara langsung menjanjikan daya tahan yang jauh lebih andal untuk menemani berbagai aktivitas sepanjang hari tanpa perlu khawatir.
Hebatnya lagi, POCO tidak hanya memberikan baterai yang besar, tetapi juga solusi untuk pengisian dayanya. POCO C85 kini dibekali teknologi pengisian daya cepat 33 watt. Berbeda dengan POCO C75 yang hanya 18 watt.
6. Desain Sisi Melengkung dan Punya IP64

POCO C85 hadir dengan tiga opsi warna: Hitam, Hijau, dan Ungu. Varian warna apapun yang dipilih tergolong menarik. Apalagi bodi belakang ponsel ini berwarna gradasi yang memantulkan cahaya, memberi kesan hidup saat dilihat dari berbagai sudut.
POCO C85 juga dirancang agar terlihat modern dan juga tangguh untuk penggunaan sehari-hari. Bodinya dibuat cukup tipis dan memiliki sisi-sisi yang melengkung sehingga nyaman digenggam.
Salah satu keunggulan utamanya, ponsel ini sudah dibekali dengan sertifikasi IP64. Artinya, perangkat ini sepenuhnya kedap debu dan tahan terhadap cipratan air dari segala arah.
Bagian lain yang mencuri perhatian adalah tonjolan kamera belakang berbentuk lingkaran atau sekaligus menjaga modul kamera agar tidak mudah tergores saat diletakkan di permukaan datar.“crater bump” yang menampung dua lensa. Menurut saya, desainnya ini cukup futuristik.
Kekurangan POCO C85
Sebagai HP terjangkau, POCO C85 tentu tidak hanya punya kelebihan saja. Ada beberapa catatan yang mesti diperhatikan yang dibawa dari generasi sebelumnya. Simak beberapa kekurangannya berikut ini.
1. Hanya Punya Satu Kamera Saja

Meski modul kameranya menampilkan dua lingkaran, POCO C85 sejatinya hanya dibekali satu kamera utama. Di kelas harga yang sama, hal ini masih dapat diterima asalkan kamera tunggal tersebut mampu menghasilkan foto yang memuaskan..
Tentu akan menarik jika ponsel ini tawarkan kamera kedua seperti ultrawide. Namun, trennya, ponsel harga Rp1 jutaan memang sudah jarang yang punya ultrawide.
Kelemahan lain ada di kemampuan merekam videonya, yang terbilang cukup mendasar. Perekaman video dibatasi pada kualitas 1080p 30 FPS, dan yang lebih penting, tidak ada teknologi stabilisasi gambar sama sekali.
Tidak adanya fitur ini membuat hasil rekaman akan terlihat bergoyang dan kurang stabil saat proses pengambilan gambar dilakukan sambil bergerak.
2. Tidak Dibekali Stereo Speaker

POCO C85 masih mengandalkan speaker tunggal alias tidak mono speaker. Tentu ini membuat suara yang keluar kurang bertenaga. Keputusan ini sepertinya dibuat untuk menekan biaya atau memprioritaskan komponen lain dalam perangkat.
Dengan hanya satu lubang speaker, audio mudah teredam bila tertutup jari atau terhalang benda apa pun. Padahal, jika perangkat ini dilengkapi dua speaker, pengalaman mendengarkan akan jauh lebih imersif dan seimbang. Kalau sudah memakai ponsel stereo speaker, rasanya sulit buat pindah ke yang mono.
Sebagai solusi, Anda bisa menggunakan earphone atau headset. Untungnya, POCO C85 masih menyediakan port audio jack 3,5 mm. Alternatif lain adalah TWS atau earbud nirkabel yang terhubung melalui Bluetooth 5.4.
3. Penyimpanan Internal Masih Menggunakan eMMC

POCO C85 menawarkan kapasitas penyimpanan internal besar hingga 256 GB dan masih bisa diperluas lewat slot microSD. Namun, sayangnya ia masih mengandalkan memori eMMC, bukan UFS.
Storge tipe eMMC biasanya lebih lambat saat menyalin, memindahkan, atau mengekstrak file, yang bisa menghambat alur kerja pengguna. Di balik itu, eMMC memiliki keunggulan biaya produksi yang rendah, sehingga kerap dipakai pada ponsel entry-level agar harga jual lebih bersaing.
Simpulan
Dengan baterai 6000 mAh, POCO C85 menjanjikan pemakaian panjang seharian tanpa khawatir kehabisan daya. Fitur fast-charging yang ditingkatkan membuat proses pengisian tidak memakan waktu lama.
Dapur pacu ponsel ini cukup mumpuni untuk tugas sehari-hari, plus slot microSD yang memudahkan ekspansi penyimpanan. Walau masih mengandalkan memori eMMC, layar lebar ber-120 Hz menghadirkan pengalaman visual yang mulus.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan: speaker tunggal dengan output terbatas dan kamera minimalis yang kurang cocok untuk pembuatan konten kreatif. Menurut Anda, apakah POCO C85 masih layak dipertimbangkan?
