carisinyal-web-banner-retina 35

6 Kelebihan dan Kekurangan POCO C75

Ditulis oleh Hilman Mulya Nugraha

POCO C75 hadir resmi di Indonesia pada 1 November 2024. Ponsel ini jadi penerus POCO C65 yang rilis pada Januari 2024. Kedua ponsel punya spesifikasi yang sedikit mirip. 

Nah, bagi Anda yang penasaran dengan kemampuannya, berikut beberapa kelebihan dan kekurangan POCO C75. Anda bisa menyimaknya secara singkat di dalam tabel di bawah ini, lalu lanjut ke pembahasan yang lebih detail.

*Tabel ini bisa digeser ke samping
Kelebihan
Kekurangan
Layar Mendukung refresh rate Hingga 120 Hz, tawarkan pengalaman multimedia yang imersif.
Desain modul kamera yang terkesan biasa.
Tawarkan kamera 50 MP dengan kualitas mumpuni di kelas harganya.
Tidak ada kamera ultrawide dan kamera makro.
Daya tahan baterai yang tergolong baik untuk harian.
Masih mono speaker, kualitas suara kurang memuaskan.
Performa masih andal untuk kelas harga Rp1 Jutaan, oke juga buat multitasking.
Memori internal masih berjenis eMMC, bukan UFS.
Hadir dengan Bluetooth 5.4, NFC, dan sensor sidik jari di tombol power.
Kecepatan pengisian daya masih tergolong standar
Sudah tawarkan HyperOS: antarmuka baru yang menyegarkan.

Spesifikasi POCO C75

POCO C75
Layar IPS LCD 6.88 inci
Chipset MediaTek Helio G81 Ultra
RAM 6 GB, 8 GB
Memori Internal 128 GB, 256 GB
Kamera 50 MP (wide) MP (AI)
Baterai Li-Po 5160 mAh
Kelebihan & Kekurangan Baca di sini
Cek Harga Saat Ini Shopee Lazada Blibli

Kelebihan POCO C75

POCO C75 pada dasarnya adalah Redmi 14C dengan tampilan sedikit baru. Karena itu, ponsel ini punya berbagai kelebihan yang dimiliki Redmi 14C. Lantas, apa saja kelebihannya? Simak beberapa kelebihan POCO C75 berikut ini.

1. Layar Mendukung Refresh Rate Hingga 120 Hz, Tawarkan Pengalaman Multimedia yang Imersif

POCO C75 menjadi salah satu HP kelas entry yang cocok untuk menunjang aktivitas multimedia sehari-hari. Hal ini terlihat dari ukuran layarnya yang cukup luas yaitu 6,88 inci. Layar dengan panel IPS LCD ini tentu akan membuat pengalaman seperti menonton jadi terasa lebih memuaskan.

Ukuran layarnya yang luas  juga jadi salah satu peningkatan dari POCO C65 yang hanya 6,74 inci saja. Selebihnya, tidak ada perbedaan cukup signifikan yang dibawa oleh POCO C75.

Untuk resolusi layarnya, POCO C75 menawarkan 720 x 1612 piksel yang cukup wajar untuk HP di kelas harganya. Kerapatan piksel yang dimilikinya mencapai 260 ppi karena dipadukan dengan ukuran layar yang lebih luas. Meski belum mencapai Full HD, aktivitas menonton tetap terasa memuaskan dengan reproduksi warna yang bisa mencapai 16,7 juta warna.

Untuk penggunaan di luar ruangan, rasanya kurang pas karena POCO C75 hanya mendukung kecerahan layar sampai 600 nit saja. Namun, angka ini sudah cukup terang dan nyaman saat dipakai di dalam ruangan.

Salah satu hal yang perlu diperhatikan dari POCO C75 ini adalah refresh rate-nya yang mampu sampai 120 Hz. Di atas kertas, angka ini memang lebih tinggi dari POCO C65 yang hanya 90 Hz saja. Namun kenyataannya, refresh rate 120 Hz ini tidak selalu bisa dipakai terus-menerus.

Hal ini terjadi juga di Redmi 14C. Di ponsel tersebut, refresh rate 120 Hz  hanya aktif saat membuka aplikasi Pengaturan di HP. Sedangkan saat digunakan di luar aplikasi itu seperti home screen, browser, media sosial, atau game, refresh rate-nya akan berada di 90 Hz, atau bahkan lebih rendah.

Perlu diingat bahwa POCO C75 masih berada di harga Rp1 jutaan saja. Di harga segini, tampilan visual refresh rate di 120 Hz yang tidak konsisten masih bisa diterima

Yang jelas, POCO C75 menawarkan pengalaman penggunaan layar yang cukup memuaskan. Aktivitas multimedia bisa dilakukan dengan nyaman. Apalagi terdapat sertifikasi TUV Rheinland low blue light and flicker free yang membuat mata tidak mudah lelah.

2. Tawarkan Kamera 50 MP dengan Kualitas Mumpuni di Kelas Harganya

POCO C75

POCO C75 memang menggunakan modul kamera dengan empat lingkaran di dalamnya. Sayangnya, hanya ada satu kamera utama saja yang bisa diandalkan oleh HP ini. Lingkaran lainnya diisi oleh sensor kedalaman, LED flash, dan hiasan yang diisi sebuah tulisan.

POCO C75 dibekali kamera utama 50 MP dengan bukaan f/1.8 dan focal length 28 mm. Kamera ini hanya didukung PDAF untuk mengatur fokus secara otomatis.

Kamera utamanya ini juga sudah mendapat dukungan dari teknologi AI dan Xiaomi Imaging Engine. Hal ini membuat proses pemotretan jadi lebih cepat dan optimal agar tidak ada momen yang terlewat.

Namun, ada yang menyebut kalau kualitas tangkapan foto dari ponsel ini kurang konsisten. Tapi ini hal wajar untuk sebuah ponsel di kelas harga Rp1 jutaan. 

Untuk kebutuhan selfie, POCO C75 menyediakan kamera depan 13MP dengan bukaan f/2.0. Kamera depan ini dilengkapi mode malam dan beauty untuk menghasilkan foto selfie yang lebih Oh yah, saat melakukan selfie, dan mode malam diaktifkan, layar akan menampilkan pendar ring atau tampilan putih menyala untuk membantu pencahayaannya.

Untuk perekaman videonya, kemampuan POCO C75 masih sama dengan pendahulunya yaitu POCO C65. Baik kamera depan atau belakang, kualitas video yang bisa diraihnya yaitu hanya mencapai 1080p 30 FPS. Jangan mengharapkan fitur stabilisasi di HP kelas harga ini, karena POCO C75 tidak memilikinya.

3. Daya Tahan Baterai yang Tergolong Baik untuk Harian

POCO C75 COVER

Sebagai HP entry level, ketahanan baterai menjadi salah satu hal yang wajib dimiliki. POCO C75 jadi salah satu HP yang menawarkan hal tersebut dengan kapasitas baterai mencapai 5160 mAh. Kapasitasnya seidkit di atas rata-rata baterai smartphone masa kini yang umumnya minimal di 5000 mAh. 

Mengacu daya tahan baterai Redmi 14C, POCO C75 berarti mampu bertahan hingga 22 jam untuk pemutaran video, 42 jam untuk menelepon, dan 21 hari dalam mode siaga.

4. Performa Masih Andal untuk Kelas Harga Rp1 Jutaan, Oke Juga Buat Multitasking

HELIO G81 ULTRA POCO C75

Sebagai HP kelas entry, POCO C75 menawarkan performa yang sudah cukup baik berkat Helio G81 Ultra. Jika dibandingkan dengan pendahulunya yaitu POCO C65 yang memakai Helio G85, Anda mungkin berpikir bahwa ini adalah sebuah downgrade. Padahal, tidak sama sekali.

Sejatinya, Helio G81 Ultra dan Helio G85 adalah dua chipset yang sama, mulai dari arsitektur yang dipakai sampai pengalaman saat menggunakannya. 

Karena itu, bisa dibilang POCO C75 sudah cukup baik dalam menjalani setiap aktivitas hariannya. Misalnya bermain media sosial, menonton, berselancar di internet, bahkan bermain game. Hanya saja tidak semua game bisa dimainkan dengan nyaman, beberapa game yang masih oke adalah Mobile Legends, Free Fire, atau eFootball.

Meski begitu, bukan berarti POCO C75 tidak mengalami masalah sedikitpun soal performanya. Ingat, HP ini adalah HP kelas entry. Beberapa aplikasi mungkin akan membutuhkan waktu sedikit lebih lama saat membukanya.

Berbicara soal arsitekturnya, Helio G81 Ultra memiliki proses manufaktur 12 nm. Sumber tenaganya mengandalkan delapan prosesor yaitu dua core Cortex A75 (2 GHz) untuk performa dan enam core Cortex A55 (1,8 GHz) untuk efisiensi dayanya. Lalu untuk GPU yang digunakannya yaitu Mali G52 MP2 dengan frekuensi 950 MHz.

Berdasarkan database Nano Review, Helio G81 Ultra yang dipakai POCO C75 ini bisa mendapatkan skor 245.145 poin untuk AnTuTu v10 (saat diakses pada 29 Oktober 2024). Sedangkan untuk GeekBench 6, skornya yaitu 420 poin untuk single-core dan 1391 poin untuk multi-core.

EXTENDED RAM POCO

Performa POCO C75 juga sudah tergolong baik untuk multitasking. Terlebih karena ponsle ini sudah dilengkapi RAM 6 GB atau 8 GB. Jenis RAM yang digunakan yaitu LPDDR4x, standar untuk HP kelas entry atau menengah.

Menariknya, POCO C75 ini memiliki fitur Extended RAM yang bisa memperluas kapasitas RAM secara virtual. Kapasitas ini dipinjam dari memori internal dengan pilihan sampai 8 GB. Dengan begitu, Anda bisa menikmati total kapasitas RAM hingga 16 GB.

Di sisi lain, kapasitas memori internal yang ditawarkan juga memiliki dua varian yaitu 128 GB atau 256 GB. Tenang saja, Anda juga masih bisa memperluas kapasitasnya dengan slot microSD khusus yang tersedia.

5. Hadir dengan Bluetooth 5.4, NFC, dan Sensor Sidik Jari di Tombol Power

POCO C75 COVER

POCO C75 sudah mendukung penggunaan Bluetooth 5.4. Sesuatu yang jarang hadir dimiliki ponsel Rp1 jutaan. Bahkan, masih ada ponsel Rp1 jutaan yang memakai Bluetooth versi 4.

Selain itu, ponsel ini hadir dengan sensor yang tergolong mumpuni untuk kelas harga Rp1 Jutaan. Ponsel ini sudah dilengkapi NFC yang tentunya jadi sesuatu yang menarik untuk sebuah ponsel di kelas harga Rp1 jutaan.

POCO C75 juga punya sensor sidik jari yang posisinya ada di bagian samping menyatu dengan tombol power. Sensor yang lain juga tergolong cukup untuk sebuah ponsel kelas Rp1 jutaan. Paling hanya ketiadaan sensor gyro hardware yang perlu jadi catatan. Di ponsel kelas harga Rp1 jutaan sangat jarang sih yang hadirkan kemampuan sensor gyro hardware.

6. Sudah Tawarkan HyperOS: Antarmuka Baru yang Menyegarkan

POCO C75 HyperOS

POCO C75 tampil beda dengan langsung mengusung HyperOS sebagai sistem operasinya. Sebenarnya gak beda banget. Ini merupakan langkah dari Xiaomi (dan juga POCO) untuk meninggalkan MIUI , termasuk untuk ponsel di kelas harga terjangkau. 

Saya pernah memakai ponsel Xiaomi dengan MIUI dan kini HyperOS. Menurut saya perbedaanya tidak terlalu signifikan. Hanya saja, HyperOS menawarkan pengalaman baru yang lebih segar dan simpel. Tampilannya yang minimalis memang butuh penyesuaian, terutama pada letak menu-menunya.

Perubahan paling signifikan terlihat pada control panel yang kini tampil lebih bersih tanpa label teks pada ikon. Personalisasi layar kunci dan tampilan utama juga lebih mudah, sehingga pengguna bisa mengatur tampilan sesuai keinginan.

Fitur floating windows pun kini lebih mudah diatur dan digunakan. Bukan hanya itu, HyperOS juga membawa banyak fitur baru di berbagai aplikasi seperti galeri, kamera, dan Game Turbo, serta peningkatan pada fitur privasi. Semua fitur ini hadir lebih lengkap dan optimal berkat keaslian produk POCO C75.

Kekurangan POCO C75

Meski dibekali beberapa kemampuan menarik di kelas harganya, POCO C75 masih punya beberapa hal yang mesti diperhatikan. Hal ini bertujuan agar tidak menyesal saat sudah membelinya. Berikut beberapa kekurangan dari POCO C75.

1. Desain Modul Kamera yang Terkesan Biasa

POCO C75

Sayangnya, POCO C75 memiliki kekurangan pada desainnya. Setidaknya menurut saya. Karena desain terbilang subjektif. Tetapi yah banyak juga yang bilang desain ponsel ini kurang menarik. Setidaknya itu yang terlihat di Redmi 14C. 

Biasanya POCO melakukan sedikit perbedaan desain biar tidak terlalu mirip dengan seri Redmi. Sayangnya, baik POCO C75 maupun Redmi 14C punya desain bodi belakang yang mirip, terutama modul kamera lingkaran besar di bagian tengah justru terasa seperti kemunduran dari desain POCO C65 yang tampak lebih modern. 

Selain itu, POCO C75 masih memiliki bezel yang cukup tebal dan notch berbentuk waterdrop, tertinggal dari Tecno Spark 30C (yang dijual di harga Rp1 jutaan juga) yang sudah menggunakan punch-hole. Seharusnya, jika ingin meniru desain, tirulah aspek yang lebih baik dan penting.

Menurut saya, untuk desain bodi belakang, desain Redmi A3 paling bagus untuk kelas harga Rp1 jutaan.

2. Tidak Ada Kamera Ultrawide dan Kamera Makro

POCO C75 COVER

Walaupun modul kameranya besar dengan empat lingkaran, POCO C75 hanya punya satu kamera utama. Wajar sih untuk HP di kelas harganya, yang penting ada satu kamera yang bisa diandalkan.

Sayangnya, tidak ada kamera ultrawide, bahkan kamera makro yang ada di POCO C65 hilang dan diganti dengan sensor kedalaman.

Untuk perekaman video, POCO C75 juga biasa saja. Kualitasnya cuma 1080p 30 FPS dan tanpa stabilisasi, jadi kurang ideal untuk bikin konten video. Hasilnya bakal goyang kalau merekam sambil jalan.

3. Masih Mono Speaker, Kualitas Suara Kurang Memuaskan

Speaker POCO C75

POCO C75 cuma punya satu speaker (mono) sehingga kualitas suaranya kurang memuaskan. Mungkin ini strategi untuk menekan harga atau memfokuskan budget ke aspek lain, wajar sih mengingat harga POCO C75 yang terjangkau.

Karena cuma ada satu speaker, suaranya bakal ketutup total kalau lubangnya tertutup. Beda kalau speakernya ada dua.

Solusinya, pakai earphone atau headset. POCO C75 masih punya port audio jack 3,5 mm, bisa juga pakai TWS atau earbud wireless lewat Bluetooth 5.3.

4. Memori Internal Masih Berjenis eMMC, Bukan UFS

POCO C75 COVER

POCO C75 memang menawarkan kapasitas memori yang cukup besar yaitu internal hingga 256 GB. Sayangnya, jenis memori internal yang digunakannya ini masih sama seperti pendahulunya yaitu POCO C65 yaitu eMMC.

Sebagai informasi, eMMC memiliki kelemahan dalam hal kecepatan transfer data. Jadi, kita harus lebih sabar saat mengekstrak, memindahkan, atau menyalin file. UFS lebih unggul karena mendukung command queue (CQ) yang memungkinkan pemrosesan banyak data secara bersamaan. UFS juga punya antarmuka full-duplex yang bisa baca dan tulis data bersamaan, sementara eMMC (half-duplex) cuma bisa satu per satu.

Sementara UFS mendukung command queue (CQ) sehingga sanggup menyortir dan mendukung pengoperasian banyak sekaligus. UFS juga memiliki antarmuka full-duplex sehingga dapat melakukan baca dan tulis secara bersamaan, berbeda dengan eMMC dengan half-duplex yang hanya dapat baca atau tulis dalam sekali waktu saja.

Sedangkan keuntungan yang dimiliki eMMC ketimbang UFS adalah tidak lain karena biaya produksinya yang lebih murah. Karena itu, tidak heran jika banyak ponsel kelas terjangkau masih menggunakan eMMC demi menekan harga saat rilis.

Untungnya, POCO C75 tetap menyediakan slot microSD terpisah, jadi kita bisa menambah kapasitas penyimpanan hingga 1 TB tanpa mengorbankan slot kartu SIM.

5. Kecepatan Pengisian Daya Masih Tergolong Standar

POCO C75 COVER

Untuk pengisian daya, POCO C75 didukung teknologi fast charging 18W. Di era sekarang, kecepatan pengisian daya 18 watt itu jadi standar. Jadi sebenarnya untuk kelas harganya, kecepatan pengisian daya ponsel ini bukan yang luas biasa banget. Meskipun bukan yang tercepat di kelasnya, namun cukup memadai untuk mengisi daya baterai yang besar ini.

Simpulan

POCO C75 cukup menarik sebagai HP entry-level dari POCO. Layarnya lumayan besar (6,88 inci IPS LCD) dan diklaim punya refresh rate 120 Hz, tapi sayangnya tidak bisa dipakai di semua aplikasi, jadinya kebanyakan jalan di 90 Hz. Selain itu, resolusi layarnya hanya HD+ saja. Tapi ini wajar karena kebanyakan ponsel di kelas harga Rp1 jutaan juga punya resolusi layar yang tidak jauh berbeda. 

Kameranya lumayan dengan resolusi 50 MP, tapi cuma kamera utama yang bisa diandalkan. Tidak ada kamera ultrawide atau makro. Perekaman videonya juga standar, cuma 1080p 30 FPS.

Untuk pemakaian sehari-hari, performa POCO C75 cukup oke, ditambah lagi dengan memori yang lega. Sistem operasinya sudah HyperOS.

Harganya terjangkau, mulai Rp1,4 jutaan. Wajar kalau ada beberapa kekurangan seperti desain yang kurang menarik, speaker mono, dan memori internal eMMC. Tertarik untuk memilikinya?

Kategori:
Jika kamu memiliki pertanyaan mengenai artikel yang kami tulis atau ingin meminta rekomendasi gadget, silakan tanyakan kepada kami di Instagram, atau Twitter/X. Kami akan dengan senang hati menjawabnya!
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram